Abstract. Fitrianna et all, Metode Role Playing...

dokumen-dokumen yang mirip
Rohmawati et al., Penerapan Metode Role Playing...

Kata Kunci: Aktivitas Belajar, Hasil Belajar, Metode Bermain Peran (Role Playing), Penelitian Tindakan Kelas.

Rohmah Mujibatur., Penerapan Metode Role Playing dengan Media Gambar...

Chandayu et al., Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TSTS...

Widanti et al., Penerapan Teknik Mind Mapping...

Rahmawati et al., Metode Problem Solving...

Kata Kunci: aktivitas belajar siswa, hasil belajar siswa, pendidikan matematika, teori Bruner dalam metode diskusi kelompok.

Mukarromah et al., Penerapan Model Pembelajaran...

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF MELALUI MEDIA PUZZLE PADA SISWA KELAS III SDN GRENDEN 02 PUGER JEMBER

Nisa et al., Penerapan Metode Eksperimen...

Rahman et al., Penerapan Model Pembelajaran Peta Konsep Pohon Jaringan... 1

Yuanis et al., Penerapan Model Quantum Learning...

Pendahuluan. Handayani et al., Penerapan fase-fase Pembelajaran Geometri... 1

Pendahuluan. Windarto et al., Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif. 1

Jannah et al., Penerapan Teori Bruner...

Nagari et al., Penerapan Metode Course Review Horay... 1

Pendahuluan. Keywords: Mastery Learning, Student Activities, Result Of Learning

Pendahuluan. Putri et al., Penerapan Model Cooperative Learning tipe... 1

PENGGUNAAN METODE ROLE PLAYING DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS DI KELAS V SD

Penerapan Model Pembelajaran Guided Note Taking

Meningkatkan Kemampuan Menyimak melalui Media Boneka Tangan pada Siswa Kelas II SDN Nogosari 04 Kecamatan Rambipuji Kabupaten Jember

Abstrak. Kata Kunci : Metode pembelajaran kooperatif tipe Think Pair and Share (TPS), aktivitas belajar siswa, hasil belajar siswa.

Widoyo et al., Penerapan Metode Open-Ended...

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION MATA PELAJARAN PKN SD KOTA TEBING TINGGI

Dewi Mayangsari dkk, Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Aktivitas...

Kata Kunci: aktivitas belajar siswa, hasil belajar siswa, model kooperatif tipe CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition)

Kata Kunci: metode inkuiri, kemampuan berpikir kritis, hasil belajar, kegiatan ekonomi

Rahayu 6, Chumi Z F 7, Ika L R 8

Pendahuluan. Setiawan et al., Penerapan Metode Eksperimen...

Penerapan Model Pembelajaran Talking Stick d

Kata Kunci: Hasil Belajar, Keterampilan Proses,, Media Lingkungan,, Metode Eksperimen, Pembelajaran IPA. Abstract

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA

Mivafarlian et al., Penerapan Metode Diskusi Berbantuan Garis Bilangan. 1

Rahayu et al., Peningkatan Aktivitas Belajar...

Abstract. Linda Desiningrum et al, Implementasi Metode Role Playing...

Pendahuluan. Meliana et al., Penerapan Metode Permainan... 1

Akbar et al., Peningkatan Minat dan Hasil Belajar...

Keywords: Method demonstrations, picture media, learning activities, learning out

Penerapan Asesmen Kinerja Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Ekonomi Sri Imawatin, Bambang Hari Purnomo Abstrak:

Pendahuluan. Abstrak. Abstract. Azizah et al., Peningkatan Motivasi dan Hasil...

Pendahuluan. mardalita et all, Penerapan Metode Inkuiri Dengan...

Randi Pratama 1 Dinawati Trapsilasiwi 2 Susi Setiawani 3 ABSTRACT

Pendahuluan. Meris et al., Meningkatkan Kemampuan Menulis...

Pendahuluan. Ratnasari et al., Penerapan Model Pembelajaran Word Square.

Penerapan Metode Bermain Peran Untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara Siswa Kelas V SDN Tegalsari 04 Ambulu Jember

Ningsih et al., Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa...

Pendahuluan. Fadilah et al.,penerapan model pembelajaran kooperatif tipe make a match...

Kata Kunci: Pendekatan Matematika Realistik, Volume Kubus dan balok, Aktivitas, Hasil Belajar.

PENINGKATAN PARTISIPASI BELAJAR SISWA KELAS IV DENGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PORTOFOLIO PADA PEMBELAJARAN PKn DI SD NEGERI 22 LUBUK MINTURUN

PENINGKATAN PEMAHAMAN SISWA TENTANG CERITA MENGGUNAKAN METODE BERMAIN PERAN PADA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V SEKOLAH DASAR

Pendahuluan. Keywords: Scramble, time token, motivation learning, learning outcomes.

JURNAL PGSD INDONESIA P-ISSN E-ISSN Vol 3 No 1 Tahun 2017

PENGGUNAAN METODE BERMAIN PERAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V SD NEGERI GESIKAN TAHUN AJARAN 2013/2014

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP LEMBAGA PEMERINTAHAN PUSAT MELALUI MODEL SCRAMBLE PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING

Putri et al., Penerapan Pendekatan Pembelajaran Contextual...

Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember Abstract

Briandika Doni Arnanda Dr. T.Sulistyono, M.Pd., MM. Universitas PGRI Yogyakarta ABSTRAK

MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN PKn DENGAN MODEL GROUP INVESTIGATION DI SDN 05 PADANG PASIR KOTA PADANG

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERCERITA MELALUI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PAIRED STORYTELLING

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MODEL TALKING STICK PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS IV DI SDN 10 SUNGAI SAPIH PADANG

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS V-A PADA PEMBELAJARAN PKn DENGAN MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE SCRIPT DI SDN 01 KOTO BALINGKA

Kata Kunci: pendekatan SAVI melalui metode eksperimen, aktivitas belajar siswa dan hasil belajar siswa

Mebtan Dwi Permana, Imam Muchtar, Chumi Zahroul Fitriah 1)

PENINGKATAN PARTISIPASI BERBICARA SISWA KELAS V MELALUI METODE DISKUSI KELOMPOK SDN 10 SINTOGA KABUPATEN PADANG PARIAMAN

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh RANTI EFRIZAL NPM

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKANALAT PERAGA PADA SISWA KELAS III SEMESTER II SD NEGERI 67 PAGARALAM

Rahman et al., Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Sugestif...

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TERPADU

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh: ADE AYUSYA NPM

Hannaning dkk : Penerapan pembelajaran Berbasis Inkuiri untuk Meningkatkan Kemampuan

PENINGKATAN PARTISIPASI BELAJAR SISWA KELAS V-A PADA PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL COOPERATIVE SCRIPT DI SDN 01 SUNGAI BEREMAS PASAMAN BARAT

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS V.A PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI METODE PQ4R

Kata Kunci: Motivasi Belajar, Hasil Belajar, Penelitian Tindakan Kelas, Metode Sosiodrama.

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP STRUKTUR BUMI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MENGGUNAKAN METODE INKUIRI DI KELAS VI SD NEGERI 30 SUNGAI NANAM KABUPATEN SOLOK

MENINGKATKAN PARTISIPASI BELAJAR SISWA KELAS IV DALAM PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL COOPERATIVE SCRIPT DI SDN 18 BUNGO PASANG PADANG

UPAYA MENINGKATKAN PENERAPAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL THE POWER OF TWO

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV DALAM PEMBELAJARAN

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS MELALUI PENERAPAN PENGAJARAN REMEDIAL INCREASE OF LEARNING ENGLISH THROUGH APPLICATION REMEDIAL TEACHING

Peningkatan Keterampilan Motorik Halus Melalui Metode Demonstrasi dengan Corrugated Paper Peserta Didik Kelompok B RA Permata Hati Jebres Surakarta

PENERAPAN MEDIA GAMBAR PADA TEMA KEGIATAN SEHARI-HARI UNTUK PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DI SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMELAJARAN IPS MELALUI METODE PROBLEM SOLVING DI SD NEGERI 03 KOTO KACIAK MANINJAU

Pendahuluan. Wardani et all, Pendekatan Kontekstual...

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA SISWA KELAS VIIIA SMP NEGERI 1 CANDIPURO MENGGUNAKAN PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN TEKNIK MIND MAPPING

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER PADA SISWA KELAS V SDN 26 PASAMAN

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SCIENCE, ENVIRONMENT, TECHNOLOGY, AND SOCIETY (SETS)

PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SDN 15 LUBUK ALUNG MELALUI PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME)

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN BLENDED LEARNING

PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN PKn DENGAN PENDEKATAN QUANTUM TEACHING DI SDN 02 V KOTO KAMPUNG DALAM PADANG PARIAMAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERMAIN DRAMA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK JIGSAW II

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI UPW SMK NEGERI 1 JEMBER MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING DI SDN 20 KURAO PAGANG

Volume 7 Nomor 1 Juli 2017 P ISSN : E ISSN :

Key word: application of the discussion method-based contextual learning, increasing the ability to write reports

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA TENTANG OPERASI HITUNG PECAHAN MELALUI PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK

JURNAL. Oleh. Naelal Ngiza NIM

Transkripsi:

Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Metode Role Playing dalam Pembelajaran PKN Tema K3 (Kebersihan, Kesehatan dan Keamanan) di Kelas III SDN 1 Setail Genteng Banyuwangi Tahun Pelajaran 2013-2014 ( Increasing Student's Activies and Learning Outcomes Through The Application of Role Playing Method in Learning PKn Theme K3 (Kebersihan, Kesehatan dan Keamanan) Grade III SDN I Setail Genteng Banyuwangi Year Lesson 2013-2014) Alfi Yusfika Dian Fitrianna, Nanik Yuliati, Yayuk Mardiati Jurusan Ilmu Pendidikan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Jember (UNEJ) Jalan Kalimantan X No. 101-103, Jember 68121 E-mail: alfika_vitree@yahoo.co.id Abstrak Penelitian ini menerapkan pembelajaran dengan menggunakan Metode Role Playing pada pembelajaran PKn tema K3 (Kebersihan, Kesehatan dan Keamanan) yang dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Hal ini dikarenakan di SDN 1 Setail terdapat permasalahan bahwa aktivitas dan hasil belajar siswa masih rendah. Secara umum masalah yang berhasil diidentifikasi dalam pembelajaran PKn di SDN 1 Setail yakni kurangnya variasi dalam penggunaan metode pembelajaran, umumnya masih didominansi dengan metode ceramah. Penelitian ini ditujukan pada siswa kelas III SDN 1 Setail dengan jumlah 20 siswa yang terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 8 siswa perempuan. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan penelitian tindakan kelas.. Pengumpulan data menggunakan metode observasi, tes, dokumentasi, dan wawancara. Data dianalisis dengan menggunakan teknik analisis kualitatif. Melalui Metode Role Playing guru mengenalkan aturan-aturan yang berada di sekolah, di rumah dan di masyarakat yang harus mereka ketahui dan mereka laksanakan dengan cara mengajak siswa bermain peran yang menghadirkan situasi dunia nyata kedalam kelas sehingga siswa dapat merasakan secara langsung situasi dan keadaan di lingkungan sekitarnya untuk dapat mengatasi dan menyelesaikan berbagai masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivivitas dan hasil belajar siswa di kelas SDN 1 Setail mengalami peningkatan. Peningkatan rata-rata persentase aktivitas belajar siswa dari tahap prasiklus ke siklus I sebesar 33,1%, sedangkan peningkatan rata-rata persentase aktivitas siswa dari tahap siklus I ke siklus II sebesar 9,58%. Peningkatan rata-rata hasil belajar siswa dari tahap prasiklus ke siklus I sebesar 25%, sedangkan peningkatan rata-rata hasil belajar dari tahap siklus I ke siklus II sebesar 30%. Jadi, Metode Role Playing dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Kata Kunci : Metode Role Playing, aktivitas belajar siswa, hasil belajar siswa. Abstract The research applied learning by using Role Playing Method in learning PKn theme K3 (Kebersihan, Kesehatan dan Keamanan) which could increase student's activities and learning outcomes.it was because in SDN 1 Setail there were many problems concerning student's activities and learning outcomes. Generally, the problems which were identified in learning PKn in SDN 1 Setail were be carried out t0 below average of the grade III the less variety of learning method, that was still dominated by lecturing method. This research intended to students grade III SDN 1 Setail with 20 students, consist of 12 male students and 8 female students. This research used Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Collecting data used were observation method, test, documentation, and interview. The data were analyzed using qualitative analysis techniques. Through The Role Playing Method, teachers introduced rules in the school, house, and society which they had known and done by persuading students to play the roles that represent the real world into the classroom so that students can experience the situation and surrounding environment and it could fix and solve various problems encountered in daily life.the result of the research presented that student's activities and learning outcomes in SDN 1 Setail increased. Increasing the average percentage of students learning activities from precycle to cycle I was 33,1%, whereas increasing the average percentage of students learning from cycle I to cycle II was 9,58%. Increasing average of students activities learning from precycle to cycle I was 25%, whereas increasing average of students learning activity from cycle I to cycle II was 30%. So, Role Playing Method could increase student's activities and learning outcomes. Key Words: Role Playing Method, student learning activity, students learning outcomes.

Pendahuluan Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan warganegara yang memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warganegara Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945 (KTSP, 2006:270). Menurut Mardiati (2010: 4) tujuan utama PKn ada tiga, yaitu: 1) membentuk warga negara yang cerdas (intelligence citizen), 2) membentuk warga negara yang bertanggung jawab (civic responsibility), 3) membina partisipasi warga negara (civic participation). Dalam mengajarkan pelajaran PKn tersebut metode mempunyai andil yang cukup besar dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar. Kemampuan yang diharapkan dapat dimiliki anak didik, akan ditentukan oleh kerelevansian penggunaan suatu metode yang sesuai dengan tujuan. Itu berarti tujuan pembelajaran akan dapat dicapai dengan penggunaan metode yang tepat, sesuai dengan standart keberhasilan yang terpatri di dalam tujuan. Untuk itu diperlukan metode yang tepat dalam pembelajarannya. Kenyataannya berdasarkan hasil observasi awal dan wawancara yang dilakukan peneliti ditemukan aktivitas belajar dan hasil belajar siswa rendah. Hal itu disebabkan pembelajaran umumnya masih didominansi dengan metode ceramah yang menyebabkan siswa pasif karena siswa hanya mendengarkan saja tanpa adanya suatu kegiatan yang bermakna. Berdasarkan wawancara pengajaran PKn di SDN 1 Setail pada 29 Oktober 2013 diperoleh informasi bahwa aktivitas dan ketuntasan hasil belajar siswa masih rendah. Hal itu disebabkan pembelajaran umumnya masih didominansi dengan metode ceramah yang menyebabkan siswa pasif karena siswa hanya mendengarkan saja tanpa adanya suatu kegiatan yang bermakna. Oleh karena itu kegiatan belajar mengajar kurang optimal, sebab siswa hanya sebatas mendengarkan uraian guru, mencatat dan sesekali bertanya, namun bukan berarti menggunakan metode ceramah adalah langkah yang salah. Metode ceramah adalah metode yang sangat penting dalam proses pembelajaran apapun, tetapi perlu divariasikan dengan metode lainnya agar pembelajaran lebih bermakna. Menurut hasil observasi tingkat aktivitas belajar siswa secara masih rendah dengan prosentase 33,42%. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru nilai ujian tengah semester diperoleh informasi bahwa ketuntasan hasil belajar PKn kelas III masih tergolong rendah yaitu dari 20 siswa, hanya 7 siswa dengan persentase 35%, memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), sedangkan 13 siswa dengan persentase 65%, masih belum mencapai KKM yang ditetapkan. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) bagi setiap siswa yang berlaku di SDN 1 Setail Genteng Banyuwangi untuk mata pelajaran PKn adalah 70. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka peneliti berkehendak mengadakan penelitian dengan metode Role Playing pada mata pelajaran PKn khususnya pada tema kebersihan, kesehatan, dan keamanan belum pernah dilakukan oleh guru kelas III, umumnya mereka menggunakan metode ceramah dan demonstrasi. Alasan dipilihnya metode Role Playing atau bermain peran dikarenakan metode ini melibatkan interaksi antara dua orang siswa atau lebih tentang suatu topik atau situasi. Siswa melakukan peran masing-masing sesuai dengan tokoh yang dia perankan, mereka berinteraksi sesama dengan melakukan peran terbuka. Metode ini dapat dipergunakan di dalam mempraktikan isi pelajaran yang baru, mereka diberi kesempatan seluas-luasnya untuk memerankan sehingga memungkinkan masalah yang akan dihadapi dalam pelaksanaan sesungguhnya. Metode ini menuntut guru untuk mencermati kekurangan dari peran yang diperagakan siswa (Yamin, Martinis, 2008: 87). Jadi dapat disimpulkan bahwa Role Playing adalah suatu metode yang melibatkan interaksi antara dua siswa atau lebih tentang suatu topik atau situasi. Siswa melakukan peran masing-masing sesuai dengan tokoh yang diperankan. Role playing dapat membuat siswa menjadi lebih tertarik dan terlibat tidak hanya dalam belajar mengenai suatu konsep tetapi juga mengintegrasikan pengetahuan terhadap perilaku melalui pengklasifikasian masalah-masalah, mengeksplorasi alternatif-alternatif dan mencari solusi-solusi yang kreatif. Melalui role playing, siswa diharapkan mampu memahami dan menghayati suatu konsep serta mengatasi berbagai masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. Berdasarkan latar belakang tersebut, penelitian yang akan dilakukan merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan judul Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Metode Role Playing dalam Pembelajaran PKN Tema K3 (Kebersihan, Kesehatan dan Keamanan) di Kelas III SDN 1 Setail Genteng Banyuwangi Tahun Pelajaran 2013-2014. Metode Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas III di SDN 1 Setail dengan jumlah 20 siswa yang terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 8 siswa perempuan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif bertujuan untuk mendapatkan pemahaman yang sifatnya umum terhadap kenyataan sosial dari perspektif partisipan. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). yang terdiri dari 2 siklus dimana Setiap siklusnya meliputi perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode observasi, wawancara, tes, dan dokumentasi. Analisis data yang dilakukan untuk rumusan masalah pada penelitian ini adalah: 1) aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran PKn melalui metode role playing diperoleh dari hasil observasi selama pembelajaran berlangsung dengan berpatokan pada lima indikator. Rumus untuk menganalisis tingkat aktivitas belajar siswa yaitu:

P a= jumlah skor yang diperoleh x 100% jumlah skor keseluruhan Adapun kriteria persentase aktivitas belajar siswa dapat dilihat pada tabel 1 Tabel 1. Kriteria persentase aktivitas belajar siswa Persentase Predikat aktivitas 80% P a 100% Sangat aktif 70% P a < 80% Aktif 60% P a < 70% Cukup aktif P a < 60% Kurang aktif 2) Hasil belajar siswa untuk menganalisisnya menggunakan rumus: P b = n x 100% N Adapun kriteria persentase hasil belajar siswa dapat dilihat pada tabel 2 Tabel 2. Kriteria persentase hasil belajar siswa Tingkat Penguasaan Kualifikasi 80 ke atas Sangat Memuaskan 70-79 Memuaskan 60-69 Cukup 50-59 Kurang 49 kebawah Sanagat Kurang Keterangan: P a = persentase tingkat motivasi belajar siswa P b = persentase ketuntasan hasil belajar siswa secara klaksikal n = jumlah siswa yang tuntas belajar N = jumlah seluruh siswa Hasil dan Pembahasan Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Hasil penelitian diuraikan dalam kegiatan pra siklus, siklus 1 dan siklus 2 dengan indikator aktivitas dan hasil belajar siswa disertai refleksi dan rancangan perbaikan 1. Aktivitas Belajar Siswa Aktivitas belajar siswa diamati pada tahap prasiklus, siklus 1 dan 2 yang terdiri atas lima indikator, yaitu memperhatikan, kerjasama dan diskusi dalam kelompok, bertanya, mengemukakan pendapat, dan memaiknkan peran. Aktivitas belajar ini juga digolongkan atas empat kategori, yaitu sangat aktif, aktif, cukup aktif, dan kurang aktif. Hasil presentase aktivitas belajar antara tahap prasiklus, siklus 1 dan siklus 2 terlihat berbeda. Berikut ini disajikan tabel presentase aktivitas belajar pada ketiga siklus pembelajaran secara rinci. Tabel 3 Analisis aktivitas belajar siswa pra siklus 1 Sangat aktif 0 0% 2 Aktif 0 0% 3 Cukup aktif 1 5% 4 Kurang aktif 19 95% Jumlah 20 33,42% Berdasarkan tabel 3, aktivitas belajar siswa digolongkan menjadi 5 kritea keaktifan, yaitu sangat aktif, aktif, cukup aktif, kurang aktif, dan sangat kurang aktif. Prosentase kriteria keaktifan siswa tertinggi yaitu kriteria kurang aktif dengan rata-rata 33,42%. Tabel 4 Analisis aktivitas belajar siswa siklus 1 1 Sangat aktif 2 10,00% 2 Aktif 11 55,00% 3 Cukup aktif 6 30,00% 4 Kurang aktif 1 5,00% 66,59% Berdasarkan tabel 4, diketahui bahwa prosentase kriteria keaktifan siswa tertinggi yaitu kriteria aktif dengan rata-rata 55 %. Prosentase kriteria keaktifan terendah adalah kriteria sangat kurang aktif 0%. Selanjutnya, prosentase kriteria sangat aktif sejumlah 10%, kriteria cukup aktif sejumlah 30 %, dan kriteria kurang aktif sejumlah 5%. Besarnya prosentase aktivitas belajar siswa yang diperoleh pada pra siklus dan siklus 1 menunjukkan adanya perbedaan. Prosentase perolehan aktivitas belajar siswa secara pada siklus 1 lebih besar dibandingkan pada pra siklus

Tabel 5 Analisis aktivitas belajar siswa siklus 2 1 Sangat aktif 5 25,00% 2 Aktif 11 55,00% 3 Cukup aktif 4 20,00% 4 Kurang aktif 0 0,00% 76,17% Berdasarkan tabel 5, diketahui bahwa prosentase kriteria keaktifan siswa tertinggi yaitu kriteria aktif dengan rata-rata 55 %. Prosentase kriteria keaktifan terendah adalah kriteria sangat kurang aktif dan sangat kurang aktif yaitu sebesar 0%. Selanjutnya, prosentase kriteria sangat aktif sejumlah 10%, kriteria cukup aktif sejumlah 20 %. Besarnya prosentase aktivitas belajar siswa yang diperoleh pada siklus1 dan siklus 2 menunjukkan adanya perbedaan. Prosentase perolehan aktivitas belajar siswa secara pada siklus 1 lebih besar dibandingkan pada pra siklus. Pada diagram di bawah ini disajikan perbandingan antara keadaan aktivitas belajar siswa pada pra siklus, siklus 1 dan siklus 2. Tabel 6 Analisis hasil belajar siswa pra siklus 1 Sangat baik 0 0,00% 2 Baik 7 35,00% 3 Cukup baik 13 65,00% 4 Kurang baik 0 0,00% 5 Sangat kurang baik 0 0,0% Berdasarkan tabel 6, diperoleh data bahwa hasil belajar siswa digolongkan menjadi 5 kriteria, yaitu sangat baik, baik, cukup baik, kurang baik, dan sangat kurang baik. Siswa dikatakan tuntas apabila berhasil mencapai kriteria sangat baik, baik, dan cukup baik dengan KKM 70. Siswa dikatakan tidak tuntas apabila hanya berhasil mencapai kriteria kurang baik dan sangat kurang baik. Pada tabel di atas kriteria hasil belajar sangat baik dan baik, masingmasing mencapai rata-rata0 % dan 35%. Kriteria hasil belajar cukup baik mencapai rata-rata 65%. Kriteria hasil belajar kurang baik mencapai 0%. Kriteria hasil belajar sangat kurang baik sejumlah 0%, dengan artian tidak ada hasil belajar siswa yang tergolong sangat kurang baik. Tabel 7 Analisis hasil belajar siswa siklus 1 1 Sangat baik 5 25,00% 2 Baik 7 35,00% 3 Cukup baik 6 30,00% 4 Kurang baik 1 5,00% 5 Sangat kurang baik 1 5,00% Gambar 1 Diagram perbandingan aktivitas belajar siswa pada pra siklus, siklus 1 dan siklus 2 Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa penerapan metode Role Playing dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa. 2) Hasil Belajar Siswa Selain dapat meningkatan aktivitas belajar siswa, penerapan metode Role Playing juga dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari presentase perolehan hasil belajar siswa yang mengalami peningkatan dari tahap prasiklus, siklus 1 ke siklus 2. Berikut ini disajikan data analisis hasil belajar siswa pada tahap prasiklus, siklus 1 dan siklus 2 secara rinci. Berdasarkan tabel 7, diperoleh data bahwa kriteria hasil belajar sangat baik mencapai rata-rata 25%. Kriteria hasil belajar baik dan cukup baik, masing-masing mencapai ratarata 35% dan 30%. Kriteria hasil belajar kurang baik dan sangat kurang baik mencapai 5%. Tabel 8 Analisis hasil belajar siswa siklus 2 1 Sangat baik 5 25,00% 2 Baik 13 65,00% 3 Cukup baik 2 10,00% 4 Kurang baik 0 0,00% 5 Sangat kurang baik 0 0,0% Berdasarkan tabel 8, diperoleh data bahwa kriteria hasil belajar sangat baik mencapai rata-rata 25%. Kriteria hasil belajar baik dan cukup baik, masing-masing mencapai ratarata 65% dan 10%. Kriteria hasil belajar kurang baik dan sangat kurang baik mencapai 0%.

Berdasarkan analisis hasil belajar pada pra siklus, siklus 1 dan siklus 2, terdapat perbedaan prosentase yang menunjukkan bahwa hasil belajar mengalami peningkatan. Berikut ini disajikan diagram perbandingan hasil belajar siswa pada pra siklus, siklus 1 dan siklus 2 secara lebih jelasnya. Gambar 2 Diagram perbandingan hasil belajar siswa pada pra siklus, siklus 1 dan siklus 2 3) Temuan Penelitian Pada saat pembelajaran berlangsung, peneliti menemukan beberapa hal. 1. Pada siklus pertama, guru menyajikan materi dalam bentuk drama, siswa tampak antusias dalam proses pembelajaran. Role playing mampu menarik perhatian siswa. Namun, terdapat beberapa siswa mengalami kesulitan dalam memerankan peran dan masih tampak malu-malu. Oleh karena itu guru mencoba membangun rasa percaya diri anak dengan cara memberikan pujian ataupun kata-kata penyemangat. 2. Terdapat dua siswa yang kesulitan dalam bermain peran ataupun mengerjakan soal pretes. Setelah guru mencari tahu ternyata hal tersebut disebabkan karena siswa belum lancar dalam membaca dan menulis. Untuk mengatasi hal ini peneliti membantu siswa membaca teks drama maupun soal yang dibuat peneliti sampai anak tersebut paham dengan apa yang dimaksud oleh peneliti. Kesimpulan dan Saran Saran tahun ajaran 2013/2014. Peningkatan hasil belajar siswa dari pra siklus ke siklus 1 sebesar 25% dari kriteria sangat kurang menjadi cukup. Peningkatan hasil belajar siswa dari siklus 1 ke siklus 2 sebesar 30%, dan telah mencapai target kriteria sangat memuaskan. Berdasarkan hasil pengamatan dan penelitian yang telah dilakukan maka saran yang dapat diajukan adalah: a. Bagi guru SD yang mempunyai permasalahan mengenai aktivitas dan hasil belajar yang rendah, bisa menggunakan metode role playing, b. Bagi guru SD, sebaiknya dapat lebih mengembangkan metode role playing pada mata pembelajaran lain agar siswa semakin termotivasi untuk belajar sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa, c. Bagi sekolah, dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran hendaknya menggunakan metode yang tepat agar siswa yang mengikuti proses belajar memperoleh hasil yang maksimal, sehingga dapat meningkatkan mutu pendidikan khususnya di SDN 1 Setail. d. Bagi peneliti lain, diharapkan dapat mengembangkan penelitian ini untuk menemukan sesuatu yang baru dan mengarah pada kebaikan hingga pada akhirnya benarbenar dapat bermanfaat bagi kemajuan siswa.. Daftar Pustaka Depdiknas. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. (Standar Kompetensi Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaran). Jakarta: Depdiknas. Mardiati. 2010. Bahan Ajar Cetak Pengembangan Pendidikan Kewarganegaraan SD. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional. Martinis. 2008. 10 Kiat Sukses Belajar Mengajar. Jakarta: Nimas Multima. Kesimpulan Berdasarkan hasil dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: a. penerapan metode pembelajaran Role Playing dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran PKn pada siswa kelas III SDN 1 Setail semester ganjil tahun ajaran 2013/2014. Peningkatan aktivitas belajar siswa dari pra siklus ke siklus 1 sebesar 33,17%, dengan kriteria meningkat dari rendah menjadi tinggi. Peningkatan aktivitas belajar siswa dari siklus 1 ke siklus 2 sebesar 9,58% dan telah memenuhi target kriteria tinggi, b. penerapan metode pembelajaran Role Playing dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran PKn pada siswa kelas III SDN 1 Setail semester ganjil