PERAN PERPUSTAKAAN DAN ARSIP DALAM MENINGKATKAN MINAT MEMBACA MASYARAKAT DI PERPUSTAKAAN UMUM KOTA BONTANG

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. memenuhi kebutuhan rekreasi bagi pemustaka. Salah satu perpustakaan umum

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan suatu bangsa ditentukan oleh kualitas Sumber Daya

PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR SISWA SMA MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA TAHUN 2011 NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI MANAJEMEN PERPUSTAKAAN SEKOLAH

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. dewasa ini semakin meningkat.hal ini dapat dilihat dengan adanya peningkatan

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 54 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN PERPUSTAKAAN DI KABUPATEN TANGERANG

TEMA PERPUSTAKAAN SEKOLAH SEBAGAI PUSAT SUMBER BELAJAR JUDUL : PERPUSTAKAAN SEBAGAI SUMBER ILMU MAKALAH

PROVINSI RIAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN DAN PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN

UPAYA KANTOR PERPUSTAKAAN DAN ARSIP KABUPATEN PASER DALAM MENINGKATKAN MINAT MEMBACA MASYARAKAT DI PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN PASER

RENSTRA SKPD KANTOR PERPUSTAKAAN DAN ARSIP KOTA SEMARANG TAHUN PEMERINTAH KOTA SEMARANG JL. PEMUDA NO. 175 TELP SEMARANG

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 058 TAHUN 2017 TENTANG TRANSFORMASI PERPUSTAKAAN DI PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

PEMERINTAH KOTA SURABAYA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BUPATI TEMANGGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 25 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN TEMANGGUNG

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA PASURUAN NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN PERPUSTAKAAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2010 NOMOR 4 SERI E

RENCANA STRATEGIS BIDANG PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN KABUPATEN NGAWI TAHUN

EFEKTIVITAS PERPUSTAKAAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR. Dosen Pengampu : Nanik Arkiyah, M.IP

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN MALANG NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PERPUSTAKAAN

BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI

PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR 27 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN PERPUSTAKAAN

Universitas Sumatera Utara

BAB IV GAMBARAN UMUM PERPUSTAKAAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH

PERATURAN DAERAH SERAM BAGIAN TIMUR NOMOR 08 TAHUN 2011 TENTANG PERPUSTAKAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SERAM BAGIAN TIMUR,

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Priyanka Permata Putri, 2013

BAB I PENDAHULUAN. 1. Alasan pemilihan lokasi magang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa sebagaimana. diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TABALONG NOMOR 02 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN PERPUSTAKAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

STUDI TENTANG PELAYANAN PARKIR WISATA BONTANG KUALA OLEH KANTOR DINAS PERHUBUNGANKOTA BONTANG

BUPATI MAJENE PROVINSI SULAWESI BARAT

PERATURAN BUPATI LUWU TIMUR NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN DAN PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LUWU

KUALITAS PELAYANAN ADMINISTRASI PADA BAGIAN TATA USAHA DI KANTOR SEKRETARIAT DAERAH KOTA SAMARINDA

Peran Pengelola Perpustakaan dalam Memberikan Pelayanan Bimbingan Pemakai di Universitas Ida Banjumi Wahab Palembang

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan publik dibidang perpustakaan, diselenggarakan atas

Gubernur Jawa Barat DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA BARAT,

BAB I PENDAHULUAN. haknya. Bahwa manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang

Kepala Badan Perpustakaan dan Kearsipan. Ir. GENTUR PRIHANTONO SP. MT PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Chynthia Paramitha, 2015

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 8 TAHUN 2009 TENTANG PERPUSTAKAAN. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PASURUAN,

BAB I PENDAHULUAN. Kantor ARPUSDA Kabupaten Wonogiri merupakan gabungan dari Kantor

BUPATI BANYUMAS PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 14 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN PERPUSTAKAAN

Optimalisasi Layanan Koleksi Audio Visual di Perpustakaan ISI Surakarta oleh Sartini. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. informasi yang dibutuhkan oleh penggunanya jika suatu kebutuhan informasi

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

TUGAS. Oleh : MEI ZAQI HILDAYANA

KUALITAS PELAYANAN ADMINISTRASI AKTA KELAHIRAN DI KANTOR DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL PEMERINTAH KOTA SURABAYA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. diantaranya adalah melalui perpustakaan. Karena diperpustakaan berbagai sumber

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PEMANFAATAN SUMBER DAYA PERPUSTAKAAN SEKOLAH DALAM MENDUKUNG PROSES BELAJAR MENGAJAR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perubahan zaman dan perkembangan kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERAN KEPALA DESA DALAM PELAKSANAAN PEMBANGUNAN FISIK DI DESA MUKTI UTAMA KECAMATAN LONG MESANGAT KABUPATEN KUTAI TIMUR

MAKALAH. Pemanfaatan Perpustakaan Sebagai Sumber Belajar

PENGARUH LAYANAN PERPUSTAKAAN TERHADAP KEPUASAN PEMUSTAKA DI PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS NEGERI PADANG

PENGEMBANGAN PERPUSTAKAAN MASJID: PENYELENGGARAAN PERPUSTAKAAN MASJID BERDASARKAN STANDARDIASASI PERPUSTAKAAN NASIONAL

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perancangan Interior

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

Perpustakaan umum kabupaten/kota

KEPUTUSAN KEPALA KANTOR PERPUSTAKAAN DAN ARSIP DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT NOMOR : 040/871/ KPAD/ 2015

BAB 1 PENDAHULUAN. Perpustakaan merupakan salah satu sumber informasi yang

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 047 TAHUN 2017

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai salah satu program pendidikan non formal dan dalam rangka ikut

BUPATI JEPARA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN PERPUSTAKAAN

KUALITAS PELAYANAN PROGRAM JAMINAN KESEHATAN DAERAH (JAMKESDA) DI PUSKESMAS KARANG ASAM KECAMATAN SUNGAI KUNJANG KOTA SAMARINDA

BAB I PENDAHULUAN. yang teratur dan berkelanjutan yang diperlukan untuk menunjang proses

yang maksimal dalam pencapaian hasil belajar.

BAB I PENDAHULUAN. orang-orang dalam bekerjasama untuk mencapai suatu tujuan tertentu yang telah

PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 26.TAHUN 2017 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KEARSIPAN DAN PERPUSTAKAAN PROVINSI SUMATERA BARAT

WALIKOTA PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN WALIKOTA PASURUAN NOMOR 56 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS OTOMASI PERPUSTAKAAN

1/5 PERANAN POJOK BUKU DAN PERPUSTAKAAN KELILING DALAM MENINGKATKAN MINAT BACA MASYARAKAT DI KELURAHAN KALINYAMAT KULON KECAMATAN MARGADANA KOTA TEGAL

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) adalah salah satu bentuk

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia dirasakan sangat penting, tidak hanya oleh pemerintah tapi juga oleh

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidilam Pancasila dan Kewarganegaraan

PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR NOMOR 44 TAHUN 2000 TENTANG BADAN PERPUSTAKAAN PROPINSI JAWA TMUR

MAKALAH PERAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH DASAR UNTUK KECERDASAN ANAK. Untuk memenuhi Tugas Ujian Akhir Semester Pengelolaan Perpustakaan Pendidikan

B U P A T I B O Y O L A L I P R O V I N S I J A W A T E N G A H

BAB III PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DI DINAS PERPUSTAKAAN DAN ARSIP PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA UTARA

PERPUSTAKAAN SEKOLAH SEBAGAI SARANA PUSAT SUMBER BELAJAR

PERPUSTAKAAN IDEAL: Di Tinjau Dari Berbagai Aspek pendukungnya

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

Kuesioner Penelitian PERSEPSI SISWA TERHADAP LAYANAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH: STUDI KASUS SMP NEGERI 3 MEDAN

KATA PENGANTAR. Menggala, Januari 2014 KEPALA KANTOR PERPUSTAKAAN, ARSIP DAN DOKUMENTASI KABUPTEN TULANG BAWANG

BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KOTA BANJARMASIN NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG PERPUSTAKAAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kantor Perpustakaan Daerah Kabupaten Sragen terletak di Jl. Raya

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PENERAPAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) OLEH KEPALA DESA DI KANTOR DESA SAGULING KECAMATAN BAREGBEG KABUPATEN CIAMIS LISNA WULANDARI ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Untuk menciptakan lingkungan yang memungkinkan terjadinya interaksi peranan. guru dan sarana pembelajaran sangatlah menentukan.

Transkripsi:

ejournal Ilmu Pemerintahan, 3 (2), 2015: 1240-1253 ISSN 0000-0000, ejournal.ip.fisip-unmul.ac.id Copyright 2015 PERAN PERPUSTAKAAN DAN ARSIP DALAM MENINGKATKAN MINAT MEMBACA MASYARAKAT DI PERPUSTAKAAN UMUM KOTA BONTANG Puspita Dwi Astuti 1 Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendiskripsikan Peran Perpustakaan dan Arsip Dalam Meningkatkan Minat Membaca Masyarakat di Perpustakaan Umum Kota Bontang. Analisis data yang di gunakan adalah analisis data kualitatif yang di awali dengan pengumpulan data, mendeskripsikan dan menganalisa data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Dengan penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data dengan melakukan penelitian kepustakaan, penelitian kelapangan yaitu dengan pengumpulan data melalui kegiatan observasi, penelitian, wawancara, dokumentasi untuk mendapatkan data yang lebih jelas sesuai dengan yang dibutuhkan dalam penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Peran Perpustakaan dan Arsip dalam Meningkatkan Minat Membaca Masyarakat di Perpustakaan Umum Kota Bontang sudah cukup baik dalam mencakup perannya sebagai Fasilitator penghubung dan penyalur sumber informasi dengan penggunanya dimana semua layanan dan fasilitas yang ada diperpustakaan arahnya untuk mempermudah pengguna dalam mencari informasi, sebagai Mediator menyediakan berbagai sumber informasi bagi penggunanya, dan sebagai Motivator penggerak minat budaya baca yang bertanggung jawab terhadap pengembangan budaya baca dilingkungannya. Hambatan-hambatan yang dihadapi oleh Perpustakaan dan Arsip Kota Bontang yaitu masih terbatasnya sumber daya aparatur di bidang perpustakaan, kemudian wilayah kerja yang luas, dan sarana dan prasarana yang kurang memadai. Kata Kunci : Peran Perpustakaan dan Arsip, Minat Membaca. PENDAHULUAN Meningkatnya kualitas sumber daya manusia dapat diwujudkan salah satunya melalui peningkatan minat baca masyarakat. Dalam meningkatkan minat baca masyarakat, pemerintah memiliki peran yang sangat penting. Pemerintah dalam hal ini sebagai penentu kebijakan utama dalam melaksanakan tanggung jawabnya terhadap Undang-Undang Dasar 1945, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa melalui peningkatan minat baca masyarakat. 1 Mahasiswi Program S1 Ilmu Pemerintahan, Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik, Universitas Mulawarman. Email: pitaastuti348@yahoo.co.id

Peran Perpustakaan Dan Arsip Meningkatkan Minat Membaca (Puspita Dwi Astuti) Perpustakaan ada karena merupakan salah satu kebijakan dari pemerintah dalam mendorong masyarakat untuk dapat meningkatkan minat baca. Oleh karena itu, pemerintah telah menetapkan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 mengenai perpustakaan dan segala aspek yang berkaitan dengan pemanfaatan fasilitas pelayanan perpustakaan terhadap peningkatan minat baca masyarakat. Peran aktif pemerintah dalam meningkatkan minat baca masyarakat melalui perpustakaan merupakan salah satu cara yang paling efektif dalam memperluas wawasan serta menambah pengetahuan bangsa. Di dalam merealisasikan tujuan tersebut sesuai dengan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang otonomi daerah dimana masing-masing daerah diberikan kewenangan untuk mengurusi daerahnya, maka pemerintah Kota Bontang telah menetapkan di dalam Peraturan Daerah Kota Bontang Nomor 7 Tahun 2008 tentang oganisasi dan tata kerja inspektorat, badan perencanaan pembangunan daerah dan lembaga teknis daerah bahwa Kantor Perpustakaan dan Arsip Kota Bontang selaku lembaga teknis yang memiliki tugas melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi di Kota Bontang. Untuk melaksanakan tugas-tugas yang telah diberikan oleh Pemerintah Kota Bontang, di dalam Peraturan Walikota Bontang Nomor 44 Tahun 2012 Kantor Perpustakaan dan Arsip Kota Bontang menyelenggarakan fungsi antara lain : 1. Perumusan, perencanaan, pembinaan dan pengendalian kebijakan teknis dibidang perpustakaan; 2. Perumusan, perencanaan, pembinaan dan pengendalian kebijakan teknis dibidang kearsipan dan dokumentasi; 3. Penyelenggaraan urusan kesekretariatan; 4. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya. Dalam meningkatkan minat baca masyarakat, Perpustakaan dan Arsip Kota Bontang melakukan perannya berupa peningkatan layanan yaitu layanan kartu anggota gratis, layanan sirkulasi, layanan internet gratis (Hot Spot), layanan ruang audio visual, layanan perpustakaan keliling dan layanan library bus (Taman Baca). Kegiatan peningkatan layanan ini bertujuan agar memberikan rasa aman dan nyaman kepada pengunjung perpustakaan sehingga merasa betah ketika berada di perpustakaan. Perpustakaan juga merupakan lembaga yang mengelola sumber informasi dan pelestarian bahan pustaka serta jasa informasi yang perlu dipersiapkan dan dikelola secara professional. Agar dapat mewujudkan sistem perpustakaan yang memuaskan bagi pelanggan dan pengguna perpustakaan. Untuk dapat memenuhi segala kebutuhan tersebut perpustakaan tidak akan pernah berhasil apabila tidak didukung oleh semua anggota lembaga yang bersangkutan dan masyarakat pelanggan atau pengguna perpustakaan. Namun sejauh peran yang telah dilakukan oleh pihak Kantor Perpustakaan dan Arsip Kota Bontang, masih ditemukan beberapa masalah yang timbul. 1241

ejournal Ilmu Pemerintahan, Volume 3, Nomor 2, 2015: 1240-1253 Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh penulis masyarakat Kota Bontang masih rendah minatnya untuk membaca buku. Hal ini ditandai dengan jumlah pengunjung Perpustakaan Umum Kota Bontang yang rendah, dimana dalam tahun 2014 hanya 36.663 pengunjung yang datang dan angka tersebut masih jauh dari yang ditargetkan tahun 2013 yaitu sebesar 82.632 pengunjung. Permasalahan lainnya adalah terbatasnya sumber daya manusia pengelola Kantor Perpustakaan dan Arsip Kota Bontang. Dimana kualitas dan kuantitas sumber daya manusianya masih rendah dan kurang. Selain itu jangkauan wilayah kerja yang luas merupakan penghambat dari program kegiatan perpustakaan. Selain luas, medan yang harus dilalui ke daerah-daerah terpencil membutuhkan dana yang tidak sedikit. Sehingga masih sulit untuk melakukan program kegiatan perpustakaan di pulau-pulau kecil atau wilayah pesisir. Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis tertarik membuat suatu penelitian yang berjudul Peran Perpustakaan Dan Arsip Dalam Meningkatkan Minat Membaca Masyarakat Di Perpustakaan Umum Kota Bontang. KERANGKA DASAR TEORI Peran Menurut Gibson dan Ivancevich dan Donelly (2001 : 479) peran adalah seseorang yang harus berhubungan dengan dua sistem yang berbeda, biasanya organisasi dan beberapa bagian dari lingkungan. Kemudian dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2000 : 667) menegaskan bahwa Peran adalah bagian dari tugas utama yang harus dilaksanakan. Berdasarkan definisi dari teori diatas dapat disimpulkan menjalankan peran berarti melaksanakan tugas, hak dan kewajiban secara bertanggung jawab di dalam suatu interaksi atau organisasi sosial, dan yang paling penting adalah mampu menjalankan perannya dengan baik. Dari defenisi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa peran yang dimaksud dalam penelitian ini adalah peran yang saling menghubungkan antara posisi seorang pegawai dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, hal ini merupakan rangkaian peraturan-peraturan yang mengarahkan masyarakat mendapat pelayanan yang baik dan merasa puas dengan pelayanan yang diberikan oleh pegawai Perpustakaan dan Arsip Kota Bontang. Perpustakaan Kata Perpustakaan berasal dari kata pustaka, yang berarti (1) Kitab, buku-buku, (2) Kitab Primbon. Kemudian kata pustaka mendapat awalan per dan akhiran-an, menjadi perpustakaan. Perpustakaan mengandung arti (1) kumpulan buku-buku bacaan, (2) bibliotek, dan (3) buku-buku kesusasteraan (Kamus Besar Bahasa Indonesia). Selanjutnya ada istilah Pustaka Loka yang berarti tempat atau ruangan perpustakaan. Pengertian yang lebih umum dan luas dari perpustakaan adalah suatu ruangan, bagian dari gedung atau bangunan itu sendiri, yang berisi buku-buku koleksi, yang disusun dan diatur sedemikian rupa, 1242

Peran Perpustakaan Dan Arsip Meningkatkan Minat Membaca (Puspita Dwi Astuti) sehingga mudah untuk dicari dan dipergunakan apabila sewaktu-waktu digunakan oleh pembaca. Peran Perpustakaan Perpustakaan dan Arsip Kota Bontang, diharapkan dapat melaksankan perannya masing-masing sesuai wewenang dan tanggung jawab yang dibebankan agar masyarakat yang berkunjung ke Perpustakaan tersebut benar-benar mendapatkan pelayanan yang baik sesuai dengan peraturan yang sudah ditetapkan oleh Perpustakaan dan Arsip Kota Bontang. Jadi sangat diharapkan seorang pegawai Perpustakaan dapat melaksanakan perannya dengan baik, terutama seorang pimpinan yang menjadi contoh dan pengarah dalam suatu organisasi. Dalam meningkatkan minat baca masyarakat, Perpustakaan memiliki peran aktif yang dilakukan sebagai fasilitator yaitu terampil dalam menjalankan tugasnya sebagai penyalur dan penghubung sumber informasi serta meningkatan fasilitas maupun layanan perpustakaan yang memadai, dan kemudahankemudahan fasilitas maupun layanan perpustakaan lainnya yang diberikan kepada penggunanya. Disini perpustakaan dituntut untuk dapat memberikan pelayanan sebaik mungkin agar informasi yang dibutuhkan pengguna dapat mereka peroleh dengan cepat dan mudah. Seperti yang diungkapkan Heryadi (2008 : 1) Perpustakaan adalah fasilitator dan sekaligus penyedia informasi yang pada akhirnya fungsi perpustakaan akan bergeser lebih luas yaitu menjadi sebuah knowledge and information center, pusat ilmu pengetahuan dan informasi. Sedangkan Agussafi (2004 : 2) mengatakan Dalam perannya sebagai fasilitator ini, perpustakaan dituntut untuk menyediakan hubungan-hubungan dengan para ahli ataupun pusatpusat informasi dengan cara mencari, mengumpulkan, bekerjasama, baik secara gratis maupun berlangganan pangkalan data yang sesuai agar dapat diakses oleh pengguna dari mana saja dan kapan saja secara fleksibel. Dari penjelasan tersebut peran perpustakaan sebagai fasilitator sangat mempengaruhi perkembangan dari perpustakaan itu sendiri. Hal ini dapat dilihat dari peran perpustakaan sebagai penghubung antara informasi dengan pengguna, sehingga pengguna dapat memanfaatkan dan mengembangkan yang mereka peroleh. Selain itu dalam meningkatkan minat baca masyarakat, perpustakaan dan Arsip Kota Bontang melakukan peran sebagai mediator yaitu menyediakan berbagai sumber informasi bagi penggunanya. Sumber informasi yang disediakan perpustakaan dalam berbagai bentuk seperti koleksi buku dan non buku. Secara umum perpustakaan lebih banyak menyediakan sumber informasi dalam bentuk koleksi buku, baik itu dalam bentuk teks, buku referensi dan lainnya. Seperti yang dinyatakan oleh Agussafi (2004 : 3) Perpustakaan dapat ikut ambil bagian dalam pembentukkan komunitas belajar dengan bertindak sebagai mediator atau mitra pendidik bagi umat untuk berlatih berfikir kritis dan belajar secara mandiri. Dari pendapat tersebut perpustakaan sangatlah berperan 1243

ejournal Ilmu Pemerintahan, Volume 3, Nomor 2, 2015: 1240-1253 dalam menyediakan sumber informasi dan produk layanannya yang lengkap dan baru bagi pengguna sehingga pengguna dapat menjadikan perpustakaan sebagai tempat berlatih berfikir dan belajar secara mandiri. Perpustakaan juga berperan aktif sebagai motivator yang dimaksud dalam hal ini adalah perpustakaan sebagai pengembangan minat dan budaya baca dimana perpustakaan bertanggung jawab terhadap pengembangan budaya baca dilingkungannya masing-masing, baik secara sendiri-sendiri maupun bekerjasama dengan pihak lain. Dalam pengembangan minat dan budaya baca perpustakaan melaksanakan kegiatan-kegiatan sosialisasi dan publikasi kepada masyarakat yang tujuannya melakukan pendekatan kepada masyarakat untuk menarik minat dan memberikan arahan kepada masyarakat, agar dapat merubah pandangan bahwa perpustakaan bukan untuk masyarakat kalangan tertentu saja tetapi untuk semua lapisan masyarakat. Sedangkan kegiatan publikasi bertujuan untuk menghimbau masyarakat agar gemar membaca dan memperkenalkan Perpustakaan Umum Kota Bontang kepada masyarakat sebagai wadah untuk meningkatkan pengetahuan melalui kegiatan membaca. Kedua kegiatan ini sangat bergandengan erat. Maksud dan Tujuan Perpustakaan Menurut Sutarno (2003 : 25) maksud dibentuk perpustakaan : 1. Tempat mengumpulkan dalam arti aktif, maksudnya perpustakaan tersebut mempunyai kegiatan yang terus-menerus untuk menghimpun sebanyak mungkin sumber informasi untuk dikoleksi; 2. Tempat untuk mengolah atau memproses semua bahan pustaka dengan metode atau sistem tertentu seperti registrasi, klasifikasi, katalogisasi, baik secara manual maupun menggunakan sarana teknologi informasi, dan pembuatan perlengkapan lain agar semua koleksi mudah digunakan; 3. Tempat menyimpan dan memelihara. Artinya ada kegiatan mengatur, menyusun, menata, memelihara, merawat, agar koleksi rapi, bersih, awet, utuh, lengkap, mudah diakses, tidak mudah rusak, tidak hilang, dan berkurang; 4. Sebagai salah satu pusat informasi, sumber belajar, penelitian, dan rekreasi, preservasi serta kegiatan ilmiah lainnya. Memberikan layanan kepada pemakai, seperti membaca, meminjam, meneliti, dengan cara cepat, tepat, mudah dan murah; 5. Membangun tempat informasi yang lengkap dan up to date bagi pengembangan pengetahuan ( knowledge), keterampilan ( skill), dan perilaku atau sikap (attitude); 6. Merupakan agen perubahan dan agen kebudayaan dari masa lalu, masa sekarang dan masa depan. Sesuai dengan maksud-maksud di atas, maka tujuan perpustakaan adalah agar tercipta masyarakat yang terdidik, terpelajar, terbiasa membaca dan berbudaya tinggi. Berdasarkan buku panduan penyelenggaraan perpustakaan 1244

Peran Perpustakaan Dan Arsip Meningkatkan Minat Membaca (Puspita Dwi Astuti) umum (1992 : 6), tujuan perpustakaan umum apabila dirinci terbagi dalam tiga jenis tujuan sebagai berikut : 1. Tujuan Umum Tujuan umum perpustakaan adalah membina dan mengembangkan kebiasaan membaca dan belajar sebagai suatu proses yang berkesinambungan seumur hidup serta kesegaran jasmani dan rohani masyarakat berada dalam jangkauan layanan, sehingga berkembang daya kreasi dan inovasinya bagi peningkatan martabat dan produktivitas setiap warga masyarakat secara menyeluruh dalam menunjang pembangunan nasional. 2. Tujuan Fungsional Tujuan fungsional dan tujuan khusus Perpustakaan Umum adalah: a. Mengembangkan minat, kemampuan dan kebiasaan membaca, serta mendayagunakan budaya tulisan dalam segala sektor kehidupan; b. Mengembangkan kemampuan mencari, mengolah serta memanfaatkan informasi; c. Mendidik masyarakat pada umumnya agar dapat memelihara dan memanfaatkan bahan pustaka secara tepat guna dan berhasil guna; d. Meletakkan dasar-dasar kearah belajar mandiri; e. Memupuk minat dan bakat masyarakat; f. Menumbuhkan kemampuan masyarakat untuk memecahkan masalah yang dihadapi dalam kehidupan atas tanggung jawab dan usaha sendiri dengan mengembangkan kemampuan membaca masyarakat; g. Berpartisipasi aktif dalam menunjang pembangunan nasional yang menyediakan bahan pustaka yang dibutuhkan dalam pembangunan sesuai kebutuhan seluruh lapisan masyarakat. 3. Tujuan Operasional Tujuan operasional perpustakaan umum merupakan pernyataan formal yang terperinci tentang sasaran yang harus dicapai serta cara mencapainya, sehingga tujuan tersebut dapat dimonitor, diukur dan dievaluasi keberhasilannya. Pelayanan Publik Menurut Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009, Pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik. Menurut Juniarso Ridwan dan Sudrajat (2009 : 19) pelayanan publik adalah pelayanan yang diberikan oleh pemerintah sebagai penyelenggara negara terhadap masyarakatnya guna memenuhi kebutuhan dari masyarakat itu sendiri dan memiliki tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pelayanan publik adalah segala bentuk kegiatan pelayanan umum yang diberikan dan dilaksanakan oleh para penyedia 1245

ejournal Ilmu Pemerintahan, Volume 3, Nomor 2, 2015: 1240-1253 layanan publik untuk dapat memenuhi kebutuhan masyarakat yang begitu kompleks sesuai dengan aturan pokok dan tata cara yang telah ditetapkan. Pelayanan Kepada Anggota Perpustakaan Menurut Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 Pasal 14 Ayat 1 sampai dengan 7 tentang layanan perpustakaan antara lain : 1. Layanan perpustakaan dilakukan secara prima dan berorientasi bagi kepentingan pemustaka. 2. Setiap perpustakaan menerapkan tata cara layanan perpustakaan berdasarkan standar nasional perpustakaan. 3. Setiap perpustakaan mengembangkan layanan perpustakaan sesuai dengan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi. 4. Layanan perpustakaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikembangkan melalui pemanfaatan sumber daya perpustakaan untuk memenuhi kebutuhan pemustaka. 5. Layanan perpustakaan diselenggarakan sesuai dengan standar nasional perpustakaan untuk mengoptimalkan pelayanan kepada pemustaka. 6. Layanan perpustakaan terpadu diwujudkan melalui kerja sama antar perpustakaan. 7. Layanan perpustakaan secara terpadu sebagaimana dimaksud pada ayat (6) dilaksanakan melalui jejaring telematika. Sesuai dengan pernyataan tersebut, dapat disimpulkan bahwa pelayanan kepada anggota perpustakaan adalah layanan yang diberikan kepada pemustaka dengan standar nasional guna mencapai pemenuhan kebutuhan para anggota perpustakaan atau pemustaka. Masyarakat dan Minat Baca Koentjaraningrat dalam Wahyu (2005 : 60) mengatakan masyarakat adalah kesatuan hidup dari makhluk-makhluk manusia yang terikat oleh suatu sistem adat istiadat tertentu. Dari uraian diatas dapat disimpulkan unsur masyarakat, yaitu : 1. Harus ada kelompok manusia, dan harus banyak jumlahnya. 2. Telah berjalan dalam waktu yang lama dan bertempat tinggal dalam daerah tertentu. 3. Adanya aturan yang mengatur mereka bersama. Sedangkan minat merupakan kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu, perhatian dan kesukaan. (Kamus Besar Bahasa Indonesia). Sejalan dengan pengertian tersebut Sandjaja (2006 : 2) mengungkapkan bahwa secara umum minat dapat diartikan sebagai suatu kecenderungan yang menyebabkan seseorang berusaha untuk mencari ataupun mencoba aktivitas-aktivitas dalam bidang tertentu. Minat juga diartikan sebagai sikap positif seseorang terhadap aspek lingkungan. Ada juga yang mengartikan minat sebagai kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan menikmati suatu aktivitas disertai dengan rasa 1246

Peran Perpustakaan Dan Arsip Meningkatkan Minat Membaca (Puspita Dwi Astuti) senang. Minat membaca adalah suatu kecenderungan yang mendorong seseorang untuk melakukan kegiatan membaca. Definisi Konsepsional Berdasarkan pendekatan teori maka dapat dirumuskan defenisi konsepsional Peran Perpustakaan dan Arsip Dalam Meningkatkan Minat Membaca Masyarakat di Perpustakaan Umum Kota Bontang adalah melalui peran aktif perpustakaan yang terbagi menjadi (3) tiga yaitu fasilitator, mediator, dan motivator. Yang bertujuan untuk meningkatkan minat baca masyarakat diperpustakaan umum kota bontang. Metode Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif, yaitu penelitian yang bertujuan menggambarkan keadaan di lapangan dengan data yang diperoleh dari hasil penelitian. Sumber data yang digunakan Data Primer dan Data Sekunder. Teknik pengambilan data yang berhubungan dengan penelitian ini Teknik Purposive Sampling dan Teknik Accidental Sampling. Sedangkan teknik pengumpulan data yang berhubungan dengan penelitian ini Studi Pustaka ( Library Research), Penelitian Lapangan ( Field Research) dimana dalam tahap ini dipergunakan teknik-teknik sebagai berikut observasi, wawancara dan dokumentasi. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Peran Perpustakaan dan Arsip Dalam Meningkatkan Minat Membaca Masyarakat di Perpustakaan Umum Kota Bontang Hasil penelitian dan pembahasan tentang Kinerja Komisi Pemilihan Umum Daerah Dalam Penyelenggaraan Pilpres 2014 Di Kota Samarinda, serta menganalisisnya untuk menjadi sebuah hasil penelitian yang dapat dipertanggungjawabkan. Adapun yang menjadi fokus dari pembahasan ini yaitu Perbandingan Kinerja Nyata Dengan Kinerja Yang Direncanakan sampai dengan Perbandingan Kinerja Nyata Dengan Hasil (Sasaran/Target), sebagai acuan kinerja yang berdasarkan pada Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011. Pembahasan kali ini guna memperoleh gambaran yang jelas tentang kinerja KPU Kota Samarinda beserta faktor pendukung dan faktor penghambat dalam penyelenggaraan Pilpres 2014. 1. Fasilitator Peran perpustakaan sebagai fasilitator adalah menjalankan tugas sebagai penyalur dan penghubung sumber informasi dengan penggunanya serta meningkatan fasilitas maupun layanan perpustakaan yang memadai, dan memberikan kemudahan fasilitas maupun layanan perpustakaan lainnya untuk penggunanya. Karena perpustakaan dituntut untuk memberikan pelayanan sebaik 1247

ejournal Ilmu Pemerintahan, Volume 3, Nomor 2, 2015: 1240-1253 mungkin agar informasi yang dibutuhkan dapat diperoleh dengan mudah dan cepat. Berikut hasil penelitian penulis sebagai media informasi yang mencoba memahami kebutuhan pemakai yang selalu berupaya meningkatkan fasilitas dan layanan diperpustakaan. Dimana fasilitas dan layanan tersebut dapat menunjang masyarakat dalam memperoleh informasi yang dibutukan. Seperti halnya layanan kartu anggota gratis, layanan sirkulasi, layanan internet gratis, layanan ruangan audio visual, layanan perpustakaan keliling dan layanan library bus (taman baca) yang ada diperpustakaan ini menunjukkan bahwa peran perpustakaan sebagai fasilitator sedang dijalankan. Berikut layanan yang ada di Perpustakaan Kota Bontang dalam membantu menjalankan peran aktif perpustakaan sebagai fasilitator. A. Layanan Kartu Anngota Gratis Pembuatan kartu anggota perpustakan merupakan perkara wajib yang harus dijalani oleh setiap masyarakat yang ingin meminjam koleksi bukubuku yang ada di perpustakaan. Berikut hasil penelitian penulis bahwa layanan ini berdampak sangat positif dipandangan masyarakat karena tidak menyulitkan masyarakat. Diharapkan dengan adanya layanan ini masyarakat yang belum terdaftar sebagai anggota dapat mendaftarkan dirinya untuk menjadi anggota perpustakaan. Dan secara tidak langsung dapat meningkatkan jumlah kunjungan di perpustakaan umum Kota Bontang. B. Layanan Sirkulasi Suatu kegiatan di perpustakaan yang melayani peminjaman dan pengembalian buku. Layanan peminjaman dan pengembalian buku merupakan layanan inti yang ada di perpustakaan. Berikut hasil penelitian penulis bahwa pelayanan peminjaman dan pengembalian buku belum maksimal dalam melayani pengunjung perpustakaan. Karena pegawai perpustakaan masih cenderung cuek dan kurang tanggap dalam melayani, sehingga membuat para pengunjung yang harus lebih aktif sendiri. Selain itu dalam hal pengembalian buku-buku yang telah dipinjam tidak dikenakan denda apabila terjadi keterlambatan pengembalian buku. Hal itu dikarenakan tidak adanya payung hukum yang resmi mengenai denda keterlambatan bagi para peminjam. Akibatnya para peminjam buku dapat seenaknya saja mengembalikan buku tanpa mengindahkan batas waktu yang diberikan C. Layanan Internet Gratis (Hot Spot) Layanan internet gratis diperuntunkan bagi pengunjung perpustakaan yang ingin mengakses informasi melalui internet dan sebagai antisipasi jika ada referensi yang tidak ditemukan di Perpustakaan Umum Kota Bontang pengunjung bisa mencarinya melalui internet. 1248

Peran Perpustakaan Dan Arsip Meningkatkan Minat Membaca (Puspita Dwi Astuti) Berdasarkan hasil penelitian penulis bahwa layanan ini sangat disukai oleh para pengunjung. Selain akses data yang cepat, tidak perlu mengeluarkan biaya sama sekali untuk mendapatkan layanan internet. Dan berdasarkan hasil penelitian masyarakat yang tadinya hanya datang untuk menggunakan fasilitas internet akhirnya tertarik juga untuk melihat koleksi buku-buku yang ada di perpustakaan. Tentu hal ini secara tidak langsung dapat meningkatkan jumlah pengunjung Perpustakaan Umum Kota Bontang. D. Layanan Ruang Audio Visual Ruangan yang dilengkapi fasilitas antara lain AC, LCD, Laptop, Screen yang digunakan untuk melihat video dalam berbagai kegiatan dan pengalaman belajar dilapangan. Diharapkan dapat membantu kegiatan memotivasi pengguna agar lebih banyak memanfaatkan fasilitas perpustakaan dan meningkatkan kualitas penyampaian informasi dan pesan pendidikan kepada masyarakat khususnya anak-anak pendidikan TK dan Paud. Berdasarkan hasil penelitian penulis bahwa layanan ini masih kurang di minati oleh pengunjung Perpustakaan Kota Bontang. Pengunjungnya hanya murid-murid sekolah yang ada dikota bontang saja. Disini pihak perpustakaan masih perlu memperkenalkan dan mempublikasikan pelayanan ini agar masyarakat dapat mengetahui layanan ruangan audio visual. E. Layanan Perpustakaan Keliling Salah satu penyelenggara pendidikan nonformal yang berupaya untuk ikut mencerdaskan kehidupan bangsa, sebagaimana diamanatkan oleh undangundang 1945. Layanan perpustakaan keliling bergerak dengan membawa bahan pustaka yang melayani masyarakat dari satu tempat ketempat lain yang belum terjangkau atau jauh wilayahnya dari perpustakaan umum. Berdasarkan hasil penelitian penulis bahwa layanan ini mendapat respon positif dari masyarakat Kota Bontang terbukti dari kehadiran perpustakaan keliling setiap minggunya selalu ditunggu-tunggu oleh masyarakat di kelurahan tertentu yang mendapat giliran kunjungan pelayanan perpustakaan keliling. F. Layanan Library Bus (Taman Baca) Merupakan sebuah inovasi yang dilakukan untuk meningkatkan pelayanan sehingga masyarakat yang ingin membaca mendapatkan suasana yang berbeda dalam kegiatan membaca. Layanan ini diperuntukkan bagi setiap pengunjung perpustakaan yang ingin menikmati suasana ruang terbuka hijau dengan konsep yang lebih santai. Berdasarkan hasil penelitian penulis bahwa layanan ini membawa respon yang positif. Masyarakat merasa senang dan nyaman dengan adanya konsep baru yang lebih santai dengan ruang terbuka hijau untuk membaca. Dan pihak 1249

ejournal Ilmu Pemerintahan, Volume 3, Nomor 2, 2015: 1240-1253 perpustakaan berharap masyarakat dapat berekspresi dengan bebas dan positif. 2. Mediator Merupakan salah satu tugas perpustakaan dalam menyediakan berbagai sumber informasi bagi penggunanya. Sumber informasi yang disediakan perpustakaan dalam berbagai bentuk seperti koleksi buku dan non buku. Secara umum perpustakaan lebih banyak menyediakan sumber informasi dalam bentuk koleksi buku, baik itu dalam bentuk teks, buku referensi dan lainnya. Berikut hasil penelitian penulis mengenai koleksi bahan pustaka yang ada di Perpustakaan dan Arsip Kota Bontang masyarakat menginginkan agar koleksi bahan pustaka dilengkapi lagi, karena beberapa masyarakat masih mengeluh tentang koleksi buku yang tidak lengkap. Dan tentu hal ini menjadi semangat Perpustakaan dan Arsip Kota Bontang untuk melengkapi koleksi buku-buku. Mereka akan berusaha untuk melengkapi permintaan koleksi buku-buku tersebut dan harapannya masyarakat bisa sabar. 3. Motivator Sebagai penggerak minat dan budaya baca dimana perpustakaan bertanggung jawab terhadap pengembangan budaya baca dilingkungannya masing-masing, baik secara sendiri-sendiri maupun bekerjasama dengan pihak lain. Dalam menjalankan perannya sebagai motivator perpustakaan berkaitan erat dengan kegiatan sosialisasi dan kegiatan publikasi. Dimana kegiatan tersebut memiliki tujuan untuk menarik minat membaca masyarakat serta memperkenalkan perpustakaan kepada masyarakat sebagai tempat belajar. 4. Hambatan Dalam Meningkatkan Minat Membaca Masyarakat di Perpustakaan Umum Kota Bontang A. Terbatasnya Sumber Daya Aparatur di Bidang Perpustakaan B. Wilayah Kerja yang Luas C. Sarana dan Prasarana Kesimpulan Penulis menyimpulkan secara umum bahwa peran Perpustakaan dan Arsip dalam meningkatkan minat membaca masyarakat mencakup pada peran aktifnya yang dilakukan sudah cukup baik, karena Kantor Perpustakaan dan Arsip dalam menjalankan tugasnya sudah berdasarkan dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku, dalam peran aktif tersebut mencakup peran sebagai fasilitator, mediator dan motivator. Peran aktif tersebut dilakukan guna meningkatkan minat membaca masyarakat. Adapun penjelasan dari peran aktif yang dilakukan Perpustakaan dan Arsip adalah sebagai berikut : 1250

Peran Perpustakaan Dan Arsip Meningkatkan Minat Membaca (Puspita Dwi Astuti) 1. Fasilitator sebagai media informasi dimana semua layanan maupun fasilitas yang ada diperpustakaan arahnya sebagai penyalur serta penghubung untuk mempermudah pengguna dalam mencari informasi. Layanan yang ada diperpustakaan dalam membantu penggunanya sudah berjalan dengan baik dan mendapatkan respon positif dari masyarakat yaitu layanan pembuatan kartu anggota perpustakaan gratis, layanan internet gratis (hot spot), layanan perpustakaan keliling dan layanan library bus atau taman baca. Sedangkan untuk layanan sirkulasi belum maksimal, karena masih banyak keluhan dari masyarakat. Dan belum ada payung hukum resmi mengenai denda keterlambatan pengembalian buku dan layanan ruangan audio visual masih kurang di minati oleh pengunjung, karena promosi yang masih kurang. 2. Mediator menyediakan sumber informasi bagi pengguna sehingga pengguna dapat menjadikan perpustakaan sebagai tempat berlatih berfikir dan belajar secara mandiri. Mengenai ketersediaan buku-buku yang ada perlu ditingkatkan lagi karena ini merupakan salah satu permintaan dan harapan dari beberapa kalangan masyarakat yang sering berkunjung ke perpustakaan. 3. Motivator sebagai penggerak minat dan budaya baca bertanggung jawab terhadap pengembangan budaya baca dilingkungannya. Sebagai motivator perpustakaan melakukan kegiatan sosialisasi dan publikasi yang tujuannya memberikan arahan dan memperkenalkan perpustakaan sebagai tempat untuk meningkatkan pengetahuan melalui kegiatan membaca. Sejauh ini kegiatan sosialisasi dampaknya sangat positif dipandangan masyarakat. Sedangkan kegiatan publikasi dari tingkat kunjungan masyarakat belum bisa mencapai target yang diinginkan dan pelaksanaanya belum efektif dan belum merata dibeberapa tempat seperti wilayah pesisir karena jangkauan wilayah yang cukup sulit untuk memberikan informasi terbaru. Hal ini perlu adanya pembenahan di dalam kegiatan publikasi. 4. Hambatan yang di hadapi dalam meningkatkan minat membaca masyarakat di Perpustakaan Umum Kota Bontang antara lain terbatatasnya sumber daya aparatur di bidang perpustakaan, adanya wilayah kerja yang luas, dan adanya sarana dan prasarana yang belum memadai. Saran Dari hasil penelitian yang penulis dapatkan, maka penulis dapat memberikan saran atau masukan yang dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi semua pihak. Adapun saran-saran yang penulis utarakan adalah sebagai berikut : a. Dalam menjalankan perannya sebagai fasilitator Pemerintah daerah Kota Bontang perlu membuat peraturan yang resmi dan jelas mengenai prosedur layanan perpustakaan umum Kota Bontang sehingga ada landasan hukum yang kuat ketika para pengguna perpustakaaan melakukan pelanggaran. Seperti keterlambatan pengembalian buku yang bisa dikenakan denda berupa uang. Pemerintah daerah juga perlu melakukan pengawasan dalam implementasi aturan tersebut. 1251

ejournal Ilmu Pemerintahan, Volume 3, Nomor 2, 2015: 1240-1253 b. Dalam menjalankan perannya sebagai mediator perpustakaan perlu meningkatkan dan melengkapi sumber informasi koleksi bahan pustaka seperti buku-buku hydroponic dan buku-buku terbitan tahun 90an. c. Dalam menjalankan perannya sebagai motivator perpustakaan perlu Memperluas jaringan hubungan kerjasama berbagai pihak baik instansi pemerintah, swasta, maupun masyarakat dalam rangka pengembangan Perpustakaan Umum Kota Bontang. Dan kegiatan sosialisasi maupun publikasi dapat menjangkau masyarakat di wilayah dan pulau pesisir Kota Bontang. d. Hambatan merupakan beberapa kendala di dalam menjalankan tugas dan fungsinya, adapun kendala-kendala yang ada di Perpustakaan dan Arsip Kota Bontang yaitu terbatasnya sumber daya aparatur di bidang perpustakaan, wilayah kerja yang luas, dan sarana maupun prasarana yang belum memadai. Dengan adanya hambatan ini Pemerintah daerah Kota Bontang dapat mendukung dan membantu mengadakan program beasiswa kuliah S1 jurusan ilmu perpustakaan sehingga akan terjaring SDM yang khusus menangani Perpustakaan Umum Kota Bontang. Daftar Pustaka Sumber Buku : Abdulsyani, 2007. Sosiologi Skematika, Teori, dan Terapan. PT Bumi Aksara: Jakarta Gibson, Ivancevich, Donelly, 2001. Organisasi Bina Rupa Aksara. Jakarta Gunawan, Adi. 2003. Kamus Praktis Bahasa Indonesia. Surabaya: Kartika KamusBesar Indonesia, 2000. Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. Balai Pustaka: Jakarta Moloeng, Lexy. J. 2002. Metode Penelitian Kualitatif. Remaja Rosda karya: Bandung Ridwan, Juniarso dan Sudrajat, Achmad Sodik. 2009. Hukum Administrasi Negara dan Kebijakan Pelayanan Publik. Bandung: Nuansa Siagian, Sondang P. 2006. Manjemen Sumber Daya Manusia. Bumi Aksara: Jakarta Silalahi, Ulber. 2006. Metode Penelitian Sosial. Refika Aditama: Bandung Sinambela, Holter. dkk. 2006. Reformasi Pelayanan Publik. Teori, Kebijakan, dan Implementasi. BumiAksara: Jakarta Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Administrasi Cetakan ke-17. Alpabeta: Bandung Suharsimi, Arikunto. 2005. Manajemen Penelitian Cetakan ke-7. Rineka Cipta: Jakarta Suryanto, Bagong dan J Dwi Narwoko, 2004. Sosiologi Teks Pengantar Terapan, Kencana: Jakarta Sutarno NS, 2003. Perpustakaan dan Masyarakat. Yayasan Obor Indonesia. Jakarta Wahyu. 2005. Wawasan Ilmu Sosial Dasar. Usaha Nasional: Surabaya 1252

Peran Perpustakaan Dan Arsip Meningkatkan Minat Membaca (Puspita Dwi Astuti) Dokumen-Dokumen : Keputusan MENPAN Nomor 63 Tahun 2003 tentang Pedoman Umum Penyelenggaraan Pelayanan Publik Peraturan Daerah Kota Bontang Nomor 7 Tahun 2008 tentang Oganisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Lembaga Teknis Daerah Peraturan Walikota Bontang Nomor 44 Tahun 2012 tentang Rincian Tugas dan Fungsi Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Bontang Undang-Undang Dasar 1945 Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan Nasional Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah Internet : Bappedabontang.web.id/ /Renstra_KPADok_2011-2016.pdf (di akses tgl 12 November 2014) 1253