Sarjana S-1 UMI SHOLIKATI A

dokumen-dokumen yang mirip
BENTUK-BENTUK AKRONIM BAHASA INDONESIA DAN KAJIAN FONOTAKTIKNYA DALAM RUBRIK PENDIDIKAN PADA SURAT KABAR SOLOPOS EDISI NOVEMBER 2011.

KAJIAN BENTUK-BENTUK AKRONIM BAHASA INDONESIA DAN KAJIAN FONOTAKTIKNYA DALAM BERITA LIPUTAN KHUSUS PEMILU 2009 PADA SURAT KABAR SOLOPOS SKRIPSI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kompas edisi Senin bulan Februari Data itu diambil dari rubrik politik dan hukum, opini,

BAB I PENDAHULUAN. lambang bunyi yang dipakai oleh suatu masyarakat untuk berinteraksi

ANALISIS PENGGUNAAN KONJUNGSI KOORDINATIF DAN SUBORDINATIF PADA RUBRIK HUKUM DAN KRIMINAL DALAM SURAT KABAR SOLOPOS EDISI AGUSTUS-OKTOBER 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dewasa ini, bahasa Indonesia semakin berkembang. Dalam penelitiannya

BAB 1 PENDAHULUAN. kata, baik berbentuk gramatikal maupun leksikal. Bahasa yang digunakan seharihari

BAB V PENUTUP. Berdasarkan uraian pembahasan pada bab dua sampai empat, didapat suatu

ANALISIS BENTUK AKRONIM PADA PAPAN REKLAME DI WILAYAH SUKOHARJO SKRIPSI

ANALISIS TEKS INFORMASI LALU LINTAS DI WILAYAH SURAKARTA

ANALISIS PENANDA HUBUNGAN KONJUNGSI SUBORDINATIF PADA RUBRIK FOKUS SURAT KABAR HARIAN SOLOPOS EDISI OKTOBER 2011

BAB 2 LANDASAN TEORI. dalam menganalisis data. Konsep-konsep yang dijelaskan dalam bab ini meliputi,

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa Indonesia yang bermula dari bahasa melayu, terus-menerus

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA PADA PERAGA KAMPANYE PARTAI POLITIK PEMILU GUBERNUR JAWA BARAT DAN BUPATI MAJALENGKA PERIODE

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

KAIDAH FONOTAKTIK GUGUS KONSONAN KATA-KATA BAHASA INDONESIA YANG BERSUKU DUA

RELASI TEMPORAL ANTARKLAUSA DALAM KALIMAT MAJEMUK BERTINGKAT PADA WACANA KUMPULAN CERPEN DARI SITUS SKRIPSI

AMBIGUITAS FRASA NOMINA PADA JUDUL ARTIKEL SURAT KABAR HARIAN SOLOPOS SEPTEMBER-OKTOBER 2013 NASKAH PUBLIKASI

Assalamu alaikum Wr. Kelompok 6 : 1. Novi Yanti Senjaya 2. Noviana Budianty 3. Nurani amalia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia adalah makhluk sosial, yang tidak bisa hidup sendiri tanpa kehadiran

ANALISIS JENIS DAN LATAR BELAKANG PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN SISWA KELAS VIIIC SMP MUHAMMADIYAH 10 SURAKARTA

PENGGUNAAN KATA ULANG BAHASA INDONESIA DALAM CERITA PENDEK PADA SURAT KABAR JAWA POS EDISI JANUARI PEBRUARI 2012

ABREVIASI DALAM MENU MAKANAN DAN MINUMAN DI KOTA SEMARANG: SUATU KAJIAN MORFOLOGIS

BAB I PENDAHULUAN. Dalam BAB I, peneliti memaparkan hal-hal yang melatarbelakangi penelitian, uraian masalah, tujuan dan manfaat dari penelitian ini.

BAB I PENDAHULUAN. sarana komunikasi. Dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu. menggunakan bahasa dalam berbagai bentuk untuk mengungkapkan ide,

ANALISIS FUNGSI DAN NOSI PREFIKS PADA KARANGAN SISWA KELAS Vlll E SMP NEGERI 1 PLAOSAN, MAGETAN, JAWA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan berita dan hiburan yang setiap saat selalu bisa di-update. Televisi

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. dan analisis, yaitu mendeskripsikan dan menganalisis verba berprefiks ber- dalam

PRATIWI AMALLIYAH A

PEMAHAMAN MAKNA LINTAS GENERASI PADA SINGKATAN SMS

ANALISIS PENANDA HUBUNGAN KONJUNGSI SUBORDINATIF PADA KARANGAN SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 1 SAMBI

FONOLOGI Aspek Fisiologis Bahasa FONETIK Definisi Fonetik Jenis Fonetik Harimurti Kridalaksana Sheddy N. Tjandra

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Silfi Pitriyanti, 2014 Penggunaan Abreviasi Pada Ranah Kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. setiap hari, sehingga sering disebut harian (Pusat Bahasa Departemen Pendidikan

DESKRIPSI NAMA DIRI DI DESA SAMBIUNGGUL, KECAMATAN SAMBUNGMACAN, KABUPATEN SRAGEN: KAJIAN SOSIOLINGUISTIK

PEMAKAIAN PREFIKS DALAM CERITA PENDEK DI MAJALAH ANEKA SKRIPSI

ANALISIS PEMAKAIAN KATA SERAPAN DAN ISTILAH ASING DALAM ARTIKEL OPINI HARIAN KOMPAS EDISI MEI-JUNI 2012

BAB I PENDAHULUAN. Manusia mempergunakan bahasa sebagai alat komunikasi sosial. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. Dalam berbagai hal manusia melahirkan ide-ide kreatif dengan

ANALISIS PENGGUNAAN KATA ULANG BAHASA INDONESIA DALAM NOVEL SEPATU DAHLAN KARYA KHRISNA PABICHARA DAN KAITANNYA DENGAN PEMBELAJARAN BAHASA DI SMA

PENANDA KOHESI GRAMATIKAL KONJUNGSI ANTARKALIMAT DAN INTRAKALIMAT PADA TEKS PIDATO KENEGARAAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KAJIAN FONOLOGI DAN LEKSIKON BAHASA JAWA DI DESA WANAYASA KECAMATAN WANAYASA KABUPATEN BANJARNEGARA

BAB 1 PENDAHULUAN. Realisasi sebuah bahasa dinyatakan dengan ujaran-ujaran yang bermakna.

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA BIDANG FONOLOGI CERPEN BERDASARKAN PERISTIWA YANG DIALAMI SISWA KELAS IXA SMP MUHAMMADIYAH 8 SURAKARTA TAHUN AJARAN

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia selalu mengalami perubahan dari masa ke masa sejalan dengan

ANALISIS WACANA MONOLOG TAJUK RENCANA SURAT KABAR SUARA MERDEKA: TINJAUAN ASPEK GRAMATIKAL DAN LEKSIKAL SKRIPSI

Oleh: RIA SUSANTI A

2013, No Mengingat: 1. Undang-Undang Nomor 39 tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 165, Ta

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA BIDANG MORFOLOGI PADA MADING DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA JURNAL ILMIAH

JURNAL KOHESI DAN KOHERENSI WACANA PEMBACA MENULIS DI JAWA POS COHESION AND COHERENCE OF DISCOURSE READERS WRITING IN JAWA POS

ANALISIS VARIASI MAKNA PLESETAN PADA TEKA-TEKI LUCU BANGGEDD UNTUK ANAK KARYA AJEN DIANAWATI (TINJAUAN SEMANTIK)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Suatu bahasa tidak terlepas dari pelafalan, kosakata dan tata bahasa.

BAB 1 PENDAHULUAN. Akronim dan singkatan menjamur dalam bahasa Indonesia saat ini serta

BENTUK UNIK DALAM WACANA IKLAN PROVIDER SELULER PADA SURAT KABAR HARIAN SOLOPOS EDISI APRIL-MEI 2012

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. sistem penulisan tidak dapat menggambarkan bunyi yang diucapkan oleh manusia

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. A. Tinjauan Pustaka. Beberapa studi terdahulu yang relevan dengan penelitian ini adalah

2017, No Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2000 tentang Perjanjian Internasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 185, Tambah

2015, No (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 109, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5035); 3. Peraturan Pemer

PELAKSANAAN PENDIDIKAN KETAATAN HUKUM. pada Buku PKn Kelas VII Karangan Sugeng Priyanto, dkk dan NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. yang sempurna, manusia dibekali dengan akal dan pikiran. Dengan akal dan

PENANDA KOHESI SUBSITUSI PADA WACANA KOLOM TAJUK RENCANA SUARA MERDEKA BULAN AGUSTUS 2009 SKRIPSI

2015 KOLOKASI LEKSIKON PADA RANAH PEMILU: KAJIAN SEMANTIK LEKSIKAL

SATUAN ACARA PERKULIAHAN. Fonologi DR 411. Dr. Yayat Sudaryat, M.Hum. Hernawan, S.Pd., M.Pd.

REGISTER BAHASA POLITIK PADA OPINI SURAT KABAR JAWA POS EDISI OKTOBER 2014 : KAJIAN POLITIKOLINGUISTIK

PENGGUNAAN DIKSI DALAM TEKS PIDATO PRESIDEN SUSILO BAMBANG YUDHOYONO PADA HARI ULANG TAHUN KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA. Oleh : Mentari Ade Fitri

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA PADA KALIMAT MAHASISWA THAILAND YANG BELAJAR DI UMS (ASPEK EJAAN, KEMUBAZIRAN, KEPADUAN, DAN KELOGISAN)

ANALISIS RUJUKAN EKSOFORIS PADA WACANA IKLAN DALAM HARIAN SOLOPOS EDISI AGUSTUS-OKTOBER 2013 NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

DAFTAR ISI. ABSTRACT... ii DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN Konteks Penelitian Fokus Penelitian dan Peranyaan Penelitian...

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KONJUNGSI KOORDINATIF DAN SUBORDINATIF DALAM DAKWAH DI RADIO NASKAH PUBLIKASI

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN

2017, No Nomor 109, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5035) 2. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2009 tentang Kepemudaan (Lembaran N

SINGKATAN DAN AKRONIM DALAM SURAT KABAR: KAJIAN BENTUK DAN PROSES

ANALISIS PENGHEMATAN KATA PADA KOLOM SURAT PEMBACA SURAT KABAR HARIAN SUARA MERDEKA EDISI OKTOBER 2013

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG PANITIA NASIONAL PENYELENGGARAAN SAIL BUNAKEN TAHUN 2009

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan isi hatinya, baik perasaan senang, sedih, kesal dan hal lainnya.

KALIMAT IMPERATIF DALAM BAHASA LISAN MASYARAKAT DESA SOMOPURO KECAMATAN GIRIMARTO KABUPATEN WONOGIRI NASKAH PUBLIKASI

Mengingat : Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA. PENGGUNAAN KODE DALAM BERTRANSAKSI SEKS OlEH GIGOLO 01 SURABAYA : SUATU KAJIAN SOSIOLINQUISTIK SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan bermasyarakat, bahasa bukanlah satu-satunya alat

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

KAJIAN GAYA BAHASA HIPERBOLA DAN EUFEMISME PADA KEPALA BERITA HARIAN SOLO POS. Naskah Publikasi Ilmiah. Untuk memenuhi sebagian persyaratan

KOHESI DAN KOHERENSI RUBRIK BERITA MAJALAH MANDUTA TAHUN SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Linguistik sebagai ilmu kajian bahasa memiliki berbagai cabang.

KEPADUAN BENTUK DAN MAKNA DALAM PARAGRAF: ANALISIS WACANA KOLOM JATI DIRI DI JAWA POS

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk sosial yang perlu berinteraksi dengan manusia

2017, No Republik Indonesia Tahun 1990 Nomor 90, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3432); 3. Peraturan Presiden Nomor 13 Tahun

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG PANITIA NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

ASPEK GRAMATIKAL DAN LEKSIKAL PADA LIRIK LAGU GROUP BAND WALI DALAM ALNBUM RELIGI INGAT SHALAWAT NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. dua macam, yaitu sarana komunikasi yang berupa bahasa lisan dan sarana

PENANDA HUBUNGAN REFERENSI DALAM WACANA BERITA PADA SITUS SKRIPSI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB V SIMPULAN, IMPLIKSI, DAN SARAN

ANALISIS BENTUK DAN MAKNA AFIKS VERBA PADA TEKS BACAAN DALAM BUKU SISWA BAHASA INDONESIA SMP/MTS KELAS VII KURIKULUM 2013

ANALISIS REDUPLIKASI PADA CERITA FABEL SISWA KELAS VIII C SMP NEGERI 2 BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2014/2015 NASKAH PUBLIKASI

BAB 3 POLA-POLA PEMBENTUKAN KEPENDEKAN. bahasa informal yang terdapat pada data penelitian disertai analisisnya. Namun

BAB I PENDAHULUAN. untuk saling memahami maksud atau keinginan seseorang.

Transkripsi:

PENGGUNAAN AKRONIM PADA RUBRIK POLITIK DAN HUKUM DALAM SURAT KABAR KOMPAS EDISII AGUSTUS-NOVEMBER 2013 NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia UMI SHOLIKATI A310100267 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014

A. PENDAHULUAN Bidang kajian morfologi salah satunya akronim. Morfologi menganalisis mengenai morfem bahasa dan penggabungan morfem. Adapun akronim menelaah tentang pemendekan yang berupa gabungan huruf yang dilafalkan seperti kata. Pernyataan ini diperkuat oleh beberapa argumen dari ahli bahasa. Menurut Kridalaksana (2008:5) akronim adalah kependekan yang berupa gabungan huruf atau suku kata atau bagian lain yang ditulis dan dilafalkan sebagai kata yang sesuai dengan kaidah fonotaktik bahasa bersangkutan. Pembentukan akronim harus memerhatikan kesesuaian dengan kaidah fonotaktik bahasa yang bersangkutan. Kaidah fonotaktik menurut Kridalaksana (2008:64-65) merupakan urutan fonem dalam suatu bahasa. Pembentukan akronim tersusun atas kombinasi konsonan dan vokal yang terpadu dan serasi, sehingga dapat dilafalkan layaknya kata-kata pada umumnya. Pemanfaatan akronim tidak hanya digunakan dalam instansi swasta dan pemerintahan. Namun, banyak dijumpai dalam berbagai media khususnya media cetak (koran). Kompas adalah salah satu media cetak yang sering menggunakan akronim dalam penulisan artikel. Di dalam rubrik politik dan hukum surat kabar Kompas ditemukan penggunaan akronim. Salah satunya akronim Pilpres (Kompas, 14 September 2013) yang digunakan dalam penulisan judul artikel di rubrik politik dan hukum. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka peneliti melakukan penelitian tentang penggunaan akronim pada rubrik politik dan hukum dalam surat kabar Kompas. Penggunaan akronim pada rubrik tersebut dianalisis sehingga ditemukan bentuk dan pola fonotaktik dalam rubrik politik dan hukum. Penelitian ini mengkaji 2 masalah. 1) Bagaimana bentuk-bentuk akronim yang terdapat dalam rubrik Politik dan Hukum surat kabar Kompas edisi Agustus-November 2013? 2) Bagaimana pola-pola fonotaktik pemakaian 1

akronim bahasa Indonesia dalam rubrik Politik dan Hukum surat kabar Kompas edisi Agustus-November 2013? Penelitian ini memiliki 2 tujuan. 1) Mendeskripsikan bentuk-bentuk akronim yang terdapat dalam rubrik Politik dan Hukum surat kabar Kompas edisi Agustus-November 2013. 2) Mengkaji pola-pola fonotaktik pemakaian akronim bahasa Indonesia dalam rubrik Politik dan Hukum surat kabar Kompas edisi Agustus-November 2013. A. Metode 1. Tempat dan Waktu Penelitian Waktu yang digunakan dimulai dari bulan Oktober 2013 sampai Juni 2014. 2. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah kualitatif. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Peneliti mendeskripsikan hasil penelitian berupa akronim yang terdapat dalam rubrik Politik dan Hukum pada surat kabar Kompas edisi Agustus-November 2013. 3. Objek dan Subjek Penelitian Objek yang digunakan adalah akronim dalam rubrik Politik dan Hukum pada surat kabar Kompas edisi Agustus-November 2013. 4. Sumber Data Data berupa akronim yang terdapat dalam rubrik politik dan hukum surat kabar Kompas edisi Agustus-November. Sumber data yang digunakan adalah rubrik politik dan hukum yang mengandung akronim. 5. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data Pengumpulan data menggunakan metode simak dengan teknik lanjutan catat. Peneliti menyimak penggunaan bahasa pada rubrik Politik dan Hukum surat kabar Kompas. Setelah menyimak, peneliti melakukan teknik lanjutan berupa teknik catat. Teknik catat dalam penelitian ini digunakan untuk mencatat unsur-unsur bahasa berupa penggunaan akronim. 6. Keabsahan Data 2

Teknik keabsahan data yang digunakan adalah teknik triangulasi teori. Trianggulasi teori dilakukan dengan cara membandingkan teori-teori yang satu dengan yang lain untuk mendapatkan derajat kepercayaan. Teori mengenai akronim yang diperoleh dicek ulang dengan teori lain yang sejenis. Hal ini dilakukan dengan review terhadap telaah pustaka lain. 7. Teknik Analisis Data Data yang terkumpul dalam penelitian dianalisis dengan menggunakan metode agih dan metode padan. Metode agih adalah metode yang alat penentunya bagian dari bahasa yang bersangkutan. Teknik lanjutan yang dipakai dengan menggunakan metode agih adalah teknik lesap. Alat penentunya yaitu satuan kebahasaan yang dilesapkan. Teknik lesap berfungsi untuk mengetahui proses dan hasil pembentukan akronim yang sebagian menggunakan pelesapan dalam pembentukan akronim. B. Hasil dan Pembahasan Tabel 1 Klasifikasi akronim berdasarkan jumlah kata No Data Proses Pembentukan Akronim Bentuk Akronim Pola Pembentukan Akronim 1. Caleg Ca(lon) dan Dua kata Gabungan Leg(islatif) silabe-silabe 2. Sekjen Sek(retaris) dan Dua kata Gabungan Jen(dral) silabe-silabe 3. Alkes Al(at) dan Dua kata Gabungan Kes(ehatan) silabe-silabe 4. Cawapres Ca(lon), Wa(kil), Tiga kata Gabungan 3

dan Pres(iden) 5. HAM H(ak), A(zasi) dan M(anusia) 6. Kemenpora Kemen(terian), P(emuda), O(lah), dan Ra(ga) 7. Pangkostrad Pang(lima), Ko(mando), Str(ategi), A(ngkatan), dan D(arat) Tiga kata Empat kata Lima kata silabe-silabe Gabungan fonem-fonem Gabungan silabe, fonem, fonem, dan silabe Gabungan silabe, silabe, silabe, fonem, dan fonem 1. Bentuk Akronim Bentuk akronim dapat diidentifikasi dari asal pembentukan kata. Akronim berdasarkan jumlah kata terdiri dari akronim yang terbentuk dari dua kata, akronim terbentuk dari tiga kata, akronim terbentuk dari empat kata, dan akronim terbentuk dari lima kata. a. Akronim yang Berasal dari Dua Kata Akronim dari dua kata merupakan akronim yang terbentuk dari dua kata. Kata pertama sebagai unsur pertama dan kata kedua sebagai unsur terakhir. Akronim yang berasal dari dua kata terdapat tiga data. 1) KPU Kembalikan Caleg PAN Utuh (Kompas, 15 Agustus 2013). 4

Akronim caleg adalah gabungan dari silabe ca- sebagai unsur pertama yang berasal dari kata calon dan silabe leg- sebagai unsur kedua yang berasal dari kata legislatif. Caleg bentuk akronim dari calon legislatif. 2) Dari Mana Uang di Tas Sekjen Kementerian ESDM? (Kompas, 22 Agustus 2013) Akronim sekjen adalah gabungan dari silabe sek- sebagai unsur pertama yang berasal dari kata sekretaris dan silabe jensebagai unsur kedua yang berasal dari kata jenderal. Sekretaris bentuk akronim dari sekretaris jenderal. 3) Wawan Tersangka Alkes (Kompas, 13 November 2013). Akronim alkes adalah gabungan dari silabe al- sebagai unsur pertama yang berasal dari kata alat dan silabe kes- sebagai unsur kedua yang berasal dari kata kesehatan. Alkes bentuk akronim dari alat kesehatan. b. Akronim yang Berasal dari Tiga Kata Akronim dari tiga kata merupakan akronim yang terbentuk dari tiga kata. Kata pertama sebagai unsur pertama, kata kedua sebagai unsur kedua, dan kata ketiga sebagai unsur terakhir. Akronim yang berasal dari tiga kata terdapat dua data. 4) Golkar Pertimbangkan Tiga Nama Sebagai Cawapres (Kompas, 05 September 2013). Akronim cawapres adalah gabungan silabe ca- sebagai unsur pertama dari kata calon, silabe wa- sebagai unsur kedua dari kata wakil dan silabe pres- sebagai unsur ketiga dari kata presiden. Cawapres bentuk akronim dari calon wakil presiden. 5) Kerja Sama Pertahanan Tetap Pertimbangkan HAM (Kompas, 10 Oktober 2013). Akronim HAM adalah gabungan dari fonem h- sebagai unsur petama yang berasal dari kata hak, fonem a- sebagai unsur kedua yang berasal dari kata asasi, dan fonem -m 5

sebagai unsur ketiga yang berasal dari kata manusia. HAM bentuk akronim dari hak asasi manusia. c. Akronim yang Berasal dari Empat Kata Akronim dari empat kata merupakan akronim yang terbentuk dari empat kata. Kata pertama sebagai unsur pertama, kata kedua sebagai unsur kedua, kata ketiga sebagai unsur ketiga, dan kata keempat sebagai unsur terakhir. Akronim yang berasal dari empat kata terdapat satu data. 6) KPK Periksa Deputi Kemenpora Lalu Wildan (Kompas, 05 September 2013). Akronim kemenpora adalah gabungan silabe kemensebagai unsur pertama dari kata kementrian, fonem p- sebagai unsur kedua dari kata pemuda, fonem o- sebagai unsur ketiga dari kata olah dan silabe ra- sebagai unsur keempat dari kata raga. Kemenpora bentuk akronim dari kementrian pemuda dan olah raga. d. Akronim yang Berasal dari Lima Kata Akronim dari lima kata merupakan akronim yang terbentuk dari lima kata. Kata pertama sebagai unsur pertama, kata kedua sebagai unsur kedua, kata ketiga sebagai unsur ketiga, kata keempat sebagai unsur keempat dan kata kelima sebagai unsur terakhir. Akronim yang berasal dari empat kata terdapat satu data. 7) Pangkostrad: Pahlawan Kemerdekaan Percaya Kemampuan Sendiri (Kompas, 11 November 2013). Akronim pangkostrad adalah gabungan silabe pangsebagai unsur pertama dari kata panglima, silabe ko- sebagai unsur kedua dari kata komando, silabe str- sebagai unsur ketiga dari kata strategi, fonem a- sebagai unsur keempat dari kata angkatan dan fonem d- sebagai unsur kelima dari kata darat. Pangkostrad bentuk akronim dari panglima komando strategi angkatan darat. 6

2. Pola Fonotaktik Pola fonotaktif dalam rubrik Politik dan Hukum surat kabar Kompas edisi Agustus sampai November 2013 dapat dikenali melalui deretan fonem-fonem dari akronim yang ditemukan. Perjejeran fonemfonem tersebut ditemui baik dalam satu suku kata maupun dalam suku kata yang berbeda. Wujud dari kaidah fonotaktik dalam bahasa Indonesia dapat dilihat dengan adanya pola konanik. Pola konanik yaitu pola yang unsurnya diisi oleh unsur konsonan dan vokal. a. Pola KVK Terdapat dua akronim yang mengandung pola fonotaktik KVK. Akronim dipaparkan sebagai berikut. Data (5) akronim HAM merupakan akronim yang mengandung pola fonotaktik KVK. Akronim tersebut terbentuk dari penggabungan unsur K-V-K. Data (2) akronim Sekjen merupakan akronim yang mengandung pola konanik KVK. Akronim tersebut terbentuk dari penggabungan unsur K-V-K-K-V-K. b. Pola VKKVK Terdapat satu akronim yang mengandung pola VKKVK. Akronim dipaparkan sebagai berikut. Data (3) akronim Alkes merupakan akronim yang mengandung pola konanik VKKVK. Akronim tersebut terbentuk dari penggabungan unsur V-K-K-V-K. c. Pola KVKVK Terdapat dua akronim yang mengandung pola KVKVK. Akronim dipaparkan sebagai berikut. Data (1) akronim Caleg merupakan akronim yang mengandung pola konanik KVKVK. Akronim tersebut terbentuk dari penggabungan unsur K-V-K-V-K. 7

Data (6) akronim Kemenpora merupakan akronim yang mengandung pola konanik KVKVK. Akronim tersebut terbentuk dari penggabungan unsur K-V-K-V-K-K-V-K-V. d. Pola KVKKVK Terdapat satu akronim yang mengandung pola KVKKVK. Akronim dipaparkan sebagai berikut. Data (4) akronim Cawapres merupakan akronim yang mengandung pola konanik KVKKVK. Akronim tersebut terbentuk dari penggabungan unsur K-V-K-V-K-K-V-K. e. Pola KVKKKVK Terdapat satu akronim yang mengandung pola KVKK-KV- KKKVK. Akronim dipaparkan sebagai berikut. Data (7) akronim Pangkostrad merupakan akronim yang mengandung pola konanik KVKKKVK. Akronim tersebut terbentuk dari penggabungan unsur K-V-K-K-V-K-K-K-V-K. 3. Temuan Studi yang Dihubungkan dengan Kajian Teori Berdasarkan rumusan masalah yang diajukan dan deskripsi hasil penelitian, pembahasan masalah dapat dikemukakan sebagai berikut. 1. Bentuk Akronim Bentuk akronim yang terdapat pada rubrik politik dan hukum dalam penelitian ini ditemukan 4 jenis, yaitu bentuk akronim yang berasal dari dua kata, akronim yang berasal dari tiga kata, akronim yang berasal dari empat kata, dan akronim yang berasal dari lima kata atau lebih. Bentuk akronim dalam penelitian ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Pratiwi (2008). Penelitian yang dilakukan oleh Pratiwi (2008) yang berjudul Singkatan dan Akronim dalam Majalah Gadis Tahun 2007. Hasil penelitian Pratiwi, akronim dalam majalah Gadis tahun 2007 dapat dikelompokkan ke dalam 13 pola dan pola yang paling dominan yaitu pola pengekalan suku kata pertama komponen pertama dan suku kata pertama komponen kedua. 8

2. Pola Fonotaktik Pola Fonotaktik akronim dalam penelitian ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Rahmawati (2007). Penelitian yang dilakukan oleh Rahmawati (2007) dengan judul Realisasi Fonotaktik Akronim Bahasa Indonesia dalam Rubrik Politik di Harian Republika Edisi September 2006. Hasil penelitian pola fonotaktik akronim dalam rubrik Politik di Harian Republika terdapat 7 pola yaitu V, VK, KV, KVK, KKV, KKVK, dan KVV. C. Simpulan Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, kesimpulan penelitian (1) terdapat empat bentuk akronim bahasa Indonesia yaitu akronim yang berasal dari dua kata, akronim yang berasal dari tiga kata, akronim yang berasal dari empat kata dan akronim yang berasal dari lima kata. (2) terdapat lima pola fonotaktik bahasa Indonesia yaitu pola KVK, pola VKKVK, pola KVKVK, pola KVKKVKdan pola KVKKKVK. D. Daftar Pustaka Kridalaksana, Harimurti. 2008. Kamus Linguistik. Jakarta: PT Gramedia. Pratiwi, Ayu Indra. 2008. Singkatan dan Akronim dalam Majalah Gadis Tahun 2007. Skripsi. Program Studi Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia. http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=4 &ved=0ceiqfjad&url=http%3a%2f%2flontar.ui.ac.id%2ffile%3ffil e%3ddigital%2f126968-rb01p361si- Singkatan%2520dan%2520akronim-Abstrak.pdf&ei=XV-QUoT4GM6- rge_3ogicw&usg=afqjcnedpg22iidgx13vky2cazhomldyig&bv m=bv.56988011,d.bmk. Rahmawati, Heni. 2007. Realisasi Fonotaktik Akronim Bahasa Indonesia dalam Rubrik Politik di Harian Republika Edisi September 2006. Skripsi. Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta. 9