MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE

dokumen-dokumen yang mirip
HALAMAN PERSETUJUAN ARTIKEL PENELITIAN

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh RANTI EFRIZAL NPM

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SD NEGERI 03 SUAYAN TINGGI

MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN PKn DENGAN MODEL GROUP INVESTIGATION DI SDN 05 PADANG PASIR KOTA PADANG

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN MODEL TREFFINGER DI KELAS VA SD NEGERI 08 SURAU GADANG

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV DALAM PEMBELAJARAN

RESULTS IMPROVE STUDENT LEARNING CLASS IV CIVICS IN LEARNING METHOD GROUP INVESTIGATION (GI) IN SD STATE 15 SAND CITY PADANG PASIR PADANG.

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING DI SDN 20 KURAO PAGANG

ARTIKEL PENELITIAN OLEH: REPSA YUNITA NPM

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMELAJARAN IPS MELALUI METODE PROBLEM SOLVING DI SD NEGERI 03 KOTO KACIAK MANINJAU

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh: ADE AYUSYA NPM

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PORTOFOLIO PADA PEMBELAJARAN PKn DI SD NEGERI 22 LUBUK MINTURUN

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V-A DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SD NEGERI 09 KAYU ARO KOTA PADANG

ARTIKEL PENELITIAN. PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PEMBELAJARAN PKn DENGAN STRATEGI INDEX CARD MATCH DI SDN 06 KECAMATAN IV JURAI

PENINGKATAN MINAT DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PICTURE AND PICTURE DI KELAS V SDN 27 KOTO BARU KABUPATEN PESISIR SELATAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN PENDEKATAN PETA KONSEP DI SDN 07 GURUN LAWEH NANGGALO PADANG

PENGGUNAAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISTIK UNTUK MENINGKATKAN PARTISIPASI SISWA KELAS IV DALAM PEMBELAJARAN PKn DI SDN 10 BEROK NIPAH KOTA PADANG

PENINGKATAN PARTISIPASI BELAJAR SISWA KELAS IV DENGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PORTOFOLIO PADA PEMBELAJARAN PKn DI SD NEGERI 22 LUBUK MINTURUN

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS IV MELALUI MODEL THINK PAIR AND SHARE

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta ABSTRACT

PENGGUNAAN PENDEKATAN DISCOVERY UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS III PADA PEMBELAJARAN IPA DI SDN 26 LUBUK ALUNG

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTRUKTIVISME DI KELAS V SDN 07 GURUN LAWEH KECAMATAN NANGGALO KOTA PADANG

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V-B PADA TEMA EKOSISTEM MELALUI MODEL DISCOVERY LEARNING DI SDN 19 KAMPUNG BARU KOTA PARIAMAN

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Abstract

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh: RAJU IKHBAISYAH NPM :

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV A PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL SCRAMBLE DI SDN 03 KOTO PULAI PESISIR SELATAN.

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh ADE ISLAMIATI NPM:

PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN IPS DENGAN STRATEGI THE LEARNING CELL DI SDN 12 MONGAN POULA SIBERUT UTARA

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED TEACHING

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL PLANTED QUESTIONS DI SDN 01 KAMPUNG OLO NANGGALO PADANG

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PBM) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IVA SDN 4 PEKANBARU

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IVA DALAM PEMBELAJARAN IPS DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI GUIDED NOTE TAKING

MENINGKATKAN PARTISIPASI BELAJAR SISWA KELAS IV DALAM PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL COOPERATIVE SCRIPT DI SDN 18 BUNGO PASANG PADANG

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN STRATEGI ACTIVE KNOWLEDGE SHARING DI KELAS V SD NEGERI 50 PADANG TONGGA

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV MELALUI STRATEGI INFORMATION SEARCH DI SDN 04 KAMPUNG OLO NANGGALO PADANG

Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN KEMAMPUAN MENALAR DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI MODEL PICTURE AND PICTURE

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI STRATEGI GUIDED TEACHING DI SDN 09 AIR PACAH PADANG

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN

PENINGKATAN AKTIVITAS SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI STRATEGI BERMAIN JAWABAN DI SDN 28 KARANG PAUH KABUPATEN PESISIR SELATAN

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN MODEL INKUIRI DI SDN 04 KAMPUNG OLO PADANG

PENINGKATAN PEMBELAJARAN DENGAN METODE EKSPERIMEN IPA DI KELAS IV SDN 20 GUNUNG TULEH PASAMAN BARAT

MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW HOREY PADA SISWA KELAS IV DI SDN 17 SUNGAI GERINGGING PARIAMAN

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Irmasuryani Abstract

Linda Syarif 1, Zulfa Amrina 1, Syafni Gustina Sari 1. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER PADA SISWA KELAS V SDN 26 PASAMAN

ARTIKEL PENELITIAN OLEH: RAHAYU OCTAVIA NPM PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN PKn DENGAN METODE QUANTUM TEACHING DI SD NEGERI 32 LUBUK ALUNG. Erni, Nurharmi, Yulfia Nora

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS V MELALUI STRATEGI MASTERY LEARNING DI SD NEGERI 05 SURAU GADANG SITEBA PADANG

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta yenisusanti Abstract

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI 003 KOTO PERAMBAHAN

ARTIKEL PENELITIAN PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI STRATEGI INFORMATION SEARCH

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS V DENGAN MODEL EXAMPLES NON EXAMPLES DI SDN 02 TARUNG TARUNG KABUPATEN SOLOK

PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR SISWAMELALUI METODE BERMAIN JAWABAN DALAM PEMBELAJARAN IPA KELAS IV SDN 10 KOTO JUA KECAMATAN BAYANG

PENINGKATAN PARTISIPASI BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI STRATEGI QUANTUM TEACHING DI SDSN 06 KAMPUNG LAPAI PADANG

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V.B PADA TEMA ORGAN TUBUH MANUSIA DAN HEWAN MELALUI METODE DISCOVERY LEARNING

PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL WORD SQUARE DI SDN 26 PELANGAI KECIL KABUPATEN PESISIR SELATAN

ARTIKEL. PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN PKn MELALUI METODE LEARNING STARTS WITH A QUESTION DISDN 10 SANGKIR AGAM OLEH:

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI PADA SISWA KELAS IV SDN 27 SAGO PESISIR SELATAN

Universitas Bung Hatta Abstract

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI KELAS V SDN 09 GUNUNG TULEH

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND

IMPLEMENTATION PROBLEM SOLVING LEARNING METHOD TO INCREASE STUDY RESULT OF IPS IV CLASS STUDENTS IN SDN 163 PEKANBARU

PROBLEM BASED LEARNING UNTUK PENINGKATAN

ARTIKEL PENELITIAN. oleh. RiaParamita NPM

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI METODE DISCOVERY

PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING DI KELAS V SDN 08 ULAK KARANG SELATAN

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE KUMON

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh: RAHMA DONA NPM

PENINGKATAN PROSES DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA MELALUI STRATEGI QUESTION STUDENTS HAVE DI KELAS IV SDN 03 DURIAN TINGGI KABUPATEN 50 KOTA

PENINGKATAN PARTISIPASI BERBICARA SISWA KELAS V MELALUI METODE DISKUSI KELOMPOK SDN 10 SINTOGA KABUPATEN PADANG PARIAMAN

Key Words: interest, participation, learning outcomes, articulation, Learning IPA

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MODEL TALKING STICK PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS IV DI SDN 10 SUNGAI SAPIH PADANG

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI METODE PQ4R

A R T I K E L PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA SISWA MELALUI METODE EKSPERIMEN DI KELAS IV SDN 09 KEPALA BUKIT KEC. SUNGAI PAGU KAB.

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta

ARIE WANGI CHANDRA NPM.

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Abstract

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE SCRIPT

PENINGKATAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV DALAM PEMBELAJARAN PKN DENGAN STRATEGI TRUE OR FALSE DI SD NEGERI 13 SURAU GADANG PADANG

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN DENGAN GIVING REWARD AND PUNISHMENT

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA SISWA KELAS IV DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN MODEL PROJECT BASED LEARNING

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh: CICILIA CIKITA ABSES NPM

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS BUNG HATTA PADANG

ARTIKEL PENELITIAN OLEH. Wici Yuli Seti Yabas NPM

INCREASED INTEREST IN STUDYING GRADE IIIA IN LEARNING SOCIAL STUDIES THROUGH THE TECHNIQUES OF ICE BREAKER IN SD KARTIKA 1-10 PADANG

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN IPA DENGAN MODEL INTERAKTIF DI SD NEGERI 14 LUBUK ALUNG

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS V.A PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV MELALUI PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH DI SD NEGERI 19 PASAR MELINTANG TAPAN

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PEMBERIAN PUJIAN DAN HUKUMAN KEPADA SISWA KELAS I SDN 15 LUBUK ALUNG

Rohmah Mujibatur., Penerapan Metode Role Playing dengan Media Gambar...

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSESDI KELAS IV SD NEGERI 22 SALIMPATKABUPATEN SOLOK

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE JIGSAW DALAM PEMBELAJARAN IPA DI SDN 09 SUNGAI GERINGGING

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENDEKATAN INKUIRI PADA PEMBELAJARAN IPA KELAS V SDN 07 TUIK BATANG KAPAS

PENERAPAN TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS KELAS IV SDN BLABAK 1 KANDAT KEDIRI

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV A DENGAN MENGGUNAKAN MODEL GROUP INVESTIGATION DALAM PEMBELAJARAN IPS DI SDN 08 SURAU GADANG SITEBA PADANG

Transkripsi:

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE DALAM PEMBELAJARAN IPS DI SD NEGERI 35 PADANG SARAI KECAMATAN KOTO TANGAH KOTA PADANG ARTIKEL PENELITIAN OLEH: ANDRIA NOVITA NPM. 1110013411600 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS BUNG HATTA PADANG 2015

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE DALAM PEMBELAJARAN IPS DI SD NEGERI 35 PADANG SARAI KECAMATAN KOTO TANGAH KOTA PADANG Abstrak Andria Novita 1, M. Nursi 1, Yulfia Nora 1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta E-mail: andria_novita35@yahoo.com It is based on research by low learning outcomes students on the subjects of social class. The purpose of this research is to describe the increase in learning outcomes. This research is research the act of class. The subject of study grade 5 a total of 24 students.research instruments sheets observation is the activity of teachers, students, and tests learning outcomes. The analysis of data, known that the implementation of model learning menggunaan picture and picture reached good qualities ( the 70 ). Besides the researchers found that : 1) knowledge of students who achieve ketuntasan i as many as 15 people in the cycle of 24 students with students from 62 percent to 21 percentage of students with the percentage of 88 percent in the cycle of II. 2) the students who achieve ketuntasan i as many as 11 people in the cycle with the percentage of 46 percent to 17 students with the percentage of 70 percent in the cycle of II. 3) of the analysis of students who achieve ketuntasan i as many as 13 people in the cycle with the percentage 54 percent to 18 students with the percentage of 75 percent in the cycle of II. 4 ) caring attitude of students reaching ketuntasan i as many as 11 people in the cycle with the percentage of 46 percent to 20 students with the percentage of 83 percent in the cycle of ii. Based on the results of research, the researchers concluded that students with learning the result can be improved picture and picture menggunaan model.from this conclusion, was recommended to teachers to use the model picture and picture to improve student learning at learning the result of social class. Keyword : Learning outcomes, kind of classroom picture and pictures, and learning social class. A. PENDAHULUAN Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan mulai dari SD/MI/SDLB sampai ke perguruan tinggi. IPS mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial. Pada jenjang SD/MI, mata pelajaran IPS memuat materi Geografi, Sejarah, Sosiologi dan Ekonomi. IPS pada jenjang pendidikan dasar memfokuskan kajiannya kepada hubungan antarmanusia dan proses membantu pengembangan kemampuan dalam hubungan tersebut. Pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang dikembangkan melalui kajian ini ditunjukan untuk mencapai keserasian dan keselarasan dalam kehidupan masyarakat. Pembelajaran IPS akan menjadi suatu pengetahuan, keterampilan, serta pemahaman sikap dan

nilai bagi siswa, jika guru mampu menentukan cara terbaik dalam menyampiakan materi yang terdapat dalam mata pelajaran IPS tersebut. Salah satu upaya yang dapat dilakukan guru adalah dengan menggunakan model pembelajaran yang bervariasi. Mulyasa (2008:107) mengatakan, Penggunaan model pembelajaran yang tepat akan turut menentukan efektivitas dan efesiensi pembelajaran. Penggunaan model yang bervariasi akan sangat membantu siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran. Mengingat pentingnya model pembelajaran seorang guru dituntut memilih dan menggunakan model pembelajaran yang baik. Hal ini berguna untuk dapat meningkatkan pemahaman siswa dan hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran IPS SD. Berdasarkan pengamatan peneliti selama mengajar lebih kurang 7 tahun di kelas IV SD Negeri 35 Padang Sarai, Kecamatan Koto Tangah Kota Padang, pembelajaran IPS di SD masih bersifat kontekstual atau cenderung hapalan, selain itu kegiatan pembelajaran sering berpusat pada guru, karena peneliti sebagai guru lebih dominan menggunakan metode ceramah dalam pembelajaran. Hal ini tentu saja dapat menyebabkan suasana kelas menjadi tegang karena siswa harus berkosentrasi penuh untuk mendengarkan penjelasan guru. Akibatnya siswa merasa bosan dan jenuh saat belajar IPS. Selain itu, di dalam proses pembelajaran berlangsung, guru belum menggunakan media secara maksimal ataupun yang cocok dengan materi pembelajaran. Hal ini disebabkan karena guru kurang memahami penggunaan model dalam pembelajaran di kelas, sehingga proses pembelajaran di kelas menjadi membosankan bagi siswa. Selanjutnya hasil belajar siswa masih rendah, hal itu terlihat dari hasil ujian mid semester II tahuan ajaran 2013/2014 siswa kelas IV, dijumpai hasil belajar IPS siswa rendah. Di sekolah ini siswa kelas IV berjumlah 24 orang siswa. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) bagi peserta didik, khususnya untuk mata pelajaran IPS adalah 70. Dalam hal ini terdapat 13 orang siswa atau 54% yang nilainya di bawah KKM, sementara yang nilainya yang berada di atas KKM adalah 11 orang siswa atau 46%. Hal ini dapat dilihat dari hasil belajar IPS siswa kelas IV SDN 35 Padang Sarai yang akan naik ke kelas V tahun ajaran 2014/2015. Dari analisis ujian mid semester II tahun ajaran 2013/2014 di atas, dilihat bahwa hasil belajar IPS siswa kelas IV SDN 35 Padang Sarai masih jauh dari KKM yang diharapkan yaitu sebesar 70. Untuk itu, seorang guru harus mampu menggunakan model pembelajaran yang tepat, sehingga permasalahan tersebut dapat diatasi dengan baik. Salah satu caranya adalah dengan

menggunakan model pembelajaran Picture and Picture. Rendahnya hasil belajar siswa dan pengetahuan siswa dalam pembelajaran tidak dapat dibiarkan begitu saja, karena itu diperlukan suatu upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Guru memegang peran penting untuk melakukan perubahan. Di sini, peneliti memberikan solusi terhadap rendahnya hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS dengan menerapkan model pembelajaran picture and picture. Karena model pembelajaran picture and picture merupakan suatu model pembelajaran yang dapat membantu siswa untuk lebih teliti, dan memberikan gambaran yang nyata tentang materi yang dipelajari, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Berdasarkan uraian di atas maka peneliti berminat melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan judul Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V melalui Model Pembelajaran Picture and Picture dalam Pembelajaran IPS di SD Negeri 35 Padang Sarai Kecamatan Koto Tangah Kota Padang. B. KERANGKA TEORITIS 1. Tinjauan tentang Hasil Belajar Hasil belajar merupakan tolak ukur yang digunakan untuk menentukan tingkat keberhasilan siswa dalam memahami konsep dalam belajar. Apabila sudah terjadi perubahan tingkah laku seseorang, maka seseorang sudah dikatakan berhasil dalam belajar, hal ini sebagaimana yang telah dikemukakan Hamalik (2008:2) bahwa, Hasil belajar adalah tingkah laku yang timbul, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, timbulnya pertanyaan baru, perubahan dalam tahap kebiasaan keterampilan, kesanggupan menghargai, perkembangan sifat sosial, emosional, dan pertumbuhan jasmani. Hasil belajar siswa juga dapat dilihat dari kemampuannya dalam mengingat pelajaran yang telah disampaikan selama pembelajaran dan bagaimana siswa tersebut bisa menerapkannya dan mampu memecahkan masalah yang timbul sesuai dengan apa yang telah dipelajarinya. Hal ini sesuai dengan pendapat Sudjana (2009:3), bahwa Hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku yang mencakup bidang kognitif, afektif, dan psikomotoris. Pembelajaran pada hakikatnya adalah suatu proses interaksi antar anak dengan anak, anak dengan sumber belajar dan anak dengan pendidik. Kegiatan pembelajaran ini akan menjadi bermakna bagi anak jika dilakukan dalam lingkungan yang nyaman dan memberikan rasa aman bagi anak. Proses belajar bersifat individual dan kontekstual, artinya proses belajar terjadi dalam diri individu sesuai dengan perkembangan lingkungannya.

2. Tinjauan tentang Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Pembelajaran menurut Hamalik (2007:57) adalah, Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling mempengaruhi mencapai tujuan pembelajar an. Pembelajaran pada hakikatnya adalah suatu proses interaksi antar anak dengan anak, anak dengan sumber belajar dan anak dengan pendidik. Kegiatan pembelajaran ini akan menjadi bermakna bagi anak jika dilakukan dalam lingkungan yang nyaman dan memberikan rasa aman bagi anak. Proses belajar bersifat individual dan kontekstual, artinya proses belajar terjadi dalam diri individu sesuai dengan perkembangan lingkungannya. Pembelajaran pada hakikatnya adalah suatu proses interaksi antar anak dengan anak, anak dengan sumber belajar dan anak dengan pendidik. Kegiatan pembelajaran ini akan menjadi bermakna bagi anak jika dilakukan dalam lingkungan yang nyaman dan memberikan rasa aman bagi anak. Proses belajar bersifat individual dan kontekstual, artinya proses belajar terjadi dalam diri individu sesuai dengan perkembangan lingkungannya. Admin (2008:1) menjelaskan IPS merupakan integrasi dari berbagai cabang ilmu-ilmu sosial seperti: sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, hukum, dan budaya. IPS dirumuskan atas dasar realitas dan fenomena sosial yang mewujudkan satu pendekatan interdisipliner dari aspek dan cabang-cabang ilmu-ilmu sosial (sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, hukum, dan budaya). IPS itu merupakan bagian dari kurikulum sekolah yang diturunkan dari isi materi cabang-cabang ilmu-ilmu sosial: sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, antropologi, filsafat, dan psikologi sosial. Sedangkan menurut Mortorella (dalam Sholihatin 2007:145) mengatakan bahwa pembelajaran pendidikan IPS lebih menekankan pada aspek pendidikan dari pada transper konsep, karena dalam pembelajaran IPS peserta didik diharapakan memperoleh pemahaman terhadap sejumlah konsep dan mengembangkan serta melatih sikap, nilai, moral dan keterampilannya berdasarkan konsep yang dimilikinya. 3. Tinjauan tentang Model Pembelajar an Picture and Picture Pengertain model pembelajaran menurut Abdul (2007:83) adalah: sebagai proses atau prosedur yang hasilnya adalah belajar atau dapat pula merupakan alat melalui makna belajar menjadi aktif. Model menurut Sagala (2008:1) adalah cara yang digunakan oleh guru/siswa dalam mengelolah informasi yang berupa fakta,

data, dan konsep pada proses pembelajaran yang mungkin terjadi pada suatu strategi. Sudjana (2004:76) mengatakan bahwa dalam proses pembelajaran yang baik, hendaknya mempergunakan berbagai model mengajar secara bergantian atau saling bahu membahu satu sama lain tugas guru adalah memilih berbagai model yang tepat untuk menciptakan proses pembelajar an yang menyenangkan. Dalam pembelajaran IPS hendaknya guru pandai menggunakan atau memilih model yang tepat dan sesuai dengan materi dan kondisi kelas. Dalam mengajarkan model picture and picture guru harus mengikuti langkahlangkah pembelajaran dengan model picture and picture dengan sistematis. Adapun langkah-langkah tersebut di jelaskan sebagai berikut: 1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai. 2. Guru menyajikan materi sebagai pengantar. 3. Guru menunjukan atau memperlihatkan gambar-gambar yang berkaitan dengan materi. 4. Guru melakukan tanya jawab mengenai gambar yang ada 5. Guru meminta siswa untuk mengelompokkan gambar sesuai perintah guru 6. Guru menanyakan alasan atau dasar pemikiran atas pengelompokan yang dilakukan siswa 7. Dari alasan atau urutan gambar tersebut, guru menanamkan konsep atau materi sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai. 8. Kesimpulan atau rangkuman. C. METODOLOGI PENELITIAN Jenis penelitian yang akan peneliti lakukan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah sebuah penelitian yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri dengan jalan merancang, melaksanakan, dan merefleksi kan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat. Sedangkan Rustam menjelaskan bahwa PTK (2008:2) adalah sebuah penelitian yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri dengan jalan merancang, melaksanakan, dan merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat. Sejalan dengan pendapat ahli di atas, Wardani, dkk. (2006:1.4), mengemukakan bahwa Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya

sebagai guru, sehingga hasil belajar peserta didik menjadi meningkat. Penelitian ini dilaksanakan di SDN 35 Padang Sarai. SDN 35 Padang Sarai merupakan sekolah yang terletak di Kelurahan Padang Sarai, Kecamatan Koto Tangah Kota Padang, dengan arah mata angin dari pusat kota sebelah barat, dengan jarak ±20 Km. Nama kepala sekolah SDN 35 Padang Sarai adalah Ibu Wismar dan wakilnya adalah Ibu Bainar. Peneliti memilih sekolah ini sebagai tempat penelitian ini karena letaknya yang jauh dari pusat kota, dimana sekolah ini terletak tidak jauh dari rumah peneliti yang mana jarak antara sekolah dengan rumah peneliti ±2 Km. Subjek pada penelitian ini adalah siswa kelas V tahun ajaran 2014/2015 di SD Negeri 35 Padang Sarai yang terdaftar pada semester II tahun ajaran 2013/2014. Jumlah siswa di kelas V adalah 24 orang siswa, yang terdiri dari 14 siswa perempuan (58%) dan10 siswa laki-laki (42%). Penelitian ini dilakukan dengan mengacu pada disain PTK yang dikemukakan oleh Arikunto, dkk (2010:16), yaitu ada empat tahap yang perlu dilakukan yaitu: perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan atau observasi, dan refleksi. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa lembaran observasi aktivitas guru dan lembaran observasi aktivitas siswa, tes hasil belajar dan catatan lapangan. Data penelitian berupa perkembangan kinerja guru dan aktivitas siswa dalam mengikuti proses pembelajaran IPS dengan menggunakan model pembelajaran picture and picture. Data yang diperoleh dalam penelitian kemudian dianalisis dengan menggunakan model analisis data kualitatif yang ditawarkan oleh Wardani (2003:135), yakni analisis data yang dimulai dengan menelaah data sejak pengumpulan data sampai seluruh data terkumpul. Data tersebut dianalisis berdasarkan masalah yang diteliti, diikuti penyajian data, dan terakhir penyimpulan dan verifikasi. D. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian ini dilakukan di SDN 35 Padang Sarai. SDN 35 Padang Sarai merupakan sekolah yang terletak di Kelurahan Padang Sarai, Kecamatan Koto Tangah Kota Padang. Objek penelitian adalah siswa kelas V yang berjumlah 24 orang, yang terdiri dari 14 siswa perempuan (58%) dan10 siswa laki-laki (42%). Pengumpulan data penelitian dilakukan dengan melaksanakan pembelajaran IPS dengan menggunakan model picture and picture. Penelitian ini dilaksanakan sebanyak dua siklus. Siklus I dilaksanakan 2 kali pertemuan yaitu pada tanggal 12 Agustus 2014 dan 19 Agustus 2014. Siklus II

dilaksanakan pada tanggal 26 Agustus 2014 dan tanggal 2 September 2014. Hasil data yang diperoleh pada penelitian ini bersumber dari lembar observasi aktivitas pelaksanaan pembelajaran oleh guru, lembar observasi aktivitas siswa digunakan untuk melihat implementasi dari pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh siswa dalam mengikuti proses pembelajaran apakah siswa mengikuti pembelajaran sesuai dengan langkahlangkah pembelajaran dengan menggunakan model picture and picture, dan ulangan tes hasil belajar siswa yang dilaksanakan di setiap akhir siklus pembelajaran. Penelitian untuk siklus I dilaksanakan pada pokok bahasan Mengenal makna peninggalanpeninggalan sejarah yang berskala nasional dari masa Hindu-Budha dan Islam di Indonesia. Untuk kegiatan observasi, peneliti yang bertindak sebagai guru dibantu oleh 2 (dua) orang observer. A. Hasil Penelitian 1) Data Hasil Pengamatan Aktivitas Guru dalam Pelaksanaan Pembelajar an Hasil observasi kegiatan guru dalam mengelola pembelajaran pada siklus dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Hasil Observasi Pelaksanaan Proses Pembelajaran Guru pada Siklus I Pertemuan Jumlah Persentase Kriteria Skor I 35 58,33% Cukup Baik II 41 68,33% Cukup Baik Rata-rata 38 63,33% Cukup Baik Persentase Kegiatan Peneliti Siklus I Tabel 1 tentang hasil pengamatan terhadap aktivitas guru dalam pelaksanaan pembelajaran pada siklus I dapat dijelaskan bahwa pada pertemuan pertama persentase pelaksanaan pembelajaran guru memperoleh skor 58,33%, sedangkan pada pertemuan kedua meningkat menjadi 68,33%, dan ratarata persentase pelaksanaan pembelajaran aspek guru pada siklus I adalah 63,33%%. Dengan demikian, pelaksanaan pembelajaran aspek guru pada siklus I belum dapat dikatakan baik karena belum mencapai persentase keberhasilan mengelola pembelajaran yaitu dengan kriteria baik dengan rentang skor 76 100%. (Analisis lembar observasi guru pertemuan 1 Siklus I dapat dilihat pada lampiran aktivitas guru halaman halaman 113) 2) Penilaian Proses Pembelajaran Siswa dalam Megikuti Langkah-langkah Model Pembelajaran Picture and Picture

Penilaian proses pembelajaran aktif dalam menjawab pertanyaan yang bertujuan untuk mengukur tingkat diajukan oleh guru maupun teman, dan 3) keikutsertaan siswa selama proses Siswa aktif dalam memberikan penjelasan pembelajaran. Alat ukur yang digunakan berupa lembar pengamatan mencakup 3 (tiga) aspek aktivitas yang mencakup: 1) Siswa aktif dalam mengelompokkan gambar atas pengelompokan gambar yang dilakukan dalam pelaksanaan model picture and picture. Hasil analisis peneliti terhadap aktivitas siswa dalam pembelajaran dapat sesuai dengan perintah guru dalam dilihat pada Tabel 2. pelaksanaan picture and picture., 2) Siswa Tabel 2. Tabel Penilaian Proses Pembelajaran Siswa Kelas V SD Negeri 35 Padang Pasai dalam Mengikuti Proses Pembelajaran dengan Model Pembelajaran Picture and Picture Siklus I Aspek yang Diamati Jumlah Siswa Predikat Pertemuan Pertemuan Rata-Rata Penilaian 1 2 1. Keaktifan siswa dalam 14 orang 16 orang 15 Cukup Baik mengelompokkan gambar sesuai perintah (58,33%) (66,67%) (54, 17%) 2. Keaktifan siswa dalam 12 14 13 Cukup Baik menjawab pertanyaan (50,00%) (58,33%) (58,33%) 3. Keaktifan siswa dalam memberi penjelasan atas dasar pengelompokkan yang dilakukan 9 (37,50%) 13 (58,33%) 11 (45,83%) Kurang Baik Dari tabel 2 di atas, dapat Sehingga diperoleh rata-rata persentase digambarkan bahwa: 1. Siswa yang mampu atau aktif dalam 54,17% dengan predikat penilaian cukup baik. mengelompokkan gambar sesuai dengan 2. Keaktifan siswa dalam menjawab perintah pada siklus I ada 14 orang dengan persentase 58,33% sedangkan pada pertemuan kedua siklus I keaktifan siswa dalam mengelompokkan gambar ada 16 orang dengan persentase 66,67%. pertanyaan pada pertemuan 1 siklus I berjumlah 12 orang dengan persentase 50,00%, sedangkan pada pertemuan 2 siklus I menjadi 14 orang dengan persentase 658,33%. Sehingga diperoleh

rata-rata dengan persentase 58,33% bahkan ada yang memperoleh predikat dengan predikat penilaian cukup baik. kurang baik dan belum mencapai target yang 3. Keaktifan siswa dalam memberi peneliti harapkan yaitu dengan predikat baik penjelasan atas dasar pengelompokkan yang dilakukan pada pertemuan 1 siklus I berjumlah 9 orang dengan persentase 37,50%, pada pertemuan 2 siklus I siswa yang aktif dalam member penjelasan ada 13 orang dengan persentase 48,83%. Sehingga diperoleh rata-rata dengan dengan rentang skor 76 100 dengan predikat baik. 3) Data hasil belajar siswa Pada penelitian ini, hasil belajar dibatasi 2 (dua) ranah, yaitu pada ranah kognitif dan afektif. a) Data Hasil Hasil Belajar Penilaian persentase 45,83% dengan predikat pada Ranah Kognitif penilaian kurang baik. Dengan demikian, dapat disimpulkan Data hasil observasi ini didapatkan melalui lembar observasi hasil belajar siswa, bahwa secara keseluruhan rata-rata dan digunakan untuk dan perkembangan persentase keikutsertaan siswa selama proses hasil belajar siswa pada saat tes akhir pada pembelajaran dalam pelaksanaan setiap siklus. Data hasil analisa hasil belajar pembelajaran model Picture and Picture siswa dapat dilihat pada tabel 3. masih berada pada predikat cukup baik, Tabel 3. Nilai Rata-rata Tes dan Ketuntasan Hasil Belajar Ranah Kognitif Siklus I Penilaian Ranah Tuntas (%) Tidak (%) Kognitif Tuntas Pengetahuan 15 62 9 38 Pemahaman 11 46 13 54 Analisis 13 54 11 46 Rata-rata 13 54 11 46 Dari data di atas berarti ketercapaian ketuntasan belajar pada siklus I ini belum mencapai target. Ketuntasan belajar yang ingin dicapai yaitu 75% dari jumlah siswa. mencapai target ketuntasan belajar secara klasikal. b) Data Hasil Hasil Belajar Penilaian pada Ranah Afektif Oleh karena itu, peneliti ingin Penilaian terhadap siswa pada ranah meningkatkannya pada siklus II untuk afektif dilakukan sejalan dengan pelaksanaan tes akhir siklus. Jenis penilaian yang peneliti

pergunakan untuk menilai hasil belajar siswa pada ranah afektif adalah berupa tes, jenis soal yang digunakan adalah pernyataan setuju atau tidak setuju, sebanyak 5 buah pernyataan. Adapun hasil dari tes hasil Jumlah Siswa Nilai Rata-rata KKM belajar pada ranah afektif dapat dilihat pada tabel 4. Tabel 4. Nilai Rata-rata Tes dan Ketuntasan Hasil Belajar Ranah Afektif Siklus I Jumlah Ketuntasan Tuntas Tidak Tuntas 24 69,17 70 11 Orang (45,83%) 13 Orang (64,17%) siswa belum mencapai target penelitian, Dari data tentang hasil belajar siswa pada yaitu 70% dari jumlah siswa. ranah afektif siswa siwa pada siklus 2. Deskripsi Kegiatan Pembelajaran tergambar bahwa siswa yang mampu Siklus II mencapai nilai 70 ada 11 orang siswa 1) Data Hasil Pengamatan Aktivitas dengan persentase 45,83 dan yang Guru dalam Pelaksanaan memperoleh nilai kurang dari 70 juga 13 orang siswa dengan persentase 64,17%. Pembelajaran Berdasarkan lembar observasi Berarti jumlah siswa yang tuntas dan yang kegiatan guru dalam mengelola tidak tuntas sama, dan rata-rata nilai kelas pembelajaran pada siklus II, hasil observasi 70. Dengan nilai rata-rata kelas 69,17 belum kegiatan guru dalam mengelola mencapai persentase ketuntasan belajar pembelajaran pada siklus II dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5. Persentase Aktivitas Guru dalam Pelaksanaan Pembelajaran IPS melalui model pembelajaran picture and picture Siklus II Pertemuan Jumlah Skor Kriteria Persentase (%) Pelaksanaan Penilaian I 49 81,67% Baik II 53 88,33% Baik Rata-rata 51 85,00% Baik oleh guru pada siklus II dapat dijelaskan Tabel 5 tentang hasil pengamatan terhadap aktivitas pelaksanaan pembelajaran bahwa pada pertemuan pertama persentase pelaksanaan pembelajaran guru 81,67%,

sedangkan pada pertemuan kedua meningkat keikutsertaan siswa selama proses menjadi 88,33%. Rata-rata persentase pada siklus II yaitu 85,00%. Dengan demikian, pembelajaran. Alat ukur yang digunakan berupa lembar pengamatan mencakup 3 aktivitas guru dalam pelaksanaan (tiga) aspek aktivitas yang mencakup: 1) pembelajaran pada siklus II dapat dikatakan Siswa aktif dalam mengelompokkan gambar baik, karena persentase keberhasilan guru sesuai dengan perintah guru dalam dalam mengelola pembelajaran melebihi persentase 75%. (Analisis data aktivitas guru pada pertemuan 1 siklus II dapat dilihat pada lampiran halaman 135). 2) Penilaian Proses Pembelajaran Siswa pelaksanaan picture and picture., 2) Siswa aktif dalam menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru maupun teman, dan 3) Siswa aktif dalam memberikan penjelasan atas pengelompokan gambar yang dilakukan dalam Megikuti Langkah-langkah dalam pelaksanaan model picture and Model Pembelajaran Picture and picture. Hasil analisis peneliti terhadap Picture aktivitas siswa dalam pembelajaran dapat Penilaian proses pembelajaran dilihat pada Tabel 6. bertujuan untuk mengukur tingkat Tabel 6. Tabel Penilaian Proses Pembelajaran Siswa Kelas V SD Negeri 35 Padang Pasai dalam Mengikuti Proses Pembelajaran dengan Model Pembelajaran Picture and Picture Siklus II Aspek yang Diamati Jumlah Siswa Predikat Pertemuan Pertemuan Rata-Rata Penilaian 1 2 1. Keaktifan siswa dalam 20 orang 22 orang 21 Baik mengelompokkan gambar sesuai perintah (83,33%) (91,67%) (87,50%) 2. Keaktifan siswa dalam 18 orang 19 orang 18 Cukup Baik menjawab pertanyaan (75,00%) (86,36%) (75,00%) 3. Keaktifan siswa dalam memberi penjelasan atas dasar pengelompokkan yang dilakukan 17 orang (70,83%) 18 orang (75,00%) 18 (75,00%) Cukup Baik Dari tabel 6 di atas, dapat 1. Siswa yang mampu atau aktif dalam digambarkan bahwa: mengelompokkan gambar sesuai dengan

perintah pada siklus I ada 20 orang dengan persentase 83,33% sedangkan persentase keikutsertaan siswa selama proses pembelajaran dalam pelaksanaan pembelajar pada pertemuan kedua siklus I keaktifan an model picture and picture mencapai siswa dalam mengelompokkan gambar ada 22 orang dengan persentase 91,67%. Sehingga diperoleh rata-rata persentase 85,50% dengan predikat penilaian baik. target yang peneliti harapkan yaitu dengan predikat baik dengan rentang skor 75 100 dengan predikat sangat baik atau dengan skor 51 75 dengan predikat cukup baik. 2. Keaktifan siswa dalam menjawab Dengan demikian, terlihat bahwa siswa pertanyaan pada pertemuan 1 siklus I berjumlah 18 orang dengan persentase 75,00%, sedangkan pada pertemuan 2 siklus I menjadi 19 orang dengan persentase 86,36%. Sehingga diperoleh mampu mengikuti langkah-langkah dari penerapan model picture and picture dengan baik. 3) Data Hasil Belajar Siswa Pada penelitian ini, hasil belajar rata-rata dengan persentase 58,33% dibatasi 2 (dua) ranah, yaitu pada ranah dengan predikat penilaian cukup baik. kognitif dan afektif. 4. Keaktifan siswa dalam memberi penjelasan atas dasar pengelompokkan yang dilakukan pada pertemuan 1 siklus I berjumlah 17 orang dengan persentase 70,83%, pada pertemuan 2 siklus I siswa yang aktif dalam member penjelasan ada 18 orang dengan persentase 75,00%. Sehingga diperoleh rata-rata dengan a) Data Hasil Belajar Penilaian pada Ranah Kognitif Data hasil observasi ini didapatkan melalui lembar observasi hasil belajar siswa, dan digunakan untuk melihat proses dan perkembangan hasil belajar siswa pada saat tes akhir pada setiap siklus. Data hasil persentase 75,00% dengan predikat analisa hasil belajar siswa dapat dilihat pada penilaian cukup baik. tabel 7. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan rata-rata Tabel 7. Nilai Rata-rata Tes dan Ketuntasan Hasil Belajar Ranah Kognitif Siklus II Penilaian Ranah Tuntas (%) Tidak (%) Kognitif Tuntas Pengetahuan 21 88 % 3 12 % Pemahaman 17 70 % 7 30 % Analisis 18 75 % 6 25 %

Rata-rata 19 78 % 5 22 % Penilaian terhadap siswa pada ranah Dengan demikian hasil belajar siswa pada siklus II sudah mencapai persentase afektif dilakukan sejalan dengan pelaksanaan tes akhir siklus. Jenis penilaian yang peneliti ketuntasan secara klasikal berdasarkan pergunakan untuk menilai hasil belajar siswa ketuntasan belajar secara klasikal yang telah peneliti tetapkan sebelumnya yaitu dengan persentase besar atau sama 70% dari jumlah siswa. b) Data Hasil Belajar Penilaian pada Ranah Afektif pada ranah afektif adalah berupa tes, jenis soal yang digunakan adalah pernyataan setuju atau tidak setuju, sebanyak 5 buah pernyataan. Adapun hasil dari tes hasil belajar pada ranah afektif dapat dilihat pada Tabel 8. Tabel 8. Nilai Rata-rata Tes dan Ketuntasan Hasil Belajar Ranah Afektif Siklus II Jumlah Siswa Nilai Rata-rata KKM Jumlah Ketuntasan Tuntas Tidak Tuntas 24 78,18 70 20 Orang (83,33%) 4 Orang (16,67%) Dari data tentang hasil belajar siswa pada ranah afektif siswa siwa pada siklus tergambar bahwa siswa yang mampu mencapai nilai 70 ada 20 orang siswa dengan persentase 83,33% dan yang memperoleh nilai kurang dari 70 juga 4 orang siswa dengan persentase 16,67%. Dengan demikian berarti jumlah siswa yang mampu memperoleh nilai di atas KKM sudah mencapai target penelitian, yaitu 75% dari jumlah siswa. B. Pembahasan Penelitian 1. Aktivitas Guru dalam Pelaksanaan Pembelajaran Persentase rata-rata aktivitas guru dalam pelaksanaan pembelajaran PKn melalui model pembelajarn picture and picture terjadi peningkatan, dapat dilihat pada Tabel 9. Tabel 9. Persentase Aktivitas Guru dalam Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I dan II Siklus Ratarata Persentase Kriteria Skor I 38 63,33 % Cukup Baik

II 51 85,00 % Baik menjadi 85,00% dengan kriteria baik. Ratarata 45 75,00 % Baik Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa guru telah mampu melaksanakan Persentase Kegiatan Peneliti Siklus I dan II pembelajaran IPS dengan menggunakan model picture and picture dengan baik. Dari Tabel 9 di atas, dapat 2. Penilaian Proses Pembelajaran Siswa digambarkan bahwa pelaksanaan dalam Megikuti Langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan model Pembelajaran Model Picture and picture and picture pada siklus I dapat Picture dilihat dari rata-rata persentase 63,33% Persentase rata-rata aktivitas siswa berada pada kriteria keberhasilan cukup dalam mengikuti langkah-langkah baik. Hal ini disebabkan karena guru belum terbiasa menggunakan model picture and picture dalam proses pembelajaran selama ini. Pada siklus II, rata-rata persentasenya pembelajaran dengan model picture and picture dari siklus I ke siklus II umumnya mengalami peningkatan. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 10. Tabel 10. Tabel Penilaian Proses Pembelajaran Siswa Kelas V SD Negeri 35 Padang Pasai dalam Mengikuti Proses Pembelajaran dengan Model Picture and Picture Siklus I dan II Rata-rata Persentase No. Indikator Keterangan Siklus I Siklus II 1. Keaktifan siswa dalam mengelompokkan Meningkat 54,17% 87,50% gambar sesuai perintah 33,33% 2. Keaktifan siswa dalam menjawab Meningkat 58,33% 75,00% pertanyaan 26,33% 3. Keaktifan siswa dalam memberi penjelasan Meningkat 45,83% 75,00% atas dasar pengelompokkan yang dilakukan 29,17% Hasil analisis Tabel 10 di atas, dapat ditunjukkan bahwa aktivitas siswa pada siswa sudah mampu mengikuti atau terlibat aktif dalam melakukan atau mengikuti setiap aspek atau indikator yang diamati dari langkah-langkah pembelajaran dengan siklus I mengalami peningkatan pada siklus II. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa model picture and picture berjalan dengan baik.

3. Data Hasil Belajar Siswa a) Penilaian Hasil Belajar Pengetahuan melalui tes hasil belajar dengan menggunkan alat ukur berupa soal pilihan ganda atau objektif. Adapun hasil belajar siswa pada Dari data hasil belajar siswa pada ranah kognitif (pengetahuan) yang diperoleh ranah kognitif (pengetahuan) terlihat pada Tabel 11. Tabel 11. Nilai Rata-rata Tes dan Ketuntasan Hasil Belajar Siswa pada Ranah Kognitif (Pengetahuan) Siklus I dan II Jumlah Ketuntasan Siklus Siswa KKM (orang) Tuntas Tidak Tuntas I 24 70 15 Orang 9 Orang (62%) (38%) II 24 70 21 Orang 3 Orang (88%) (12%) Berdasarkan Tabel 11 tentang hasil model picture and picture dapat belajar siswa pada 2 siklus terlihat bahwa pada siklus I siswa yang tuntas belajar ada 15 orang (62%) sedangkan pada siklus II siswa yang tuntas belajar ada 21 orang (88%). Dengan demikian dapat diartikan bahwa persentase ketuntasan belajar siswa pada ranah kognitif dari siklus I ke siklus II mengalami peningkatan sebesar 26%, dan mencapai indikator keberhasilan yang telah meningkatkan hasil belajar ranah kognitif siswa pada pembelajaran IPS di SD Negeri 35 Padang Sarai, Padang. b) Penilaian Hasil Belajar Pemahaman Dari data hasil belajar siswa pada ranah kognitif (pemahaman) yang diperoleh melalui tes hasil belajar dengan menggunkan alat ukur berupa soal isian siangkat yang terdiri dari lima butir soal. Adapun hasil ditetapkan sebelumnya melebihi 75% dari belajar siswa pada ranah kognitif jumlah siswa. Dengan demikian, dapat (pemahman) terlihat pada Tabel 12. digambarkan bahwa dengan menggunakan Tabel 12. Nilai Rata-rata Tes dan Ketuntasan Hasil Belajar Siswa pada Ranah Kognitif (Pemahaman) Siklus I dan II Siklus Jumlah Siswa Ketuntasan KKM (orang) Tuntas Tidak Tuntas I 24 70 11 Orang 13 Orang

II 24 70 (46%) (54%) 17 Orang 7 Orang (70%) (30%) Berdasarkan Tabel 12 tentang hasil dapat meningkatkan hasil belajar ranah belajar pemahaman siswa pada 2 siklus kognitif (pemahman) siswa pada terlihat bahwa pada siklus I siswa yang tuntas belajar ada 11 orang (46%) sedangkan pada siklus II siswa yang tuntas belajar ada 17 orang (70%). Dengan demikian dapat pembelajaran IPS di SD Negeri 35 Padang Pasai, Padang. c) Penilaian Hasil Belajar Pengetahuan (Analisis) diartikan bahwa persentase ketuntasan Dari data hasil belajar siswa pada belajar siswa pada ranah kognitif dari siklus I ke siklus II mengalami peningkatan sebesar 24%, dan mencapai indikator keberhasilan yang telah ditetapkan sebelumnya melebihi 75% dari jumlah siswa. Dengan demikian, ranah kognitif (analisis) yang diperoleh melalui tes hasil belajar dengan menggunkan alat ukur berupa soal pilihan uraian yang terdiri dari lima butir soal. Adapun hasil belajar siswa pada ranah kognitif (analisis) dapat digambarkan bahwa dengan terlihat pada Tabel 13. menggunakan model picture and picture Tabel 13. Nilai Rata-rata Tes dan Ketuntasan Hasil Belajar Siswa pada Ranah Kognitif (Analisis) Siklus I dan II Jumlah Ketuntasan Siklus Siswa KKM (orang) Tuntas Tidak Tuntas I 24 70 13 Orang 11 Orang (54%) (46%) II 24 70 18 Orang 6 Orang (75%) (25%) Berdasarkan Tabel 13 tentang hasil belajar analisis siswa pada 2 siklus terlihat bahwa pada siklus I siswa yang tuntas belajar ada 13 orang (54%) sedangkan pada siklus II siswa yang tuntas belajar ada 18 orang (75%). Dengan demikian dapat diartikan bahwa persentase ketuntasan belajar siswa pada ranah kognitif dari siklus I ke siklus II mengalami peningkatan sebesar 21%, dan mencapai indikator keberhasilan

yang telah ditetapkan sebelumnya melebihi ranah kognitif. Yang membedakannya 75% dari jumlah siswa. Dengan demikian, adalah jenis soal yang digunakan. Penilaian dapat digambarkan bahwa dengan pada ranah afektif menggunakan soal berupa menggunakan model picture and picture dapat meningkatkan hasil belajar ranah kognitif (analisis) siswa pada pembelajaran IPS di SD Negeri 35 Padang Pasai, Padang. d) Penilain Hasil Belajar Ranah Afektif Penilaian hasil belajar pada ranah afektif dilakukan sejalan dengan tes rapa pilihan ganda/objektif, isian singkat, dan uraian. Sedangkan pada ranah afektif jenis soal yang digunakan adalah soal penilaian sikap berupa pernyataan (benar atau salah) dan pernyataan (setuju atau tidak setuju). Adapun hasil belajar siswa pada ranah afektif terlihat pada Tabel 14. Tabel 14. Nilai Rata-rata Tes dan Ketuntasan Hasil Belajar Siswa pada Ranah Afektif Siklus I dan II Siklus Jumlah Ketuntasan Nilai Indikator Siswa KKM Tidak Rata-rata Tuntas Keberhasilan (orang) Tuntas I 24 69,17 70 13 Orang 11 Orang (64,17%) (45,83%) 75% II 24 78,33 70 20 Orang 4 Orang (83,33%) (16,67%) Berdasarkan Tabel 14 di atas, terlihat bahwa terjadi peningkatan hasil belajar ranah afektif siswa pada pembelajaran IPS di SD Negeri 35 Padang Pasai, Kota Padang. siswa dari siklus I ke siklus II. Dengan demikian dapat diartikan bahwa persentase ketuntasan belajar siswa pada ranah afektif dari siklus I ke siklus II mengalami peningkatan sebesar 37,50%, dan mencapai indikator keberhasilan yang telah ditetapkan sebelumnya melebihi 75% dari jumlah siswa. Dengan demikian, dapat digambarkan bahwa dengan menggunakan model picture and picture dapat meningkatkan hasil belajar KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan penelitian, dapat disimpulkan bahwa kinerja guru dalam melaksanakan proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Picture and Picture mencapai kualitas penilaian baik dengan skor besar atau sama 75. Keberhasilan tersebut berdampak pada:

1. Pengetahuan siswa kelas V dalam menerima penjelasan materi pembelajaran cara masuknya ajaran yang bercorak Hindu-Budha dan Islam di Indonesia pada pembelajaran IPS melalui model pembelajaran Picture and Picture di SD Negeri 35 Padang Sarai cenderung dapat ditingkatkan. Kesimpulan ini dibuktikan dengan meningkatnya jumlah siswa yang mencapai nilai di atas KKM. Jumlah siswa yang tuntas pada siklus I sebanyak 15 orang dengan persentase 62% menjadi 21 orang siswa dengan persentase 88% pada siklus II, mencapai ketuntasan belajar 75% dari jumlah siswa. 2. Pemahaman siswa kelas V dalam menerima penjelasan materi pembelajaran tentang mengenal bentukbentuk peninggalan sejarah yang bercorak Hindu-Budha dan Islam di Indonesia pada pembelajaran IPS melalui model pembelajaran Picture and Picture di SD Negeri 35 Padang Sarai cenderung dapat ditingkatkan. Kesimpulan ini dibuktikan dengan meningkatnya jumlah siswa yang mencapai nilai di atas KKM. Jumlah siswa yang tuntas pada siklus I sebanyak 11 orang dengan persentase 46% menjadi 17 orang siswa dengan persentase 70% pada siklus II, mencapai ketuntasan belajar 75% dari jumlah siswa. 3. Analisis siswa kelas V dalam menerima penjelasan materi pembelajaran untuk mengidentifikasi daftar peninggalan sejarah yang bercorak Hindu-Budha dan Islam di Indonesia pada pembelajaran IPS melalui model pembelajaran Picture and Picture di SD Negeri 35 Padang Sarai cenderung dapat ditingkatkan. Kesimpulan ini dibuktikan dengan meningkatnya jumlah siswa yang mencapai nilai di atas KKM. Jumlah siswa yang tuntas pada siklus I sebanyak 13 orang dengan persentase 54% menjadi 18 orang siswa dengan persentase 75% pada siklus II, mencapai ketuntasan belajar 75% dari jumlah siswa. 4. Sikap kepedulian siswa kelas V dalam melestarikan peninggalan sejarah yang bercorak Hindu-Budha dan Islam di Indonesia pada pembelajaran IPS melalui model pembelajaran Picture and Picture di SD Negeri 35 Padang Sarai cenderung dapat ditingkatkan. Kesimpulan ini dapat dibuktikan dengan meningkatnya jumlah siswa yang mencapai nilai di atas KKM yaitu 70 dengan kriteria penilaian berada pada kategori baik. Jumlah siswa yang mampu mencapai nilai KKM pada siklus I sebanyak 11 orang dengan persentase 45,83 meningkat menjadi 20 orang dengan persentase 83,33 pada siklus II.

B. Saran Dari kesimpulan di atas, maka peneliti menyarankan pada peneliti selanjutnya beberapa hal atau pertimbangan uraian di bawah ini: 1. Disarankan untuk penelitian selanjutnya untuk melihat tingkat keberhasilan belajar siswa, tes untuk mengukur kemampuan siswa pada ranah afektif dilaksanakan sebelum proses pembelajar an dimulai (pre tes) dan pada setiap (post test) akhir proses pembelajaran selesai dilaksanakan. 2. Disarankan untuk penelitian selanjutnya untuk mengelompokkan tes hasil belajar siswa pada ranah kognitif secara detail dan terpisah dengan soal tes hasil belajar untuk ranah afektif. 3. Disarankan untuk penelitian selanjutnya untuk memasukkan ranah psikomotor pada penelitian selanjutnya. DAFTAR RUJUKAN Nazir, Moh. 2005. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia IndonesiaOemar Hamalik. 2006. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. Sudjana, Nana. 2002. Penilaian Hasil Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosda Karya. Sagala, Syaiful. 2009. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta. Arikunto, Suharsimi, dkk. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. Wardani, dkk. 2003. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Universitas Terbuka.