BAB IV ANALISIS. Setelah mengetahui legalitas şallallahu alaihi wasallam dan alaihi

dokumen-dokumen yang mirip
Isilah 10 Hari Awal Dzul Hijjah dengan Ketaatan

Kekhususan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam Yang Tidak Dimiliki Oleh Umatnya

Al-Wadud Yang Maha Mencintai Hamba-Hamba-Nya Yang Shaleh

Bukti Cinta Kepada Nabi

Mari Bershalawat Rabu, 07 April 04

Pentingnya Menyambung Silaturahmi

Istiqomah. Khutbah Pertama:

Keutamaan Bulan Dzul Hijjah

Ternyata Hari Jum at itu Istimewa

DZIKIR PAGI (Dibaca dari shalat subuh hingga terbit matahari)

TAWASSUL. Penulis: Al-Ustadz Muhammad As-Sewed

Sifat Allah Al-Hayiyyu, Yang Maha Pemalu

Mensyukuri Nikmat Al Quran

Sejumlah ulama berpendapat bahwa menjalankan shalat berjamaah mengandung banyak nilai kebaikan, diantaranya berikut;

3 Wasiat Agung Rasulullah

Adab dan Keutamaan Hari Jumat

Adab Membaca Al-Quran, Membaca Sayyidina dalam Shalat, Menjelaskan Hadis dengan Al-Quran

Meraih Sifat Qona ah (Merasa Kecukupan)

Hidayah Adalah Karunia Ilahi

Disebarluaskan melalui: website: TIDAK untuk tujuan KOMERSIL

Menggapai Ridha Allah dengan Birrul Wâlidain. Oleh: Muhsin Hariyanto

E٤٨٤ J٤٧٧ W F : :

BAB III PENAFSIARAN BUYA HAMKA TENTANG SHALAWAT

Sifat Surga dan Penghuninya

Berpegang kepada Al-Qur'an dan As-Sunnah, dan tidak bertaqlid kepada seseorang

Kesadaran Akan Keberadaan. Ahmad Munir

Marhaban Yaa Ramadhan 1434 H

Ulama berselisih pendapat tentang hukum berdoa bagi kaum muslimin ketika khotbah kedua.

mendapatkan syafaat dari Rasulullah pada hari kiamat. 5. Apabila diucapkan setelah dan sebelum doa, akan menyebabkan doa segera naik ke langit, dan

Aku telah meminta hujan dengan Majaadiihus Samaa yang dengannya hujan diturunkan.

BAB III ŞALAWAT DAN SALĀM DALAM TAFSIR AL-MARĀGHĪ. sangat urgen dalam penelitian ini, lebih-lebih penelitian yang menjadikan

Mukadimah. Pengkajian

Alhamdulillah.. Segala puji hanya milik Allah Azza Wa Jalla, Dzat yang menciptakan seluruh alam semesta, yang telah memberi sebaik-baik pemberian.

"Sesungguhnya Kami telah menurunkan (Al Qur an) pada malam

MATAN. Karya Syaikh Al Imam Muhammad bin Abdul Wahhab

Pentingnya Menyambung Silaturahmi

yuslimu-islaman. Bukti ketundukan kepada Allah SWT itu harus dinyatakan dengan syahadat sebagai sebuah pengakuan dalam diri secara sadar akan

Seribu Satu Sebab Kematian Manusia

Sumber: Islam4Kids.com Berdasarkan Kisah Para Nabi oleh Ibnu Katsir dan Tafsir Ibnu Katsir

Meneladani Kepemimpinan Rosululloh Solawahualaihi wassalam

Sumber: Islam4Kids.com Berdasarkan Kisah Para Nabi oleh Ibnu Katsir dan Tafsir Ibnu Katsir. Disebarluaskan melalui:

Bimbingan Islam di Musim Hujan

Allah berfirman. Dan rahasiakanlah perkataanmu atau nyatakanlah; sesungguhnya Dia Maha Mengetahui apa yang bergejolak di dalam dada.

Melanggengkan Ketaatan Pasca Ramadhan

Ramadhan dan Taubat Kepada Allah

Cahaya di Wajah Orang-Orang Yang Memahami Ilmu Agama

Umrah dan Haji Sebagai Penebus Dosa

Jangan Taati Ulama Dalam Hal Dosa dan Maksiat

SEBAB-SEBAB PARA ULAMA BERBEDA PENDAPAT. (Dirangkum dari kitab Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah Raf ul Malaam an Aimatil A laam )

Jangan Mudah Melaknat dan Mencela

Tiada suatu ucapanpun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir (Qaaf:18 )

Merenungi Firman Allah Ta ala

Mengenal Nama-Nama dan Sifat-Sifat Allah

Sucikan Diri Benahi Hati

Bertakwa Kepada Allah dalam Kehidupan Bertetangga

[ Indonesia Indonesian

Bab 4 باب الصدق. Kebenaran

Jika kamu mengikuti kebanyakan manusia di bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. [Q.S. 6 : 116]

Renungan Pergantian Tahun

???????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????

Motivasi Agar Istiqomah

As-hamad, Penguasa Yang Maha Sempurna dan Tempat Bergantung Segala Sesuatu

Al-Matiin, Yang Maha Kokoh

???????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????

Memburu Malam Seribu Bulan

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PERINGATAN ISRA MI RAJ NABI MUHAMMAD SAW MAJELIS TA LIM AHAD PAGI MASJID AGUNG KABUPATEN SEMARANG

Salman Alfarisy, Lc.* Sekretaris Asia Pacific Community for Palestine

??????????????????????????????????????????????? :????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PERINGATAN ISRO MI ROJ NABI MUHAMMAD SAW. DI LAPAS AMBARAWA

Lailatul Qadar. Rasulullah SAW Mencontohkan beberapa amal khusus terkait Lailatul Qadar ini, di antaranya:

Engkau Bersama Orang Yang Kau Cintai

Istri-Istri Rasulullah? Adalah Ibunya Orang-Orang Beriman

Berpegang Teguh dengan Alquran dan Sunnah

Kewajiban Seorang Muslim Terhadap Alquran

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Ajari Anak Untuk Berdoa

Disebarluaskan melalui: Website: November, TIDAK untuk tujuan KOMERSIL

Menyambut Datangnya Bulan Ramadhan

Disebarluaskan melalui: website: TIDAK untuk tujuan KOMERSIL

Memahami Maksud dan Tujuan Persaudaraan Seiman

Kekeliruan Sebagian Umat Islam di Bulan Rajab

PANDUAN SOLAT SUNAT DO A DAN WIRID

Tauhid untuk Anak. Tingkat 1. Oleh: Dr. Saleh As-Saleh. Alih bahasa: Ummu Abdullah. Muraja ah: Andy AbuThalib Al-Atsary. Desain Sampul: Ummu Zaidaan

Khutbah Jum'at. Isra' Mi'raj. Bersama Dakwah 1

Luasnya Rahmat (kasih sayang) Allah Subhanahu wa Ta ala

Ust. H. Ahmad Yani, Lc. MA. Urgensi Menjaga Lisan

Khutbah Jum'at. Keutamaan Muharam. Bersama Dakwah 1

Furqan Salam Dalam Perspektif Islam tentang menebarkan dan menjawab salam, keutamaan menebarkan dan menjawab salam, kemudian makna dan cara memeberika

Tafsir Surat Al-Kautsar

Penetapan Awal Bulan Ramadhan dan Syawal

Keutamaan Kalimat Tauhid dan Syarat-Syaratnya

Islam Satu-Satunya Agama Yang Benar

Berhati-Hati Dalam Menjawab Permasalahan Agama

Agar Nabi Muhammad Mencintai Kita

Allah Telah Memudahkan Alquran Untuk Dipelajari

Beribadah Kepada Allah Dengan Mentauhidkannya

Taqlid, Do'a Iftitah dan Shalawat HUKUM TAQLID, DOA IFTITAH DAN SHALAWAT KHUTBAH JUM'AT

*** Bahaya Vonis Kafir

KISI KISI SOAL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS UTS GENAP KELAS VII (TUJUH) (untuk memperkaya wawasan WAJIB BACA BUKU PAKET)

Khotbah yang Menggelisahkan

Transkripsi:

60 BAB IV ANALISIS Setelah mengetahui legalitas şallallahu alaihi wasallam dan alaihi sallam dari tafsir al-marāghī di dalam bab tiga, maka pada bab ini akan dipaparkan analisis guna menganalisa şalawat dan salam yang terdapat dalam tafsir al-marāghī. A. Analisis Şalawat Dan Salam Dalam Tafsir Al-Marāghī Sebagaimana yang telah diuraikan dalam bab sebelumnya tentang konsep şalawat kepada para Nabi yaitu şallallahu alaihi wasallam dan alaihi sallam, al-marāghī menerangkan bahwa şalawat yang dijelaskan mengacu pada pemaknaan. Dalam penjelasannya al-marāghī memaknai şalawat dengan pernyataan bahwa şalawat yang dilakukan oleh Allah SWT maksudnya ialah memberi rahmat. Sedangkan yang dilakukan oleh para Malaikat, yang dimaksud ialah memohonkan ampun. Sebagaimana dikatakan oleh Ibnu Abbas adalah sesungguhnya Allah memberi rahmat kepada Nabi, sedangkan para Malaikat mendo akan dan memohonkan ampun untuknya. Dalam Tafsir al-marāghī menjelaskan bahwa orang-orang yang beriman, do akanlah agar Nabi mendapat rahmat, dan tampakanlah kemuliaannya dengan cara apa pun yang kamu lakukan yaitu mengikuti dia dengan baik dan mematuhi perintahnya dalam segala hal yang Nabi Muhammad perintahkan. Juga dengan mengucapkan şalawat dan salām kepadanya dengan lidahmu.

61 Begitu juga al-marāghī memaknai salam sebagai pujian yang baik dikalangan para Nabi. Sebutan yang baik ini sebagai salam kesejahteraan yang dilimpahkan kepada para Nabi terkemudian diabadikan oleh Allah SWT. Adapun ayat-ayat yang dijadikan rujukan al-marāghī didalam menjelaskan şalawat dan salam sebagai bentuk penghormatan terhadap hamba-hamba Allah pilihan diantaranya ialah surat al-ahzab ayat 56, dan Surat as-şāffāt ayat 79,109, 120, 130, dan 181. Ayat-ayat diatas, itulah yang dirujuk oleh al-marāghī dalam memaparkan şalawat dalam bentuk şallallāhu alaihi wasallam yang diperuntuhkan untuk Nabi Muhammad SAW. Dan juga salam dalam bentuk alaihi salām yang ditujukan kepada para Nabi. Al-Marāghī menyebutkan selain surat al-ahzab ayat 56 yang dijadikan sebagai dasar untuk berşalawat kepada Nabi, al-marāghī juga merujuk kepada hadis yang diriwayatkan oleh an-nasaī melalui jalur sanad dari Abdillah bin Abi Ţalңah sebagai berikut: Begitu pula Abdullah bin abī Ţalңah meriwayatkan dari ayahnya, bahwa Rasulullah SAW datang pada suatu hari, sedang pada wajahnya tampak berseri-seri. Maka kami berkata sesungguhnya kami benar-benar tahu kegembiraan pada wajah engkau. Maka Rasul menjawab, Jibril telah datang kepadaku, lalu berkata, Ya Muhammad, sesungguhnya tuhanmu

62 menyampaikan salam kepadamu dan berfirman, tidaklah engkau rela bahwa tak seorang pun mengucapkan şalawat kepadamu di antara umatmu, kecuali Aku (Allah) memberi rahmat 10 kali lipat kepadanya. Dan tidak seorang dari umatmu yang menyampaikan salam kepadamu kecuali aku menyampaikan salam kepadamu 10 kali lipat. Ahmad Muşţafā al-marāghī, juga mengutip hadis tentang bagaimana cara mengucapkan şalawat dan salām kepada Nabi Muhammad. Hal ini Seperti hadiş yang diriwayatkan Imam Bukhārī melalui jaur sanad Ka ab ibnu Ujrah sebagai berikut: Al-Bukhārī dengan sanad dari Ka ab ibnu Ujrah meriwayatkan bahwa Ka ab berkata, Rasulullah SAW ditanya? Ya Rasulullah, adapun mengucapkan salām padamu kami telah tau, maka bagaimana mengucapkan şalawat? Nabi menjawab, ucapkanlah Allahumma shalli ala Muhammad wa ala ali Muhammad kama shallaita ala Ibrāhim. (Ya Allah berilah rahmat kepada Muhammad dan kepada keluarga Muhammad sebagaimana engkau telah memberi rahmat kepada Ibrāhim). Sebagai bahan atau sumber perbandingan analilis terhadap pemaknaan şalawat dan salam menurut Ahmad Muşţafā al-marāghī, maka terdapat pemaknaan şalawat dan salam menurut para tokoh mufasir lain diantaranya yaitu: 1. Tafsir Al-Mishbah Sesungguhnya Allah yang maha agung lagi maha kuasa bahkan menghimpun segala sifat terpuji, dan demikian pula Malaikat-Malaikat-Nya yang merupakan makhluk-makhluk suci, sangat cinta dan kagum kepada Nabi

63 Muhammad SAW, karena itu mereka yakni Allah SWT bersama semua Malaikat, terus menerus berşalawat untuk Nabi, yakni Allah melimpahkan rahmat dan aneka anugerah dan Malaikat bermohon kiranya dipertinggi lagi derajat dan dicurahkan maghfirah atas Nabi Allah yang merupakan makhluk Allah yang termulia dan yang paling banyak jasanya kepada umat manusia dalam memperkenalkan Allah dan jalan lurus menuju kebahagian. Karena itu hai orang-orang yang beriman, berşalawatlah kamu semua untuknya yakni mohonlah kepada Allah kiranya şalawat pun lebih dicurahkan lagi kepada beliau, dan disamping itu hai orang-orang beriman hindarkanlah dari beliau segala aib dan kekurangan serta sebut-sebutlah keistimewaan dan jasa beliau dan bersalamlah yakni ucapkanlah salam penghormatan kepada beliau yang sempurna lagi penuhi tuntunan beliau. Perintah Allah kepada orang-orang beriman ini, setelah sebelumnya menyatakan diri-nya dan para Malaikat berşalawat adalah untuk menggambarkan bahwa penghuni langit dan para Malaikat mengagungkan Nabi Muhammad SAW, maka hendaknya kaum muslimin yang merupakan penghuni bumi mengagungkan beliau pula. 2. Tafsir Al-Qurthubi Ayat ini menyebutkan betapa tingginya derajat Nabi Muhammad SAW disisi Allah, setelah sebelumnya disebutkan bahwa Nabi Muhammad SAW terpelihara dari perbuatan dan pemikiran yang buruk. Selain itu, beliau diberi kehormatan dengan cara mengharamkan para istrinya untuk dinikahi

64 oleh siapa pun setelah beliau. Beliau juga diberi kehormatan dengan şalawat dari Allah dan para Malaikat-Nya. Şalawat dari Allah kepada Nabi Muhammad SAW adalah pemberian rahmat dan keridhaan-nya, sedangkan şalawat dari para Malaikat adalah do a dan permohonan ampun untuk beliau, dan şalawat dari umat beliau adalah do a dan pengagungan terhadap beliau. Para Ulama berlainan pendapat mengenai tempat kembalinya dhamir kata ganti pada lafadh yusalluna, beberapa diantara mereka berpendapat bahwa dhamir tersebut kembali kepada Allah dan para Malaikat-Nya. Ini adalah firman Allah yang juga mengangkat kehormatan para Malaikat, dimana tidak ada siapa pun yang boleh digandengkan namanya dengan nama Allah pada sebuah dhamir, terkecuali Allah sendiri. Para Ulama sepakat bahwa berşalawat kepada Muhammad SAW hukumnya fardhu satu kali seumur hidup. Sedangkan berşalawat yang lebih dari itu, maka hukumnya sunah muakadah (sunah yaang hukum pelaksanaannya sangat dianjurkan dan jarang ditinggalkan oleh Nabi Muhammad SAW) yang hampir mendekati wajib. Bagi seorang muslim, berşalawat kepada Nabi Muhammad SAW tidak mugkin ditinggalkan atau dilupakan kecuali jika dia adalah orang yang kurang kebaikannya. Para Ulama berbeda pendapat mengenai waktu diwajibkannya berşalawat. Beberapa diantara mereka berpendapat bahwa berşalawat itu diwajibkan pada setiap kali nama beliau disebutkan. Karena, ada sebuah riwayat disebutkan.

65 Barang siapa yang mendengar namaku disebutkan lalu ia tidak berşalawat kepadaku, maka ia akan dimasukan kedalam api neraka dan dijauhkan dari alah. Berkaitan dengan keutamaan yang diperoleh oleh seseorang yang berşalawat kepada Nabi Muhammad SAW, ada sebuah hadist Nabi yang menyebutkan Barang siapa yang berşalawat kepdaku satu şalawat maka Allah akan berşalawat kepadanya sebanyak sepuluh şalawat. Sahal bin Abdullah berkata, berşalawat kepada Nabi Muhammad SAW itu lebih baik dari pada melakukan beberapa ibadah lainnya, karena setelah Allah dan para Malaikatnya berşalawat kepada Nabi SAW, kemudian Allah SWT juga mmerintahkan kepada orang-orang mukmim untuk berşalawat kepada beliau. Sedangkan ibadah-ibadah lainnya tidak seperti itu. Firman Allah wasallimu tasiman dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya. Al-Qadhi Abu Bakar bin Bakir meriwayatkan bahwa ayat ini diturunkan kepada Nabi Muhammad dengan membawa pesan dan perintah untuk para sahabat beliau agar membawa salam kepada beliau. Begitu pula dengan kaum muslimin setelah mereka juga diperintahkan untuk memberi salam kepada beliau ketika berkunjung ke makamnya dan ketika disebutkan namanya.

66 3. Tafsir Fizhilalil Qur an Şalawat Allah terhadap Rasulullah adalah pujian-nya atas beliau diantara para Malaikat. Sedangkan şalawat Malaikat terhadap Rasulullah adalah do a mereka bagi beliau di sisi Allah. Sungguh mulia dan tingginya martabat demikian dimana seluruh yang ada menyaksikan berulng-ulang pujian Allah atas Nabi-Nya. Seluruh alam semesta tercerahkan dengannya dan bersahut-sahutan memuji Rasulullah. Allah telah menetapkan pujian itu dalam alam semesta ini sejak zaman azali dan kekal selamanya. Tidak ada nikmat dan kemulian yang lebih tinggi dari pada nikmat dan kemuliaan ini. Jadi, nilai apa lagi yang diberikan oleh manusia ketika berşalawat dan memberi salam kepada Rasulullah setelah şalawat dan salam Allah baginya dan para Malaikat semuanya di al-mala ul a la bagi beliau. Sebetulnya Nabi SAW tidak membutuhkannya sama sekali. Namun, Allah hendak memuliakan orang-orang yang beriman dengan menghubungkan dan mengaitkan antara şalawat dan salam-nya dengan şalawat dan salam mereka. Dan, Dia ingin menyampaikan mereka dengan cara ini kepada kedudukan yang tinggi, mulia, azali dan kekal abadi. Dalam susaana kemulian dan penghormatan Ilahi seperti ini, tampak sekali bahwa gangguan dan hinaan orang-orang kepada Rasulullah adalah keburukan yang sangat jahat, hina, keji, dan jelek. Keburukan dan kejahatan itu di tambah lagi dengan hakikat bahwa sesungguhya gangguan dan penghinaan terhadap Rasulullah itu juga

67 merupakan gangguan dan penghinaan kepada Allah dari hamba-nya dan makhluk-nya. Padahal, mereka tidak mungkin dapat menganggu dan menyakiti Allah. Namun, ungkapan seperti ini mengambarkan sensitivitas dan kepedulian terhadap gangguan dan penghinaan terhadap utusan Allah, seolah-olah gangguan dan penghinaan itu itu ditujukan kepada zat Allah yang maha tinggi. Sungguh alangkah jahatnya, alangkah kejinya, dan alangkah buruknya. 4. Tafsir Al-Azhar Surat al-ahzab ayat 56 ini memperkuat rasa hormat yang wajib kita lakukan kepada Nabi, bukan saja dikala hidupnya, bahkan sampai setelah beliau wafat pun. Allah memberi bukti bahwa Allah sendiri pun berlaku hormat kepada Nabi. Allah mengucapkan şalawat kepada Nabi, Malaikat- Malaikat dilangit pun mengucapkan şalawat kepada Nabi. Maka orang-orang yang beriman hendaklah mengucapkan şalawat pula kepada beliau. Imam Bukhari berkata menurut Abul Aliyah yang dimaksud dengan Allah şalawat Allah kepada Nabi ialah pujian yang Dia berikan terhadap Nabi. Dan şalawat Malaikat kepada Nabi ialah do anya. Ibnu Abbas menerangkan bahwa yang dimaksud dengan Allah memberi şalawat ialah berkah. Abu Isa Tarmidzi mengatakan bahwa sufyan dan bukan seorang dua dari orang-orang yang berilmu mengatakan bahwa şalawat Allah atas Nabi ialah rahmat-nya kepada beliau. Şalawat Malaikat ialah ketika dia memohonkan ampun untuk Nabi kepada Allah.