PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK JIGSAW PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 RA AS

dokumen-dokumen yang mirip
PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW

MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP N 4 WONOSARI MELALUI STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISONS

Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau ABSTRACT

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

Diajukan Oleh: ARISKA DEVIE PRADISTA A

Sitti Rosida 1 Syarif Ibnu Rusydi, S.S 2

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI. Agustina Dwi Respati Wahyu Adi Muhtar

ARTIKEL SKRIPSI OLEH NAHWAN SHOLIHAN ZIKKRI E1R PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MIPA

PENERAPAN SUPERVISI AKADEMIK PENGAWAS DALAM UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU MENERAPKAN MODEL STAD

Jurnal Geografi Media Infromasi Pengembangan Ilmu dan Profesi Kegeografian

Arif Darmawan* Tarto Sentono** ABSTRAK

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMELAJARAN IPS MELALUI METODE PROBLEM SOLVING DI SD NEGERI 03 KOTO KACIAK MANINJAU

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 15 BULUKUMBA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN STRATEGI ROTATING TRIO EXCHANGE

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI) Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa

LINDA ROSETA RISTIYANI K

Jurnal Pena Sains Vol. 3, No. 2, Oktober 2016 p-issn: e-issn:

Meningkatkan Aktivitas, Respon, dan Hasil Belajar Peserta Didik pada Mata Pelajaran Kewirausahaan Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

Oleh: Dewi Sri Yuliati 1, Zuhri D 2, Sehatta Saragih 3

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI STRATEGI GUIDED TEACHING DI SDN 09 AIR PACAH PADANG

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SD NEGERI 03 SUAYAN TINGGI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI POKOK HIMPUNAN SEMESTER 1 KELAS VII MTsN

Jurnal Florea Volume 2 No. 1, April 2015 (13-17)

INCREASED INTEREST IN STUDYING GRADE IIIA IN LEARNING SOCIAL STUDIES THROUGH THE TECHNIQUES OF ICE BREAKER IN SD KARTIKA 1-10 PADANG

Yusra Guru Matematika SMP Negeri 30 Pekanbaru ABSTRAK ABSTRACT

JURNAL. Oleh. Naelal Ngiza NIM

Hannaning dkk : Penerapan pembelajaran Berbasis Inkuiri untuk Meningkatkan Kemampuan

PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SDN 15 LUBUK ALUNG MELALUI PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME)

Rahmawati et al., Metode Problem Solving...

Rahayu et al., Peningkatan Aktivitas Belajar...

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE JIGSAW DI SDN 08 SUNGAI AUR PASAMAN BARAT

JURNAL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh: Lusi Lismayeni Drs.Sakur Dra.Jalinus Pendidikan Matematika, Universitas Riau

Penggunaan Media Tiruan Untuk Meningkatkan Keterampilan dan Pemahaman Siswa Friska Eris Novitasari,Titin Kartini Abstrak:

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING DI KELAS V SD NEGERI TERBAHSARI ARTIKEL SKRIPSI

PENINGKATAN PARTISIPASI BELAJAR SISWA KELAS IV DENGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PORTOFOLIO PADA PEMBELAJARAN PKn DI SD NEGERI 22 LUBUK MINTURUN

Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau

Kata Kunci: cooperative learning of jigsaw type, student activities and learning outcomes

Abstrak. Kata Kunci : Metode pembelajaran kooperatif tipe Think Pair and Share (TPS), aktivitas belajar siswa, hasil belajar siswa.

Devi Yuniar 16, Hobri 17, Titik Sugiarti 18

PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS DAN MIND MAPPING

MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN PKn DENGAN MODEL GROUP INVESTIGATION DI SDN 05 PADANG PASIR KOTA PADANG

PENINGKATAN PARTISIPASI BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI STRATEGI QUANTUM TEACHING DI SDSN 06 KAMPUNG LAPAI PADANG

Elly Junaidah SMP Negeri 8 Bandar Lampung ABSTRACT

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN BUDAYA INDONESIA MELALUI METODE TALKING STICK

TAHUN AJARAN 2015/2016

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PENEMUAN TERBIMBING PADA SISWA KELAS VII 7 SMPN 1 SOLOK SELATAN

PENERAPAN MODEL THINK PAIR SHARE

Jurnal Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sidoarjo Vol. 1, No. 2, September 2013 ISSN:

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER PADA SISWA KELAS V SDN 26 PASAMAN

KALAM CENDEKIA, Volume 5, Nomor 1.1, hlm

PENINGKATKAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN MAKE A MATCH SISWA KELAS VII F SMP 1 BANGUNTAPAN

PENINGKATAAN KEAKTIFAN BELAJAR IPS MELALUI PENERAPAN STRATEGI STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS

Noorhafizah dan Rahmiliya Apriyani

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN DAN HASIL BELAJAR MERAKIT PERSONAL KOMPUTER MENGGUNAKAN STRUCTURED DYADIC METHODS (SDM)

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

Premiere Educandum Jurnal Pendidikan Dasar dan Pembelajaran

PENGGUNAAN METODE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PETA

Keywords: TAI (Team Assisted Individualization), increase, math, learning outcomes

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TEAM GAME TOURNAMENT

Akhmad Suyono *) Dosen FKIP Universitas Islam Riau

Yuanis et al., Penerapan Model Quantum Learning...

Uni Harnika 1), Chumdari 2), Hasan Mahfud 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Selamet Riyadi 449 Surakarta 1)

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS IV SEMESTER 2 SD

ISSN Oleh. (I Dewa Made Warnita) Guru Mata Pelajaran Fisika SMA Negeri 1 Selemadeg

JURNAL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika di FKIP Universitas Mataram.

Rahayu 6, Chumi Z F 7, Ika L R 8

Kata Kunci: Hasil Belajar, Keterampilan Proses,, Media Lingkungan,, Metode Eksperimen, Pembelajaran IPA. Abstract

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERBANDINGAN SKALA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS- ACHIEVMENT DIVISIONS (STAD)

Rosdiani SMA Negeri I Sigli Jl. Banda Aceh-Medan, Tijue Kabupaten Pidie Abstrak

MENGGUNAKAN PENDEKATAN GROUP INVESTIGATION DI KELAS V SDN 18 TIMBULUN PESISIR SELATAN ARTIKEL PENELITIAN

MENINGKATKAN KETERAMPILAN HITUNG PENJUMLAHAN PADA PELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PERMAINAN BUJUR SANGKAR AJAIB KELAS II SD 1 PEDES ARTIKEL JURNAL

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION SISWA KELAS VII B SMP NEGERI 2 KOKAP

HALAMAN PERSETUJUAN ARTIKEL PENELITIAN

PENERAPAN MODEL TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT) DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SDN TAMAN 3 MADIUN

MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN HASIL BELAJAR EKONOMI MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS

Kata Kunci: aktivitas belajar siswa, hasil belajar siswa, pendidikan matematika, teori Bruner dalam metode diskusi kelompok.

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS II SDN SIDOTOPO WETAN I SURABAYA

PENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL MELALUI METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INSIDE OUTSIDE CIRCLE

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2 No 1, Maret 2014

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Dengan Menggunakan Metode Diskusi di Kelas IV SDN 12 Biau

PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN IPS DENGAN STRATEGI THE LEARNING CELL DI SDN 12 MONGAN POULA SIBERUT UTARA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SCRAMBLE

Pendahuluan. Novia Tri Yuniawati et al., Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Examples...

UPAYA MENINGKATKAN HASIL PEMBELAJARAN IPA TERPADU DENGAN METODE EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS VIII-1 SMP NEGERI 8 TEBING TINGGI

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ELEKTRONIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

Key Word : Students Math Achievement, Realistic Mathematics Education, Cooperative Learning Model of STAD, Classroom Action Research.

PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS V SD

Rahman et al., Penerapan Model Pembelajaran Peta Konsep Pohon Jaringan... 1

Kata Kunci: metode inkuiri, kemampuan berpikir kritis, hasil belajar, kegiatan ekonomi

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DOUBLE LOOP PROBLEM SOLVING

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

Oleh. Ni Wayan Purni Lestari,

MANAJEMEN PEMBELAJARAN PKN DENGAN MODEL PROBLEM BASED INTRODUCTION (PBI) BAGI SISWA SMK

Darmawati, Arnentis dan Henny Julianita Husny Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan PMIPA FKIP Universitas Riau Pekanbaru ABSTRACT

Transkripsi:

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK JIGSAW PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 RA AS Syaiful Rijal Alinata Guru SMP Negeri 2 Ra as, e-mail: syaifulrijalalinata@gmail.com Abstrak : Berdasarkan observasi terhadap siswa kelas VIII SMPN 2 Ra as diperoleh gambaran bahwa kelas ini merupakan kelas yang pasif. Indikatornya adalah kurangnya partisipasi siswa dalam mengikuti mata pelajaran. Siswa cenderung diam, keberanian untuk bertanya maupun menjawab pertanyan juga kurang. Sehingga proses kegiatan belajar mengajar terkesan kurang menunjukkan aktivitas yang berarti. Kondisi seperti ini jelas berakibat pada prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran IPS. Terbukti dari rata-rata nilai ulangan harian, hanya 13 dari 24 siswa atau 54,17 % yang dinyatakan mencapai KKM. Tujuan penelitian ini adalah ingin mengetahui peningkatan hasil belajar IPS melalui penggunaan pembelajaran kooperatif teknik jigsaw pada siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Ra as tahun pelajaran 2015 / 2016. Pengambilan data untuk aktivitas siswa dilakukan dengan cara pengamatan,dan untuk hasil belajar dilakukan dengan mengambil data dari hasil nilai ulangan harian. Analisis data dilakukan dengan tehnik analisis deskriptif kualitatif. Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan: Hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran IPS materi Peristiwa-peristiwa Sekitar Proklamasi dan Proses Terbentuknya NKRI dengan metode pembelajaran kooperatif model Jigsaw terjadi peningkatan 12,5%, yaitu dari 79,17 % ( tuntas secara klasikal) pada siklus I menjadi 91,67 % (tuntas secara klasikal) pada siklus II. Kata Kunci: Peningkatan Hasil Belajar, Pembelajaran Kooperatif, Teknik Jigsaw. Abstract: Based on the observations of the students of class VIII SMPN 2 Ra'as a picture that this class is a class that is passive. The indicator is the lack of participation of students in participating subjects. Students tend to be quiet, the courage to ask and answer the question too less. So that the process of learning seem less showed significant activity. Such conditions clearly resulted in student achievement in social studies. Evident from the average value of daily tests, only 13 out of 24 students or 54.17% stated achieve KKM. The purpose of this study was to find out the increase learning outcomes through the use of IPS jigsaw cooperative learning techniques in class VIII SMP Negeri 2 Ra'as the academic year 2015 / 2016. Data collection for student activities conducted by observation, and to the results of study conducted by retrieving data of the results of daily tests. Data was analyzed using qualitative descriptive analysis techniques. Based on the results of data analysis can be concluded: The results of students in the learning process material IPS Events Around Proclamation and process of formation of the Homeland with cooperative learning methods Jigsaw model increased 12.5%, from 79.17% (complete classical) in cycle I became 91.67% (complete classical) in the second cycle. Keywords:Improved Results Learning, Cooperative Learning, Jigsaw Technique. PENDAHULUAN SMPN 2 Ra as adalah salah satu lembaga pendidikan formal yang ada di wilayah kepulauan. Karakteristik dan kemampuan akademik siswanya sangat beragam, 145

METAFORA, VOLUME 2, NOMOR 2, APRIL 2016 (145-156) karena dipengaruhi oleh latar belakang sosial ekonomi yang berbeda-beda. Salah satunya adalah siswa kelas VIII tahun pelajaran 2015/2016. Berdasarkan pengamatan pada awal semester, terlihat dalam proses belajar mengajar untuk siswa kelas VIII dengan menggunakan metode mengajar konvensional (ceramah, tanya jawab, latihan dan tugas) siswa menjadi bosan. Siswa kurang berpartisipasi dalam mengikuti mata pelajaran ini. Siswa cenderung pasif, keberanian untuk bertanya maupun menjawab pertanyaan juga kurang. Sehingga proses kegiatan belajar mengajar terkesan kurang menunjukkan aktivitas yang berarti. Artinya guru terlihat aktif dalam proses belajar mengajar, sedangkan siswanya pasif. Kondisi seperti ini jelas berakibat pada prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran IPS sangat rendah. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil belajar siswa berupa rata-rata nilai ulangan harian, yang hanya 13 dari 24 siswa atau 54,17 % yang dinyatakan mencapai KKM untuk mata pelajaran IPS yaitu nilai 70 dengan rata-rata perolehan nilai 65. Untuk itu diperlukan sebuah strategi baru yang lebih memberdayakan siswa. Sebuah strategi belajar yang tidak mengharuskan siswa menghafal fakta-fakta, tetapi sebuah strategi yang mendorong siswa mengkonstruksikan pengetahuan dibenak mereka sendiri. Dalam hal ini peneliti akan melakukan suatu penelitian tindakan kelas dengan melakukan perubahan strategi belajar mengajar mata pelajaran IPS pada siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Ra as dengan menggunakan teknik Jigsaw khususnya pada materi Peristiwa-peristiwa Sekitar Proklamasi dan Proses Terbentuknya NKRI. Metode ini paling sesuai untuk mata pelajaran ilmu sosial, kepustakaan, sebagian dari ilmu pengetahuan alam, dan bidang keilmuan lain yang tujuan pembelajarannya lebih pada penguasaan konsep dari pada penguasaan keterampilan (Slavin, 2009). Penggunaan pembelajaran kooperatif tehnik jigsaw diyakini dapat mengatasi masalah di atas, karena (1) Dapat membangkitkan motivasi siswa, (2) Dapat menimbulkan respon untuk bertanya dan memberi pendapat, dan (3) Siswa dapat berlatih menghargai pendapat orang lain. Beberapa manfaat pembelajaran kooperatif termasuk teknik jigsaw yaitu : (1) meningkatkan pencurahan waktu pada tugas, (2) rasa harga diri menjadi lebih tinggi, (3) memperbaiki sikap terhadap Sejarah, (4) memperbaiki kehadiran, (5) penerimaan terhadap perbedaan individu menjadi lebih besar, (6) perilaku mengganggu lebih kecil, (7) konflik antar pribadi berkurang, dan (8) meningkatkan kebaikan budi, kepekaan dan toleransi (Ibrahim, 2000). Berdasarkan pada latar belakang masalah tersebut, dapat dirumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut : (1) Bagaimana aktivitas siswa dalam proses pembelajaran kooperatif teknik jigsaw mata pelajaran IPS di kelas VIII SMP Negeri 2 Ra as tahun pelajaran 2015 / 2016, (2) Bagaimana penggunaan metode pembelajaran kooperatif teknik jigsaw dalam meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Ra as tahun pelajaran 2015 / 2016. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah ingin mengetahui peningkatan hasil belajar IPS melalui penggunaan pembelajaran kooperatif teknik jigsaw pada siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Ra as tahun pelajaran 2015 / 2016. Pada penelitian serupa sebelumnya yang dilakukan oleh Ning Endah Sri Rejeki, guru Matematika SMP Negeri 2 Toroh Grobogan, disimpulkan bahwa model Jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar Matematika sehingga sangat efektif untuk dilakukan dalam kegiatan belajar mengajar (Rejeki, 2009). Oleh karena itu jika proses belajar mengajar Siswa Kelas VIII Semester II SMP Negeri 2 Ra as menggunakan 146

Alinata, Peningkatan Hasil Belajar IPS. Pembelajaran Kooperatif Teknik Jigsaw dalam menyampaikan materi pembelajaran, maka aktivitas dan hasil belajar siswa akan meningkat. METODE Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari sampai Pebruari pada semester II (Genap) tahun Pelajaran 2015 / 2016 di SMP Negeri 2 Ra as yang beralamat di Jl. Raya Jungkat Kecamatan Ra as. Penelitian dilakukan di kelas VIII SMP Negeri 2 Ra as dengan jumlah 24 siswa. Laki-laki 17 siswa dan perempuan 7 siswa. Sesuai dengan jenis penelitian yang dipilih, yaitu Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK merupakan salah satu metode penelitian yang berorientasi menyelesaikan permasalahan dalam kelas sekaligus mencari jawaban ilmiah mengapa hal tersebut dapat dipecahkan melalui tindakan yang telah dilakukan. Namun tak dapat dipungkiri bahwa dalam pelaksanaannya PTK memiliki keterbatasan, yaitu validitasnya (kesahihan PTK), dimana metodologi yang digunakan agak longgar (sifat informal), kaidah-kaidah penelitian kurang dapat dijaga (terutama dalam pengumpulan data), yang memungkinkan dimanipulasi oleh guru. Selain itu hasil dari PTK tidak dapat digeneralisasi karena terkait dengan siswa dalam kelas tertentu. Artinya solusi terhadap permasalahan yang diberikan hanya berlaku dalam kelas tersebut (Madeamin, 2012). Dalam penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan kelas dari Kemmis dan Taggart, yaitu berbentuk spiral dari siklus yang satu ke siklus yang berikutnya. Setiap siklus meliputi planning (rencana), action (tindakan), observation (pengamatan), dan reflection (refleksi). Langkah pada siklus berikutnya adalah perencanaan yang sudah direvisi, tindakan, pengamatan, dan refleksi (Sukidin, 2008). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari Lembar observasi aktivitas guru, Lembar observasi aktivitas siswa, Lembar Kegiatan, dan Lembar Tes. Analisis data dilakukan dengan tehnik analisis deskriptif kualitatif yang meliputi: (a) Reduksi data meliputi pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan semua data yang diperoleh mulai dari awal pengumpulan hingga penyusunan laporan penelitian, (b) Penyajian data meliputi pengumpulan informasi yang diperoleh dari data hasil reduksi dan penyusunan secara sistematis untuk memberikan gambaran yang mendukung dalam menarik kesimpulan, (c) Penarikan kesimpulan meliputi pemberian makna, dan penyajian kebenaran dan gambaran data yang telah tersusun secara sistematis (Junaidi, 2006). Adapun Indikator Keberhasilan dari penelitian ini adalah: (a) Keaktifan guru; Guru bisa dikatakan sudah melakukan perbaikan cara mengajar jika dari hasil pengamatan aktivitas guru diperoleh skor dengan kategori sangat baik yaitu minimal > 75 %; (b) Keaktifan belajar siswa; Kriteria keberhasilan penelitian ini adalah jika minimal 75% dari seluruh siswa aktif atau ada pada kategori baik. Siswa dikatakan aktif jika persentase keaktifan siswa > 75 % (kategori Sangat Baik); (c) Hasil belajar; Hasil belajar dapat dikatakan berhasil jika rata-rata hasil belajar siswa lebih tinggi dari ratarata hasil belajar siswa pada tes sebelumnya dan minimal 81% siswanya mencapai nilai KKM (minimal 70). HASIL DAN PEMBAHASAN Siklus I 147

METAFORA, VOLUME 2, NOMOR 2, APRIL 2016 (145-156) Peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) 1, LK 1, soal tes 1 dan alat-alat pengajaran yang mendukung. Selain itu juga dipersiapkan lembar pengolahan nilai tes metode pembelajaran kooperatif teknik Jigsaw, dan lembar observasi aktivitas guru dan siswa. Untuk siklus I dilaksanakan pada tanggal 11,15,16 Januari 2016 di kelas VIII dengan jumlah siswa 24 siswa. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai guru. Adapun proses belajar mengajar mengacu pada RPP yang telah dipersiapkan. Yaitu sesuai dengan langkah langkah yang sesuai dengan pembelajaran Kooperatif ( Cooperative Learning ) model Jigsaw. Langkah langkah pembelajarannya sebagai berikut : ( 1 ) Kelompok Awal ( home group ). 148 Siswa dibagi dalam kelompok kecil yang beranggotakan 4 orang. Guru membagikan LK kepada masing-masing kelompok yang didalamnya terdapat permasalahan-permasalahan yang harus dicari jawabannya. Jumlah permasalahan sesuai dengan jumlah anggota kelompok yaitu 4 permasalahan. Ketua kelompok membagi permasalahan tersebut kepada masing masing siswa dalam satu kelompok, sehingga setiap siswa memperoleh soal yang berbeda. Siswa kemudian mencari jawaban terhadap soal yang diberikan guru. ( 2 ) Kelompok Ahli (Expert Group) Setelah seluruh siswa memperoleh jawaban terhadap soal yang diterimanya, guru mengelompokkan mereka yang mempunyai soal sama menjadi satu kelompok. Kelompok ini disebut kelompok ahli. Dalam kelompok ahli mereka harus membahas jawaban dari masing masing anggota sehingga diperoleh jawaban final yang nanti disampaikan pada anggota yang lain pada kelompok awal. Setelah diperoleh jawaban final, mereka kembali pada kelompok awal, dan masing masing siswa secara bergilir menyampaikan hasilnya pada rekannya yang lain. Akhirnya secara keseluruhan masing masing kelompok melaporkan hasilnya pada guru. Pada akhir pembelajaran guru memberikan klarifikasi terhadap jawaban siswa terutama terhadap jawaban yang kurang sempurna. Untuk memperdalam materi juga dilakukan proses tanya jawab antara siswa dengan guru. Di akhir pembelajaran guru memberikan lembar tes kepada semua siswa untuk mengetahui tingkat penguasaan dan pemahaman siswa terhadap materi yang telah dibahas. Nilai dari hasil tes ini merupakan nilai individu. Tetapi nilai dari masing-masing individu tersebut nantinya akan di rekapitulasi menjadi nilai kelompok guna menentukan kelompok mana yang terbaik. Hal ini dimaksudkan agar seluruh anggota kelompok merasa bertanggung jawab dan berkepentingan akan tingkat penguasaan materi dari teman sesama kelompoknya. Pengamatan (observasi) dilaksanakan bersamaan dengan pelaksaaan belajar mengajar. Hal yang menjadi fokus pengamatan pertama adalah aktivitas guru. Untuk ini digunakan lembar pengamatan aktivitas guru. Pengamatan dilakukan oleh guru lain sebagai kolaborator. Pada siklus I ini hasil pengamatan untuk aktivitas guru adalah sebagai berikut:

Alinata, Peningkatan Hasil Belajar IPS. Tabel 4.1 Aktifitas Guru Pada Siklus I KEGIATAN SKOR % KATEGORI Persiapan 20 100 Sangat Baik Pendahuluan 11 73,33 Baik Kegiatan Inti 48 87,27 Sangat Baik Penutup 10 100 Sangat Baik Dari tabel di atas diketahui bahwa aktivitas guru tersebut sudah sangat baik kecuali untuk kegiatan pendahuluan yang masih pada kategori baik. Aktifitas siswa selama proses pembelajaran menjadi pengamatan selanjutnya baik oleh guru sebagai peneliti maupun oleh kolaborator. Dari lembar pengamatan aktivitas siswa diperoleh hasil sebagai beikut: Tabel 4.2 Aktifitas Siswa Pada Siklus I Siswa No. Skor % Kategori 1 8 53,33 Baik 2 9 60 Baik 3 12 80 Sangat Baik 4 9 60 Baik 5 7 46,67 Cukup 6 12 80 Sangat Baik 7 12 80 Sangat Baik 8 9 60 Baik 9 9 60 Baik 10 12 80 Sangat Baik 11 12 80 Sangat Baik 12 15 100 Sangat Baik 13 7 46,67 Cukup 14 9 60 Baik 15 14 93,33 Sangat Baik 16 12 80 Sangat Baik 17 15 100 Sangat Baik 18 14 93,33 Sangat Baik 19 15 100 Sangat Baik 20 13 86,67 Sangat Baik 21 10 66,67 Baik 22 8 53,33 Baik 23 11 73,33 Baik 24 15 100 Sangat Baik Rata-Rata 74,72 Dari tabel di atas diketahui bahwa untuk aktivitas siswa pada siklus I ini memperoleh nilai rata-rata persentase 74,72 % artinya ada pada kategori Baik. Tentunya perlu diupayakan peningkatan sehingga mencapai kategori sangat baik nantinya. 149

METAFORA, VOLUME 2, NOMOR 2, APRIL 2016 (145-156) Pada akhir proses belajar mengajar siswa diberi tes tulis I dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam proses belajar mengajar yang telah dilakukan. Adapun data hasil penelitian pada siklus I adalah sebagai berikut: Tabel 4.3. Nilai Tes Pada Siklus I Siswa Skor Nilai Keterangan No. T TT 1 40 50 2 60 75 3 60 75 4 60 75 5 40 50 6 60 75 7 60 75 8 60 75 9 50 62,5 10 60 75 11 60 75 12 70 87,5 13 50 62,5 14 60 75 15 70 87,5 16 60 75 17 70 87,5 18 60 75 19 70 87,5 20 70 87,5 21 70 87,5 22 50 62,5 23 60 75 24 70 87,5 Jumlah 1.800 19 5 Rata-rata 75 Tabel 4.4. Rekapitulasi Hasil Tes Pada Siklus I Uraian Hasil Siklus I Nilai rata-rata tes 75 Jumlah siswa yang tuntas 19 Jumlah siswa yang tidak tuntas 5 Persentase ketuntasan belajar 79,17 Klasikal Belum Tuntas 150

Alinata, Peningkatan Hasil Belajar IPS. Hasil tersebut menunjukkan bahwa pada siklus pertama secara klasikal siswa belum tuntas belajar, karena siswa yang memperoleh nilai 70 hanya sebesar 79,17 % lebih kecil dari persentase ketuntasan yang dikehendaki yaitu sebesar 81%. Untuk mengetahui kelompok yang memperoleh nilai terbaik, maka dilakukan rekapitulasi nilai perkelompok sehingga diperoleh hasil sebagai berikut: Grafik 4.1. Rekapitulasi Nilai Per Kelompok Siklus I Berdasarkan grafik 4.1 diketahui bahwa hanya satu kelompok, yaitu kelompok V, yang memiliki kategori Sangat Baik. Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar Siklus I, refleksi dari hasil pengamatan sebagai berikut: (1) Guru kurang baik dalam memotivasi siswa dan dalam menyampaikan tujuan pembelajaran. (2) Guru kurang baik dalam pengelolaan waktu. (3) Adanya siswa kurang begitu antusias selama pembelajaran berlangsung. (4) Kerjasama kelompok yang masih belum maksimal. Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar pada siklus I ini masih terdapat kekurangan, sehingga perlu adanya revisi untuk dilakukan pada siklus berikutnya yaitu: (1) Guru perlu lebih terampil dalam memotivasi siswa dan lebih jelas dalam menyampaikan tujuan pembelajaran. Dimana siswa diajak untuk terlibat langsung dalam setiap kegiatan yang akan dilakukan. (2) Guru perlu mendistribusikan waktu secara baik dengan menambahkan informasi-informasi yang dirasa perlu dan memberi catatan. (3) Guru harus lebih terampil dan bersemangat dalam memotivasi siswa sehingga siswa bisa lebih antusias. (4) Guru harus menekankan pentingnya kerjasama pada setiap kelompok. Siklus II Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus II dilaksanakan pada tanggal 18, 22, 23 Januari 2016 di kelas VIII dengan jumlah siswa 24 siswa. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai guru. Adapun proses belajar mengajar mengacu pada rencana pelajaran dengan memperhatikan revisi pada siklus I, sehingga kesalahan atau kekurangan pada siklus I tidak terulang lagi pada siklus II. Pengamatan (observasi) dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan belajar mengajar. Untuk aktivitas guru pengamatan tetap dilakukan oleh guru lain sebagai kolaborator. Pada siklus II ini hasil pengamatan untuk aktivitas guru adalah sebagai berikut: Tabel 4.5. Aktifitas Guru Pada Siklus II 151

METAFORA, VOLUME 2, NOMOR 2, APRIL 2016 (145-156) KEGIATAN SKOR % KATEGORI Persiapan 20 100 Sangat Baik Pendahuluan 13 86,67 Sangat Baik Kegiatan Inti 48 87,27 Sangat Baik Penutup 10 100 Sangat Baik Dari tabel 4.5 diketahui bahwa aktivitas guru tersebut pada setiap indikator sudah pada kategori sangat baik. Aktifitas siswa selama proses pembelajaran menjadi pengamatan selanjutnya baik oleh guru sebagai peneliti maupun oleh kolaborator. Dari lembar pengamatan aktivitas siswa diperoleh hasil sebagai beikut: Siswa No. Tabel 4.6 Aktifitas Siswa Pada Siklus II Skor % Kategori 1 11 73 Baik 2 11 73 Baik 3 14 93 Sangat Baik 4 13 87 Sangat Baik 5 10 67 Baik 6 14 93 Sangat Baik 7 14 93 Sangat Baik 8 11 73 Baik 9 11 73 Baik 10 14 93 Sangat Baik 11 14 93 Sangat Baik 12 15 100 Sangat Baik 13 10 67 Baik 14 11 73 Baik 15 15 100 Sangat Baik 16 14 93 Sangat Baik 17 15 100 Sangat Baik 18 15 100 Sangat Baik 19 15 100 Sangat Baik 20 14 93 Sangat Baik 21 12 80 Sangat Baik 22 11 73 Baik 23 13 87 Sangat Baik 24 15 100 Sangat Baik Rata-Rata 86,67 Dari tabel 4.6 diketahui bahwa untuk aktivitas siswa pada siklus II ini memperoleh nilai rata-rata persentase 86,67 % artinya ada pada kategori Sangat Baik. 152

Alinata, Peningkatan Hasil Belajar IPS. Pada akhir proses belajar mengajar siswa diberi lembar tes II dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam proses belajar mengajar yang telah dilakukan. Instrument yang digunakan adalah lembar tes II. Adapun data hasil tes pada siklus II adalah sebagai berikut: Table 4.7. Nilai Tes Pada Siklus II Siswa Skor Nilai Keterangan No. T TT 1 60 75 2 60 75 3 70 87,5 4 70 87,5 5 50 62,5 6 70 87,5 7 70 87,5 8 70 87,5 9 50 62,5 10 70 87,5 11 70 87,5 12 80 100 13 60 75 14 60 75 15 70 87,5 16 70 87,5 17 80 100 18 80 100 19 80 100 20 70 87,5 21 70 87,5 22 60 75 23 70 87,5 24 80 100 Jumlah 2.020 22 2 Rata-rata 84,17 Tabel 4.8. Rekapitulasi Hasil Tes Pada Siklus II Uraian Hasil Siklus II Nilai rata-rata tes 84,17 Jumlah siswa yang tuntas belajar 22 Persentase ketuntasan belajar 91,67 Klasikal Tuntas Berdasarkan tabel 4.8 diperoleh nilai rata-rata tes sebesar 84,17 dan dari 24 siswa yang telah tuntas sebanyak 22 siswa dan 2 siswa belum mencapai ketuntasan belajar. Maka secara klasikal ketuntasan belajar yang telah tercapai sebesar 95,83% (termasuk kategori tuntas). Hasil pada siklus II ini mengalami peningkatan lebih baik dari siklus I. Adanya peningkatan hasil belajar pada siklus II ini dipengaruhi oleh 153

METAFORA, VOLUME 2, NOMOR 2, APRIL 2016 (145-156) adanya peningkatan kemampuan guru dalam membangkitkan motivasi belajar dan juga kemampuan dalam menerapkan metode pembelajaran kooperatif model Jigsaw membuat siswa menjadi lebih terbiasa dengan pembelajaran seperti ini sehingga siswa lebih mudah dalam memahami materi yang telah diberikan. Dan untuk mengetahui kelompok yang memperoleh nilai terbaik, maka dilakukan rekapitulasi nilai perkelompok sehingga diperoleh hasil sebagai berikut: Grafik 4.2. Rekapitulasi Nilai Per Kelompok Siklus II Berdasarkan grafik 4.2 diketahui bahwa ada lima kelompok, yaitu kelompok I,III,IV,V,VI, yang memiliki kategori Sangat Baik. Sedangkan hanya satu kelompok yang berkategori Baik. Hal ini berarti kerjasama antar anggota kelompok sudah berlangsung sangat baik. Dari data-data yang telah diperoleh sebagi refleksi dapat diuraikan sebagai berikut: (1) Selama proses belajar mengajar guru telah melaksanakan semua pembelajaran dengan baik. Meskipun ada beberapa aspek yang belum sempurna, tetapi persentase pelaksanaannya untuk masing-masing aspek cukup besar. (2) Berdasarkan data hasil pengamatan diketahui bahwa siswa aktif selama proses belajar berlangsung. (3) Kekurangan pada siklus-siklus sebelumnya sudah mengalami perbaikan dan peningkatan sehingga menjadi lebih baik. (4) Hasil belajar siswa pada siklus II mencapai ketuntasan. Pembahasan Aktifitas Guru Untuk aktivitas guru selama pembelajaran telah melaksanakan langkah-langkah metode pembelajaran kooperatif model Jigsaw dengan sangat baik. Hal ini terlihat dari aktivitas guru yang muncul di antaranya mulai persiapan atau perencanaan, aktivitas membimbing dan mengamati siswa dalam mengerjakan kegiatan LK/menemukan konsep, menjelaskan materi yang sulit, memberi umpan balik/evaluasi/tanya jawab dimana persentase untuk semua aktivitas di atas berada pada kategori sangat baik. Aktifitas Siswa Berdasarkan analisis data, diperoleh aktivitas siswa dalam proses pembelajaran IPS materi Peristiwa-peristiwa Sekitar Proklamasi dan Proses Terbentuknya NKRI dengan metode pembelajaran kooperatif model Jigsaw terjadi peningkatan dari 74,72 % (kategori Baik) pada Siklus I menjadi 86,67 % (Kategori Sangat Baik) pada Siklus II. Berarti terjadi peningkatan 11,95 %, seperti terlihat pada gambar di bawah ini : 154

Grafik 4.3. Aktivitas Siswa Per Siklus Alinata, Peningkatan Hasil Belajar IPS. Ketuntasan Hasil belajar Siswa Melalui hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran kooperatif model Jigsaw memiliki dampak positif dalam meningkatkan prestasi belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari semakin mantapnya pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan guru. Terbukti siswa yang tuntas belajar di kelas meningkat dari 79,17 % (tuntas secara klasikal) pada siklus I menjadi 91,67 % (tuntas secara klasikal) pada siklus II. Ini berarti mengalami peningkatan sebesar 12,5 %. Seperti tampak pada gambar di bawah ini. Grafik 4.4. Ketuntasan Belajar Siswa Dengan tercapainya seluruh indikator keberhasilan dalam penelitian tindakan kelas ini pada siklus II maka tidak perlu dilanjutkan ke siklus III. Dan dengan demikian pembelajaran kooperatif teknik jigsaw berhasil meningkatkan aktivitas siswa dan prestasi hasil belajar siswa. PENUTUP Berdasarkan uraian di atas, dapat penulis rumuskan beberapa kesimpulan, yaitu : (1) Pembelajaran kooperatif dengan teknik jigsaw dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Ra as. Peningkatan aktivitas belajar siswa ini menunjukkan bahwa motivasi belajar dipengaruhi oleh strategi belajar yang diberikan guru. Motivasi belajar yang tinggi tercermin dalam aktivitas belajar siswa. (2) Pembelajaran kooperatif dengan teknik jigsaw dapat meningkatkan prestasi hasil belajar materi Peristiwa-peristiwa Sekitar Proklamasi dan Proses Terbentuknya NKRI pada siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Ra as Tahun Pelajaran 2015/2016. Sebagai saran untuk guru mata pelajaran IPS agar mempertimbangkan pemberian materi pembelajaran dengan mengenalkan kepada siswa dengan menggunakan berbagai macam strategi. Salah satunya adalah strategi pembelajaran yang digunakan adalah teknik jigsaw. Dan kepada pihak sekolah hendaknya menyediakan sarana dan prasarana yang menunjang proses pembelajaran seperti media pembelajaran, bukubuku penunjang dan peralatan teknologi informasi yang memadai. 155

METAFORA, VOLUME 2, NOMOR 2, APRIL 2016 (145-156) DAFTAR PUSTAKA Ibrahim, d. (2000). Pembelajaran Kooperatif. Bandung: UNISA. Junaidi, A. M. (2006). Strategi Meningkatkan Minat, Motivasi, dan Prestasi Belajar Siswa Melalui Pembelajaran Gotong Royong. Surabaya: Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Propinsi Jawa Timur. Madeamin, I. (2012, Nopember 4). http://www.ishaqmadeamin.com/2012/11/manfaatketerbatasan-dan-persyaratan-ptk.html. Dipetik September 4, 2016, dari Ishaq Madeamin Blog: http://www.ishaqmadeamin.com Rejeki, N. E. (2009). Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Pada Siswa Kelas VIII G Semester 2 SMP Negeri 2 Toroh Grobogan. Media Penelitian Pendidikan. Slavin, R. E. (2009). Cooperative Learning: Teori, Riset dan Praktik. Bandung: Nusa Media. Sukidin, B. S. (2008). Manajemen Penelitian Tindakan Kelas. Surabaya: Insan Cendekia. 156