BAB I PENDAHULUAN. jangka waktu yang pendek dan jangka waktu yang panjang. Investasi dalam

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. dana, menyalurkan dana dan memberikan jasa bank lainnya. Perbankan juga

BAB I PENDAHULUAN. pengertian bank menurut UU Nomor 10 Tahun 1998 yaitu Bank adalah badan

BAB 1 PENDAHULUAN. bagian yang tidak dapat dipisahkan dari pembangunan ekonomi. Bank adalah lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah

BAB I PENDAHULUAN. bank yang sehat dan dapat beroperasi secara optimal. syariah atau bank yang beroperasi berdasarkan prinsip bagi hasil, sebenarnya

BAB I PENDAHULUAN. global dan domestik cenderung bias ke bawah yang disebabkan oleh. pertumbuhan ekonomi dunia berjalan tidak seimbang.

BAB I PENDAHULUAN. pensiun, penyediaan sistem pembayaran dan mekanisme transfer dana.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bank dalam menjalankan usahanya menghimpun dana dari masyarakat

BAB II KAJIAN PUSTAKA. menghimpun dana dari masyarakat, menyalurkan dana kepada masyarakat, dan juga

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia perbankan yang sangat pesat disertai dengan tingkat

BAB I PENDAHULUAN. suatu bank adalah untuk pencapaian profitabilitas yang maksimal, maka perlu

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk ditanamankan pada sektor produksi dan investasi, di samping

PENDAHULUAN. untuk menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan. menyalurkannya kembali kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan perekonomian suatu negara, sehingga dirasa perlu dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. lembaga intermediasi keuangan (financial intermediary institution), yakni

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan lembaga kepercayaan yang berfungsi sebagai lembaga

BAB II LANDASAN TEORI

SURVEI KREDIT PERBANKAN

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan bank sebagai mitra dalam mengembangkan usahanya.

1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bergerak di bidang keuangan. Pengertian bank menurut Undang-undang Nomor

BAB I PENDAHULUAN. pemerataan dana yang dimiliki suatu lembaga harus benar-benar efektif. agar pendapatan yang diperoleh meningkat.

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perantara keuangan (financial intermediaries), yang menyalurkan dana dari pihak

BAB I PENDAHULUAN. secara umum diukur dari pertumbuhan ekonomi negara tersebut. Hal ini disebabkan

SURVEI KREDIT PERBANKAN

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan usaha tanpa adanya kepercayaan dari masyarakat. yang setia dan menguntungkan pihak bank. Dengan demikian, pihak bank

SURVEI KREDIT PERBANKAN

BAB I PENDAHULUAN. Dunia perbankan Indonesia dalam beberapa tahun terakhir ini telah. mengalami perkembangan yang cukup pesat, ini dibuktikan dengan

SURVEI KREDIT PERBANKAN

BAB 1 PENDAHULUAN. bisnis yang berkembang dengan pesat sehingga sangat diperlukan sumber-sumber

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan lembaga yang memiliki peranan penting dalam. perekonomian suatu negara baik sebagai sumber permodalan maupun sebagai

BAB I PENDAHULUAN. juga memberikan pelayanan dalam bentuk jasa jasa perbankan. Bank memiliki

BAB I PENDAHULUAN. dalam sistem keuangan di Indonesia. Pengertian bank menurut Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perbankan merupakan lembaga keuangan yang berintensitas misal

pengiriman uang. Piter dan Suseno (2003) menyatakan bahwa

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian yang berbasis nilai-nilai dan prinsip syariah untuk dapat diterapkan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Besar Haluan Negara (GBHN), dipaparkan secara tegas bahwa pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan merupakan salah satu lembaga keuangan yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan kehidupan masyarakat pada masa sekarang ini, tidak pernah

BAB I PENDAHULUAN. intermediasi, yang bertugas menghimpun dana dari masyarakat dan

BAB I PENDAHULUAN. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah. Indonesia sebagai salah satu negara berkembang masih mengalami gejolak-gejolak

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi tidak dapat dilepaskan dari sektor perbankan. Dunia

BAB I PENDAHULUAN. mengalami kemerosotannya. Hal ini terlihat dari nilai tukar yang semakin melemah, inflasi

BAB I PENDAHULUAN. perbankan dalam mengendalikan negara tersebut. Indonesia adalah Bank Sentral Republik Indonesia sebagaimana dimaksud

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Dalam kegiatan perekonomian, dunia perbankan sangat dibutuhkan. Hal

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi ini hampir seluruh negara di dunia terlibat dalam kegiatan ekonomi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian terdahulu yang dirujuk dalam penelitian ini, diantaranya:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

SURVEI KREDIT PERBANKAN

BAB I PENDAHULUAN. keuangan terdiri dari lembaga keuangan bank dan non bank. Lembaga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bank syariah dalam perbankan nasional mulai dikembangkan sejak tahun

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. 7 tahun 1992 tentang Perbankan, yang secara eksplisit menetapkan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. keuangan atau Financial Intermediatary antar dua pihak, yaitu pihak yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. untuk menggerakkan roda perekonomian suatu negara, seperti dalam hal penciptaan

BAB I PENDAHULUAN. kepada pihak yang kekurangan dana pada waktu yang ditentukan (Dendawijaya,

BAB I PENDAHULUAN. didalamnya sektor usaha. Perbankan sebagai lembaga perantara (intermediate)

BAB I PENDAHULUAN. menunjukkan bahwa perekonomian Indonesia berkembang sejalan dengan

I. PENDAHULUAN. Investasi merupakan suatu daya tarik bagi para investor karena dengan

BAB I PENDAHULUAN. Banyak cara yang dapat dilakukan investor dalam melakukan investasi,

SURVEI KREDIT PERBANKAN

TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Bank

BAB I PENDAHULUAN. Peranan perbankan dalam memajukan perekonomian suatu negara. sangatlah besar. Hampir semua sektor yang berhubungan dengan berbagai

BAB I PENDAHULUAN. dan lainnya (Hanafi dan Halim, 2009). Sedangkan kinerja keuangan bank dapat

hidup rakyat (Anshori:2009:226). Mengingat semakin berkembangnya zaman

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sistem keuangan merupakan salah satu hal yang krusial dalam masyarakat

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Saat ini banyak orang berlomba untuk berinvestasi. Baik itu dari kalangan

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas perbankan selalu berkaitan dengan bidang keuangan. Seperti telah

I. PENDAHULUAN. satu lembaga keuangan yang paling besar peranannya adalah perbankan. disalurkan kembali kepada komponen penggerak ekonomi.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ditulis oleh Amalina Alyani Yusrina (2013) yang berjudul "Pengaruh LDR, IPR,

BAB I PENDAHULUAN. untuk menanamkan dananya adalah deposito berjangka. Menurut Ismail

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan Nomor 10 Tahun 1998 pasal 1 ayat 2). deposito yang sebagaimana dapat menjadi alternatif untuk berinvestasi.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Anggraini Pudji Lestari (2010) dengan topik Pengaruh rasio Likuiditas, Kualitas

BAB I PENDAHULUAN. dalam menghimpun maupun menyalurkan dana, hal ini terjadi karena adanya

1. PENDAHULUAN. dimana kegiatan utamanya adalah menerima simpanan giro, tabungan, dan

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu alternatif pilihan investasi yang dapat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Bank didefinisikan sebagai lembaga keuangan yang usaha pokoknya adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. (Nopirin, 2009:34). Kelangkaan dana yang dimiliki dunia perbankan memicu

BAB I PENDAHULUAN. mengalami peningkatan yang cukup pesat dan memberikan pengaruh yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. Di negara berkembang, seperti Indonesia dan negara di Asia lainnya,

BAB I PENDAHULUAN. dasarkan atas Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang perubahan. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan, bahwa Sistem

BAB 1 PENDAHULUAN. popular bukan hanya di negara-negara Islam tapi bahkan juga di negara-negara

BAB I PENDAHULUAN. Konsep keuangan berbasis syariah Islam (Islamic finance) dewasa ini telah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia bisnis, sebuah perusahaan menjalankan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. dan menyalurkannya ke masyarakat dalam bentuk kredit dan bentuk-bentuk

BAB I PENDAHULUAN. bank terdiri atas bank konvensional dan bank syariah. Perbedaan yang paling

BAB I PENDAHULUAN. No.7 Tahun 1992 Bank Syariah berdiri ditengah-tengah krisis ekonomi yang

BAB I PENDAHULUAN. sebagai perantara (financial intermediary) bagi mereka yang memiliki dana yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perbankan yang merupakan bisnis jasa saat ini berada dalam persaingan yang

SURVEI PERBANKAN KONDISI TRIWULAN IV I II III IV I II III IV

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. bergerak pada bidang keuangan. Pengertian Bank menurut Undang-undang

ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, DAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP HARGA SAHAM PERBANKAN

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu alternatif pilihan sumber dana jangka panjang bagi

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Investasi merupakan hal penting yang disiapkan untuk menghadapi masa yang akan datang. Investasi merupakan suatu kegiatan menabung dalam berbagai bentuk untuk menjaga suatu nilai kekayaan dan bahkan dapat menambah nilai kekayaan. Investasi bisa dilakukan dalam beberapa macam jangka waktu, yaitu jangka waktu yang pendek dan jangka waktu yang panjang. Investasi dalam jangka waktu yang pendek merupakan investasi yang jangka waktunya hanya kurang dari satu tahun. Beberapa contohnya seperti tabungan, giro dan deposito. Investasi dalam jangka waktu yang panjang merupakan investasi yang jangka waktunya lebih dari satu tahun. Beberapa contohnya seperti obligasi, ORI dan SUKUK. Investasi juga terdiri dari sifatnya yang mudah dicairkan dan sulit dicairkan. Investasi yang mudah dicairkan merupakan investasi yang dapat diambil dan digunakan hasilnya pada saat dibutuhkan dengan cara yang mudah. Beberapa contohnya seperti tabungan, giro, deposito, emas, dan valas. Investasi yang sulit dicairkan merupakan investasi yang tidak dapat diambil dan digunakan hasilnya pada saat dibutuhkan secara tiba-tiba, dan jika tetap dipaksakan maka investor akan menanggung resiko / keuntungan yang tidak sesuai harapan dari investasi tersebut. Beberapa contohnya seperti obligasi, ORI, SUKUK, tanah, dan bangunan. Investasi yang dapat dilakukan investor bisa dalam bentuk tanah, 1

2 bangunan, emas, deposito valas, deposito rupiah, tabungan valas, tabungan rupiah, gio valas, giro rupiah dan masih banyak bentuk lainnya. Berkaitan dengan investasi, bank merupakan salah satu tempat yang dapat digunakan para investor untuk berinvestasi. Pada zaman era yang semakin maju dan modern ini, bank pun semakin banyak dan tersebar luas. Setiap bank berusaha berlomba-lomba untuk menjadi lembaga keuangan yang dipercayai dan diminati masyarakat untuk pengelolaan uang masyarakat. Bank sebagai lembaga keuangan banyak diminati masyarakat untuk berinvestasi dalam bentuk tabungan, giro, deposito, dan bentuk lainnya. Maka dari itu banyak bank yang menawarkan suku bunga yang menarik, terutama untuk produk deposito. Para investor dapat memilih diantara semua bank yang ada untuk berinvestasi dalam bentuk tabungan, giro, deposito, dan bentuk lainnya. Berdasarkan bank yang dipilih oleh investor maka bukan hanya suku bunga yang diperhatikan oleh investor, tetapi juga kinerja bank tersebut untuk memastikan bahwa investasi yang dilakukan oleh investor dapat kembali dan memberikan keuntungan sesuai harapan investor. Jadi, dalam berinvestasi didalam suatu bank ada dua hal yang dapat mempengaruhi ketertarikan para investor untuk menginvestasikan uangnya pada bank tersebut, yaitu tingkat suku bunga yang ditawarkan oleh bank tersebut dan kinerja dari perusahaan perbankan tersebut. Menurut Kasmir (2014:13) bank merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang keuangan, artinya usaha perbankan selalu berkaitan masalah bidang keuangan. Jadi dapat disimpulkan bahwa usaha perbankan meliputi tiga kegiatan utama, yaitu: Menghimpun dana, menyalurkan dana, dan memberikan jasa bank

3 lainnya. Menurut Hasibuan (2008:44) Bank devisa adalah bank umum, baik bersifat konvensional maupun berdasarkan prinsip syariah yang dapat memberikan pelayanan lalu lintas pembayaran dalam dan luar negeri. Bank devisa harus memperoleh surat izin dari bank sentral (Bank Indonesia) untuk dapat melakukan usaha perbankan dalam valuta asing, baik transaksi ekspor-impor maupun jasa-jasa valuta asing lainnya. Berkaitan dengan penghimpunan dana yang dilakukan bank, khususnya bank devisa yaitu dana pihak ketiga. Menurut Ismail (2010:43) dana pihak ketiga biasanya lebih dikenal dengan dana masyarakat, merupakan dana yang dihimpun oleh bank yang berasal dari masyarakat dalam arti luas, meliputi masyarakat individu, maupun badan usaha. Berdasarkan data yang diperoleh dari Bank Indonesia, komposisi sumber dana bank dari tahun 2009 sampai 2015 triwulan kedua dapat dilihat dari grafik dibawah ini: Komposisi Sumber Dana Bank Devisa Pemerintah 2% 3% 95% Dana Pihak ketiga Dana Pihak Kedua Modal Grafik 1.1 Komposisi Sumber Dana Bank Devisa Pemerintah Tahun 2009-2015 Sumber: Bank Indonesia (data diolah)

4 Berdasarkan grafik 1.1 diatas dapat dilihat bahwa volume dana pihak ketiga, mendominasi sumber dana bank Pemerintah dibandingkan dengan dana pihak kedua dan modal pemilik. Dari hal tersebut maka ada beberapa faktor yang mempengaruhi Dana Pihak Ketiga, sehingga komposisinya menjadi sangat besar dan paling besar dibandingkan dengan sumber dana yang lainnya. Berdasarkan data SBI yang didapat dari Bank Indonesia melalui web (www.bi.go.id) tahun 2015 hanya sampai pada triwulan kedua. Komposisi Sumber Dana Bank Devisa Swasta 1% 3% Dana Pihak Ketiga Dana Pihak Kedua Modal 96% Grafik 1.2 Komposisi Sumber Dana Bank Devisa Swasta Tahun 2009-2015 Sumber: Bank Indonesia (data diolah) Berdasarkan grafik 1.2 diatas dapat dilihat bahwa volume dana pihak ketiga, mendominasi sumber dana bank Swasta dibandingkan dengan dana pihak kedua dan modal pemilik. Dari hal tersebut maka ada beberapa faktor yang mempengaruhi Dana Pihak Ketiga, sehingga komposisinya menjadi sangat besar

5 dan paling besar dibandingkan dengan sumber dana yang lainnya. Berdasarkan data SBI yang didapat dari Bank Indonesia melalui web (www.bi.go.id) tahun 2015 hanya sampai pada triwulan kedua. Tabel 1.1 Tingkat Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga Bank Devisa Pemerintah Tahun 2009-2015 (jutaan rupiah) Periode Dana Pihak Ketiga Pertumbuhan 2015 triwulan 2 1593517,034 2,47% 2015 triwulan 1 1555170,201 1,73% 2014 triwulan 4 1582487,902 7,27% 2014 triwulan 3 1475270,142 5,74% 2014 triwulan 2 1395240,254 6,15% 2014 triwulan 1 1314445,281 3,57% 2013 triwulan 4 1363062,155 7,49% 2013 triwulan 3 1268088,106 3,39% 2013 triwulan 2 1226507,195 7,46% 2013 triwulan 1 1141350,318 4,99% 2012 triwulan 4 1201283,759 13,30% 2012 triwulan 3 1060299,678 1,12% 2012 triwulan 2 1048512,222 7,35% 2012 triwulan 1 976682 6,02% 2011 triwulan 4 1039256,884 15,56% 2011 triwulan 3 899321,752 3,48% 2011 triwulan 2 869060,789 2,75% 2011 triwulan 1 845763,454 5,86% 2010 triwulan 4 898405 16,02% 2010 triwulan 3 774385 0,52% 2010 triwulan 2 778439 4,32% 2010 triwulan 1 746188 4,75% 2009 triwulan 4 783384 12,85% 2009 triwulan 3 694161 1,42% 2009 triwulan 2 684450 4,54% 2009 triwulan 1 654751 Sumber: Bank Indonesia (data diolah)

6 Berdasarkan tabel 1.1 diatas dapat dilihat tingkat pertumbuhan volume dana pihak ketiga Bank Devisa Pemerintah dari tahun 2009 sampai tahun 2015 triwulan kedua. Dana pihak ketiga dari tahun ke tahun cenderung terus mengalami kenaikan meskipun sempat mengalami penurunan diperiode tertentu. Tingkat pertumbuhan dari tahun ke tahunnya mengalami fluktuasi. Berdasarkan informasi yang didapat dari tabel diatas, maka ada beberapa faktor yang mempengaruhi volume dana pihak ketiga, sehingga volume dan pertumbuhannya mengalami naik turun. Berdasarkan data SBI yang didapat dari Bank Indonesia melalui web (www.bi.go.id) tahun 2015 hanya sampai pada triwulan kedua. Tabel 1.2 Tingkat Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga Bank Devisa Swasta Tahun 2009-2015 (jutaan rupiah) Periode Dana Pihak Ketiga Pertumbuhan 2015 triwulan 2 1781236,706 2,15% 2015 triwulan 1 1743785,975 0,74% 2014 triwulan 4 1731019,017 3,00% 2014 triwulan 3 1680665,806 5,19% 2014 triwulan 2 1597792,89 4,54% 2014 triwulan 1 1528384,073 1,55% 2013 triwulan 4 1552385,453 5,79% 2013 triwulan 3 1467392,489 5,72% 2013 triwulan 2 1388005,207 0,82% 2013 triwulan 1 1376720,782 1,74% 2012 triwulan 4 1353148,703 5,63% 2012 triwulan 3 1280972,292 3,67% 2012 triwulan 2 1235649,079 3,35% 2012 triwulan 1 1195653 1,76% 2011 triwulan 4 1174956,627 8,51% 2011 triwulan 3 1082801,655 4,96% dilanjutkan ke halaman berikutnya

7 2011 triwulan 2 1031628,822 3,02% 2011 triwulan 1 1001422,09 2,68% 2010 triwulan 4 975308 9,38% 2010 triwulan 3 891685 5,35% 2010 triwulan 2 846420 7,17% 2010 triwulan 1 789799 1,12% 2009 triwulan 4 781072 5,75% 2009 triwulan 3 738571 2,61% 2009 triwulan 2 719751 1,15% 2009 triwulan 1 711545 Sumber: Bank Indonesia (data diolah) lanjutan dari halaman 6 Berdasarkan tabel 1.2 diatas dapat dilihat tingkat pertumbuhan volume dana pihak ketiga Bank Devisa Swasta dari tahun 2009 sampai tahun 2015 triwulan kedua. Dana pihak ketiga dari tahun 2009-2013 selalu mengalami kenaikan, di tahun 2014 triwulan pertama sempat mengalami penurunan dan kemudian naik kembali di tahun 2014 triwulan kedua. Tingkat pertumbuhan dari tahun ke tahunnya mengalami naik turun. Berdasarkan informasi yang didapat dari tabel diatas, maka ada beberapa faktor yang mempengaruhi volume dana pihak ketiga, sehingga volume dana pihak ketiga terus naik dan khususnya pada tahun 2014 triwulan pertama sempat mengalami penurunan, selain itu pertumbuhannya mengalami fluktuasi. Berdasarkan data SBI yang didapat dari Bank Indonesia melalui web (www.bi.go.id) tahun 2015 hanya sampai pada triwulan kedua. Jumlah dana pihak ketiga dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya adalah suku bunga dan kinerja perbankan tersebut. Pengertian suku bunga menurut Kasmir (2012:154) bunga bank dapat diartikan sebagai balas jasa yang

8 diberikan oleh bank berdasarkan prinsip konvensional kepada nasabah yang membeli atau menjual produknya. Bunga bagi bank juga dapat diartikan sebagai harga yang harus dibayar kepada nasabah (yang memiliki simpanan) dan harga yang harus dibayar oleh nasabah kepada bank (nasabah yang memperoleh pinjaman). Menurut Dini Andriyani 2012, dijurnalnya suku bunga sangat mempengaruhi keinginan berinvestasi, tanpa suku bunga yang menjanjikan / menguntungkan nasabah dalam hal ini responden bisa dipastikan kurang tertarik bahkan mungkin sudah tidak ingin lagi berinvestasi di lembaga perbankan tersebut. Dari jurnal tersebut maka kenaikan suku bunga dapat menaikkan jumlah dana pihak ketiga. Tetapi disisi yang lain, semakin banyak dan besar beban bunga yang harus dibayar oleh bank akan menyebabkan bank berusaha untuk mengurangi jumlah perhimpunan dana pihak ketiga agar beban bunga yang dibayar menjadi sedikit dan ringan. Sehingga kenaikan suku bunga dapat berpengaruh menurunkan jumlah dana pihak ketiga. Dalam menjalankan bisnisnya, suatu bank dapat menentukan bunganya sendiri tetapi tetap harus mengikuti peraturan yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia mengenai ketentuan batasan suku bunga bank. Selain menentukan suku bunga, bank juga perlu memperhatikan kinerja perusahaan sebagai performance dari bank tersebut. Menurut beberapa pendapat pengertian kinerja adalah, Purnamasari (2013:38) kinerja merupakan hal yang penting yang harus dicapai oleh perusahaan, karena merupakan suatu gambaran tentang kondisi dari suatu perusahaan, sehingga dapat diketahui mengenai baik buruknya keadaan suatu perusahaan yang mencerminkan

9 prestasi kerja dalam periode tertentu. Darmawi (2011:210) kinerja bank dapat dilihat pula dari kesehatan bank tersebut, satu diantaranya adalah likuiditas. Kesehatan bank merupakan kepentingan semua pihak terkait, baik pemilik, manajemen bank, masyarakat pengguna jasa bank dan bank Indonesia, selaku otoritas pengawasan perbankan dan pemeritah, karena kegagalan perbakan akan berakibat buruk terhadap perekonomian. Atas penghimpunan dana pihak ketiga, bank sangat perlu untuk mengalokasikan dana tersebut menjadi kredit untuk menghasilkan pendapatan dari bunga kredit, sehingga dari pendapatan tersebut dapat menghasilkan profit bank. Sehingga kinerja bank pun menjadi baik karena aktifitasnya yang dilaksanakan sesuai fungsi dasar bank, yaitu menghimpun dan menyalurkan dana. Berikut dana pihak ketiga yang disalurkan menjadi kredit: Dana Pihak Ketiga Yang Disalurkan Untuk Kredit Bank Devisa Pemerintah (jutaan rupiah) 2000000 1500000 1000000 500000 0 2009 tw 1 2009 tw 2 2009 tw 3 2009 tw 4 2010 tw 1 2010 tw 2 2010 tw 3 2010 tw 4 2011 tw 1 2011 tw 2 2011 tw 3 2011 tw 4 2012 tw 1 2012 tw 2 2012 tw 3 2012 tw 4 2013 tw 1 2013 tw 2 2013 tw 3 2013 tw 4 2014 tw 1 2014 tw 2 2014 tw 3 2014 tw 4 2015 tw 1 2015 tw 2 Dana Pihak Ketiga Kredit Grafik 1.3 Dana Pihak Ketiga yang disalurkan untuk Kredit Bank Devisa Pemerintah Tahun 2009-2015 Sumber: Bank Indonesia (data diolah)

10 Dari grafik 1.3 terlihat perhimpunan dana pihak ketiga Bank Devisa Pemerintah dapat memenuhi kredit yang disalurkan secara konsisten, meskipun kenaikan dana pihak ketiga terlihat berfluktuasi tetapi pertumbuhan kreditnya cenderung tetap stabil. Berdasarkan data SBI yang didapat dari Bank Indonesia melalui web (www.bi.go.id) tahun 2015 hanya sampai pada triwulan kedua. 2000000 Dana Pihak Ketiga Yang Disalurkan Untuk Kredit Bank Devisa Swasta (jutaan rupiah) 1500000 1000000 500000 0 2009 tw 1 2009 tw 2 2009 tw 3 2009 tw 4 2010 tw 1 2010 tw 2 2010 tw 3 2010 tw 4 2011 tw 1 2011 tw 2 2011 tw 3 2011 tw 4 2012 tw 1 2012 tw 2 2012 tw 3 2012 tw 4 2013 tw 1 2013 tw 2 2013 tw 3 2013 tw 4 2014 tw 1 2014 tw 2 2014 tw 3 2014 tw 4 2015 tw 1 2015 tw 2 Dana Pihak Ketiga Kredit Grafik 1.4 Dana Pihak Ketiga yang disalurkan untuk Kredit Bank Devisa Swasta Tahun 2009-2015 Sumber: Bank Indonesia (data diolah) Dari grafik 1.4 terlihat perhimpunan dana pihak ketiga Bank Devisa Swasta dapat memenuhi kredit yang disalurkan secara konsisten, sehingga pertumbuhan kredit cenderung selaras dengan pertumbuhan dana pihak ketiga. Berdasarkan

11 data SBI yang didapat dari Bank Indonesia melalui web (www.bi.go.id) tahun 2015 hanya sampai pada triwulan kedua. Berdasarkan pernyataan diatas dapat dikatakan bahwa suku bunga dan kinerja merupakan hal yang dipertimbangkan masyarakat untuk menginvestasikan dananya pada bank. Maka dari itu, penting sekali suatu bank dalam menentukan besar kecilnya suku bunga, dan juga mengevaluasi kinerja perusahaan. Pada kesempatan penelitian yang akan dilakukan oleh penulis, berdasarkan uraian diatas yang telah dijabarkan, maka penulis mengangkat judul Pengaruh Suku Bunga dan Kinerja Perbankan Terhadap Volume Dana Pihak Ketiga (Pada Bank Devisa Pemerintah dan Bank Devisa Swasta Di Indonesia Periode 2009-2015) sebagai bahan skripsi dalam memenuhi tugas akhir akademik di Universita Esa Unggul. 1.2. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang permasalahan tersebut, ada beberapa permasalahan yang dapat di identifikasi. Dari uraian singkat diatas maka identifikasi masalahnya adalah sebagai berikut : 1. Suku bunga merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi volume tabungan, giro dan deposito suatu bank. 2. Kinerja merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi volume tabungan, giro dan deposito suatu bank.

12 1.3. Pembatasan Masalah Permasalahan yang akan dibahas oleh penulis dalam penelitian ini memiliki batasan-batasan pembahasan oleh karena adanya keterbatasan-keterbatasan yang dimiliki penulis dalam hal waktu, tenaga, dan biaya. Oleh karena itu, pembahasan yang akan disajikan penulis akan terbatas pada : 1. Hanya membahas permasalahan yang terkait dengan topik atau judul yang diangkat oleh penulis, yaitu Pengaruh Suku Bunga dan Kinerja Perbankan Terhadap Volume Dana Pihak Ketiga (Pada Bank Devisa Pemerintah dan Bank Devisa Swasta Di Indonesia Periode 2009-2015). 2. Pembahasan mengenai perkembangan hanya pada volume Dana Pihak Ketiga, Kredit, ROA, dan LDR. 3. Penelitian ini hanya dilakukan pada jenis bank konvensional yaitu Bank Devisa Pemerintah dan Bank Devisa Swasta di Indonesia periode 2009 sampai 2015. 4. Penelitian ini dilakukan berdasarkan data laporan keuangan per triwulan. 5. Pengukuran kinerja yang digunakan adalah pada ROA (profitabilitas), LAR (likuiditas), LDR (likuiditas), TETA (solvabilitas), AU (profitabilitas), FBI/REV (profitabilitas). 6. Pengolahan data dengan menggunkan alat anaisis aplikasi STATA versi 12. 1.4. Perumusan Masalah Dalam suatu penulisan skripsi, tentunya setiap penulis memiliki hal-hal atau masalah-masalah yang hendak ia teliti, sesuai dengan topik atau judul yang

13 diangkatnya. Kemudian dirumuskan kedalam bentuk pertanyaan, yang biasanya disebut dengan perumusan masalah. Begitu pula dengan peneliti sekaligus penulis skripsi ini memiliki masalah-masalah yang ingin diteliti (rumusan masalah) berupa : 1. Bagaimana pertumbuhan Dana Pihak Ketiga, Kredit dan kinerja yang diukur dari ROA dan LDR pada Bank Devisa Pemerintah dan Bank Devisa Swasta di Indonesia periode 2009 sampai dengan 2015? 2. Apakah Suku Bunga berpengaruh terhadap volume Dana Pihak Ketiga Bank Devisa Pemerintah dan Bank Devisa Swasta di Indonesia periode 2009 sampai dengan 2015? 3. Apakah ROA berpengaruh terhadap volume Dana Pihak Ketiga Bank Devisa Pemerintah dan Bank Devisa Swasta di Indonesia periode 2009 sampai dengan 2015? 4. Apakah LAR berpengaruh terhadap volume Dana Pihak Ketiga Bank Devisa Pemerintah dan Bank Devisa Swasta di Indonesia periode 2009 sampai dengan 2015? 5. Apakah LDR berpengaruh terhadap volume Dana Pihak Ketiga Bank Devisa Pemerintah dan Bank Devisa Swasta di Indonesia periode 2009 sampai dengan 2015? 6. Apakah TETA berpengaruh terhadap volume Dana Pihak Ketiga Bank Devisa Pemerintah dan Bank Devisa Swasta di Indonesia periode 2009 sampai dengan 2015?

14 7. Apakah AU berpengaruh terhadap volume Dana Pihak Ketiga Bank Devisa Pemerintah dan Bank Devisa Swasta di Indonesia periode 2009 sampai dengan 2015? 8. Apakah FBIREV berpengaruh terhadap volume Dana Pihak Ketiga Bank Devisa Pemerintah dan Bank Devisa Swasta di Indonesia periode 2009 sampai dengan 2015? 9. Apakah Kepemilikan Modal berpengaruh terhadap volume Dana Pihak Ketiga Bank Devisa Pemerintah dan Bank Devisa Swasta di Indonesia periode 2009 sampai dengan 2015? 1.5. Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah yang telah dijabarkan oleh penulis pada bagian sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa tujuan dari penulisan skripsi ini, adalah untuk : 1. Untuk mengetahui pertumbuhan Dana Pihak Ketiga, Kredit dan kinerja yang diukur dari ROA dan LDR pada Bank Devisa Pemerintah dan Bank Devisa Swasta di Indonesia periode 2009 sampai dengan 2015. 2. Untuk mengetahui apakah Suku Bunga berpengaruh terhadap volume Dana Pihak Ketiga Bank Devisa Pemerintah dan Bank Devisa Swasta di Indonesia periode 2009 sampai dengan 2015 secara signifikan. 3. Untuk mengetahui apakah ROA berpengaruh terhadap volume Dana Pihak Ketiga Bank Devisa Pemerintah dan Bank Devisa Swasta di Indonesia periode 2009 sampai dengan 2015 secara signifikan.

15 4. Untuk mengetahui apakah LAR berpengaruh terhadap volume Dana Pihak Ketiga Bank Devisa Pemerintah dan Bank Devisa Swasta di Indonesia periode 2009 sampai dengan 2015 secara signifikan. 5. Untuk mengetahui apakah LDR berpengaruh terhadap volume Dana Pihak Ketiga Bank Devisa Pemerintah dan Bank Devisa Swasta di Indonesia periode 2009 sampai dengan 2015 secara signifikan. 6. Untuk mengetahui apakah TETA berpengaruh terhadap volume Dana Pihak Ketiga Bank Devisa Pemerintah dan Bank Devisa Swasta di Indonesia periode 2009 sampai dengan 2015 secara signifikan. 7. Untuk mengetahui apakah AU berpengaruh terhadap volume Dana Pihak Ketiga Bank Devisa Pemerintah dan Bank Devisa Swasta di Indonesia periode 2009 sampai dengan 2015 secara signifikan. 8. Untuk mengetahui apakah FBIREV berpengaruh terhadap volume Dana Pihak Ketiga Bank Devisa Pemerintah dan Bank Devisa Swasta di Indonesia periode 2009 sampai dengan 2015 secara signifikan. 9. Untuk mengetahui apakah Kepemilikan Modal berpengaruh terhadap volume Dana Pihak Ketiga Bank Devisa Pemerintah dan Bank Devisa Swasta di Indonesia periode 2009 sampai dengan 2015 secara signifikan. 1.6. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan kegunaan yang besar, bukan hanya untuk kepentingan penulis sebagai bentuk penelitian dalam memenuhi tugas akhir akademik, tetapi juga ditujukan bagi kepentingan lainnya, diantaranya :

16 1. Bagi Penulis. Untuk memperkaya pengetahuan dan wawasan terkait dengan investasi khususnya di perbankan dan sebagai jawaban berkaitan dengan keingintahuan penulis mengenai pengaruh suku bunga dan kinerja perbankan terhadap volume dana pihak ketiga pada Bank Devisa Pemerintah dan Bank Devisa Swasta di Indonesia periode 2009 sampai dengan 2015. 2. Bagi Perusahaan Perbankan. Sebagai gambaran yang jelas mengenai pengaruh suku bunga dan kinerja perusahaan terhadap keinginan nasabah untuk berinvestasi, sehingga dapat menjadi masukan bagi perusahaan perbankan dalam menerapkan kebijakan berkaitan dengan tingkat suku bunga dan dalam meningkatkan kinerja perusahaan. 3. Bagi Investor. Sebagai bahan pertimbangan investor dalam melakukan investasi terhadap perusahaan perbankan. 4. Bagi kalangan Akademik dan praktisi. Sebagai bahan referensi bagi akademisi yang ingin melakukan penelitian terkait investasi khususnya investasi dalam perbankan.