- Nats Pembimbing Yesaya 9:1-2,5 - Nats Renungan Lukas 1:1-7

dokumen-dokumen yang mirip
a l m eri a a ta a t S N l H!

God s Divine Favor #3 Anugerah Tuhan yang Ajaib #3 DIVINE HARVEST - PENUAIAN YANG AJAIB

Surat 1 Yohanes 5 (Bagian 89) Friday, November 13, 2015

God s Divine Favor #1 Anugerah Tuhan yang Ajaib #1 DIVINE PROMOTION - PROMOSI ILAHI

Dalam pelajaran ini saudara akan mempelajari.. Keangkatan Orang Percaya Pemerintahan Yesus Di Bumi Pengakuan Orang-orang Yang Tak Percaya

Kelahiran Tuhan Yesus

ADEGAN 1: Pemberitahuan Tentang Kelahiran Yesus NARATOR: Bertus-ratus tahun lamanya sebelumkristus nabi-nabi telah meramalkan kelahiran mesias itu:

Selamat Datang! KARUNIA YANG TERBAIK

God s Divine Favor #2 Anugerah Tuhan yang Ajaib #2 DIVINE PROMISES - JANJI YANG AJAIB

Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan. Kelahiran Tuhan Yesus

ORANG MAJUS DARI TIMUR

Tata Ibadah Keluarga Malam Natal

Seri Iman Kristen (3/10)

Siapakah Yesus Kristus? (2/6)

God s Divine Favor 4 Anugerah Tuhan yang Ajaib 4 DIVINE INTERVENTION INTERVENSI (CAMPUR TANGAN TUHAN) YANG AJAIB

Setiap Orang Bisa Menjadi Pengajar

TATA IBADAH MALAM NATAL Minggu, 24 Desember

INJIL YESUS KRISTUS BAGI DUNIA. melainkan beroleh hidup yang kekal Yohanes 3:16. (Bahasa Indonesian)

INJIL YESUS KRISTUS. Bagi Dunia

GEREJA PROTESTAN di INDONESIA bagian BARAT TATA IBADAH. Tema MERAJUT KEHENDAK BAIK

Mempertimbangkan Pendekatan Saudara

Dalam pelajaran ini saudara akan mempelajari...

Yudea pada zaman raja Herodes, datanglah orang- orang majus dari Timur ke Yerusalem 2 dan bertanya- tanya: "Di manakah Dia, raja

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #12 oleh Chris McCann

Baca: Luk. 1: 1-25 Pengenalan Injil Lukas: Luk. 1: Apakah tujuan Lukas menulis Injil Lukas?

04 DESEMBER 2017 RENUNGAN KELUARGA ALLAH HARI 1# KEGEMARAN TUHAN ATAS HIDUP ANAK- ANAK- NYA. BACAAN HARI INI 2 Samuel 5:1-12

Tata Ibadah Adven III

Yohanes 4. Dalam pelajaran ini saudara akan mempelajari. Yesus dan Perempuan YESUS DAN PEREMPUAN SAMARIA. Bacalah Yohanes 4:1-42

Tata Ibadah Hari Natal

KARUNIA TUHAN UNTUK KESELAMATAN

Buku buku Perjanjian Baru

Kelahiran Tuhan Yesus

My Journey with Jesus #4 - Perjalananku dengan Yesus #4 MENGALAMI KEBANGKITAN- NYA

Penulis : Yohanes Tema : Yesus, Putra Allah. Tanggal Penulisan: M Latar Belakang

Lesson 1 for April 4, 2015

Menurut Perjanjian Baru, terutama Injil, Yesus Kristus, menjalani penderitaan dan kemudian mati disalibkan di bawah pemerintahan gubernur Yudea,

03 DESEMBER 2017 S1 = SEMBAH PUJI & DOA SYAFAAT

Surat Yohanes yang pertama

Pembaptisan Air. Pengenalan

~ PEMBAWA PESAN ~ HARI MINGGU ADVEN II 08 Desember Mat 3 : "Pada waktu itu tampillah Yohanes Pembaptis di padang gurun Yudea dan

INJIL YESUS KRISTUS BAGI DUNIA

18 DESEMBER2017 RENUNGAN KELUARGA ALLAH HARI 1# PENUAIAN YANG AJAIB. BACAAN HARI INI Keluaran 14:1-30

#10DAYSPRAYANDFAST18

Tahun C Hari Minggu Biasa III LITURGI SABDA. Bacaan Pertama Neh. 8 : 3-5a

Dengarkan Allah Bila Saudara Berdoa

Thn A Hari Minggu Adven III LITURGI SABDA. Bacaan Pertama Yes. 35 : 1-6a. 10

Kelahiran Tuhan Yesus

Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB)

Kelahiran Tuhan Yesus

Diberikan Allah dengan senang hati.

Surat 3 Yohanes (Bagian 123) Friday, August 11, 2017

Tahun A-B-C : Hari Raya Paskah LITURGI SABDA

Mencari Keterangan Tentang Yesus

Tahun C Pesta Pembaptisan Tuhan LITURGI SABDA. Bacaan Pertama Yes. 40 :

YESUS KRISTUS, ANAK TUHAN

Yesus Adalah Juru Selamat Manusia. pertanyaan : Mengapa manusia perlu seorang juru selamat? Apa artinya

Ibadah Suatu Permata Rohaniah

Dalam pelajaran ini saudara akan mempelajari...

-AKTIVITAS-AKTIVITAS

KEBEBASAN DARI KEKUATIRAN DAN KEGELISAHAN Bagian ke-2

Roh Kudus. Para murid tahu bahwa Yesus akan pergi. Ia telah memberitahukannya

Perayaan Ekaristi Hari Minggu Adven ke-1

Surat 1 Yohanes 5 (Bagian 79) Wednesday, October 21, 2015

1Pet.5:1-4; Yeh.34:1-6; Yoh.10:11. Pdt. DR. Stephen Tong

Surat Paulus yang pertama kepada jemaat Tesalonika

Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB)

Tata Ibadah Hari Natal

Ellen White & Tes Kesempurnaan yang Salah

Revelation 11, Study No. 39 in Indonesian Language. Seri Kitab Wahyu pasal 11, Pembahasan No. 39, oleh Chris McCann

Level 3 Pelajaran 6. RAJA DAN KERAJAAN-NYA Oleh Don Krow

Perempuan yang Kedapatan Berbuat Zinah Yesus Terang Dunia Ke Tempat Aku Pergi, Tidak Mungkin Kamu Datang Orang Merdeka dan Hamba Yesus dan Abraham

Th A-B-C : Hari Raya Penampakan Tuhan

Buku yang Diberikan Allah kepada I(ita

Level 2 Pelajaran 14

Kelahiran Tuhan Yesus

TAHUN B - Hari Minggu Prapaskah V 22 Maret 2015 LITURGI SABDA

Surat Paulus yang kedua kepada jemaat Tesalonika

The Power of the Heart #3 - KEKUATAN HATI #3 OBEDIENT HEART - HATI YANG TAAT

HADIAH YANG BELUM DIBUKA

Siapakah Yesus Kristus? (5/6)

Akhir Jaman Menurut Ajaran Gereja Katolik (Bagian Ke-2): THE SECOND COMING. Intro. Kita mendoakannya setiap hari Minggu dalam Syahadat kita:

LITURGI KEBAKTIAN NATAL GKI GUNUNG SAHARI JUMAT, 25 DESEMBER 2015 Pk , 08.00, & WIB Damai Tuhan Damai Kita Pdt.

SAUDARA BELAJAR BERJALAN

Pdt Gerry CJ Takaria

Keterangan Dasar Tentang Alkitab

Pdt. Gerry CJ Takaria

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #38 oleh Chris McCann

Umat yang telah Kubentuk bagi-ku akan memberitakan kemasyhuran-ku."

SENIN, 01 JANUARI 2018 PK & WIB

Seri Iman Kristen (6/10)

KEBAKTIAN UMUM GKI GUNUNG SAHARI Tulus Berbagi Damai

Saya Dapat Menjadi Pekerja

Hampir setiap hari kita biasa mendengar peristiwa ini dalam berita.

LONCENG NATAL BERBUNYI. Ditulis oleh Peter Purwanegara Rabu, 29 April :16

01 JANUARI 2018 RENUNGAN KELUARGA ALLAH HARI 1# TUNTUNAN TUHAN YANG AJAIB. BACAAN HARI INI Yesaya 58:11-14

SIGNIFIKANSI FIRMAN YANG BERSIFAT TERTULIS

Rencana Allah untuk Gereja Tuhan

WAHYU 12 PEREMPUAN DAN NAGA. Pdt Gerry CJ Takaria

Seri Kitab Wahyu Pasal 11, Pembahasan No. 1, oleh Chris McCann. Selamat malam dan selamat datang di Pemahaman Alkitab EBible

BUKU KESATU HIDUP BARU DI DALAM KRISTUS KEMANUSIAAN-NYA

Transkripsi:

- Nats Pembimbing Yesaya 9:1-2,5 - Nats Renungan Lukas 1:1-7 Bicara natal saudara-saudara kekasih, kita kembali diingatkan pada masa-masa masih kecil, ada sesuatu yang beda dari yang biasa kita lakonkan sehari-hari. Begitu banyak orang mau menyambut Natal. Tidak peduli dari agama manapun, moment Natal adalah moment dinanti-nantikan, tentu bukan karena maknanya, tetapi lebih karena hari liburnya, apalagi hari penuh promo barang-barang baru. Bagi banyak orang Natal sekadar hari libur menjelang akhir tahun yang dinantikan, bisa kumpul dengan keluarga, terima bonus akhir tahun. Banyak orang Kristen juga demikian, ikut arus zaman dimana hanya menjalani rutinitas perayaan natal, pergi ke gereja menghadiri kebaktian Natal, ikut memasang pohon Natal dan pernik-perniknya, tetapi melupakan makna Natal yang sesungguhnya. Hari ini kita bicara tentang natal yang berbeda yaitu natal dalam keluarga dengan tema Keluarga yang dipakai Tuhan. Nats pembimbing telah hantarkan kita pada perjumpaan dengan Yesus melalui natal, seperti pada renungan minggu-minggu advent kita dipersiapkan berjumpa dengan Tuhan melalui peristiwa natal. Sesungguhnya natal itu adalah peristiwa kegembiraan yang menyenangkan. Yesaya menuliskan kegembiraan itu mengatakan, "Bangsa yang berjalan di dalam kegelapan telah melihat terang yang besar, mereka yang diam di negeri kekelaman atasnya terang telah bersinar"(yes 9:1). Ayat ini menguatkan bahwa sesungguhnya kalau Yesus itu tak pernah ada kita ini adalah orang-orang yang tetap berada dalam kegelapan, ada dalam kekelaman, ada dalam kematian yang kekal, menjadi hamba Iblis. Tetapi Tuhan Allah telah berkenan datang dan menjumpai kita seperti ditulis dalam Yesaya 9:5 "seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan kepada kita" itulah Dia, Yesus yang kita peringati dalam peristiwa natal hari ini. Injil menuliskan kehadiran natal itu secara berbeda-beda, tetapi dapat merangkumnya setidaknya ada peristiwa yang saling berkaitan dengan lahirnya Mesias itu. Dalam Injil Lukas menjelaskan kepada kita secara detil tahap demi tahap peristiwa kelahiran itu, yaitu Tuhan dapat memakai siapa saja untuk menggenapi nubuatan, Tuhan dapat memakai Yusuf dan Maria, Tuhan juga dapat memakai saudara dan saya, Tuhan dapat memakai keluarga kita masing-masing untuk menggenapi segala nubuatan yang pernah ada. Pertama, keluarga yang dipakai Tuhan untuk mewujudkan nubuat para nabi di Perjanjian Lama adalah keluarga Yusuf dan Maria. Mari sejenak mengupas kesiapan mereka menerima berita ajaib, berita paling mengejutkan, berita yang menggemparkan hati mereka dan yang kemudian menggemparkan dunia. Yusuf adalah orang saleh (orang benar dihadapan Tuhan). Mat 1:19 1 / 5

menjelaskan bagaimana Yusuf secara diam-diam ingin melarikan diri dari peristiwa mengejutkan yang baru didengarnya. Ia tidak mampu mencerna peristiwa lahirnya Yesus yang menghebohkan keluarganya dan mengganggu hubungannya dengan Maria. Yusuf tahu ini tak mungkin terjadi, Yusuf tahu ada yang salah pada Maria tunangannya. Karena itu Yusuf menghindar dari tanggung jawab tak ingin ribut, tak ingin bertengkar, ia lebih memilih pergi saja dengan diam-diam, itu jalan ke luar yang terbaik. Saudara dan saya, sering sekali kita tidak mengerti rencana Allah yang dalam keluarga kita kala peristiwa pahit tiba di rumah tangga kita. Seringkali kita berpaling, melarikan diri, menghindar dari kenyataan dan putus asa, kadang berusaha mencari pembenaran terhadap ketidakmampuan kita. Itulah yang dialami Yusuf. Ia putus asa, ia mencintai Maria tetapi ia harus juga melihat kenyataan ada yang salah dalam keluarga yang mereka akan bentuk. Ia menghindar, ternyata Yusuf yang kita kenal ini bukanlah orang yang sungguh pemberani, bukan orang yang sanggup menjawab tantangan. Ia sama dengan kita menghindar dan cepat putus asa. Berbeda benar dengan sikap Maria, dalam Injil Lukas 1:28-38 jelas sekali sikap Maria dalam menerima kabar Natal itu. Ia terkejut, kaget, hatinya tergoncang, mungkin saja sejenak gemetaran, sesak nafasnya dan dalam ketakutannya itu Maria bertanya "bagaimana hal itu mungkin terjadi, sebab aku belum bersuami?" (Luk 1:34). Maria sungguh tahu dan mengetahui ini adalah suatu bencana, ada yang salah dari berita yang ia dengar. Berita ini sesuatu yang bakal, akan membuatnya seperti masuk neraka, ia akan mati segera kalau saja ada orang yang tahu bahwa ia mengandung dan sebenarnya ia belum bersuami. Kematian membayang-banyangin hidup Maria, hukum orang Yahudi jelas sekali orang yang berzinah harus dihukum mati dengan dilempar batu sampai mati. Maria masuk dalam kepahitan hati, tetapi ada yang beda, Maria percaya sepenuhnya bahwa itu rencana Allah, sehingga ia pasrah pada keadaan, pasrah pada Allah yang memiliki rencana untuk dirinya. Maria dalam ketaatannya menjawab "sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan, jadilah padaku seperti perkatan-mu itu" (Lukas 1:38). Saudara dan saya harusnya, sepatutnya, baiknya seperti Maria kalau mengalami pergumulan hidup, bukan seperti Yusuf yang berusaha diam-diam menghindar, tetapi seperti Maria yang pasrah dan tabah dan percaya bahwa Allah yang punya rencana dan rencana itu pasti akan berjalan dan mendatangkan keselamatan dan bahkan masa depan yang penuh harapan (Yeremia 29:11) Yusuf dan Maria dipakai Tuhan untuk menjalankan pekerjaan Tuhan. Kedua, keluarga yang dipakai Tuhan mewujudkan nubuat para nabi adalah gembala-gembala yang ada di padang peternakan. Gembala-gembala terkadang disebut orang-orang yang 2 / 5

hidupnya ada di hutan, bersekutu dengan ternak, mungkin saja sudah berhari-hari tidak mandi, mungkin saja sudah bau tubuhnya, mereka jauh dari keramaian kota, bukan orang yang berada, bukan orang yang cerdik pandai, bukan juga bangsawan. Para gembala itu adalah orang-orang pinggiran, orang-orang yang masih dianggap kurang memiliki kemampuan, orang-orang yang tersisih, tetapi ternyata mereka dipakai Tuhan menyaksikan peristiwa besar kehadiran Yesus di dunia. Lukas 2:8-20 meriwayatkan gembala-gembala itu bertemu dengan tentara surga, mereka terkejut, mereka kaget bahkan tak mampu berkata-kata. Mereka hanya terdiam menyaksikan semua berita yang disampaikan malaikat Tuhan. Tetapi setelah itu gembala-gembala bukan hanya mendengar tetapi cepat-cepat bertindak, cepat-cepat mengambil inisiatif, berbuat dengan cepat tanpa harus bermalas-malasan, bergerak sebelum matahari terbit. Lukas 2:16 menuliskan "cepat-cepat mereka berangkat dan menjumpai Maria dan Yusuf". Tuhan menyuruh dan mereka bertindak menjalankan perintah Tuhan. Saudara dan saya, mungkin saja lebih baik dari gembala-gembala itu, kita masih punya berbagai fasilitas yang diberikan Tuhan, kita masih memiliki banyak hal yang mampu kita gunakan untuk kehidupan kita, kita masih dapat mendengar firman Tuhan, tetapi kadang kita ini tidak seperti gembala-gembala itu. Kita hanya pintar dan cukup untuk mendengar dan kemudian berkata dalam hati nantilah aku kerjakan, tunggu dulu masih punya kegiatan lain, nanti saja melayani kalau sudah ubanan, nanti saja jadi majelis kalau sudah tua, nanti saja berbuat kalau sudah mampu. Itulah kita, itulah keluarga kita, kadang kita jauh dari sikap yang dimiliki oleh gembala-gembala yang nota bene orang tersingkirkan dan terpinggirkan. Kita dalam melayani kadang memperhatikan orang lain dulu, kalau ia rajin aku juga rajin. Mengukur orang lain, kalau ia memberi banyak aku juga memberi banyak. Gembala-gembala menjadi contoh bagaimana mereka bergerak cepat menyongsong keselamatan itu. Saudara dan saya tahu saat ini, pada hari ini, firman sudah ditabur, firman sudah didengar, firman sudah ada dalam hati saudara dan saya, tetapi apakah firman itu berkembang dan berbuah. Yohanes 15:2 "setiap ranting yang tidak berbuah dipotong". Saudara dan saya bisa saja segera dipotong Tuhan karena tak memberikan faedah untuk keluarga kita, tidak berfaedah untuk persekutuan kita, tidak berfaedah untuk gereja Tuhan Kita ini akan binasa, karena Tuhan memotong setiap ranting yang tidak berbuah. Jadi, jadilah seperti keluarga yang berbuah seperti keluarga gembala-gembala yang bertindak dengan cepat tetapi tetap penuh kesederhanaan. Ketiga, keluarga yang dipakai Tuhan untuk mewujudkan nubuat para nabi adalah orang-orang majus yang datang dari Timur. Ensiklopedi Alkitab menyebutkan kehadiran kelompok orang-orang majus ini sudah menjadi tradisi cerita natal. Orang-orang majus ini berbeda dengan gembala-gembala, mereka adalah para bangsawan, orang-orang yang kaya, orang-orang yang cerdik pandai, orang-orang yang bisa membaca pergerakan bintang, ahli dalam meramal yang akan terjadi, bahkan disebutkan lagi mereka itu adalah pemimpin, 3 / 5

raja-raja di negerinya. Mereka sudah lama menyelidiki bintang-bintang di langit dan mengetahui ada yang sesuatu yang terjadi. (Yesaya, menuliskan; ada terang besar, ada yang lahir yaitu seorang raja). Orang majus percaya, walaupun jauh mereka datang juga kepada raja yang baru lahir itu. Mereka bertanya-tanya dimana dia lahir, tak pernah menyangka bahwa raja itu lahir itu ada di kandang binatang. Mereka datang dan bertemu Raja Herodes dan dari istana raja bergerak ke Betlehem mengikuti bintang yang mereka yakini. Walaupun tidak seperti yang diharapkan, tidak seperti yang dipikirkan sebelumnya, tidak seperti yang dibayangkan ternyata raja ini lahir dari keluarga kecil tak terkenal, lahir dari orang-orang yang tak memiliki kekayaan, orang biasa saja, orang miskin malah, rakyat sederhana. Tak sanggup bayar hotel, tak bisa sewa losmen, bahkan orang-orang tak mau meminjamkan rumahnya untuk sekedar bersalin pada perempuan yang hamil tua itu. Orang majus bertanya-tanya dalam hati keluarga miskin ini bagaimana bisa melahirkan seorang raja, tidak masuk akal, malah mengejutkan lagi ada di kandang binatang, ada dalam palungan, dibungkus kain lapin tak semarak tak ada pesta. Orang majus seakan tak percaya, inilah yang mereka temui. Tetapi mereka tetap menyembah dan mempersembahkan berbagai persembahan yang mahal-mahal dan berbagai hadiah-hadiah lain. Mereka tahu ini tak mungkin salah, ia ini memang raja. Saudara dan saya, kita semua mungkin sering kali memandang persekutuan kita, hubungan kita dengan orang lain, hubungan kita dengan keluarga, hubungan kita dalam pekerjaan dari sudut pandang kita sendiri. Kita sering mengukur orang lain dengan yang ada pada kita, kita sering mengukur kebersamaan dan pergaulan berdasarkan apa yang ia miliki, sehingga kita sering bertindak berdasarkan imbal balik apa yang kudapatkan darinya. Kita tidak sering seperti orang majus berfikir dan bertindak. Orang-orang majus memang berfikir hebat sebelumnya, tetapi ketika melihat kenyataan mereka tidak berubah, tetap pada pendapatnya bahwa memang yang lahir itu raja, patut disembah. Kita sering berfikir sesuatu yang indah, yang baik, yang menyenangkan tetapi kalau berbeda dengan yang kita fikirkan dan yang kenyataan kita langsung berbalik dan tidak lagi menjalankan apa yang kita fikirkan sebelumnya. Kita sering mengukur sesuatu dengan pikiran kita. Sesungguhnya dalam hidup ini kita mengukur sesuatu dengan ukuran yang bukan dari kita, bukan fikiran kita tetapi ukurannya adalah firman Allah. Saudara-saudara yang kekasih dalam Kristus, Keluarga yang dipakai Allah bukanlah yang sempurna, bukanlah yang terbaik, bukanlah yang bagus-bagus banget, bukanlah yang terkaya, tetapi keluarga yang dipakai Allah adalah keluarga yang menggantungkan pengharapannya pada Allah, yang setia, yang turut dalam kehendak Allah dan pasrah pada firman Allah, itulah Maria dan Yusuf. Keluarga yang dipakai Allah bisa saja seperti gembala-gembala walau dalam kekurangan, sebagai orang yang disakiti sekalipun tetap saja bisa dipakai Allah, bisa juga orang-orang majus dalam keberadaan yang berkelebihan memiliki kekayaan, juga itu dapat dipakai Allah dalam pekerjaannya. Saudara dan saya dalam kondisi apapun dapat dipakai Allah 4 / 5

dalam melengkapi pekerjaan Allah di dunia ini. Akhir kata, firman Allah menyatakan siapapun kita berharga dimata Allah dan dapat dipakai Allah untuk pekerjaan Allah. Pertanyaannya apakah keluarga kita siap dipakai Allah seperti Yusuf dan Maria siap dipakai Allah. Amin. (Disampaikan pada ibadah Natal Gereja Protestan Indonesia Luwuk (GPIL) Jemaat Anugerah Tangerang, 25 Desember 2014 oleh Pdt.Drs.Mawardin Zega, MTh) 5 / 5