yang memang tidak dibenarkan. Demikian itu terjadi karena mereka selalu berbuat durhaka dan melampaui batas. (QS. Al-Baqarah : 61)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian adalah penelitian eksperimen Rancanagn Acak Lengkap (RAL)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial

BAB III METODE PENELITIAN. terdiri dari 4 taraf perlakuan. Faktor kedua adalah lama perendaman (L) di dalam

BAB III METODE PENELITIAN. dengan 2 faktor. Faktor pertama adalah konsentrasi larutan PEG (Polyethylene

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian peningkatan viabilitas benih tembakau (Nicotiana tabacum L)

BAB III METODE PENELITIAN. (Allium cepa L.) terhadap viabilitas benih kakao (Theobrema cacao L.) ini bersifat

BAB III METODE PENELITIAN. adalah konsentrasi PEG 6000 (Polietilena glikol) (K) yang terdiri dari 4 taraf

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk penelitian eksperimen dengan menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian eksperimen menggunakan Rancangan Acak

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian uji cekaman varietas wijen (Sesasum indicum L.) terhadap cekaman

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Negeri Maulana Malik Ibrahim malang. Pada bulan Desember 2011 sampai

BAB III METODE PENELITIAN. Pelaksanaan penelitian bertempat di Laboratorium Fisiologi Hewan

BAHAN DAN METODE. Waktu dan Tempat

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen karena dalam penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan acak Kelompok

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pengaruh konsentrasi dan lama perendaman IAA (Indole Acetic

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di lokasi pembibitan CV. TAIDU Kecamatan Alor

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini didesain dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap

BAB III METODE PENELITIAN. lengkap (RAL) dengan 20 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan dalam penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. Peneletian ini didesain dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pengaruh media tanam dan pemberian konsentrasi MOL bonggol

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

III. METODOLOGI PENELITIAN. Pertanian Universitas Lampung dari Bulan Agustus 2011 sampai dengan Bulan

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Pertanian, Universitas Sumatera Utara, Medan. Percobaan ini dilakukan mulai

BAHAN DAN METODE. Waktu dan Tempat

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini didesain menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL)

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan selama tiga bulan yaitu pada bulan November 2016

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan di Laboratorium Fisiologi dan Pemuliaan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Metode Penelitian. commit to user 100% 13,33% 50% 26,67% 30% 46,67% 25% 60,00% 15% 66,67% 10% 73,33% 4% 80,00% 2% 86,67%

METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian dilakukan di Laboratorium Proteksi Tanaman dan di Green

BAB III METODE PENELITIAN. pengaruh konsentrasi dan lama perendaman kolkhisin terhadap tinggi tanaman,

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Metode Penelitian

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada Desember 2016 April 2017 di

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan Laboratorium Teknologi Benih dan Pemuliaan

I. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian telah dilaksanakan dengan percobaan rumah kaca pada bulan

3. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Metode Penelitian Sumber Benih

BAB III METODE. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen. Metode

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Percobaan Bahan dan Alat Metode Pelaksanaan

BAHAN DAN METODE. = nilai peubah yang diamati µ = nilai rataan umum

METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu penelitian

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Fisiologi Tumbuhan, Jurusan

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Metode Percobaan

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat

Pengaruh Konsentrasi dan Lama Perendaman Ekstrak Bawang Merah (Allium cepa L.) Terhadap Viabilitas Benih Kakao (Theobroma cacao L.

BAB III METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan waktu penelitian Penelitian dilakukan di green house milik UMY dan Laboratorium

BAHAN DAN METODA. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini hlaksanakan di Laboratorium Agronomi Fakultas Pertanian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di lahan di Desa Jatimulyo, Kecamatan Jati Agung,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitaian ini di lakukan di Laboratorium Kultur Jaringan Tumbuhan

BAB III METODE PENELITIAN. penambahan sukrosa dalam media kultur in vitro yang terdiri atas 5 variasi

BAHAN DAN METODE. Kegiatan penelitian terdiri dari tiga percobaan. Percobaan pertama yaitu

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Botani FMIPA Universitas

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Rancangan Percobaan

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Penelitian

BAHAN DAN METODE. Metode Penelitian Pengaruh Lot Benih dan Kondisi Tingkat Kadar Air Benih serta Lama Penderaan pada PCT terhadap Viabilitas

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Departemen Biologi

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Benih dan Pemuliaan Tanaman,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Alat dan Bahan Metode Pelaksanaan

PENGARUH KONSENTRASI ETANOL DAN LAMA PENDERAAN PADA VIABILITAS BENIH TOMAT (Lycopersicon esculentum Mill.) VARIETAS OVAL

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kultur Jaringan Tumbuhan

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Pertanian, Universitas Sumatera Utara, Medan dengan ketinggian ± 32 meter di

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Teknologi Benih dan Pemuliaan

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan acak lengkap (RAL) pola faktorial, yaitu penambahan konsentrasi

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Penelitian ini termasuk

Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Benih dan Pemuliaan Tanaman. Fakultas Pertanian Universitas Lampung pada bulan November 2013

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Surakarta dan UPT Laboratorium Pusat MIPA UNS. B. Alat dan Bahan

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada Januari April 2017 di Rumah Paranet

BAB III METODE PENELITIAN. Faktor I adalah variasi konsentrasi kitosan yang terdiri dari 4 taraf meliputi:

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium UPT BBI (Balai Benih Induk) Jl.

III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian dilakukan di Laboratorium dan Lahan Percobaan Fakultas

BAB III METODE PENELITIAN

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu. Bahan Tanaman dan Media

BAB III METODE PENELITIAN. kentang varietas Granola Kembang yang diambil dari Desa Sumberbrantas,

III. BAHAN DAN METODE. Laboratorium Produksi Perkebunan Fakultas Pertanian Universitas Lampung

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Lama Perendaman di Dalam Polyethylene Glycol (PEG) 6000

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

TATA CARA PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Kultur In Vitro Fakultas

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 21 hari setelah tanam. Sedangkan analisis pengaruh konsentrasi dan lama perendaman

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang

BAB III METODE PENELITIAN. faktorial yang terdiri dari dua faktor dengan 4 kali ulangan. Faktor pertama adalah

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE. dengan Januari Pengujian viabilitas dilakukan di Laboratorium Pemuliaan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di rumah kaca gedung Hortikultura Universitas Lampung

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian produksi benih dilaksanakan di Kebun Percobaan Politeknik Negeri

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini merupakan tahap lanjutan dari penelitian yang dilakukan di lahan

BAB III BAHAN DAN METODE. Percobaan dilaksanakan di Laboratorium Kultur Jaringan Teknologi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di laboratorium Plant Physiology and Culture

Transkripsi:

yang memang tidak dibenarkan. Demikian itu terjadi karena mereka selalu berbuat durhaka dan melampaui batas. (QS. Al-Baqarah : 61) BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Rancangan penelitian Penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) faktorial atau Completely Random Design pola factorial dengan 2 faktor dan 3 kali ulangan. Faktor pertama adalah konsentrasi Polyethylene Glycol (PEG) 6000 (K) yang terdiri dari 4 taraf perlakuan. Faktor kedua ialah lama perendaman (L) didalam larutan Polyethylene Glycol (PEG) 6000 yang terdiri dari 3 taraf perlakuan. Perlakuan dalam penelitian adalah hasil kombinasi antar faktor dari seluruh taraf perlakuan. Tabel 3.1. Kombinasi perlakuan antara konsentrasi dan lama perendaman. Konsentrasi (K) Lama Perendaman L1 L2 L3 K0 K0 L1 K0 L2 K0 L3 K1 K1 L1 K1 L2 K1 L3 K2 K2 L1 K2 L2 K2 L3 K3 K3 L1 K3 L2 K3 L3 K4 K4 L1 K4 L2 K4 L3 Dari tabel, bahwa penentuan perlakuan menggunakan rumus Hanafiah (1993), yaitu : Keterangan : ( t - 1) ( r - 1) t = treatment 15 / perlakuan r = replikasi / ulangan Berdasarkan rumus diatas, perlakuan dalam penelitian masing-masing dilakukan dalam 3 kali ulangan, sehingga keseluruhan menghasilkan 36 kombinasi perlakuan, yaitu 3 x 3 x 4 unit percobaan. Faktor I adalah konsentrasi polyethylene Glycol (PEG) 6000 (K) diantaranya adalah : K0 = 0 ppm K2 = 10 ppm K4 = 20 ppm K1 = 5 ppm K3 = 15 ppm Faktor II adalah lama perendaman (L) adalah sebagai berikut : L1 = 3 jam L3 = 9 jam L2 = 6 jam L4 = 12 jam

3.2. Waktu Dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni Juli 2010, bertempat di Laboratorium Fisiologi Tumbuhan Jurusan Biologi Universitas Islam Negeri (UIN) Malang, Jalan Gajayana No 50 Malang. 3.3. Alat Dan Bahan 3.3.1. Alat Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah : timbangan analitik, gelas beker 200ml dan 250ml, gelas ukur 20ml, penggaris, oven, sendok, bak, kamera, pengaduk kaca, pipet tetes, kertas merang steril berukuran 20 x 30 cm. 3.3.2. Bahan Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah benih juwawut (Setaria italica (L.) P. Beauvois) yang mengalami viabilitas menurun, Polyethylene Glycol (PEG) 6000, dan aquadest. 3.4. Variabel Penelitian 1. Variabel Bebas Variabel bebas dalam penelitian ini adalah konsentrasi Polyethylene Glycol (PEG) 6000 dan lama perendaman benih juwawut dalam PEG 6000. 2. Variabel Terikat Variabel terikat dalam penelitian ini adalah viabilitas benih juwawut yang meliputi persentase daya kecambah (germination Percentage), panjang hipokotil, dan waktu berkecambah. 3.5. Prosedur Penelitian 1. Menyiapkan Benih

Pemilihan benih dilakukan dengan cara melihat data panen terakhir dari petani yang ada di Sekaran Lamongan sehingga mengetahui mana benih yang benar-benar mengalami viabilitas menurun sekitar 60% - 70% dengan cara memilih benih yang sudah tersimpan cukup lama tetapi masih memiliki daya kecambah. 2. Menyiapkan Larutan Dalam penentuan pembuatan larutan PEG 6000 menurut Mulyono (2006), mengikuti rumus sebagai berikut : N1.V1 = N2.V2 Terlebih dahulu membuat larutan stok (larutan induk) PEG 6000, yaitu dengan membuat larutan 100 ppm PEG 6000 = 500 mg atau 0,5 mg PEG yang dilarutakan dalam 500 ml air. Tabel 3.5. Pengenceran PEG 6000 menjadi beberapa konsentrasi. N1 V1 N2 V2 Penambahan 100 ppm Ml ppm Volume air air PEG 100 ppm 0 0 200 ml 100 ml 100 ppm 100 5 200 ml 100 ml 100 ppm 100 10 200 ml 100 ml 100 ppm 100 15 200 ml 100 ml 100 ppm 100 20 200 ml 100 ml 3. Perendaman Biji dan Perlakuan dengan Polyethylene Glycol PEG) 6000 Penelitian ini menggunakan Polyethylene Glycol (PEG) 6000. Benih direndam dalam larutan PEG selama 3 jam, 6 jam, 9 jam, dan 12 jam dengan konsentrasi PEG 0 ppm, 5 ppm, 10 ppm, 15 ppm, dan 20 ppm. 4. Menyiapkan Media Tanam Penelitian ini menggunakan teknik pengujian daya berkecambah dengan metode uji diatas kertas, benih juwawut di kecambahkan pada substrat kertas buram dengan ukuran disesuaikan dengan cawan petri. 5. Pengujian Benih Juwawut

cara : Pengujian dilakukan dengan 3 kali ulangan setiap perlakuan benih yakni dengan a) 3 lembar kertas buram dibasahi dengan air, tujuannya agar kertas buram lembab sehingga benih akan mampu menyerap air dan tidak mengalami kekeringan pada saat berkecambah. b) 2 lembar kertas buram disiapkan dengan diletakkan diatas cawan petri. c) Mengambil 25 butir benih juwawut yang sudah direndam dalam larutan PEG 6000 sesuai perlakuan. Disusun sedemikian rupa sehingga memberi kesempatan setiap benih untuk tumbuh bebas dengan akar primer kebawah. 6. Pengamatan Pengamatan perkecambahan dilakukan pada waktu kecambah berumur 7 hari setelah tanam (HST) (Balitsereal, 2009), parameter yang di amati meliputi : a) Persentase daya berkecambah (% DB) dengan rumus sebagai berikut : % DB = x 100% Keterangan : % DB = persentase daya kecambah Σ KN = jumlah kecambah normal Σ TB = jumlah total benih yang dikecambahkan (Badan Standart Nasional, 2004). b) Panjang hipokotil (cm) Pengukuran panjang hipokotil, diukur mulai dari ujung akar sampai pangkal leher hipokotil dengan menggunakan penggaris. c) Waktu berkecambah

Pengamatan pada waktu berkecambah ini dilakukan mulai hari ke-3, ke-5, dan ke-7 HST. Dengan menghitung lama waktu berkecambah oleh satuan hari. Dengan rumus sebagai berikut : Keterangan : Rata Rata = N = jumlah biji yang berkecambah pada saat waktu tertentu T = menunjukkan jumlah antara awal pengujian sampai dengan akhir dari interval tertentu suatu pengamatan. Σ total = jumlah keseluruhan benih yang berkecambahkan (Sutopo, 2004). 3.6. Analisis Data Untuk mengetahui pengaruh perlakuan dilakukan analisis variansi (ANAVA) ganda. Apabila perlakuan berpengaruh nyata maka dilanjutkan dengan uji Duncan Multiple Range Test (DMRT) dengan taraf 5%.