H. Nedi Sunaedi. Drs. M.Si. 1) Rydwannulah Darmawan 2)

dokumen-dokumen yang mirip
PEMANFAATAN IRIGASI CIKALUKUR UNTUK PENGAIRAN LAHAN SAWAH DI DESA PASIRSALAM KECAMATAN MANGUNREJA KABUPATEN TASIKMALAYA

POTENSI SUNGAI CI WULAN SEBAGAI TEMPAT WISATA OLAH RAGA ARUNG JERAM STARTING POINT ASTA KELURAHAN CIBEUTI KECAMATAN KAWALU KOTA TASIKMALAYA

PENGARUH KEBERADAAN PABRIK SUMPIT TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA DI KELURAHAN URUG KECAMATAN KAWALU KOTA TASIKMALAYA

PEMANFAATAN SUNGAI CI KARO UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN DOMESTIK MASYARAKAT DI DESA KAWUNGSARI KECAMATAN CIBEUREUM KABUPATEN KUNINGAN

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. transportasi, Wisata air, olah raga dan perdagangan. Karena kondisi lahan dengan

Kontribusi Pendapatan Buruh (Lisna Listiani)

Keywords : agriculture, check dam, agricultural productivity

KEADAAN SOSIAL EKONOMI KELUARGA PETANI SAWAH TADAH HUJAN DI DESA FAJAR BARU KECAMATAN JATI AGUNG. Oleh: Dila Afdila, Sudarmi*, Edy Haryono** ABSTRACT

PEMANFAATAN GUA HULUCIKALONG UNTUK PEMENUHAN KEBUTUHAN AIR DOMESTIK MASYARAKAT DI DESA CIKALONG KECAMATAN SODONGHILIR KABUPATEN TASIKMALAYA

2016 ANALISIS NERACA AIR (WATER BALANCE) PADA DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS) CIKAPUNDUNG

PEMANFAATAN SUMBER MATA AIR CARINGIN UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN DOMESTIK DI DESA CISARUA KECAMATAN CINEAM KABUPATEN TASIKMALAYA

Nuridawati1 Siti Fadjarajani2

CAPACITY CALCULATION OF RIVER FOR PADDY FIELDS SECTIONAL KECAMATAN KOTA BANGUN KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA

Program Studi Pendidikan Geografi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

KAJAN EFISIENSI AIR DALAM PENGEI-IBANGAN D.I. AMANDIT DI KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN PROPINSI KALIMANTAN SELATAN TESIS

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENINGKATAN KETAHANAN PANGAN DI DAERAH PERBATASAN : STUDI KASUS KABUPATEN BELU PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

2015 ZONASI TINGKAT BAHAYA EROSI DI KECAMATAN PANUMBANGAN, KABUPATEN CIAMIS

DAMPAK KEGIATAN PARIWISATA TERHADAP KONDISI EKONOMI MASYARAKAT KAMPUNG NAGA DESA NEGLASARI KECAMATAN SALAWU KABUPATEN TASIKMALAYA

UPAYA PEMENUHAN KEBUTUHAN AIR DOMESTIK MELALUI SUMUR RESAPAN SUNGAI CI WULAN DI KELURAHAN LEUWILIANG KECAMATAN KAWALU KOTA TASIKMALAYA

BAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya jumlah populasi penduduk pada suatu daerah akan. memenuhi ketersediaan kebutuhan penduduk. Keterbatasan lahan dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 UMUM

BAB I PENDAHULUAN. lainnya. Kebutuhan yang paling banyak memerlukan air yaitu lahan pertanian.

2015 ANALISA PENGISIAN AWAL WADUK (IMPOUNDING) PADA BENDUNGAN JATIGEDE

STUDI PENGARUH PERUBAHAN TATA GUNA LAHAN TERHADAP INFRASTRUKTUR JARINGAN DRAINASE KOTA RANTEPAO

PENGEMBANGAN KONSERVASI LAHAN TERHADAP EROSI PARIT/JURANG (GULLY EROSION) PADA SUB DAS LESTI DI KABUPATEN MALANG

BAB I PENDAHULUAN I-1. Laporan Tugas Akhir Kinerja Pengoperasian Waduk Sempor Jawa Tengah dan Perbaikan Jaringan Irigasinya

HASBULLAH NPM

Kata Kunci : Sub Terminal Agribisnis (STA), Pasar Pertanian, Desa Sukakerta

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG 2015

III. METODE PENELITIAN. Metode dasar penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

HUBUNGAN KONDISI SOSIAL EKONOMI DENGAN TINGKAT KESEJAHTERAAN RUMAH TANGGA PENAMBANG PASIR DESA KENDALSARI KECAMATAN KEMALANG KABUPATEN KLATEN

KEADAAN SOSIAL EKONOMI KELUARGA PETANI SAWAH TADAH HUJAN DI DESA BALINURAGA TAHUN 2016 (JURNAL) Oleh PUTU NILAYANTI

Bab 1 Pendahuluan I - 1

BAB II KERANGKA PENDEKATAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. dalam usaha pertanian. Cara mengaliri air ketanaman yaitu dengan sistem irigasi,

BAB I PENDAHULUAN I-1

ANALISIS DAYA DUKUNG LAHAN BERDASARKAN KETERSEDIAAN DAN KEBUTUHAN AIR DI DAERAH ALIRAN SUNGAI JLANTAH HULU KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN

PENGEMBANGAN POTENSI LAHAN KERING DI DESA SADAPAINGAN KECAMATAN PANAWANGAN KABUPTEN CIAMIS

BAB I PENDAHULUAN. Bab I Pendahuluan 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan sumber daya yang sangat penting untuk kehidupan

I PENDAHULUAN. pertanian yang dimaksud adalah pertanian rakyat, perkebunan, kehutanan, perkebunan, kehutanan, peternakan dan perikanan.

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 6. DINAMIKA HIDROSFERLATIHAN SOAL 6.3

PEMANFAATAN LAHAN DENGAN BUDIDAYA SAWO (ACHRAS SAPOTA L) DI DESA CIKADU KECAMATAN CIKALONG KABUPATEN TASIKMALAYA

LATAR BELAKANG, TUJUAN, FUNGSI DAN SOSIALISASI PENGELOLAAN AIR PADA KELOMPOK MITRA CAI DUSUN MEKARSARI DESA NAGARATENGAH CINEAM TASIKMALAYA

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. Wilayahnya meliputi bagian hulu, bagian hilir, bagian pesisir dan dapat berupa

KARYA TULIS ILMIAH PERILAKU MASYARAKAT DALAM PEMELIHARAAN JAMBAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Solehudin, 2015 Kajian Tingkat Bahaya Erosi Permukaandi Sub Daerah Aliran Sungai Cirompang

Eka Wirda Jannah Astyatika. Pengelolaan DAS CITANDUY

Kata Kunci: Tingkat kesejahteraan, pendapatan, supir angkut batubara.

ANALISIS KEBUTUHAN GURU IPS SMP DI KECAMATAN WONOSOBO KABUPATEN TANGGAMUS TAHUN 2017 (JURNAL) Oleh HERLI ANDIKA PUTRA

Enung Santi Yunia Siti Fadjarajani

DAMPAK PENERAPAN TEKNOLOGI PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU (PTT) TERHADAP PENDAPATAN PETANI PADI SAWAH

Edu Geography

EFEKTIFITAS SALURAN INDUK DAN SEKUNDER KANAN D.I KEDUNGLIMUS ARCA

Bab 1 Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2004 tentang

BAB I PENDAHULUAN. 9 Tubuh Air Jumlah Sumber : Risdiyanto dkk. (2009, hlm.1)

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Provinsi Lampung. Secara geografis, kabupaten ini terletak pada

MODEL PENANGGULANGAN BANJIR. Oleh: Dede Sugandi*)

IDENTIFIKASI IKLIM, TANAH DAN IRIGASI PADA LAHAN POTENSIAL PERTANIAN DI KABUPATEN KARO

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Azwar Wahirudin, 2013

Dr. Siti Fadjarajani Dra., M.T.¹ Ritahul Hasanah²

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PEMANFAATAN SUNGAI CI TUMANG SEBAGAI SUMBER AIR IRIGASI DI DESA BOJONG KECAMATAN PARIGI KABUPATEN PANGANDARAN. Nedi Sunaedi

BAB I PENDAHULUAN. (suspended sediment) atau dengan pengukuran langsung di waduk (Asdak, 2007).

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

: ROSMAWATI SITOMPUL / MANAJEMEN HUTAN

Oleh : Ulfatun Nisa Hidayati, Program Studi Pendidikan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Yogyakarta,

water quantity and quality; the domestic needs of the population; management of potential sources of water.

BAB I PENDAHULUAN. dengan erosi geologi atau geological erosion. Erosi jenis ini tidak berbahaya

BAB V GAMBARAN UMUM 5.1. Kondisi Wilayah

BAB I PENDAHULUAN. Danau Toba merupakan hulu dari Sungai Asahan dimana sungai tersebut

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA KARAWANA KECAMATAN DOLO KABUPATEN SIGI

DIVERSIFIKASI LAHAN SAWAH TADAH HUJAN MELALUI BUDIDAYA TANAMAN CABAI (SOLANACEAE SP)

Kajian Risiko Lahan Pertanian Terhadap Banjir Di Sub DAS Ngasinan Kecamatan Trenggalek Dan Kecamatan Pogalan Kabupaten Trenggalek.

KAJIAN SOSIAL EKONOMI BUDAYA DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM PADA TAMAN NASIONAL MERU BETIRI KABUPATEN BANYUWANGI SKRIPSI

Analisis Kesesuaian Lahan Untuk Padi Sawah Kecamatan Demak Kabupaten Demak. Usulan Penelitian Untuk Skripsi S-1 Program Studi Geografi

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris dimana pembangunan di bidang

commit to user BAB I PENDAHULUAN

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. terletak di bagian selatan Pulau Jawa. Ibu kota Provinsi Daerah Istimewa

TIPOLOGI DESA BERDASARKAN MATA PENCAHARIAN PENDUDUK DI KECAMATAN V KOTO KABUPATEN MUKOMUKO JURNAL

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL PRODUKSI PADI SAWAH DI NAGARI DESA BARU KECAMATAN RANAH BATAHAN KABUPATEN PASAMAN BARAT JURNAL

BAB I PENDAHULUAN. Di bumi terdapat kira-kira sejumlah 1,3-1,4 milyard km 3 : 97,5% adalah air

PERAWATAN DAN PELESTARIAN BAHAN PUSTAKA DI PERPUSTAKAAN FAKULTAS SASTRA DAN BUDAYA UNIVERSITAS UDAYANA

ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI JAGUNG DI DESA LABUAN TOPOSO KECAMATAN LABUAN KABUPATEN DONGGALA

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan. Hampir semua sektor pembangunan fisik memerlukan lahan,

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris, sehingga wajar apabila prioritas

PERILAKU MASYARAKAT TERHADAP PENGGUNAAN DAN PELESTARIAN AIR DI LINGKUNGANNYA (Studi kasus di Daerah Aliran Sungai Garang, Semarang) Purwadi Suhandini

KARAKTERISTIK KAWASAN KARST DI DESA PAKEMITAN KECAMATAN CIKATOMAS KABUPATEN TASIKMALAYA (Suatu Kajian Geomorfologis)

PENDAHULUAN Latar Belakang

MANAJEMEN USAHA TANI PADA LAHAN KERING DI KABUPATEN GUNUNG KIDUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

HIDROSFER IV. Tujuan Pembelajaran

Geo Image 1 (1) (2012) Geo Image.

TINJAUAN PEMANFAATAN LINGKUNGAN SEKOLAH SEBAGAI SUMBER BELAJAR IPA KELAS VII DI SMP NEGERI 31 PADANG ARTIKEL ILMIAH

VALUASI EKONOMI HUTAN SEBAGAI PENYEDIA AIR UNTUK PERSAWAHAN DI KAWASAN SUB DAS SITOBU DAS ASAHAN BARUMUN SKRIPSI. Oleh:

KAJIAN KOMPARASI PRODUKTIVITAS PERTANIAN PADI ANTARA MUSIM HUJAN DAN MUSIM KEMARAU DI KECAMATAN KEDUNGREJA KABUPATEN CILACAP SKRIPSI

Transkripsi:

PEMANFAATAN SALURAN IRIGASI PARAGPAG SUB DAS CI LIUNG CI TANDUY SEBAGAI SUMBER PENGAIRAN LAHAN SAWAH DI DESA BOJONGGEDANG KECAMATAN RANCAH KABUPATEN CIAMIS H. Nedi Sunaedi. Drs. M.Si. 1) (nedi_pdil@yahoo.com) Rydwannulah Darmawan 2) (rydwandarmawan@gmail.com) Program Studi Pendidikan Geografi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Siliwangi ABSTRACT Rydwannulah Darmawan, 2015. Utilization of Irrigation Paragpag sub watershed Ci Liung - Ci Tanduy as Water Resources Wetland in Village Bojonggedang Rancah District of Ciamis Regency. Geography Education Study Program. Faculty of Teacher Training and Education. Siliwangi University. This study has a background of the problem of utilization as a source of irrigation Irrigation of paddy fields. Meeting the needs of wetland drainage and irrigation channel utilization and process management as a source of irrigation of paddy fields. The benefits of irrigation channels is perceived by the farming community as a source of irrigation rice cultivators wetland. The main issue addressed in this study is the condition of irrigation channels Paragpag as a source of irrigation of paddy fields in the Village District of scaffolding Bojonggedang Kudat district and how the use and maintenance of irrigation channels Paragpag as a source of irrigation of paddy fields in the village of scaffolding Bojonggedang District of Ciamis Regency. The research method used is descriptive research method, the instrument used is the observation, interviews, documentation studies, and literature stud. In this study, sampling was taken 20% of the study population. Data processing and data analysis using quantitative analysis techniques (simple percentages) The results showed as much as 93.3% of respondents stated that the irrigation channel conditions paragpag poor and 86.7% of respondents said discharge irrigation channels are affected by river discharge Ci Liung. As many as 80% of respondents said the use and maintenance of irrigation channels used in a simple, used for agriculture and fisheries as well as the maintenance is done directly by the community mutual cooperation. For further research is expected to examine in depth, detailed and is expected to meneilti things that have not been revealed in this sekripsi and is expected to be more selective in revealing the problems. Keywords : Utilization. Irrigation, agliculture. 1

ABSTRAK Rydwannulah Darmawan, 2015. Pemanfaatan Saluran Irigasi Paragpag sub DAS Ci Liung Ci Tanduy sebagai Sumber Pengairan Lahan Sawah di Desa Bojonggedang Kecamatan Rancah Kabupaten Ciamis. Program Studi Pendidikan Geografi. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Siliwangi. Penelitian ini mempunyai latar belakang masalah tentang pemanfaatan Saluran Irigasi sebagai sumber pengairan lahan sawah. Pemenuhan kebutuhan pengairan lahan sawah dan proses pemanfaatan saluran irigasi serta pengelolaannya sebagai sumber pengairan lahan sawah. Manfaat saluran irigasi sangat dirasakan oleh masyarakat petani penggarap sawah sebagai sumber pengairan lahan sawah. Masalah pokok yang dibahas dalam penelitian ini adalah kondisi saluran irigasi Paragpag sebagai sumber pengairan lahan sawah di Desa Bojonggedang Kecamatan Rancah Kabupaten Ciamis serta bagaimana proses pemanfaatan dan pemeliharaan saluran irigasi Paragpag sebagai sumber pengairan lahan sawah di Desa Bojonggedang Kecamatan Rancah Kabupaten Ciamis. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif, instrumen yang digunakan adalah pedoman observasi, wawancara, studi dokumentasi, dan stud literatur. Dalam penelitian ini penarikan sampel diambil 20% dari populasi penelitian. Pengolahan data dan analisis data menggunakan teknik analisis kuantitatif (persentase sederhana) Hasil penelitian menunjukan sebanyak 93,3% responden menyatakan bahwa kondisi saluran irigasi paragpag kurang baik serta 86,7% responden menyatakan debit saluran irigasi dipengaruhi oleh debit sungai Ci Liung. Sebanyak 80% responden menyatakan proses pemanfaatan dan pemeliharaan saluran irigasi dimanfaatkan secara sederhana, dimanfaatkan untuk pertanian dan perikanan serta pemeliharaan dilakukan secara langsung oleh masyarakat secara gotongroyong. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat meneliti secara mendalam, terperinci dan diharapkan dapat meneilti hal-hal yang belum terungkap dalam sekripsi ini serta diharapkan lebih selektif dalam mengungkapkan permasalahan. Kata Kunci : Pemanfaatan, Irigasi, Pertanian 2

A. Latar Belakang Air merupakan salah satu komponen yang sangat penting dalam kegiatan pertanian terutama sector pertanian seperti penanaman padi yang memerlukan lahan yang relative basah dan kolam untuk perikanan. Sehingga keberadaannya perlu di jaga untuk kelangsungan pengembangan sector pertanian dan perikanan. Terutama sumber air yang berasal dari saluran irigasi atau sungai. Harus ada perawatan dari daerah hulu sungai agar air tetap bisa mengalir meskipun di musim kemarau, sehingga tidak menghambat pengembangan usaha pertanian yang ada. Selain perawatan di daerah hulu sungai, tentunya saluran atau parit yang menjadi tempat air mengalir juga perlu dijaga agar air dapat mengalir dengan lancer ke lahan-lahan sawah dan kolam yang lebih luas. Hampir semua sector dalam kehidupan memerlukan air, tidak hanya untuk pertanian saja, sehingga keberadaan air sangatlah penting, bahkan tidak jarang ada dari sebagian orang yang rela bertengkar demi memperebutkan air untuk mengairi lahan pertanian mereka. Namun yang menjadi kendala adalah kurangnya kesadaran setiap orang untuk menjaga kelestarian jalur laju air seperti sungai dan parit. Apabila saluran irigasi tidak terawatt dengan baik, musim hujan atau kemaraupun air bias saja berhenti mengalir karena tersumbat dan sebagainya. Sector pertanian yang terus berjalan tentunya membutuhkan air secara terus menerus, sementara debit air tidaklah selalu tetap. Tentunya ini menjadi permasalahan yang terus terjadi apabila kondisi irigasi tidak dimanfaatkan dengan baik. Usaha mendatangkan air dengan mambuat bangunan-bangunan dan saluransaluran untuk mengalirkan air guna keperluan pertanian, membagi-bagikan air ke sawah-sawah atau ladang-ladang dengan cara yang teratur dan mambuang air yang tidak diperlukan lagi, setelah air itu dipergunakan dengan sebaik-baiknya. (Gandakoesoemah, 1975:10). Pemanfaatan saluran irigasi menjadi salah satu faktor penting dalam memenuhi sumber pengairan lahan sawah, selain sawah tadah hujan ada juga sawah yang mendapatkan sumber airnya dari saluran irigasi yang sengaja di buat untuk memenuhi kebutuhan air. Sehingga perawatan dan pemanfaatan sebuah irigasi 3

harus sesuai dengan kondisi air dan lahan sawah yang yang dilalui oleh saluran irigasi agar pengairan lahan sawah tetap lancar. Kebutuhan lahan sawah akan sumber air sangatlah penting dalam menunjang keberlangsungan pengelolaan lahan sawah tersebut. Air menjadi salah satu faktor penting dalam pengelolan lahan sawah, karena dalam menanam padi relatif memerlukan sumber air yang banyak. Pengelolaan air untuk memenuhi kebutuhan lahan sawah sangat penting, selain dari air hujan, sumber air yang diperoleh bisa juga dari saluran irigasi yang sengaja di buat untuk memenuhi kebutuhan air sawah. Saluran irigasi yang baik dapat memenuhi kebutuhan air pada lahan sawah selain juga dari bedit air yang sesuai untuk kebutuhan lahan sawah yang teraliri saluran irigasi. Selain itu pengelolaan saluran irigasi juga menjadi faktor yang sangat penting untuk pembagian air dalam proses pengaliran air dari daerah hulu ke daerah hilir. Seperti halnya yang terjadi di saluran irigasi Paragpag yang terdapat di desa Bojonggedang, saluran irigasi ini mengairi lahan pertanian kurang lebih sekitar 53 Ha lahan sawah dan kolam. Panjang saluran irigasi sekitar 2 km lebih. Namun kondisinya kurang terawat atau tidak termanfaatkan dengan baik, sehingga apabila musim kemarau tiba lahan sawah dan kolam menjadi kering. Kondisi ini diperparah dengan semakin sedikitnya debit air dari sungai ciliung yang mengalir serta kondisi bendung yang sudah tidak memadai lagi. Saat musim hujan sering terjadi longsoran tanah sehingga aliran airnya sering terhambat karena kontur tanah di sekeliling saluran irigasi relatif bertebing, saat musim kemarau aliran air berkurang karena debit sungai air ciliung yang berkurang sehingga tidak semua lahan pertanian teraliri oleh air, hanya bagian hulu saja yang sering teraliri oleh air karena berdekatan dengan pintu irigasi. Bagi petani yang memiliki lahan di daeran hilir tentunya hal ini menjadi masalah karena lahan mereka tidak teraliri oleh air. Ditambah lagi dengan kondisi saluran air yang sudah mendangkal karena pengendapan lumpur yang sudah banyak sehingga mengganggu aliran air dari daerah hulu ke hilir. Tidak adanya pengelola irigasi yang khusus membuat aliran air tidak teratur sehingga sering banyak petani yang seenaknya mengalirkan air ke lahan sawah mereka tanpa memperdulikan kecukupan air untuk lahan sawah yang lain. Hal tersebt 4

menjadi sanga menarik untuk diteliti karena pengelolaan air menjadi hal yang sangat penting agar pembagian air merata dari daerah hulu ke daerah hilir. B. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui kondisi saluran irigasi paragpag sebagai sumber pengairan lahan sawah di Desa Bojonggedang Kecamatan Rancah Kabupaten Ciamis. 2. Untuk mengetahui Bagaimana proses pemanfaatan saluran irigasi paragpag dalam menunjang pengairan lahan sawah di Desa Bojonggedang Kecamatan Rancah Kabupaten Ciamis. C. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif. Metode penelitian deskriptif adalah penelitian yang menjelaskan sesuatu yang menjadi sasaran peneltian secara mendetail atau mendalam. Dalam arti, penelitian tersebut dilakukan untuk mengungkapkan segala sesuatu atau berbagai aspek dari sasaran penelitian. Metode penelitian kuantitatif adalah mengolah dan menginterpretasikan data yang berbentuk angka dan dengan perhitungan yang bersifat matematik. D. Variabel Penelitian Dalam penelitian ini terdapat variabel tunggal yaitu variabel bebas. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Kondisi Fisik saluran irigasi a. Fasilitas saluran irigasi kurang baik b. Debit aliran dipengaruhi oleh kondisi debit sungai Ci Liung 2. Proses pemanfaatan air dan pemeliharaan saluran irigasi a. Pemanfaatan dilakukan secara sederhana b. Dimanfaatkan untuk pertanian dan perikanan c. Pemeliharaan dilakukan secara langsung oleh masayarakat secara gotongroyong. 5

E. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, studi literatur dan studi dokumentasi. F. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian adalah pedoman yang digunakan dalam kegiatan penelitian, supaya penelitian yang dilakukan terarah. Dalam penelitian ini, instrumen yang digunakan adalah pedoman observasi digunakan untuk mengumpulkan data dengan melalui pengamatan langsung di lapangan, pedoman wawancara digunakan untuk mengumpulkan data melalui wawancara langsung dengan responden petani penggarap sawah sebanyak 30 orang di Desa Bojonggedang Kecamatan Rancah Kabupaten Ciamis. G. Populasi dan Sampel 1. Populasi Yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh petani penggarap sawah yang teraliri saluran Irigasi Paragpag di Desa Bojonggedang Kecamatan Rancah Kabupaten Ciamis sebanyak 149 jiwa. 2. Sampel Penulis menggunakan pengambil sampel 20%. Yang menjadi sampel penelitian dalam penelitian ini adalah petani penggarap sawah sebanyak 30 jiwa (20% dari populasi 149 jiwa). No 1 2 Petani penggarap sawah Dusun Mulyasari Jumlah Populasi dan Sampel Jumlah Teknik Jumlah Sampel Pengumpulan Populasi 20 % Data 128 26 Dusun Desa 21 4 Jumlah 149 30 Simpel Random Sampling 6

H. Kondisi Saluran Irigasi Paragpag sebagai Sumber Pengairan Lahan Sawah a. Kondisi Saluran Irigasi Kurang Baik Fungsi irigasi secara umum untuk menyediakan sumber air atau mengalirkan air terhadap lahan-lahan pertanian. Keberadaan saluran irigasi menjadi sangat penting sebagai pemenuhan kebutuhan air untuk lahan pertanian. Pendistribusian air akan baik ketika kondisi saluran dalam kondisi yang baik pula. Fasilitas saluran kondisi bendung menjdi faktor utama yang menunjang pebendistribusian air berjalan dengan baik. Tidak adanya pengelolaan saluran irigasi secara khusus mengakibatkan saluran irigasi ada pada kondisi yang kurang baik. Pengelolaan saluran irigasi hanya mengandalan peran aktif masyarakat petani penggarap sawah saja, sementara pihak pemerintahan desa tidak begitu banyak berperan aktif, hanya menjadi fasilitator penggalang dana untuk pemeliharaan saluran irigasi. Dengan demikian kondisi saluran irigasi tidak terpelihara secara optimal. b. Debit Aliran Irigasi dipengaruhi oleh Debit Aliran Ci Liung Irigasi merupakan salah satu upaya masyarakat dalam menyediakan air untuk lahan sawahnya. Pendistribusian air Irigasi mencukupinya kebutuhan pengairan bagi lahan sawah sekitar. Debit aliran Irigasi menjadi faktor utama terkersediaan air untuk lahan sawah. Faktor cuaca terutama tingkat curah hujan menjadi faktor penting tinggi dsn rendahnya debit aliran sungai yang juga memepengaruhi debit aliran irigasi. Sama halnya dengan irigasi lain, Irigasi paragpag memanfaatkan sungai untuk sumber airnya, yaitu sungai Ci Liung yang merupakan sub DAS Ci Tanduy. Besar kecilnya debit aliran Irigasi Paragpag sangat dipengaruhi oleh besarkecilnya debit aliran sungai Ci Liung. Ketika musim kemarau biasanya kondisi debit sungai sedikit berkurang dari biasanya, ini juga akan mempengaruhi besaran debit saluran Irigasi Paragpag. Pada musim kemarau masyarakat petani penggarap sawah harus pintar-pintar membagi air karena debit aliran irigasi tidak begitu melimpah. 7

I. Proses Pemanfaatan dan Pemeliharaan Saluran Irigasi Paragpag a. Pemanfaatan Dilakukan Secara Sederhana Pemanfaatan saluran irigasi Paragpag di Desa Bojonggedang Kecamatan Rancah Kabupaten Ciamis dilakukan secara sederhana oleh masyarakat petani penggarap sawah. Pemanfaatan secara sederhana atau tradisional merupakan pemanfaatan saluran irigasi tanpa menggunakan peralatan yang canggih atau hanya bersipat peralata-peralatan sederhana yang hanya menggunakan tenaga manusia saja untuk pengoperasiannya. Kegiatan masyarakat yang menggunakan peralatan sederhana seperti cangkul, garpu tanah, golok dan linggis merupakan modal utama dalam memanfaatkan dan memperbaiki kondisi irigasi agar selalu terjaga dengan baik. Pintu-pintu saluran yang hanya menggunakan kayu untuk mengontrolnya membuktikan masih sederhananya pemanfaatan saluran Irigasi Paragpag. Penggunaan alat yang lebih modern tentunya akan memakan biaya yang lebih besar dan keahlian yang khusus, keterbatasan petani dari segi keahlian dan konsdisi ekonomi membuat hanya peralatan sederhana yang digunakan untuk memanfaatkan dan pemeliharaan kondisi saluran irigasi. b. Dimanfaatkan untuk Pertanian dan Perikanan Pada awalnya pembuatan Irigasi dimaksudkan untuk mengaliri air terhadap lahan pertanian masyarakatsaja, akan tetapi irigasi dimanfaatkan pula untuk penunjang kebutuhan masyarakat lainnya. Perikanan adalah salah satu kegiatan yang dilakukan masyarakat dan memerlukan relatif banyai air dalam pengelolaannya Dari hasil penelitian dan observasi yang dilakukan di lapangan bahwa pemanfaatan saluran Irigasi Paragpag dimanfaatkan untuk lahan pertanian dan perikanan. Masyarakat petani penggarap sawah selain memiliki lahan sawah juga memiliki kolam ikan yang dimanfaatkan untuk keperluan pribadi, sehingga selain mengairi lahan sawah saluran irigasi Paragpag juga mengaliri kolam ikan milik 8

masyarakat. Namun kebanyakan pemanfaatan air Irigasi digunakan untuk mengairi lahan sawah karena lebih banyak lahan sawah dibandingan dengan kolam. c. Pemeliharaan Dilakukan secara Langsung oleh Masyarakat secara Gotongroyong Pada umunya pengurusan irigasi menjadi wewenang dari petugas irigasi, akan tetapi karena tidak adanya petugas atau pengelolaan secara khusus membuat hanya masyarakat yang berperan aktif dalam pemeliharaan saluran Irigasi Paragpag di Desa Bojonggedang Kecamatan Rancah Kabupaten Ciamis. Keberadaan masyarakat dalam pengelolaan dan pemeliharaan saluran irigasi sangat besar. Pemeliharaan dilakukan oleh masyarakat secara gotongroyong. Setiap ada gangguan terhadap saluran irigasi terutama karena timbunan longsor, masyarakat saling memberitahu satu sama salin agar melakukan kerjasama atau gotongroyong untuk memperbaiki saluran irigasi yang tersumbat. Sehingga prosesnya akan lebih cepat dan mudah apabila dikerjakan secara bersama-sama. J. Keterkaitan Hasil Penelitian dengan Pembelajaran di Sekolah Mengenai Mata Pelajaran Geografi. Dalam kaitannya dengan pembelajaran di Sekolah, penelitian yang dilakukan berkaitan dengan pembelajaran disekolah khususnya di kelas X SMA/MA pada semester dua yang mempelajari tentang materi hidrosfer dengan sub bab perarian darat yang membahas tentang pola aliran sungai, jenis sungai dan pemanfaatan sungai. Penelitian ini utamanya berkaitan dengan pemanfaatan atau manfaat dari sungai, adapun manfaat sungai yang digunakan oleh manusia diantaranya sebagai irigasi pertanian, sebagai sumber kehidupan untuk diambil ikannya, saran transfortasi, sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dan sebagai Objek Wisata. Dalam penelitian ini berkaitan salah satunya dengan manfaat dari sungai yaitu dimanfaatkan untuk irigasi lahan pertanian. Aliran Sungai Ci Liung dimanfaatkan untuk Irigasi Paragpag di Desa Bojonggedang untuk mengairi lahan pertanian. 9

K. Simpulan dan Saran a. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka simpulan dari skripsi ini yaitu: 1. Kondisi saluran irigasi paragpag sub DAS Ci Liung Ci Tanduy sebagai sumber pengairan lahan sawah di Desa Bojonggedang Kecamatan Rancah Kabupaten Ciamis adalah: a. Kondisi saluran irigasi paragpag kurang baik karena kurangnya perawatan dan tidak adanya kepengurusan atau pengelolaan saluran irigasi secara khusus. b. Debit aliran irigasi dipengaruhi oleh debit aliran sungai Ci Liung, ketika bedit sungai Ci Liung tinggi maka debit saluran Irigasi Juga akan tinggi Karena sumber air saluran Irigasi Paragpag hanya dari sungai Ci Liung. 2. Proses pemanfaatan dan pemeliharaan saluran Irigasi Paragpag adalah sebagai berikut: a. Pemanfaatan dilakukan sederhana dengan menggunakan alat-alat tradisional seperti golok,cangkul, linggis dan sebagainya. Penggunaan tutup atau pintu saluran irigasi juga hanya menggunakan kayu atau bambu. b. Dimanfaatkan untuk Pertanian dan Perikanan, saluran irigasi paragpag selain dimanfaatkan untuk pengairan lahan sawah juga digunakan untuk pengairan kolam ikan milik petani. c. Pemeliharaan dilakukan secara langsung oleh masyarakan secara Gotongroyong, apabila terjadi gangguan terhadap saluran irigasi baik karena longsoran tanah atau sebagainya, masyarakat petani penggarap sawah secara gotongroyong melakukan perbaikan karena tidak adanya pengelolaan secara khusus hanya oleh petani penggarap sawah saja. 10

b. Saran Keterbatasan masyarakat secara ekonomi dan sumberdaya manusia dalam pengelolaan dan pemeliharaan saliran irigasi paragpag serta kurangnya peran serta pihak pemerintah Desa Bojonggedang Kecamatan Rancah Kabupaten Ciamis, oleh karena itu ada saran yang ingin disampaikan oleh penulis yaitu: 1. Kepada Pemerintah Desa Bojonggedang Kecamantan Rancah Kabupaten agar lebih berperan aktif dalam pengelolaan saluran Irigasi Paragpag terutama dalam segi pendanaan dalam memperbaiki saluran irigasi yang rusak. 2. Kepada masyarakat sekitar saluran Irigasi Paragpag agar ikut serta dalam menjaga dan mengelola saluran irigasi agar tetap dapat termanfaatkan dengan baik. 3. Dari hasil penelitian ini ditemukan beberapa permasalahan menarik yang dapat dikaji oleh peneliti yang akan datang, seperti halnya potensi sub DAS Ci Liung Citanduy sebagai sumber air Irigasi dan Karakteristik Petani Desa Bojonggedang dalam mengelola lahan pertanian. L. Daftar Pustaka AhmanSya, Prof. Dr. H.M, (2011). Pengantar Geografi. Bandung : LPPN BinaSaranaInformatika. Asdak, C. 2007. Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Yogyakarta:GajahMada University Press. Gandakoesoemah, R. 1975. Ilmu Irigasi. Sumur Bandung: Bandung. Indarto, (2010). Hidrologi Dasar Teori dan Contoh Aplikasi Model Hidrologi. Jember:BumiAksara Mantra, Ida Bagoes.(2011). Demografi Umum.Yogyakarta :Pustaka Pelajar. Nasution, S (2012). Metode Research. Jakarta :Bumiaksara Nurmala, Tati, et.al. (2003). Pengantar Ilmu Pertanian. Yogyakarta: Graham Ilmu. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2006 Tentang Irigasi. 30 Mei 2006.Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 46. Jakarta Profil Desa Bojonggedang : 2014 (Tidak diterbitkan) 11

Sumaatmaja, Nursid ((1988). Studi Geografi. Bandung : PT. Alumni. Tika, Pabundu. (2005). Metode Penelitian Geografi. Jakarta : Bumi Aksara Tim Dosen PKL Geografi. (2012). Pedoman Pkl Dataran Tinggi Bandung. Tasikmalaya: Tidak diterbitkan. Undang Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2004 Tentang Sumber Daya Air. 18 Maret 2004. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 32. Jakarta 12