PENINGKATAN PERKEMBANGAN BAHASA ANAK MELALUI DONGENG DI TAMAN KANAK-KANAK PEMBINA AGAM. Monalisa

dokumen-dokumen yang mirip
PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AWAL ANAK MELALUI PERMAINAN KARTU GAMBAR DI TAMAN KANAK-KANAK NEGERI PEMBINA AGAM

Jurnal Pesona PAUD, Vol. I. No.1.Wani

PENINGKATAN PERKEMBANGAN BAHASA ANAK MELALUI BERMAIN PERAN DI TAMAN KANAK-KANAK SYUKRILLAH AGAM. Azwinar

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN MAZE KATA DI TAMAN KANAK-KANAK PADANG ARTIKEL

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN MEMANCING HURUF BERGAMBAR DI TK NEGERI PEMBINA AGAM NIKE PRANSISKA ABSTRAK

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERKOMUNIKASI ANAK MELALUI METODE SOSIODRAMA DI TAMAN KANAK-KANAK PEMATA BUNDA AGAM

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN TATA BALOK GAMBAR DI TK NEGERI PEMBINA AGAM HERMAWITA ABSTRAK

PENINGKATAN KEMAMPUAN MATEMATIKA ANAK MELALUI PERMAINAN MAHYONG DI TAMAN KANAK- KANAK DHARMAWANITA LUBUK BASUNG. Rahmil Fuad

PENINGKATAN KEMAMPUAN ANAK MENGENAL HURUF MELALUI PERMAINAN MENGURAIKAN KATA DI TAMAN KANAK-KANAK NEGERI PEMBINA AGAM. Pebriani.

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN PUTARAN GAMBAR BINATANG DI TAMAN KANAK-KANAK TUNAS BANGSA LUBUK BASUNG

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN MELENGKAPI HURUF MENJADI KATA TAMAN KANAK-KANAK AL HIKMAH AGAM

PERMAINAN KARTU HURUF DI TAMAN KANAK-KANAK AGAM ELIFIA

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK MELALUI PERMAINAN BOLA ANGKA DI TK SAMUDERA SATU ATAP PARIAMAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN ROLET KATA DI TAMAN KANAK KANAK AISYIYAH KUBANG AGAM

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN POHON PINTAR DI TAMAN KANAK-KANAK LUBUK BASUNG. Eva Mirmiyanti ABSTRAK

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BILANGAN MELALUI PERMAINAN TABUNG PINTAR di TK NEGERI PEMBINA LUBUK BASUNG. Ramaini ABSTRAK

PENGEMBANGAN EMPATI ANAK USIA DINI MELALUI MENDONGENG DI TAMAN KANAK-KANAK ASYIYAH PARIAMAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MATEMATIKA ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN JAM PINTAR DI TAMAN KANAK - KANAK PEMBINA KEC. BARANGIN SAWAHLUNTO

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG MELALUI PERMAINAN KERANJANG TEMPURUNG DAN BIJI SALAK DI TAMAN KANAK-KANAK PK3A TAEH BARUAH KECAMATAN PAYAKUMBUH

PENINGKATAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN DADU KATA BERGAMBAR DI TAMAN KANAK-KANAK AISYIYAH NARAS PARIAMAN

PENINGKATAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI SENAM IRAMA DI TAMAN KANAK-KANAK BINA UMMAT PESISIR SELATAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN TEBAK BUNYI SUARA DI TAMAN KANAK-KANAK DHARMAWANITA AGAM Lusiana Srikartini ABSTRAK

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI IMITASI DALAM GERAK TARI DI TAMAN KANAK KANAK AL HIKMAH LUBUK BASUNG FIRMAWATI

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK MELALUI PERMAINAN MEMANCING ANGKA DI TAMAN KANAK- KANAK SANGRINA BUNDA PASAR TIKU

Jurnal Pesona PAUD Vol.I No 1 Page 1

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang-Undang Republik Indonesia no. 20 tahun 2003 tentang

MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERBICARA DENGAN PERMAINAN PANGGUNG BONEKA PADA ANAK KELOMPOK A DI TK KREATIF ZAID BIN TSABIT NGLEGOK BLITAR

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK MELALUI PERMAINAN DOMINO DI TAMAN KANAK-KANAK NEGERI PEMBINA AGAM

PENINGKATAN KECERDASAN LOGIKA MATEMATIKA ANAK MELALUI PERMAINAN BERHITUNG MENGGUNAKAN PAPAN TELUR DI TK AISYIYAH 7 DURI NOVA ROZI A ABSTRAK

PENINGKATAN KEMAMPUAN SAINS ANAK MELALUI EKSPLORASI ALAM (SAWAH) DI TAMAN KANAK-KANAK HARAPAN BUNDA KABUPATEN SOLOK SELATAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MATEMATIKA ANAK MELALUI MEDIA PERMAINAN MEMANCING ANGKA DI TAMAN KANAK-KANAK FATHIMAH BUKAREH AGAM. Puji Hartini.

SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi sebagian syarat guna. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd) Pada program studi PG PAUD.

KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN KARTU KATA DENGAN KANTONG PINTAR DI TAMAN KANAK-KANAK GADIH RANTI AGAM

HALAMAN PERSETUJUAN ARTIKEL. : Peningkatan Bahasa Anak Usia Dini Melalui Cerita Bergambar di Taman Kanak-kanak Islam Qurrata A yun Batusangkar

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), saat ini sedang mendapat perhatian

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan harkat martabat manusia. Pendidikan akan menciptakan

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat yang penting untuk berkomunikasi bagi setiap

MENGENALKAN HURUF MELALUI LONCAT ABJAD PADA ANAK USIA 4-5 TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Taman Kanak-Kanak adalah pendidikan anak usia dini jalur formal

PENINGKATAN MORAL ANAK USIA DINI MELALUI BONEKA JARI DI TAMAN KANAK-KANAK NEGERI 1 KOTO TUO KABUPATEN SIJUNJUNG ARTIKEL

MENINGKATKAN PERILAKU MORAL ANAK MELALUI METODE DEMONSTRASI DI KELOMPOK B TK AL-KHAIRAAT I KALEKE KECAMATAN DOLO KABUPATEN SIGI

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN LINGKARAN ANGKA DI TAMAN KANAK- KANAK QATRINNADA KECAMATAN KOTO TANGAH PADANG

*Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini, Fakultas Ilmu Pendidikan 0 Universitas Negeri Padang

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK MELALUI PERMAINAN DADU ANGKA DI TK DHARMAWANITA PERSATUAN AGAM N U R M A I N I ABSTRAK

Mengenalkan Konsep Huruf Dengan Metode Permainan Kartu Huruf Pada Anak

PENINGKATAN PERILAKU YANG BAIK MELALUI METODE BERCERITA MENGGUNAKAN WAYANG KARDUS, DI KELOMPOK B TK PGRI DUREN 01, TENGARAN TAHUN AJARAN 2011/2012

PENINGKATAN KEMANDIRIAN ANAK MELALUI BERMAIN PERAN PADA ANAK KELOMPOK A DI TK WONOREJO KECAMATAN KALIJAMBE KABUPATEN SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PENINGKATAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI MENARIK GARIS DALAM POLA DI TAMAN KANAK-KANAK HARAPAN BUNDA

PERANAN METODE BERCERITA DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN ANAK BERBAHASA LISAN DI KELOMPOK B1 TK TUNAS BANGSA DESA SIDERA KABUPATEN SIGI

OPTIMALISASI KEMAMPUAN SOSIAL EMOSIONAL ANAK MELALUI MEDIA GAMBAR DI TK KARTIKA 1-18 AMPLAS. Yenni Nurdin 1) dan Umar Darwis 2) UMN Al Washliyah

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK PADA ANAK USIA DINI 5-6 TAHUN DENGAN METODE BERCERITA MELALUI WAYANG KERTAS DI TK MAKEDONIA

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK MELALUI METODE BERCERITA MENGGUNAKAN MEDIA WAYANG KARAKTER

ARTIKEL SKRIPSI OLEH: SITI MUALIQOH SATTA NPM : P

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI SENAM FANTASI DI TAMAN KANAK KANAK AL HIKMAH LUBUK BASUNG. Martini ABSTRAK

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BILANGAN MELALUI PERMAINAN CONGKLAK PADA ANAK KELOMPOK A

PERANAN METODE PEMBERIAN TUGAS MEWARNAI GAMBAR DALAM MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK DI KELOMPOK B TK JAYA KUMARA DESA BALINGGI JATI

BAB I PENDAHULUAN. keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas sehingga mampu memajukan dan mengembangkan bangsa atau negara,

PENINGKATAN KEMAMPUAN SOSIAL ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN BERHITUNG DI TK GIRIWONO 2

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PG PAUD

ARTIKEL PENINGKATAN KEMAMPUAN BERCERITA ANAK MELALUI GAMBAR DI TAMAN KANAK-KANAK SATU ATAP BATU KUALI TALAWI SAWAHLUNTO

PERANAN METODE BERCERITA DALAM MENGEMBANGKAN NILAI-NILAI MORAL PADA ANAK DI KELOMPOK B2 TK PERTIWI PALU ABSTRAK

JURNAL PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini.

Anik Lestariningrum; Intan P.W Universitas Nusantara PGRI Kediri

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOGNITIF MELALUI PERMAINAN ANGKA DI RAUDHATUL ATHFAL AL MUTTAQIN KABUPATEN AGAM ARTIKEL

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI TARI KREASI DI TAMAN KANAK-KANAK MELATI KABUPATEN SOLOK SELATAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYIMAK ANAK MELALUI PERMAINAN PESAN BERANTAI DI TK TAUFIQ PERGURUAN ISLAM BAYUR. Mulyati ABSTRAK

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF MELALUI MEDIA BALOK PADA ANAK KELOMPOK B TK 03 SEPANJANG TAWANGMANGU KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2012/2013

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini. formal, non-formal dan informal. Pendidikan anak usia dini jalur pendidikan

PENINGKATAN KEMAMPUAN SAINS ANAK USIA DINI MELALUI METODE DEMONSTRASI DI TAMAN KANAK-KANAK TRI BINA PAYAKUMBUH

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan adalah membentuk pribadi anak menjadi seorang dewasa yang. berdiri sendiri dan tidak tergantung pada orang lain.

OPTIMALISASI PENDIDIKAN KARAKTER ANAK USIA DINI MELALUI SENTRA MAIN PERAN DI TAMAN KANAK-KANAK PADANG ARTIKEL

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BAHASA PADA ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN KUDA BISIK DI TK AISYIYAH PABELAN KARTASURA SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan seseorang baik dalam keluarga ataupun dalam masyarakat. Pendidikan anak

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS DI KELOMPOK A TK ALKHAIRAAT SUMARI

IMPLEMENTASI METODE BERMAIN BERBANTUAN BAHAN ALAM UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL BILANGAN PADA KELOMPOK A TK WIDYA PUSPITA CANGGU

BAB I PENDAHULUAN. sebagai anak usia prasekolah. Perkembangan kecerdasan pada masa ini

BAB I PENDAHULUAN. sistem pendidikan nasional menyatakan bahwa pendidikan anak usia dini pada

BAB I PENDAHULUAN. untuk berkembang. Pada masa ini anak mempunyai rasa ingin tahu yang besar

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 PAUD

Oleh: Yuniwati SDN 2 Tasikmadu Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek

BAB I PENDAHULUAN. sejak lama, yaitu sejak awal kemerdekaan Indonesia, dengan berdirinya Taman Siswa

BAB I PENDAHULUAN. layanan pendidikan diperoleh setiap individu pada lembaga pendidikan secara

PENINGKATAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL KUDO-KUDO DI TAMAN KANAK-KANAK BAHARI PADANG ZAFNIARTI* Abstrak

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI SENAM FANTASI MENURUT CERITA DI TAMAN KANAK-KANAK NEGERI PEMBINA PADANG PARIAMAN

ARTIKEL SKRIPSI OLEH : DIAN KRISNAYANTI NPM:

BAB I PENDAHULUAN. mengungkapkan berbagai keinginan maupun kebutuhannya, serta memungkinkan

ETIK KURNIAWATI NIM : A53H111070

ARTIKEL PENINGKATAN PENGENALAN BAHASA INGGRIS PADA ANAK DENGAN TOTAL PSHYCAL RESPONSE DI TAMAN KANAK-KANAK NEGERI PEMBINA KABUPATEN SIJUNJUNG

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang mandiri. Begitu pentingnya pendidikan bagi diri sendiri, dan teknologi agar bangsa semakin maju dan berkembang.

PENINGKATAN PENGENALAN KONSEP ANGKA MELALUI PERMAINAN KALENDER DI TAMAN KANAK-KANAK ISLAM SILATURAHMI KABUPATEN PADANG PARIAMAN. Nurmainis ABSTRACT

KARYA ILMIAH MENINGKATKAN KEBIASAAN BERBICARA SOPAN MELALUI METODE BERCERITA MENGGUNAKAN BUKU CERITA BERGAMBAR DI KELOMPOK B PAUD PELITA KASIH CURUP

BAB I PENDAHULUAN. bahasa pemikiran dan perasaan dinyatakan dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat

MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERBICARA MELALUI PERMAINAN TEBAK SUARA PADA ANAK KELOMPOK A TK AL HIDAYAH SUMBERAGUNG 02 KECAMATAN GANDUSARI KABUPATEN BLITAR

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan anak usia dini. Di dalam undang-undang Sisdiknas Nomor 20 Tahun. bagi anak berusia empat tahun sampai enam tahun.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah pembinaan yang ditujukan kepada

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tia Setiawati, 2013

`MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA ANAK MELALUI PENGGUNAAN MEDIA BONEKA TANGAN PADA KELOMPOK A

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah alat atau perwujudan budaya yang digunakan manusia

Transkripsi:

PENINGKATAN PERKEMBANGAN BAHASA ANAK MELALUI DONGENG DI TAMAN KANAK-KANAK PEMBINA AGAM Monalisa ABSTRAK Perkembangan bahasa anak di Taman Kanak-kanak Negeri Pembina Lubuk Basung Masih rendah. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan keterampilan menyimak anak melalui dongeng.jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan subyek penelitian adalah anak-anak kelompok BI Taman kanak-kanak Negeri Pembina.Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data adalah observasi dan format penilaian..penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam dua siklus.hasil penelitian pada tiap-tiap siklusnya menunjukan adanya peningkatan perkembangan bahasa anak. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa dongeng dapat meningkatkan perkembangan bahasa anak di Taman kanakkanak Negeri Pembina Lubuk Basung. Kata kunci : bahasa; pendidikan anak usia dini; dogeng.

2 Pendahuluan Pendidikan merupakan kegiatan yang universal dalam kehidupan manusia, karena semua orang membutuhkan pendidikan dan mengalami pendidikan. Taman Kanak-kanak adalah salah satu bentuk pendidikan jalur formal yang menyediakan program pendidikan dini bagi anak usia 4 sampai 6 tahun, sebelum memasuki sekolah dasar Melalui pendidikan Taman kanak-kanak diharapkan anak dapat mengembangkan pendidikannya (intelektual, social emosi dan fisik), memiliki dasardasar agama, memiliki kebiasaan prilaku yang diharapkan, menguasai pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan kebutuhan dan tingkat perkembangan serta memiliki motivasi dan sikap belajar yang positif. Menurut Piaget dalam Nugraha (2005: 53) menyatakan bahwa anak usia dini adalah seorang penjelajah aktif dan selalu ingin tahu, selalu menjawab tantangan lingkungan sesuai dengan interprestasi (penafsiran) tentang cirri-ciri yang esensial yang ditampilkan oleh lingkungannya. Berdasarkan pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini, Noorlaila ( 2010:17) mengelompokkan anak usia dini, yaitu :Sebelum sekolah atau masa pertumbuhan 1 sampai 2 tahun yang disebut dengan masa bermain seutuhnya, Prasekolah dan masa TK 3 sampai 5 tahun, dengan menggunakan prinsip bermain sambil belajar, Usia awal sekolah pada umur 6 sampai 7 tahun. Jadi dapat disimpulkan bahwa berdasarkan pertumbuhan dan perkembangannya anak usia dini harus mendapatkan stimulasi dari lingkungannya agar potensi yang ada dalam dirinya dapat berkembang dengan optimal. Tenaga pendidik yang professional sangat diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut. Tenaga pendidik yang profesional adalah guru yang dapat memahami perkembangan anak, membimbing anak, menyusun dan melaksanakan program pembelajaran, menguasai metode serta mampu menyediakan dan menguasai media pembelajaran. Salah satu cara yang dilakukan di Taman kanak-kanak untuk mengoptimalkan seluruh aspek pengembangan pada anak adalah dengan menggunakan media pembelajan

3 yang berbentuk alat permainan, kerena pada prinsipnya kegiatan di Taman kanak-kanak dilakukan dengan cara bermain sambil belajar dan belajar seraya bermain, sehingga peserta didik bergembira dalam kegiaatan belajar yang menyenangkan. Pendidikan di Taman kanak-kanak pada dasarnya adalah pembelajaran yang sederhana dan konkret sesuai dengan dunia kehidupan anak, terkait dengan situasi pengalaman langsung, kreatif yang menyenangkan dan menarik, mengundang rasa ingin tahu, bermanfaat dan terkait dengan aktifitas-aktifitas bermain anak. Kompetensi dasar yang terdapat dalam pengembangan bahasa yaitu anak mampu mendengarkan, berkomunikasi secara lisan, memiliki perbendaharaan kata dan symbol-simbol yang melambangkannya untuk persiapan membaca dan menulis anak.agar tujuan pengembangan bahasa dapat tercapai secara optimal diperlukan upaya berupa strategi dan pendekatan yang sesuai dengan karakteristik pembelajaran di Taman kanak-kanak, yaitu melalui metode dan media yang dekat dengan anak. Kemendiknas (2010:3-8) Pengembangan bahasa melibatkan aspek sensorimotor terkait dengan kegiatan mendengar, kecakapan memahami, dan produksi suara. Kondisi ini sudah dibawa anak sejak lahir. Lingkunganlah selanjutnya yang turut memperkaya bahasa anak dengan baik. Perkembangan bahasa anak di TK diarahkan agar peserta didik mampu menggunakan dan mengekspresikan pemikiran dengan menggunakan kata-kata. Pengembangan bahasa tersebut lebih diarahkan agar peserta didik dapat melakukan berbagai hal, misalnya:1) Mengolah kata secara komprehensif.2)mengekspresikan kata-kata tersebut dalam bahasa tubuh (ucapan dan perbuatan) yang dapat dipahami oleh orang lain.3) Mengerti setiap kata,mengartikan dan menyampaikan secara utuh kepada orang lain.4) Berargumentasi, meyakinkan orang melalui kata-katanya sendiri. Pengembangan berbahasa anak di Taman kanak-kanak lebih menekankan pada mendengar dan berbicara, bukan pada membaca dan menulis. Jadi dapat disimpulkan bahwa orang tua dan pendidik sangat berperan dalam perkembangan bahasa anak terutama dalam mendengar dan berbicara.

4 Jadi dapat disimpulkan bahwa berdasarkan pertumbuhan dan perkembangannya anak usia dini harus mendapatkan stimulasi dari lingkungannya agar potensi yang ada dalam dirinya dapat berkembang dengan optimal. Salah satu materi pembelajaran yang di kembangkan di Taman kanak-kanak adalah dongeng (cerita). Dongeng (cerita) di berikan dengan tujuan menanamkan berbagai nilai seperti kesantunan, agama, moral, kemandirian, dan social. Disamping itu dongeng juga diberikan dengan tujuan mengembangkan kemampuan berbahasa anak, terutama kemampuan menyimak dan merespons hasil simakan. Nursisto (2000: 3) menjelaskan dongeng adalah cerita tentang suatu hal yang tidak pernah terjadi dan juga tidak mungkin terjadi. Cerita ini sering berhubungan dengan kepercayaan, keajaiban, dan kehidupan binatang. Sedangkan menurut Poerwadarminta (2004:274) dongeng adalah cerita yang tidak benar-benar terjadi (kejadian dahulu yang bersifat aneh), perkataan yang tidak benar dan dianggap sebagai cerita belaka. Dari beberapa definisi para ahli diatas dapat diambil kesimpulan bahwa dongeng adalah suatu cerita yang tidak pernah terjadi dan tidak dapat dibuktikan kebenarannya. Dongeng hanyalah sebuah cerita yang bertujuan untuk menghibur dan menggambarkan tentang sesuatu yang ada di alam agar dapat dijadikan pelajaran oleh manusia. Dari hasil observasi yang peneliti lakukan dikelompok B1 Taman kanak-kanak Negeri Pembina Lubuk Basung, dapat dilihat bahwa kemampuan bahasa anak yaitu kemampuan menyimak dan menyampaikan hasil simakan masih rendah.ini dapat dilihat sewaktu guru membacakan sebuah dongeng, anak yang siap untuk mendengarkan dongeng memperlihatkan sinar mata yang bergairah, penuh harap, dan duduk dengan tenang serta konsentrasi. Sebaliknya anak yang kurang siap terlihat kurang bergairah dan melakukan aktivitas lain meskipun guru sudah memberikan motivasi bahwa dongeng yang akan dibacakan adalah dongeng yang menarik. Setelah dongeng selesai dibacakan, dan guru mengadakan tanya jawab tentang isi dongeng tersebut, hanya ada 3 sampai 4 anak saja yang dapat menjawab dengan benar. Teknik, media, dan alat yang digunakan oleh guru kurang bervariasi dan kurang

5 menarik bagi anak dapat juga menjadi penyebab kurangnya kemampuan anak dalam menyimak dan menyampaikan hasil simakan. Berdasarkan pengalaman diatas peneliti merasa perlu untuk melakukan penelitian guna meningkatkan perkembangan kemampuan bahasa anak melalui dongeng yang menarik dan menyenangkan bagi anak. Dari latar belakang masalah diatas dapat di identifikasikan beberapa permasalahan yang berkaitan dengan pembelajaran mendongeng yaitu:kemampuan anak dalam menyimak masih rendah,kemampuan anak dalam menyampaikan hasil simakan juga tidak sama,sebagian anak menunjukan reaksi yang kurang mendukung pelaksanaan pembelajaran mendengarkan dongeng, Dongeng yang disampaikan oleh guru kurang menarik.teknik, media dan alat yang dipakai dalam mendongeng juga kurang menarik minat anak. Berdasarkan identifikasi masalah di atas maka peneliti membatasi permasalahan pada rendahnya kemampuan anak dalam menyimak dan menyampaikan hasil simakan. Berdasarkan identifikasi masalah yang telah diuraikan, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah bagaimana mendongeng dapat meningkatkan perkembangan bahasa anak di kelompok B1 Taman kanak-kanak Negeri Pembina Lubuk Basung. Berdasarkan identifikasi masalah yang telah diuraikan maka untuk mengatasi masalah tersebut peneliti memilih dongeng yang menarik dan disukai oleh anak. Dongeng ini merupakan pilihan anak dari beberapa buah dongeng yang disediakan, dibantu dengan gambar tokoh-tokoh yang ada dalam dongeng, dan menciptakan suasana yang menyenangkan bagi anak untuk mendengarkan dongeng misalnya dengan membacakan dongeng diluar kelas. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan perkembangan bahasa anak melalui dongeng dikelompok B1 Taman kanak-kanak Negeri Pembina Lubuk Basung. Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi Peserta didik, sebagai sarana untuk meningkatkan perkembangan bahasa anak, guru, sebagai masukan untuk mengembangkan pembelajaran yang berkualitas, Peneliti sendiri, sebagai wahana mengembangkan kemampuan meneliti dan wawasan keilmuan, Kepala sekolah Taman kanak-kanak Negeri Pembina, sebagai masukan bagi pengembanga Taman kanak-kanak dimasa yang akan datang, Orang tua, dapat

6 meningkatkan pengetahuan dan pemahaman orang tua tentang pembelajaran di Taman kanak-kanak dan untuk meningkatkan perhatiannya terhadap hal-hal yang dapat mendukung keberhasilan anaknya. Metode Penelitian Penelitian ini berbentuk penelitian tindakan kelas. menyatakan bahwa penelitian tindakan kelas adalah suatu penelitian yang dilakukan secara sistematis, refleksi terhadap berbagai aksi atau tindakan yang dilakukan oleh guru /pelaku mulai dari perencanaan sampai dengan penelitian terhadap tindakan nyata didalam kelas yang berupa kegiatan belajar mengajar untuk memperbaiki kondisi pembelajaran yang dilakukan. Subyek penelitian ini adalah anak-anak di kelompok B1 Taman kanak-kanak Negeri Pembina Lubuk Basung, yang berjumlah 21 orang, yang terdiri dari 8 orang anak laki-laki dan 13 orang anak perempuan serta di damping oleh dua orang guru. Penulis merupakan salah seorang guru di kelompok B1 ini. Secara garis besar terdapat empat tahapan dalam penelitian ini yaitu: Perencanaan (Plan), Tindakan (Action), Pengamatan (Observation), Perenungan (Reflection). Rendahnya perkembangan bahasa anak dikelompok BI Taman kanak-kanak Negeri Pemmbina Lubuk Basung membuat peneliti berkeinginan untuk merancangsuatu kegiatan yang dapat meningkatkan perkembangan bahasa anak.sebelum kegiatan mendongeng dilakukan, peneliti merancang alat yang akan digunakan yaitu bermacammacam buku dongeng dengan judul: 1.) Princess Ghaniya, 2) Eskrim Princess Rahima, 3) Menolong yang tersesat, 4) Rara jonggrang, 5) Sipencuri telur, 6) Negeri pelanggi ozu,7) Keledai yang menyamar jadi singa, 8) Biji jagung berubah menjadi kangkung, 9) Allah menciptakan pelanggi, 10) Dongeng fantastis dunia binatang, 11) Hiu-hiu jangan gigit aku. Dari beberapa buku dongeng yang disediakan, penelitimeminta anak untuk memilih dongeng yang disukainya.dongeng yang dipilih oleh anak ini akan dibacakan dalam suasana yang menyenangkan misalnya diluar kelas.dengan kegiatan mendongeng yang menyenangkan ini diharapkan perkembangan bahasa anak meningkat

7 Hasil Peningkatan perkembangan bahasa anak ini dinilai dari kondisi awal, siklus I dan siklus II. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dan grafik berikut ini : Tabel 1 Persentase Perkembangan Bahasa Anak Melalui Dongeng pada Proses Pembelajaran (Kategori Sangat Tinggi) No. Aspek yang dinilai Kondisi Awal Siklus I Siklus II Ket 1 Anak dapat menjawab pertanyaan tentang dongeng dengan baik 14 29 33 Meningkat 2 Anak dapat menceritakan kembali isi cerita/dongeng 10 19 29 Meningkat 3 Anak dapat melanjutkan cerita/dongeng yang telah didengarnya 5 24 24 Meningkat Rata-rata 10 18 29 Meningkat Grafik 1 Persentase Perkembangan Bahasa Anak Melalui Dongeng pada Proses Pembelajaran (Kategori Sangat Tinggi)

8 Berdasarkan tabel dan grafik di atas dapat dilihat bahwa rata-rata persentase perkembangan bahasa anak pada proses pembelajaran dengan nilai sangat tinggi telah meningkat yaitu pada kondisi awal 10%, siklus I 18%, dan siklus II 29%. Tabel 2 Persentase Perkembangan Bahasa Anak Melalui Dongeng pada Proses Pembelajaran (Kategori Tinggi) No. Aspek yang dinilai Kondisi Awal Siklus I Siklus II Ket 1 Anak dapat menjawab pertanyaan tentang dongeng dengan baik 19 43 57 Meningkat 2 Anak dapat menceritakan kembali isi cerita/dongeng 5 29 62 Meningkat 3 Anak dapat melanjutkan cerita/dongeng yang telah didengarnya 5 29 67 Meningkat Rata-rata 10 33 62 Meningkat Grafik 2 Persentase Perkembangan Bahasa Anak Melalui Dongeng pada Proses Pembelajaran (Kategori Tinggi)

9 Berdasarkan tabel dan grafik di atas dapat dilihat bahwa rata-rata persentase perkembangan bahasa anak pada proses pembelajaran dengan nilai tinggi telah mengalami peningkatan yaitu pada kondisi awal 10%, siklus I 33%, dan siklus II 62%. Dari hasil yang terlihat pada grafik dan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa persentase kategori nilai sangat tinggi (29%) ditambah persentase nilai tinggi (62%), telah melebihi Kriteria Ketuntasan Minimal yang ditentukan. Tabel 3Persentase Perkembangan Bahasa Anak Melalui Dongeng pada Proses Pembelajaran (Kategori Rendah) No. Aspek yang dinilai Kondisi Siklus I Siklus II Ket Awal 1 Anak dapat menjawab pertanyaan tentang dongeng dengan baik 67 29 10 Berkurang 2 Anak dapat menceritakan kembali isi cerita/dongeng 86 52 10 Berkurang 3 Anak dapat melanjutkan cerita/dongeng yang telah didengarnya 90 48 10 Berkurang Rata-rata 81 43 10 Berkurang 100 80 60 40 20 0 Aspek 1 Aspek 2 Aspek 3 Kondisi Awal Siklus I Siklus II Grafik 3 Persentase Perkembangan Bahasa Anak Melalui Dongeng pada Proses Pembelajaran (Kategori Rendah)

10 Dilihat dari tabel dan grafik di atas diketahui bahwa rata-rata persentase perkembangan bahasa anak pada proses pembelajaran dengan nilai rendah mengalami penurunan yaitu pada kondisi awal sebelum tindakan rata-rata 81%, siklus I 43% dan pada siklus II 10%. Pembahasan Berdasarkan data penelitian yang telah dicapai pada siklus I ada beberapa hal yang harus di perbaiki yaitu mengenai pembelajaran dan cara guru dalam memotivasi anak agar dapat fokus dalam menyimak dan berani dalam menyampaikan hasil yang disimaknya. Kesimpulan yang dapat diambil dari kegiatan mendongeng ini adalah : Melalui media yang bervariasi menarik dan disukai oleh anak, kegiatan mendongeng dapat meningkatkan perkembangan bahasanya, Situasi/suasana yang menyenangkan, bebas dan tidak terikat (ruang terbuka) akan lebih membantu anak dalam menyimak dogeng dan menceritakan/melanjutkan dongeng perkembangan bahasa, anak usia 4-6 tahun memiliki karakteristik perkembangan, antara lain yaitu : senang mendengarkan dan menceritakan kembali cerita sederhana dengan urut, dapat mengerti bentuk pertanyaan dengan menggunakan apa, mengapa dan bagaimana. Dari pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa perkembangan bahasa anak dapat ditingkatkan melalui menyimak dongeng, sehingga anak mampu berkomunikasi dengan orang lain.

11 Simpulan Dan Saran Simpulan Berdasarkan pada hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut: Perkembangan bahasa anak dalam menyimak dan menyampaikan hasil simakannya sebelum diberikan tindakan masih rendah, Untuk meningkatkan perkembangan bahasa anak dalam menyimak dan menyampaikan hasil yang disimaknya, digunakan metode mendongeng Dalam mendongeng guru harus menerapkan prinsip bermain sambil belajar dan belajar seraya bermain, mengaitkan dongeng dengan realitas hidup sehari-hari dan mendramatisasikan atau meragakan halhal penting yang dapat membantu anak dalam memahami dongeng, Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat dilihat bahwa penelitian ini telah berhasil meningkatkan perkembangan bahasa anak. Ini tergambar dalam tabel dan grafik yaitu, pada aspek Anak dapat menjawab pertanyaan tentang dongeng dengan baik kategori nilai sangat tinggi dan tinggi pada kondisi awal 33%, pada siklus I 72%, dan pada siklus II 90%. Pada aspek anak dapat menceritakan kembali isi cerita/dongeng kategori nilai sangat tinggi dan tinggi kondisi awal 15%, siklus I 48%, siklus II 91%. Pada aspek anak dapat melanjutkan cerita /dongeng yang telah didengarnya kategori nilai sangat tinggi dan tinggi, kondisi awal 10%, siklus I 53%, dan siklus II 91%, Dalam mendongeng guru harus menggunakan alat peraga yang menunjang seperti gambar, benda nyata/benda tiruan dan juga bisa dengan memakai boneka, Jenis-jenis dongeng yang disukai oleh anak-anak kelompok BI Taman Kanak-kanak Negeri Pembina adalah dongeng parabel dan dongeng fabel. Saran Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian,disarankan hal-hal sebagai berikut: Mendongeng merupakan suatu keterampilan berbahasa, mengekspresikan, meragakan, dan olah tubuh.hendaknya keterampilan mendongeng ini juga diiringi dengan keramahan,keceriaan, dan kasih sayang,para pengelola Taman Kanak-kanak seperti yayasan, kepala dan guru, hendaknya dapat melengkapi sarana untuk keperluan mendongeng. Sarana tersebut seperti aula atau ruangan yang memadai, buku-buku tentang dongeng, serta alat-alat peraga yang menunjang, Guru-guru Taman Kanakkanak hendaknya dapat mengembangkan keterampilan dan keprofesionalannya dalam mendongeng.

12 DAFTAR RUJUKAN Arikunto Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta : PT. Rineka Cipta. Depdiknas. 2006. Kurikulum 2004. Standar Kompetensi Pedoman Pembelajaran di TK. Jakarta : Dirjen Diknasmen. Kemendiknas 2010. Pedoman pembelajaran bidang pengembangan bahasa di TK. Jakarta: Dirjen Diknasmen Kemendiknas Nurlaila, iva.2010. Panduan lengkap mengajar paud. Yogyakarta : Pinus Book Publisher Nursito. 2000. Iktiar kesusastraan Indonesia. Yogyakarta : Adi Cita Karya Nusa. W.J.S Poerwardarminta. 2004. Kamus besar bahasa indonesia. Balai pustaka