II. LANDASAN TEORI 2.1 Definis E-Commerce 2.1.1 Teori Umum E commerce adalah dimana dalam satu website menyediakan atau dapat melakukan transaksi secara online atau juga bisa merupakan suatu cara berbelanja atau berdagang secara online, direct selling yang memanfaatkan fasilitas internet dimana terdapat website yang dapat menyediakan layanan get and deliver. E commerce akan merubah semua kegiatan marketing dan juga sekaligus memangkas biaya biaya operasional untuk kegiatan trading (perdagangan). (Yuhartadi, 2013) E-Commerce merupakan suatu istilah yang sering digunakan atau didengar saat ini yang berhubungan dengan internet, dimana tidak seorangpun yang mengetahui jelas pengertian e- commerce tersebut. Berikut akan pengertian e-commerce menurut para ahli: a. Perdagangan elektronik atau yang disebut juga e-commerce, adalah penggunaan jaringan komunikasi untuk melaksanakan proses bisnis. Pandangan populer dari e- commerce adalah penggunaan internet dan komputer dengan browser Web untuk membeli dan menjual produk. (McLeod Pearson, 2008:59). b. E-commerce atau kependekan dari elektronik commerce (perdagangan secara electronic), merupakan transaksi bisnis yang terjadi dalam jaringan elektronik, seperti internet. Siapapun yang dapat mengakses komputer, memiliki sambungan ke internet, dan memiliki cara untuk membayar barang-barang atau jasa yang mereka beli, dapat berpartisipasi dalam e-commerce (Shely Cashman, 2007:83). c. Pengertian Electronic commerce adalah pembelian, penjualan dan pemasaran barang serta jasa melalui sistem electronic. Seperti radio, televisi dan jaringan komputer atau internet. (Jony Wong, 2010:33). Jadi dapat disimpulkan pengertian e-commerce adalah proses transaksi jual beli yang dilakukan melalui internet dimana website digunakan sebagai wadah untuk melakukan proses tersebut. 2.1.1.1 Jenis-jenis E-Commerce E-commerce dibedakan menjadi beberapa jenis berdasarkan karakteristiknya yaitu : 1. Business to Business (B2B) Business to Business memiliki karakteristik : a. Trading partnes yang sudah saling mengetahui dan antara mereka sudah terjalin hubungan yang cukup lama. Informasi yang dimiliki hanya ditukar dengan partner tersebut.
b. Pertukaran data dilakukan secara berulang-ulang dan berkala dengan format yang disepakati bersama. c. Salah satu pelaku tidak harus menunggu rekan mereka lainnya untuk mengirim data. d. Model yang umum digunakan adalah peer to peer, dimana processing intelligence dapat didistribusikan di kedua pelaku bisnis. 2. Business to Consumer (B2C) Business to Consumer memiliki karakteristik : a. Terbuka untuk umum, dimana informasi disebarkan secara umum pula dan dapat diakses secara bebas. b. Service yang digunakan bersifat umum, sehingga dapat digunakan oleh orang banyak. Sebagai contoh, karena sistem web sudah umum digunakan maka service diberikan dengan berbasis web. c. Service yang digunakan berdasarkan permintaan. Produsen harus siap memberikan respon sesuai dengan permintaan konsumen. d. Sering dilakukan sistem pendekatan client-server. 3. Cosumer to Consumer (C2C) Dalam C2C seorang konsumen dapat menjual secara langsung barangnya kepada konsumen lainnya, atau bisa disebut juga orang yang menjual produk dan jasa ke satu sama lain. Contohnya adalah ketika ada perorangan yang melakukan penjualan di classified ads (misalnya, www.classified2000.com) dan menjual properti rumah hunian, mobil, dan sebagainya. Mengiklankan jasa pribadi di internet serta menjual pengetahuan dan keahlian merupakan contoh lain C2C. Sejumlah situs pelelangan memungkinkan perorangan untuk memasukkan item-item agar disertakan dalam pelelangan. Akhirnya, banyak perseorangan yang menggunakan intranet dan jaringan organisasi untuk mengiklankan item-item yang akan dijual atau juga menawarkan aneka jasa. Contoh lain yang terkenal adalah ebay.com, yaitu perusahaan lelang. 4. Customer to Business (B2C) Customer to Business adalah model bisnis dimana konsumen (individu) menciptakan nilai, dan perusahaan mengkonsumsi nilai ini. Sebagai contoh, ketika konsumen menulis review, atau ketika konsumen memberikan ide yang berguna untuk pengembangan produk baru, maka individu ini adalah yang menciptakan nilai bagi perusahaan, jika perusahaan tersebut mengadopsi inputnya. Sebagai contoh, Priceline.com merupakan situs yang memungkinkan seseorang menjual barang kepada perusahaan. Dalam hal ini, internet dapat digunakan sebagai sarana negosiasi.
2.1.1.2 Karakteristik E-Commerce Berbeda dengan transaksi perdagangan biasa, transaksi e-commerce memiliki beberapa karakteristik yang sangat khusus, yaitu : Transaksi tanpa batas Sebelum era internet, batas-batas geografi menjadi penghalang suatu perusahaan atau individu yang ingin go-international. Sehingga, hanya perusahaan atau individu dengan modal besar yang dapat memasarkan produknya ke luar negeri. Dewasa ini dengan internet pengusaha kecil dan menengah dapat memasarkan produknya secara internasional cukup dengan membuat situs web atau dengan memasang iklan di situssitus internet tanpa batas waktu (24 jam), dan tentu saja pelanggan dari seluruh dunia dapat mengakses situs tersebut dan melakukan transaksi secara online. Transaksi anonim Para penjual dan pembeli dalam transaksi melalui internet tidak harus bertemu muka satu sama lainnya. Penjual tidak memerlukan nama dari pembeli sepanjang mengenai pembayarannya telah diotorisasi oleh penyedia sistem pembayaran yang ditentukan, yang biasanya dengan kartu kredit. Produk digital dan non digital Produk-produk digital seperti software komputer, musik dan produk lain yang bersifat digital dapat dipasarkan melalui internet dengan cara mendownload secara elektronik. Dalam perkembangannya obyek yang ditawarkan melalui internet juga meliputi barang-barang kebutuhan hidup lainnya. Produk barang tak berwujud Banyak perusahaan yang bergerak di bidang e-commerce dengan menawarkan barang tak berwujud separti data, software dan ide-ide yang dijual melalui internet. 2.1.1.3 Macam-Macam Aplikasi E-Commerce Sistem e-commerce terbagi menjadi 3 tipe aplikasi, yaitu: 1. Electronic Markets (Ems) Ems adalah sebuah sarana yang menggunakan teknologi informasi dan komunikasi untuk melakukan/menyajikan penawaran dalam sebuah segmen pasar, sehingga pembeli dapat membandingan berbagai macam harga yang ditawarkan. Dalam pengertian lain, EMs adalah sebuah sistem informasi antar organisasi yang menyediakan fasilitas-fasilitas bagi para penjual dan pembeli untuk bertukar informasi tentang harga dan produk yang ditawarkan. Keuntungan fasilitas EMs bagi pelanggan adalah terlihat lebih nyata dan efisien dalam hal waktu. Sedangkan bagi penjual, ia dapat mendistribusikan informasi mengenai produk dan service yang ditawarkan dengan lebih cepat sehingga dapat menarik pelanggan lebih banyak.
2. Electronic Data Interchange (EDI) EDI adalah sarana untuk mengefisienkan pertukaran data transaksi-transaksi reguler yang berulang dalam jumlah besar antara organisasi-organisasi komersial. Secara formal EDI didefinisikan oleh International Data Exchange Association (IDEA) sebagai transfer data terstruktur dengan format standard yang telah disetujui yang dilakukan dari satu sistem komputer ke sistem komputer yang lain dengan menggunakan media elektronik. EDI sangat luas penggunaannya, biasanya digunakan oleh kelompok retail yang besar ketika melakukan bisnis dagang dengan para supplier mereka. EDI memiliki standarisasi pengkodean transaksi perdagangan, sehingga organisasi komersial tersebut dapat berkomunikasi secara langsung dari satu sistem komputer yang satu ke sistem komputer yang lain tanpa memerlukan hardcopy, faktur, serta terhindar dari penundaan, kesalahan yang tidak disengaja dalam penanganan berkas dan intervensi dari manusia. Keuntungan dalam menggunakan EDI adalah waktu pemesanan yang singkat, mengurangi biaya, mengurangi kesalahan, memperoleh respon yang cepat, pengiriman faktur yang cepat dan akurat serta pembayaran dapat dilakukan secara elektronik. 3. Internet Commerce Internet Commerce adalah penggunaan internet yang berbasis teknologi informasi dan komunikasi untuk perdagangan. Kegiatan komersial ini seperti iklan dalam penjualan produk dan jasa. Transaksi yang dapat dilakukan di internet antara lainpemesanan/pembelian barang, dimana barang akan dikirim melalui pos atau sarana lain setelah uang ditransfer ke rekening penjual. Penggunaan internet sebagai media pemasaran dan saluran penjualan terbukti mempunyai keuntungan antara lain untuk beberapa produk tertentu lebih sesuai ditawarkan melalui internet, harga lebih murah mengingat membuat situs di internet lebih murah biayanya dibandingkan dengan membuka outlet retail di berbagai tempat, internet merupakan media promosi perusahaan dan produk yang paling tepat dengan harga yang relatif lebih murah, serta pembelian melalui internet akan diikuti dengan layanan pengantaran barang sampai di tempat pemesan. 2.1.1.4 Ancaman Menggunakan E-Commerce (Threats) Threats merupakan kemungkinan-kemungkinan munculnya kejadian yang dapat membahayakan asset-aset yang berharga. Ada beberapa bentuk ancaman yang mungkin terjadi: System Penetration Orang-orang yang tidak berhak melakukan akses ke system computer dapat dan diperbolehkan melakukan segala sesuatu sesuai dengan keinginannya.
Authorization Violation Pelanggaran atau penyalahgunaan wewenang legal yang dimiliki seseorang yang berhak mengakses sebuah sistim. Planting Memasukan sesuatu ke dalam sebuah system yang dianggap legal tetapi belum tentu legal di masa yang akan datang. Communications Monitoring Seseorang dapat memantau semua infonnasi rahasia dengan melakukan monitoring komunikasi sederhana di sebuah tempat pada jaringan komunikasi. Communications Tampering Segala hal yang membahayakan kerahasiaan informasi seseorang tanpa melakukan penetrasi, seperti mengubah infonnasi transaksi di tengah jalan atau membuat sistim server palsu yang dapat menipu banyak orang untuk memberikan infonnasi rahasia mereka secara sukarela. Denial of service Menghalangi seseorang dalam mengakses informasi, sumber, dan fasilitas-fasilitas lainnya. Repudiation Penolakan terhadap sebuah aktivitas transaksi atau sebuah komunikasi baik secara sengaja maupun tidak disengaja. 2.1.1.5 Kelebihan & Kekurangan Penjualan Melalui Media Sosial Online Penjualan Online telah muncul sebagai salah satu media yang paling inovatif bagi organisasi untuk mempromosikan produk dan layanan mereka. Industri global internet marketing bernilai besar dan berkembang dengan pesat.banyak pemilik bisnis terkemuka telah mendapatkan peningkatan penjualan mereka sebagai akibat dari menempatkan bisnis mereka di internet dan ini telah mendorong banyak orang untuk mengikutinya. Adanya internet marketing menjadi metode yang paling efisien dalam layanan penjualan barang dan jasa. Namun, ada tantangan tertentu yang telah terbukti merugikan dalam penggunaan yang efektif. 1. Kelebihan Penjualan Online Pemasaran bisnis di internet memberi akses yang luas dari pelanggan potensial. Telah di diperkirakan bahwa beberapa miliar orang di seluruh dunia menggunakan internet setiap harinya. Jadi, pemasaran bisnis untuk sebuah kelompok besar hanya melalui internet.
Biaya mempromosikan bisnis di internet lebih murah daripada media pemasaran lainnya. Hal ini membuat mudah usaha kecil dan menengah untuk mengiklankan produk mereka. Internet adalah satu-satunya media yang mampu melintas batas-batas geografis dan nasional. Penjual dapat menempatkan iklan di internet dan orang-orang dari seluruh negara dapat melihat iklan tersebut. 2. Kekurangan Penjualan Online Masih banyak pelanggan yang menggunakan internet hanya untuk memiliki informasi lebih lanjut tentang produk dan lebih memilih untuk membeli secara langsung. Misalnya, pemasran internet memungkinkan pelanggan untuk melihat bagaimana contoh barang seperti telepon dan spesifikasi teknis, namun pelanggan lebih memilih melihat dan membeli ponsel di toko. Penjualan online sangat bergantung pada teknologi yang rentan terhadap kesalahan teknis. Misalnya, jika pelanggan mengklik pada iklan tersebut, tetapi karena kesalahan teknis menjadi tidak mampu untuk membeli produk, pelanggan dapat dengan mudah menjadi marah dan mengalihkan ke tempat lain. Kerugian terbesar dari internet marketing adalah kerentanan terhadapt kegiatan penipuan. Ada bnyak website yang tidak sah terlihat mirip dengan situs-situs asli dan merampok uang pelanggan. Spamming juga merupakan salah satu tantangan terbesar untuk pemasaran internet dan data rahasia dapat dengan mudah dicuri oleh hacker. 2.1.2 Teori Jurnal E-Commerce merupakan bagian utama dari ekonomi AS. Pada tahun 2008, pendapatan e-commerce mencapai $3.7 triliun, sekitar 16,5% dari total pendapatan AS dari pengiriman dan sales. Menurut (McKinsey, 2011), internet account mencapai 8 triliun (USD) untuk dunia ekonomi. Selain itu e-commerce merupakan salah satu sektor yang paling cepat berkembang dari ekonomi. Internet memfasilitasi lintas batas perdagangan dengan memungkinkan bisnis untuk mendirikan sebuah toko global dalam hitungan menit, pasar dengan etalase miliaran konsumen, dan menerima pembayaran dari seluruh dunia. Dengan demikian pengecer dapat menjangkau konsumen asing dan lokal. Itulah sebabnya semakin banyak toko yang beralih ke platfrom e-commerce untuk melengkapi bisnis yang dilakukan mereka. AS telah melewati sejumlah undang-undang yang mengatur e-commerce, namun badan-badan internasional telah berjuang mati-matian untuk mengatur area dalam. Keinginan untuk menjaga internet terbuka, pendapat berbeda tentang bagaimana mengatur daerah dalam hal ini baru, dan ketakutan umum menciptakan hambatan perdagangan telah menghambat upaya untuk memberlakukan peraturan international area ini. Perserikatan bangsa-bangsa (PBB) dalam negosiasi menyimpulkan pada konvensi tentang penggunaan elektronik komunikasi dalam kontark internasional (CUECIC) pada tahun 2005, tetapi hanya delapan belas negara yang menandatangani konvensi. Sebagai hasil dari kegagalan untuk mencapai
keseragaman melalui peraturan internasional, AS telah merubah perjanjian perdagangan bebas bilateral dan multilateral untuk mendorong negara-negara mengadopsi peraturan e-commerce yang menyediakan pedoman yang jelas dan memfasilitasi perdagangan. Ketentuan ini dapat ditingkatkan lebih lanjut, namun dengan menambahkan klausul pengobatan nasional, yang akan memastikan bahwa barang-barang digital asing diperlukan tidak kurang menguntungkan dibandingkan barang digital dalam negeri. Misalnya diskriminasi melibatkan badan usaha milik negara (BUMN) dan perusahaan yang disponsori negara dapat sangat menggangu berkembangnya pasar seperti e-commerce. Mencegah proteksionisme merupakan aspek kunci dari perjanjian perdagangan bebas. Kewajiban penyediaan barang digital akan memastikan bahwa negara-negara tidak dapat mendukung barang digital dalam negeri dengan mengorbankan barang digital asing.