Tugas pemimpin cabang adalah : d. Mengelola pelaksanaan sistem dan prosedur. bisnis di wilayah kerja kantor cabang. layanan unggul kepada nasabah.

dokumen-dokumen yang mirip
Adapun struktur organisasi dan tanggung jawab masing. PT. Bank Jabar Banten Cabang Bandung adalah sebagai berikut : Tugas Pemimpin Cabang adalah :

BAB II GAMBARAN UMUM BANK BJB. pemerintah Propinsi Jawa Barat dan Pemerintah Propinsi Banten bersama sama

BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Pemerintah Provinsi Banten bersama-sama

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. dengan menggunakan layanan-layanan banking yang telah disediakan oleh

BAB II LANDASAN TEORI. Kasmir (2008), mendefinisikan bank sebagai lembaga keuangan yang kegiatan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

MANAJEMEN PERBANKAN. By : Angga Hapsila, SE.MM

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

PEMBAHASAN KASUS SUMBER DANA BANK

BAB II KAJIAN PUSTAKA. menghimpun dana dari masyarakat, menyalurkan dana kepada masyarakat, dan juga

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Pendirian Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dilatar belakangi oleh

IV. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. penentuan perusahaan di Indonesia milik Belanda yang dinasionalisasi. Salah satu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah bank umum dan Bank Perkreditan Rakyat. Bank Perkreditan Rakyat adalah bank yang menerima simpanan hanya dalam

BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI

BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAIN 47

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. penentuan perusahaan di Indonesia milik Belanda yang dinasionalisasi. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. (surplus unit) dan menyalurkannya kepada pihak yang membutuhkan dana (deficit unit).

BAB I PENDAHULUAN. yang terdiri atas perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam berbagai bidang usaha

BAB II LANDASAN TEORI. yang semakin terhadap banco-banco ini, maka orang bukan saja menukarkan uang

BAB II PROSES BISNIS. 11 Sumber: Dendawijaya, 2005: 55.

BAB I PENDAHULUAN. Bank didefinisikan sebagai lembaga keuangan yang usaha pokoknya adalah

UNISKA TABUNGAN

BAB I PENDAHULUAN. dan telah menjadi kebanggan tersendiri. Bank Jatim telah berupaya keras untuk

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

luas dan didukung oleh sumber daya manusia yang profesional.

BAB IV SEJARAH UMUM PERUSAHAAN. 4.1 Profil, Sejarah dan Perkembangan PT. Bank Perkreditan Rakyat Mitra

BAB IV PEMBAHASAN. Berikut ini adalah prosedur pelaksanaan deposito ib mudharabah Bank

BAB I PENDAHULUAN. Bank. Kegiatan utama dari perbankan adalah menghimpun dana dari masyarakat dan

BAB III METODE PENULISAN. adalah data yang diperoleh peneliti dari sumber yang sudah ada.

BAB II LANDASAN TEORI. usaha bank dalam menghimpun dana dari masyarakat. Perolehan dana ini

PEMBAHASAN. 5.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pengembalian Kredit. Karakteristik responden baik yang lancar maupun yang menunggak dalam

BAB I PENDAHULUAN. Di samping itu, bank juga dikenal sebagai tempat untuk menukarkan uang,

TUJUAN PENGAJARAN: Setelah mempelajari bab ini, Anda diharapkan mampu untuk: 1. Menjelaskan pengertian giro nasabah 2. Mengidentifikasi jenis

BAB II LANDASAN TEORI. memudahkan pengelolaan perusahaan. besar dan buku pembantu, serta laporan.

BAB I PENDAHULUAN. Dana yang besar seringkali menjadi patokan oleh sebagian masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perbankan di Indonesia memiliki Peranan penting dalam Perekonomian

Pertemuan ke V : Produk Dana

BAB I PENDAHULUAN. simpanan giro, tabungan dan deposito. Bank merupakan tempat untuk meminjam

Sumber-sumber Dana Bank

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Republik Indonesia Nomor BUM tanggal 12 Agustus 1961.

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Bank Jabar Banten KCP Dramaga dan juga

BAB I PENDAHULUAN. Kasmir (2014) mengemukakan kegiatan utama suatu bank dalam suatu

BAB III DESKRIPSI LEMBAGA

BAB I PENDAHULUAN. Daerah Jawa Barat, dikeluarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat No. 11/PD-

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. penentuan perusahaan di Indonesia milik Belanda yang dinasionalisasi, salah satu

BAB I PENDAHULUAN. sedangkan pihak yang kekurangan dana adalah pihak yang mengambil kredit pada

BAB I PENDAHULUAN. pengertian bank menurut UU Nomor 10 Tahun 1998 yaitu Bank adalah badan

TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Bank

SUMBER SUMBER DANA BANK

BAB I PENDAHULUAN. serta menyediakan jasa jasa dalam lalu lintas pembayaran. masyarakat. Fungsi perbankan yang demikian disebut sebagai perantara

BAB I PENDAHULUAN. penting perbankan di Indonesia adalah menjaga kestabilan moneter agar mampu

Materi Ak P'Bankan 2 1

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pengalihan dari PT. Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Utara Tengah

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan tempat untuk melakukan berbagai transaksi yang

BAB I PENDAHULUAN. Kehadiran pihak perantara dalam pengertian lembaga keuangan menjadi

ekonomi Kelas X BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK KTSP & K-13 A. Pengertian Bank Tujuan Pembelajaran

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan, bank harus melakukan pendekatan oprasional sampai berhasil

BAB II KAJIAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. dengan Pemerintah kota/kabupaten se-jawa Barat dan Banten, dasar pendiriannya

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Kasmir (2010:11) Bank adalah lembaga keuangan yang kegiatan. kemasyarakat serta memberikan jasa bank lainnya.

BAB II LANDASAN TEORI. lembaga keuangan yang kegiatannya adalah dalam bidang jual beli uang.

BAB II LANDASAN TEORI. Pengertian bank menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10

STIE DEWANTARA Manajemen Bank

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

I. PENDAHULUAN. Persaingan antar Bank sebagai industri jasa keuangan semakin tajam. Bank-bank

A. PENGERTIAN MANAJEMEN DANA BANK

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk ditanamankan pada sektor produksi dan investasi, di samping

BAB I PENDAHULUAN. Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) merupakan kegiatan usaha yang

TINJAUAN ATAS PROSEDUR PEMBERIAN KREDIT MIKRO UTAMA PADA BANK BJB KANTOR CABANG CIANJUR

BAB I PENDAHULUAN. bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Peran

AKTIVITAS DAN PRODUK BANK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya

A. PENGERTIAN TABUNGAN

BAB I PENDAHULUAN. mencari dana dengan cara membeli dari masyarakat luas.

BAB III PROFIL PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. intermediasi, membantu kelancaran sistem pembayaran dan tidak kalah

GIRO. Alat atau sarana yang digunakan dalam lalu lintas pembayaran giral, yaitu surat berharga atau surat dagang seperti: 1.

LANDASAN TEORI. konsumen untuk mendapatkan kebutuhan dan keinginan dari masing-masing

BAB II PRINSIP ALIRAN DANA BANK

Sumber-sumber Dana Bank

BAB II LANDASAN TEORI tentang perbankan, adalah sebagai berikut :

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 4.1 Sejarah Singkat PD. Bank Perkreditan Rakyat Rokan Hilir Cabang

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

Analisis Sumber Dan Penggunaan Dana Pada Bank Jabar Banten Syariah

BAB I PENDAHULUAN. dana (funding) dan menyalurkan dana (lending) masyarakat perekonomian

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. Melihat perkembangan perekonomian saat ini, dimana tingkat minat

BAB IV PENGARUH FEE BASED INCOME TERHADAP EARNING PER SHARE (EPS) DI BRI SYARIAH

BAB I PENDAHULUAN. masalah ekonomi tersebut, dengan membuat usaha kecil-kecilan atau usaha

GIRO & PINJAMAN REKENING

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan lembaga yang memiliki peranan penting dalam. perekonomian suatu negara baik sebagai sumber permodalan maupun sebagai

Transkripsi:

40 4.1.4 Deskripsi Jabatan 1. Pemimpin Cabang Tugas pemimpin cabang adalah : a. Bertugas memimpin kantor cabang ditempat kedudukannya dan bertindak atas nama direksi baik di dalam maupun di luar pengadilan dalam hubungannya dalam kegiatan usaha bank. b. Memegang rahasia bank dan kode lalulintas keuangan. c. Melaksanakan misi kantor cabang secara keseluruhan. d. Mengelola pelaksanaan sistem dan prosedur. e. Merencanakan, mengembangkan, melaksanakan, serta mengelola bisnis di wilayah kerja kantor cabang. f. Merencanakan, mengembangkan, melaksanakan, serta mengelola layanan unggul kepada nasabah. g. Mengelola Kas Daerah. h. Memberikan kontribusi laba yang nyata terhadap upaya pencapaian laba bank secara keseluruhan. i. Memberikan kontribusi yang nyata untuk mendorong pemberdayaan ekonomi. j. Melaksanakan kepatuhan terhadap sistem dan prosedur, peraturan Bank Indonesia serta peraturan perundang-undangan lain yang berlaku.

41 k. Mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok serta fungsi kegiatannya. 2. Pemimpin Seksi Pemasaran Kredit, Dana Jasa, dan Supervisi Kredit Tugas emimpin Seksi Pemasaran Kredit, Dana Jasa, dan Supervisi Kredit adalah : a. Mengelola pelaksanan sistem dan prosedur bidang pemasaran, perkreditan, dan dana jasa bank. b. Mengelola pemasaran produk dan jasa. c. Melakukan penelitian potensi pemasaran produk dan jasa di daerah kerja kantor cabang. d. Memasarkan kredit kepada nasabah/bukan nasabah. e. Memproses permohonan dan mengelola kredit berikut kredit standar, garansi bank, dan dukungan bank. f. Melakukan penjualan silang (cross selling) produk dan jasa bank. g. Melakukan pembagian dan pemantauan kepada eksisting debitur. h. Memasarkan dana dan jasa bank kepada nasabah/bukan nasabah. i. Mengelola pelayanan produk dan jasa. j. Mengelola pembinaan kepada nasabah prima. k. Melaksanakan kepatuhan terhadap sistem prosedur, peraturan BI, serta peraturan perundang-undangan lainnya yang berlaku. l. Mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok, fungsi, dan kegiatannya.

42 3. Pemimpin Seksi Pelayanan Tugas pemimpin seksi pelayanan adalah : a. Mengelola pelaksanaan sistem dan prosedur di bidang pelayanan nasabah dan operasional bank. b. Merencanakan, mengembangkan, melaksanakan, mengelola pelayanan produk dan jasa bank. c. Menyediakan informasi produk dan jasa bank. d. Mengelola pelayanan kartu ATM. e. Mengelola pelayanan transaksi kas. f. Mengelola kas ATM. g. Mengelolaan pendayagunaan kas dan alat liquid secara optimal. h. Melaksanakan kepatuhan terhadap sistem dan prosedur peraturan BI serta peraturan perundang-undangan lainnya yang berlaku. i. Mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok, fungsi, dan kegiatannya. 4. Pemimpin Seksi Administrasi dan Umum Tugas pemimpin seksi administrasi dan umum adalah : a. Mengelola pelaksanaan sistem dan prosedur bidang pelayanan dan operasi. b. Mengelola transaksi jasa bank dan transaksi kliring. c. Mengelola administrasi kredit serta laporan perkreditan.

43 d. Mengelola entry data/voucher transaksi kliring dan pemindahbukuan ke dalam sistem. e. Memeriksa kebenaran atau akurasi transaksi keuangan. f. Memantau dan mengendalikan transaksi pembukuan. g. Mengelola analisa keuangan. h. Mengelola laporan keuangan kantor cabang. i. Mengelola sumber daya manusia. j. Mengelola teknik dan informasi. k. Mengelola logistik kerumahtanggaan, kearsipan, dan administrasi umum lainnya. l. Melaksanakan kepatuhan terhadap sistem dan prosedur peraturan BI serta peraturan perundang-undangan lainnya yang berlaku. m. Mempertanggangjawabkan pelaksanaan tugas pokok, fungsi, dan kegiatannya. 5. Pemimpin Kantor Intern Cabang (KIC) Tugas pemimpin kantor intern cabang (KIC) adalah : a. Mengelola pelaksanaan sistem dan prosedur bidang kontrol intern cabang. b. Membantu Pemimpin Cabang dalam merencanakan dan melaksanakan pengendalian dan pengawasan atas proses kegiatan harian serta manajemen cabang.

44 c. Membantu Pemimpin Cabang dalam merencanakan dan melaksanakan serta monitoring rencana kerja dan anggaran. d. Mengelola seluruh buku pedoman perusahaan (sistem dan prosedur) dan bertindak sebagai sentral BPP. e. Membantu Pemimpin Cabang dalam mengendalikan kepatuhan terhadap sistem dan prosedur peraturan BI serta perundangundandgan lainnya yang berlaku. f. Mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok, fungsi, dan kegiatannya. 6. Pemimpin Kantor Cabang Pembantu Tugas pemimpin kantor cabang pembantu adalah : a. Mengelola pelaksanan sistem dan prosedur bidang pemasaran, perkreditan, dan dana jasa bank. b. Memasarkan kredit kepada nasabah/bukan nasabah. c. Melakukan penjualan silang (cross selling) produk dan jasa bank. d. Memasarkan dana dan jasa bank kepada nasabah/bukan nasabah. e. Mengelola pelayanan produk dan jasa. f. Mengelola pembinaan kepada nasabah prima. g. Mengelola pelaksanaan sistem dan prosedur di bidang pelayanan nasabah dan operasional bank. h. Merencanakan, mengembangkan, melaksanakan, mengelola pelayanan produk dan jasa bank.

45 i. Mengelola pelayanan kartu ATM. j. Mengelola pelayanan transaksi kas. k. Mengelola kas ATM. l. Melaksanakan kepatuhan terhadap sistem prosedur, peraturan BI, serta peraturan perundang-undangan lainnya yang berlaku. m. Mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok, fungsi, dan kegiatannya. 7. Pemimpin Kantor Kas Tugas pemimpin kantor kas adalah : a. Mengelola pelaksanaan sistem dan prosedur di bidang pelayanan nasabah dan operasional bank. b. Merencanakan, mengembangkan, melaksanakan, mengelola pelayanan produk dan jasa bank. c. Menyediakan informasi produk dan jasa bank. d. Mengelola pelayanan kartu ATM. e. Mengelola pelayanan transaksi kas. f. Mengelola kas ATM. g. Mengelolaan pendayagunaan kas dan alat liquid secara optimal. h. Melaksanakan kepatuhan terhadap sistem dan prosedur peraturan BI serta peraturan perundang-undangan lainnya yang berlaku. i. Mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok, fungsi, dan kegiatannya.

46 4.1.5 Aspek Kegiatan Perusahaan Dalam mencapai visi, misi, dan fungsinya, Bank Jabar Banten melakukan aktivitas usaha sebagai berikut: 1) Menghimpun dana dari masyarakat (Funding) Sumber dana yang dihimpun dari Bank Jabar Cabang Banten Suci adalah: a. Giro yaitu simpanan yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran kegiatan usaha dan penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek atau bilyet giro dengan cara pemindahbukuan. b. Tabungan yang terdiri dari Tandamata, Simpeda, Tandamata Gold, dan Tabungan Haji. c. Deposito yaitu simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu sesuai dengan perjanjian antara nasabah dengan pihak bank. 2) Menyalurkan dana ke masyarakat (Lending) Menggunakan dana terutama, disalurkan dalam bentuk pinjaman kepada masyarakat dengan berbagai jenis dan sektor usaha, yang terdiri dari: a. Kredit Investasi yaitu yang diberikan kepada para investor untuk investasi yang penggunaannya jangka waktu.

47 b. Kredit Modal Kerja yaitu kredit yang diberikan untuk membiayai kegiatan usaha dan biasanya bersifat jangka pendek, guna memperlancar transaksi perdagangan. c. Kredit Konsumtif yaitu kredit yang digunakan untuk keperluan pembelian barang-barang konsumsi yang diperlukan debitur. 3) Memberikan jasa-jasa bank lainnya (Service) Untuk memberikan pelayanan yang optimal kepada masyarakat serta meningkatkan fee based income (pendapatan di luar bunga), Bank Jabar Banten memberikan jasa-jasa sebagai berikut: a. Menerima setoran-setoran, seperti: Setoran pajak Pembayaran PDAM Pembayaran uang kuliah Pembayaran rekening telepon b. Melayani pembayaran-pembayaran, seperti: Gaji/Honorarium/Pensiun Pembayaran deviden Pembayaran hadiah/undian c. Kiriman Uang (Transfer), merupakan jasa kiriman uang antar bank baik antara yang sama maupun bank yang berbeda. Pengertian uang dapat dilakukan untuk dalam kota, luar kota, maupun luar nege

48 4.2 Hasil dan Pembahasan 4.2.1 Pembahasan Penelitian Sebagai sebuah bank yang bergerak dalam usaha menyimpan dan menyalurkan dana kepada masyarakat, Bank BJB Cabang Suci dalam hal ini harus siap memberikan jasanya, yaitu dengan memberikan peluang kepada para masyarakat umum jika suatu saat mengajukan permohonan kredit berupa sejumlah dana. Tentunya pengajuan yang dilakukan oleh para calon debitur harus melalui tahapan-tahapan yang telah disepakati dalam pengajuan kredit. Kredit KMU adalah salah satu produk kredit Bank BJB yang paling banyak diambil oleh para calon debitur karena kredit ini lebih dikhususkan untuk para pelaku UMKM. Tetapi dari sekian banyak kredit yang dikeluarkan oleh pihak Bank BJB Cabang Suci kepada debitur, mayoritas debitur banyak yang mengalami kendala dalam pengembalian kreditnya tersebut. Situasi ini tentunya sangat merugikan bagi pihak Bank sebagai lembaga keuangan, karena jika hal ini tidak dapat diselesaikan secepatnya, bukan tidak mungkin Bank akan mengalami kerugian. Berdasarkan penelitian yang dilakukan penulis, kondisi pengembalian kredit KMU yang terjadi pada Bank BJB Cabang Suci saat ini memang tidak terlalu riskan tapi tetap saja merugikan, karena setiap tahunnya selalu tidak mencapai target pengembalian. Dari data yang penulis peroleh terhitung tahun 2007-2010, telah terjadi ketimpangan antara kredit yang seharusnya dikembalikan dengan jumlah kredit yang dikembalikan oleh debitur.

49 Adapun data tingkat pengembalian kredit KMU pada Bank BJB Cabang Suci Bandung adalah sebagai berikut : Tabel 4.1 Kredit KMU yang diberikan, jumlah kredit yang seharusnya diterima, pengembalian kredit yang diterima, dan perkembangannya pada Bank BJB Kantor Cabang Suci Per 31 Desember (dalam ribuan rupiah)tahun 2007-2010 TAHUN JUMLAH KMU YANG DIBERIKAN JUMLAH KREDIT YANG SEHARUSNYA DIKEMBALIKAN DEBITUR + BUNGA JUMLAH KREDIT YANG DIKEMBALIKAN OLEH DEBITUR + BUNGA PERSENTASE PENGEMBALIAN KREDIT KMU (%) Perkembangan Kredit KMU (%) 2007 12.830.686 14.883.595,76 13.587.645 91,3-2008 16.123.246 18.702.965,36 16.886.987,99 90,3 (1,00) 2009 19.195.272 22.266.515,52 20.657.334 92,7 2,4 2010 23.070.203 26.761.435,48 24.733.887,12 92,4 (0,30) Sumber Data: Laporan Keuangan PT. bank bjb Cabang Suci (data diolah kembali) Berdasarkan tabel 4.1 maka dapat dibuat grafik perkembangan pengembalian kredit seperti pada gambar 4.2 berikut ini :

Persentase 50 0.03 0.025 0.02 0.015 0.01 0.005 0-0.005-0.01-0.015 2007 2008 2009 2010 Perkembangan 0-1.00% 2.40% -0.30% Gambar 4.2 Grafik Perkembangan Pengembalian Kredit Mikro Utama Pada Bank BJB Cabang Suci Tahun 2007-2010 Berdasarkan tabel 4.1 dan gambar 4.2 maka dapat diketahui perkembangan pengembalian Kredit Mikro Utama pada PT. Bank BJB Cabang Suci mengalami fluktuasi dari tahun 2007-2010, dengan kecenderungan mengalami penurunan. 4.2.2 Hasil Penelitian 4.2.2.1 Perkembangan Pengembalian Kredit Mikro Utama Bank BJB Kantor Cabang Suci Berdasarkan tabel 4.1 dapat dilihat bahwa, jumlah kredit KMU yang dikembalikan pada tahun 2007 yaitu tahun pertama Kredit Mikro Utama dikeluarkan sebesar Rp. 13.587.645,- dimana seharusnya jumlah kredit KMU yang kembali

51 adalah sebesar Rp. 14.883.595,76,- atau angka persentase pengembaliannya adalah 91,3 %. Sementara itu tahun 2008 jumlah kredit KMU yang kembali adalah Rp. 16.886.987,99,- dimana jumlah yang seharusnya kembali sebesar Rp. 18.702.965,36 atau angka persentase pengembaliannya adalah 90,3 %. Perkembangan persentase pengembalian dari tahun 2007-2008 adalah (1,00) %. Hal ini dikarenakan jumlah kredit yang dikembalikan di tahun 2007 ke tahun 2008 turun sangat drastis dari angka Rp. 13.587.645,- ke Rp.16.886.987,99,-. Ditahun 2008 angka pengembalian kredit meningkat sangat pesat. Selain itu jumlah kredit yang diberikan pada tahun 2007 ke 2008 juga meningkat sangat, Pada tahun 2009 jumlah kredit KMU yang kembali adalah sebesar Rp. 20.657.334,- dimana jumlah yang seharusnya kembali adalah Rp. 22.266.515,52,- atau angka persentase pengembaliannya adalah 92,7%. Telah terjadi peningkatan jumlah kredit Kredit Mikro Utama yang diberikan Bank BJB Cabang Suci, lebih besar dari tahun 2007 dan 2008. Jika dihitung dari perkembangan persentase pengembalian tahun 2009 mengalami kenaikan pesat yaitu sebesar 92,7% dibandingkan dengan tahun 2008 yang angka persentasenya mencapai 90,3%. Hal ini dikarenakan jumlah kredit yang disalurkan oleh pihak Bank BJB Cabang Suci Bandung di tahun 2009 terlalu besar. Dan kesadaran para debitur telah tumbuh untuk mengembalikan kredit hanya kurang 7,3% saja dari target pengembaliannya. Pada tahun 2010 jumlah Kredit Mikro Utama yang kembali adalah sebesar Rp.24.733.887,12,- dimana jumlah yang seharusnya dikembalikan adalah Rp.26.761.435,48,- atau angka persentase pengembaliannya sebesar 92,4% atau

52 angka perkembangannya menurun sebesar (0,3%) dari tahun 2009 yaitu 2,40%. Hal ini dikarenakan persentase jumlah kembali sebesar 92,4% dari total pengeluaran pihak Bank BJB Cabang Suci, walaupun sebenarnya nominal yang dikeluakan oleh pihak Bank BJB Cabang Suci untuk dana Kredit Mikro Utama di tahun 2009 jauh leih besar dari tahun 2008. Pada tahun 2010 perkembangan kredit menurun drastis dari 2,62% pada tahun 2009 menjadi (0,30%) di tahun 2010. Hal ini dikarenakan tingkat kesadaran para debitur kembali menurun didalam mengembalikan Kredit Mikro Utama, meskipun jumlah kredit KMU yang diberikan oleh pihak Bank BJB Cabang Suci setiap tahunnya terus mengalami peningkatan. 4.2.2.2 Analisis Perkembangan Kredit Mikro Utama Bank BJB Kantor Cabang Suci Bandung Berdasarkan hasil analisis pada tebal 4.1 dapat dianalisis bahwa, jumlah kredit KMU yang dikembalikan setiap tahunnya tidak pernah mencapai target yang diharapkan oleh pihak Bank BJB Cabang Suci, sehingga berdampak terhadap perkembangan persentase pengembalian kredit KMU yang cenderung mengalami penurunan setiap tahunnya. Adapun tingkat perkembangan pengembalian kredit KMU tertinggi terjadi dari tahun 2008 ke tahun 2009, yakni meningkat sebesar 2,40%. Hal ini dikarenakan perkembangan tingkat pengembalian kredit KMU dari tahun 2009 lebih besar dari tahun 2008, bahkan lebih besar dari tahun sebelumnya.

53 Sedangkan perkembangan terendah terjadi dari tahun 2007 ke tahun 2008 tahun pertama kredit KMU diberikan yakni sebesar (1,00%). Kondisi ini diduga karena tingkat kesadaran para debitur untuk mengembalikan kredit masih kurang, selain itu didalam menegakan kebijakan pihak Bank BJB Cabang Suci dinilai masih kurang. Jika hal ini terus dibiarkan akan berdampak negatif pada kondisi keuangan Bank BJB Cabang Suci. Oleh karena pihak analis kredit harus faktor faktor apa saja yang menyebabkan tingkat pengembalian kredit, khususnya kredit KMU selalu tidak mencapai target pengembalian. Selain itu pula perlu ada tindakan tegas dari pihak Manajemen Kredit Bank BJB Cabang Suci dalam memutuskan kebijakan-kebijakan bank agar kredit yang mengalami masalah segera dapat teratasi. Setelah penulis menjelaskan fenomena yang terjadi kepada pihak analis Kredit Mikro Utama maka didapat hasil bahwa faktor-faktor yang menyebabkan tingkat pengembalian kredit tidak lancar adalah Faktor faktor yang diduga mempengaruhi tingkat pengembalian kredit yaitu: 1. Karakteristik Personal terdiri atas jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, status nasabah, dan tanggungan dalam keluarga. 2. Karakteristik Usaha terdiri dari pengalaman usaha, aset usaha, omzet usaha, dan total pendapatan bersih usaha bersih. 3. Karakteristik Kredit terdiri dari plafond pinjaman, jangka waktu pelunasan, pengalaman kredit, jaminan, dan tingkat suku bunga. Maka Karakteristik debitur/nasabah baik yang lancar maupun yang menunggak dalam pengembalian Kredit Mikro Utama diidentifikasi berdasarkan

54 variabel-variabel yang diduga berpengaruh terhadap tingkat pengembalian kredit yang terdiri dari karakteristik personal, karakteristik usaha, dan karakteristik kredit. Karakteristik personal mencakup jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, status nasabah, dan tanggungan keluarga. Karakteristik usaha mencakup pengalaman usaha, aset usaha, omzet usaha, dan total pendapatan usaha bersih. Sedangkan karakteristik kredit mencakup plafond pinjaman, jangka waktu, pengalaman kredit, jaminan kredit, dan tingkat suku bunga.