Oleh: Abdi Kurnia Djohan, SH.MH, Dosen Agama Islam Universitas Indonesia dan Ketua Lembaga Dakwah Al-Azhar, Kebayoran Baru, Jakarta

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V PENUTUP. telah dikaji oleh banyak sejarawan. Hubungan historis ini dilatarbelakangi dengan

Perjuangan menegakkan khilafah di Indonesia beresonansi ke seluruh dunia.

Ia mendesak dunia Barat untuk mengambil langkah agar khilafah bisa dicegah.

Dalam pandangan Ikhwan, mereka mempunyai hubungan bersahabat sejak era pendiri kerajaan, Raja Abdul Aziz al Saud, bahkan sampai saat ini.

Atika Puspita Marzaman. Recep Tayyib Erdogan:

Mempertahankan sistem militer dan sistem demokrasi sama saja memperpanjang kolonialisme. Pilihan satu-satunya adalah khilafah.

A. Persamaan Pemikiran Imam Mawardi dengan Ali Abdul Raziq tentang Konsep

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Wassalam. Page 5. Cpt 19/12/2012

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Pada bab terakhir dalam penulisan skripsi ini akan dituangkan kesimpulan

Tidak hanya di Indonesia, Amerika bermain hampir di semua kawasan negeri Islam.

Tentang Islam Yang Direstui Oleh Negara di Indonesia

BAB VI PENUTUP. Universitas Indonesia Islam kultural..., Jamilludin Ali, FIB UI, 2010.

Orang Kristen yang membunuh kaum Muslim jauh lebih sadis tidak pernah sedikit pun dibilang sebagai teroris.

I. PENDAHULUAN. dan ingin meraih kekuasaan yang ada. Pertama penulis terlebih dahulu akan

Pendidikan Agama Islam Bab : 3 PERADABAN ISLAM

Peluang dan Tantangan

Nasionalisme Liberalisme Sosialisme Demokrasi Pan-Islamisme

MENJADI MUSLIM DI NEGARA SEKULER

Komunisme dan Pan-Islamisme

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan Setelah diuraikan dengan panjang lebar tentang relasi Negara dan agama :

RINGKASAN EKSEKUTIF HASIL SURVEI SURVEI SYARIAH 2014 SEM Institute

BAB 1 PENDAHULUAN. bebasnya telah menjadi dasar munculnya konsep good governance. Relasi

Yakni, pertama, khilafah semestinya menguasai satu wilayah otonom, bukan berada di bawah Kedua, semestinya khilafah mengontrol penuh keamanan dan

Indonesia akan menyelenggarakan pilpres setelah sebelumnya pilleg. Akankah ada perubahan di Indonesia?

Konstitusi Rancangan Rusia untuk Suriah: Pertimbangan tentang Pemerintahan di Kawasan Tersebut

Potret Sistem Internasional & Pembentukan Negara di Timur Tengah. Muhammad Qobidl `Ainul Arif, M.A. #Sesi 2, 24 Februari 2015

Muhammad Ismail Yusanto, Jubir HTI

PENDAHULUAN. Turki merupakan negara Islam yang merupakan salah satu tempat bersejarah

Mam MAKALAH ISLAM. Kementerian Agama Pilar Konstitusi Negara

Hisham Albaba. Ketua Maktab I lamiy Hizbut Tahrir Suriah

BAB V PENUTUP. Tesis ini berupaya untuk memberikan sebuah penjelasan mengenai

I PENDAHULUAN. Islam tidak hanya sebagai sebuah agama yang hanya mengatur ibadah ritual tetapi

Para filsuf Eropa menyebut istilah akhir sejarah bagi modernisasi yang kemudian diikuti dengan perubahan besar.

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN

KISI-KISI MATERI PLPG MATA PELAJARAN SEJARAH INDONESIA. Standar Kompetensi Guru (SKG) Kompetensi Guru Mata Pelajaran (KD)

Berderma dan Sejarah Sosial Politik Islam Indonesia

BAB VI. 6.1 Kesimpulan Strategi Suriah dalam menghadapi konflik dengan Israel pada masa Hafiz al-

TEOLOGI SOSIAL : Telaah Pemikiran Hassan Hanafi

Pendidikan Agama Islam

I. PENDAHULUAN. perhatian yang khusus. Perjuangan dalam pergerakan kebangsaan Indonesia

BAB II GAMBARAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN. sejak masa reformasi ditandai dengan adanya kebebasan terhadap pers dalam

Kapitalisme adalah ideologi yang cacat dan terbukti gagal membawa kebahagiaan bagi manusia di muka bumi ini.

Saleem Achia, Aktivis Hizbut Tahrir Inggris

Karenanya parpol Islam bukanlah parpol terbuka dan menganut paham pluralisme.

Peristiwa apa yang paling menonjol di tahun 2009, dan dianggap paling merugikan umat Islam?

EMPAT BELAS ABAD PELAKSANAAN CETAK-BIRU TUHAN

BAB V KESIMPULAN. dasawarsa terakhir ini dengan dilumpuhkannya beberapa pemimpin-pemimpin dictator

KISI-KISI SEJARAH KELAS XI IPS

BAB V. Penutup. pengaruh kapitalisme guna mewujudkan revolusi sosialis di Indonesia, berangkat dari

BAB V PENUTUP. Mubarak. Berdasarkan dengan pandangan bahwa dalam setiap wilayah ditingkat

SILABUS PEMBELAJARAN

REFORMASI PENDIDIKAN ISLAM PADA AWAL ABAD KE-

BAB I PENDAHULUAN. meyampaikan pendapatnya di pertemuan rakyat terbuka untuk kepentingan

RELEVANSI TEORI MARHAENISME DALAM MENJAWAB TANTANGAN ZAMAN DI ERA KAPITALISME GLOBAL SKRIPSI ANWAR ILMAR

BAB II KONSEP SYURA DALAM ISLAM ATAS PELAKSANAAN DEMOKRASI KONSTITUSIONAL DI INDONESIA

Muhammad Ismail Yusanto, Jubir HTI

BAB I PENDAHULUAN. pesan secara massal, dengan menggunakan alat media massa. Media. massa, menurut De Vito (Nurudin, 2006) merupakan komunikasi yang

Pemimpin harus bebas dari pengaruh dan penguasaan pihak lain, baik itu individu, kelompok, atau negara.

KISI-KISI SOAL UJI KOMPETENSI PPG SM3T PRODI PENDIDIKAN SEJARAH TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Muhammadiyah sebagai ormas keagamaan menyatakan tidak berpolitik

BAB I PENDAHULUAN. The Constitution is made for men, and not men for the Constitution. (Soekarno, dalam pidato tanggal 17 Agustus 1959)

PERADABAN AMERIKA MODERN DOSEN : AGUS SUBAGYO, S.IP., M.SI

SAINS, ISLAM, DAN REVOLUSI ILMIAH

Etos Hijrah. Oleh Nurcholish Madjid

SEKULARISME, ISLAM DAN DEMOKRASI DI TURKI

BAB V KESIMPULAN. Bab ini merupakan kesimpulan dari penulisan skripsi yang berjudul MILITER

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. Setelah Perang Dunia II, demokrasi menjadi salah satu wacana sentral di

BAB V PENUTUP. ekonomi yang falsafat dan nilai-nilainya baik nilai-nilai dasar dan

KISI-KISI UJIAN AKHIR MADRASAH BERSTANDAR NASIONAL (UAMBN) TAHUN PELAJARAN

BAB V KESIMPULAN. telah mendapatkan legitimasi sebagai karya grafis bersifat internasional dan

"Pemilu bukan lagi menjadi variabel yang menentukan asing semakin mencengkeram Indonesia atau tidak, katanya.

A. Deskripsi Mata Kuliah:

KONSEP NEGARA KHILAFAH HIZBUT TAHRIR INDONESIA D I S U S U N OLEH: MUHAMMAD ARIFIN

BAB V KESIMPULAN. di Kerajaan Saudi. Ulama berperan dalam mendukung segala kebijakan-kebijakan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Rosmiati Lubis, 2013

BAB I PENDAHULUAN. yang sulit dihindari. Bank merupakan lembaga financial intermediary yang

Muhammad Ismail Yusanto, Jubir HTI

Khalifah adalah Milik Umat Islam Sedunia

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat biasa adalah mahkluk yang lemah, harus di lindungi laki-laki,

PEDOMAN PRAKTIKUM.

Standar Kompetensi : Mahasiswa mampu memahami Sejarah Peradaban Islam sebagai perspektif dalam Studi Islam

Bahaya Jaringan Islam Liberal. (Sekularis Berkedok Muslim)

Semua yang terjadi di Mesir tak lepas dari kepentingan Amerika. Hubungan militer Mesir dan Amerika sangat erat.

BAB V PENUTUP. Politik Indonesia Pada Masa Demokrasi Terpimpin Tahun , penulis

Sosialisme Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. bukan hanya milik negara-negara berpenduduk mayoritas muslim saja.

KISI-KISI SOAL UAMBN MADRASAH ALIYAH TAHUN PELAJARAN 2011/2012

PERAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DALAM MENGATASI GERAKAN RADIKALISME. Oleh: Didik Siswanto, M.Pd 1

KISI-KISI SOAL UJIAN AKHIR MADRASAH BERSTANDAR NASIONAL (UAMBN) MADRASAH ALIYAH (MA) TAHUN PELAJARAN 2015/2016

1. Oleh: 2. Taat Wulandari 3.

Demokratisasi di Mesir (Arab Spring) Ketiga dapat dikatakan benar. Afrika Utara dan Timur Tengah mengalami proses demokrasi

Kepemimpinan Umat untuk Kesejahteraan Bangsa

RADIKALISME AGAMA DALAM KAJIAN SOSIOLOGI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

POLITIK ISLAM DAN MASYARAKAT MADANI OLEH: DENNY PRITIANTO SA ADAH NURAINI LINA DWI ASTUTI

Transkripsi:

Oleh: Abdi Kurnia Djohan, SH.MH, Dosen Agama Islam Universitas Indonesia dan Ketua Lembaga Dakwah Al-Azhar, Kebayoran Baru, Jakarta Pembicaraan tentang rezim-rezim politik di negara-negara Muslim tidak dapat dilepaskan dari situasi politik global yang melatarbelakangi kemunculan rezim-rezim tersebut. Runtuhnya Kekhalifahan Utsmaniyyah (Ottoman: dalam bahasa politik Barat) agaknya dapat dijadikan sebagai pijakan sejarah pembicaraan di atas. Pernyataan Lord Curzon, Menteri Luar Negeri Inggris (1919-1924) dan mantan Wali Negeri India (1898-1905), ketika ditanya mengapa Turki diberikan jaminan kemerdekaan ketika daerah-daerah kekuasaannya dikuasai Inggris, yang menyatakan bahwa, The point issue is that Turkey has been destroyed and shall never rise again, because We have destroyed her spiritual powers, Khilafah and Islam. Kalimat terakhir dari pernyataan Curzon inilah yang dapat disimpulkan sebagai pemicu munculnya rezim-rezim boneka di negara-negara Muslim. Ambisi untuk menghancurkan dua kekuatan spiritual umat Islam itu tidak berhenti pada proses pendirian negara sekuler Turki, tetapi terus berlanjut kepada setiap upaya yang dilakukan oleh umat Islam di dalam merekonstruksi bangunan kekhalifahan setelah penghapusan Kekhalifahan Utsmaniyyah 3 Maret 1924. Di dalam kasus Mesir, ambisi untuk meruntuhkan kekhilafahan telah dimulai sejak Perang Dunia I, yang ditandai dengan pemberontakan Kolonel Ahmad Urabi pada awal tahun 1880 yang kemudian dikenal sebagai revolusi Urabi (Urabi Revolt) terhadap Kekhalifahan Utsmaniyyah Turki. Gerakan pemberontakan terhadap kekuasaan kekhalifahan Turki di Mesir itu, menyerukan pentingnya liberalisasi Mesir dari pengaruh politik Turki. Revolusi setengah matang Urabi tersebut belum menemukan hasil sampai kemudian Saad Zaghlul melakukan kontak dengan negara-negara Barat, dalam hal ini Inggris dan Prancis, untuk membidani kelahiran partai (Partai Wafd) yang mengusung liberalisme bagi Mesir secara keseluruhan. Pengaruh kepentingan politik Barat di dalam gerakan Partai Wafd sangat terlihat dari paralelnya kebijakan kolonial Inggris di Mesir, yang dikeluarkan oleh Reginald Windgate, protektorat 1 / 5

Inggris di Mesir, dengan isu-isu yang dihembuskan oleh Saad Zaghlul dan para pengikutnya. Adapun di dalam kasus Saudi Arabia, ambisi untuk meruntuhkan kekhilafahan itu diwujudkan dengan mendorong pemberontakan suku-suku di wilayah Hijaz terhadap kekuasaan Turki Utsmani di jazirah Arab. Thomas Edward Lawrence (1888-1935) atau yang dikenal dengan sebutan Lawrence of Arabia, merupakan aktor penting dalam proses pembentukan negara Saudi Arabia. Upaya untuk meruntuhkan bangunan khilafah tidak saja dilakukan di Timur Tengah. Di Indonesia, upaya meredam dukungan terhadap gagasan khilafah tidak luput dari perhatian Barat. Upaya itu terbaca dari perdebatan antara Soekarno dan Natsir pada era tahun 1920-an, tentang pemikiran Ali Abdul Raziq. Perdebatan di antara kedua tokoh di atas, tentu mengundang pertanyaan mengenai relevansi isu Ali Abdul Raziq dengan perkembangan politik di Tanah Air ketika itu. Agaknya terdapat pertalian yang erat antara perdebatan Soekarno-Natsir di atas dengan temuan Muhammad Imarah terhadap dokumentasi Harian Al-Ahram Nomor 12, bulan Mei 1925. Harian terkemuka Mesir itu memuat surat pernyataan utusan kesultanan-kesultanan di Nusantara yang diwakili oleh Kesultanan Jambi Sumatera yang berisi penyerahan keputusan Muktamar Khilafah yang diadakan di Mesir dan kesediaan kesultanan-kesultanan Nusantara untuk bergabung dengan kekhalifahan yang baru. Sementara itu, Deliar Noer menyimpulkan adanya relasi yang erat di antara polemik Soekarno-Natsir dengan kebijakan etis Kolonial Belanda ketika itu. Salah satu dari kebijakan etis yang dikembangkan oleh Belanda ketika itu adalah modernisasi sistem pendidikan Indonesia. Implikasinya sebagaimana disarankan oleh Snouck Hurgronje adalah adanya penerimaan bangsa Indonesia, yang mayoritas beragama Islam, terhadap pemikiran kebudayaan Barat. Snouck, bahkan, menegaskan bahwa hal tersebut juga berimplikasi hilangnya cita-cita pan-islamisme dari segala kekuatannya. Sebab-sebab Keruntuhan 2 / 5

Upaya untuk mengubur pemikiran mengenai khilafah terus berlanjut hingga kini. Reproduksi pemikiran Ali Abdul Raziq dilakukan di berbagai forum di berbagai belahan dunia. Di Amerika Serikat, Abdullahi Ahmed Al-Na im demikian gencar mengintroduksi pemikiran Abdurraziq tentang ketiadaan konsep negara dan penegakan syariah di dalam Islam. Di Indonesia, gagasan dekonstruksi khilafah Islamiyyah diperkenalkan oleh Harun Nasution, di dalam karya monumentalnya, Islam Ditinjau dari Berbagai Aspek. Hal itu kemudian dilanjutkan oleh Nurcholish Madjid. Cak Nur terlebih menawarkan gagasan desakralisasi politik Islam dengan sejumlah argumentasi faktual yang diketahui dan dirasakan oleh khalayak. Ide desakralisasi politik inilah yang dengan sendirinya, menuntun khalayak untuk melakukan penolakan terhadap gagasan Khilafah Islamiyyah dengan dalih bahwa gagasan tersebut adalah sesuatu yang utopis untuk diterapkan pada era modern ini. Bagi rezim-rezim pengikut Barat, usaha kaum intelektual dalam mendekonstruksi ide Khilafah Islamiyyah jelas memberikan keuntungan tersendiri terutama dalam melanggengkan kekuasaan politik yang mereka pegang. Di Mesir, sebagai contoh, rezim Husni Mubarak memberi apresiasi terhadap pemikiran-pemikiran Muhammad Al-Asymawi, salah seorang tokoh Islam Liberal Mesir, yang meragukan validitas dan efektivitas syariah Islam di dalam menghadapi problematika zaman. Atas usaha-usaha yang dilakukannya, Al-Asymawi kemudian memperoleh jabatan Hakim Agung di Mahkamah Agung Mesir. Kondisi yang kurang lebih serupa juga dijumpai di Indonesia. Tidak sedikit kalangan cendekiawan Muslim yang pro Barat mendapatkan posisi strategis di berbagai instansi pemerintah karena usaha-usaha yang dilakukan dalam meredam laju pemikiran khilafah Islamiyyah. Politik etis yang dikembangkan dalam rangka mendekonstruksi gagasan khilafah itu tanpa disadari, telah menyuburkan sikap hipokrit, yang berpotensi menghancurkan pilar-pilar kebangsaan dan kenegaraan. Tanpa disadari pula politik etis yang dipelihara itu sesungguhnya telah menyeret rezim-rezim pendukung Barat, kepada kehancuran. Dari berbagai kasus kejatuhan rezim-rezim dukungan Barat di berbagai negara, termasuk di dunia Islam, dapat disimpulkan tiga hal yang menjadi penyebab kejatuhan mereka, yaitu demokrasi, ekonomi, dan liberalisasi kehidupan beragama. 3 / 5

1. Demokrasi Sebagai sebuah konsep, demokrasi bukanlah konsep yang matang dan mapan. Miriam Budiardjo mengutip kesimpulan UNESCO yang menyebutkan demokrasi sebagai ide yang bersifat ambigu jika tidak dikatakan membingungkan. 2. Ekonomi Isu ekonomi merupakan isu pemicu yang mempercepat tumbangnya beberapa rezim politik, seperti rezim Soeharto di Indonesia, Ben Ali di Tunisia, dan Husni Mubarak di Mesir. 3. Liberalisasi Kehidupan Beragama Pemisahan agama dari negara, dengan cara liberalisasi, merupakan upaya yang sulit untuk dilakukan, walaupun oleh negara yang anti agama, seperti Cina dan Uni Sovyet, dahulu. Penutup Dari uraian singkat di atas, kemunculan rezim-rezim boneka tersebut merupakan kelanjutan dari gagasan Barat sebagaimana dikemukakan oleh Lord Curzon untuk menguatkan dominasi dan hegemoninya di dunia dan semuanya dalam skema permainan yang telah dirancang sedemikian oleh Barat. Oleh karena itu, agenda besar umat Islam ke depan adalah melakukan revitalisasi pemikiran Islam di segala bidang, sehingga umat mampu melakukan assessment (penilaian) terhadap pemikiran-pemikiran liar yang berkembang di luar ajaran Islam. Merujuk kepada ungkapan Lord 4 / 5

Curzon tentang kekuatan spiritual umat Islam, yaitu Islam dan Khilafah, sudah semestinya umat Islam merekonstruksi kembali bangunan pemikiran Islam yang kaffah dan memperkenalkan sistem politik Islam, yang genuine, agar umat dapat meraih kembali kejayaannya dengan tercapainya al-khilafah ala manhaj al-nubuwwah. Selain itu umat perlu kritis terhadap ide Barat dan selalu menjaga ukhuwah sesama Muslim. 5 / 5