III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode analisis hubungan (analitik korelasional)

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan

III. METODE PENELITIAN. kejelasan atau menjelaskan suatu fenomena, menjelaskan hubungan dan menguji

BAB III METODE PENELITIAN. Penilitian ini adalah penelitian kuantitatif. Berdasarkan pada Variabel yang

BAB III METODE PENELITIAN. dengan rancangan cross sectional (belah lintang), yaitu menganalisis

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Isaac dan Michael menjelaskan penelitian

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Variabel dalam penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dengan metode kombinasi ( mixed

BAB III METODE PENELITIAN. korelasional dengan pendekatan ex post facto dan survey. Metode asosiatif

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek yang akan diteliti yaitu mengenai Situasi Pembelian Pengaruhnya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. didik kelas VII di SMP Negeri 2 Pariaman, maka dalam penelitian ini

METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat penjelasan (explanatory

BAB IV METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini ialah metode penelitian korelasi. Seperti yang

III. METODE PENELITIAN. yang menggunakan data yang sama dimana peneliti menjelaskan hubungan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. suatu permasalahan (Azwar,2012:1). Desain penelitian dapat diartikan suatu

III. METODE PENELITIAN. oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitian. Metode dan jenis penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian Korelasional dengan. rancangan cross sectional, dengan mengukur variabel

BAB III METODE PENELITIAN. ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam

III METODE PENELITIAN. Penelitian akan dilaksanakan di SD Negeri 3 Gedung Air kecamatan. Tanjung Karang Barat Kota Bandar Lampung.

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini hubungan antara variabel bersifat sebab-akibat serta

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. metode penelitian yang menggambarkan dua variabel yang diteliti, yaitu variabel

BAB III METODE PENELITIAN. variabel independent dan variabel (Notoatmodjo, 2003). Puskesmas Gubug pada tanggal Agustus 2010.

III. METODE PENELITIAN. mengukur maupun mengumpulkan data, serta bagaimana melakukan penelitian

III METODE PENELITIAN. sebagai alat pengumpulan data yang pokok. Umumnya pengertian survey dibatasi. mewakili seluruh populasi Singarimbun, 1999:3)

III. METODE PENELITIAN. Tipe penelitian ini adalah penelitian penjelasan (explanatory research), yaitu

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. analitik yang artinya survey atau penelitian yang mencoba menggali bagaimana

BAB III METODE PENELITIAN. mengumpulkan data guna melihat taraf (tinggi rendahnya) antara dua variabel

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, alasan menggunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksplanatif. Penelitian eksplanatif

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat pelaksanaan penelitian ini adalah SMK GOTONG ROYONG

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah studi korelasi (correlation

METODE PENELITIAN Lokasi dan waktu Penelitian Desain Penelitian Populasi dan Sampel

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tipe deskriptif kuantitatif, yang dipakai untuk

BAB III METODE PENELITIAN. analisisnya pada data numerikal (angka) yang diolah dengan metoda

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini termasuk metode deskriptif kuantitatif dan

METODE PENELITIAN. Pada penulisan tesis ini, metode penelitian yang digunakan oleh. peneliti adalah metode penelitian korelasional.

BAB III METODE PENELITIAN. disusun sedemikian rupa sehingga peneliti dapat memperoleh jawaban untuk

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Sesuai permasalahan yang diangkat pada penelitian ini, pendekatan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif korelasional dengan metode pendekatan cross sectional, yaitu suatu

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif dengan menggunakan desain penelitian deskriptif. analitik Comparative Study dengan pendekatan cross sectional.

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian yang ilmiah pula, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei 2013 di SMA N 1

berdasarkan variabel yang sudah ditentukan.

METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Bandar

BAB III METODE PENELITIAN Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian Lokasi Penelitian

METODE PENELITIAN. eksplanatory dengan pendekatan kuantitatif. Menurut Iqbal Hasan (2002: 14)

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan adalah penelitian survey. Menurut Singarimbun

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan pendekatan

III. METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan adalah tipe survey sedangkan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian ini adalah deskriptif (explanatory) dengan verifikatif

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. SMA Al-Azhar 3 Bandar Lampung pada tahun pelajaran 2011/2012. SMA Al-

III. METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kuantitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan adalah Cross Sectional yaitu metode

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian, populasi dan sampel penelitian, teknik pengumpulan data, prosedur

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik dengan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. variabel penelitian yaitu variabel motivasi belajar mahasiswa dan Fungsi Multimedia

METODE PENELITIAN. Penelitian pengaruh kegiatan gotong royong terhadap kerukunan masyarakat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2006:2). Metode penelitian yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. melakukan intervensi terhadap subjek penelitian (Notoatmodjo, 2010). Pada

BAB II METODE PENELITIAN. adalah penelitian korelational dengan menggunakan analisis kuantitatif. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok. Penelitian survei ini

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian ini merupakan penelitian eksplanatori yang bersifat eksplanatory

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu penelitian dengan melakukan kegiatan percobaan (experiment), yang

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimental dengan metode diskriptif korelasional dan dengan

BAB III METODE PENELITIAN. variabel dengan variabel lain yang ada pada suatu objek

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan adalah Croos Sectional yaitu suatu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. analitik dengan pendekatan Cross sectional, yaitu penelitian untuk

Lokasi penelitian dilakukan pada Perpustakaan SMP Negeri 15 Bandung yang terletak di Jalan Dr. Setiabudhi Nomor 89.

BAB III METODE PENELITIAN. genap tahun pelajaran 2013/2014 di SD Negeri 2 Labuhan Ratu Kota Bandar

BAB II METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode. berdasarkan data dan fakta yang ada di lapangan.

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII semester ganjil

III. METODE PENELITIAN. secara sistematis dan logis untuk mencapai tujuan tertentu. Jenis penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukannya penelitian adalah di Kota Semarang.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dapat dilaksanakan secara efisien dan efektif sesuai tujuannya. Desain

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasional yaitu penelitian yang

BAB II METODE PENELITIAN. bebas (X) dengan variabel terikat (Y) yang menggunakan rumus statistik. Dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe explanatory reaserch.

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMAN 2 Gadingrejo

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini kuantitatif

Transkripsi:

27 III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Penelitian ini menggunakan metode analisis hubungan (analitik korelasional) dengan pendekatan kuantitatif yang menitikberatkan pada penelitian eksplanatif (penelitian penjelasan), yaitu peneliti an yang menjelaskan hubungan kausal antara variabel-variabel melalui pengujian hipotesis (Iqbal Hasan, 2004: 9). Tujuan penelitian ini adalah untuk mendefinisikan dan mengumpulkan faktafakta yang diteliti yaitu hubungan penglaju dengan tingkat manifestasi kebersamaan. Penelitian ini akan menjelaskan makna hubungan (korelasi) antara variabel-variabel penelitian, yaitu variabel bebas ( penglaju) dan variabel terikat (tingkat manifestasi kebersamaan) secara lengkap dengan kajian akademik dan empirik yang dapat dipertanggungjawabkan. B. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Pekon Wonodadi, Kecamatan Gadingrejo, Kabupaten Pringsewu. Lokasi tersebut dipilih secara purposive dengan pertimbangan bahwa Pekon Wonodadi merupakan salah satu pekon dari 15 pekon yang banyak jumlah penduduknya di Kecamatan Gadingrejo, Kabupaten Pringsewu, akan tetapi lahan pertanian relatif sempit karena lebih

28 banyak yang digunakan untuk lahan pemukiman. Penduduk Pekon Wonodadi juga banyak yang melakukan commuter. C. Variabel Penelitian Penelitian memuat dua variabel yaitu penglaju (commuter) sebagai variabel X dan tingkat manifestasi kebersamaan sebagai variabel Y. D. Definisi Konseptual Konsep yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Penglaju (Commuter) Penglaju (commuter) melakukan gerak berulang hampir setiap hari antara tempat tinggal dengan tempat tujuan dan pada dasarnya tidak mempunyai niatan untuk menetap di daerah tujuan. 2. Tingkat Manifestasi Kebersamaan Tingkat manifestasi kebersamaan masyarakat ini biasa diwujudkan dalam bentuk kegiatan gotong royong tolong-menolong dan gotong royong kerja bakti antar sesama warga. E. Definisi Operasional Definisi operasional menurut Singarimbun dan Effendi (1987: 23) adalah petunjuk tentang bagaimana suatu variabel diukur. Dengan demikian definisi operasional dari variabel yang dijelaskan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

29 1. Penglaju (Commuter) Penglaju (commuter) adalah seseorang yang bekerja dalam satu hari, yaitu pergi pada pagi hari dan kembali sore hari atau dihari yang sama yang dilakukan secara terus menerus setiap harinya. Pengukurannya diukur dengan mengakumulasikan skor pada waktu bekerja, jarak tempuh dan pendapatan penglaju (commuter). Pengukuran Penglaju (commuter): a. Waktu Bekerja Intensitas bekerja dengan melaju: Kadang-kadang : Skor 2 Lama waktu bekerja dengan nglaju: 10-20 tahun : Skor 3 5-9 tahun : Skor 2 1-4 tahun : Skor 1 Bekerja dengan nglaju dalam satu minggu: 5-7 kali : Skor 3 3-4 kali : Skor 2 1-2 kali : Skor 1 Waktu istirahat yang terpakai untuk bekerja: Kadang-kadang : Skor 2

30 b. Jarak Tempuh - Tempat bekerja: Bandar Lampung : Skor 3 Pesawaran : Skor 2 Lainnya : Skor 1 - Jarak tempuh dari rumah sampai tempat bekerja: 31-40 km : Skor 3 21-30 km : Skor 2 10-20 km : Skor 1 Lama waktu perjalanan yang diperlukan untuk sampai ke tempat bekerja: 31 menit-1 jam : Skor 3 21-30 menit : Skor 2 10-20 menit : Skor 1 Transportasi yang digunakan untuk kegiatan nglaju: Mobil pribadi : Skor 3 Sepeda motor : Skor 2 Angkutan umum : Skor 1 Biaya yang dikeluarkan untuk transportasi setiap hari untuk kegiatan nglaju: Rp 31.000,00-Rp 40.000,00 : Skor 3 Rp 21.000,00-Rp 30.000,00 : Skor 2 Rp 10.000,00-Rp 20.000,00 : Skor 1

31 c. Pendapatan Status pekerjaan: Pegawai tetap : Skor 3 Pegawai kontrak : Skor 2 Buruh harian : Skor 1 Pendapatan yang diperoleh dalam satu bulan: Rp 4.100.000,00-Rp 6.000.000,00 : Skor 3 Rp 2.100.000,00- Rp 4.000.000,00 : Skor 2 Rp 500.000,00-Rp 2.000.000,00 : Skor 1 Pendapatan yang diperoleh: Sangat mencukupi : Skor 3 Mencukupi : Skor 2 Kurang mencukupi : Skor 1 Kepemilikan rumah: Milik sendiri : Skor 3 Sewa : Skor 2 Tinggal bersama orang lain : Skor 1 2. Tingkat Manifestasi Kebersamaan Tingkat manifestasi kebersamaan dalam penelitian ini dapat dilihat dari tingkat partisipasi responden dalam kegiatan gotong royong tolongmenolong dan gotong royong kerja bakti antar sesama warga dalam lingkungan sekitar tempat tinggal.

32 Pengukuran Tingkat manifestasi kebersamaan: a. Gotong royong Tolong-menolong Aktivitas kegiatan tolong-menolong dilingkungan tempat tinggal: Kadang-kadang : Skor 2 Kegiatan tolong-menolong yang sering dilakukan oleh responden: Membantu membangun rumah : Skor 3 Rewang hajatan : Skor 2 Menolong orang sakit : Skor 1 Membantu tetangga disaat responden sedang sibuk bekerja: Kadang- kadang : Skor 2 Tidak pernah : Skor 1 Menjenguk tetangga yang sedang sakit disaat sedang sibuk bekerja: Kadang- kadang : Skor 2 Kesiapan memberikan bantuan bila ada tetangga yang sedang sakit disaat sedang sibuk bekerja: Kadang-kadang : Skor 2

33 Intensitas melayat ketika ada tetangga yang meninggal disaat sedang sibuk bekerja: Kadang- kadang : Skor 2 Kesiapan membantu tetangga yang mempunyai hajat disaat sedang sibuk bekerja: Kadang-kadang : Skor 2 Kehadiran ketika mendapat undangan disaat sedang sibuk bekerja (pernikahan, khitanan dan sebagainya): Kadang-kadang : Skor 2 b. Kegiatan gotong royong kerja bakti Kegiatan gotong royong kerja bakti dilingkungan tempat tinggal: Kadang-kadang : Skor 2

34 Kegiatan gotong royong kerja bakti yang dilakukan satu tahun terakhir dilingkungan tempat tinggal: 10-15 kali : Skor 3 6-10 kali : Skor 2 0-5 kali : Skor 1 Partisipasi dalam kegiatan gotong royong kerja bakti ketika sedang sibuk bekerja: Kadang- kadang : Skor 2 Permintaan maaf bila tidak mengikuti kegiatan gotong royong kerja bakti: Kadang-kadang : Skor 2 Kesiapan memberikan bantuan jika tidak mengikuti kegiatan gotong-royong kerja bakti: Kadang-kadang : Skor 2

35 Tabel 2. Definisi operasional penglaju dan tingkat manifestasi kebersamaan No Variabel Sub Variabel Indikator 1. Variabel (X) (Penglaju/ commuter). Waktu bekerja Intensitas bekerja dengan nglaju Lama bekerja dengan nglaju Bekerja dengan nglaju dalam satu minggu Pekerjaan yang sedang dijalani apakah banyak menyita waktu istirahat responden Tempat bekerja Jarak tempuh Jarak tempuh responden dari rumah sampai tempat bekerja Waktu yang diperlukan untuk sampai tempat bekerja Alat transportasi yang digunakan Biaya transportasi Pendapatan Status pekerjaan Pendapatan yang diperoleh dalam satu bulan Kecukupan kebutuhan hidup Status kepemilikan rumah Skor Ukur

36 2. Variabel (Y) (Tingkat Manifestasi Kebersamaan) Gotong rotong tolongmenolong Kegiatan tolongmenolong di lingkungan tempat tinggal. Kegiatan gotong royong tolongmenolong yang sering dilakukan responden Kesiapan membantu tetangga ketika sedang sibuk Menjenguk bila ada warga yang sakit ketika sedang sibuk Kesiapan memberikan bantuan bila ada yang sakit Melayat ketika sedang sibuk Kesiapan bantumembantu bila ada yang mempunyai hajat ketika sedang sibuk Kehadiran undangan hajatan ketika sedang sibuk Gotong royong kerja bakti Kegiatan gotong royong kerja bakti di lingkungan tempat tinggal Kegiatan gotong royong kerja bakti dalam satu tahun terakhir Keikutsertaan dalam kegiatan gotong royong kerja bakti

37 ketika sedang sibuk Meminta maaf bila tidak mengikuti kegiatan gotong royong kerja bakti Kesiapan memberikan bantuan bila ada kegiatan gotong royong kerja bakti Sumber: Data diolah, 2015 F. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2013: 117-118). Populasi dalam penelitian ini adalah warga masyarakat Pekon Wonodadi, Kecamatan Gadingrejo, Kabupaten Pringsewu yang kesehariannya melakukan kegiatan nglaju ( commuter) yang berjumlah 1089 orang. Berikut data jumlah penglaju (commuter) yang ada di Pekon Wonodadi:

38 Tabel 3. Distribusi jumlah penglaju di Pekon Wonodadi tahun 2015 RW Ketua RW Jumlah Penduduk Jumlah Kk Penglaju 01 Andi Romadon 985 230 98 02 Milyas 1334 366 117 03 Sarono 1119 334 125 04 Marsodo 1099 310 105 05 Sodikin 1103 319 131 06 Joko Mianto 906 224 102 07 Edoy Dwi 810 201 97 08 Suhud Riyanto 840 200 84 09 Buswanto 823 210 89 10 Edi Nuryanto 1326 329 141 JUMLAH 10345 2723 1089 Sumber: Data diolah, 2015 2. Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Arikunto, 2006: 131). Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah teknik Simple Random Sampling untuk menentukan jumlah sampel yang akan diambil. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 1089 orang. Untuk mendapatkan jumlah sampel penulis menggunakan rumus Slovin dalam Sangadji dan Sopiah (2010: 189) dengan formulasi sebagai berikut: n = N 1 + Ne Keterangan: n = Jumlah sampel N = Jumlah Populasi e = Taraf signifikansi (taraf kesalahan) = 10%

39 Berdasarkan rumus di atas, maka jumlah sampel yang diteliti adalah: n = = = N 1 + Ne 1089 1 + 1089(0,1) 1089 1 + 10,89 = 1089 11,89 = 91, 58 ( dibulatkan menjadi 92 orang) Berdasarkan perhitungan di atas, maka besarnya sampel adalah 92 orang dari jumlah populasi. G. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini ditempuh melalui 2 (dua) cara, yaitu studi kepustakaan dan studi lapangan. Penjelasan kedua teknik pengumpulan data tersebut adalah sebagai berikut: (1) Studi Kepustakaan, yaitu kegiatan mengumpulkan data dengan cara mempelajari literatur, sumber-sumber lain yang mendukung antara lain jurnal, dokumen, internet yang ada kaitannya dengan penelitian. (2) Studi Lapangan, yaitu pengumpulan data dengan melakukan kegiatan turun di lokasi penelitian yang telah ditentukan, melalui cara: a. Kuesioner Instrumen kuesioner terdiri dari pertanyaan yang merupakan penjabaran dari setiap indikator variabel yang berjumlah 13 item untuk variabel penglaju dan 13 item untuk variabel tingkat

40 manifestasi kebersamaan. Kuesioner tersebut disebarkan terhadap 92 responden yang melakukan kegiatan nglaju dan tinggal di Pekon Wonodadi. b. Wawancara Wawancara adalah bentuk komunikasi langsung antara peneliti dengan masyarakat yang melakukan kegiatan nglaju. Dilakukan dalam rangka memperoleh data sekunder (pendukung/pelengkap) data pokok (primer) hasil kuesioner. Wawancara dilakukan dengan memberikan beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan varibelvariabel penelitian. Informasi jawaban yang diperoleh adalah untuk melengkapi data-data yang dihasilkan melalui kuesioner H. Teknik Pengolahan Data 1. Tahap Editing Pada tahap ini data yang didapat diperiksa kembali apakah ada kesalahan dalam melakukan pengisian kuesioner atau tidak. Dalam tahap ini dilakukan pengecekan terhadap kuesioner yang telah diisi oleh responden untuk menyeleksi apakah kuesioner tersebut diisi dengan benar atau tidak oleh responden, sehingga kuesioner yang tidak sesuai tersebut tidak digunakan dalam penelitian. 2. Tahap Koding Setelah melakukan pengecekan terhadap kuesioner kemudian diberikan kode untuk masing-masing pertanyaan yang ada di dalam kuesioner tersebut. Pemberian kode untuk masing-masing pertanyaan dilakukan

41 dengan menggunakan SPSS 16. Kode-kode tersebut kemudian dimasukkan ke dalam kolom values yang berada di variabel view. 3. Tahap Tabulating Setelah hasil jawaban responden selesai diberi kode maka selanjutnya dilakukan pengolahan data atau analisis data dengan menggunakan SPSS 16 untuk kemudian diinterpretasikan. Analisis data dilakukan dengan tabel silang dan korelasi pearson product moment untuk kemudian diinterpretasikan. 4. Tahap Interpretasi Pada tahap ini data yang telah selesai di analisis dengan menggunakan SPSS kemudian diinterpretasikan. Hasil analisis tersebut berupa perhitungan dalam tabel yang kemudian dijelaskan dan ditarik kesimpulan untuk hasil penelitian ini. I. Uji Validitas dan Reliabilitas Pengujian validitas dan reliabilitas dimaksudkan untuk menguji setiap butir pertanyaan yang terdapat dalam kuesioner, apakah butir pertanyaan tersebut valid dan reliabel. Sehingga apabila terdapat butir pertanyaan yang tidak valid dan reliabel, maka butir pertanyaan tersebut harus dibuang dan diganti dengan pertanyaan yang lain. Uji validitas dan reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan dengan cara uji coba instrumen yang telah disetujui baik instrumen variabel (X) maupun instrumen variabel (Y) kepada 92 orang yang dijadikan responden dalam

42 rangka uji validitas dan reliabilitas. Rumus yang digunakan dalam rangka melakukan uji validitas dan reliabilitas adalah: 1. Korelasi pearson product moment (r) untuk uji validitas dengan tingkat kepercayaan 95 % (α = 0,05) 2. Alpha cronbach untuk uji reliabilitas dengan indeks reliabilitas 0,6 3. Perhitungan hasil uji coba instrumen tersebut menggunakan bantuan SPSS 16 Untuk lebih jelasnya mengenai dua rumus yang digunakan untuk uji validitas dan reliabilitas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Uji Validitas Sebuah instrumen penelitian dikatakan valid jika instrumen tersebut mampu mengukur apa yang seharusnya diukur menurut situasi dan tujuan tertentu. Dengan kata lain, secara sederhana dapat dikatakan bahwa sebuah instrumen dianggap valid jika instrumen itu benar-benar dapat dijadikan alat ukur untuk mengukur apa yang diukur. Uji validitas dilakukan dengan menggunakan rumus korelasi pearson product moment (r), dengan bantuan SPSS 16. Pengujian dilakukan pada tingkat kebebasan atau degree of freedom (fd) n-2 dengan kriteria pengujian sebagai berikut: Jika r hitung > r tabel = butir pertanyaan valid (dapat digunakan sebagai instrumen penelitian) Jika r hitung < r tabel = butir pertanyaan tidak valid (tidak dapat digunakan sebagai instrumen penelitian)

43 2. Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah tingkat konsistensi hasil yang dicapai oleh sebuah alat ukur, meskipun digunakan secara berulang-ulang pada subjek yang sama atau berbeda. Uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan bantuan SPSS 16. Instrumen penelitian dikatakan reliabel jika memiliki indeks reliabilitas sebesar 0,6 atau lebih (Arikunto 2006: 180). J. Teknik Analisis Data Teknik analisis data menggunakan deskriptif kuantitatif dengan bantuan statistik. Langkah-langkah yang dilakukan adalah data dikumpulkan dan dikelompokan serta di analisis berdasarkan nilai-nilai variabel ke dalam tabel tunggal dan tabel silang. Selanjutnya analisis data dilakukan dengan menggunakan teknik statistik model analisis korelasi sederhana untuk mengetahui ada tidaknya hubungan variabel yang diteliti. 1. Analisis Tabulasi Sederhana Analisis tabulasi sederhana dilakukan dengan cara mendistribusikan data hasil jawaban responden terhadap setiap indikator variabel ke dalam bentuk persentase, dengan rumus: = Keterangan: i = interval NT = nilai tertinggi NR = nilai terendah k = jumlah kategori

44 2. Pengujian Hipotesis Uji statistik dalam rangka pengujian hipotesis, akan menggunakan uji statistik korelasi pearson product moment (r) dengan bantuan aplikasi SPSS 16. Prosedur uji statistik adalah sebagai berikut: 1. Formulasi hipotesis Ho : Tidak ada hubungan antara penglaju (commuter) dengan tingkat manifestasi kebersamaan di Pekon Wonodadi, Kecamatan Gadingrejo, Kabupaten Pringsewu. Ha : Ada hubungan antara penglaju (commuter) dengan tingkat manifestasi kebersamaan di Pekon Wonodadi, Kecamatan Gadingrejo, Kabupaten Pringsewu. 2. Kriteria pengujian Ho diterima apabila r hitung < r tabel (Ha ditolak) Ho ditolak apabila r hitung < r tabel (Ha diterima) Untuk menentukan keeratan hubungan/korelasi antara variabel atau keberartian nilai korelasi, maka harga (r) akan dikonsultasikan dengan tabel interpretasi nilai r, sebagai berikut: Tabel 4. Interpretasi koefisien korelasi nilai r Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,800 1,000 Sangat Kuat 0,600 0,799 Kuat 0,400 0,599 Cukup Kuat 0,200 0,399 Rendah 0,000 0,199 Sangat Rendah Sumber: Riduwan, 2013: 81