Pelatihan Pasien Simulasi: Keterampilan Klinik Prosedural

dokumen-dokumen yang mirip
Pengembangan Skenario untuk Pasien Simulasi

PRINSIP PELATIHAN PASIEN STANDAR. HPEQ Project Komite Bersama Uji Kompetensi Dokter Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Skills Lab merupakan tempat mahasiswa dapat. melatih keterampilan medis untuk mencapai kompetensi

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan klinis, salah satunya adalah feedback (Kneebone dan Nestel,

BUKU PANDUAN PESERTA CSL 2 ANAMNESIS KARDIOVASKULAR

Keterampilan Komunikasi dalam Pendidikan Kedokteran

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

SKILL LAB. SISTEM NEUROPSIKIATRI BUKU PANDUAN MAHASISWA TEHNIK KETERAMPILAN WAWANCARA

MANUAL KETERAMPILAN KLINIK KEDOKTERAN KOMUNITAS TEKNIK KOMUNIKASI : MENYAMPAIKAN KABAR BURUK DAN KONSELING KELUARGA

KOMUNIKASI DAN WAWANCARA KLINIS

PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA BAB IV PENYELENGGARAAN PEMBELAJARAN

TEKNIK PERAWATAN METODE KANGURU. Tim Penyusun

TEKNIK PERAWATAN METODE KANGURU. Tim Penyusun

BAB III METODE PENELITIAN

Journal of Social and Industrial Psychology

MODUL KEPERAWATAN JIWA I NSA : 420 MODUL ANXIETAS DISUSUN OLEH TIM KEPERAWATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. PBL merupakan suatu pendekatan pembelajaran dimana mahasiswa

BAB I PENDAHULUAN. Perawatan, Konsultasi Dokter, dan Produk Kecantikan. atau melakukan perawatan terapi(treatment) pasien diharuskan melakukan

Peran PS dalam OSCE. HPEQ Project Komite Bersama Uji Kompetensi Dokter Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. mempunyai kebutuhan yang spesifik (fisik, psikologis, sosial dan spiritual) yang

BAB I PENDAHULUAN. Konsultasi adalah inti dari kegiatan layanan dokter (Howie et al.,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB II KONSEP DASAR. memelihara kesehatan mereka karena kondisi fisik atau keadan emosi klien

Panduan Identifikasi Pasien

BAB I PENDAHULUAN. Remaja merupakan fase yang disebut Hall sebagai fase storm and stress

3. METODE PENELITIAN. 22 Universitas Indonesia. Faktor-Faktor Pendulung..., Nisa Nur Fauziah, FPSI UI, 2008

BAB I PENDAHULUAN. dalam dirinya dan lingkungan luar baik keluarga, kelompok maupun. komunitas, dalam berhubungan dengan lingkungan manusia harus

BAB I PENDAHULUAN. pengolahan data bila dibandingkan dengan cara manual. Dimana hal-hal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1 Bab 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan melibatkan sekelompok mahasiswa atau profesi kesehatan yang

BAB I PENDAHULUAN. utama yang efektif dalam pendidikan klinik (Hesketh & Laidlaw, 2002).

I. PENDAHULUAN. memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien. 1 Secara umum, setiap orang yang

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

Lampiran 6 LEMBAR PERSETUJUAN

BAB I PENDAHULUAN. alternatif untuk memudahkan kinerja petugas dalam. pengolahan data pada klinik. Umumnya klinik di Indonesia masih belum

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di era globalisasi pada masa sekarang ini, penggunaan komputer atau yang disebut

PENUNTUN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN KLINIK SISTEM UROGENITAL

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

MODEL SISTEM PAKAR TROUBLESHOOTING PROSES REAKTOR UREA DENGAN CLIPS

BAB I PENDAHULUAN. penampilan serta identitas. Wajah merupakan salah satu bagian terpenting pada

Uji Coba Keempat OSCE UKDI

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN. 1. Telah dikembangkan model 6 langkah pembelajaran reflektif klinik yang

BAB I PENDAHULUAN. pra-operasi pasien. Anestesi menyediakan pengelompokan menurut keparahan

METODE BIMBINGAN KLINIK

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

Uji Coba Ketiga OSCE UKDI. Komite Bersama Uji Kompetensi Dokter Indonesia HPEQ Project Komponen Februari 2012

BAB II TINJAUAN TEORI PERILAKU KEKERASAN. tindakan yang dapat membahayakan secara fisik baik terhadap diri sendiri,

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan serta pelayanan sosial lainnya yang dilakukan (Putri, 2012).

BAB I PENDAHULUAN. Instalasi Gawat Darurat (IGD). Setiap tindakan yang diberikan dokter IGD, selalu

BAB 1 PENDAHULUAN Latar belakang

BAB III METODE PENELITIAN

PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK PENINGKATAN HARGA DIRI

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi dan sistem informasi pada saat ini menempati

BAB 1 PENDAHULUAN. Hampir semua kegiatan memerlukan informasi untuk mencapai tujuan yang

ASPEK HUKUM REKAM MEDIS By: Raden Sanjoyo D3 Rekam Medis FMIPA Universitas Gadjah Mada

BAB I PENDAHULUAN. siklus kehidupan dengan respon psikososial yang maladaptif yang disebabkan

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan dengan desain penelitian pretest posttest with control group

KOMUNIKASI DAN ETIKA PROFESI

BAB III METODE PENELITIAN. dengan pendekatan studi kasus. Menurut Sugiyono (2012), metode penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhan kesehatan bagi masyarakat. Menanggapi hal ini,

BAB 1 PENDAHULUAN. terbatas jika dibandingkan jumlah penduduk dunia. Pekerjaan dokter menjadi

BAB I PENDAHULUAN. yang harus ditunaikannya dimana ia berkewajiban untuk menangani hal-hal yang

MANUAL KETERAMPILAN KLINIK KEDOKTERAN KOMUNITAS PENGISIAN REKAM MEDIS

KONSEPTUAL MODEL KEPERAWATAN JIWA

Uji Coba Ketiga OSCE UKDI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. a. Pengetahuan pasien simulasi mengenai feedback konstruktif meningkat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia sebagai makhluk holistik dipengaruhi oleh lingkungan dari dalam

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. informasi baik verbal atau non verbal (Chitty, 2001, dalam Marquis,

BAB l PENDAHULUAN. peningkatan jumlah anak di Indonesia. Hal ini memberi konsekuensi

BAB 1 PENDAHULUAN. stressor, produktif dan mampu memberikan konstribusi terhadap masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. penjahitan luka (Sustyowati, dkk, 2010). Potter & Perry (2005) menyebutkan bahwa menghadapi pembedahan pasien akan mengalami

ANALISA DATA Tabel 3.10 Analisa data NO TGL DATA FOKUS ETIOLOGI MASALAH. aorta Klien mengatakan mudah merasa lelah jika beraktivitas

KOMUNIKASI DOKTER PADA PASIEN GANGGUAN JIWA (Studi Deskriptif Kualitatif pada Pasien Gangguan Jiwa Di RSJ.Prof.Dr.Hb.

PERSETUJUAN TINDAKAN MEDIK [ INFORMED CONSENT ]

BAB I PENDAHULUAN. Pesatnya perkembangan ilmu dan teknologi kedokteran menimbulkan

Dalam penanganan pasien perlu memperhatikan dua aspek: raga dan jiwa atau jasmani dan rohani

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan kuesioner Children Fear Survey Schedule - Dental Subscale

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam suatu pekerjaan dalam dunia industri akan mempertimbangkan

Pengertian Bentuk komunikasi yang dilakukan oleh individu, khususnya profesi (konselor, guru, relawan, rohaniawan) dalam membantu & mendampingi klien

BAB I PENDAHULUAN. bahasa dan sastra Indonesia. Materi pembelajaran drama yang diajarkan di tingkat

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

Kode: NAMA MATA KULIAH. BUKU BLOK PSIK FKUB Semester, Program A Reguler TIM FASILITATOR:

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

- Nyeri dapat menyebabkan shock. (nyeri) berhubungan. - Kaji keadaan nyeri yang meliputi : - Untuk mengistirahatkan sendi yang fragmen tulang

BAB I PENDAHULUAN. memiliki pengetahuan, nilai, sikap, dan kemampuan terhadap empat

BAB I PENDAHULUAN. manusia tidak bisa menikmati hidup. Seiring perkembangan teknologi yang sangat

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

I.Pengertian II. Tujuan III. Ruang Lingkup IV. Prinsip

BAB I PENDAHULUAN. perasaan, pengalaman, kreatifitas imajinasi manusia, sampai pada penelaahan

BAB 1 PENDAHULUAN. kesempatan cukup untuk bermain akan menjadi orang dewasa yang mudah

BAB IV METODE PENELITIAN. Ginjal-Hipertensi, dan sub bagian Tropik Infeksi. RSUP Dr.Kariadi, Poliklinik Penyakit Dalam RSUP Dr.

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam teknologi digital dengan menggunakan komputer. Sebuah informasi yang

Novia Sinta R, M.Psi

Transkripsi:

Pelatihan Pasien Simulasi: Keterampilan Klinik Prosedural Oleh: E. Suryadi Fakultas Kedokteran UGM Pelatihan Klinik Prosedural Melatih keterampilan melakukan tindakan prosedural dalam menangani pasien Tatacara atau metode dan sistematika serta kecepatan dan ketepatan adalah utama Terampil melakukan tindakan tertentu dan menggunakan instrumen secara legeartis. 1

Kekhususan pada latihan prosedural: Sebagian bersifat invasif sehingga tidak layak menggunakan probandus murni atau langsung sebagai nara coba Prosedur tindakan mempunyai standar tertentu yang dibakukan (legeartis) Diperlukan latihan berulang-ulang pada manikin untuk mengembangkan kemahiran tindakan Membaca melihat latihan pada manikin latihan pada PS dan manikin pada pasien. Melakukan inform consent sebelum tindakan Peran PS: dalam latihan prosedur klinik 1. Menjadi probandus: menyediakan tubuh atau bagian tubuh sebagai objek latihan, atau sebagai komplementer dalam pelatihan terhadap manikin. 2. Mampu mewakili kondisi pasien tertentu sebelum dan selama dilakukan intervensi therapeutik 2

3. Membantu mengarahkan mahasiswa dalam melakukan tindakan prosedural tertentu secara tidak langsung 4. Melakukan komunikasi/interaksi/ reaksi atau respon selama mahasiswa melakukan tindakan therapeutik 5. Menunjukkan pengaruh kondisi emosi pasien terhadap penyakit tertentu 6. Menunjukkan pengaruh kondisi emosi pasien terhadap tingkat keterampilan prosedural therapeutik mahasiswa. 7. Melatih mahasiswa dalam melakukan komunikasi sebelum, selama, dan sesudah tindakan dilaksanakan 8. Memberikan umpan balik bagaimana prosedur itu dilakukan oleh mahasiswa secara nyaman dan legeartis bagi pasien 3

Makna skenario: pada pasien simulasi PS sebagai objek pelatihan dalam batas tertentu mampu mensimulasikan kondisi pasien Skenario sebagai penuntun latihan PS agar mereka mampu mensimulasikan kondisi pasien yang sebenarnya sebelum dan selama dilakukan tindakan terapeutik. Pertimbangan dasar: dalam menulis skenario Prior knowledge mahasiswa yang akan memakai latihan Hasil keluaran yang diharapkan pada latihan keterampilan Tindakan apa yang akan dilakukan oleh mahasiswa terhadap pasien Memilih objek penyakit dan tindakan yang paling baik/cocok untuk diperankan agar tercapai tujuan Memilih atau menentukan kriteria individu yang paling cocok memerankan pasien simulasi 4

Hal yang perlu diperhatikan: dalam skenario dan diketahui oleh PS 1. Kondisi kemampuan mahasiswa 2. Kasus yang perlu disimulasikan 3. Latar belakang identitas dan sosial kasus yang perlu dicantumkan 4. Gejala utama dan tambahan, serta riwayat sakit yang harus diketahui oleh PS 5. Kondisi kejiwaan pasien yang harus diperankan 6. Pakaian dan penampilan yang harus diperankan 7. Apa yang akan dilakukan oleh mahasiswa dan bagaimana cara meresponnya. 8. Apa yang harus ditanyakan selama dan sesudah pemeriksaan fisik. 9. Petunjuk umum cara melakukan umpan balik konstruktif kepada mahasiswa setelah latihan 10 Gangguan fisik yang ada pada pasien dikaitkan dengan akting yang harus dilakukan sebelum dan selama pemeriksaan. 11. Ada baiknya jika pasien simulasi memahami prosedur baku yang benar terhadap tindakan yang akan dilakukan mahasiswa. 5

Akting apa yang perlu ditulis: dalam skenario tindakan prosedural Bagaimana posisi manikin terhadap tubuh PS? Bagaimana harus berjalan? Bagaimana harus duduk? Bagaimana harus berkata? Bagaimana harus bernapas? Bagaimana harus berbaring? Bagaimana harus mengekpresikan wajah? Bagaimana harus mengatur posisi tubuh dan bagianbagian tubuh? Bagaimana tubuh atau bagian tubuh dan ekspresi wajah harus merespon selama dilakukan tindakan? Bagaimana harus menjawab dan bertanya selama dan sesudah dilakukan tindakan. PS dalam kombinasi dengan manikin Perlu ditulis dengan detail apa yang seharusnya dilakukan oleh mahasiswa Perlu ditulis apa dan bagaimana PS harus berkomplementer dengan manikin Beberapa cara merespon selama mahasiswa memberlakukan tindakan pada manikin Beberapa tindakan yang sering dilakukan tidak akurat oleh mahasiswa dan sekaligus cara meresponnya. Cara memberikan feedback yang membangun 6