PENGATURAN KEANEKARAGAMAN HAYATI BAWAH LAUT BERKAITAN DENGAN LINGKUNGAN BERKELANJUTAN

dokumen-dokumen yang mirip
DAFTAR ISI. JUDUL... i. LEMBAR PRASYARAT GELAR... Error! Bookmark not defined. LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING... Error! Bookmark not defined.

UPAYA PEMERINTAH MELESTARIKAN KEBERADAAN SATWA LANGKA YANG DILINDUNGI DARI KEPUNAHAN DI INDONESIA

BENTUK-BENTUK DAN PERLINDUNGAN KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM HAYATI DI INDONESIA

URGENSI KEBERADAAN PERATURAN DAERAH RENCANA TATA RUANG WILAYAH TERHADAP LINGKUNGAN HIDUP DI DAERAH PERKOTAAN

PENGATURAN HUKUM WAJIB DAFTAR PESERTA BPJS BAGI TENAGA KERJA PERUSAHAAN

TANGGUNG JAWAB EMITEN DAN PROFESI PENUNJANG ATAS ADANYA PROSPEKTUS YANG TIDAK BENAR DALAM KEGIATAN DI PASAR MODAL

TINJAUAN YURIDIS TERHADAP TINDAK PIDANA PEMALSUAN IJAZAH

PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TABANAN NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG KAWASAN JALUR HIJAU

PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KOTA DENPASAR NOMOR 27 TAHUN 2011 TERKAIT BANGUNAN DI RUANG TERBUKA HIJAU KOTA DENPASAR

TINJAUAN HUKUM LAUT INTERNASIONAL MENGENAI PERLINDUNGAN HUKUM NELAYAN TRADISIONAL INDONESIA. Jacklyn Fiorentina

Oleh : I Putu Sabda Wibawa I Dewa Gede Palguna Program Kekhususan: Hukum Pemerintahan, Universitas Udayana

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP SAKSI DAN/ ATAU SAKSI KORBAN TRANSNATIONAL CRIME DALAM PROSES PENEGAKAN HUKUM PIDANA

TINJAUAN YURIDIS TERHADAP KEPEMILIKAN HAK ATAS TANAH PADA SATUAN RUMAH SUSUN

Kata Kunci : Yurisdiksi Indonesia, Penenggelaman Kapal Asing, UNCLOS

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP HAK CIPTA DI BIDANG PROGRAM KOMPUTER

KAJIAN TERHADAP TINDAK PIDANA PENIPUAN MELALUI JUAL-BELI ONLINE

ABSTRAK PENERAPAN PRINSIP ULTIMUM REMEDIUM

KEKUATAN HUKUM PEMBUKTIAN PIDANA MELALUI MEDIA ELEKTRONIK BERDASARKAN KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM ACARA PIDANA (KUHAP)

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN ATAS PENERAPAN KLAUSULA EKSONERASI DALAM PERJANJIAN BAKU

Keywords: Bali, Reclamation, Conservation Areas, Bali Governor s Decree ABSTRAK

Keywords: Permission, Permission System, Living Environment ABSTRAK

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PENGATURAN PRINSIP TANGGUNG JAWAB KARENA KESALAHAN APABILA TERJADI EVENEMENT PADA PENGANGKUTAN DARAT

UPAYA MEMBERI PAYUNG HUKUM YANG KOMPREHENSIF DI BIDANG KONSERVASI Oleh: Zaqiu Rahman * Naskah diterima: 29 April 2016; disetujui: 10 Mei 2016

PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA PELAKU SODOMI TERHADAP KORBAN YANG TELAH CUKUP UMUR

ABSTRACT. Keywords : Compensation, Restitution, Rehabilitation, Terrorism.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PENERAPAN UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 2009 TENTANG PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM UPAYA PENEGAKAN HUKUM LINGKUNGAN DI INDONESIA

PERLINDUNGAN KONSUMEN DALAM PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIA

LEGALITAS PENGANCAMAN DAN PENGGUNAAN SENJATA NUKLIR OLEH NEGARA DALAM HUKUM INTERNASIONAL

PENGATURAN BAGI PEDAGANG KAKI LIMA BERDASARKAN PERATURAN DAERAH KOTA DENPASAR NOMOR 3 TAHUN

PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA PELAKU TINDAK PIDANA EKSIBISIONISME DALAM HUKUM PIDANA INDONESIA

PENERAPAN SANKSI PIDANA TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA MUTILASI

PENERAPAN PRINSIP NON REFOULEMENT TERHADAP PENGUNGSI DALAM NEGARA YANG BUKAN MERUPAKAN PESERTA KONVENSI MENGENAI STATUS PENGUNGSI TAHUN 1951

TINJAUAN YURIDIS MENGENAI PENERAPAN SANKSI PIDANA PERUNDANG-UNDANGAN DI LUAR KODIFIKASI HUKUM PIDANA DALAM PENYELESAIAN KONFLIK PERTANAHAN

PENERAPAN SISTEM PEMBUKTIAN TERBALIK DALAM UPAYA PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA KORUPSI

Raden Fini Rachmarafini Rachmat ( ) ABSTRAK

TINDAK PIDANA ASUSILA TERHADAP HEWAN DITINJAU DARI PERSPEKTIF HUKUM PIDANA

PIDANA PENGAWASAN DALAM PERSPEKTIF PEMBAHARUAN HUKUM PIDANA DI INDONESIA. Oleh : I Made Ardian Prima Putra Marwanto

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia sebagai sebuah negara kepulauan yang sebagian besar

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP BALITA SEBAGAI KORBAN PERDAGANGAN ORANG DI TINJAU DARI ASPEK VIKTIMOLOGI

DIVERSI TERHADAP ANAK YANG BERHADAPAN DENGAN HUKUM DALAM SISTEM PERADILAN PIDANA ANAK

Keywords: Position, Authority, Governor, Local Government Administration

PERLINDUNGAN HUKUM BAGI USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH (UMKM) YANG BERBENTUK BUKAN PERSEROAN TERBATAS (PT)

Oleh Agus Gede Santika Subawa Ni Nyoman Mas Aryani Bagian Hukum Perdata Fakultas Hukum Universitas Udayana

HAK MEMBENTUK ORGANISASI KEMASYARAKATAN MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI KEMASYARAKATAN

BAB I PENDAHULUAN. Pidana bersyarat merupakan suatu sistem pidana di dalam hukum pidana yang

MEKANISME PEMERIKSAAN LAPORAN KEUANGAN PUSAT DAN KEUANGAN DAERAH YANG DILAKUKAN OLEH BADAN PEMERIKSA KEUANGAN (BPK) ABSTRACT

PERUNDANG-UNDANGAN LINGKUNGAN HIDUP

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGADAAN PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA (PPPK) DALAM FORMASI APARATUR SIPIL NEGARA (ASN) MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 2014

HAK TERSANGKA UNTUK MENDAPATKAN BANTUAN HUKUM DALAM PROSES PENYIDIKAN

PENJATUHAN HUKUMAN UNTUK PELAKU TINDAK PIDANA PENGANIAYAAN HEWAN

Oleh. I Gusti Ngurah Bayu Pradiva I Gusti Agung Mas Rwa Jayantiari Bagian Hukum Pidana Fakultas Hukum Universitas Udayana

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan yuridis normatif (normative legal

AKIBAT HUKUM TERHADAP PELAKU USAHA YANG MENJUAL MAKANAN KADALUWARSA

PENERAPAN PENGGUNAAN MATA UANG RUPIAH BAGI PELAKU USAHA PERDAGANGAN LUAR NEGERI

PENGATURAN PRICE FIXING DALAM KEGIATAN USAHA BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 1999

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP NELAYAN TRADISIONAL INDONESIA MENURUT KETENTUAN UNITED NATIONS CONVENTION ON THE LAW OF THE SEA 1982

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN ATAS MAKANAN BERFORMALIN

Kata Kunci: Ekspresi budaya tradisional, Tarian tradisional, Perlindungan Hukum

PERANAN LEMBAGA PERLINDUNGAN KONSUMEN TERHADAP PENJUALAN OBAT-OBATAN MELALUI INTERNET

Oleh : Ni Putu Lisna Yunita I Gede Putra Ariana. Bagian Hukum Bisnis, Fakultas Hukum, Universitas Udayana. Abstract

PELAKSANAAN PENGELOLAAN HUTAN MANGROVE DALAM MEWUJUDKAN RUANG TERBUKA HIJAU DI KOTA DENPASAR

PERBANDINGAN TANGGUNG JAWAB DIREKSI BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 40 TAHUN 2007 DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1995 TENTANG PERSEROAN TERBATAS

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL KOMUNAL ATAS EKSPRESI BUDAYA TRADISIONAL DI BALI

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR

KEBIJAKAN FORMULASI FUNGSI KOMISI PERLINDUNGAN ANAK INDONESIA MENURUT UNDANG UNDANG NO 23 TAHUN 2002 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK

ANALISA KASUS PERKOSAAN DISERTAI PEMBUNUHAN TERHADAP YUYUN DARI SUDUT PANDANG HUKUM HAK ASASI MANUSIA

Oleh Ni Nyoman Ismayani I Ketut Westra Anak Agung Sri Indrawati Hukum Bisnis Fakultas Hukum Universitas Udayana

PERANAN DESA PAKRAMAN DALAM PENYELENGGARAAN OTONOMI PEMERINTAHAN DESA

KEWENANGAN KEPALA DAERAH DALAM PENETAPAN IZIN PEMANFAATAN RUANG DI KABUPATEN BADUNG

PENERAPAN SANKSI YANG BERKEADILAN TERHADAP ANAK BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERADILAN PIDANA ANAK

Keywords: Role, UNCITRAL, Harmonization, E-Commerce.

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR

Payung Hukum. 1. kewajiban memperhatikan perlindungan fungsi lingkungan hidup. Menurut UU. Mengawal Hukum Lingkungan

PENEGAKAN HUKUM PERATURAN DAERAH KOTA DENPASAR NOMOR 27 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KOTA DENPASAR

KEBERADAAN RAHASIA DAGANG BERKAITAN DENGAN PERLIDUNGAN KONSUMEN

UNSUR KESALAHAN DALAM TINDAK PIDANA LINGKUNGAN HIDUP SUATU KAJIAN TERHADAP UNDANG-UNDANG NO. 32 TAHUN 2009 TENTANG PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN

PERTANGGUNGJAWABAN PT

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di bumi ini terdapat berbagai macam kehidupan satwa, seperti

PERAN UNDANG UNDANG NOMOR 10 TAHUN 2009 TENTANG KEPARIWISATAAN DALAM PERLINDUNGAN DAN PELESTARIAN OBJEK WISATA

BAB I PENDAHULUAN. Tuhan Yang Maha Esa yang patut dijaga, dikelola dan dikembangkan dengan baik

EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH PROVINSI BALI NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG KAWASAN TANPA ROKOK DI KOTA SINGARAJA

PERLINDUNGAN DAN PELESTARIAN SUMBER-SUMBER IKAN DI ZONA EKONOMI EKSKLUSIF ANTAR NEGARA ASEAN

BAB I PENDAHULUAN. penghubung, media rekreasi, dan lain sebagainya. Oleh karena itu

Oleh A.A. Alit Mas Putri Dewanti Edward Thomas Lamury Hadjon Program Kekhususan Hukum Internasional ABSTRACT

SANTUNAN OLEH PELAKU TINDAK PIDANA TERHADAP KORBAN KEJAHATAN DIKAJI DARI KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM ACARA PIDANA (KUHAP)

TINJAUAN YURIDIS TERHADAP JANGKA WAKTU PEMBAYARAN UPAH KERJA LEMBUR BAGI PEKERJA TETAP

KEABSAHAN SUDAN SELATAN SEBAGAI NEGARA MERDEKA BARU DALAM PERSPEKTIF HUKUM INTERNASIONAL

PEMBERIAN KOMPENSASI SEBAGAI UPAYA PERLINDUNGAN TERHADAP KORBAN KERUSUHAN

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan menjadi lebih baik, wilayah pesisir yang memiliki sumber daya alam

PENGENDALIAN PEREDARAN MINUMAN BERALKOHOL DI WILAYAH HUKUM POLRESTA DENPASAR

BAB I PENDAHULUAN. Hak asasi manusia ( selanjutnya disingkat dengan HAM ) adalah seperangkat hak yang

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan suatu aturan hukum tertulis yang disebut pidana. Adapun dapat ditarik kesimpulan tujuan pidana adalah: 2

PROBLEMATIKA YURIDIS UNDANG-UNDANG NOMOR 26 TAHUN 2000 TENTANG PENGADILAN HAK ASASI MANUSIA

BAB III METODE PENELITIAN. Cabang USU. Waktu penelitian dilaksanakan mulai bulan September 2015 sampai

PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PERATURAN DAERAH KOTA DENPASAR NOMOR 6 TAHUN 2001 TENTANG IZIN BANGUN-BANGUNAN

KENDALA DALAM PENANGGULANGAN CYBERCRIME SEBAGAI SUATU TINDAK PIDANA KHUSUS

Transkripsi:

PENGATURAN KEANEKARAGAMAN HAYATI BAWAH LAUT BERKAITAN DENGAN LINGKUNGAN BERKELANJUTAN Made Nanika Mawapusti Yadnya I Ketut Sudiarta Ni Gusti Ayu Dyah Satyawati Bagian Hukum Administrasi Negara Fakultas Hukum Universitas Udayana ABSTRAK Pengaturan keanekaragaman hayati bawah laut yang berkaitan dengan lingkungan berkelanjutan memiliki peranan penting dalam bentuk perlindungan dan konservasi terhadap lingkungan hidup khususnya wilayah laut termasuk sumber daya hayati laut di dalamnya. Pentingnya melindungi keberadaan lingkungan laut memiliki pemanfaatan terhadap kehidupan manusia baik generasi sekarang dan generasi yang akan datang, diatur melalui berbagai ketentuan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian normatif dengan meneliti bahan kepustakaan yang ada seperti peraturan perundang-undangan, buku-buku yang berkaitan dengan hukum, serta kamus atau ensiklopedia. Pengaturan keanekaragaman hayati yang berkaitan dengan lingkungan berkelanjutan diatur dalam berbagai ketentuan internasional, nasional, maupun lokal yang dalam rangka ketersediaannya merupakan tanggung jawab dan kewajiban bagi negara dan masyarakat. Sanksi yang dikenakan bagi pihak pelanggar dapat berupa sanksi administratif, sanksi pidana dan sanksi perdata. Kata Kunci: Keanekaragaman hayati bawah laut, Lingkungan berkelanjutan, Perlindungan, Konservasi, Sanksi ABSTRACT 1

Regulations of underwater biodiversity related to sustainable environment has an important role in the form of protection and conservation of the environment, especially marine areas including marine resources in it. The importance of protecting the marine environment where human life has the utilization of both the present generation and the generations to come, are regulated by various provisions. The research method used is a normative legal research which is research conducted by researching the existing literature materials for example laws, text books related with law, dictionary and encyclopedia. The regulation of biodiversity related to sustainable environment set in various provisions of international, national and local in the framework of availability is the responsibility and obligation of the state and society. Sanctions imposed for breaching party may be administrative sanctions, criminal sanctions and civil sanctions. Keywords: Underwater biodiversity, Sustainable environment, Protection, Conservation, Sanction I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lingkungan hidup yang baik dan sehat merupakan hak asasi setiap warga negara Indonesia sebagaimana yang telah diamanatkan dalam Pasal 28H ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Serta dalam Pasal 33 ayat (3) yang menyatakan bahwa bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesarbesar kemakmuran rakyat. Penguasaan oleh negara ini merupakan penguasaan negara atas bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya berdasarkan hakikat negara atau sifat negara (the nature of state). 1 Dari ketentuan tersebut Indonesia menjamin hak bangsanya untuk memperoleh lingkungan yang baik dan sehat karena kehidupan manusia sangat bergantung terhadap lingkungan yang ada disekitarnya meliputi lingkungan ruang udara, darat dan laut. Indonesia memiliki kekayaan akan keanekaragaman hayati dan 1 Flora Pricilla Kalalo, 2016, Hukum Lingkungan dan Kebijakan Pertanahan di Wilayah Pesisir, Raja Grafindo Persada, Jakarta, h. 1 2

sumber daya alam yang perlu dilindungi dan dikelola dengan baik dalam suatu sistem perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup yang terpadu dan terintegrasi antara lingkungan laut, darat dan udara. UU No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (UUPPLH) pada bagian menimbang mengatur bahwa, kualitas lingkungan hidup yang semakin menurun telah menancam kelangsungan perikehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya sehingga perlu dilakukan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup yang sungguhsungguh dan konsisten oleh semua pemangku kepentingan. Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup tersebut merupakan upaya melestarikan fungsi lingkungan hidup yang meliputi sumber daya hayati dan non hayati yang bermanfaat bagi kehidupan manusia di masa sekarang dan di masa yang akan datang agar tersedianya sumber daya hayati yang berkelanjutan. 1.2 Tujuan Tujuan dari penelitian ini antara lain untuk memahami dan menganalisa pengaturan mengenai keanekargaman hayati bawah laut; dan sanksi hukum yang diberikan kepada pihak pelanggar atau pihak yang melakukan pencemaran terhadap keanekaragaman hayati bawah laut. II. ISI MAKALAH 1.1 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian yuridis normatif, yaitu penelitian yang dilakukan dengan meneliti bahan kepustakaan yang ada seperti peraturan perundang-undangan, buku-buku yang berkaitan dengan hukum, serta kamus atau ensiklopedi. 2 Penelitian hukum normatif sering juga disebut sebagai penelitian hukum teoritis/doktrinal. 3 Penelitian ini menggunakan data sekunder (bahan kepustakaan). 2 Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji, 2009, Penelitian Hukum Normatif Suatu Tinjauan Singkat, Raja Grafindo Persada, Jakarta, h.13-14 3 Bambang Sunggono, 2009, Metodologi Penelitian Hukum, Raja Grafindo Persada, Jakarta, h. 81-99 3

1.2 Hasil dan Pembahasan 2.2.1 Pengaturan Keanekaragaman Hayati Bawah Laut Berkaitan dengan Lingkungan Berkelanjutan Pengaturan mengenai keanekaragaman hayati bawah laut yang berkaitan dengan lingkungan berkelanjutan diatur dalam berbagai ketentuan baik di tingkat internasional, nasional maupun lokal. Pentingnya mengatur tentang perlindungan dan konservasi terhadap keanekaragaman hayati bawah laut yang dibutuhkan untuk generasi sekarang juga generasi yang akan datang, dalam pengaturan di Indonesia sering dikenal dengan sebutan pengaturan yang berasaskan pada lingkungan yang berkelanjutan. Perlindungan dan konservasi keanekaragaman hayati bawah laut di Indonesia, pengaturannya tidak terlepas dari mandat dalam berbagai konvensi internasional dan regional beserta protokolnya. Hal ini dilatarbelakangi oleh berbagai perjanjian multilateral untuk mengatur pengelolaan sumber daya hayati pesisir dan laut secara terpadu dan berkelanjutan. 4 Konvensi yang mengatur berkaitan dengan keanekaragaman hayati laut diantaranya adalah Konvensi Keanekaragaman Hayati (CBD) 1992, Konvensi PBB tentang Hukum Laut (UNCLOS) 1982 dan Deklarasi Stockholm 1972. Indonesia memiliki perundangundangan yang berkaitan dengan hal tersebut seperti UU No. 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumberdaya Alam Hayati dan Ekosistemnya, UU No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, UU No. 32 Tahun 2014 tentang Kelautan, dan di tingkat lokal wilayah Bali diatur dalam ketentuan Peraturan Daerah Provinsi Bali No. 16 Tahun 2009 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Bali Tahun 2009-2029. 2.2.2 Sanksi Hukum Berkaitan Dengan Pencemaran Lingkungan Berkelanjutan Terhadap Keanekaragaman Hayati Bawah Laut 4 Hanoko Adi Susanto, 2011, Progres Pengembangan Sistem Kawasan Konservasi Perairan Indonesia, Coral Triangle Initiative on Coral Reefs, Fisheries, and Food Security USAID Asia, Jakarta Pusat, h. 10 4

Kegiatan pencemaran dan rusaknya habitat hayati bawah laut yang disebabkan oleh kegiatan manusia seperti pemanfaatan berlebih; penggunaan teknik dan alat penangkapan yang merusak lingkungan, pencemaran; alih fungsi kawasan konservasi merupakan pelanggaran terhadap berbagai ketentuan yang mengatur keanekaragaman hayati bawah laut. Dalam pengaturan yang berkaitan dengan penegakkan hukum lingkungan hidup, sanksinya dapat berupa sanksi administratif, sanksi pidana dan sanksi perdata. 5 Penegakan hukum di bidang administratif lebih ditujukan kepada upaya pencegahan terjadinya pencemaran dan pengerusakan lingkungan serta memiliki tujuan untuk menghukum pelaku. 6 Penegakan hukum secara pidana yang dapat menimbulkan faktor penjera dan bertujuan untuk mencegah terjadinya kejahatan serta mengenakan penderitaan atau pembalasan yang layak kepada pihak pelanggar. Sanksi perdata tujuannya sebagai upaya permintaan ganti rugi kepada pihak pencemar atau perusaik lingkungan, termasuk pencemaran wilayah laut yang menjadi habitat bagi keanekargaman hayati bawah laut yang termasuk di dalamnya. III. KESIMPULAN Pengaturan keanekaragaman hayati bawah laut berkaitan dengan lingkungan berkelanjutan diatur dalam berbagai ketentuan internasional, nasional maupun lokal yang berdasarkan pengaturan tersebut ditentukan secara tegas tentang pentingnya melakukan usaha perlindungan dan konservasi terhadap keanekaragaman hayati, termasuk keanekaragaman hayati bawah laut dalam rangka ketersediaannya dan ekosistemnya bagi lingkungan hidup yang berkelanjutan dan kemanfaatan manusia untuk generasi sekarang dan generasi yang akan datang. Sanksi yang dikenakan bagi pihak pelanggar dapat berupa sanksi administratif, sanksi pidana maupun sanksi perdata. 5 Sukanda Husin, 2014, Penegakan Hukum Lingkungan Indonesia, Sinar Grafika, Jakarta, h. 92 6 Ibid, h. 121 5

DAFTAR PUSTAKA Buku Husin, Sukanda, 2014, Penegakan Hukum Lingkungan Indonesia, Sinar Grafika, Jakarta. Kalalo, Flora Pricilla, 2016, Hukum Lingkungan dan Kebijakan Pertanahan di Wilayah Pesisir, Raja Grafindo Persada, Jakarta. Soekanto, Soerjono, 2009, Penelitian Hukum Normatif Suatu Tinjauan Singkat, Raja Grafindo Persada, Jakarta. Sunggono, Bambang, 2009, Metodologi Penelitian Hukum, Raja Grafindo Persada, Jakarta. Susanto, Hanoko Adi, 2011, Progres Pengembangan Sistem Kawasan Konservasi Perairan Indonesia, Coral Triangle Initiative on Coral Reefs, Fisheries, and Food Security USAID Asia, Jakarta Pusat. Perundang-Undangan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5059). 6