BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. (aksi) tertentu untuk memperbaiki proses belajar mengajar di kelas. 21

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. inggris disebut dengan istilah classroom action reseach. Dari nama tersebut

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. sering disebut Classroom Action Research dalam bahasa inggris. Yaitu

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research. Penelitian Tindakan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Student Team Achievement Division (STAD), yang merupakan suatu variasi

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. kelas (PTK) dengan sifat kolaboratif yakni dengan melibatkan beberapa pihak. 27

BAB III METODE PENELITIAN. tindakan kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR). Menurut

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Metode penelitian adalah suatu cara yang dilakukan dalam penyelidikan suatu

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III METODE PENELITIAN. keadaan subyek/obyek penelitian berdasarkan fakta-fakta yang tampak

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. PTK ini dilaksanakan untuk memperbaiki kinerja guru.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research memiliki

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Metode penelitian merupakan cara atau prosedur yang sistematis dan

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. yang dalam istilah Bahasa Inggris adalah Classroom Action Research (CAR),

BAB III METODE PENELITIAN. kelas (classroom action research). Penelitian tindakan kelas dapat didefinisikan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. tentang perilaku guru mengajar dan murid belajar.

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. digunakan untuk penelitian di atas adalah penelitian tindakan kelas (classroom

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian adalah sebuah proses. Oleh karena itu, mekanisme proses yang

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research. Penelitian tindakan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. kelas (PTK) sebenarnya diawali dari istilah action research atau penelitian

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Penelitian tindakan ini menggunakan model penelitian tindakan dari Kurt

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. pembelajaran di kelas. Dalam istilah bahasa inggris adalah Classroom

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. Penelitian yang berjudul: Penerapan Strategi True Or False untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III. Metode dan Rencana Penelitian. Penelitian ini merupakan jenis penelitian tindakan kelas. Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. (PTK). Karena penelitian ini dilakukan untuk memecahkan masalah

BAB III METODE PENELITIAN. Jika akar permasalahan sudah diketahui, alternatif berikutnya adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. memperbaiki rasionalitas dan keadilan tentang a) praktik-praktik kependidikan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. kelas (classroom action research) menurut Basrowi Penelitian Tindakan

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. kelas. Penelitian tindakan kelas berasal dari bahasa Inggris Classroom Action

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. kelas. PTK dalam istilah bahasa inggris adalah Classroom Actions Research

BAB III METODE PENELITIAN. Classroom Action Research, yang berarti penelitian yang dilakukan pada

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. research), karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PTK. Inggris Classroom Action Research (CAR). Penelitian ini juga termasuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. siklus terdiri atas empat langkah pokok yaitu : (1) Perencanaan (Planning),

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. pembelajaran. Dalam penelitian ini, peneliti langsung terjun ke lapangan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu kegiatan ilmiah

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). 1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. ini adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas dalam bahasa

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. prestasi belajar, kelas dan sekolahan.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam rangka

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Kunandar menjelaskan PTK adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN. sebagai metode utama, dilakukan oleh orang yang terlibat didalamnya serta bertujuan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. tindakan kelas (classroom action research). Penelitian tindakan kelas

BAB III PROSEDUR PENELITAN. terdiri atas empat langkah pokok yaitu : (1) Perencanaan (Planning), (2)

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. (PTK) dengan tindakan berupa penggunaan metode Team Quiz, di mana metode tersebut

BAB III METODE PENELITIAN. Dengan melaksanakan tahapan-tahapan PTK, guru dapat menemukan

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas dalam bahasa inggris disebut

BAB III METODE PENELITIAN. kelas (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas adalah

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pelajaran 2013/2014 selama 3 (tiga) bulan mulai dari bulan Juli sampai

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. partisipasi antara guru, peneliti, dan siswa dalam proses pembelajaran.

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang layak untuk melakukan PTK adalah guru di kelasnya sendiri. Lebih rinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang lazim dikenal dengan classroom action research. Kunandar (2010: 46)

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III METODE PENELITIAN. 10 siswa perempuan dan 19 siswa laki-laki. Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Kaliawi Bandar Lampung.

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tindakan kelas (classroom action research). Adapun penelitian tindakan kelas

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. dilakukan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian classroom

BAB III METODE PENELITIAN. Practice-Rehearsal Pairs, yang merupakan suatu inovasi yang akan diterapkan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian tindakan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. kelas atau ( PTK). Menurut, Suharsimi, Suhardjono dan Supardi

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. ini adalah Kemmis dan Taggart. Basrowi mengatakan bahwa penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. diterapkan pada suatu subyek penelitian di kelas tersebut. 1 Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Istilah penelitian tindakan kelas berasal dari kata action research

BAB III METODE PENELITIAN. kelas atau yang lazim dikenal dengan classroom action research. Wardani (2007: 1.4)

Kemmis & Mc. Taggart (Basrowi, 2008: 26) memandang PTK sebagai

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan- tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. Lampung, selama 3 bulan mulai bulan Juli 2013 sampai dengan bulan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. meningkatkan mutu pembelajaran di kelas 28. Dalam penelitian tindakan kelas,

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. terjun ke lapangan secara langsung pada saat guru dan peserta didik

BAB III METODE PENELITIAN. ilmu pengetahuan untuk memperoleh fakta-fakta dan prinsip-prinsip dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. untuk meningkatkan prestasi belajar siswa.

Transkripsi:

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya. 1 Dan metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Pada hakikatnya PTK bertujuan untuk memperbaiki praktik pembelajaran sekaligus memberikan sumbangan yang nyata bagi guru untuk mengembangkan dan meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas. PTK ini merupakan upaya untuk mengkaji proses kegiatan belajar mengajar di kelas yang telah terjadi atau belum tuntas pada langkah upaya sebelumnya. Sehubungan dengan hal tersebut di atas, maka penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh gambaran secara mendalam tentang aktivitas siswa dan guru selama proses kegiatan belajar dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah sekaligus data peningkatan hasil belajar siswa kelas IV.2 di MI Tarbiyatus Syarifah Sukodono Sidoarjo setelah diterapkannya model pembelajaran berbasis masalah khususnya pada pembelajaran IPS dengan materi aktivitas 1 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2002), 136. 41

42 ekonomi yang berkaitan dengan sumber daya alam dan potensi lain di daerah. Agar penelitian ini dapat berjalan dengan baik dan lancar, dalam proses penerapannya peneliti bekerjasama dengan kepala sekolah, guru bidang studi IPS kelas IV, dan teman sejawat (mahasiswa). Berdasarkan analisis masalah yang ditemukan pada proses kegiatan belajar mengajar sebelumnya maka dalam PTK ini peneliti menggunakan model pembelajaran berbasis masalah sebagai alternatif perbaikan dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Kemudian hasil refleksi akan digunakan untuk mengambil langkah lebih lanjut dalam upaya mencapai tujuan penelitian. Dengan kata lain, refleksi merupakan pengkajian terhadap keberhasilan atau kegagalan sementara. Adapun tahapan dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini menggunakan pendekatan per siklus atau dalam wujud proses pengkajian berdaur yang di adopsi dari model Kurt Lewin, bahwasanya dalam satu siklus terdiri atas empat langkah pokok, yaitu : 1. Perencanaan (planning) 2. Aksi atau tindakan (acting) 3. Observasi (observing) 4. Refleksi (reflecting) 2 2 Rido Kurnianto, et.al, Penelitian Tindakan Kelas, (Surabaya: Aprinta LAPIS PGMI, 2009), 5.12.

Identifikasi masalah 43 Perencana an (Planning) Refleksi (reflecting ) Tindakan (acting) Siklus I Observasi (observing) Perencanan ulang Siklus II Dst. Gambar 3.1. prosedur PTK Model Kurt Lewwin 3 Jika masih terdapat hal-hal yang kurang berhasil dalam mengatasi masalah di siklus pertama, maka dilaksanakan perencanaan ulang di siklus 3 Rido kurnianto,et.al. Penelitian Tindakan Kelas, (Surabaya: Aprinta LAPIS PGMI, 2009), 5.12.

44 kedua seperti siklus pertama. Begitu juga di siklus-siklus berikutnya. Sehingga siklus-siklus tersebut saling terkait dan berkelanjutan. B. Setting Penelitian dan Karakteristik Subyek Penelitian 1. Setting penelitian Setting penelitian ini meliputi: tempat penelitian, waktu penelitian, dan siklus PTK sebagai berikut: a. Tempat penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas IV.2 MI Tarbiaytus Syarifah Kecamatan Sukodono Kabupaten Sidoarjo pada mata pelajaran IPS. b. Waktu penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap di tahun ajaran 2013/2014, yakni pada bulan Maret dan bulan Mei. Penelitian ini dilaksanakan pada saat hari-hari efektif sesuai dengan jadwal pelajaran. c. Siklus PTK PTK ini dilakukan melalui tahapan siklus, setiap siklus dilaksanakan mengikuti prosedur perencanaan (planning), aksi atau tindakan (action), observasi (observation), dan refleksi (reflection). Melalui tahapan siklus tersebut dapat diamati peningkatan hasil belajar siswa kelas IV.2 pada mata pelajaran IPS materi Aktivitas

45 Ekonomi yang Berkaitan dengan Sumber Daya Alam dan Potensi Lain di Daerah melalui model Pembelajaran Berbasis Masalah. Jadi, apabila dalam satu siklus belum mencapai ketuntasan yang diharapkan, maka dilaksanakan kembali perencanaan ulang pada siklus-siklus berikutnya hingga mencapai tujuan PTK. 2. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV.2 (empat) MI Tarbiyatus Syarifah Sukodono Sidoarjo dengan jumlah 31 siswa yang terdiri dari 19 siswa laki-laki dan 12 siswa perempuan. C. Variabel yang Diselidiki Dalam penelitian tindakan kelas ini variabel-variabel yang akan diselidiki adalah sebagai berikut: a) Variabel input : Siswa kelas IV-2 MI Tarbiyatus Syarifah Sukodono Sidoarjo b) Variabel proses : penerapan model Pembelajaran Berbasis Masalah c) Variabel output : Peningkatan hasil belajar pada mata pelajaran IPS D. Rencana Tindakan Penelitian ini menggunakan tahap-tahap PTK dari teori Kurt Lewin, yaitu: 1) tahap perencanaan, 2) tahap pelaksanaan, 3) tahap observasi, dan 4) tahap refleksi yang mana peneliti menggunakan model

46 Pembelajaran Berbasis Masalah sebagai alternatif untuk memecahkan masalah yang terjadi di dalam kelas. Adapun rencana tindakan pada setiap siklus yang di lakukan di kelas IV.2 MI Tarbiyatus Syarifah Sukodono Sidoarjo akan diuraikan sebagai berikut: 1. Siklus I a. Perencanaan Kegiatan utama yang dilakukan peneliti dalam tahap perencanaan ini yaitu: 1) Menetukan pokok bahasan 2) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) siklus I yang difokuskan pada perencanaan langkah-langkah perbaikan atau skenario tindakan yang diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS. Dalam rencana perbaikan pembelajaran ini peneliti menggunakan model pembelajaran berbasis masalah. 3) Menyiapkan sumber belajar siswa berupa buku paket IPS, sekaligus media pembelajaran berupa gambar-gambar bentuk aktivitas ekonomi, dan lembar kerja siswa (LKS) yang akan digunakan oleh siswa pada proses pembelajaran. 4) Menyiapkan instrument penelitian, yang meliputi:

47 a. Lembar pengamatan aktivitas siswa b. Lembar pengamatan aktivitas guru c. Lembar penilaian unjuk kerja d. Lembar tes evaluasi pada akhir pembelajaran 5) Merencanakaan aspek-aspek yang diamati dan dinilai dari pelaksanaan perbaikan pembelajaran yaitu persiapan, kejelasan materi, pengorganisasian, latihan dan bimbingan, penutup. 6) Menentukan kriteria keberhasilan perbaikan pembelajaran. Dalam penelitian ini keberhasilan pembelajaran ditetapkan apabila 85% siswa mencapai ketuntasan belajar dengan nilai minimal 75. b. Pelaksanaan Tindakan Tindakan yang akan dilaksanakan pada siklus I ini dibantu oleh guru yang dalam pelaksanaannya mengacu pada RPP yang telah dipersiapkan sebelumnya dengan menggunakan model PBM pada materi aktivitas ekonomi yang berkaitan dengan sumber daya alam dan potensi lain di daerah. Diantaranya sebagai berikut : 1. Guru mengorientasikan siswa pada masalah yang harus dipecahkan.

48 2. Guru menunjukkan gambar bentuk aktivitas ekonomi dan siswa mengamatinya. 3. Guru mengorganisasikan siswa menjadi 5 kelompok, masingmasing kelompok terdiri dari 6-7 siswa untuk mendiskusikan dan mengumpulkan informasi terhadap pemecahan masalah yang diberikan guru. 4. Guru mengamati dan membimbing siswa selama kegiatan diskusi sekaligus memberikan bantuan kepada siswa yang mengalami kesulitan dalam menyelesaikan masalah tersebut. 5. Setelah selesai diskusi masing-masing perwakilan kelompok maju kedepan untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya secara bergantian. 6. Guru mengevaluasi hasil kerja kelompok. 7. Guru memberikan penguatan tentang materi yang sudah dibahas yakni materi aktivitas ekonomi yang berkaitan dengan sumber daya alam dan kegiatan ekonomi 8. Guru membagikan lembar evaluasi Selama pelaksanaan tindakan, peneliti bertindak sebagai observer yang mengamati dan mencatat hal-hal penting menyangkut aktivitas siswa dan guru selama pembelajaran berlangsung pada lembar pengamatan observasi.

49 c. Pengamatan atau Observasi Pada tahap ini peneliti dibantu dengan guru melakukan pengamatan untuk mengumpulkan data diantaranya data proses yang berupa pengamatan aktivitas guru dalam menerapkan model PBM dan pengamatan aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung serta hasil belajar siswa, untuk selanjutnya diolah, dianalisis, dan diinterpretasikan. Instrumen penelitian yang digunakan adalah: 1) Lembar penilaian unjuk kerja dan lembar tes evaluasi Penilaian ini digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa ketika diskusi kelompok maupun di akhir pembelajaran, sebagai patokan untuk mengukur kemampuan siswa serta ketuntasan belajar siswa dalam menguasai meteri. Penilaian ini digunakan untuk memperoleh data hasil belar siswa setalah proses pembelajaran. 2) Lembar observasi guru Instrument ini digunakan untuk mengukur kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran. Lembar ini diisi oleh peneliti dan dilaksanakan saat pembelajaran berlangsung.

50 3) Lembar observasi siswa Instrument ini digunakan untuk mengukur aktivitas siswa dalam proses pembelajaran berlangsung. Lembar ini diisi oleh peneliti dan dilaksanakan saat pembelajaran berlangsung. d. Refleksi Pada tahap ini guru dan peneliti (observer) menganalisis data yang diperoleh dari proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah, seperti data hasil observasi aktivitas siswa dan guru, hasil wawancara guru dan siswa, serta hasil tes evaluasi yang diberikan kepada siswa setelah proses pembelajaran berlangsung. Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan peneliti dan guru yaitu: 1) Mengevaluasi proses pembelajaran yang telah dilaksanakan pada siklus I. 2) Mencatat kendala-kendala yang terjadi selama kegiatan pembelajaran berlangsung pada siklus I. 3) Melakukan diskusi dengan guru (kolaborator) untuk merencanakan perbaikan pelaksanaan tindakan kelas yang akan digunakan pada siklus berikutnya berdasarkan kekurangan pada siklus I.

51 2. Siklus II a. Perencanaan Kegiatan utama yang dilakukan oleh peneliti dalam tahap perencanaan pada siklus II ini yaitu: 1) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan memperhatikan kekurangan yang terjadi pada siklus I. 2) Menyiapkan sumber belajar siswa berupa buku paket IPS, sekaligus media pembelajaran berupa gambar-gambar bentuk aktivitas ekonomi, dan lembar kerja siswa (LKS) yang akan digunakan oleh siswa pada proses pembelajaran. 3) Menyiapkan instrument pengumpulan data, yang meliputi: a. Lembar pengamatan aktivitas siswa b. Lembar pengamatan aktivitas guru c. Lembar penilaian unjuk kerja d. Lembar tes evaluasi pada akhir pembelajaran 4) Merencanakaan aspek-aspek yang diamati dan dinilai dari pelaksanaan perbaikan pembelajaran yaitu persiapan, kejelasan materi, pengorganisasian, latihan dan bimbingan, penutup. 5) Menentukan kriteria keberhasilan perbaikan pembelajaran. Dalam penelitian ini keberhasilan pembelajaran ditetapkan

52 apabila 85% siswa mencapai ketuntasan belajar dengan nilai minimal 75. b. Pelaksanaan Tindakan Pada tahap pelaksanaan siklus II guru melaksanakan skenario pembelajaran seperti yang telah di rencanakan di dalam RPP yaitu Guru melaksanakan pembelajaran tentang materi aktivitas ekonomi yang berkaitan dengan sumber daya alam dan potensi lain di daerah dengan menggunakan model PBM berdasarkan rencana pembelajaran hasil refleksi pada siklus I. c. Pengamatan atau Observasi Peneliti melakukan pengamatan terhadap aktivitas siswa dalam proses pembelajaran yang berlangsung di dalam kelas dan mengamati aktivitas guru dalam menerapkan model PBM dalam proses pembelajaran seperti pada siklus I. d. Refleksi Peneliti melakukan refleksi terhadap pelaksanaan siklus I dan siklus II serta menganalisis untuk membuat kesimpulan atas pelaksanaan model PBM dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS materi aktivitas ekonomi yang berkaitan

53 dengan sumber daya alam dan potensi lain di daerah pada siswa kelas IV.2 MI Tarbiyatus Syarifah Sukodono Sidoarjo. E. Data dan Cara Pengumpulannya 1. Jenis Data a. Data Kualitatif Data kualitatif yang yang diperlukan dalam penelitian ini diperoleh melalui observasi aktivitas siswa dan guru serta wawancara dengan guru dan siswa yang bersangkutan. b. Data Kuantitatif Data kuantitatif adalah hasil perolehan pengamatan pada sebuah penelitian yang berupa angka statistik. Data inilah yang menjadi tolak ukur pada penelitian peningkatan hasil belajar siswa pada materi aktivitas ekonomi yang berkaitan dengan sumber daya alam dan potensi lain di daerah. Dalam penelitian ini, data kuantitaif berupa data nilai siswa pada setiap siklus dan peningkatan nilai hasil belajar siswa. 2. Sumber Data c. Sumber Data Sumber data dalam PTK ini adalah : 1) Siswa

54 Untuk mendapatkan data tentang hasil belajar berupa kemampuan memahami materi aktivitas ekonomi yang berkaitan dengan sumber daya alam dan potensi lain di daerah selama kegiatan belajar mengajar. 2) Guru Untuk melihat tingkat keberhasilan penerapan model pembelajaran berbasis masalah terhadap kegiatan proses belajar. 3. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan tahap sebagai berikut: a. Observasi Teknik observasi pada tahap pertama dilakukan sebelum disusunnya rencana atau judul penelitian. Teknik observasi dalam penelitian ini digunakan untuk mengumpulkan data tentang aktivitas siswa dalam proses pembelajaran sebelum dan sesudah diberikan tindakan melalui model pembelajaran berbasis masalah dan pada saat guru menerapkan model PBM tersebut. Selain itu observasi ini juga digunakan untuk mengetahui data tentang aktivitas guru dalam menerapkan model PBM, langkah langkah yang dilakukan guru, pengelolaan guru terhadap kelas, dan

55 termasuk pengelolaan waktu. Adapun instrument yang digunakan yaitu instrumen aktivitas siswa dan instrumen aktivitas guru. Dengan observasi dapat diketahui langsung gambaran yang utuh seperti situasi, kondisi, proses dan perilaku pada saat kegiatan pembelajaran IPS yang berlangsung di kelas IV.2 MI Tarbiyatus Syarifah Sukodono Sidoarjo dari tahap awal hingga akhir. b. Wawancara Pengumpulan data yang dilakukan penulis selain dengan teknik observasi, juga melakukan wawancara kepada guru mata pelajaran IPS dan siswa kelas IV.2. Wawancara (Interview) merupakan sebuah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan responden (orang yang diwawancarai), dengan atau tanpa menggunakan pedoman (guide) wawancara. 4 Teknik wawancara (Interview) ini digunakan untuk mengumpulkan data tentang proses pembelajaran dan hasil belajar siswa dalam materi aktivitas ekonomi yang berkaitan dengan sumber daya alam dan potensi lain di daerah sebelum dan sesudah diberikan tindakan dengan model PBM. 4 Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2005), 126.

56 d. Penilaian Unjuk Kerja Penilaian unjuk kerja digunakan untuk menilai hasil unjuk kerja siswa berupa pengamatan kegiatan siswa dalam kelompok. Penilaian ini didasarkan atas keterampilan siswa untuk mengukur atau menilai hasil belajar IPS melalui model PBM sebagai pendukung kegiatan pembelajaran selain dari penilaian tes tulis atau soal evaluasi. Unjuk kerja yang dapat diamati yaitu: kerjasama dalam kelompok, partisipasi atau keaktivan dalam kelompok, kejelasan presentasi dan produk berupa hasil diskusi terhadap pemecahan masalah dari masing-masing kelompok. e. Tes Tulis ( tes formatif ) Teknik tes digunakan untuk mengetahui dan mengukur hasil belajar siswa selain dari penilaian unjuk kerja. Tes yang digunakan adalah tes tulis yang diberikan berupa lembar soal evaluasi yang terdiri dari 5 soal uraian tentang materi aktivitas ekonomi yang berkaitan dengan sumber daya alam dan potensi lain di daerah setelah siswa melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan model PBM. F. Teknik Analisis Data Untuk mengetahui keefektivan suatu model dalam kegiatan pembelajaran perlu diadakan analisa data. Pada penelitian tindakan kelas

57 ini, digunakan teknik analisis deskripsi kualitatif, yaitu suatu metode penelitian yang bersifat menggambarkan kenyataan atau fakta sesuai dengan data yang diperoleh dengan tujuan untuk mengetahui hasil belajar yang dicapai siswa juga untuk mengetahui respon siswa terhadap kegiatan serta aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung. 5 Analisis ini dihitung dengan menggunakan statistik sederhana yaitu: 1. Untuk menilai tes formatif Peneliti melakukan penjumlahan nilai yang diperoleh siswa, yang selanjutnya dibagi dengan jumlah siswa yang ada di kelas tersebut sehingga diperoleh rata-rata tes formatif dapat dirumuskan: X X N Keterangan : X = Nilai rata-rata Σ X = Jumlah semua nilai siswa Σ N = Jumlah siswa 6 2. Untuk penilaian unjuk kerja Untuk menghitung penilaian unjuk kerja siswa dalam kelompok digunakan rumus sebagai berikut : 5 Zainal Aqib,et.al., Penelitian Tindakan Kelas Untuk Guru, SD, SLB, TK, (Bandung: CV.Yrama Widya, 2009), hal. 40 6 Muhammad Baihaqi,et.al., Evaluasi Pembelajaran, (Surabaya: LAPIS PGMI, 2008), 8.10.

58 F P = X 100 N Keterangan: P : F : N : Penilaian Skor yang diperoleh Skor maksimal 2. Untuk ketuntasan belajar Ada dua kategori ketuntasan belajar yaitu secara perorangan dan secara klasikal. Berdasarkan petunjuk pelaksanaan belajar mengajar, peneliti menganggap model PBM dikatakan berhasil dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada materi aktivitas ekonomi yang berkaitan dengan sumber daya alam dan potensi lain di daerah, jika siswa mampu memenuhi ketuntasan belajar yaitu sebesar 85% atau dengan nilai minimal 75. Untuk menghitung nilai ketuntasan belajar siswa, peneliti melakukan penjumlahan antara nilai tes formatif dan nilai unjuk kerja yang diperoleh siswa kemudian di bagi dua. Sehingga diperoleh nilai akhir ketuntasan belajar siswa yang dapat dirumuskan sebagai berikut: Nilai Akhir (NA) = Nilai Tes Formatif + Nilai Unjuk Kerja 2 Sedangkan Untuk menghitung prosentase ketuntasan belajar siswa digunakan rumus sebagai berikut:

59 P Siswa. yang. tuntas. belajar Siswa x100% Keterangan : P = Prosentase yang akan dicari 3. Untuk analisis prosentase aktivitas guru dan siswa Untuk menghitung prosentase aktivitas guru dan siswa dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran menggunakan model PBM, digunakan rumus sebagai berikut : F P = X 100 N Keterangan: P : F : N : Prosentase Skor yang diperoleh Skor maksimal Hasil penelitian yang telah diperoleh tersebut diklasifikasikan kedalam bentuk penyekoran nilai siswa dengan menggunakan kriteria standar penilaian madrasah ibtida iyah sebagai berikut : 85 100 = Sangat baik 70 84 = Baik 60 69 = Cukup

60 50 59 = Kurang 0 49 = Sangat kurang atau gagal G. Indikator Kinerja Dalam PTK ini yang akan dilihat adalah indikator kinerjanya. Maka dipergunakan indikator sebagai berikut: 1) Siswa : a. Nilai ketuntasan hasil belajar siswa kelas IV.2 MI Tarbiyatus Syarifah Sukodono Sidoarjo pada mata pelajaran IPS dengan nilai minimal 75. b. Ketuntasan belajar sekurang-kurangnya 85% dari jumlah siswa seluruhnya. c. Keaktifan siswa dalam kategori baik ( 85) berdasarkan hasil pengamatan guru dan peneliti. 2) Guru : Hasil observasi aktivitas guru H. Tim Peneliti dan Tugasnya Penelitian yang dilakukan adalah penelitian yang sifatnya kolaboratif yang dilakukan oleh peneliti bekerjasama dengan guru mata pelajaran IPS kelas IV.2 MI Tarbiyatus Syarifah Sukodono Sidoarjo yang bernama Ibu Anisah Islamiyah, S.Pd.I. Dalam penelitian ini peneliti adalah perencana, pengumpul data, analisis data, disamping itu kehadiran peneliti

61 diketahui statusnya sebagai peneliti oleh kepala sekolah dan guru-guru yang terdapat di MI Tarbiyatus Syarifah Sukodono Sidoarjo. Peneliti langsung menggali data yang ada di lapangan kemudian diambil kesimpulan berdasarkan data yang telah dikumpulkan.