FISIKA DAN PEMBELAJARANNYA

dokumen-dokumen yang mirip
FISIKA DAN PEMBELAJARANNYA

I.PENDAHULUAN. produk, proses dan sikap. Produk IPA berupa fakta, konsep, prinsip,

BAB I PENDAHULUAN. ditakuti dan tidak disukai siswa. Kecenderungan ini biasanya berawal dari

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran IPA khususnya fisika mencakup tiga aspek, yakni sikap,

II. TINJAUAN PUSTAKA. Lembar Kerja Siswa (LKS) adalah lembaran- lembaran yang berisi tugas

I. PENDAHULUAN. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan ilmu yang berkaitan dengan cara

I. PENDAHULUAN. pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip

II. TINJAUAN PUSTAKA. meningkatkan hasil belajar siswa apabila secara statistik hasil belajar siswa menunjukan

I. PENDAHULUAN. tentang alam. Belajar sains merupakan suatu proses memberikan sejumlah pengalaman

BAB I PENDAHULUAN. Fisika dan sains secara umum terbentuk dari proses penyelidikan secara sistematis

I. PENDAHULUAN. konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu

I. PENDAHULUAN. Ilmu kimia merupakan bagian dari Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), yang berkembang

I. PENDAHULUAN. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang gejala

1. PENDAHULUAN. Sains merupakan ilmu yang berkaitan dengan cara mencari tahu dan proses

BAB II METODE ILMIAH

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Proses pembelajaran dengan model pembelajaran berbasis praktikum,

II. TINJAUAN PUSTAKA. Konstruktivisme merupakan salah satu aliran filsafat pengetahuan yang menekankan

I. PENDAHULUAN. Kimia merupakan mata pelajaran dalam rumpun sains, yang sangat erat kaitannya

A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN

II._TINJAUAN PUSTAKA. Keterampilan proses sains merupakan salah satu bentuk keterampilan proses

I. PENDAHULUAN. Pengetahuan IPA yang sering disebut sebagai produk dari sains, merupakan

BAB I PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia dan sangat berpengaruh terhadap kemajuan suatu

TINJAUAN PUSTAKA. A. Model Pembelajaran Inkuiri dalam Pembelajaran IPA. menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Slavin (Nur, 2002) bagi siswa agar benar-benar memahami dan dapat

II. TINJAUAN PUSTAKA. pengalaman langsung menggunakan eksperimen. Belajar harus bersifat menyelidiki

I. PENDAHULUAN. Pembelajaran didefinisikan sebagai suatu sistem atau proses membelajarkan siswa

I. PENDAHULUAN. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan suatu kumpulan pengetahuan Ilmu

I. PENDAHULUAN. Rumpun ilmu IPA erat kaitannya dengan proses penemuan, seperti yang. dinyatakan oleh BSNP (2006: 1) bahwa Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) definisi efektivitas adalah sesuatu

PENDAHULUAN. Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs) Pendahuluan Pendalaman Materi Fisika SMP

BAB I PENDAHULUAN. intelektual, manual, dan sosial yang digunakan. Gunungsitoli, ternyata pada mata pelajaran fisika siswa kelas VIII, masih

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi persaingan global. Saat ini, peningkatan mutu pendidikan semakin

II. TINJAUAN PUSTAKA. keterampilan-keterampilan tertentu yang disebut keterampilan proses. Keterampilan Proses menurut Rustaman dalam Nisa (2011: 13)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

II. TINJAUAN PUSTAKA. Model pembelajaran problem solving merupakan salah satu model pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. Fisika merupakan bagian dari Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang berkaitan

I. PENDAHULUAN. yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan yang penting dalam mempersiapkan

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Model Pembelajaran Penemuan Terbimbing. arah (ceramah reflektif) dan sistem dua arah (penemuan terbimbing).

II. TINJAUAN PUSTAKA. Keterampilan proses sains merupakan semua keterampilan yang digunakan untuk

I. PENDAHULUAN. alam. Belajar sains merupakan suatu proses memberikan sejumlah pengalaman

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Muhammad Gilang Ramadhan,2013

I. PENDAHULUAN. Pendidikan sains memiliki peran yang penting dalam menyiapkan anak. memasuki dunia kehidupannya. Sains menekankan pada pemberian

Belajar =? Behaviorism (Pavlov, dkk ): belajar adalah proses perolehan tingkah laku

II. TINJAUAN PUSTAKA. saling berkaitan. Dalam kegiatan pembelajaran terjadi proses interaksi (hubungan timbal

DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMAKASIH... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Irpan Maulana, 2015

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) pembelajaran fisika

I. PENDAHULUAN. alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya sekedar penguasaan. kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau

Keyakinan kepada Tuhan Yang Maha Esa Mengembangkan pengetahuan dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Mengembangkan rasa ingin tahu dan sifat

II. TINJAUAN PUSTAKA. Model inkuiri terbimbing merupakan suatu model yang digunakan guru untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu mata pelajaran sains yang diberikan pada jenjang pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu langkah untuk merubah sikap, tingkah

I. PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) semakin maju dengan

BAB I PENDAHULUAN. kurikulum yang berlaku di jenjang sekolah menengah adalah kurikulum

BAB I PENDAHULUAN. yang merupakan dasar bagi ilmu pengetahuan yang lain, seperti kedokteran,

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

I. PENDAHULUAN. Ilmu kimia merupakan bagian dari IPA yang mempelajari struktur, susunan,

I. PENDAHULUAN. Kimia adalah salah satu cabang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang diajarkan di

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewi Elyani Nurjannah, 2013

BAB II KAJIAN TEORI. 1. Pengertian Kemampuan Komunikasi Matematis

2015 PENGARUH PENERAPAN STRATEGI COMPETING THEORIES TERHADAP KETERAMPILAN ARGUMENTASI SISWA SMA PADA MATERI ELASTISITAS

BAB I PENDAHULUAN. Pelajaran Fisika merupakan salah satu bagian dari Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

I. PENDAHULUAN. Ilmu pengetahuan alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang gejala

I. PENDAHULUAN. dibangun melalui pengembangan keterampilan-keterampilan proses sains seperti

BAB I PENDAHULUAN. secara kualitatif maupun kuantitatif serta membantu sikap positif terhadap

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif yang bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Penerapan Kurikulum Tingkat Satuan pendidikan (KTSP) menuntut

47. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunanetra (SMPLB A)

PENGUKURAN JENJANG KEMAMPUAN

MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS MELALUI LEMBAR KERJA SISWA BERDASARKAN KBK PADA PEMBELAJARAN IPA SD. Bambang Gonggo Murcitro

BAB II MODEL PEMBELAJARAN NOVICK DAN HASIL BELAJAR

KETERAMPILAN PROSES DALAM IPA SD. Ridwan Efendi, M.Pd

FISIKA SEKOLAH 1 FI SKS

BAB I PENDAHULUAN. Bagaimana mata dapat melihat? bagaimanakah dengan terjadinya siang

2015 PENERAPAN MODEL INQUIRY PADA PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SD

BAB 1 PENDAHULUAN. langkah-langkah observasi, perumusan masalah, pengujian hipotesis melalui

BAB II KAJIAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. Dewasa ini pembelajaran fisika masih didominasi dengan penggunaan

Jurnal Ilmiah Guru COPE, No. 01/Tahun XVII/Mei 2013 PENGEMBANGAN KETERAMPILAN PROSES MELALUI STRATEGI INQUIRI DALAM PEMBELAJARAN IPA SMP

TEORI BELAJAR. Proses perubahan perilaku BELAJAR. Diperoleh dari PENGALAMAN. Physics

I. PENDAHULUAN. Sains merupakan pengetahuan yang tersusun secara sistematis, yang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Keterampilan proses sains dapat diartikan sebagai keterampilan intelektual,

I. PENDAHULUAN. demi peningkatan kualitas maupun kuantitas prestasi belajar peserta didik,

I.PENDAHULUAN. Pendidikan sains menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Eidelweis Dewi Jannati, 2013

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Model Pembelajaran Predict Observe Explain (POE) tugas utama yaitu memprediksi, mengamati, dan memberikan penjelasan.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Problem solving adalah suatu proses mental dan intelektual dalam menemukan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) sebagai pendidikan yang. diselenggarakan sebelum pendidikan dasar, memiliki kelompok sasaran anak

BAB I PENDAHULUAN. harapan sangat bergantung pada kualitas pendidikan yang ditempuh. imbas teknologi berbasis sains (Abdullah, 2012 : 3).

I. PENDAHULUAN. Ilmu kimia merupakan bagian dari Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang berkaitan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Adelia Alfama Zamista, 2015

LAMPIRAN B2. KISI-KISI SOAL TES KETERAMPILAN PROSES SAINS : Sekolah Mengengah Atas

Skripsi. Oleh: Alanindra Saputra K

II. TINJAUAN PUSTAKA. Inkuiri merupakan salah satu model pembelajaran aktif. Kardi (2003: 3) Inkuiri merupakan model pembelajaran yang dirancang untuk

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah Dasar merupakan salah satu bentuk satuan pendidikan dasar

BAB I PENDAHULUAN. tentang gejala-gejala alam yang didasarkan pada hasil percobaan dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

II. TINJAUAN PUSTAKA. Efektivitas pembelajaran merupakan suatu ukuran yang berhubungan dengan tingkat

Transkripsi:

FISIKA DAN PEMBELAJARANNYA

FISIKA Proses Kemampuan Produk Pengetahuan Sikap Kemauan

FISIKA (sebagai produk) Fakta Konsep Hukum dan prinsip Rumus Teori Model Pokok bahasan Sub pokok bahasan Materi pokok Materi ajar

FISIKA (sebagai proses) Fenomena Dugaan Pengamatan Pengukuran Penyelidikan Publikasi KPS : Mengamati Mengklasifikasi Mengukur Mengajukan pertanyaan Merumuskan hipotesis Merencanakan penyelidikan Menafsirkan Mengkomunikasikan

INDIKATOR KPS 1. Mengamati (observasi) 2. Mengklasifikasi / Kategorisasi / seriasi Menggunakan alat indera yang sesuai. Memberi penjelasan apa yang diamati. Memilih bentuk pengamatan yang sesuai. Mencatat persamaan, perbedaan, keteraturan. Membandingkan (lebih banyak/ / /./.). Membuat pengamatan dalam perioda tertentu. Mencatat kekecualian/atau hal yg tak diharapkan. Menjelaskan suatu pola. Menemukenali (identifikasi menurut pola tertentu. Memberi urutan pada peristiwa yang terjadi. Mencari persamaan dan perbedaan. Menentukan kriteria pengelompokan. Menempatkan pada kelompok tertentu berdasarkan kriteria. Memilih (memisahkan dengan jumlah kelompok tertentu). Mengelompokkan berdasarkan ciri-ciri tertentu yang ditemukan dalam pengamatan Memisahkan dengan berbagai cara.

3. Mengukur / Melakukan pengukuran 4. Mengajukan pertanyaan 5. Merumuskan hipotesis Memilih alat ukur uang sesuai Memperkirakan dengan lebih tepat Menggunakan alat ukur dengan ketepatan tertentu Menemukan ketidakpastian pengukuran Mengajukan sebanyak mungkin pertanyaan. Mengidentifikasi pertanyaan yang dapat dijawab dengan penemuan ilmiah. Mengubah pertanyaan menjadi bentuk yang dapat dijawab dengan percobaan. Merumuskan pertanyaan berlatar belakang hipotesis (jawaban dapat dibuktikan). Mencoba menjelaskan pengamatan dalam terminologi konsep dan prinsip. Menyadari fakta bahwa terdapat terdapat beberapa kemungkinan untuk menjelaskan suatu gejala. Menggunakan penjelasan untuk membuat prediksi yang sesuai dan dapat diamati atau dibuktikan

6. Merencanakan penyelidikan / percobaan 7. Menginterpretasi / Menafsirkan informasi Merumuskan masalah. Menemukenali variabel kontrol. Membandingkan variabel bebas dan variabel terikat. Merancang cara melakukan pengamatan untuk memecahkan masalah. Memilih alat dan bahan yang sesuai. Menentukan langkah-langkah percobaan Menentukan cara yang tepat untuk mengumpulkan data Menarik kesimpulan. Menggunakan kunci atau klasifikasi. Menyadari bahwa kesimpulan bersifat tentatif Menggeneralisasi. Membuat dan mencarti pembenaran dari kesimpulan sementara Membuat prediksi berdasarkan pola atau patokan tertentu

8. Berkomunikasi Mengikuti penjelasan secara verbal. Menjelaskan kegiatan secara lisan, menggunakan diagram. Menggunakan tabel, grafik, model, dan lain-lain, untuk menyajikan informasi. Memilih cara yang paling tepat untuk menyajikan informasi. Menghargai adanya perbedaan dari audiens, dan memilih metoda yang tepat. Mendengarkan laporan, menanggapi dan memberikan saran. Memberi sumbangan saran pada kelompok diskusi. Menggunakan sumber tidak langsung untuk memperoleh informasi. Menggunakan teknologi informasi yang tepat.

FISIKA (sebagai sikap) Mau tahu Peduli Bertanggung jawab Jujur SIKAP ILMIAH Terbuka Bekerja sama

MODEL PEMBELAJARAN FISIKA RENPEL SILABUS INDIKATOR dan MATERI AJAR SNP SUMBER BELAJAR LINGKUNGAN BELAJAR

Rumpun model pembelajaran Model pembelajaran pengolahan informasi Model pembelajaran individual Model pembelajaran interaksi sosial Model permbelajaran perilaku

MODEL PEMBELAJARAN PENGOLAHAN INFORMASI Studi tentang berpikir Teori belajar Disiplin ilmu MPPI SAINS Studi tentang Perkembangan intelektual

Model pembelajaran pengolahan informasi Model pembelajaran berpikir induktif Model pembelajaran latihan inkuiri Model pembelajaran pembentukan konsep Model pembelajaran perkembangan kognitif

Karakteristik model pembelajaran yang mengacu pada konstruktivisme Pengetahuan bukanlah sesuatu yang hanya datang dari luar, melainkan juga melalui asimilasi dan seleksi individual dan sosial Guru melibatkan siswa dalan aktivitas pembelajaran, sehingga memungkinkan siswa membangun pengetahuannya sendiri, berinteraksi sosial dalam kegiatan dan diskusi kelompok ataupun kelas. Siswa bukanlah individu pasif, melainkan individu aktif, memiliki tujuan, dan dapat merespon pembelajaran sesuai dengan konsepsi awal yang dimilikinya