BAB 2 LANDASAN TEORI. Menurut Kamus Bahasa Indonesia Sekolah Dasar (2003), perkembangan. diartikan sebagai perluasan; pertumbuhan; kemajuan.

dokumen-dokumen yang mirip
Bahasa adalah salah satu kemampuan dasar dan alamiah yang dianugerahkan. pada umat manusia. Umat manusia tidak akan mungkin mempunyai budaya atau

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Dengan kata lain, tidak ada kegiatan manusia yang tidak disertai bahasa.

BAB I PENDAHULUAN. kualitas kepribadian serta kesadaran sebagai warga negara yang baik.

BAB II LANDASAN TEORI. A. Bahasa Mandarin

BAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia yang terdiri dari bangsa yang multikultural disatukan oleh satu bahasa

1. Pancasila sbg Pandangan Hidup Bangsa

MASYARAKAT MADANI. Hatiningrum, SH.M Si. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Program Studi Manajemen

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

IMPLEMENTASI PANCASILA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

IMPLEMENTASI PANCASILA DALAM KEHIDUPAN BERMASYARAKAT

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI

29. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunadaksa (SDLB-D)

BAB I PENDAHULUAN. atau kelompok individu terutama kelompok minoritas atau kelompok yang

BAB I PENDAHULUAN. The Constitution is made for men, and not men for the Constitution. (Soekarno, dalam pidato tanggal 17 Agustus 1959)

LATIHAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA

BAB I PENDAHULUAN. Tingginya aktifitas sektor industri Tiongkok, serta banyaknya pengguna bahasa

BAB I PENDAHULUAN. jatuhnya pemerintahan Orde Baru sesungguhnya, sebagaimana dikatakan Amien

KEWARGANEGARAAN. Modul ke: DEMOKRASI. Syahlan A. Sume. Fakultas FEB. Program Studi MANAJEMEN.

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Sunatra dalam Pendidikan Politik Kewarganegaraan (2016), suatu bangsa akan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peran yang sangat penting karena menjadi salah satu

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini bahasa memegang peranan penting, karena dengan bahasa

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

PENERAPAN PRINSIP ANDRAGOGI DALAM PROSES PEMBELAJARAN BAHASA CHINA BAGI PELAYAN RESTORAN DI ORIENT RESTAURANT SURAKARTA

EKSISTENSI PANCASILA DALAM KONTEKS MODERN DAN GLOBAL PASCA REMORMASI

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang. Negara yang menganut paham demokrasi, pemikiran yang

BAB I PENDAHULUAN. kepada setiap warganegara untuk memperoleh pendidikan. Karena itu

Demokrasi Sudah Digagas Jauh Sebelum Merdeka

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan sebagai alat negara. Negara dapat dipandang sebagai

INDEKS DEMOKRASI INDONESIA PAPUA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 selanjutnya

Pengertian Universal dalam Bahasa

Pokok-pokok Pikiran RUU Kebudayaan, Negara dan Rakyat 1 [sebuah catatan awam] 2. Oleh Dadang Juliantara

IDENTITAS NASIONAL. Modul ke: 04Teknik. Fakultas. Yayah Salamah, SPd. MSi. Program Studi MKCU

Paham Nasionalisme atau Paham Kebangsaan

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan kemerdekaan sampai hingga era pengisian kemerdekaan

KISI-KISI SOAL UJIAN SEKOLAH SEJARAH INDONESIA SMK NEGERI 3 JEPARA TAHUN PELAJARAN 2016/2017

MENGGAGAS URGENSI PENDIDIKAN PANCASILA DI PERGURUAN TINGGI Fitri Yanti

Eksistensi Pancasila Dalam Konteks Modern dan Global Pasca Reformasi

Dinno Mulyono, M.Pd. MM. STKIP Siliwangi 2017

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. tata kalimat, dan tata makna. Ciri-ciri merupakan hakikat bahasa, antara lain:

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi, kepribadian, kecerdasan dan keterampilan yang ada pada

Manfaat Belajar Pendidikan Pancasila bagi Mahasiswa

KEWARGANEGARAAN KONSTITUSI, KONSTITUSIONALISME DAN RULE OF LAW. Modul ke: 05Fakultas FASILKOM. Program Studi Teknik Informatika

BAB I PENDAHULUAN. Allah memberikan hikmah kepada siapa yang dikehendaki-nya. Dan

2015 PERKEMBANGAN SISTEM POLITIK MASA REFORMASI DI INDONESIA

TUGAS AKHIR KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA SEMESTER GANJIL T.A. 2011/2012 STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Penelitian Hasanah Ratna Dewi, 2015

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

EKSTENSI PANCASILA DALAM KONTEKS MODERN DAN GLOBAL PASCA REFORMASI STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. ini. Akan tetapi, perkembangan teknologi dan industri yang menghasilkan budaya teknokrasi

PENGAMALAN PANCASILA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI DAN REFORMASI

AMANDEMEN UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945

MODUL TEKNOLOGI KOMUNIKASI. Oleh : Dwi Hastuti Puspitasari, SKom, MMSI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI KOMUNIKASI (ERA KOMUNIKASI TULISAN)

BAB I PENDAHULUAN. ini berada dalam genggaman anak bangsa Indonesia sendiri.

BAB I PENDAHULUAN. politik sangat tergantung pada budaya politik yang berkembang dalam masyarakat

26. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI)

BAB 1 PENDAHULUAN. Membaca merupakan proses pengenalan makna kata-kata dan frasa penyusun bacaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. melindungi manusia dari pengaruh alam, sementara pendapatan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Saat ini globalisasi berkembang begitu pesat, globalisasi mempengaruhi

PANCASILA PADA MASA REFORMASI

Kedudukan Dan Fungsi Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Nasional,Negara,Dan Daerah

BAB I PENDAHULUAN. keyakinan dan kepercayaannya. Hal tersebut ditegaskan dalam UUD 1945

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

TUGAS KELOMPOK PKN 1 ORDE REFORMASI TAHUN 1998-SEKARANG. DosenPengampu: Ari Wibowo, M.Pd. Kelompok 12: MadinatulMunawaroh ( )

BAB I PENDAHULUAN. bahasa yang dipergunakan dalam masyarakat. Bahasa memiliki peran dan

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA BERBASIS KEARIFAN LOKAL* 1

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN. Modul ke: Identitas Nasional. Fakultas Ilmu Komunikasi. Program Studi Hubungan Masyarakat. Ramdhan Muhaimin, M.Soc.

SKRIPSI RITA SRI WAHYUTI NIM: A

BAB I PENDAHULUAN. Peran Berita Politik Dalam Surat Kabar Pikiran Rakyat Terhadap Pengetahuan Politik Mahasiswa Ilmu Sosial se-kota Bandung

REVITALISASI PERAN ORGANISASI KEMASYARAKATAN DALAM MENEGAKKAN NILAI-NILAI BHINNEKA TUNGGAL IKA. Fakultas Hukum Universitas Brawijaya

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN NO: 1

2015 KAJIAN PEMIKIRAN IR. SUKARNO TENTANG SOSIO-NASIONALISME & SOSIO-DEMOKRASI INDONESIA

KEWARGANEGARAAN GLOBALISASI DAN NASIONALISME. Nurohma, S.IP, M.Si. Modul ke: Fakultas FASILKOM. Program Studi Teknik Informatika.

TUGAS AKHIR FILSAFAT PANCASILA

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam pembentukan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan zaman yang ada. Pengetahuan merupakan unsur terpenting bagi

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. masyarakat sehari-hari. Masyarakat menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini di kenal dua macam cara berkomunikasi, yaitu komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

HAKIKAT PANCASILA TUGAS AKHIR. Disusun oleh : Sani Hizbul Haq Kelompok F. Dosen : Abidarin Rosidi, Dr, M.Ma.

Pancasila sebagai Dasar Negara

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERAN PERSATUAN MAHASISWA DALAM PEMBANGUNAN INDONESIA. Dr. H. Marzuki Alie KETUA DPR-RI

BAB I LANDASAN DAN TUJUAN PENDIDIKAN PANCASILA

FAKTA PANCASILA DALAM KEHIDUPAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Kehidupan Partai Politik tidak akan lepas dari kesadaran politik masyarakat

Eksistensi Pancasila Dalam Konteks Modern dan Global Pasca Reformasi

Jl. Lembang Terusan No. D57, Menteng Jakarta Pusat, 10310, Indonesia Telp. (021) , Fax (021) Website:

Seminar Nasional dan Launching ADOBSI 385

BAB 5 RINGKASAN. keatas dari penduduk Indonesia yang beragama Islam, masih terdapat agama Kristen,

PENTINGNYA PEMIMPIN BERKARAKTER PANCASILA DI KALANGAN GENERASI MUDA

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN

IDENTITAS NASIONAL. Mengetahui identitas nasional dan pluralitas bangsa Indonesia RINA KURNIAWATI, SHI, MH. Modul ke: Fakultas FAKULTAS.

BAB 6 KESIMPULAN, REFLEKSI, DAN REKOMENDASI. Bab ini akan mendiskusikan kesimpulan atas temuan, refleksi, dan juga

Jawaban Soal-soal Untuk Menguji Diri

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI

Transkripsi:

7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Perkembangan Bahasa Mandarin 2.1.1 Perkembangan Menurut Kamus Bahasa Indonesia Sekolah Dasar (2003), perkembangan diartikan sebagai perluasan; pertumbuhan; kemajuan. Menurut Johannes Muller (2006) perkembangan dalam arti harfiah merupakan suatu istilah dinamis yang mengacu pada perubahan dan pada umumnya dipakai dengan konotasi positif. Maka, dalam bahasa sehari-hari, perkembangan biasanya dimengerti sebagai perkembangan yang diinginkan, berlawanan dengan stagnasi (kondisi tidak aktif/tidak bergerak). Akan tetapi berkaitan dengan keadaan negara-negara berkembang, istilah itu mendapat konotasi negatif. Perkembangan sebagai perubahan merupakan tujuan yang secara universal dicita-citakan, sebab baik pengalaman historis maupun refleksi filsafat memperlihatkan bahwa kemandekan hampir selalu sama dengan kemerosotan dan kematian. Menurut Ensiklopedi Nasional Indonesia (1997), bahasa dan tulisan merupakan jenis komunikasi yang paling populer hingga saat ini. Sebelum terciptanya abjad, bahasa gambar ciptaan orang Mesir cukup lama bertahan sebagai alat komunikasi, yakni sekitar 2.000 tahun. Orang Siria dan Palestina mungkin adalah pencipta abjad yang pertama. Abjad mereka diciptakan pada sekitar tahun 1.500 SM. Abjad pertama ini

8 memiliki sekitar 20 lambang sederhana yang menggambarkan perbedaan suara dalam pengucapan. Dengan mengkombinasikan lambang-lambang dalam satu garis mereka dapat menulis beberapa kata ucap. Abjad ini kemudian menjadi dasar pola abjad bangsa Yunani dan Romawi. Setelah ditemukannya abjad dan terciptanya kata ucap, komunikasi antar manusia berkembang pesat. Penemuan abjad merupakan penemuan besar dalam sejarah manusia karena hampir semua ucapan dapat ditulis dengan jelas, dengan rangkaian lambang yang berbeda. Pengucapan yang jelas menciptakan bahasa komunikasi. Bahasa sebagai alat komunikasi menyebar dan digunakan di seluruh dunia. 2.1.2 Bahasa Menurut Kushartanti & Multamia RMT Lauder..et.al (2005), bahasa diartikan sebagai sistem tanda bunyi yang disepakati untuk dipergunakan oleh para anggota kelompok masyarakat tertentu dalam bekerja sama, berkomunikasi, dan mengidentifikasi diri. Menurut Xu tong qiang 徐通锵 (2001), bahasa adalah perkataan orang yang sering keluar melalui suara yang dikeluarkan agar tersampaikan kepada pendengar, pendengar mendengar dari suara yang menyampaikan informasi; sebuah alat untuk berkomunikasi, di dalam kehidupan masyarakat bahasa sangat penting untuk digunakan. Menurut Ensiklopedi Nasional Indonesia (1997), Bahasa dihubungkan dengan manusia, karena bahasa merupakan alat komunikasi manusia. Manusia dapat menguasai suatu bahasa secara alamiah; itulah bahasa pertama atau bahasa ibu yang

9 dipelajari sejak kanak-kanak. Bahasa pertama merupakan bahasa yang lingkungan sosial-budayanya merupakan bagian dari lingkungan sosial budaya si penutur. Di samping itu seseorang dapat menguasai bahasa lain, biasanya melalui belajar. Umumnya kemampuan penguasaan bahasa kedua lebih rendah daripada bahasa pertama, demikian pula frekuensi penggunaannya. 2.1.3 Mandarin Menurut http://id.wikipedia.org/wiki/bahasa_mandarin, Dalam pengertian sempit Mandarin berarti pu tong hua ( 普通话 ) dan guo yu ( 国语 ) yang merupakan dua bahasa standar yang didasarkan pada bei fang hua ( 北方话 ). Pu tong hua ( 普通话 ) berarti bahasa resmi China dan guo yu adalah bahasa resmi Taiwan. Pu tong hua yang biasanya disebut hua yu, juga merupakan salah satu dari empat bahasa resmi Singapura. Dalam pengertian luas, Mandarin berarti bei fang hua ( 北方话 ) (secara harafiah berarti bahasa percakapan utara), yang merupakan sebuah kategori yang luas yang mencakup beragam jenis dialek percakapan China yang digunakan sebagai bahasa lokal di sebagian besar bagian utara dan barat daya China, dan menjadi dasar bagi pu tong hua ( 普通话 ) dan guo yu ( 国语 ). Bei fang hua ( 北方话 ) mempunyai lebih banyak penutur daripada bahasa yang lainnya dan terdiri dari banyak jenis termasuk versi-versi yang sama sekali tidak dapat dimengerti. 2.1.4 Perkembangan Bahasa Salah satu kekhasan yang sangat penting dari setiap kebudayaan ialah adanya bahasa. (Bernard Raho, 2004). Setiap kebudayaan memiliki bahasa sebagai salah satu

10 alat untuk berkomunikasi dengan orang-orang lain. Bahasa merupakan sarana yang penting dalam mewariskan kebudayaan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Begitu kita belajar menangkap arti dari simbol-simbol yang digunakan dalam bahasa maka kita mempunyai akses untuk mengetahui hal-hal yang terakumulasi dari jaman ke jaman. Dengan mengetahui bahasa kita bisa belajar banyak hal tentang masa lampau. Semakin banyak bahasa yang kita ketahui maka semakin banyak peluang yang kita miliki untuk mengetahui akumulasi pengetahuan yang ditulis dengan bahasa-bahasa berbeda. Perkembangan bahasa sangat ditentukan oleh unsur-unsur budaya lain, seperti ekonomi dan teknologi. Dengan demikian, perkembangan bahasa kita tidak mampu berjalan secara otonom dan eksklusif. 2.2 Pendidikan Pendidikan pada hakikatnya adalah suatu usaha manusia untuk meningkatkan ilmu pengetahuan yang didapat dari lembaga formal maupun non formal. Sedangkan makna pendidikan secara sederhana diartikan sebagai usaha manusia untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaan. Dengan demikian, bagaimanapun sederhananya peradaban suatu masyarakat, didalamnya terjadi atau berlangsung suatu proses pendidikan. Karena itulah sering dinyatakan pendidikan telah ada sepanjang peradaban umat manusia. (Tholib Kasan, 2005). Pendidikan merupakan suatu institusi yang sangat penting dalam proses sosialisasi. Sepanjang hidup, kita belajar banyak hal dari keluarga, kelompok bermain, pemimpin agama, dan media massa. Tetapi sebagian besar proses belajar di dalam

11 masyarakat diperoleh melalui sistem pendidikan formal. (Bernard Raho, 2004) Menurut Ensiklopedi Nasional Indonesia (1997), pendidikan merupakan upaya yang dilakukan dengan sadar untuk mendatangkan perubahan sikap dan perilaku seseorang melalui pengajaran dan latihan. Kegiatan mendidik atau pendidikan bisa terjadi di tempat-tempat yang memang disediakan untuk hal itu, seperti sekolah dengan guru sebagai pendidiknya atau di rumah dengan orang tua yang dengan kata, sikap, dan perilakunya berusaha membentuk sikap dan pandangan hidup anak-anaknya. Saudara atau teman dapat juga menjadi pendidik karena penolakan atau penerimaan mereka terhadap perilaku kita menentukan apakah kita dapat mempertahankan sikap atau mengharuskan mengubah sikap dan perilaku. Dalam masyarakat sederhana, pada awalnya pendidikan dimaksudkan untuk mengajarkan budaya, yaitu mengajar anak untuk mengetahui dan mengamalkan nilai-nilai dan tata cara yang berlaku dalam masyarakat. Proses ini berjalan secara informal, anak belajar melalui pengamatan terhadap lingkungannya dan orang-orang yang terdekat dengan dia. Apa yang harus dilakukan dalam menghadapi situasi tertentu diketahui melalui pengamatan atau pengalaman. Jadi dalam masyarakat sederhana, semua orang lebih tua dan lebih berpengalaman adalah pendidik, begitu pula alam sekitarnya. Namun, dalam masyarakat lebih kompleks makin banyak yang harus diketahui anak untuk bisa hidup dalam lingkungan masyarakatnya dengan baik, karena itu ia tidak baik dapat lagi belajar dengan sendirinya. Ia memerlukan cara lebih efisien untuk dapat menerima transmisi budaya dan pengetahuan yang begitu banyak. Untuk itu

12 diperlukan adanya pendidikan yang formal dengan guru sebagai pendidik dan terbagi dalam berbagai jenjang dan kekhususan. Jadi dapat dikatakan bahwa pendidikan berlangsung secara formal dan nonformal selama hidup dan dilaksanakan disekolah, di dalam keluarga dan ditengah masyarakat. 2.2.1 Pengertian Pendidikan Banyak definisi-definisi yang disampaikan oleh para ahli mengenai pengertian pendidikan. Dalam hal ini penulis mengambil beberapa pendapat ahli, diantaranya sebagai berikut. Menurut Prof. Richey dalam buku Planning for Teaching an Introduction to Education, menjelaskan bahwa pendidikan adalah suatu proses yang lebih luas daripada proses yang berlangsung dalam sekolah saja. Menurut Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan perilaku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran atau pelatihan. 2.3 Era Reformasi 2.3.1 Pengertian Era Menurut Ensiklopedi Nasional Indonesia (1997), era diartikan sebagai sistem waktu yang lebih panjang daripada satu tahun kalender. Dalam era ini tahun-tahun kalender diberi nomor, berawalkan suatu peristiwa bersejarah tertentu.

13 Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1992), era diartikan sebagai kurun waktu dalam sejarah; sejumlah tahun di jangka waktu antara beberapa peristiwa penting dalam sejarah; masa. 2.3.2 Pengertian Reformasi Menurut Ensiklopedi Nasional Indonesia (1997), reformasi adalah gerakan sosial. Menurut Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, reformasi diartikan sebagai perubahan untuk perbaikan dalam suatu masyarakat atau pemerintahan (biasanya tentang politik, agama, sosial, dan sebagainya). Menurut pandangan sosiologi, reformasi merupakan salah satu bentuk perilaku bersama yang penting berupa tindakan sejumlah besar orang yang terorganisasi dan disiagakan untuk mendukung dan memperjuangkan (atau sebaliknya, untuk melawan) suatu perubahan sosial. Berbagai revolusi dan reformasi adalah tipe umum gerakan sosial. Partisipasi kebanyakan orang dalam gerakan sosial pada umumnya hanya informal atau tidak langsung. Biasanya banyak simpatisannya mendukung dan mengidentifikasikan dirinya dengan gerakan itu beserta programnya, tanpa menggabungkan dirinya kepada suatu organisasi formal apapun yang berkaitan dengan gerakan itu. (Ensiklopedi Nasional Indonesia, 1997) 2.3.3 Era Reformasi Menurut http://id.wikipedia.org/wiki/indonesia:_era_reformasi, Era Reformasi adalah sebutan bagi pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid. Era

14 Reformasi di Indonesia dimulai pada pertengahan 1998, tepatnya saat Presiden Soeharto mengundurkan diri pada 21 Mei 1998 dan digantikan wakil presiden BJ Habibie. Sebelum era reformasi adalah era orde baru, era orde baru adalah sebutan bagi pemerintahan Presiden Soeharto yang dimulai sejak tahun 1966 sampai 1998. Pada tanggal 16 Juli 1966, Menteri Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan RI mengeluarkan surat keputusan untuk menutup semua sekolah yang berbahasa pengantar China. Sejak saat itu, khususnya warga negara Indonesia keturunan China tidak dapat menerima pendidikan Bahasa Mandarin ataupun berbicara Bahasa Mandarin Latar belakang yang menyebabkan terjadinya era reformasi adalah krisis finansial Asia yang menyebabkan ekonomi Indonesia melemah dan semakin besarnya ketidakpuasan masyarakat Indonesia terhadap pemerintahan pimpinan Soeharto Pada era reformasi, pemerintah mengeluarkan Keputusan Presiden Nomor 4 tahun 1999 yang berisi tentang penghapusan Surat Bukti Kewarganegaraan Indonesia (SKBRI) dan izin pelajaran Bahasa Mandarin. Sejak dikeluarkan keputusan presiden ini, khususnya warga negara Indonesia keturunan China memperoleh kebebasan kembali dalam menerima pendidikan Bahasa Mandarin ataupun berbicara Bahasa Mandarin untuk percakapan sehari-hari.