Karna posisi ini mengurangi aliran balik vena dan tekanan kapiler paru (isselbacher,2012)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Gagal jantung kongestif (CHF) adalah keadaan patofisiologis berupa

ALAT DAN BAHAN. 2 buah penggaris / mistar. Pulpen. Kapas dan alkohol SKENARIO SESAK NAFAS

VENTRIKEL SEPTAL DEFECT

PERBEDAAN CARDIOTHORACIC RATIO

PEMERIKSAAN JANTUNG. PERSIAPAN: 1. Stetoskop

PATENT DUCTUS ARTERIOSUS (PDA)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dari sekian banyak kasus penyakit jantung, Congestive Heart Failure

SKILL 2 CARDIAC PHYSICAL EXAMINATION IN ADULT

Anamnesis (History Taking)

Buku 2: RKPM. Modul Fungsi Kardiovaskuler

Bunyi Jantung I (BJ I)

PEMERIKSAAN FISIK JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH LEHER

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) MONITORING HEMODINAMIK RUMAH SAKIT

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Chronic Hearth Disease (CHD)/ Gagal Jantung

CARDIOMYOPATHY. dr. Riska Yulinta Viandini, MMR

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PROSEDUR PENGUKURAN TEKANAN VENA SENTRAL

PENDAHULUAN Sekitar 1% dari bayi lahir menderita kelainan jantung bawaan. Sebagian bayi lahir tanpa gejala dan gejala baru tampak pada masa kanak- kan

BAYI DENGAN RESIKO TINGGI: KELAINAN JANTUNG KONGENITAL. OLEH. FARIDA LINDA SARI SIREGAR, M.Kep

Dr. Prastowo Sidi Pramono, Sp.A

STRUKTUR DAN FUNGSI SISTEM KARDIOVASKULER

BAB IX PEMERIKSAAN JANTUNG

ADHIM SETIADIANSYAH Pembimbing : dr. HJ. SUGINEM MUDJIANTORO, Sp.Rad FAKULTAS KEDOKTERAN UNIV. MUHAMMADIYAH JAKARTA S t a s e R a d i o l o g i, R u

PENUNTUN KETERAMPILAN KLINIK IV BLOK 2.5 (RONTGEN)

BUKU ACUAN PESERTA CSL 2 PEMERIKSAAN TEKANAN DARAH DAN TEKANAN VENA JUGULAR

ASUHAN KEPERAWATAN GAGAL JANTUNG. OLEH : Ns. ANISA

SOP ECHOCARDIOGRAPHY TINDAKAN

sistem sirkulasi darah dalam tubuh manusia

Tutorial BUNYI DAN BISING JANTUNG. Dr. Poppy S. Roebiono, SpJP(K) Dept. Kardiologi dan Kedokteran Vaskular FKUI / PJNHK

BAB I. 1.1 Latar Belakang. Atrial fibrilasi (AF) didefinisikan sebagai irama jantung yang

SISTEM PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA

LAPORAN FISIOLOGI MANUSIA PRAKTIKUM 2 PENGUKURAN SECARA TAK LANGSUNG TEKANAN DARAH ARTERI PADA ORANG

SISTEM PEREDARAN DARAH DAN KARDIOVASKULAS

BAB 1 PENDAHULUAN. Koroner dan penyakit Valvular ( Smeltzer, et., al. 2010). Gangguan

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

STRUKTUR JANTUNG RUANG JANTUNG KATUP JANTUNG tiga katup trikuspidalis dua katup bikuspidalis katup mitral Katup pulmonal Katup aorta Arteri Koroner

BAB IV METODE PENELITIAN. khususnya nefrologi dan endokrinologi.

Zat Cair. Gas 12/14/2011

Gambar 1. Atresia Pulmonal Sumber : (

BAB IV PEMERIKSAAN PULSUS DAN PEREDARAN DARAH PERIFER

SISTEM CARDIOVASCULAR

Nurcholid Umam Kurniawan

Disusun Oleh : Kelompok III

EMBOLI AIR KETUBAN. Emboli air ketuban dapat menyebabkan kematian yang tiba-tiba sewaktu atau beberapa waktu sesudah persalinan.

Pembacaan Foto Rontgen Toraks Jantung

Cara Kerja Fungsi Anatomi Fisiologi Jantung Manusia

PENYAKIT KATUP JANTUNG

BAB I TINJAUAN TEORI. Suatu keadaan dimana terjadi peningkatan tekanan darah diastolic>90

ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT PADA PASIEN NY. S DENGAN CONGESTIVE HEART FAILURE (CHF) DI IGD RS HAJI JAKARTA

LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA PRAKTIKUM DENYUT NADI DAN TEKANAN DARAH

Etiologi penyebab edema dapat dikelompokan menjadi empat kategori umum:

REFERAT WSD. Oleh : Ayu Witia Ningrum Pembimbing : Dr. Fachry, Sp.P

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu indikator keberhasilan pembanguan adalah semakin

REGULASI PERNAPASAN Pusat Pernapasan. Pusat pernapasan adalah beberapa kelompok neuron yang terletak di sebelah bilateral medula oblongata dan pons.

Curah jantung. Nama : Herda Septa D NPM : Keperawatan IV D. Definisi

A. Pengukuran tekanan darah secara tidak langsung

LABORATORIUM KETERAMPILAN KLINIS KETERAMPILAN DIAGNOSTIK DAN TERAPEUTIK PEMERIKSAAN KARDIOVASKULER

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Penyebab timbulnya penyakit DHF. oleh virus dengue sejenis virus yang tergolong arbovirus (Arthropodborne

MONITORING HEMODINAMIK TIM ICU INTERMEDIATE ANGKATAN I

ASUHAN KEPERAWATAN PADA USILA DENGAN GANGGUAN SISTEM CARDIOVASKULER (ANGINA PECTORIS)

BAB 2. Universitas Sumatera Utara

FISIOLOGI PEMBULUH DARAH DAN PENGATURAN TEKANAN DARAH

TUGAS NEONATUS. Pengampu : Henik Istikhomah, S.SiT, M.Keb POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURAKARTA JURUSAN KEBIDANAN TAHUN AJARAN 2013/2014

ADAPTASI CARDIORESPIRATORY SAAT LATIHAN AEROBIK DAN ANAEROBIK Nugroho Agung S.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN. Does. Shows. Knows How. Knows. Sumber:Miller(1990),ShumwayandHarden(2003)

BAB II LANDASAN TEORI

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. O DENGAN CKD ON HD DI RUANG HEMODIALISA BLUD dr. DORIS SYLVANUS PALANGKA RAYA

6. Siklus peredaran darah besar meliputi... a. ventrikel kiri - nadi - seluruh tubuh - atrium kanan

BANTUAN HIDUP DASAR (BHD) DAN RESUSITASI JANTUNG PARU (RJP)

LATIHAN BATUK EFEKTIF DAN NAFAS DALAM PADA KLIEN DENGAN PNEMONIA. Batuk efektif adalah suatu metode batuk dengan benar, dimana klien dapat

Ekspertise Efusi Pleura

C. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

ASUHAN KEPERAWATAN KELAINAN KATUP JANTUNG

ANGGOTA KELOMPOK 1 : 1.Ellaeis Guinea (14006) 2.Febriyanti Dwi S (14007) 3.Herlita Sari M. (14011) 4.Magdalena P. A. C (14015) 5.Natalia Ratna K.

BAB I PENDAHULUAN. ini terdapat diseluruh dunia, bahkan menjadi problema utama di negara-negara

Data Demografi. Ø Perubahan posisi dan diafragma ke atas dan ukuran jantung sebanding dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, yang terjadi setelah orang melakukan

BAB IV PEMBAHASAN DAN SIMPULAN. nafas dan nutrisi dengan kesenjangan antara teori dan intervensi sesuai evidance base dan

CEDERA KEPALA, LEHER, TULANG BELAKANG DAN DADA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. fungsional jantung atau gangguan non-jantung yang mengganggu kemampuan

Nurcholid Umam Kurniawan

Universitas Indonusa Esa Unggul FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT Jurusan Perekam Medis dan Informasi Kesehatan ANATOMI FISIOLOGI

PENUNTUN KETRAMPILAN KLINIS PEMERIKSAAN RADIOGRAFI TORAKS BLOK 2.6 GANGGUAN RESPIRASI. Edisi 1, 2016

LAPORAN PENDAHULUAN HEPATOMEGALI

Syok Syok Hipovolemik A. Definisi B. Etiologi

Derajat 2 : seperti derajat 1, disertai perdarah spontan di kulit dan atau perdarahan lain

MAKALAH TENTANG THORAX

RITA ROGAYAH DEPT.PULMONOLOGI DAN ILMU KEDOKTERAN RESPIRASI FKUI

PENGUKURAN TANDA VITAL Oleh: Akhmadi, SKp

BAB 1 PENDAHULUAN. lebih dini pada usia bayi, atau bahkan saat masa neonatus, sedangkan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

MONITORING HEMODINAMIK

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Penyakit jantung bawaan (PJB) adalah suatu bentuk kelainan kardiovaskular

BUKU PANDUAN PESERTA CSL 2 ANAMNESIS KARDIOVASKULAR

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN. Setiawan, S.Kp., MNS

Transkripsi:

1e. patofisiologi sesak Penyebab: kardiovaskular : gagal jantung Peningkatan vena pulomonalis dan tekana kapiler pembendungan pembuluh darah paru dan edema paru intentisial peningkatan kerja otot untuk mengembangkan paru pernapasan cepat dn sesak jantung kebutuhan oksigen pernapasan di tingkatkan oleh kerja berlebihan dari otot-otot pernapasan berkurang penghantaran oksigen curah jantung menurun kelelahan otot pernapasan sesasi sesak nafas (isselbacher,2012) 2a. sesak pada saat aktivitas Karna saat aktivitas tubuh kita memerlukan energy dari proses metabolism dengan mengasilkan ATP, pada saat pemebentukan ATP dipengaruhi oleh beberapa system respirasi, kardiovaskuler, hb dan biokomiawi jaringan. Sehingga saat saat aktivitas kemungkinan terjadi ganguan pada system yang perperan tadi. 2b. hubungan sesak dengan 3 bantal Karna posisi ini mengurangi aliran balik vena dan tekanan kapiler paru (isselbacher,2012) 3c. sesak tidak hilang meskipun sudah istirahat Karna pada saat istirahat (dalam posisi berbaring) terjadi restribusi cairan dari obdomen dan extremitas bawah ke dalam peningkata diafragma sesak saat istirahat (isselbacher,2012) 4g. makna perut mual dan penuh tidak dapat mengakomodasi semua darah yang secara normal kembali ke sirkulasi vena pembesaran vena abdomen perut terasa penuh dan mual 5.a jvp meingkat peningkatan tekana diastole bendungan atrium kanan bendungan pada vena sistemik peningkatan arus balik kestas JVP meningkat Rongki basah

peningkatan vena pulmonal dan kapiler paru edem pada paru rongki basah Hepatomegali peningkatan tekana diastole bendungan atrium kanan bendungan pada vena sistemik hepatomegali Pittimg edema tidak dapat mengakomodasi semua darah yang secara normal kembali ke sirkulasi vena retensi cairan pada extremitas bawah pitting edema 5B. Cara Pemeriksaan Tekanan Vena Jugularis 1. Pemeriksa berada di sebelah kanan si penderita. 2. Penderita dalam posisi santai, kepala sedikit terangkat dengan bantal, dan otot strenomastoideus dalam keadaan relaks. Naikkan ujung tempat tidur setinggi 30 derajat, atau sesuaikan sehingga pulsasi vena jugularis tampak paling jelas. 3. Temukan titik teratas dimana pulsasi vena jugularis interna tampak, kemudian dengan Penggari ukurlah jarak vertikal antara titik ini dengan angulus sternalis 4. Apabila anda tak dapat menemukan pulsasi vena jugularis interna, anda dapat mencari pulsasi vena jugularis externa 5. Sudut ketinggian dimana penderita berbaring harus diperhitungkan karena ini mempengaruhi hasil pemeriksaan. Perhatikan apakah ada bendungan pada vena jugularis. Pembendungan menunjukan adanya hipertensi vena, sehingga perlu diukur besarnya tekanan vena jugularis. Bendungan vena bilateral, umumnya ditemukan pada gagal jantung kanan dan timbulnya bersamaan dengan pembengkakan hati, edema perifer, dan asites. Refluks hepato jugular, ditemukan pada gagal jantung kanan. Pengisisan vena jugularis paradoksal pada waktu inspirasi dapat terjadi misalnya pada pernafasan Kussmaul akibat efusi perikardial dan perikarditis konstriktif

Apabila dicurigai terjadinya kegagalan jantung kongestif, periksalah adanya abdominojugular (hepatojugular) reflux. Sesuaikan posisi penderita sehingga batas atas pulsasi vena jugularis jelas terlihat pada bagian bawah leher. Tempatkan telapak tangan anda pada tengah abdomen dan pelahan tekan ke dalam, dan tahan tekanan ini sampai 30-60 detik. Tangan harus hangat, dan penderita harus santai dan bernafas dengan mudah. Apabila tangan anda menekan daerah yang nyeri, geser ke daerah lain. Amatilah apakah ada kenaikan tekanan vena jugularis http://fk.unand.ac.id/images/blok_1.2_skills_lab_revisi_2012.pdf 8B. Perhitungan Cardiothoracic Ratio (CTR) Setelah foto thorax PA sudah jadi, maka untuk membuat perhitungan CTR nya kita harus membuat garis-garis yang akan membantu kita dalam perhitungan CTR ini. 1. Buat garis lurus dari pertengahan thorax (mediastinum) mulai dari atas sampai ke bawah thorax. 2. Tentukan titik terluar dari kontur jantung sebelah kanan dan namakan sebagai titik A. 3. Tentukan titik terluar dari kontur jantung sebelah kiri dan namakan sebagai titik B. 4. Buat garis lurus yang menghubungkan antara titik A dan B 5. Tentukan titik terluar bayangan paru kanan dan namakan sebagai titik C. 6. Buat garis lurus yang menghubungkan antara titik C dengan garis mediastinum. 7. Perpotongan antara titik C dengan garis mediastinum namakan sebagai titik D Jika foto thorax digambar dengan menggunakan aturan di atas maka akan di dapatkan foto thorax yang sudah di beri garis seperti di bawah ini :

Setelah dibuat garis-garis seperti di atas pada foto thorax, selanjutnya kita hitung dengan menggunakan rumus perbandingan sebagai berikut : Ketentuan : Jika nilai perbandingan di atas nilainya 50% (lebih dari/sama dengan 50% maka dapat dikatakan telah terjadi pembesaran jantung (Cardiomegally) Dewanto, pretyo buddi. 2009. Jurnal Biomedika, Volume 1, Nomor 1, Tahun 2009. Perbedaan CTR normal antara proyeksi standar foto thorax dengan proyeksoanterior poeterior supine ekspurasi maksimal/ 5C. Irama Gallop ( gallop ritme ) Adalah irama diamana terdengar bunyi S3 atau S4 secara jelas pada fase Dyastolik, yang disebabkan karena darah mengalir ke ventrikel yang lebih lebar dari normal, sehingga terjadi pengisian yang cepat pada ventrikel Normal : tidak terdapat gallop ritme Abnormal : Gallop ventrikuler ( gallop S3 )

Gallop atrium / gallop presystolik ( gallop S4 ) Gallop dapat terjadi S3 dan S4 ( Horse gallop ) 5D. Cara Kerja : 1. Periksa stetoskop dan gosok sisi membran dengan tangan 2. Tempelkan stetoskop pada sisi membran pada daerah pulmonal, kemudian ke daerah aorta, simak Bunyi jantung terutama BJ2, catat : sifat, kwalitas di banding dg BJ1, splitting BJ2, dan murmur Bj2. 3. Tempelkan stetoskop pada sisi membran pada daerah Tricus, kemudian ke daerah mitral, simak Bunyi jantung terutama BJ1, catat : sifat, kwalitas di banding dg BJ2, splitting BJ1, murmur Bj1, frekwensi DJ, irama gallop. 4. Bila ada murmur ulangi lagi keempat daerah, catat mana yang paling jelas. 5. Geser ke daerah ephigastrik, catat adanya bising aorta. 10. DD - Hipertensi heart deases - Hipertensi pulmonal 16. manifestasi klinis Edem paru, TD meningkat, ortpnea, rongki basah, hipertrofi ventrikel kiri (price,2012