Pertama, batas kepatutan untuk suami yang melakukan masa berkabung

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III PELAKSANAAN MASA BERKABUNG BAGI SUAMI YANG DITINGGAL MATI ISTRINYA DI DESA NGIMBANG KECAMATAN PALANG KABUPATEN TUBAN

A. Analisis Tradisi Standarisasi Penetapan Mahar Dalam Pernikahan Gadis dan. 1. Analisis prosesi tradisi standarisasi penetapan mahar

BAB V ANALISIS. 1. Pendapat ulama yang Melarang Keluar Rumah dan Berhias Bagi Wanita Karier.

Perzinahan dan Hukumnya SEPUTAR MASALAH PERZINAHAN DAN AKIBAT HUKUMNYA

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. A. Deskripsi Pendapat Hukum Para Ulama di Kota Banjarmasin Tentang Ihdad di

dan kepada kaum perempuan (sesama) mereka (QS an-nur [24]: 31).

YANG HARAM UNTUK DINIKAHI

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PERCERAIAN KARENA ISTERI. A. Analisis terhadap Dasar Hukum dan Pertimbangan Hakim karena Isteri

BAB I PENDAHULUAN. berpasang-pasangan termasuk di dalamnya mengenai kehidupan manusia, yaitu telah

Bolehkah melaksanakan perkawinan seorang perempuan dengan seorang laki laki yang bapak keduanya saudara sekandung, yaitu seayah dan seibu?

BAB I PENDAHULUAN. Pernikahan pada dasarnya merupakan perilaku makhluk ciptaan. TuhanYang Maha Esa yang tidak hanya terbatas pada diri seorang manusia

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

BAB I PENDAHULUAN. sering dilakukan oleh banyak orang Islam, beberapa diantaranya adalah dengan

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI SAWAH BERJANGKA WAKTU DI DESA SUKOMALO KECAMATAN KEDUNGPRING KABUPATEN LAMONGAN

MAHRAM. Pertanyaan: Jawaban:

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBERIAN WASIAT DENGAN KADAR LEBIH DARI 1/3 HARTA WARISAN KEPADA ANAK ANGKAT

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR:

BAB IV. A. Analisis Terhadap Dasar Hukum yang Dijadikan Pedoman Oleh Hakim. dalam putusan No.150/pdt.G/2008/PA.Sda

BAB IV ANALISIS HUKUM PIDANA ISLAM TERHADAP TINDAKAN ASUSILA DAN PENGANIAYAAN OLEH OKNUM TNI

BAB IV NASAB DAN PERWALIAN ANAK HASIL HUBUNGAN SEKSUAL SEDARAH (INCEST) DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Orang Yang Meninggal Namun Berhutang Puasa

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PENGULANGAN PEKERJAAN BORONGAN PEMBUATAN TAS DI DESA KRIKILAN KECAMATAN DRIYOREJO KECAMATAN GRESIK

IDDAH DALAM PERKARA CERAI TALAK

ZAKAT PENGHASILAN. FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 3 Tahun 2003 Tentang ZAKAT PENGHASILAN

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh pendidikan formal informal dan non-formal. Penerapan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Yang Diizinkan Tidak Berpuasa

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. 1. dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang beriman dan bertaqwa

MEMBATALKAN PUASA. HAL-HAL YANG MEMBATALKAN PUASA Yang membatalkan puasa ada enam perkara : 1. Makan dan minum Firman Allah SWT :

PANDUAN ISLAMI DALAM MENAFKAHI ISTRI

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Mengganti Puasa Yang Ditinggalkan

BAB IV ANALISIS LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN

BAB IV ANALISIS METODE ISTINBA<T} HUKUM FATWA MUI TENTANG JUAL BELI EMAS SECARA TIDAK TUNAI

STUDI ANALISIS TERHADAP PASAL 105 KOMPILASI HUKUM ISLAM TENTANG PEMELIHARAAN ANAK YANG BELUM/SUDAH MUMAYYIZ

BAB I PENDAHULUAN. Pesantren), (Semarang: Walisongo Press, 2009), hlm. 19. hlm. 359.

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

BAB IV. Tentang Perubahan Atas Undang-Undang No 2 Tahun 2008 Tentang Partai. Politik, dalam pasal 1 ayat (1) yang berbunyi : Partai politik adalah

TETANGGA Makna dan Batasannya حفظه هللا Syaikh 'Ali Hasan 'Ali 'Abdul Hamid al-halabi al-atsari

BAB I PENDAHULUAN. Sehubungan dengan itu Allah Swt berfirman dalam Alquran surah At-Tahrim

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

BAB IV. ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBERIAN NAFKAH ANAK ATAS DASAR EX AEQUO ET BONO DALAM STUDI PUTUSAN No.1735/Pdt.G/2013/PA.

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBERIAN UPAH DENGAN KULIT HEWAN KURBAN DI DESA JREBENG KIDUL KECAMATAN WONOASIH KABUPATEN PROBOLINGGO

BAB I PENDAHULUAN. menghayati kandungan isinya. Buta aksara membaca al-qur an ini

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM PENETAPAN HARGA PADA JUAL BELI AIR SUMUR DI DESA SEBAYI KECAMATAN GEMARANG KABUPATEN MADIUN

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Anjuran Mencari Malam Lailatul Qadar

Istiqomah dalam menjaga ibadah ********************

KAIDAH FIQH. Disyariatkan Mengundi Jika Tidak Ketahuan Yang Berhak Serta Tidak Bisa Dibagi. حفظه هللا Ustadz Ahmad Sabiq bin Abdul Lathif Abu Yusuf

P E N E T A P A N Nomor 0026/Pdt.P/2013/PA Slk

Siapakah Mahrammu? Al-Ustadz Abu Muhammad Dzulqarnain

BAB IV ANALISIS. A. Tinjauan Yuridis terhadap Formulasi Putusan Perkara Verzet atas Putusan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Al-Qur an merupakan kitab suci umat Islam yang berisi firman Allah

BAB IV ANALISIS PENDAPAT MAZHAB DAN TENTANG STATUS WALI DALAM PERKAWINAN

BAB IV ANALISIS HUKUM TERHADAP PUTUSAN PENGADILAN AGAMA SAMPANG. NOMOR: 455/Pdt.G/2013.PA.Spg.

Bersama : H. Ahmad Bisyri Syakur,Lc.MA.

ار ا خ ط ب ا خ ذ ك ى ا ي ر اأ ة ف ق ذ ر أ ر ب غ ض ي ا ذ ع ا ن ك اح ا ف ه ف ع م. )ر ا اح ذ اب دا د(

FATWA TARJIH MUHAMMADIYAH HUKUM NIKAH BEDA AGAMA

Adab makan berkaitan dengan apa yang dilakukan sebelum makan, sedang makan dan sesudah makan.

BAB IV ANALISIS TENTANG IDDAH BAGI ISTRI YANG DITINGGAL MATI SUAMINYA DALAM KEADAAN HAMIL

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

BAB I PENDAHULUAN. Perkawinan amat penting dalam kehidupan manusia, perseorangan maupun

Mengabulkan DO A Hamba-Nya

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

BAB IV ANALISIS TERHADAP JUAL BELI IKAN BANDENG DENGAN PEMBERIAN JATUH TEMPO DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

Ustadz Ahmas Faiz Asifuddin, MA. Publication: 1436 H_2014 M. Disalin dari Majalah al-sunnah, Edisi 08, Th.XVIII_1436/2014

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 4 Tahun 2003 Tentang PENGGUNAAN DANA ZAKAT UNTUK ISTITSMAR (INVESTASI)

BAB I PENDAHULUAN. kental dan peka terhadap tata cara adat istiadat. Kekentalan masyarakat Jawa

SESUAI PROFESI, BOLEHKAH SAYA MENASEHATI PENCARI KERJA UNTUK BEKERJA DI PERUSAHAAN HARAM?

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP APLIKASI TABUNGAN RENCANA MULTIGUNA DI PT. BANK SYARI AH BUKOPIN Tbk. CABANG SURABAYA

BAB IV. PENYELESAIAN MASALAH PERJANJIAN KERJA ANTARA PEMILIK APOTEK DAN APOTEKER DI APOTEK K-24 KEBONSARI SURABAYA DAlAM PRESPEKTIF HUKUM ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. dapat menghadapi segala tantangan yang akan timbul, lebih-lebih dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Orang tua adalah komponen keluarga yang di dalamnya terdiri dari ayah

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI BARANG SERVIS DI TOKO CAHAYA ELECTRO PASAR GEDONGAN WARU SIDOARJO

PROSES AKAD NIKAH. Publication : 1437 H_2016 M. Disalin dar Majalah As-Sunnah_Baituna Ed.10 Thn.XIX_1437H/2016M

STUDI KOMPARASI TENTANG PENARIKAN HIBAH DALAM PASAL 212 KHI DAN PASAL 1688 KUH PERDATA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TENTANG PERNIKAHAN WANITA HAMIL OLEH SELAIN YANG MENGHAMILI. Karangdinoyo Kecamatan Sumberrejo Kabupaten Bojonegoro

BAB IV ANALISIS PERSAMAAN, PERBEDAAN, DAN AKIBAT HUKUM ANTARA HUKUM ISLAM DAN HUKUM PERDATA DALAM MENGATUR OBJEK JAMINAN GADAI

BAB IV ANALISIS HUKUM BISNIS ISLAM TERHADAP PENGAMBILAN KEUNTUNGAN PADA PENJUALAN ONDERDIL DI BENGKEL PAKIS SURABAYA

KEWAJIBAN PUASA. Publication: 1435 H_2014 M. Tafsir Surat al-baqarah ayat

BAB I PENDAHULUAN. kalangan manusia, tetapi juga terjadi pada tumbuhan maupun hewan. Perkawinan

(الإندونيسية بالغة) Wara' Sifat

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP IDDAH CERAI MATI PEREMPUAN KARIER YANG BEKERJA DALAM MASA IDDAH DAN BEKERJA DENGAN BERHIAS DIRI

ISLAM dan DEMOKRASI (1)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Hukum Onani. Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah Syaikh Muhammad al-utsaimin rahimahullah

3BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. bagi rakyatnya, sehingga mampu mandiri dan dapat membangun bangsa.

Menzhalimi Rakyat Termasuk DOSA BESAR

TAFSIR SURAT AL-QAARI AH

BAB I PENDAHULUAN. nasional sebagaimana yang dirumuskan dalam Undang-Undang RI No.20 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. seorang pria atau seorang wanita, rakyat kecil atau pejabat tinggi, bahkan penguasa suatu

Akal Yang Menerima Al-Qur an, dan Akal adalah Hakim Yang Adil

BAB I PENDAHULUAN. perceraian. Selanjutnya persoalan yang terjadi di Indonesia telah diatur bahwa

BAB IV ANALISIS AKAD IJA>RAH TERHADAP PERJANJIAN KERJA ANTARA TKI DENGAN PJTKI DI PT. AMRI MARGATAMA CABANG PONOROGO

BAB I PENDAHULUAN. yang dilakukan dan tindakan yang diambil akan bertentangan dengan normanorma

1. Identitas a. Nama Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam b. Semester : I c. Kompetensi Dasar :

BAB IV PERNIKAHAN SEBAGAI PELUNASAN HUTANG DI DESA PADELEGAN KECAMATAN PADEMAWU KABUPATEN PAMEKASAN

Transkripsi:

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI PASAL 170 AYAT 2 KOMPILASI HUKUM ISLAM TENTANG MASA BERKABUNG BAGI SUAMI DI DESA NGIMBANG KECAMATAN PALANG KABUPATEN TUBAN A. Batas Kepatutan Masa Berkabung Bagi Suami Di Desa Ngimbang Kecamatan Palang Kabupaten Tuban Berdasarkan hasil wawancara dan observasi yang penulis lakukan dan telah dijabarkan pada pembahasan sebelumnya, batas kepatutan di Desa Ngimbang Kecamatan Palang Kabupaten Tuban ada dua. Yaitu batas kepatutan suami melakukan masa berkabung dan batas kepatutan seorang suami menikah lagi setelah ditinggal mati oleh Istrinya. Pertama, batas kepatutan untuk suami yang melakukan masa berkabung setelah Istrinya meninggal menurut pendapat mayoritas masyarakat desa Ngimbang Kecamatan Palang Kabupaten Tuban adalah selama empat bulan sepuluh hari atau sama dengan masa berkabung untuk seorang Istri yang ditinggal mati suaminya. Masyarakat menganggap samanya lama masa berkabung itu karena tidak adanya tuntutan resmi dari shari> at Islam tentang masa berkabung bagi suami. Karena tidak ada aturan resmi dari hukum Islam sedangkan masa berkabung itu perlu, maka masyarakat menganggap lamanya disamakan dengan aturan masa berkabung bagi Istri yang ditinggal mati Suaminya. 57

58 Ketentuan tersebut berdasarkan firman Allah dalam al-qur an surat Al- Baqarah ayat 234 yang berbunyi : Artinya: orang-orang yang meninggal dunia diantara kamu dengan meninggalkan istri-istri, hendaklah istri-istri itu menjalani masa iddah selama 4 bulan 10 hari Imam al-shafi I mengatakan dalam kitabnya yaitu al-umm yang menyatakan Allah swt memang tidak menyebutkan ih{dad dalam al-qur an, akan tetapi ketika Rasulullah saw memerintahkan wanita yang ditinggal oleh suaminya untuk berih{dad, maka hukumnya sama dengan kewajiban yang ditetapkan oleh Allah swt. Imam Shafi I berpendapat bahwa aturan tentang masa berkabung adalah suatu yang baik untuk dilakukan sebagai rasa hormatnya kepada yang telah meninggal. Sama halnya dengan masa berkabung bagi wanita yang ditinggal mati Suaminya, lelaki yang ditinggal Istrinya juga merupakan suatu hal yang baik untuk dilakukan. Batas kepatutan di masyarakat desa Ngimbang Kecamatan Palang Kabupaten Tuban yang menyamakan masa berkabung bagi lelaki dengan masa berkabung bagi wanita yaitu selama 4 bulan 10 hari. Hal itu dikarenakan tidak adanya dasar hukum, dan ketentuan yang berlaku di masyarakat itu berdasarkan kepatutan. Jikalau ada yang berbeda pendapat dengan pendapat mayoritas masyarakat, hal tersbeut bukanlah suatu hal yang perlu untuk diperselisihkan karena pada

59 dasarnya memang kepatutan itu tiap perseorangan bisa berbeda jika melihat dari sudut-sudut yang berbeda. Kedua, batas kepatutan seorang seorang lelaki yang ditinggal mati Istrinya untuk menikah lagi. Dalam hal ini masyarakat beranggapan pantasnya seorang lelaki yang ingin menikah lagi dengan wanita lain setelah Istrinya meninggal adalah setelah 1000 hari. Hal itu karena dalam masyarakat jawa seribu hari adalah hari terakhir seseorang diselametan oleh keluarganya setelah ia meninggal. Hal itu tentulah tidak berbenturan dengan aturan Islam, karena memang Islam tidak pernah mengatur hal tersebut. Namun hal itu sangat sesuai dengan aspek sosial budaya yang berlaku di masyarakat jawa khususnya masyarakat desa Ngimbang Kecamatan Palang Kabupaten Tuban. Salah satu tokoh mayarakat memberikan beberapa persyaratan jika ingin menikah lagi, yaitu: 1. Memenuhi wasiat dari Istrinya 2. Meminta izin kepada anaknya, karena pernikahan itu juga berimbas kepada anaknya 3. Meminta izin dari keluarga atau orang tua jika masih ada 4. Meminta izin dari mertua Istri yang meninggal, itu sebagai tanda tata karma kepada orang tua Istri yang telah menemaninya. Dalam persyaratan tersebut disebutkan harus izin dengan mertua, hal itu bertujuan untuk mengikatkan tali silaturahmi dengan mertua, walaupun Istrinya

60 sudah meninggal tapi mertua tetaplah bagian dari keluarga. Dalam aturan masa berkabung untuk suami memiliki tujuan, yaitu: 1. Memeberi alokasi waktu yang cukup untuk turut berduka cita atau berkabung dan sekaligus menjaga timbulnya fitnah Seorang suami yang ditinggal mati oleh Istrinya tidak seketika memikirkan pernikahan baru setelah meninggalnya sang istri, baik melamar maupun sekedar memberi pertanda kepeda wanita lain untuk mengurus anakanaknya kelak. Hal itu untuk menghindari penilaian buruk dari masyarakat jika setelah kematian sang Istri, suami tersebut tidak membatasi pergaulannya dengan lawan jenis atau bahkan menikah lagi. 2. Memelihara keharmonisan Hubungan keluarga suami yang meninggal denga pihak istri yang ditinggalkan dan keluarga besarnya Ketika seorang suami ditinggal mati oleh istrinya maka tidak secara otomatis putus Hubungan keluarga dengan orang tua istri, maka dengan tidak langsung menikah lagi ataupun meminta izin kepada mertua jika ingin menikah lagi merupakan upaya untuk tidak terjadi perselisihan dan kegaduhan dengan keluarga istrinya yang telah meninggal. 3. Menampakkan kesedihan dan kedukaan atas kematian Istrinya Perlunya melalui masa berkabung juga untuk menampakkan kesedihan atas kematian istrinya dan sebagai tanda adab dan tata karma.

61 Kedua aturan batas kepatutan yang berlaku di Desa Ngimbang Kecamatan Palang Kabupaten Tuban tersebut merupakan pandangan masyarakat sesuai sosial budaya jawa khususnya Desa Ngimbang Kecamatan Palang Kabupaten Tuban yang telah mengakar sejak dahulu. Aturan tersebut tentulah telah sesuai dengan tujuan masa berkabung yang diatur oleh Islam yaitu intinya untuk menghindari fitnah. B. Analisis Pasal 170 Ayat 2 Kompilasi Hukum Islam Terhadap Masa Berkabung Bagi Suami Di Desa Ngimbang Kecamatan Palang Kabupaten Tuban Mengenai implementasi pasal 170 ayat 2 Kompilasi Hukum Islam tentang masa berkabung ini telah dipaparkan dalam pembahasan sebelumnya, yakni seorang lelaki yang ditinggal mati istrinya juga memiliki aturan-aturan sosial yang berlaku di masyarakat desa Ngimbang Kecamatan Palang Kabupaten Tuban. Tentang perlunya seorang lelaki melakukan masa berkabung setelah meninggal istrinya masyarakat Desa Ngimbang Kecamatan Palang Kabupaten Tuban mayoritas berpendapat bahwa perlu untuk dilakukan, karena masyarakat beranggapan berkabung itu sebagai wujud dari rasa hormatnya kepada mendiang Istrinya dan juga untuk menghindari fitnah. Yang diutarakan oleh masyarakat tentu telah seirama dengan maksud dan tujuan ketentuan masa berkabung yang diinginkan oleh Islam yaitu untuk menjaga seseorang dari fitnah.

62 Kemudian, mengenai apa yang harus dilakukan suami yang menjalani masa berkabung, masyarakat menganggap hal yang penting dari suami yang ditinggal mati istrinya adalah tidak keluar rumah kecuali untuk keperluan yang penting dan juga untuk tidak berhubungan dengan wanita lain baik secara langsung maupun tidak kecuali dalam hal penting. Lebih detail apa yang harus dilakukan oleh suami yang ditinggal mati Istrinya adalah: 1. Tidak keluar rumah kecuali untuk bekerja dan hal-hal yang penting 2. Tidak memakai parfum atau sejenis yang dapat menarik perhatian lawan jenis 3. Tidak memakai perhiasan, karena dengan memakai perhiasan tidak menunjukkan kesedihan atas meninggalnya Istrinya 4. Tidak berhubungan dengan wanita lain yang bukan mah}ram baik langsung maupun tidak langsung kecuali untuk keperluan yang penting 5. Tidak langsung menikah dengan wanita lain. 1 Dalam keterangan yang disampaikan oleh salah satu tokoh masyarakat diatas adalah tidak bolehnya memakai perhiasan bagi suami yang ditinggal mati Istrinya, perhiasan yang dimaksud bukanlah perhiasan sama seperti yang dipakai wanita. Perhiasan itu adalah sesuatu benda yang dibuat untuk memberikah kesan mewah dan berguna sebagai asesoris untuk mempercantik diri. Jadi, perhiasan yang maksud untuk lelaki adalah memakai barang-berang mewah seperti arloji mewah 1 KH. Lasmidi, Wawancara, Tuban, 11 juli 2016.

63 atau juga ada yang memaki kalung emas. Dengan demikian, jika ditinggal mati oleh Istrinya hendaknya ditanggalkan semua perhiasan-perhiasan yang biasa dipakai oleh lelaki tersebut. Itu bertujuan untuk menunjukkan rasa berbelasungkawa atas meninggalnya sang Istri. Hal yang disampaikan oleh masyarakat tentang hal yang pantasnya dihindari diatas bukanlah suatu yang berlebihan, karena itu adalah produk budaya masyarakat yang telah lama di jaga oleh masyarakat. Dan juga hal yang disebutkan diatas tidaklah melanggar aturan Islam, karena hal tersebut kembali pada tujuan dari masa berkabung itu sendiri. Hal yang dilakukan oleh suami yang sedang melakukan masa berkabung secara garis besar sama dengan apa yang tidak boleh dilakukan oleh istri yang ditinggal mati suaminya. Hal tersebut sesuai dengan hadis Nabi yang diriwayatkan Bukhari Muslim dari Zainab putri Abi Salamah berkata: Aku masuk ke rumah Umi Habibah istri Nabi saw. ketika bapaknya bernama Abu Sufyan bin Harb meninggal dunia. Maka aku memanggil Umi Habibah menggambilkannya minyak wangi za rafan kuning atau yang lain, dipakai budak wanita dan disentuhkan kehaarumannya kemudian ia berkata: Demi Allah aku tidak perlu minyak, karena aku mendengar Rasulullah saw. bersabda: ال ي ح ل ال م ر أ ة ت ؤ م ن ب اهللا و ال ي و م اآلخ ر ت ح د ع ل ى م ي ت ف و ق ث ال ث ا ال ع ل ى ز و ج أ ر ب ع ة أ ش ه ر و اع ش ر ا

64 Artinya: tidak halal bagi seorang wanita yang beriman kepada Allah dan hari akhir hendak berkabung kepada mayit lebih tiga hari kecuali atas suami empat bulan sepuluh hari. Jadi, kesimpulannya pelaksanaan masa berkabung yang ada di Desa Ngimbang Kecamatan Palang Kabupaten Tuban merupakan hasil produk sosial budaya dan tidak melanggar aturan Islam,malah sesuai dengan tujuan yang diinginkan oleh Islam.