PERATURAN DAERAH KOTA TEGAL

dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN DAERAH KOTA TEGAL

PERATURAN DAERAH KOTA TEGAL

PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KOTA SEMARANG TAHUN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN PURWOREJO TAHUN

WALIKOTA SEMARANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SEMARANG,

PEMERINTAH KOTA SALATIGA

PERATURAN DAERAH KOTA TEGAL

LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN

BUPATI MAGELANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG

PEMERINTAH KOTA PANGKALPINANG PERATURAN DAERAH KOTA PANGKALPINANG NOMOR 8 TAHUN 2009 TENTANG

SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN NOMOR 8 TAHUN 2011

PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 5 TAHUN 2009 TENTANG

GUBERNUR RIAU PERATURAN DAERAH PROVINSI RIAU NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH PROVINSI RIAU TAHUN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA MAGELANG TAHUN

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

-1- WALIKOTA TEGAL PROVINSI JAWA TENGAH RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA TEGAL NOMOR... TAHUN 2014 TENTANG

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA PAGAR ALAM TAHUN 2018

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... DAFTAR ISI...

PEMERINTAH KABUPATEN PROBOLINGGO

PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR NOMOR 22 TAHUN 2011 T E N T A N G

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KENDAL NOMOR : 5 TAHUN 2011 SERI: E NO.: 5 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KENDAL NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG

WALIKOTA TEGAL PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA TEGAL NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH KOTA TEGAL

BUPATI PESISIR SELATAN

BUPATI BATANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BATANG NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN BATANG TAHUN

Walikota Tasikmalaya

PEMERINTAH KABUPATEN KENDAL PERATURAN DAERAH KABUPATEN KENDAL NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH

PEMERINTAH KOTA BLITAR

WALIKOTA SOLOK PROVINSI SUMATERA BARAT

LEMBARAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 7 TAHUN 2013 SERI E PERATURAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA PEKALONGAN TAHUN 2009 NOMOR 15

PEMERINTAH KOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA PASURUAN NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG

D A F T A R I S I Halaman

DAFTAR ISI. Halaman. X-ii. RPJMD Kabupaten Ciamis Tahun

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN KENDAL TAHUN

GUBERNUR RIAU PERATURAN DAERAH PROVINSI RIAU NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH PROVINSI RIAU TAHUN

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 82 A TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUMEDANG TAHUN

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN BOJONEGORO

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN

BAB I P E N D A H U L U A N

LEMBARAN DAERAH KOTA SAWAHLUNTO TAHUN 2009

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DEMAK

W A L I K O T A B A N J A R M A S I N

BUPATI MAJENE PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJENE NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG

WALIKOTA BEKASI PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA BEKASI TAHUN 2017

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA TARAKAN

PEMERINTAH KOTA BATU

BUPATI PESISIR SELATAN PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN PESISIR SELATAN NOMOR 3 TAHUN 2016

LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2010 NOMOR 3 SERI E PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2008 NOMOR : 08

PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR TAHUN 2011 TENTANG

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

DAFTAR ISI. BAB II. GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH... II Aspek Geografi Dan Demografi... II-2

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KENDAL NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN KENDAL TAHUN

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR TAHUN 2009 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN

PERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR 6 TAHUN 2010 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALI KOTA PALU PROVINSI SULAWESI TENGAH

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN

RANCANGAN RENCANA PEMBANGUNANN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN KOTABARU TAHUN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PESAWARAN NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN PESAWARAN TAHUN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 16 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN PASURUAN TAHUN

PERATURAN DAERAH KOTA PALOPO

PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG

I - 1 BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PEMERINTAH KABUPATEN REJANG LEBONG

WALIKOTA SURAKARTA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

PEMERINTAH KOTA MAGELANG PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI

PERATURAN DAERAH KOTA TEGAL

PEMERINTAH KOTA SURABAYA

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2015

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 134 TAHUN : 2011 SERI : E

WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI WONOGIRI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 06 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN

Lubuklinggau, Mei 2011 BUPATI MUSI RAWAS RIDWAN MUKTI

PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG KOTA TANGERANG SELATAN TAHUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 9 TAHUN 2008

WALIKOTA TARAKAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 6 TAHUN 2014

PERATURAN DAERAH KOTA TEGAL

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAY KANAN TAHUN 2011 NOMOR 4 PERATURAN DAERAH KABUPATEN WAY KANAN NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN SERAM BAGIAN BARAT

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 13 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN REMBANG NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH KABUPATEN REMBANG TAHUN

BUPATI BULUNGAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA TANJUNGBALAI PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN DAERAH KOTA TANJUNGBALAI

BUPATI KUDUS PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG

WALIKOTA PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA PASURUAN NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SINJAI NOMOR 16 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SINJAI TAHUN

Transkripsi:

PERATURAN DAERAH KOTA TEGAL NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA TEGAL TAHUN 2009-2014 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TEGAL, Menimbang : a. bahwa untuk mewujudkan cita cita dan tujuan pembangunan daerah sesuai dengan visi, misi dan program Walikota sebagai pedoman dalam pelaksanaan pembangunan di daerah; b. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah perlu menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Tegal Tahun 2009-2014; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b perlu membentuk Peraturan Daerah Kota Tegal tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Tegal Tahun 2009-2014; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kota Besar dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat dan Daerah Istimewa Yogyakarta; 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah Kota Kecil dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur/ Tengah/Barat; 3. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1954 tentang Perubahan Undang-Undang Nomor 16 dan 17 Tahun 1950 tentang Pembentukan Kota-Kota Besar dan Kota-Kota Kecil di Jawa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1954 Nomor 40, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 551); 4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 5....

- 2-5. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389); 6. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421); 7. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 8. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700); 9. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725); 10. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1986 tentang Perubahan Batas Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Tegal dan Kabupaten Daerah Tingkat II Tegal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1986 Nomor 8, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3321); 11. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 137, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4575); 12. Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2005 tentang Sistem Informasi Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 138, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4576); 13. Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2005 tentang Hibah Kepada Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 139, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4577); 14. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 15....

- 3-15. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4585); 16. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593); 17. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4663); 18. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 97, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4664); 19. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2007 tentang Perubahan Batas Wilayah Kota Tegal dengan Kabupaten Brebes Provinsi Jawa Tengah di Muara Sungai Kaligangsa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4713); 20. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 21. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817); 22. Peraturan Presiden Nomor 1 Tahun 2007 tentang Pengesahan, Pengundangan dan Penyebarluasan Peraturan Perundang- Undangan; 23. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 21 Tahun 2003 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Tengah (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2003 Nomor 133); 24. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Provinsi Jawa Tengah (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2006 Nomor 3); 25..

- 4-25. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 3 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 Nomor 3); 26. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 4 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008-2013 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2009 Nomor 4, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 21); 27. Peraturan Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Tegal Nomor 6 Tahun 1988 tentang Perubahan Batas dan Luas Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Tegal dan Memberlakukan Semua Peraturan Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Tegal serta Keputusan Walikotamadya Kepala Daerah Tingkat II Tegal di Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Tegal (Lembaran Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Tegal Tahun 1989 Nomor 4); 28. Peraturan Daerah Kota Tegal Nomor 2 Tahun 2004 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Tegal Tahun 2004-2014 (Lembaran Daerah Kota Tegal Tahun 2004 Nomor 6); 29. Peraturan Daerah Kota Tegal Nomor 4 Tahun 2008 tentang Tata Cara Penyusunan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Tegal (Lembaran Daerah Kota Tegal Tahun 2008 Nomor 14); 30. Peraturan Daerah Kota Tegal Nomor 5 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Yang Menjadi Kewenangan Pemerintah Daerah Kota Tegal (Lembaran Daerah Kota Tegal Tahun 2008 Nomor 3); 31. Peraturan Daerah Kota Tegal Nomor 10 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Tegal (Lembaran Daerah Kota Tegal Tahun 2008 Nomor 9); 32. Peraturan Daerah Kota Tegal Nomor 11 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kota Tegal (Lembaran Daerah Kota Tegal Tahun 2008 Nomor 10); 33. Peraturan Daerah Kota Tegal Nomor 12Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Lembaga Teknis Daerah dan Badan Pelayanan dan Perizinan Terpadu Kota Tegal (Lembaran Daerah Kota Tegal Tahun 2008 Nomor 11); 34. Peraturan Daerah Kota Tegal Nomor 13 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan Kota Tegal (Lembaran Daerah Kota Tegal Tahun 2008 Nomor 12); 35.

- 5-35. Peraturan Daerah Kota Tegal Nomor 14 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Satuan Polisi Pamong Praja Kota Tegal (Lembaran Daerah Kota Tegal Tahun 2008 Nomor 13); 36. Peraturan Daerah Nomor 16 Tahun 2008 Tentang Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Kota Tegal Tahun 2008 Nomor 16); 37. Peraturan Daerah Nomor 17 Tahun 2008 Tentang Pengelolaan Barang Milik Daerah (Lembaran Daerah Kota Tegal Tahun 2008 Nomor 17); 38. Peraturan Daerah Kota Tegal Nomor 18 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Tegal Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Kota Tegal Tahun 2008 Nomor 18). Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA TEGAL dan WALIKOTA TEGAL MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA TEGAL TAHUN 2009-2014. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan: 1. Daerah adalah Kota Tegal. 2. Pemerintah Daerah adalah Walikota dan Perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah. 3. Walikota adalah Walikota Tegal. 4. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 yang selanjutnya disebut RPJP Nasional adalah perencanaan pembangunan nasional untuk periode 20 (dua puluh) tahun terhitung sejak tahun 2005 sampai tahun 2025. 5. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2005-2025 yang selanjutnya disebut RPJPD Provinsi Jawa Tengah adalah dokumen perencanaan pembangunan Provinsi Jawa Tengah untuk periode 20 (dua puluh) tahun terhitung sejak tahun 2005 sampai tahun 2025. 6. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Jawa Tengah yang selanjutnya disebut RPJMD Provinsi Jawa Tengah adalah dokumen perencanaan pembangunan Provinsi Jawa Tengah untuk periode 5 (lima) tahunan yang merupakan penjabaran dari visi, misi dan program Gubernur Jawa Tengah dengan berpedoman pada RPJPD Provinsi Jawa Tengah serta memperhatikan RPJM Nasional. 7..

- 6-7. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Tegal Tahun 2005-2025 yang selanjutnya disebut RPJPD adalah dokumen perencanaan pembangunan daerah Kota Tegal untuk periode 20 (dua puluh) tahun terhitung sejak tahun 2005 sampai tahun 2025. 8. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Tegal Tahun 2009-2014 yang selanjutnya disebut RPJMD adalah dokumen perencanaan pembangunan daerah Kota Tegal untuk periode 5 (lima) tahunan terhitung sejak tahun 2009 sampai tahun 2014 yang merupakan penjabaran dari visi, misi dan program Walikota dengan berpedoman pada RPJPD serta memperhatikan RPJM Nasional dan RPJPD Provinsi Jawa Tengah. 9. Rencana Kerja Pemerintah Daerah yang selanjutnya disingkat RKPD adalah dokumen perencanaan untuk periode 1 (satu) tahunan. 10.Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang selanjutnya disingkat APBD adalah Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Tegal. BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH Pasal 2 Sistematika RPJMD disusun sebagai berikut: a. BAB I : Pendahuluan b. BAB II : Gambaran Umum Kondisi Daerah c. BAB III : Gambaran Pengelolaan Keuangan Daerah serta Kerangka Pendanaan d. BAB IV : Isu-Isu Strategis e. BAB V : Visi dan Misi f. BAB VI : Strategi dan Arah Kebijakan g. BAB VII : Kebijakan dan Program Pembangunan Daerah h. BAB VIII : Indikasi Rencana Program Prioritas yang Disertai Kebutuhan Pendanaan i. BAB IX : Penetapan Indikator Kinerja Daerah j. BAB X : Kaidah Pelaksanaan Pasal 3 RPJMD sebagaimana tercantum dalam Lampiran merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini. Pasal 4 (1) RPJMD wajib dilaksanakan oleh Walikota dalam rangka penyelenggaraan pembangunan Daerah. (2) Penjabaran RPJMD sebagaimana dimaksud ayat (1) setiap tahun dituangkan dalam RKPD. Pasal 5 RPJMD menjadi pedoman bagi Satuan Kerja Perangkat Daerah dalam menyusun Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra SKPD) dan sebagai acuan bagi seluruh pemangku kepentingan di Daerah dalam melaksanakan kegiatan pembangunan selama kurun waktu 2009-2014. BAB III.

- 7 - BAB III KETENTUAN PERALIHAN Pasal 6 Pada saat Peraturan Daerah ini mulai berlaku, maka RPJMD menjadi pedoman penyusunan rencana pembangunan sampai dengan tahun 2014, dan dapat diberlakukan sebagai pedoman sementara dalam penyusunan RKPD tahun 2015. BAB IV KETENTUAN PENUTUP Pasal 7 Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini sepanjang menyangkut pelaksanaannya diatur lebih lanjut dengan Peraturan Walikota Pasal 8 Pada saat Peraturan Daerah ini berlaku maka: 1. Peraturan Daerah Kota Tegal Nomor 3 Tahun 2005 tentang Rencana Strategis (RENSTRA) Kota Tegal Tahun 2004-2009 (Lembaran Daerah Kota Tegal Tahun 2005 Nomor 1); 2. Peraturan Daerah Kota Tegal Nomor 6 Tahun 2008 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kota Tegal Nomor 3 Tahun 2005 tentang Rencana Strategis (RENSTRA) Kota Tegal Tahun 2004-2009 (Lembaran Daerah Kota Tegal Tahun 2008 Nomor 4); dinyatakan tidak berlaku. Pasal 9 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kota Tegal. Diundangkan di Tegal Pada tanggal 19 Oktober 2009 SEKRETARIS DAERAH KOTA TEGAL ttd EDY PRANOWO LEMBARAN DAERAH KOTA TEGAL TAHUN 2009 NOMOR 6 Ditetapkan di Tegal pada tanggal 19 Oktober 2009 WALIKOTA TEGAL, ttd IKMAL JAYA

- 8 - PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA TEGAL NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA TEGAL TAHUN 2009-2014 I. PENJELASAN UMUM Dalam rangka memberikan arah dan tujuan dalam mewujudkan cita-cita dan tujuan pembangunan daerah sesuai dengan visi, misi dan program Walikota yang memuat kebijakan penyelenggaraan pembangunan perlu menyusun dokumen perencanaan pembangunan daerah berupa Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah sebagai landasan dan pedoman dalam melaksanakan pembangunan di Kota Tegal kurun waktu 5 (lima) tahun ke depan. RPJMD Kota Tegal Tahun 2009-2014 merupakan penjabaran visi, misi dan program Walikota yang penyusunannya berpedoman pada RPJPD Kota Tegal Tahun 2005-2025 dan memperhatikan RPJM Provinsi Jawa Tengah serta RPJM Nasional, memuat arah dan kebijakan keuangan daerah, strategi pembangunan daerah, kebijakan umum dan program Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) disertai rencana kerangka pendanaan yang bersifat indikatif. Penyusunan RPJMD Kota Tegal Tahun 2009-2014 dilakukan secara partisipatif dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan pembangunan yang mengacu pada ketentuan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. RPJMD Kota Tegal Tahun 2009-2014 digunakan sebagai pedoman dalam penyusunan Rencana Strategis SKPD dan RKPD Kota Tegal pada setiap tahun anggaran. II. PENJELASAN PASAL DEMI PASAL Pasal 1 Cukup jelas. Pasal 2 Cukup jelas. Pasal 3 Cukup jelas. Pasal 4...

- 9 - Pasal 4 Cukup jelas. Pasal 5 Cukup jelas. Pasal 6 Untuk menjaga kesinambungan penyelenggaraan pemerintahan dan menghindari kekosongan rencana pembangunan daerah, sehubungan pada tahun 2014 terjadi pergantian kepala daerah sebagai hasil pemilihan kepala daerah. Maka RPJM Daerah Kota Tegal Tahun 2009-2014 sementara menjadi acuan penyusunan RKPD Tahun 2015. Pasal 7 Cukup jelas. Pasal 8 Cukup jelas. Pasal 9 Cukup jelas.

DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang... 1 B. Tujuan... 2 C. Landasan Hukum... 2 D. Hubungan RPJMD Kota Tegal Dengan Dokumen Perencanaan Lainnya... 4 E. Sistematika... 4 BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH... 6 A. Kondisi Kewilayahan... 6 B. Kondisi Perekonomian... 6 1. Pertumbuhan Ekonomi... 7 2. Indeks Harga Konsumen dan Inflasi... 7 3. Struktur Perekonomian Kota Tegal... 7 4. PDRB Per kapita... 7 C. Kondisi Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan... 8 1. Sosial Budaya... 8 a.pendidikan... 8 b.kesehatan... 11 c. Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera... 13 d.ketenagakerjaan... 15 e.kependudukan dan Pencatatan Sipil... 16 f. Sosial... 17 g.pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak... 18 h.pemberdayaan Masyarakat Desa... 19 i. Pemuda dan Olah Raga... 20 j. Pariwisata... 21 k.ketransmigrasian... 23 l. Perpustakaan... 24 2. Ekonomi... 25 a.perdagangan... 25 b.industri... 26 c. Koperasi Usaha Kecil dan Menengah... 26 d.penanaman Modal... 27 e.kelautan dan Perikanan... 29 f. Pertanian... 30 g.ketahanan Pangan... 31 3. Tata Ruang... 32 a.penataan Ruang... 32 b.pertanahan... 35 4. Sarana dan Prasarana... 35 a.pekerjaan Umum... 35 b.perhubungan... 37 c. Perumahan... 38 d.komunikasi dan Informatika... 39 5. Politik dan Tata Pemerintahan... 40 a.otonomi daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian.... 40 b.perencanaan Pembangunan... 44 c. Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri... 45 d.statistik... 46 e.kearsipan... 47 6. Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup... 48 a.lingkungan Hidup... 48 b.energi dan Sumberdaya Mineral... 53 BAB III PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN... 54 A. Pengelolaan Keuangan Daerah... 54

B. Kerangka Pendanaan... 56 BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS... 66 A. Sosial Budaya... 66 1. Pendidikan... 66 2. Kesehatan... 66 3. Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera... 66 4. Ketenagakerjaan... 67 5. Kependudukan dan Pencatatan Sipil... 67 6. Sosial... 67 7. Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak... 67 8. Pemberdayaan Masyarakat dan Desa... 68 9. Kepemudaan dan Olah Raga... 68 10. Pariwisata... 68 11. Kebudayaan... 68 12. Ketransmigrasian... 69 13. Perpustakaan... 69 B. Ekonomi... 69 1. Perdagangan... 69 2. Industri... 69 3. Koperasi Usaha Kecil dan Menengah... 70 4. Penanaman Modal... 70 5. Kelautan dan Perikanan... 70 6. Pertanian... 70 7. Ketahanan Pangan... 70 C. Tata Ruang, Sarana dan Prasarana... 71 1. Penataan Ruang... 71 2. Perhubungan... 71 3. Perumahan... 71 4. Pekerjaan Umum... 71 5. Pertanahan... 72 6. Komunikasi dan Informatika... 72 D. Politik dan Tata Pemerintahan... 72 1. Otonomi Daerah, pemerintahan Umum, administrasi keuangan daerah, perangkat daerah, kepegawaian dan persandian... 72 2. Perencanaan Pembangunan... 72 3. Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri... 73 4. Statistik... 73 5. Kearsipan... 73 E. Sumber Daya Alam dan Lingkungan... 73 1. Lingkungan Hidup... 73 BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN... 74 A. Visi... 74 B. Misi... 75 C. Tujuan dan Sasaran... 76 BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN... 80 A. Strategi... 80 B. Arah Kebijakan... 80 BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH... 82 A. Kebijakan Umum... 82 a. Sosial Budaya... 82 1. Pendidikan... 82 2. Kesehatan... 82 3. Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera... 82 4. Ketenagakerjaan... 82 5. Kependudukan dan Catatan Sipil... 83 6. Sosial... 83 7. Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak... 83 8. Pemberdayaan Masyarakat dan Desa... 83 9. Kepemudaan dan Olah Raga... 83

10. Pariwisata... 84 11. Kebudayaan... 84 12. Ketransmigrasian... 84 b. Ekonomi... 84 1. Perdagangan... 84 2. Industri... 85 3. Koperasi Usaha Kecil dan Menengah... 85 4. Penanaman Modal... 85 5. Kelautan dan Perikanan... 85 6. Pertanian... 85 7. Ketahanan Pangan... 86 c. Tata Ruang, Sarana dan Prasarana... 86 1. Penataan Ruang... 86 2. Perhubungan... 86 3. Perumahan... 86 4. Pekerjaan Umum... 87 5. Pertanahan... 87 6. Komunikasi dan Informatika... 88 d. Politik dan Tata Pemerintahan... 88 1. Otonomi Daerah, pemerintahan Umum, administrasi keuangan daerah, perangkat daerah, kepegawaian dan persandian... 88 2. Perencanaan Pembangunan... 89 3. Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri... 89 4. Statistik... 89 5. Kearsipan.. 89 e. Sumber Daya Alam dan Lingkungan... 90 1. Lingkungan Hidup... 90 B. Program Pembangunan Daerah... 90 a. Sosial Budaya... 90 1. Pendidikan... 90 2. Kesehatan... 90 3. Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera... 91 4. Tenaga Kerja... 91 5. Kependudukan dan Catatan Sipil... 91 6. Sosial... 91 7. Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak... 91 8. Pemberdayaan Masyarakat Desa... 91 9. Pemuda dan Olah Raga... 92 10. Pariwisata... 92 11. Kebudayaan... 92 12. Ketransmigrasian... 92 13. Perpustakaan... 92 b. Ekonomi... 92 1. Perdagangan... 92 2. Industri... 92 3. Koperasi Usaha Kecil dan Menengah... 93 4. Penanaman Modal... 93 5. Kelautan dan Perikanan... 93 6. Pertanian... 93 7. Ketahanan Pangan... 93 c. Tata Ruang, Sarana dan Prasarana... 93 1. Penataan Ruang... 93 2. Perhubungan... 94 3. Perumahan... 94 4. Pekerjaan Umum... 94 5. Pertanahan... 94 6. Komunikasi dan Informatika... 94 d. Politik dan Tata Pemerintahan... 95 1. Otonomi Daerah, pemerintahan Umum, administrasi keuangan daerah, perangkat daerah, kepegawaian dan persandian... 95 2. Perencanaan Pembangunan... 95 3. Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri... 96 4. Statistik... 96 5. Kearsipan... 96 e. Sumber Daya Alam dan Lingkungan... 96

1. Lingkungan Hidup... 96 BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS DAN KEBUTUHAN PENDANAAN... 97 A. Rencana Program Prioritas... 97 B. Kebutuhan Pendanaan... 105 BAB IX KAIDAH PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH... 106 A. Indikator Agregatif Pembangunan Kota Tegal Tahun 2009-2014... 106 B. Indikator Pencapaian... 107 BAB X KAIDAH PELAKSANAAN DAN KETENTUAN PERALIHAN... 122 A. Kaidah Pelaksanaan... 122 B. Ketentuan Peralihan... 122

DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Angka Kelahiran Kasar (CBR) dan Angka Kematian Kasar (CDR) Di Kota Tegal Tahun 2004-2007... 14 Tabel 2.2 Jumlah Keluarga Sejahtera di Kota Tegal tahun 2004-2007... 15 Tabel 2.3 Jenis Pekerjaan Penduduk Kota Tegal Tahun 2004-2008... 15 Tabel 2.4 Jumlah Penyandang Masalah-Masalah Sosial... 17 Tabel 2.5 Perkembangan Investasi IKM Dan Industri Besar Di Kota Tegal... 27 Tabel 2.6 Jenis Pemanfaatan Ruang Kota Tegal Lima Tahun Terakhir... 32 Tabel 2.7 Jenis Prasarana Irigasi/Pengairan di Wilayah Kota Tegal Tahun 2004-2008... 37 Tabel 2.8 Banyaknya Rumah Berdasarkan Jenis, Penyedia perumahan dan Kebutuhan Perumahan di Kota Tegal Tahun 2004-2008... 39 Tabel 2.9 Pegawai Negeri Sipil Berdasarkan Pendidikan... 43 Tabel 2.10 Banyaknya Aparatur Pada Pemerintah Kota Tegal... 44 Tabel 2.11 Ratio Jumlah Penduduk Dibanding Jumlah PNS di Kota Tegal... 44 Tabel 2.12 Konsentrasi NO2 di Kota Tegal Tahun 2006-2008... 49 Tabel 2.13 Konsentrasi SO3 di Kota Tegal Tahun 2006-2008... 49 Tabel 2.14 Konsentrasi SO2 di Kota Tegal Tahun 2006 2008... 49 Tabel 2.15 Kondisi Sungai Gung Tahun 2004-2007... 50 Tabel 2.16 Kondisi Sungai Kemiri Tahun 2004-2006... 51 Tabel 2.17 Kondisi Sungai Sibelis Tahun 2004-2006... 51 Tabel 2.18 Kondisi Perusahaan yang Berpotensi Mencemari Sumber Air... 52 Tabel 3.1. Jumlah PAD dan Proporsinya terhadap Total Pendapatan... 57 Tabel 3.2. Struktur Pendapatan Kota Tegal Tahun 2004 2008... 57 Tabel 3.3. Kontribusi Masing-masing Jenis Pendapatan Dalam PAD... 58 Tabel 3.4. Jumlah Dana Perimbangan dan Proporsinya terhadap Total Pendapatan... 58 Tabel 3.5. Struktur Belanja Kota Tegal Tahun 2004 2006 (Rupiah)... 60 Tabel 3.6. Struktur Belanja Kota Tegal Tahun 2007 2008 Rupiah... 62 Tabel 3.7. Struktur Pembiayaan APBD Kota Tegal... 62 Tabel 3.8. Pertumbuhan Pembiayaan dalam APBD Kota Tegal... 63 Tabel 3.9. Proporsi Pembiayaan Penerimaan Kota Tegal... 64 Tabel 3.10. Proporsi Pembiayaan Pengeluaran Kota Tegal... 64 Tabel 3.11. Pertumbuhan Pendapatan Asli Daerah Kota Tegal Tahun 2005 2008 (%)... 65 Tabel 9.1. Target capaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Tegal Tahun 2009-2014... 106 Tabel 9.2. Target capaian Indeks Gini Kota Tegal Tahun 2009-2014... 106 Tabel 9.3. Target Pertumbuhan Ekonomi dan Laju Inflasi Tahun 2009-2014... 107 Tabel 9.4. Target Capaian IPG dan IDG Kota Tegal Tahun 2009-2014... 107 Tabel 9.5. Persentase Penduduk Miskin dan Pengangguran Terbuka Tahun 2009-2014... 107

Tabel 3.12. Prediksi Pertumbuhan PAD dan Pendapatan Daerah Kota Tegal Tahun 2009 2014 (%)... 86 Tabel 3.13. Prediksi Pertumbuhan Dana Perimbangan Kota Tegal Tahun 2009 2014 (%)... 86 Tabel 3.14. Prediksi Pertumbuhan Belanja Kota Tegal Tahun 2009 2014 (%)... 87 Tabel 3.15. Prediksi Perbandingan antara Total Pendapatn dan Total Belanja... 87

BAB I PENDAHULUAN Lampiran Peraturan Daerah Kota Tegal Nomor 6 Tahun 2009 A. Latar Belakang Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 jo Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Pemerintahan Daerah, mengamanatkan bahwa dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan, Pemerintah Daerah berkewajiban menyusun perencanaan pembangunan daerah sebagai satu kesatuan sistem perencanaan pembangunan nasional. Perencanaan pembangunan daerah tersebut meliputi Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) untuk jangka waktu 20 tahun, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) untuk jangka waktu 5 tahun dan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) untuk jangka waktu 1 tahun. Sehubungan dengan amanat tersebut, Pemerintah Kota Tegal telah menyusun RPJPD tahun 2005-2025, dan telah ditetapkan dengan Peraturan Daerah Nomor 18 Tahun 2008. Selanjutnya RPJPD tersebut menjadi pedoman dalam penyusunan RPJMD. RPJMD merupakan penjabaran dari visi, misi, dan program Walikota yang penyusunannya berpedoman pada RPJPD dan memperhatikan RPJM Nasional, memuat arah dan kebijakan keuangan daerah, strategi pembangunan daerah, kebijakan umum dan program Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), lintas SKPD, dan program kewilayahan disertai dengan rencana-rencana kerja dalam kerangka regulasi dan kerangka pendanaan yang bersifat indikatif. Bersifat indikatif yang dimaksudkan adalah bahwa informasi, baik sumberdaya yang diperlukan maupun keluaran dan dampak yang tercantum di dalam dokumen RPJMD hanya merupakan indikasi yang hendak dicapai dan bersifat tidak kaku. Ketentuan ini termuat dalam pasal 5 ayat (2) Undang- Undang Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional jo pasal 150 ayat (3) huruf c Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah. Berdasarkan ketentuan pada Pasal 19 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 ayat (2) bahwa RPJMD ditetapkan dengan Peraturan Kepala Daerah paling lambat 3 (tiga) bulan setelah kepala daerah dilantik. Terkait dengan hal tersebut pasal 150 ayat (3) huruf c Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004 menyatakan bahwa RPJMD ditetapkan dengan Peraturan Daerah berpedoman pada Peraturan Pemerintah. Sejalan dengan hal ini Pemerintah telah menetapkan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah. Dalam Peraturan Pemerintah ini disebutkan bahwa RPJMD ditetapkan dengan Peraturan Daerah setelah berkonsultasi dengan Menteri Dalam Negeri, dan jangka waktu penetapannya paling lama 6 bulan setelah kepala daerah dilantik. Berkaitan dengan hal-hal tersebut di atas, dan dengan telah ditetapkannya hasil Pilkada Kota Tegal tanggal 4 November 2008, dan telah dilantiknya Pasangan Walikota dan Wakil Walikota periode 2009 2014 pada tanggal 23 Maret 2009, maka disusunlah RPJMD Kota Tegal 2009 2014. RPJMD ini akan menjadi dasar dalam menyusun RKPD dan menjadi 1

pedoman bagi SKPD dalam menyusun Rencana Strategis (Renstra) dan sebagai acuan bagi seluruh stakeholder di Kota Tegal dalam melaksanakan kegiatan pembangunan selama kurun waktu 2009-2014. B. Tujuan RPJMD adalah dokumen perencanaan pembangunan daerah periode 5 (lima) tahun terhitung sejak tahun 2009 sampai tahun 2014, ditetapkan dengan tujuan memberikan arah sekaligus menjadi acuan bagi seluruh komponen pelaku pembangunan daerah (pemerintah daerah, dunia usaha dan masyarakat) dalam mewujudkan cita-cita dan tujuan pembangunan daerah yang integral dengan tujuan nasional sesuai dengan visi, misi, dan arah pembangunan daerah yang telah disepakati bersama, sehingga seluruh upaya yang dilakukan oleh segenap komponen pelaku pembangunan akan menjadi lebih efektif, efisien, terpadu, berkesinambungan, dan saling melengkapi satu dengan lainnya, dalam satu kesatuan pola sikap serta pola tindak. Tujuan berikutnya adalah untuk memberikan pedoman bagi penyusunan RKPD dimana RKPD ini merupakan rencana kerja tahunan yang memuat strategi, arah kebijakan, program kegiatan dan prakiraan maju pendanaan. C. Landasan Hukum Landasan hukum Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJM-D) Kota Tegal 2009-2014 adalah sebagai berikut: 1. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kota Besar dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat dan Daerah Istimewa Yogyakarta; 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah Kota Kecil dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur/Tengah/Barat; 3. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1954 tentang Perubahan Undang-Undang Nomor 16 dan 17 Tahun 1950 tentang Pembentukan Kota-kota Besar dan Kota-Kota Kecil di Jawa; 4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; 5. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundangundangan; 6. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional; 7. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah yang telah diubah beberapa kali, dan perubahan terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 tahun 2008 tentang Pemerintahan Daerah; 8. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025; 9. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang; 10. Peraturan Pemerintah Nomor 7 tahun 1986 tentang Perubahan Batas Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Tegal dan Kabupaten Daerah Tingkat II Tegal; 11. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan 12. Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2005 tentang Sistem Informasi Keuangan Daerah 13. Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2005 tentang Hibah Kepada Daerah 2

14. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah 15. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah 16. PP No. 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal; 17. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan; 18. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional; 19. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2007 tentang Perubahan Batas Wilayah Kota Tegal dengan Kota Brebes Provinsi Jawa Tengah di muara Sungai Gangsa; 20. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota; 21. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah 22. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; 23. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2004-2009; 24. Peraturan Presiden Nomor 1 Tahun 2007 tentang Pengesahan Pengundangan dan Penyebarluasan Peraturan Perundang-undangan; 25. Peraturan Daerah Propinsi Jawa Tengah Nomor 21 Tahun 2003 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Propinsi Jawa Tengah; 26. Peraturan Daerah Propinsi Jawa Tengah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Perencanan Pembangunan Wilayah dan Pelaksanaan Musyawarah Pembangunan Propinsi Jawa Tengah; 27. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 3 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2005 2025; 28. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 4 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008-2013; 29. Peraturan Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Tegal Nomor 6 tahun 1988 tentang Perubahan Batas dan Luas Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Tegal dan Memberlakukan Semua Peraturan Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Tegal di Wilayah Kotamadya Dearah Tingkat II Tegal; 30. Peraturan Daerah Kota Tegal Nomor 2 Tahun 2004 tentang tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Tegal Tahun 2004 2014; 31. Peraturan Daerah Kota Tegal Nomor 4 Tahun 2008 tentang Tata Cara Penyusunan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Tegal; 32. Peraturan Daerah Kota Tegal Nomor 5 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan yang Menjadi Kewenangan Pemerintahan Daerah Kota Tegal; 3

33. Peraturan Daerah Kota Tegal Nomor 10 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Tegal; 34. Peraturan Daerah Kota Tegal Nomor 11 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kota Tegal; 35. Peraturan Daerah Kota Tegal Nomor 12 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Lembaga Teknis Daerah dan Badan Pelayanan dan Perizinan Terpadu Kota Tegal; 36. Peraturan Daerah Kota Tegal Nomor 13 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan Kota Tegal; 37. Peraturan Daerah Kota Tegal Nomor 14 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Satuan Polisi Pamong Praja Kota Tegal; 38. Peraturan Daerah Kota Tegal Nomor 16 Tahun 2008 Tentang Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah; 39. Peraturan Daerah Kota Tegal Nomor 17 Tahun 2008 Tentang Pengelolaan Barang Milik Daerah; 40. Peraturan Daerah Kota Tegal Nomor 18 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Kota Tegal tahun 2005-2025. D. Hubungan RPJMD Kota Tegal Dengan Dokumen Perencanaan Lainnya RPJMD Kota Tegal merupakan satu sub sistem dalam sistem perencanaan pembangunan nasional, sesuai yang diatur oleh Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. Oleh karena itu, RPJMD Kota Tegal Tahun 2009 2014 disusun mengacu pada RPJP Kota Tegal Tahun 2005-2025 dengan memperhatikan RPJM Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008-2013 dan RPJM Nasional Tahun 2004-2009. RPJMD ini akan menjadi dasar dalam penyusunan RKPD tahunan dan Renstra SKPD. Pelaksanaan pembangunan di Kota Tegal Tahun 2009 2014 agar tidak bertentangan dengan pengaturan pemanfaatan ruang yang telah ada, maka dalam menyusun RPJMD Kota Tegal Tahun 2009 2014 memperhatikan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Tegal 2004 2014. Untuk menjaga konsistensi pelaksanaan pembangunan masing-masing urusan/sektor, penyusunan RPJMD Kota Tegal Tahun 2009 2014 memperhatikan dokumen-dokumen perencanaan yang telah ada, antara lain, Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (SPKD), Rencana Induk Pemberdayaan Perempuan (RIPP), dan Rencana Induk Pengembangan Pariwisata. E. Sistematika RPJMD Kota Tegal Tahun 2009 2014 disusun dengan sistematika sebagai berikut: BAB I : Pendahuluan BAB II : Gambaran Umum Kondisi Daerah BAB III : Gambaran Pengelolaan Keuangan Daerah serta Kerangka Pendanaan BAB IV : Analisis Isu-isu Strategis; 4

BAB V : Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran; BAB VI : Strategi dan Arah Kebijakan; BAB VII : Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Daerah BAB VIII : Indikasi Rencana Program Prioritas Dan Kebutuhan Pendanaan BAB IX : Penetapan Indikator Kinerja Daerah BAB X : Kaidah Pelaksanaan dan Ketentuan Peralihan 5

BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH A. Kondisi Kewilayahan Kota Tegal merupakan salah satu dari 35 Kabupaten/Kota di Jawa Tengah, terletak antara 109 8' - 109 10' Bujur Timur dan 6 50' - 6 53' Lintang Selatan. Kota Tegal berada pada posisi strategis yaitu berada pada segitiga jalur kota besar yaitu Yogyakarta-Tegal- Jakarta dan Semarang-Tegal Jakarta, membentang pada jalur pantai utara (Pantura) Jawa Tengah. Luas wilayah Kota Tegal relatif sempit jika dibandingkan dengan wilayah kabupaten/kota di sekitarnya yaitu 39,68 km 2. Secara administratif Kota Tegal, terbagi dalam 4 wilayah Kecamatan dan 27 Kelurahan. Kecamatan Tegal Barat memiliki wilayah seluas 15,13 km 2. Kecamatan Margadana seluas 11,76 km 2, Kecamatan Tegal Selatan 6,43 km 2, dan Kecamatan Tegal Timur memiliki luas 6,36 km 2. Batas wilayah Kota Tegal adalah sebagai berikut: Sebelah Utara : Laut Jawa Sebelah Barat : Kabupaten Brebes Sebelah Timur : Kabupaten Tegal Sebelah Selatan : Kabupaten Tegal Iklim Kota Tegal adalah tropis, dalam setahun hanya ada dua musim yaitu kemarau dan musim penghujan, dengan temperatur udara rata-rata per bulan minimum 24,2 C, maksimum 31,7 C, jadi secara umum suhu udara Kota Tegal tergolong panas. Jumlah hari hujan pada tahun 2008 adalah 10,7 hari perbulan dengan curah hujan 114,22 mm. Topografi Kota Tegal adalah dataran rendah, dengan tinggi dari permukaan air laut lebih kurang 3 meter. B. Kondisi Perekonomian 1. Pertumbuhan Ekonomi Stabilitas politik dalam negeri yang kondusif bagi pertumbuhan ekonomi di daerah, antara lain didukung oleh stabilnya kurs nilai Rupiah terhadap Dollar Amerika Serikat (US $), menurunnya suku bunga kredit dan turunnya harga bahan bakar minyak (BBM) di pasar internasional. Membaiknya kondisi perekonomian nasional akan berpengaruh pula terhadap perekonomian daerah. Kondisi perekonomian Kota Tegal dapat digambarkan melalui pertumbuhan PDRB baik atas dasar harga konstan 2000 maupun atas dasar harga berlaku. Pertumbuhan PDRB atas dasar harga konstan 2000 disebut juga pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan PDRB berdasarkan atas dasar harga konstan pada tahun 2004 sampai 2008 menunjukkan kecenderungan meningkat. Pertumbuhan ekonomi dari tahun 2004 2008 berkisar 4 5%. 6

Diprediksikan kondisi pertumbuhan sektor ekonomi riil ini menjadi semakin baik setelah tahun 2008, karena perekonomian Kota Tegal semakin tumbuh dan juga karena kondisi stabilitas inflasi yang terjaga. Bila dilihat dari tingkat pertumbuhan PDRB atas dasar harga berlaku, pertumbuhannya untuk semua lapangan usaha mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Pada tahun 2004 tingkat pertumbuhan PDRB ADHB (Atas Dasar Harga Berlaku) sebesar 11,53% dengan pertumbuhan lapangan usaha paling tinggi adalah listrik, dan air bersih sebesar 17,83%. Sedangkan pada tahun 2008 tingkat pertumbuhan PDRB ADHB sebesar 14,37%. Pada tahun 2008 ini pertumbuhan lapangan usaha bergeser ke sektor perdagangan yaitu 18,96%. 2. Indeks Harga Konsumen dan Inflasi Perkembangan indeks harga konsumen (IHK) di Kota Tegal pada tahun 2004-2008 menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun. IHK terbesar terjadi pada transportasi dan komunikasi disebabkan karena kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang terjadi di tingkat dunia. Komponen IHK berikutnya yang dominan adalah bahan makanan, makanan jadi dan perumahan. Pada tahun 2008 IHK bahan makanan mencapai sebesar 159,48, perumahan mencapai sebesar 164,03 dan makanan jadi, minuman rokok dan tembakau sebesar 159,79. Dari hasil IHK maka dapat diketahui tingkat inflasi di Kota Tegal. Selama kurun waktu 2004 2008, laju inflasi di Kota Tegal cenderung fluktuatif. Inflasi pada tahun 2005 sebesar 18,39% dan pada tahun 2006 turun menjadi sebesar 6,08%. Namun demikian inflasi pada tahun 2007 mengalami peningkatan menjadi 8,89% dan turun pada 2008 menjadi sebesar 8,52%. Komoditas yang mengalami inflasi cukup tinggi adalah bahan makanan. Transportasi pada tahun 2005 dan 2006 memiliki inflasi yang tinggi namun menurun pada tahun 2007 dan 2008. 3. Struktur Perekonomian Kota Tegal Berdasarkan kontribusi masing-masing lapangan usaha sampai tahun 2008, struktur perekonomian Kota Tegal didominasi oleh lapangan usaha/sektor industri (21.28%) dan perdagangan (22,53%). Sektor industri dan perdagangan secara konsisten memberikan kontribusi terbesar terhadap PDRB (dengan kontribusi lebih besar dari 20%), kondisi ini menunjukkan bahwa sampai saat ini kedua sektor merupakan andalan perekonomian Kota Tegal. Selanjutnya adalah sektor angkutan (11,74%), bangunan (12,18%), jasa-jasa (10,46%), pertanian (9,18), dan keuangan (9,84%). 4. PDRB Per kapita 7

Besarnya PDRB per kapita merupakan salah satu indikator yang dapat menggambarkan kesejahteraan masyarakat di suatu wilayah tertentu. Selama kurun waktu 2004 2008 PDRB Per Kapita Kota Tegal menunjukkan kecenderungan meningkat. PDRB perkapita pada tahun 2008 atas dasar harga berlaku pada tahun 2008 sebesar Rp. 8.656.092,00. Sedangkan PDRB per kapita pada tahun 2004 sebesar 5.214.780,00. Peningkatan besarnya PDRB per kapita tersebut menggambarkan bahwa tingkat kesejahteraan masyarakat Kota Tegal mengalami peningkatan. Berdasarkan hasil perhitungan distribusi pendapatan masyarakat di Kota Tegal, dapat diketahui berdasarkan Indeks Gini (Gini Ratio) dapat diketahui tingkat pemerataan pendapatan, jika berada di bawah 0,30 dapat dinyatakan bahwa pemerataan pendapatan di wilayah tersebut cukup baik. Besarnya Indeks Gini di kota Tegal pada tahun 2005 diketahui sebesar 0,23 dan pada tahun 2006 meningkat menjadi sebesar 0,24. Hal ini menggambarkan bahwa distribusi pendapatan di Kota Tegal relatif cukup baik. C. Kondisi Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan 1. Sosial Budaya a. Pendidikan Gambaran keberhasilan pembangunan pendidikan di Kota Tegal antara lain dapat dilihat dari kondisi tiga pilar utama pembangunan pendidikan yaitu pemerataan dan perluasan akses memperoleh pendidikan, mutu relevansi dan daya saing serta tata kelola dan pencitraan publik lembaga pengelola pendidikan. Pemerataan dan perluasan akses memperoleh kesempatan pendidikan dapat diukur melalui Angka Partisipasi Kasar (APK), Angka Partisipasi Murni (APM) dan Angka Transisi (AT). APK pada jenjang PAUD selama kurun waktu lima tahun terakhir meningkat dari 46,0% pada tahun 2004 menjadi 56,72% pada tahun 2008. APK dari jenjang pendidikan SD sampai dengan SLTP selama kurun waktu 2004-2008 menunjukkan angka diatas 100% sedangkan APK SLTA mampu mendekati angka 100%. Perkembangan PAUD di Kota Tegal dipengaruhi oleh ketersediaan sarana dan prasarana PAUD. Sarana prasarana PAUD yang layak di Kota Tegal dalam kurun waktu 5 tahun terakhir mengalami peningkatan dari 40,0% pada tahun 2004 menjadi 60,0% pada tahun 2008. Sementara itu, rasio jumlah tenaga pendidik dengan peserta didik PAUD semakin baik dari 1 berbanding 27 siswa pada tahun 2004 menjadi 1 berbanding 20 siswa pada tahun 2008. Selama kurun waktu 2004-2008 jumlah SD/MI konstan, yaitu sebanyak 154 unit. Jumlah murid SD dalam kurun waktu yang sama cenderung fluktuatif. Pada tahun 2004 jumlah murid SD/MI sebesar 31.792 murid, dan pada tahun 2008 menjadi sebesar 31.158 orang murid. Rasio sekolah terhadap murid mengalami penurunan dari sebesar 204 murid per sekolah pada tahun 2004, menjadi 202 murid per sekolah pada tahun 2008. 8

Ketersediaan guru SD/MI di Kota Tegal cukup memadai. Rasio guru terhadap murid SD/MI tahun 2004 sebesar 1 : 24 dan pada tahun 2008 adalah 1:22, artinya satu orang guru rata-rata mengajar 22 orang murid. Jumlah guru selama kurun waktu tersebut mengalami peningkatan, rata-rata sebesar 0,01% pertahun. Rasio sekolah terhadap murid untuk jenjang pendidikan SD/MI cukup baik. Pada tahun 2004 rasio sekolah terhadap murid sebesar 1 : 204 dan pada tahun 2008 rasio sekolah terhadap jumlah murid sebesar 1 : 202 siswa. Dengan jumlah murid satu sekolah sebesar tersebut, artinya rata-rata satu kelas SD berisi 33 siswa. Jumlah tersebut merupakan jumlah ideal dalam proses belajar mengajar. Pada tahun 2004 2008 jumlah sekolah jenjang SLTP (SMP dan MTs) di Kota Tegal tetap. Sementara itu jumlah murid SLTP pada periode yang sama mengalami fluktuasi. Jumlah guru SLTP juga menunjukkan angka yang fluktuatif. Pada tahun 2008 Rasio jumlah sekolah terhadap jumlah murid sebesar 1:432 lebih rendah dibandingkan tahun 2004 yang mencapai 1:453. Jumlah guru SLTP di Kota Tegal cukup memadai, pada tahun 2008 dengan rasio 1 berbanding 19 siswa. Rasio ini menunjukkan kondisi yang ideal, karena seorang guru hanya membina 19 siswa. Pada tingkat SLTA (SMA, SMK dan MA), jumlah sekolah selama kurun waktu 2004-2008 mengalami penurunan. Sementara itu, jumlah murid SLTA selama kurun waktu yang sama cederung mengalami peningkatan. Jumlah guru SLTA selama kurun waktu tersebut juga cenderung meningkat. Pada tahun 2004 jumlah guru SLTA sebanyak 940 orang dan pada tahun 2008 jumlah guru SLTA meningkat menjadi 974 orang. Ketersediaan guru SLTA selama kurun waktu tersebut memadai, dengan rata-rata rasio sebesar 1:15. Artinya satu orang guru SLTA membina kurang lebih 15 siswa. Walaupun demikian, hal ini belum mencerminkan kebutuhan akan guru, karena guru pada jenjang SMA/MA/SMK adalah guru mata pelajaran. Jumlah murid per sekolah selama kurun waktu 2004 2008 fluktuatif. Rasio jumlah sekolah terhadap murid untuk SLTA cenderung meningkat, yaitu dari 1:523 pada tahun 2004 menjadi 1:550 pada tahun 2008. Jika diasumsikan jumlah siswa setiap kelas sebanyak 40 orang, maka satu sekolah rata-rata memiliki 15 kelas, kondisi ini merupakan kondisi yang ideal. Namun pada kenyataannya jumlah siswa per sekolah tidak merata. Sekolah favorit memiliki jumlah murid dan kelas yang banyak, sementara sekolah yang tidak favorit hanya memiliki jumlah siswa dan kelas terbatas. Angka Partisipasi Kasar (APK) adalah perbandingan antara jumlah murid sekolah dengan penduduk usia sekolah pada masing-masing jenjang pendidikan. Selama tahun 2004 2008 APK PAUD, SD, SLTP dan SLTA menunjukkan angka yang fluktuatif. APK SD terlihat cukup besar mengingat Kota Tegal adalah kota yang memiliki daya tarik cukup besar, sehingga banyak menarik orang di sekitar Kota Tegal untuk bersekolah di Kota Tegal. APK PAUD dari tahun 2004 2008 mengalami peningkatan meskipun APK PAUD masih dibawah 60%. Rata-rata selama kurun waktu 2004 2008 APK SD sebesar 116,08%. 9

APK SLTP tahun 2004 sebesar 113,91% dan sampai dengan tahun 2008 terjadi peningkatan 6,38% sehingga menjadi 114,67%. Rata-rata APK SLTA selama kurun waktu 2004-2008 sebesar 111,21%. Pada jenjang SLTA, APK pada tahun 2004 sebesar 104,45%, walaupun sempat menurun menjadi 93,66% tahun 2005 namun sampai dengan tahun 2007 APK SLTA naik menjadi 99,54%. Angka Partisipasi Murni (APM) adalah perbandingan antara jumlah murid usia sekolah pada masing-masing jenjang pendidikan dengan jumlah penduduk usia sekolah pada masing-masing jenjang pendidikan. APM untuk semua jenjang pendidikan selama kurun waktu 2004-2008 menunjukkan angka yang cukup baik. Antara tahun 2004 sampai dengan tahun 2006 terjadi penurunan yang fluktuatif, namun kembali meningkat menjadi 99,00% pada tahun 2008. Rata-rata APM SD pada jangka waktu tahun 2004 2008 sebesar 98,16%. Pada jenjang SLTP APM dalam jangka waktu 2004-2008 mengalami fluktuasi dengan rata-rata APM sebesar 83,80%. Pada tahun 2004 nilai APM sebesar 84,73%, dan pada tahun 2008 menjadi 82,00%. Pada jenjang SLTA, rata-rata APM sebesar 70,28%. APM tahun 2004 sebesar 76,73%. Pada tahun 2005 menurun menjadi sebesar 65,78% dan kembali naik sebesar 71,02% pada tahun 2007 dan menjadi 72,00% pada tahun 2008. Angka Transisi (AT) adalah persentase lulusan melanjutkan sekolah ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Angka Transisi (AT) pada jenjang pendidikan SLTP dan SLTA tahun 2004-2008 menunjukkan nilai yang sangat tinggi, yaitu diatas 100% dengan rata-rata sebesar 118,43%. Hal ini menunjukkan bahwa kesadaran dan kemampuan masyarakat Kota Tegal untuk menyekolahkan anaknya sangat tinggi. Pada satuan pendidikan SLTP, Angka transisi tahun 2004 sebesar 114,82%. Namun beberapa tahun berikutnya AT SLTP pada tahun 2008 menjadi 111,50%. Angka Transisi pada jenjang SLTA dari tahun ketahun selama kurun waktu 2004-2008 terus mengalami peningkatan dengan rata-rata sebesar 118,52%. Pada tahun 2004 AT sebesar 117,64%, dan pada tahun 2007 AT menjadi 112,00%. Angka mengulang dan putus sekolah pada tahun 2008 untuk tingkat SD adalah sebesar 5,33% dan 0,58%, sedangkan untuk tingkat SLTP angka mengulang sebesar 0,70% dan angka putus sekolah sebesar 1,04%. Pada tingkat SLTA (SMA, SMK, dan MA) angka mengulang sebesar 0,52% dan angka putus sekolah sebesar 1,10%. Mutu pendidikan juga dapat dilihat dari angka kelulusan ujian nasional. Angka kelulusan SD/MI selama kurun waktu lima tahun terakhir menunjukkan kondisi fluktuatif. Namun pada tahun 2008 semua siswa SD berhasil lulus Ujian Akhir Sekolah Berstandar Nasional (UASBN). Kondisi ini menggambarkan bahwa kualitas pendidikan SD/MI di Kota Tegal baik. Pada jenjang pendidikan SMP/MTs, angka kelulusan cenderung fluktuatif. Angka kelulusan relatif kurang karena berada pada angka di bawah 90%. Pada jenjang pendidikan SMA/MA angka kelulusan menunjukkan fluktuasi. Angka kelulusan ada tahun 2008 hanya sebesar 93,97%, lebih rendah dibandingkan tahun 2004 yang mencapai 97,51%. 10

Perkembangan perguruan tinggi di Kota Tegal juga terlihat baik. Di Kota Tegal terdapat 6 perguruan Tinggi yaitu Universitas Pancasakti, Politeknik Harapan Bangsa, STIMIK YMI, AMIK YMI, Akademi Perawat Pemerintah Kota Tegal dan Akademi Kebidanan. Jumlah mahasiswa untuk seluruh perguruan tinggi tersebut mencapai 3.442 orang. Jumlah lembaga Pendidikan Non Formal tahun 2008 adalah Kelompok Belajar sebanyak 28 buah, Tempat Penitipan Anak 3 buah, dan Tempat Penitipan sejenis sebanyak 11 buah. b. Kesehatan Tujuan pembangunan kesehatan sebagaimana tercantum dalam Undangundang No 23 tahun 1992 tentang Kesehatan adalah meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Indonesia. Kesehatan merupakan hak asasi bagi seluruh masyarakat, selain itu kesehatan juga merupakan salah satu pilar dalam mewujudkan sumberdaya manusia yang berkualitas dan berdaya saing. Derajat kesehatan ditunjukkan oleh besar kecilnya Umur Harapan Hidup (UHH) yang merupakan salah satu indikator dalam menentukan besarnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM). IPM di Kota Tegal selama 3 tahun terakhir mengalami peningkatan. Pada tahun 2005 sebesar 72,42 meningkat menjadi 74,35 pada tahun 2007. Meningkatnya IPM ini menunjukkan adanya peningkatan kesehatan masyarakat Kota Tegal. Hal ini dapat dilihat dari indeks kesehatan yang meningkat dari 75,63 di tahun 2005 menjadi 75,68 di tahun 2007. Selain indikator diatas, derajat kesehatan di Kota Tegal juga dapat dilihat dari angka harapan hidup, angka kematian ibu melahirkan, angka kematian balita dan angka kesakitan. Secara umum semua indikator kesehatan tersebut di Kota Tegal mengalami perbaikan yang cukup berarti. Angka harapan hidup di Kota Tegal mulai tahun 2005 mengalami peningkatan. Usia harapan hidup masyarakat Kota Tegal pada tahun 2005 adalah 70,38 tahun meningkat pada tahun 2007 menjadi 71,07 tahun. Angka kematian ibu melahirkan juga mengalami penurunan yang sangat signifikan pada tahun 2008. Program percepatan penurunan angka kematian ibu melahirkan di Kota Tegal berhasil dilaksanakan. Pada tahun 2008 angka kematian ibu menurun menjadi 58 per 100.000 kelahiran hidup dibandingkan tahun 2007 (165,30 per 100.000 kelahiran hidup). Menurunnya angka kematian ibu melahirkan disebabkan oleh meningkatnya kesadaran ibu hamil untuk memeriksakan kehamilannya dan dalam proses persalinan memilih untuk ditolong oleh tenaga kesehatan. Hal ini dapat dilihat dari meningkatnya cakupan kunjungan ibu hamil 4 kali pada tahun 2008. Pada tahun 2008 cakupan kunjungan ibu hamil K4 mencapai 90,97%. Sedangkan persalinan oleh tenaga kesehatan pada tahun 2008 mencapai 98,96%. 11