BAB I PENDAHULUAN. kepuasan konsumen sehingga dapat mendatangkan profit bagi perusahaan.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 3 INTI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. persaingan dari produsen ataupun pengusaha dalam merebut pasar. Suatu

UKDW. 1.1 Latar Belakang Masalah. Akhir-akhir ini perkembangan industri jasa transportasi di Indonesia berkembang

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi telah mendorong timbulnya persaingan yang sangat kompetitif

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. yang memuaskan dalam usaha pengembangan ekonomi suatu negara.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

mempengaruhi eksistensi maskapai penerbangan di Indonesia pada umumnya, karena setiap pelaku usaha di tiap kategori bisnis dituntut untuk memiliki

BAB I PENDAHULUAN. yang tetap ingin survive dalam menciptakan keunggulan kompetitif yang UKDW

BAB I PENDAHULUAN. sangat pesat. Terkait dengan pertumbuhan industri jasa, di sisi lain juga semakin

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Akhir-akhir ini perkembangan industri jasa transportasi di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN UKDW. Menurut Hurriyati (2005, p.49) : untuk bauran pemasaran jasa mengacu

BAB I PENDAHULUAN. datang dan berangkat mencapai dan (Buku Statistik

BAB I PENDAHULUAN. Di era modern ini, persaingan dalam dunia bisnis jasa semakin ketat. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan bisnis yang semakin ketat sekarang ini menyebabkan banyak

BAB I PENDAHULUAN. lainnya. Dahulu, sarana transportasi laut menjadi pilihan utama bagi masyarakat menengah ke

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. bisa dipungkiri lagi bahwa kebutuhan kita akan berbagai informasi menjadi sesuatu yang

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini pertumbuhan sektor jasa di Indonesia berkembang dengan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi transportasi saat ini yang sangat pesat membuat

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia lebih memilih segala sesuatunya serba instan dan

I. PENDAHULUAN. yang sangat banyak yaitu kurang lebih 210 juta, dengan total wilayahnya

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang (Nasution,2004:47) Parasuraman, et al . (dalam Purnama,2006: 19)

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini dapat dilihat dengan banyaknya bisnis yang bergerak dalam

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan, mendukung mobilitas manusia, barang dan jasa serta

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada tahun 2010, Indonesia yang memiliki populasi 237 juta jiwa

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Era globalisasi yang terjadi saat ini memberikan perubahan yang sangat signifikan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. kepuasan pelanggan.perusahaan yang mampu bersaing dalam pasar adalah

BAB I PENDAHULUAN. ekstrem dapat dikatakan pelayanan tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan. mengakibatkan kepemilikan apapun (Kotler, 2002:83).

Sumber: BPS, 2004 Gambar 1. Grafik Data Penumpang Angkutan Udara yang Berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta (Jan-Nov 2004)

BAB I PENDAHULUAN. bagi pemenuhan kebutuhan transportasi yang cepat dan aman. Perkembangan

BAB I. PENDAHULUAN. Keberhasilan fenomenal Southwest Airlines di Amerika Serikat sebagai

BAB I PENDAHULUAN. signifikan di Indonesia. Sejumlah maskapai penerbangan saling. berkompetitif untuk merebut pasar domesitik maupun internasional.

I. PENDAHULUAN. Sebagai negara kepulauan terluas di dunia dengan total luas 1,9 juta km 2,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia merupakan negara yang luas yang terdiri dari banyak pulau.

BAB I PENDAHULUAN. Maskapai Garuda 7,665,390 8,398,017 9,993,272 13,701,879 15,304,472

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kelancaran kehidupan. Transportasi menjadi bagian penting atas perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha penerbangan harus pandai

BAB I PENDAHULUAN. pangsa pasar terbesar di dunia. Pertumbuhan industri penerbangan juga cenderung

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan sarana transportasi yang menunjang proses kehidupan ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Jasa transportasi merupakan salah satu bidang usaha yang memegang

bagi Indonesia dalam menghadapi persaingan regional maupun global. Kedua, Infrastruktur industri penerbangan juga memiliki kelebihan berupa banyaknya

BAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia adalah Negara yang berdasarkan atas hukum

I. PENDAHULUAN. Transportasi menyangkut pergerakan orang dan barang pada hakekatnya telah dikenal

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara terbesar di dunia dengan jumlah penduduk yang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi global dan teknologi modern memberikan dampak

BAB I PENDAHULUAN. Pelayanan yang berpusat kepada pelanggan atau customer centricity menjadi

BAB I PENDAHULUAN. untuk dapat terus berkembang. Hal ini disebabkan oleh persaingan bisnis yang

pengangkutan udara dilakukan oleh perusahaan penerbangan dapat dirasakan

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dengan pesat. Banyak negara-negara didunia menjadikan pariwisata sebagai

BAB I PENDAHULUAN. penerbangan. Dimulai dari penerbangan berbiaya yang cukup tinggi (full service

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Masroulina, 2014

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Faktor Price Perceptions (Persepsi akan Harga) yang terdapat pada penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Permasalahan transportasi dan teknik perencanaannya mengalami

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Anisa Rosdiana, 2013

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan penerbangan semakin ketat. Penumpang transportasi udara terus

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam industri jasa, peran pemasaran menjadi salah satu hal yang sangat

BAB 1 PENDAHULUAN. memilki banyak pulau sehingga moda transportasi udara dibutuhkan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Komunikasi merupakan hal yang mengikat kesatuan organisasi.

PERANCANGAN ULANG IDENTITAS VISUAL MERPATI NUSANTARA AIRLINES TUGAS AKHIR. Oleh. Nama : Angela Leony NIM : Kelas : 08 PCU

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Alat transportasi adalah suatu alat penunjang kemudahan yang berperan bagi

BAB I PENDAHULUAN. online. Membahas mengenai tingkat kepuasan online atau dikenal dengan istilah

BAB 1 PENDAHULUAN. ( 2014)

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dan peningkatan jasa pelayanan perusahaan penerbangan dari

BAB I PENDAHULUAN. makanan dan minuman yang dimulai dari skala kecil seperti warung-warung

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan tuntutan perkembangan bagi Badan Usaha Milik Negara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dewasa ini perkembangan serta kemajuan teknologi dalam

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Membaiknya kondisi perekonomian Indonesia belakangan ini tentunya

BAB I PENDAHULUAN. udara, angkutan rel, dan jasa penunjang angkutan. Perkembangan bidang

BAB I PENDAHULUAN. penerbangan untuk masuk berkompetisi di industri penerbangan Indonesia. Data

BAB I PENDAHULUAN. atau Low Cost Carrier (LCC), terjadi persaingan bisnis yang cukup signifikan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Tabel 1.1 Daftar Maskapai Penerbangan di Indonesia Nama Maskapai Penerbangan

BAB 5 KESIMPULAN DAN IMPLIKASI MANAJERIAL

BAB I PENDAHULUAN. rapi sehingga dapat menunjang kegiatan pariwisawa. Industri yang bergerak di bidang

TINGKAT PEMAHAMAN PENUMPANG LCC (LOW COST CARRIER) TERHADAP PENGEMBALIAN UANG (REFUND) DI BANDARA INTERNASIONAL ADI SOETJIPTO YOGYAKARTA

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. kita baru saja membenahi kondisi perekonomian yang cukup pelik,

mengenai strategi bauran pemasaran eceran yakni keragaman produk (product

SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN PADA ACARA KONFERENSI AVIATION MAINTENANCE REPAIR AND OVERHOUL INDONESIA (AMROI) JAKARTA, 20 April 2016

BAB I PENDAHULUAN. penerbangan komersial berjadwal semakin marak, sejak dikeluarkannya. penerbangan nasional tetap mengalami pertumbuhan yang pesat.

(passenger). Hal ini, menurut Radjasa (2006) bisa dilihat dari jumlah

PROPOSAL KERJA PRAKTEK

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian Fenomena yang terjadi pada industri penerbangan di Indonesia berkaitan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. atau barang dari suatu merek dan tidak terpengaruh oleh faktor-faktor apapun

PERSEPSI PENUMPANG SRIWIJAYA AIR MENGENAI KESELAMATAN PENERBANGAN. Skripsi. Untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam mencapai derajat S-1

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pertumbuhan ekonomi dan masyarakat kelas menengah di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. hanya itu, Indonesia juga memiliki modal besar untuk meningkatkan

I. PENDAHULUAN. Daya tarik (attractiveness) industri penerbangan cukup besar dan menjanjikan.

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi dalam suatu negara salah satunya ditandai dengan

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan yang berorientasi pada keuntungan selalu mengharapkan profit dari usaha yang mereka keluarkan, profit tersebut digunakan baik untuk eksistensi maupun ekspansi dari perusahaan juga untuk kesejahteraan stake holder. Perbedaan yang ada di dalam perusahaan berupa keunggulan-keunggulan selalu digunakan dalam menghadapi pesaing di dalam industri yang sama, keunggulan tersebut digunakan untuk memperoleh kepuasan konsumen sehingga dapat mendatangkan profit bagi perusahaan. Profit yang di dapat perusahaan adalah untuk konsumsi produk atau jasa perusahaan oleh konsumen kepuasan tersebut dapat terbentuk bila perusahaan mampu memberikan produk barang atau jasa sesuai dengan harapan konsumen. Salah satu cara untuk memberikan kepuasan kepada konsumen yaitu dengan meningkatkan pelayanan. Pelanggan senantiasa berharap akan mendapatkan pelayanan yang seperti diharapkannya. Harapan pelanggan tidak dapat dikenali tanpa melakukan riset konsumen dan konsumen tidak pernah menyatakan secara eksplisit mengenai harapan-harapannya. Hal lain yang mencerminkan harapan pelanggan adalah berkurangnya kehadiran pelanggan atau beralihnya pelanggan ke penyedia layanan lain yang lebih baik. Dengan mengetahui

2 berbagai hal tersebut maka dapat segera dianalisa unsur pelayanan apa yang perlu diperbaiki. Persepsi pelanggan akan terbentuk melalui pandangannya terhadap suatu obyek yang ditangkap, dalam hal ini adalah pelayanan. Pelanggan akan berpersepsi positif jika mendapatkan pelayanan yang baik dan sesuai dengan harapannya. Sebaliknya pelanggan akan berpersepsi negatif jika melihat keadaan yang tidak disenanginya, baik yang dialami sendiri maupun berdasarkan informasi yang diperoleh secara tidak langsung. Pelanggan akan merasa puas apabila pelayanan yang diberikan oleh para pelaku organisasi benar-benar sesuai dengan harapan dan persepsinya. Secara teknis dapat dikatakan pelayanan yang berkualitas unggul. Pelanggan yang puas akan kembali untuk melakukan pembelian ulang. Bahkan pelanggan yang merasa puas dapat menceritakan pengalaman yang menggembirakan kepada pihak lain, bisa kepada teman, keluarga, saudara maupun kepada koleganya. Tindakan lain dari pelanggan yang puas adalah mengajak dan atau merekomendasikan pihak lain untuk mengunjungi pemberi pelayanan yang memuaskan tersebut. Lebih jauh pelanggan yang puas merupakan media promosi (word of mouth) yang paling efektif untuk menarik pelanggan baru. Fenomena perkembangan dunia bisnis yang semakin pesat yang ditandai dengan adanya kemajuan dibidang ilmu pengetahuan dan teknologi semakin cepat, juga dibidang pengangkutan yaitu dengan perkembangan alat transportasi. Hal ini ditandai dengan munculnya perusahaan baru yang menghasilkan produk atau jasa yang hampir sejenis. Semakin hari semakin

3 canggih yang ditandai dengan temuannya pesawat sebagai alat transportasi udara, tentunya semakin menambah mobilitas penduduk. Kondisi demikian membuat konsumen dihadapkan kepada berbagai alternatif pilihan pembelian dalam rangka memenuhi kebutuhannya. Sementara dipihak perusahaan menimbulkan iklim persaingan yang semakin tinggi dalam mendapatkan konsumen. Melihat keadaan seperti di atas, mengharuskan perusahaan untuk dapat mengatasi iklim persaingan dipasar. Adapun caranya adalah dengan menjalankan konsep pemasaran yang tepat; yaitu perusahaan dituntut untuk dapat melayani dan memberikan kepuasaan kepada konsumen. Munculnya airlines baru di Indonesia dalam kurun 7 (tujuh) tahun terakhir ini mengakibatkan tingkat persaingan menjadi semakin ketat persaingan yang terjadi. Ketidakmampuan airlines untuk bersaing dalam aspek-aspek tersebut akan mengakibatkan airlines kehilangan pelanggannya. Beberapa maskapai yang telah kehilangan pelanggannya dan akhirnya tidak melakukan kegiatan operasionalnya yaitu meliputi Simpati Air, Indonesian Air dan yang terakhir adalah Bouraq. Maskapai Bouroq yang sewaktu terjadinya krisis pada tahun 1997 kemarin merupakan maskapai yang tangguh akhirnya tutup juga akibat kalah bersaing dengan maskapai yang baru. (Paradyto, 2010). Apabila ditinjau dari segi persaingan atas maskapai penerbangan di Indonesia, maka terdapat beberapa maskapai yang melakukan operasi sampai tahun 2007 adapun secara lengkap dapat dilihat pada tabel 1.1 berikut:

4 Tabel 1.1 Maskapai Penerbangan Yang Melakukan Kegiatan Operasi di Indonesia Sampai Tahun 2010 No. Nama Maskapai Tahun Operasi 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Garuda Merpati Airlines Mandala Batavia Adamair Lion Air Jatayu Air Sriwijaya Sumber: www. wartaekonomi.com 1949 1962 1969 2002 2002 1999 2000 2003 Adapun apabila ditinjau dari jumlah pelanggan sepanjang tahun 2010 maka secara lengkap jumlah pelanggan masing-masing maskapai penerbangan dapat dilihat pada tabel 1.2 berikut: Tabel 1.2 Jumlah Pelanggan Masing-Masing Maskapai Penerbangan Tahun 2010 No. Nama Maskapai Jumlah 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Garuda Lion Air Sriwijaya Batavia Adamair Mandala Merpati Airlines Jatayu Air Sumber: www. wartaekonomi. Com. Pelanggan 12,3 juta 10,5 juta 7,2 juta 6,9 juta 2,921juta 2,145 juta 1,84 juta 1,650 juta

5 Berdasarkan tabel 1.2 maka dapat diketahui bahwa jumlah pelanggan yang menggunakan jasa penerbangan masing-masing maskapai lebih dari satu juta pelanggan. Kondisi tersebut menjadikan load factor juga mengalami peningkatan jika pada tahun 2010 load factor penerbangan domestik sebesar 61% dan internasional 71%, untuk tahun ini kondisi menjadi terbalik, dimana penerbangan domestik menjadi 80% dan internasional 65%. Selain beberapa maskapai penerbangan tersebut maka masih terdapat banyak lagi yang telah mengantongi ijin operasi namun belum aktif beroperasi. Pada tabel 1.2 dapat diketahui bahwa kinerja PT. Sriwijaya Air dapat dikatakan baik, hal tersebut dikarenakan maskapai PT. Sriwijaya Air masih tergolong muda yaitu mulai beroperasi tahun 2003 namun demikian memiliki jumlah pelanggan yang masuk dalam kategori tiga besar. Salah satu penerbangan yang ada di Indonesia adalah PT. Sriwijaya Air, yang juga harus dapat menghadapi persaingan yang terjadi selama ini. Perusahaan harus bisa mengetahui apa yang selama ini konsumen harapkan dari produk yang perusahaan tawarkan sehingga nantinya perusahaan akan dengan mudah menghasilkan produk yang diharapkan oleh konsumen. PT. Sriwijaya Air harus waspada dan tanggap pada setiap langkah yang diambil oleh pesaing dalam mencari ataupun mempertahankan konsumen, setiap tindakan yang dilakukan oleh pesaing. Sebagai salah satu perusahaan penerbangan yang terbesar di Indonesia, PT. Sriwijaya Air harus bekerja keras agar dalam perusahaan tersebut dapat tetap berjalan dan bertahan

6 menghadapi para pesaing yang ada sekarang maupun para pesaing yang akan muncul nantinya dalam meramaikan dunia usaha penerbangan ini. Banyak hal yang harus dapat dilakukan oleh PT.Sriwijaya Air agar perusahaan tersebut dapat terus maju dan mempertahankan eksistensi perusahaan. Salah satu untuk dapat mencapai semua itu adalah dengan memperhatikan perkembangan bauran pemasaran yang berjalan diperusahaan, sehingga nantinya akan mencapai hasil yang maksimal dan sesuai dengan harapan perusahaan. Apabila dibandingkan dengan maskapai penerbangan yang lain menunjukkan kinerja PT.Sriwijaya Air kinerja yang baik, dimana perusahaan penerbangan tersebut merupakan maskapai masih tergolong baru apabila dibandingkan dengan maskapai penerbangan yang lain. Namun demikian apabila dilakukan perbandingan load factor menunjukkan bahwa PT.Sriwijaya Air mampu bersaing dengan maskapai yang lain. Kondisi tersebut menunjukkan adanya kemampuan dari PT.Sriwijaya Air untuk memberikan yang terbaik baik dari fasilitas maupun pelayanan yang diberikan. Beberapa upaya nyata yang dilakukan oleh maskapai PT.Sriwijaya Air yaitu pada tahun 2011 akan mendatangkan tambahan armada Boeing seri 737-300, 737-400 dan 737-700 New Generation (NG). Dalam perawatan dan pemeliharaan armada, Sriwijaya Air melakukan kerjasama dengan PT Aero Nusantara Indonesia (ANI) dan Garuda Maintenance Facility (GMF) sebagai maintenance provider terpercaya di Indonesia yang bertaraf internasional. Kerjasama ini dimaksudkan agar para pelanggan Sriwijaya Air akan mendapatkan keamanan

7 dan kenyamanan yang optimal. Selain itu, tenaga kerja yang dimiliki Sriwijaya Air merupakan sumber daya manusia (SDM) pilihan yang terampil, ramah dan terpercaya. Salah satu kantor pemasaran maskapai di kota Malang adalah PT. Sriwijaya Air Distrik Malang. Sebagai salah satu kantor distrik di Malang, Sriwijaya Air Malang telah memberikan banyak manfaat bagi masyarakat dikawasan tersebut dalam memperlancar aktifitas transportasi udara. Sriwijaya Air telah mampu melayani jasa pelayanan penerbangan, dengan dilengkapi kemudahan reservasi dan pelayanan informasi 24 jam didukung fasilitas teknologi informasi dan komunikasi yang baik. Komitmen PT.Sriwijaya Air ditunjang keunggulan bersaing yang telah dimiliki saat ini sebagai salah satu maskapai penerbangan nasional yang telah melayani di 33 kota tujuan domestik dan 2 kota tujuan regional (www.sriwijaya_air.co.id), memiliki jaringan kerja di Indonesia yaitu 40 kantor cabang dan head office di Jakarta (Inflight Magazine of Sriwijaya Air, 2010:39). Pada sisi kinerja perusahaan juga sangat menentukan atas keberhasilan Sriwijaya Air dalam mengembangkan usahanya. Adapun untuk mengetahui perkembangan data jumlah pelanggan Sriwijaya Air Distrik Malang mulai tahun 2008 sampai 2010 secara lengkap dapat disajikan pada tabel 1.3 berikut:

8 Tabel 1.3 Jumlah Pelanggan Sriwijaya Air Distrik Malang Tahun 2008 Sampai 2010 (Dalam Orang) No. Tahun Jumlah 1. 2. 3. 4. 5. Juli 2008 Desember 2008 Januari 2009 Juni 2009 Juli 2009- Desember 2009 Januari 2010-Juni 2010 Juli 2010 -Desember 2010 Sumber: www. Sriwijayaair. Com. 12.464 14.775 15.743 15.868 17.280 Berdasarkan tabel tersebut maka dapat diketahui bahwa selama tiga tahun kegiatan operasional Sriwijaya Air Distrik Malang menunjukkan adanya peningkatan. Hasil tersebut menunjukkan adanya indikator mengenai kepercayaan masyarakat untuk menggunakan fasilitas dan pelayanan yang ditawarkan oleh Sriwijaya Air. Lebih lanjut kondisi tersebut juga dapat membuktikan bahwa pihak manajemen Sriwijaya Air selalu berusaha untuk memberikan yang terbaik kepada pelanggan dalam usaha menciptakan kepuasan secara maksimal. Adanya peningkatan kepercayaan dari masyarakat tersebut tidak terlepas dari upaya PT.Sriwijaya Air untuk memberikan jaminan atas kepuasan konsumen melalui pelayanan dan fasilitas yang diberikan sebagai upaya untuk mendukung pencapaian tujuan yang akan diberikan kepada konsumen. Penggunaan pesawat dalam hal ini Boeing seri 737-300, 737-400 dan 737-700 New Generation (NG) menunjukkan adanya upaya pihak pengelola untuk memberikan jaminan keselamatan perbangan yang akan dilakukan, dan didukung dengan adanya perawatan secara berkala pesawat

9 sehingga memberikan kesan kepada konsumen bahwa PT.Sriwijaya Air akan memberikan yang terbaik kepada konsumen. Selain itu kepercayaan masyarakat tersebut juga dibuktikan dengan adanya beberapa penghargaan yang diperoleh yaitu pada tahun 2007 Sriwijaya Air mendapat penghargaan dari BOEING International Award, safety and maintenance pesawat. Piagam ini diberikan BOEING setelah melewati auditor sehinga terbukti dari segi keamanan, pelayanan Sriwijaya Air menjadi satusatunya maskapai yang dapat menjaga operasional pesawat bebas dari kecelakaan. Selanjutnya Sriwijaya Air mendapat Aviation Customer Partnership Award dari Pertamina karena perusahaan penerbangan ini dinilai memiliki ketepatan dalam pembayaran avtur. Pada tahun 2008 Sriwijaya Air mendapat penghargaan Indonesian Most Branded Service dari hasil survey yang dilakukan Markplus & Co. Penghargaan ini merupakan apresiasi masyarakat terhadap layanan yang diberikan Sriwijaya Air. Adapun bentuk penghargaan yang utama pada dunia penerbangan adalah mendapat Kategori I untuk keselamatan penerbangan dari Department Perhubungan RI pada 2008. Dalam upaya memberikan jaminan keselamatan para penumpang untuk maintenance pesawat dilakukan oleh PT. ANI (Aero Nusantara Indonesia) dengan mendatangkan Staf Ahli dari Luar Negeri yang telah memiliki sertifikasi dan berpengalaman. (Paradyto, 2010) Berdasarkan latar belakang tersebut, maka peneliti tertarik melakukan penelitian dengan judul PENGARUH KUALITAS PELAYANAN

10 TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN JASA PENERBANGAN SRIWIJAYA AIR (Jurusan Jakarta- Malang). B. Rumusan Masalah 1. Apakah kualitas pelayanan berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pelanggan jasa penerbangan Sriwijaya Air (Jurusan Jakarta-Malang)? 2. Variabel kualitas pelayanan manakah yang dominan terhadap kepuasan pelanggan jasa penerbangan Sriwijaya Air (Jurusan Jakarta-Malang)? C. Batasan Masalah Batasan masalah dibuat dengan tujuan agar dalam membahas suatu masalah dalam penelitian ini tidak terlalu luas dan melebar. Oleh karena itu peneliti membatasi pembahasan penelitian ini hanya dalam ruang lingkup dari variabel kualitas pelayanan dengan obyek penelitian adalah para pelanggan Jurusan Jakarta-Malang, dan pelayanan para kru pesawat dalam hal ini adalah para pramugari. D. Tujuan Penelitian dan Kegunaan 1. Tujuan Penelitian a. Untuk mengetahui kualitas pelayanan berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pelanggan jasa penerbangan Sriwijaya Air (Jurusan Jakarta- Malang). b. Untuk mengetahui variabel kualitas pelayanan yang dominan terhadap kepuasan pelanggan jasa penerbangan Sriwijaya Air (Jurusan Jakarta- Malang).

11 2. Manfaat Penelitian a. Bagi pihak perusahaan, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan yang bermanfaat dalam menentukan kebijakankebijakan khususnya dalam hal kualitas pelayanan agar dapat memenuhi kebutuhan atau keinginan para pelanggan b. Bagi pihak lain, penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan acuan atau referensi untuk penelitian lebih lanjut.