Senja Tiarfadinda Dosen Pembimbing Tati Harihayati M., S.T., M.T.

dokumen-dokumen yang mirip
DATA POSYANDU DESA Jumlah seluruh balita di wilayah Jumlah seluruh balita di posyandu. Jumlah balita yang ditimbang bulan ini di wilayah kerja

BAB I PENDAHULUAN. utama atau investasi dalam pembangunan kesehatan. 1 Keadaan gizi yang baik

BAB I PENDAHULUAN. menjadi 4,9 persen tahun Tidak terjadi penurunan pada prevalensi. gizi kurang, yaitu tetap 13,0 persen. 2

SISTEM STUDI TENTANG. Disusun Oleh SRI III GIZI FAKULTAS

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat, khususnya bayi dan balita. Tujuan Posyandu adalah menunjang penurunan Angka

BAB I PENDAHULUAN. Usia antara 0-5 tahun adalah merupakan periode yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. mengancam kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang sangat diperlukan sebagai

OPTIMALISASI DISTRIBUSI FASILITAS PENDIDIKAN TAMAN KANAK-KANAK (TK) DI KOTA GRESIK

BAB I PENDAHULUAN. memprihatinkan karena mengancam kualitas sumber daya manusia yang akan

BAB I PENDAHULUAN. terjadi pertumbuhan dan perkembangan secara keseluruhan. Guna. mendukung pertumbuhan dan perkembangan balita, orang tua perlu

BAB I PENDAHULUAN. Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan. kualitas sumberdaya manusia yang mengoptimalkan potensi tumbuh kembang

Disampaikan pada : REFRESHING KADER POSYANDU Kabupaten Nias Utara Tahun 2012

BAB V METODE PENELITIAN. penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi proses pelaksanaan pencegahan dan

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat diperlukan di masa mendatang (Depkes RI, 2007).

BAB I PENDAHULUAN. Pos pelayanan terpadu (Posyandu) merupakan bentuk partisipasi. masyarakat yang membawa arti yang sangat besar bagi kesehatan dan

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

MENGISI DAN MEMBACA KARTU MENUJU SEHAT (KMS) Manjilala

BAB I PENDAHULUAN. tersebut anak mengalami pertumbuhan yang pesat. Balita termasuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Derajat kesehatan masyarakat di Indonesia masih rendah disebabkan banyak

BAB 1 PENDAHULUAN. Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) merupakan wahana pemberdayaan

SKRIPSI. Skripsi ini Disusun sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Gizi. Disusun Oleh: DELIFIANI HIDAYATI J

HUBUNGAN FREKUENSI KEHADIRAN ANAK USIA 1-3 TAHUN (BATITA) DALAM PENIMBANGAN DI POSYANDU DENGAN STATUS GIZI ANAK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur

BAB I PENDAHULUAN. Angka kematian ibu dan bayi di Indonesia masih tinggi. Hasil Survey

BAB I PENDAHULUAN. (pos pelayanan terpadu) di wilayah kerja Puskesmas Tampaksiring I sesuai data

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Ismawati tahun 2010 (dalam Ariyani dkk, 2012), posyandu

PEDOMAN PROGRAM GIZI PUSKESMAS GEMAHARJO

BAB I PENDAHULUAN. Masa balita merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan berat

BAB I PENDAHULUAN. perlu dilakukan karena kesehatan bukan tanggung jawab pemerintah saja, namun

No. Dokumen : C. KEBIJAKAN Puskesmas Gedongan mengatur tata cara melakukan konsultasi gizi kepada pasien

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG DINAS KESEHATAN UPTD PUSKESMAS KEPANJEN Jalan Raya Jatirejoyoso No. 04 Telp. (0341) Kepanjen

BAB 1 PENDAHULUAN. penurunan angka kematian ibu dan bayi (Depkes RI, 2006). kesehatan ditingkat desa. Posyandu adalah pusat kegiatan masyarakat dalam

BAB I PENDAHULUAN. digambarkan oleh pita warna hijau muda sampai hijau tua.

BAB I PENDAHULUAN. SDM yang berkualitas, yaitu SDM yang memiliki fisik yang tangguh, mental

KUESIONER HUBUNGAN KARAKTERISTIK KELUARGA DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DENGAN PRAKTEK KADARZI DI KECAMATAN TRIENGGADENG KABUPATEN PIDIE JAYA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Posyandu atau Pos Pelayanan Terpadu adalah Forum Komunikasi Alih. rangka pencapaian NKKBS ( Mubarak & Chayalin, 2009).

PEMERINTAH KABUPATEN KLUNGKUNG DINAS KESEHATAN PUSKESMAS BANJARANGKAN II PROTAP PELAYANAN PENINGKATAN GIZI DI PUSKESMAS BANJARANGKAN II

BAB 1 PENDAHULUAN. satunya adalah melalui pelayanan kesehatan di posyandu. Kegiatan-kegiatan dalam

BAB I PENDAHULUAN. pertama kali posyandu diperkenalkan pada tahun 1985, Posyandu menjadi. salah satu wujud pemberdayaan masyarakat yang strategis

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PEDOMAN WAWANCARA MENDALAM UNTUK PEJABAT DINAS KESEHATAN DAN TPG PUSKESMAS

Model Penentuan Potensi Status Gizi Bermasalah Menggunakan Decision Tree

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Anak usia bawah lima tahun (balita) adalah anak yang berusia 0 59 bulan.

BAB I PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia yang baik. Menciptakan sumber daya

PEMERINTAH KOTA MALANG DINAS KESEHATAN

BAB III DESKRIPSI PELAKSANAAN PENCATATAN PERKAWINAN KUA KECAMATAN GRESIK. Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Gresik awalnya berdiri di

BAB I PENDAHULUAN. Visi Kementrian Kesehatan adalah mencapai masyarakat yang mandiri

BAB 1 PENDAHULUAN. normal melalui proses digesti, absorbsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme

KMS = Kartu Menuju Sehat Sebagai alat bantu pengukuran dan pemantauan STATUS GIZI balita Masih ditemukan tingginya kesalahan pada saat pengisian KMS

KERANGKA ACUAN PROGRAM GIZI UPT PUSKESMAS CARINGIN TAHUN 2016

KUESIONER PEMANTAUAN STATUS GIZI DAN KADARZI PROGRAM PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT DINAS KESEHATAN PROVINSI JAMBI TAHUN 2010 I.

BAB I PENDAHULUAN menjadi 228 kasus pada Angka kematian bayi menurun dari 70

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PETUNJUK TEKNIS BANTUAN SOSIAL (BANSOS) PROGRAM PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT DIREKTORAT BINA GIZI MASYARAKAT

DAFTAR ISI. ABSTRAK... vi. KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... xiii. DAFTAR GAMBAR... xv. DAFTAR LAMPIRAN... xxii

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

HASIL PEMANTAUAN STATUS GIZI (PSG) PROVINSI SUMATERAUTARA TAHUN 2016 DINAS KESEHATAN PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2017

BAB I PENDAHULUAN. (SDKI) tahun 2012 adalah 40 kematian per 1000 kelahiran hidup. Di Provinsi

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yaitu ukuran fisik. penduduk (Depkes, 2004). Guna menyukseskan hal tersebut maka

MATERI PENYEGARAN KADER

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sistem Kesehatan Nasional merupakan suatu tatanan yang mencerminkan

BAB I PENDAHULUAN. kebijakan pembangunan kesehatan, yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka

PANDUAN PENGISIAN KUESIONER PEMANTAUAN STATUS GIZI (PSG) DAN MONITORING EVALUASI KEGIATAN PEMBINAAN GIZI

SKRIPSI. Skripsi Ini Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Gizi. Disusun Oleh : SINTIA DEWI J

BAB 1 PENDAHULUAN. faktor yang perlu diperhatikan dalam menjaga kesehatan, karena masa balita

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan penduduk Indonesia meningkat setiap tahunnya. Keberhasilan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menurunkan angka kematian bayi, anak balita dan angka kelahiran, tergantung pada keberhasilan

Reposisi POSYANDU untuk 1000 Hari Pertama Kehidupan

BETTY YULIANA WAHYU WIJAYANTI J.

URAIAN PROGRAM PUSKESMAS

PEMERINTAH KABUPATEN PONOROGO DINAS KESEHATAN P U S K E S M A S P U L U N G Jl. Dr. Soetomo No. 33 Pulung Kab. Ponorogo Telp.

BAB I PENDAHULUAN. penduduknya yang tinggi. Bahkan Indonesia menduduki peringkat ke-empat

Rumah Bersalin Gratiis Rumah Zakat

Kartu Menuju Sehat (KMS)

PEDOMAN WAWANCARA MENDALAM

BAB I PENDAHULUAN. Kader merupakan tenaga non kesehatan yang menjadi. penggerak dan pelaksana kegiatan Posyandu. Kader merupakan titik sentral dalam

MATERI 7 PEMBAHASAN MASALAH

BAB 1 PENDAHULUAN. kurang berfungsinya lembaga-lembaga sosial dalam masyarakat, seperti posyandu

BAB I PENDAHULUAN. Balita masih tinggi. Angka Kematian Bayi dan Balita yang tinggi

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 747/Menkes/SK/VI/2007 TENTANG PEDOMAN OPERASIONAL KELUARGA SADAR GIZI DI DESA SIAGA

BAB I PENDAHULUAN. diperkirakan mencapai % menurun menjadi % (Adisasmito, upaya untuk mendekatkan masyarakat terhadap jangkauan pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan strategi pemerintah yang ditetapkan pada kementrian kesehatan untuk. segera dapat diambil tindakan tepat (Mubarak, 2012).

BAB I PENDAHULUAN. balita yang cerdas. Anak balita salah satu golongan umur yang rawan. masa yang kritis, karena pada saat itu merupakan masa emas

EVALUASI DAN TINDAK LANJUT TERHADAP PELAKSANAAN KEGIATAN. No Program Indikator Kegiatan evaluasi Rencana Tindak lanjut 1 Kesehatan Ibu

BAB V ANALISIS, PENELUSURAN DATA KOHORT DAN RENCANA TINDAK LANJUT

Sumber: GIZI CEPER 2013.docx?dl=0

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dan terpenting dari

BAB 1 PENDAHULUAN. pemberdayaan masyarakat atau kader posyandu (Depkes, 2007). Menurut MDGs (Millenium Development Goals) di tingkat ASEAN, AKB

BAB PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

!"#!$%&"'$( Kata Kunci :revitalisasi Posyandu, gizi buruk

BAB I PENDAHULUAN. (United Nations Developments Program), Indonesia menempati urutan ke 111

JUKNIS PELAKSANAAN KELAS GIZI TAHUN 2013 BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan dan kualitas sumber daya manusia (Dinkes Propsu, 2006).

PEDOMAN WAWANCARA. Universitas Sumatera Utara

DISTRIBUSI FASILITAS PENDIDIKAN TAMAN KANAK-KANAK DI KOTA GRESIK

MATERI 1 PEMBAHASAN JADWAL. Manjilala

terdapat di tingkat SD/Sederajat. lebih tinggi di luar Temanggung. waktu satu tahun per kelahiran hidup.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. berbagai upaya kesehatan telah diselenggarakan. Salah satu bentuk upaya

Transkripsi:

Senja Tiarfadinda 10107022 Dosen Pembimbing Tati Harihayati M., S.T., M.T. Bandung, 2012

PUSKESMAS adalah organisasi fungsional yang menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu, merata, dapat diterima dan terjangkau oleh masyarakat dengan peran serta aktif masyarakat dan menggunakan hasil pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tepat guna. Puskesmas memiliki beberapa program unggulan dan wajib. Salah satunya adalah POSYANDU Dalam satu wilayah kerja puskesmas mencakup 11 kelurahan

Monitoring dan evaluasi kegiatan Posyandu yang tertunda Banyaknya perhitungan monitoring prosentase disebeles kelurahan Banyaknya Posyandu. pendokumentasian kegiatan

Mudahnya proses pendokumentasian kegiatan posyandu Mempermudah perhitungan monitoring persentase, monitoring dan evaluasi Memudahkan pengambilan keputusan dalam evaluasi lanjut

Sistem informasi monitoring akan dibangun pada Puskesmas Alun-Alun Gresik sebagai salah satu contoh Puskesmas Poned. Sistem pengambilan keputusan evaluasi lanjut dengan metode PSG (Penilaian Status Gizi) dan untuk skoring yaitu metode kadarzi (keluarga sadar gizi). Kegiatan posyandu yang akan diolah hanya pada kegiatan posyandu kesehatan ibu dan anak

Penilaian Status Gizi Keluarga Sadar Gizi merupakan indikator pelayanan di posyandu atau di pos penimbangan balita menggunakan indiktor-indikator SKDN S adalah jumlah seluruh balita yang ada dalam wilayah kerja posyandu. K adalah jumlah balita yang ada di wilayah kerja posyandu yang mempunyai KMS (Kartu Menujuh Sehat). D adalah Jumlah Balita yang datang di posyandu atau dikunjungan rumah dan menimbang berat badannya. Dan N adalah jumlah balita yang ditimbang berat badannya mengalami peningkatan berat badan dibanding bulannya sebelumnya

Kroman PUSKESMAS Sidorukun Bedilan Kebungson Pekelingan Kramat Inggil Pekauman Tlogobendung Kemuteran Gapurosukolilo Pulopancikan

Data Kegiatan Posyandu & SKDN Setiap Kelurahan dlm 1 tahun PUSKESMAS Register Data Kegiatan Posyandu Setiap Kelurahan SKDN & PWSKIA Pemantauan Merupakan data persentase partisipasi DINAS KESEHATAN

DINAS KESEHATAN Penialaian Status Gizi Penilaian Bobot Kerja Evaluasi Lanjut PUSKESMAS

Register Seluruh balita Balita yg memiliki KMS Seluruh balita yg ditimbang Seluruh balita yg naik berat badan Balita yg turun berat badan Balita di bawah garis merah Pemberian suplemen gizi Asi esklusi bayi berumur 0-6 bulan Balita rujuk Balita PMT (Pemberian Makan Tambahan) Bayi gakin. dll

SKDN & PWSKIA Tingkat partisipasi masyarakat dalam penimbangan balita (D/S x 100%), hasilnya minimal harus capai 80 % Partisipasi mayarakat untuk kegiatan pemantauan pertumbuhan dan perkembangan berat badan sangatlah rendah Jumlah balita yang mempunyai KMS (K/S x 100%), hasil yang ducapai harus 100 %. Khusus untuk Tingkat Kehilangan Kesempatan ini menggunakan rumus {(S-K)/S x 100%). Jumlah balita yang Naik Berat Badannya di bandingkan dengan jumlah seluruh balita yang ditimbang (N/D x 100%) Indikator Drop Out yaitu balita yang sudah mempunyai KMS, (K-D)/K x 100%

Pemantauan Setiap analisis akan ada evaluasi Evaluasi Lanjut yang dilakukan oleh petugas dinas kesehatan Setiap kelurahan dalam kurun waktu 1 tahun sekali

Evaluasi Lanjut Masalah utama Dilihat dari evaluasi yang ada pada pemantauan kegiatan, juga hasil persentasenya. Alternatif Pemecahan Pengambilan keputusan untuk menentukan apakan kegiatan posyandu telah berhasil atau gagal berdasarkan bobot dan akan ada penambahan kegiatan

Penialaian Status Gizi PENCAPAIAN PROPORSI KINERJA

Sidorukun PUSKESMAS Kebungson Pekelingan Evaluasi Lanjut Kramat Inggil Kemuteran Kroman Pulopancikan Bedilan Pekauman Gapurosukolilo Tlogobendung

Blackbox Beta

Pengujian Blackbox adalah pengujian yang dilakukan hanya mengamati hasil eksekusi melalui data uji dan memeriksa fungsional dari perangkat lunak.

Pengujian beta adalah pengujian yang dilakukan secara objektif dengan kata lain pengujian ini adalah pengujian secara langsung di lapangan atau tempat dimana aplikasi yang dibuat diimplementasikan.