Implementasi Tracking Automation Pada Syringe Machine Tjatur Kandaga, Franky Tear Program Studi S1 Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Maranatha Jl. Prof. Drg. Suria Sumantri No. 65, Bandung 40164 email: tjatur.k@gmail.com, franky_tear@hotmail.com Abstract Automation tracking for the syringe machine is a system that developed at PT. OneJect Indonesia company to improve the efficiency of syringe machine operation. The application developed has several features to help users to record and access data related to the production process. These features are grouped into three major parts: cost calculation, reporting and its graphical representations. The application receive its data from sensors and microcontrollers which detect errors on machine operations. This application used by PT. OneJect Indonesia to improve efficiency, data processing accuracy, and reduce paper usage. Keywords : tracking automation, syringe machine, syringe. I. Pendahuluan PT. OneJect Indonesia mengimplementasikan sistem tracking secara otomatis pada syringe machine (mesin pembuatan jarum suntik). Berkat kemajuan teknologi informasi, pengaksesan terhadap data atau informasi yang tersedia dapat berlangsung dengan cepat, efisien, akurat dan dengan dukungan sensor dapat mempermudah pen-input-an data secara otomatis. Saat ini kegiatan pencatatan pada PT. OneJect dilakukan dengan cara manual yang memiliki kemungkinan terjadi kesalahan dari staff administrasi (human error) sehingga dapat membuang banyak waktu. Pembuatan jarum suntik (syringe) melewati 5 tahapan dengan 5 mesin yang berbeda untuk sampai dapat dipasarkan yaitu tahap injection, printing, assembling, sterilisasi, dan packing. Hal ini membuat perusahaan ingin melakukan pencatatan output setiap mesin secara otomatis untuk meningkatkan efisiensi kerja perusahaan. Juga perhitungan untuk melakukan penetapan harga jual jarum suntiknya dengan perhitungan pengeluaran modal (bahan baku) dalam membuat jarum suntik tersebut agar keuangan perusahaan lebih dapat dikontrol dan dipantau dengan baik. Aplikasi ini (Management monitoring system) memiliki fungsi melakukan input data secara otomatis dengan bantuan sensor pada setiap mesin yang ada serta dapat melakukan perhitungan modal yang dikeluarkan untuk pembuatan jarum suntik tersebut dan mendapatkan laporan rekapitulasi data sesuai dengan periode tanggal yang diinginkan. 49
Jurnal Informatika, Vol. 8, No.1, Juni 2012: 49-58 II. Tujuan Pengembangan sistem tracking automation ini memiliki tujuan sebagai berikut: 1. Implementasi tracking automation dilengkapi sensor untuk membaca output mesin dan mengirimkan informasi ke komputer bertujuan supaya dapat dilakukan pencatatan secara otomatis dan peningkatan efisiensi waktu kerja. 2. Dapat menghitung modal atau harga pokok yang dikeluarkan untuk pembuatan jarum suntik dengan berdasarkan perhitungan bahan baku yang digunakan dan formula rumus yang ditetapkan. 3. Dapat menampilkan data hasil produksi perkaryawan sehingga perusahaan dapat memantau kinerja dari pekerja tersebut dan mengevaluasinya. 4. Dapat menampilkan data penggunaan bahan baku dalam periode tertentu sehingga perusahaan dapat melakukan perhitungan mengenai kebutuhan persediaan bahan baku dan menghindari penumpukan bahan baku yang berlebihan. 5. Dapat menampilkan rekap data sesuai dengan input periode tanggal yang dimasukan. 6. Dapat menampilkan data log (data history) tiap mesin untuk memantau pekerjaan pegawai di mesin tersebut. Fitur ini mencatat waktu setiap kali mesin melakukan melakukan perubahan status. III. Batasan Masalah Beberapa batasan dan ketergantungan dari aplikasi automation tracking yang dikembangkan adalah: 1. Aplikasi ini bergantung pada alat sensor sebagai pembaca output dari mesinmesin. 2. Aplikasi ini memerlukan perangkat jaringan wireless karena kondisi lapangan yang kurang mendukung apabila menggunakan jaringan kabel walaupun jaringan kabel memiliki kestabilan yang lebih tinggi. 3. Data pada fitur log hanya disimpan selama 3 bulan untuk menghindari penuhnya ruang di harddisk dikarenakan data yang amat banyak. Penghapusan log dilakukan pada database secara otomatis. Log ini mencatat segala aktivitas mesin pada saat running, idle, dan down. IV. Analisis dan Desain Perangkat Lunak Use Case Diagram Pengguna perlu melakukan proses login terlebih dahulu sebelum menggunakan fitur-fitur yang ada untuk membatasi pengguna yang berhak menggunakan aplikasi ini. 50
Implementasi Tracking Automation Pada Syringe Machine (Tjatur Kandaga, Franky Tear) Gambar 1 Use case diagram Berikut adalah beberapa fitur yang dapat digunakan oleh pengguna: Menampilkan laporan produksi secara garis besar pada modul Menampilkan Laporan Produksi. Menampilkan laporan produksi yang dilakukan oleh seorang pegawai pada modul Menampilkan Laporan Pegawai. Menampilkan laporan produksi berdasarkan shift kerja pada modul Menampilkan Laporan Shift Kerja. Menampilkan laporan penggunaan bahan baku pada modul Menampilkan Laporan Bahan Baku Produksi. Menampilkan laporan penggunaan bahan baku setiap mesin pada modul Menampilkan Laporan Bahan Baku Mesin. Menampilkan gambar grafik hasil produksi suatu mesin pada modul Menampilkan Grafik Produksi Mesin. 51
Jurnal Informatika, Vol. 8, No.1, Juni 2012: 49-58 Menampilkan gambar grafik barang reject yang dihasilkan suatu mesin pada Menampilkan Grafik Reject Mesin. Menampilkan laporan barang reject yang dihasilkan oleh setiap mesin. Menampilkan harga pokok dari barang yang diproduksi menggunakan master formula pada modul Menghitung Harga Pokok. Menampilkan aktivitas mesin pada saat running, idle, down pada modul Menampilkan Aktivitas Mesin. Menampilkan laporan data yang tidak memenuhi standart dengan analisa yang dilakukan oleh sistem dibandingkan dengan data pada database. Aplikasi direncanakan untuk dibagi menjadi beberapa menu sebagai berikut: Hasil dari pengolahan data dapat diakses oleh pengguna setelah melakukan sign in ke dalam sistem. Menu utama Produksi berisi berbagai fitur untuk membantu pengguna untuk melihat laporan produksi secara keseluruhan maupun berdasarkan hasil pegawai atau shift kerja. Menu utama Bahan Baku berisi berbagai fitur untuk membantu pengguna melihat penggunaan bahan baku yang digunakan untuk produksi secara keseluruhan dan secara detail setiap mesin. Menu utama Mesin berisi berbagai fitur untuk menampilkan grafik bagi pengguna yang berisi data hasil produksi dan barang reject secara detail setiap mesin. Menu utama Master Formula berisi fitur untuk membantu pengguna menghitung harga pokok dari sebuah barang yang diproduksi oleh perusahaan. 52
Implementasi Tracking Automation Pada Syringe Machine (Tjatur Kandaga, Franky Tear) ER Diagram Entity relationship diagram dari aplikasi dapat dilihat pada gambar 2. Gambar 2 ERD Management monitoring system 53
Jurnal Informatika, Vol. 8, No.1, Juni 2012: 49-58 Master Formula Master formula merupakan sebuah rumus yang dipergunakan oleh perusahaan dalam melakukan perhitungan harga pokok dari tiap jenis barang yang diproduksi. Harga pokok untuk sebuah jenis barang dihitung berdasarkan jumlah dari hasil perkalian antara banyaknya bahan-bahan yang digunakan dengan harga satuan bahan. Misalnya untuk membuat sejuta buah barang 23 G x 1 dibutuhkan 355 kg poly propylene (b1), 825 kg poly propylene (b2), 7.2 kg epoxy (b4) dan seterusnya. Berikut merupakan tabel penggunaan bahan per 1,000,000 buah (Needle) yang digunakan pada master formula untuk setiap jenis barang yang diproduksi: Nama Bahan Tabel Penggunaan bahan per 1,000,000 buah 23 G 23 G 22 G Satuan X 1" X 1 1/4" X 1 1/2" 21 G X 1 1/2" Poly Propylene (b1) Kg 355 355 355 355 Poly Propylene (b2) Kg 825 915 915 915 Cannula (b3) Pcs 1,050,000 1,050,000 1,050,000 1,050,000 Epoxy (b4) Kg 7.2 7.5 10.7 10.7 Solkane (b5) Kg 50 50 50 50 Silicone (b6) Kg 0.85 0.85 0.85 0.85 Rumus : Harga = {(b1*h1)+(b2*h2)+(b3*h3)+(b4*h4)+(b5*h5)+(b6*h6)}/1000000 Keterangan : b1, b2, b3, b4, b5, b6 = jumlah satuan bahan yang digunakan untuk membuat produk. hn = harga dari bn. 54
Implementasi Tracking Automation Pada Syringe Machine (Tjatur Kandaga, Franky Tear) Konektivitas Antara Mesin, Server dan Aplikasi Gambar 3 menunjukkan konektivitas antara mesin, server, dan aplikasi. Setiap mesin dipasangi sensor, maka untuk memudahkan penggambaran kotak sensor melingkupi semua mesin yang dipantau. Sensor Injection Injection A Injection B Injection C Injection D Mesin Utama Injection Injection E Injection F Injection G Printing Printing A Printing B Mesin Utama Printing Printing C Server Aplikasi Assembling Assembling A Assembling B Mesin Utama Assembling Assembling C Packing Packing A Packing B Packing C Mesin Utama Packing Packing D Packing E Gambar 3 Konektivitas antara mesin, server, dan aplikasi Setiap jenis mesin memiliki mesin utamanya masing-masing yang menghubungkannya ke komputer server. Data pada sensor mesin akan dikirimkan kepada mesin utama secara berkala lalu mesin utama akan mengirimkan data tersebut pada server secara berkala juga. Aplikasi akan berhubungan dengan server secara langsung untuk melakukan proses pengolahan data. 55
Jurnal Informatika, Vol. 8, No.1, Juni 2012: 49-58 V. Implementasi Implementasi aplikasi ini dimulai dengan membuat kelas LoadingForm. Kelas ini berfungsi sebagai halaman pertama sebelum memasuki kelas lainnya. Kemudian yang kedua adalah pembuatan kelas LoginForm sebagai kelas yang melakukan filter pengguna sebelum memasuki kelas utama yaitu MainForm. Untuk mengimplementasikan koneksi ke database maka dibuat kelas db_connection, dan untuk meningkatkan keamanan dari password pengguna maka dibuat kelas enkripsi yang berfungsi untuk melakukan enkripsi password sehingga data sulit dibaca sekalipun database berhasil dibuka. Tampilan menu utama aplikasi setelah berhasil diimplementasikan dapat dilihat pada gambar 4. Gambar 4 Tampilan menu utama aplikasi Aktivitas mesin dapat dipantau seperti terlihat pada gambar 5. 56
Implementasi Tracking Automation Pada Syringe Machine (Tjatur Kandaga, Franky Tear) Gambar 4 Laporan aktivitas mesin Gambar 5 menunjukkan Laporan grafik kinerja mesin dalam suatu periode waktu tertentu. VI. Simpulan Gambar 5 Laporan grafik kinerja mesin Dari apa yang telah dikakukan, dapat ditarik beberapa simpulan sebagai berikut: 57
Jurnal Informatika, Vol. 8, No.1, Juni 2012: 49-58 1. Alat sensor dapat membaca output mesin dan mengirimkan informasi ke komputer sehingga pencatatan dapat dilakukan secara otomatis dan meningkatkan efisiensi waktu. 2. PT. OneJect Indonesia dapat memantau perhitungan bahan baku menggunakan fitur master formula untuk menghitung harga pokok pembuatan jarum suntik. 3. Laporan hasil kinerja perorangan dapat membantu PT. OneJect Indonesia dalam memantau pekerjanya. 4. PT. OneJect Indonesia dapat memantau penggunaan bahan baku agar persediaan bahan baku sesuai dengan kebutuhan. 5. Laporan data produksi per-periode sesuai tanggal yang di-input oleh pengguna membantu PT. OneJect Indonesia dalam melihat hasil produksi secara lebih detail. 6. PT. OneJect Indonesia dapat memantau aktivitas dari pekerjanya melalui data log yang mencatat segala aktivitas mesin saat run, idle, down. 7. Aplikasi sudah dapat melakukan pengecekan dan membatasi inputan dari pengguna. 8. Integrasi antara aplikasi dan database sudah berjalan dengan baik. Daftar Pustaka Allen Jones & Adam Freeman, 2010, Visual C# 2010 Recipes A Problem Solutions Approach, Apress. C# Station, 2010, C# Language Tutorial, tersedia: http://www.csharpstation.com/tutorial.aspx, diakses pada tanggal 14 April 2010. J.S. Llyod & J. B. Milstien, 1999, Auto-disable syringes for immunization: issues in technology transfer, Bulletin of the World Health Organization. VTC Computer Software Training, 2010, Microsoft Visual Studio.Net Tutorials, tersedia: http://www.vtc.com/products/microsoft-visual-studio.net-tutorials.htm, diakses pada tanggal 10 April 2010. 58