BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Pengertian merupakan sarana dalam era globalisasi ini, karena melalui

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan judul penelitian, yaitu Pengaruh Program Merajut Asa

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. masalah yang hasilnya dapat digeneralisasikan. Dengan demikian tidak terlalu

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3. Metode Penelitian. Jenis penelitian yang dipilih oleh peneliti adalah penelitian kuantitatif, dimana

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian yang telah ditetapkan dan berperan sebagai pedoman atau penuntun pada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. metode penelitian yang menggambarkan dua variabel yang diteliti, yaitu variabel

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang menggambarkan dan menjelaskan suatu masalah yang hasilnya dapat

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Pendekatan objektif menganggap perilaku manusia disebabkan oleh kekuatan-kekuatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Bab 3 METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB III METODE PENELITIAN. beralamat di Jalan Balam No. 13 Sukajadi Pekanbaru. Wika Pekanbaru, data-data tersebut menyangkut : 1.

metode riset yang menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random,

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. Kabupaten Jepara. Penelitian dimulai dari bulan Oktober 2013.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam rangka penulisan skripsi ini penulis mengambil lokasi pada Hotel

BAB III METODE PENELITIAN. Pahlawan Seribu ITC BSD No. 33A&35 Serpong, Tangerang Selatan. Penelitian

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek penelitian adalah sesuatu yang akan menjadi pusat penelitian. Objek

lapangan (empiris) dapat diperoleh. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, objek penelitian ini adalah sepeda motor vario 150 yang berada di kota

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek penelitian merupakan variabel-variabel yang menjadi perhatian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian dalam hal ini adalah pengguna (Dosen dan Operator) Sistem Informasi

III. METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan adalah penelitian deskriptif asosiatif. Dimana

BAB III METODE PENELITIAN. masalah dalam penelitian. Melalui penelitian manusia dapat menggunakan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Kecamatan Bangkinang Seberang Jalan Lintas Bangkinang-Petapahan Sei Jernih.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini berlokasi pada PT.Telkom Pekanbaru yang terletak di jalan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. cukup lama digunakan sehingga mentradisi sebagai metode untuk penelitian.

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. yang bersistem; sekumpulan peraturan, kegiatan dan prosedur yang digunakan oleh

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, tipe disain penelitian yang digunakan bersifat

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan yang rasional, empiris, dan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif. Menurut Prof. Dr. Sugiyono (2009), metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menganalisa tentang pengaruh media komunikasi pemasaran

III. METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri yang terlibat langsung di

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan obyektif atau lebih dikenal

BAB 3 METODE PENELITIAN. analisis data kuantitatif dengan menggunakan pendekatan kolerasional. dengan pendekatan korelasional adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan dari penelitian, maka jenis

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukannya penelitian adalah di Kota Semarang.

BAB III METODE PENELITIAN

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. fenomena atau gejala utama dan pada beberapa fenomena lain yang relevan.

BAB 3 METODE PENELITIAN. Pendekatan yaitu seperangkat teori, prosedur dan asumsi yang diyakini

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, penelitian dilaksanakan melalui

BAB III METODE PENELITIAN. lama dengan menggunakan metode ilimiah serta aturan aturan yang berlaku (Natsir,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah asosiatif. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Definisi Operasional Variabel Definisi operasional variabel adalah pengertian variabel (yang diungkap dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah explanatory research.

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah penelitian penjelasan (explanatory reserch), yaitu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Subyek yang dipilih adalah remaja panti asuhan Akhiruz zaman Bekasi dengan kriteria

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian dengan metode kuantitatif.

III. METODE PENELITIAN. penelitian yang digunakan untuk menjelaskan kedudukan-kedudukan dari

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITAN. dalam penelitian. Objek penelitian menjelaskan tentang apa dan atau siapa yang

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut sumber perolehannya, data dapat dibagi menjadi dua yaitu :

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah deskriptif yaitu

Transkripsi:

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode 3.1.1 Pengertian Penelitian Pengertian merupakan sarana dalam era globalisasi ini, karena melalui penelitian berbagai masalah yang dialami manusia dapat dicari jawabannya. Tanpa penelitian, pengetahuan tidak dapat berkembang dan bertambah maju. Padahal, penelitian adalah dasar dari semua tindakan dan usaha manusia dalam pengembangan ilmu selanjutnya. Jadi, untuk mengembangkan ilmu pengetahuan baru, perlu diadakan penelitian dalam berbagai aspek kehidupan mausia (Gerrardus, 2002) Menurut kamus Webster s New International, penelitian adalah penyelidikan yang hati-hati dan kritis dalam mencari fakta dan prinsip-prinsip; suatu penyelidikan yang amat cerdik untuk menetapkan sesuatu. Menurut Hilway, penelitian tidak lain dari suatu metode studi yang dilakukan seseorang melalui penyelidikan yang hatihati dan sempurna terhadap suatu masalah, sehingga diperoleh pemecahan yang tepat terhadap masalah tersebut (Moh. Nazir: 2009) Penelitian merupakan salah satu sarana yang sangat penting di era globalisasi saat ini karena melalui penelitian berbagai masalah yang dihadapi oleh manusia dapat dicari jawabannya. Tanpa penelitian, pengetahuan tidak dapat berkembang dan bertambah maju. Padahal, pengetahuan adalah dasar semua tindakan dan usaha manusia dalam pengembangan ilmu selanjutnya. Jadi, untuk meningkatkan ilmu pengetahuan baru, perlu diadakan penelitian dalam berbagai aspek kehidupan 38

39 manusia. Seluruh kehidupan manusia dipengaruhi oleh alam dan segala isinya karena gejala yang terdapat di alam berpengaruh terhadap berbagai sisi kehidupan manusia. Manusia dikarunia akal budi maka manusia mampu melakukan berbagai pengamatan dan pemikiran terhadap gejala yang ada di sekitarnya. Dengan kelebihan kemampuan tersebut, manusia berusaha mengembangkan pengetahuannya secara analitis dan sintetis terhadap berbagai gejala tersebut agar dapat lebih dimengerti. Penelitian merupakan salah satu sarana yang sangat penting untuk menjawab masalah yang dihadapi oleh manusia. Dalam penelitian ilmiah dikenal dua bentuk penelitian, yaitu penelitian kualitatif dan kuantitatif yang eksistensi, fungsi, karakteristik, dan peranannya berbeda-beda. Agar kedua penelitian tersebut mendatangkan manfaat yang optimal bagi seorang peneliti, perlu diketahui peran, fungsi, dan karakteristiknya. Di samping itu, perlu diketahui pula kelebihan dan kekurangan kedua bentuk penelitian itu untuk memecahkan suatu masalah sehingga mendapatkan hasil seoptimal mungkin. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang menjelaskan masalah yang hasilnya dapat ditemukan. Dalam penelitian ini tidak terlalu mementingkan analisis tetapi mementingkan aspek kekuasaan data sehingga data tersebut dapat dianggap sebagai representasi dari jumlah seluruh populasi. Dalam penelitian kuantitatif peneliti harus bersikap obyektif atau memisahkan diri dengan data yang artinya peneliti tidak diperbolehkan membuat batasan konsep atau alat ukur. Semua harus memalui proses pengujian apakah data tersebut obyektif dan dapat alat ukurnya sudah memenuhi prinsip rehabilitas dan validitas.

40 3.1.2 Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang di pilih oleh peneliti adalah penelitian kuantitatif, dimana penelitian ini menggambarkan dan menjelaskan suatu masalah yang hasilnya dapat digeneralisasikan, karena itu menuntut sampel yang representative dari seluruh populasi, operasionalisasi konsep serta alat ukut yang valid dan reliabel (Kriyantono: 2007). Beberapa ciri khas penelitian kuantitatif : (Hamidi, 2007 : 138) 1. Penelitian kuantitatif dilakukan untuk mengukur satu atau lebih variabel penelitian. Penelitian kuantitatif dilakukan untuk mengukur hubungan (korelasi/ pengaruh) antara dua variabel atau lebih. 2. Penelitian kuantitatif permasalahannya adalah menanyakan tentang pengaruh atau keeratan hubungan antar dua variabel atau lebih. 3. Penelitian kuantitatif dilakukan untuk menguji teori (retest) yang sudah ada yang telah terpilih oleh peneliti. 4. Penelitian kuantitatif menggunakan hipotesis sejak awal ketika peneliti telah menetapkan teori yang akan digunakan. 5. Penelitian kuantitatif lebih mengutamakan teknik pengumpulan data kuesioner Metode kuantitatif sering disebut sebagai positivistik, karena berlandaskan pada filsafat positivism. Metode ini sebagai metode ilmiah atau scientific karena memenuhi kaidah ilmiah yaitu konkrit, obyektif, terukur, rasional, dan sistematis. Metode ini disebut kuantitatif karena data penelitian berupa angka dan analisis menggunakan statistic. Metode kuantitatif juga disebut metode tradisional karena metode ini sudah cukup lama digunakan (Sugiyono, 2009 : 7).

41 Pendekatan kuantitatif digunakan untuk melihat ada tidaknya hubungan antara variabel independent dan variabel dependen, yaitu antara pengaruh Radio Streaming BEU Radio terhadap minat untuk membeli produk clothing line Bloop Endorse Urbie. 3.1.3 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan penelitian eksplanatif. Menurut David kline yang dikutip Sugiyono dalam bukunya Metode Penelitian Administrasi, penelitian menurut tingkat eksplanasinya (level of eksplanation) adalah tingkat penjelasan, menurut tingkat eksplanasi adalah penelitian yang bermaksud menjelaskan kedudukan variabel-variabel yang diteliti serta hubungan antara satu variabel dengan variabel yang lain. Pada format eksplanasi survey, penelitian diwajibkan membangun hipotesis penelitian dan mengujinya di lapangan karena format penelitian ini bertujuan mencari hubungan sebab akibat dari variable-variabel yang diteliti, dengan demikian statistik inferensial merupakan alat utama dalam analisis data. (Sugiyono, 2009) Dengan menggunakan penelitian eksplanatif, maka penelitian ini berusaha menjelasakan hubungan antara Penggunaan Media BEU Radio (sebagai variabel X) dengan minat membeli produk clothing line Bloop Endorse Urbie (sebagai variabel Y). 3.1.4 Strategi Penelitian Strategi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Survei. Riduwan dalam bukunya mengutip apa yang dikatakan kerlinger bahwa penelitian survey adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi

42 tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relative, distribusi, dan hubungan antar variabel sosiologis maupun psikologis (Riduwan, 2004) Metode survey adalah metode riset dengan menggunakan kuesioner sebagai instrument pengumpulan datanya. Tujuannya untuk memperoleh informasi tentang sejumlah responden yang dianggap mewakili populasi tertentu (Kriyantono, 2007) 3.1.5 Populasi Dan Sampel Populasi adalah seluruh individu yang dimasukan untuk diteliti, dan yang nantinya akan dikenai generalisasi. Generalisasi adalah suatu cara pengambilan kesimpulan terhadap kelompok individu yang lebih luas jumlahnya berdasarkan data yang diperoleh dari kelompok individu yang sedikit jumlahnya. (Sugiyono, 2009). Populasi pada penelitian ini adalah Komunitas Remaja Ceria Jakarta Pusat yang berjumlah 52 orang, karena telah diketahui bahwa BEU Radio telah menjadi media partner kegiatan komunitas Remaja Ceria Jakarta Pusat. Ditengah-tengah kegiatan tersebut, komunitas disugukan dengan live streaming BEU Radio, maka dapat dilihat apakah ada pengaruh dari mendengarkan live streaming BEU Radio tersebut. Sampel adalah sebagian kelompok individu yang dijadikan wakil dalam penelitian. Sedangkan sampel merupakan bagian atau representasi dari populasi yang akan diteliti. Kemudian, apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Akan tetapi jika jumlah subyeknya besar dapat diambil antara 10-15%, atau 20-25% atau lebih. (Sugiyono, 2009).

43 Dalam penelitian ini jumlah subjeknya kurang dari 100, yaitu ada 52 anggota dari komunitas Remaja Ceria Jakarta Pusat, maka penelitian ini menggunakan penelitian populasi atau sensus, yaitu menjadikan semua populasi menjadi sampel. Atau mungkin yang disebut juga sampling jenuh. Populasi dalam penelitian ini seluruh anggota yang tercatat sebagai anggota komunitas Remaja Ceria Jakarta Pusat. 3.2 Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian, teknik pengumpulan data merupakan faktor penting demi keberhasilan penelitian. Hal ini berkaitan dengan bagaimana cara mengumpulkan data, siapa sumbernya, dan apa alat yang digunakan. Jenis sumber data adalah mengenai dari mana data diperoleh. Apakah data diperoleh dari sumber langsung (data primer) atau data diperoleh dari sumber tidak langsung (data sekunder). A. Data Primer Data primer adalah data yang dikumpulkan langsung oleh peneliti dari para responden, dan bukan berasal dari pengumpulan data yang pernah dilakukan sebelumnya. Dalam penelitian ini data penelitian primer yang digunakan dalam penelitian yaitu survey, penggunaan kuesioner merupakan hasil yang utama yang harus dilakukan untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan sesuai dengan pokok permasalahan. Kuisioner tersebut dimaksudkan sebagai suatu daftar dari pertanyaan untuk memperoleh data berupa jawaban-jawaban dari para responden orang yang memberikan jawaban. Dalam penelitian survey, penggunaan jenis kuisioner merupakan hal utama untuk mengumpulkan data. Kuesioner adalah suatu teknik pengumpulan informasi yang memungkinkan analis mempelajari sikap-sikap, keyakinan, perilaku, dan karakteristik beberapa

44 orang utama di dalam organisasi yang bisa terpengaruh oleh sistem yang diajukan atau oleh sistem yang sudah ada. Berhubungan dengan penelitian ini, penulis memberikan pertanyaan tertutup, tujuannya untuk mempermudah menyimpulkan jawaban yang diberikan oleh responden, karena jawaban yang diberikan responden akan dihitung secara statistik untuk memperoleh data. Pertanyaan-pertanyaan tertutup itu disajikan dengan format jawaban skala Likert. Skala ini dikembangkan oleh Rensus Likert (1932). Skala ini digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, persepsi reponden terhadap suatu objek. Melalui skala likert, responden akan diberikan/ disajikan jawaban dalam bentu pernyataan yang diberi skor sebagai berikut : SS = Sangat Setuju = 5 S = Setuju = 4 RR = Ragu-ragu = 3 TS = Tidak Setuju = 2 STS = Sangat Tidak Setuju = 1 B. Data Sekunder Data Sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan peneliti dari berbagai sumber yang telah ada (peneliti sebagai tangan kedua). Data sekunder dapat diperoleh dari berbagai sumber seperti Biro Pusat Statistik (BPS), buku, laporan, jurnal, dan lain-lain. Jadi dapat disimpulkan Data sekunder merupakan data yang sudah tersedia sehingga kita tinggal mencari dan mengumpulkan sedangkan data primer adalah data yang hanya dapat kita peroleh dari sumber asli atau pertama.

45 3.3 Keabsahan Penelitian 3.3.1 Analisis Univariat Penelitian analisis univariat adalah analisa yang dilakukan menganalisis tiap variabel dari hasil penelitian (Notoadmodjo, 2005 : 188). Analisa univariat berfungsi untuk meringkas kumpulan data hasil pengukuran sedemikian rupa sehingga kumpulan data tersebut berubah menjadi informasi yang berguna. peringkasan tersebut dapat berupa ukuran statistik, tabel, grafik. Analisa univariat dilakukan masing masing variabel yang diteliti. 3.3.2 Analisis Bivariat Analisis ini untuk melihat hubungan dua variabel: 1. Ada hubungan tetapi sifatnya simestris, yaitu tidak saling mempengaruhi. 2. Kedua, variabel itu terdapat hubungan dan saling mempengaruhi. 3. Ada sebuah variabel mempengaruhi variabel lainnya. Di dalam penelitian ini, peneliti hanya melakukan analisis regresi sederhana untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dari variabel yang satu terhadap variabel lain. Peneliti tidak melakukan uji korelasi karena di dalam uji regresi terlihat juga koefisien korelasi untuk melihat kuat lemahnya hubungan dua variabel.

46 Tabel 3.3 Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi Interval koefesien Tingkat hubungan 0,000 1,999 Sangat rendah 0,200 0,399 Rendah 0,400 0,599 Sedang 0,600 0,799 Kuat 0,800 1,000 Sangat kuat Secara umum nilai koefisien korelasi terletak antara -1 dan +1 atau -1<r<1. Dengan kata lain koefisien korelasi mempunyai nilai paling kecil -1 dan paling besar +1 dengan kriteria sebagai berikut : Jika r = +1, maka hubungan antara variabel X dan Y sangat kuat dan positif Jika mendekati +1, maka hubungan antara variabel X dan Y kuat dan positif. Jika r = -1, maka hubungan antara variabel X dan Y sangat kuat dan negatif. Jika mendekati -1, maka hubungan antara variabel X dan Y kuat dan negatif.

47 Jika r = 0, maka tidak ada hubungan antara variabel X dan Y. Jika mendekati 0, maka hubungan antara variabel X dan Y sangat lemah sekali. Regresi adalah suatu proses memperkirakan secara sistematis tentang apa yang paling mungkin di masa yang akan datang berdasarkan informasi masa lalu akan sekarang yang dimiliki agar dapat memperkirakan perubahan. Regresi dapat digunakan untuk mengetahui variabel independen apa saja yang berhubungan dengan variabel dependen, selain itu dapat diketahui seberapa besar hubungan masing-masing variabel independen lainnya. Dari analisis ini diketahui variabel mana yang paling besar atau dominan mempengaruhi variabel dependen Y, yang ditunjukkan dengan koefisien regresi (beta). Analisis regresi dilakukan untuk mendapatkan nilai : 1. Nilai signifikansi anova: 0,05, untuk melihat pengaruh antara variabel dependen dengan independen. 2. Nilai R model summary, untuk melihat kekuatan hubungan antara variabel dependen dengan independen. 3. Nilai R² (Coeficients of Determination) untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel independent menjelaskan variabel dependen. 4. Nilai beta (β) untuk menunjukkan kontribusi masing-masing variabel independen.

48 Regresi sederhana didasarkan pada hubungan fungsional ataupun kausal satu variabel independen dengan satu variabel dependen. Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan program software SPSS versi 19 for Windows. Regresi sederhana, pengaruh satu x terhadap satu y, dapat dirumuskan sebagai berikut: Y= a + β x + e Dimana : Y = Variabel dependen (nilai yang diprediksikan) X = Variabel independen a = Nilai konstan β = koefesien regresi menunjukan angka peningkatan ataupun penurunan variable dependen yang didasarkan pada variabel independen. e = error

49 3.3.3 Uji Reliabilitas Nilai perhitungan yang dihasilkan oleh suatu indikator yang tidak bervariasi adalah karena karakteristik pengukuran instrumen atau proses pengukuran instrumen itu sendiri. Selain itu suatu alat ukur dapat dikatakan memiliki reliabilitas tinggi jika alat ukur itu stabil, dapat diandalkan (dependability) dan dapat diramalkan (predictability). Uji reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang sudah dapat dipercaya atau reliable, akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga. Apabila datanya memang benar sesuai dengan kenyataannya, maka berapa kalipun diambil tetap akan sama. (Kriyantono, 2007) Semakin kecil kesalahan, semakin reliabel alat pengukur. Sebaliknya, semakin besar kesalahan pengukur maka semakin tidak reliabel alat pengukur tersebut. Untuk uji reliabel instrumen dalam kuesioner penelitian ini menggunakan teknik alpha cronbach. Standar nilai alpha (α) yang digunakan untuk menunjukkan bahwa alat ukur tersebut baik adalah >0,5. Jadi, semakin besar nilai alpha (> 0,6), maka semakin reliabel alat ukur tersebut. 3.3.4 Uji Validitas Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam mengukur suatu data. Validitas merupakan kesesuaian antara definisi operasional dengan definisi konseptual. Jadi semakin dekat definisi operasional dengan definisi konseptual maka validitas perangkat ukur tersebut semakin tinggi. (Kriyantono, 2007) Uji validitas ini menggunakan teknik analisis faktor. Analisis faktor adalah suatu teknik statistik untuk mengidentifikasikan jumlah faktor yang relatif kecil yang

50 dapat digunakan untuk menggambarkan hubungan antara beberapa variabel yang saling berhubungan. Analisis faktor menghasilkan suatu tabel dimana baris adalah variabel indikator mentah yang diamati dan kolom adalah faktor atau variabel tersembunyi yang menjelaskan sebanyak mungkin perbedaan di dalam variabel ini. Teknik analisis faktor ini digunakan untuk mengkonfirmasi (confirmatory) penelitian yang bersifat eksplanatif. Dalam penelitian ini, masing-masing dimensi diuji satu persatu dengan menggunakan teknik analisa faktor sehingga akan diperoleh nilai Kaiser-Meyer-Olkin (KMO), yaitu uji statistik yang digunakan untuk menunjukkan ketepatan analisis faktor terhadap variabel-variabel yang diukur. Bila nilai KMO > 0,5 dengan nilai signifikansi < 0.005 maka variabel tersebut dapat diukur dengan menggunakan teknik faktor analisis untuk mengertahui apakah indikator yang dibuat memang berada pada satu kelompok dengan indikator lainnya yang masih dalam satu variabel.