SURVEI KHUSUS TRIWULANAN NERACA PRODUKSI LAPANGAN USAHA BARANG

dokumen-dokumen yang mirip
SURVEI KHUSUS TRIWULANAN NERACA PRODUKSI SEKTOR BARANG

Penyusunan Nilai Tambah Lapangan Usaha Barang Triwulanan 2010=100, 2014

PEDOMAN UMUM SURVEI PENYUSUNAN INDIKATOR KHUSUS SPIK Badan Pusat Statistik-Direktorat Neraca Produksi

PEDOMAN SURVEI KHUSUS STUDI PENYUSUNAN PERUBAHAN INVENTORI (SKSPPI-2014) BPS - PELOPOR STATISTIK TERPERCAYA UNTUK SEMUA BADAN PUSAT STATISTIK

PEDOMAN SURVEI KHUSUS STUDI PENYUSUNAN PERUBAHAN INVENTORI (SKSPPI-2015) BPS - PELOPOR STATISTIK TERPERCAYA UNTUK SEMUA BADAN PUSAT STATISTIK

Perkembangan Indeks Produksi Triwulanan

Katalog BPS : Perkembangan Indeks Produksi Triwulanan. INDUSTRI MIKRO DAN KECIL BADAN PUSAT STATISTIK

SURVEI PENYUSUNAN INDIKATOR KHUSUS

BERITA RESMI STATISTIK

Survei Khusus Neraca Produksi, 2015

Penyusunan Nilai Tambah Lapangan Usaha Barang Triwulanan 2010=100, 2015

Survei Penyusunan Indikator Khusus (SPIK), 2014

BERITA RESMI STATISTIK

Survei Khusus Triwulanan Neraca Produksi Jasa, 2015

SURVEI KHUSUS IMPLEMENTASI SNA 2008

REPUBLIK INDONESIA SURVEI INDUSTRI MIKRO DAN KECIL TAHUN 2014 PENCACAHAN PERUSAHAAN/USAHA INDUSTRI MIKRO DAN KECIL

PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA

Survei Triwulanan Kegiatan Usaha Perdagangan, 2012

SURVEI KHUSUS IMPLEMENTASI SNA 2008

BERITA RESMI STATISTIK

Survei Triwulanan Kegiatan Usaha Terintegrasi, 2017

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO KECIL TRIWULAN II 2017

Survei Triwulanan Kegiatan Usaha Sektor Perdagangan dan Jasa, 2009


Bab 4 P E T E R N A K A N

Survei Industri Besar dan Sedang Bulanan, 2009

1. PENDAHULUAN. Indonesia memiliki sektor pertanian yang terus dituntut berperan dalam

BADAN PUSAT STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK

LAPORAN TAHUNAN PERUSAHAAN PETERNAKAN UNGGAS TAHUN 2009

BERITA RESMI STATISTIK

dengan cepat perubahan tingkat upah yang terjadi dari triwulan ke triwulan pada buruh/karyawan produksi/pelaksana berstatus lebih rendah dari

Survei Khusus Neraca Produksi, 2014

buruh dengan status itu merupakan mayoritas pekerja sehingga data yang dihasilkan diharpkan dapat menggambarkan tingkat kesejahteraan mayoritas

BUKU PEDOMAN PENCACAHAN SURVEI KHUSUS STRUKTUR INPUT PEMERINTAH (SKSIP) TAHUN 2015

Survei Khusus Perubahan Tahun Dasar 2014 KATA PENGANTAR

PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI UTARA TRIWULAN II-2015

BERITA RESMI STATISTIK

Destinasi Impor, 2011

Survei Penyediaan dan Penggunaan Barang (SPPB), 2006

Survei Triwulanan Kegiatan Usaha Terintegrasi, 2014

Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Provinsi Nusa Tenggara Barat Triwulan III Tahun 2017

PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA

PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA TRIWULAN I-2010

PERTUMBUHAN EKONOMI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2015

Survei Harga Perdagangan Besar, 2011

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris yang memiliki sumber daya melimpah

SURVEI SEKTOR INFORMAL TAHUN 2014

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA TRIWULAN II-2013

SURVEI PENYEDIAAN DAN PENGGUNAAN BARANG

I PENDAHULUAN. Aman, dan Halal. [20 Pebruari 2009]

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 03/M-DAG/PER/1/2007 TENTANG

FORUM KOMUNIKASI STATISTIK DAN SISTEM INFORMASI PERTANIAN 2016

PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA

PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA

Survei Industri Besar dan Sedang Tahunan, 2015

Survei Khusus Input Output (SKIO), 2006

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Pendapatan regional adalah tingkat (besarnya) pendapatan masyarakat pada

BERITA RESMI STATISTIK

Survei Industri Besar dan Sedang Bulanan, 2011

BERITA RESMI STATISTIK

Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) Kor, 2014

IV. KONDISI UMUM PROVINSI RIAU

PERTUMBUHAN EKONOMI LAMPUNG TRIWULAN IV TAHUN 2013

BOKS II : TELAAH KETERKAITAN EKONOMI PROPINSI DKI JAKARTA DAN BANTEN DENGAN PROPINSI LAIN PENDEKATAN INTERREGIONAL INPUT OUTPUT (IRIO)

SURVEI LEMBAGA KEUANGAN PEMBIAYAAN DAN MODAL VENTURA

PERTUMBUHAN EKONOMI DI YOGYAKARTA TRIWULAN II TAHUN 2017

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN DESEMBER 2015

SURVEI TAHUNAN PERUSAHAAN PENGGALIAN BAHAN INDUSTRI DAN KONSTRUKSI BERBADAN HUKUM (KUESIONER GALIAN - BH)

PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA TRIWULAN II-2008

RILIS HASIL AWAL PSPK2011

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris yang memiliki potensi sumber daya alam

BPS PROVINSI D.I. YOGYAKARTA

PERTUMBUHAN EKONOMI RIAU TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. Pertanian merupakan salah satu sektor utama di negara ini. Sektor tersebut

Indonesia - Survei Sosial Ekonomi Nasional 2016 Maret (KOR)

Survei Angkatan Kerja Nasional (SAKERNAS), 2013

SURVEI UPAH BURUH KEGIATAN USAHA PERDAGANGAN

PROFIL KEMISKINAN DI INDONESIA MARET 2010

Survei Estimasi Populasi Ternak, 2010

PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA TRIWULAN I-2011

Kata Pengantar KATA PENGANTAR Nesparnas 2014 (Buku 2)

BERITA RESMI STATISTIK

PEDOMAN SURVEI KHUSUS STUDI PENYUSUNAN PERUBAHAN INVENTORI (SKSPPI-2012) BPS - PELOPOR STATISTIK TERPERCAYA UNTUK SEMUA BADAN PUSAT STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK

Survei Harga Perdagangan Besar, 2014

Survei Struktur Upah (SSU), 2010

M E T A D A T A INFORMASI DASAR. 1 Nama Data : Produk Domestik Bruto (PDB) 2 Penyelenggara. Departemen Statistik Ekonomi dan Moneter, : Statistik

BERITA RESMI STATISTIK

PEDOMAN 2 SURVEI ANGKATAN KERJA NASIONAL (SAKERNAS) 2002 PEDOMAN PENGAWAS/PEMERIKSA BPS BADAN PUSAT STATISTIK, JAKARTA

REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK LAPORAN TAHUNAN PERUSAHAAN PETERNAKAN UNGGAS TAHUN Lokasi perusahaan :...

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN MEI 2015


Survei Angkatan Kerja Nasional (SAKERNAS), 2016

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR DAN SEDANG TRIWULAN II 2017

Pengembangan Supply and Use Table (SUT) dan Tabel Input Output (I-O) Indonesia, 2014

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO KECIL TRIWULAN IV TAHUN 2011

SURVEI STATISTIK KEUANGAN BADAN USAHA MILIK DAERAH

SURVEI INDUSTRI MIKRO DAN KECIL TAHUN 2013 DAFTAR SAMPEL PERUSAHAAN/USAHA INDUSTRI MIKRO DAN KECIL BLOK I. KETERANGAN TEMPAT

Transkripsi:

SURVEI KHUSUS TRIWULANAN NERACA PRODUKSI LAPANGAN USAHA BARANG 2015 BADAN PUSAT STATISTIK

KATA PENGANTAR Pertumbuhan ekonomi mengindikasikan adanya perubahan kondisi ekonomi yang lebih baik dan adanya keberhasilan pembangunan ekonomi. Dalam menyatakan pertumbuhan ekonomi, Badan Pusat Statistik Republik Indonesia (BPS-RI) menggunakan Produk Domestik Bruto (PDB) untuk nasional atau Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) untuk provinsi/kabupaten/kota. Penyusunan PDB/PDRB memerlukan data dasar dan pendukung dari tiap kegiatan ekonomi. Data-data yang diperlukan antara lain data produksi (indikator produksi) dan data harga (indikator harga). Survei Khusus Triwulanan Neraca Produksi Lapangan Usaha Barang dirancang untuk memenuhi kebutuhan data tersebut. Survei Khusus Triwulanan Neraca Produksi Lapangan Usaha Barang (SKTNP Barang) tahun 2015 merupakan kelanjutan dari SKTNB tahun 2014. Keberlangsungan SKTNP Barang dibutuhkan mengingat kebutuhan akan data triwulanan mendesak dan diperlukan. SKTNP Barang dilakukan pada perusahaan/usaha di sektor barang dengan cakupan usaha peternakan, pertambangan dan penggalian serta produksi dan pendistribusian air. Data yang didapatkan dari survei ini dapat memenuhi kebutuhan data yang memuat informasi jangka pendek dan dapat menjadi bahan pendukung untuk jangka panjang. Diharapkan kegiatan SKTNP Barang 2015 dapat berjalan sesuai dengan jadwal sehingga hasilnya dapat digunakan secara maksimal dalam penyusunan PDB Indonesia dan PDRB provinsi/kabupaten/kota. Jakarta, Januari 2015 Tim Penyusun i

DAFTAR ISI Kata Pengantar... i Daftar Isi... ii 1. Pendahuluan... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Maksud dan Tujuan... 2 1.3 Cakupan Sampel... 3 1.4 Referensi Waktu... 4 2. Pelaksanaan... 5 2.1 Metodologi... 5 2.2 Organisasi... 7 2.3 Jadwal Pelaksanaan Lapangan... 7 3. Kuesioner... 11 3.1 Keterangan yang Dikumpulkan... 11 3.2 Tata Cara Pengisian Kuesioner... 11 4. Penjelasan... 15 4.1 Konsep dan Definisi... 15 4.2 Hal-hal yang Perlu Diperhatikan... 16 Lampiran... 17 ii

iii

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator ekonomi yang menjadi dasar pertimbangan pengambilan keputusan. Dalam konteks pemerintahan, keputusan merujuk erat pada kebijakan. Kebijakan yang tidak salah arah atau sasaran akan menjadi pendongkrak pertumbuhan ekonomi. Adanya pertumbuhan ekonomi mengindikasikan adanya perubahan kondisi ekonomi yang lebih baik dan adanya keberhasilan pembangunan ekonomi. Dalam menyatakan pertumbuhan ekonomi, Badan Pusat Statistik Republik Indonesia (BPS-RI) menggunakan Produk Domestik Bruto (PDB) untuk nasional atau Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) untuk provinsi/kabupaten/kota. PDB/PDRB juga banyak digunakan dalam analisis jangka panjang maupun jangka pendek oleh institusi-institusi untuk memantau berhasil atau tidaknya, tepat atau tidaknya dan layak atau tidaknya suatu program atau kebijakan. Penyusunan PDB/PDRB dilakukan oleh BPS-RI tiap triwulanan dan atau tahunan. Penyusunan PDB/PDRB memerlukan data dasar dan pendukung dari tiap kegiatan ekonomi. Data-data yang diperlukan antara lain data produksi (indikator produksi) dan data harga (indikator harga). Direktorat Neraca Produksi sebagai penanggung jawab penyusunan PDB menurut lapangan usaha masih menemui kesulitan dalam memperoleh data-data tersebut, khususnya untuk periode triwulanan. Oleh sebab itu, perlu adanya survei yang bertujuan meminimalisir kesulitan dalam pemenuhan kebutuhan data sektoral. Survei Khusus Triwulanan Neraca Produksi Lapangan Usaha Barang (SKTNP Barang) dirancang untuk memenuhi kebutuhan tersebut. SKTNP Barang adalah survei yang dilakukan setiap tiga bulan untuk dapat memantau perkembangan perusahaan/usaha melalui indikator produksi dan indikator harga. SKTNP Barang tahun 2015 merupakan kelanjutan dari SKTNB tahun 2014. Keberlangsungan SKTNP Barang dibutuhkan mengingat kebutuhan akan data triwulanan mendesak dan diperlukan dalam pemahaman dan penyusunan PDB/PDRB. SKTNP Barang dilakukan pada perusahaan/usaha di lapangan usaha barang dengan cakupan usaha peternakan, pertambangan dan penggalian serta produksi dan pendistribusian air. Data yang didapatkan dari survei ini dapat memenuhi kebutuhan data yang memuat informasi jangka pendek dan dapat menjadi bahan pendukung untuk jangka panjang. Selang waktu yang lebih pendek (triwulanan) memungkinkan informasi kegiatan usaha di lapangan usaha barang akan Survei Khusus Triwulanan Neraca Produksi Lapangan Usaha Barang 1

tersedia secara lebih rinci dan gejolak yang terjadi di dalam usaha tersebut akan tercatat secara lebih cepat. 1.2 Maksud dan Tujuan Kegiatan yang menjadi fokus utama SKTNP Barang tahun 2015 adalah kegiatankegiatan di sektor barang yang ketersediaan datanya belum lengkap di BPS maupun di luar BPS. SKTNP Barang tahun 2015 sebagai kelanjutan dari SKTNB tahun 2014 dilaksanakan dengan maksud : 1. Ketersediaan indikator produksi barang sebagai data dasar yang mendukung penghitungan Nilai tambah lapangan usaha barang triwulanan. 2. Ketersediaan pola musiman (pola kegiatan) yang representatif bagi penyusunan dan penghitungan nilai tambah lapangan usaha barang triwulanan. 3. Penyiapan infomasi kualitatif berkaitan dengan kecenderungan perubahan ekonomi sektoral. 4. Memperoleh informasi pendukung lainnya dalam rangka penyusunan PDB triwulanan. SKTNP Barang tahun 2015 akan menghasilkan data dan informasi mengenai pola produksi dan pendapatan triwulanan perusahaan/usaha yang melakukan aktivitas di bidang peternakan ayam ras pedaging, peternakan unggas (ayam dan itik) untuk diambil telurnya, penggalian, produksi es dan pengadaan air untuk mendukung penyusunan Produk Domestik Bruto (PDB) atau Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Triwulanan. Tujuan dari SKTNP Barang 2015 adalah sebagai berikut : 1. Menghitung/menghasilkan data Nilai Tambah menurut lapangan usaha khususnya barang triwulanan untuk skala nasional. 2. Melakukan rekonsiliasi data PDB baik antar lapangan usaha maupun subject matter. Indikator utama yang didapat dari survei ini adalah indikator produksi dan indikator harga untuk tiap lapangan usaha. Sebagai contoh, indikator produksi sebagai hasil dari survei ini akan diperoleh dengan cara melihat perkembangan perusahaan/usaha di lapangan usaha barang dalam periode triwulanan. Survei Khusus Triwulanan Neraca Produksi Lapangan Usaha Barang 2

1.3 Cakupan Sampel Dasar klasifikasi produk atau usaha yang menjadi cakupan SKTNP Barang 2015 mengikuti konsep standar BPS. Klasifikasi yang digunakan adalah Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI). KBLI yang terakhir diterbitkan adalah KBLI 2009 sesuai dengan Keputusan Kepala BPS No.57 Tahun 2009. KBLI 2009 Tabel 1.1 Cakupan dan Deskripsi Kegiatan Usaha SKTNP Barang 2015 Kegiatan Deskripsi 01461 Ayam ras pedaging 01462 Telur ayam ras 01464 Telur itik Kelompok ini mencakup usaha peternakan yang menyelenggarakan pembibitan ayam ras pedaging untuk menghasilkan ayam bibit dan telur tetas dan peternakan yang menyelenggarakan budidaya ayam ras untuk menghasilkan ayam pedaging dan lainnya. Kelompok ini mencakup usaha peternakan yang menyelenggarakan pembibitan ayam ras petelur untuk menghasilkan ayam bibit dan telur tetas dan peternakan yang menyelenggarakan budidaya ayam ras untuk menghasilkan telur konsumsi dan lainnya. Kelompok ini mencakup usaha peternakan yang menyelenggarakan pembibitan itik, untuk menghasilkan ternak bibit itik dan atau telur tetas dan peternakan yang menyelenggarakan budidaya itik untuk menghasilkan itik potong, telur konsumsi dan lainnya. 08 Pertambangan & penggalianlainnya Golongan pokok ini mencakup pengambilan mineral dari tambang dan galian, juga pengerukan tanah endapan, penghancuran batu dan pengambilan garam. Sebagian besar hasil pertambangan dan penggalian mineral ini digunakan pada bidang konstruksi (pasir, batu dan lain-lain), industri bahan galian (tanah liat, gips, kapur dan lain-lain), industri bahan-bahan kimia dan lain-lain. Golongan pokok ini juga mencakup kegiatan penghancuran, pengasahan, pemotongan, pembersihan, pengeringan, sortasi Survei Khusus Triwulanan Neraca Produksi Lapangan Usaha Barang 3

KBLI 2009 Kegiatan Deskripsi dan pencampuran bahan-bahan mineral tersebut. 35302 Produksi es 36 Pengadaan air Kelompok ini mencakup kegiatan produksi dan distribusi air yang didinginkan untuk kebutuhan pendinginan dan produksi es, termasuk es untuk kebutuhan makanan atau minuman dan kegunaan lain (misal pendinginan). Golongan pokok ini mencakup kegiatan pengumpulan, pengolahan danpendistribusian air untuk kebutuhan rumah tangga dan industri. Pengumpulan air berasal dari berbagai sumber, seperti halnya pendistribusian melalui berbagai saluran pipa, tercakup di sini. 1.4 Referensi Waktu Pelaksanaan lapangan SKTNP Barang 2015 dilakukan sebanyak 4 (empat) tahap. Empat tahap tersebut masing-masing mencakup periode 2 (dua) triwulan. Waktu pelaksanaan diberikan selama 1 (satu) bulan. Akhir dari tiap tahapan adalah minggu terakhir dari waktu pelaksanaan lapangan yang dimaksud. Tabel 1.2 Pelaksanaan Lapangan SKTNP Barang 2015 Menurut Tahap dan Periode Tahap Waktu pelaksanaan lapangan Periode data yang dicakup 1 Januari 2015 Triwulan III-2014 dan Triwulan IV-2014 2 April 2015 Triwulan IV-2014 dan Triwulan I-2015 3 Juli 2015 Triwulan I-2015 dan Triwulan II-2015 4 Oktober 2015 Triwulan II-2015 dan Triwulan III-2015 Survei Khusus Triwulanan Neraca Produksi Lapangan Usaha Barang 4

2 PELAKSANAAN 2.1 Metodologi Unit statistik dalam SKTNP Barang 2015 adalah establishment dengan sasaran variabel yang diteliti yaitu perkembangan produksi, pendapatan dan tenaga kerja. Agar keterwakilan dari berbagai karakteristik perkembangan produksi, pendapatan dan tenaga kerja untuk setiap jenis kegiatan dapat teridentifikasi maka pengalokasian sampel dilakukan dengan memperhatikan basis wilayah jenis usaha dan profil provinsi yang terpilih. Pengalokasian sampel SKTNP Barang 2015 dilakukan pada 17 provinsi berdasarkan purposive sampling atau non-probability sampling. Penentuan responden (perusahaan/usaha) yang akan disurvei melihat pada : 1. Potensi perusahaan/usaha yang berpengaruh terhadap perekonomian wilayah; 2. Memiliki skala usaha yang besar; 3. Perusahaan/usaha yang dimiliki oleh daerah sendiri, bukan perusahaan cabang yang dimiliki oleh daerah lain. Jumlah sampel SKTNP Barang 2015 adalah 100 sampel tiap triwulan di tiap-tiap provinsi terpilih. Pengalokasian sampel awal dilakukan di BPS-RI. Tabel 2.1 memberikan gambaran rinci tentang alokasi sampel SKTNP Barang 2015 menurut provinsi dan kegiatan usahanya. Selain jumlah sampel dan alokasi per provinsi, metode penelitian di lapangan juga menjadi tahapan yang penting dalam mencapai tujuan dilaksanakannya SKTNP Barang 2015. Metode tersebut adalah sebagai berikut : a. Merancang kuesioner sebagai bahan perolehan informasi kuantitatif dari sumber data. b. Pengumpulan data di lapangan dengan rancangan kuesioner yang disusun sebagai panduan perolehan data aktual. c. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara langsung dengan cara mengisi kuesioner. d. Penggantian sampel dilakukan jika responden yang dituju pindah atau tidak dapat ditemui hingga batas akhir waktu pencacahan. Survei Khusus Triwulanan Neraca Produksi Lapangan Usaha Barang 5

Tabel 2.1 Tabel Sebaran Sampel SKTNP Barang Menurut Provinsi Tahun 2015 1461 1462 1464 8 35302 36 No Provinsi Ayam Ras Pedaging Telur Ayam Ras Telur Itik Pertambangan & penggalianlainnya Produksi Es Pengadaan Air Jumlah Sampel 1 Sumatera Utara 15 10 10 25 20 20 100 2 Riau 15 10 10 25 20 20 100 3 Sumatera Selatan 25 30 30 5 5 5 100 4 Lampung 25 30 30 5 5 5 100 5 Kep. Riau 30 30 30-5 5 100 6 Jawa Barat 15 10 10 25 20 20 100 7 DI Yogjakarta 20 20 15 35 5 5 100 8 Banten 20 20 15 35 5 5 100 9 NTB 25 25 20 10 10 10 100 10 Kalimantan Barat 25 20 20 5 15 15 100 11 Kalimantan Selatan 30 30 25 5 5 5 100 12 Kalimantan Utara 30 30 25 5 5 5 100 13 Sulawesi Tengah 20 20 20 20 10 10 100 14 Sulawesi Tenggara 20 20 20 20 10 10 100 15 Sulawesi Barat 30 30 25 5 5 5 100 16 Maluku Utara 30 30 25 5 5 5 100 17 Papua 30 30 25 5 5 5 100 Jumlah 405 395 355 235 155 155 1700 Dalam hal penggantian sampel, hal-hal yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut : a. Sampel pengganti memiliki skala usaha yang relatif sama dengan sampel utama b. Sampel pengganti memiliki kategori yang sama dengan sampel utama c. Sampel pengganti memiliki kategori terdekat dalam satu kelompok barang dengan sampel utama d. Penggantian sampel dilakukan atas persetujuan Kepala Bidang Neraca dan Analisis Statistik e. Setiap penggantian sampel harus dicatat di dalam form Penggantian Sampel SKTNP Barang 2015 (tersedia di Lampiran) Survei Khusus Triwulanan Neraca Produksi Lapangan Usaha Barang 6

2.2 Organisasi 2.2.1 Organisasi Teknis 1. Direktur Neraca Produksi sebagai penanggung jawab 2. Kepala Subdirektorat Neraca Barang sebagai penanggung jawab teknis 2.2.2 Organisasi Lapangan 1. Kepala BPS Provinsi sebagai penanggung jawab 2. Kepala Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik di BPS Provinsi sebagai penanggung jawab lapangan 3. Kasi Neraca Produksi di BPS Provinsi sebagai penanggung jawab harian teknis pelaksanaan, pengawasan, dan entri data serta pengiriman data ke BPS Pusat. 4. Staf teknis BPS Provinsi /Kabupaten/Kota atau Koordinator Statistik Kecamatan (KSK)/ Mitra Statistik sebagai tenaga pencacah. 2.2.3 Petugas Lapangan Koordinator : Kepala Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik di BPS Provinsi Pengawas : Kasi Neraca Produksi Petugas Pencacah : Staf BPS Provinsi/Kabupaten/Kota atau KSK/Mitra Statistik Petugas Entri Data : Staf BPS Provinsi 2.3 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Kegiatan SKTNP Barang 2015 dimulai dengan persiapan oleh Direktorat Neraca Produksi. Tahapan persiapan meliputi perumusan kuesioner dan pedoman, penyusunan kuesioner dan pedoman, penentuan dan alokasi sampel, persiapan paket entri data, pelatihan instruktur dan pengolahan (tabulasi). Survei Khusus Triwulanan Neraca Produksi Lapangan Usaha Barang 7

Persiapan Perumusan Kuesioner dan Pedoman Penyusunan Kuesioner dan Pedoman Penentuan dan Alokasi Sampel Persiapan Paket Entri Data Pelatihan Instruktur Pelatihan Pengolahan Pelaksanaan Pelatihan Petugas Pelaksanaan di Lapangan Entri Data Pengiriman Hasil Entri Data Penyelesaian Pengolahan (tabulasi) Penyusunan Laporan Akhir Gambar 2.1 Alur Tahapan Pelaksanaan Kegiatan SKTNP Barang 2015 Setelah tahap Persiapan, tahap berikutnya dilakukan oleh BPS Provinsi sebagai inti dari pelaksanaan SKTNP barang 2015 yaitu tahapan Pelaksanaan. Tahapan Pelaksanaan meliputi pelatihan petugas lapangan, pelaksanaan lapangan, entri data dan pengiriman hasil entri data ke pusat. Tahap akhir yaitu tahap Penyelesaian yang dilakukan oleh Direktorat Neraca Produksi. Tahapan Penyelesaian meliputi Pengolahan (tabulasi) dan penyusunan laporan akhir. Laporan akhir antara lain berisi rekapitulasi pemasukan dokumen, tabulasi data dan analisis hasil tabulasi data. Tabel 2.2 Jadwal Tahapan Pelaksanaan Kegiatan SKTNP Barang 2015 Tahap Waktu Persiapan Desember 2014 Januari 2015 Pelaksanaan Tahap I : Desember 2014 - Januari 2015 Tahap II : Maret April 2015 Tahap III : Juni Juli 2015 Tahap IV : September - Oktober 2015 Survei Khusus Triwulanan Neraca Produksi Lapangan Usaha Barang 8

Tahap Waktu Penyelesaian Tahap I : Januari Februari 2015 Tahap II : April Mei 2015 Tahap III : Juli Agustus 2015 Tahap IV : Oktober November 2015 Survei Khusus Triwulanan Neraca Produksi Lapangan Usaha Barang 9

Survei Khusus Triwulanan Neraca Produksi Lapangan Usaha Barang 10

3 KUESIONER 3.1 Keterangan yang dikumpulkan Keterangan yang dikumpulkan dirinci atas delapan blok, yaitu: BLOK I. PENGENALAN TEMPAT BLOK II. KETERANGAN PETUGAS BLOK III. INFORMASI UMUM BLOK IV. KETENAGAKERJAAN BLOK V. PRODUKSI DAN PENDAPATAN BLOK VI. CATATAN 3.2 Tata Cara Pengisian Kuesioner a. Blok I. Pengenalan Tempat Tujuan blok ini adalah untuk mencatat identitas dan lokasi kegiatan usaha. Rincian 1. Tuliskan nama provinsi beserta kode dengan jelas dan benar. Rincian 2. Tuliskan nama kabupaten/kota beserta kode dengan jelas dan benar. Rincian 3. Tuliskan nama kecamatan beserta kode dengan jelas dan benar. Rincian 4. Tuliskan nama kelurahan/desa beserta kode dengan jelas dan benar. b. Blok II. Keterangan Petugas Tujuan blok ini adalah untuk mencatat identitas pencacah dan pemeriksa. Rincian 5. Tuliskan nama petugas pencacah dan pemeriksa dengan jelas dan lengkap. Rincian 6. Tuliskan tanggal pelaksanaan kegiatan pencacahan dan pemeriksaan dengan format yang sesuai yaitu tanggal-bulan-tahun, contoh : 12-01-2015. Rincian 7. Bubuhkan tandatangan pencacah dan pemeriksa dengan benar. c. Blok III. Informasi Umum Blok ini digunakan untuk mendapatkan informasi umum mengenai periode data yang dicakup dan keterangan perusahaan/pengusaha yang lengkap dan jelas seperti nama, alamat dan nomor telepon/faksimili usaha. Kegiatan utama yang dilakukan perusahaan/pengusaha juga terdapat di blok ini sehingga secara unik dapat diberi kode KBLI 2009 5 digit. Rincian 8. Beri tanda centang ( ) pada kotak sebelah kanan yang menyatakan periode data Survei Khusus Triwulanan Neraca Produksi Lapangan Usaha Barang 11

yang dicakup. Rincian 9. Tuliskan nama perusahaan/pengusaha dengan lengkap dan jelas. Jika tidak memiliki nama perusahaan maka tuliskan nama pengusahanya. Contoh: Peternak ayam ras pedaging H. Usman. Rincian 10. Tuliskan alamat perusahaan/usaha dengan lengkap dan jelas. Rincian 11. Tuliskan nomor telepon/fax perusahaan/usaha dengan benar. Rincian 12. Tuliskan aktivitas perusahaan/usaha dari pendapatan utama perusahaan/usaha tersebut dengan jelas dan lengkap. Selanjutnya pemeriksa akan mengisikan kode KBLI 2009 5 digit. Contoh: Usaha Peternakan Ayam Ras Pedaging, maka akan dikoding KBLI 2009 5 digitnya yaitu 01461. d. Blok IV. Ketenagakerjaan Tujuan blok ini adalah untuk mendapatkan informasi mengenai jumlah tenaga kerja. Rincian 13. Tuliskan jumlah orang yang bekerja diperusahaan/usaha selama periode data yang dicakup. Jumlah tenaga kerja yang dicatat harus termasuk pemilik usaha. Termasuk didalamnya tenaga kerja dibayar maupun tidak dibayar. e. Blok V. Produksi dan Pendapatan Tujuan blok ini adalah untuk mendapatkan keterangan nilai produksi/pendapatan yang dihasilkan dalam satuan yang sudah ditentukan. Dalam laporan keuangan perusahaan, pendapatan utama biasanya disebut dengan pendapatan usaha atau pendapatan operasional. Rincian 14a. Tuliskan produksi dengan jelas dan lengkap, satuan dari hasil produksi (satuan produksi untuk barang galian dan air bersih dalam m3, ayam pedaging dalam ekor, telur unggas dalam kg,es batu dalam batang/balok) dan hasil konversi produk ke kode KBKI 2010. Untuk produksi, disediakan 4 (empat) baris produk untuk mencatat jika perusahaan/usaha menghasilkan produksi lebih dari 1 (satu) jenis output. Pengisian KBKI 2010 berdasarkan aktivitas perusahaan/usaha dari pendapatan utamanya yang sudah di konversi ke KBLI 2009 5 digit adalah sebagai beikut : Survei Khusus Triwulanan Neraca Produksi Lapangan Usaha Barang 12

KBLI 2009 01461 01462 01464 KBKI 2010 Tabel 3.1 Contoh Pasangan KBLI 2009 dan KBKI 2010 yang Sesuai 02151 Ayam 02330 Telur untuk ditetaskan 02151 Ayam 02310 Telur ayam berkulit, segar 02330 Telur untuk ditetaskan Keterangan KBKI 2012 02320 Telur dari burung lain berkulit, segar, Ytdl 02330 Telur untuk ditetaskan 02154 Bebek 36001 18000 Air alam 35302 17400 Es dan salju 08920 11050 Tanah gemuk 08101 08102 15200 08106 15200 15110 Batu sabak 15120 Marmer dan batu berkapur lainnya untuk monumen atau bangunan 15130 Granit dan batu lainnya untuk membuat monumen atau bangunan Gips; anhidrit; fluks batu kapur; batu kapur dan batu yang mengandung kapur lainnya, dari jenis yang digunakan untuk pembuatan kapur atau semen Gips; anhidrit; fluks batu kapur; batu kapur dan batu yang mengandung kapur lainnya, dari jenis yang digunakan untuk pembuatan kapur atau semen 08104 15310 Pasir alam 08103 15320 Batu kecil, gravel, batu pecah atau batu tumbuk, makadam; butir, keping dan bubuk dari batuan 08993 15330 Bitumen dan aspal, alam; asphaltite dan batu karang mengandung aspal 08105 15400 Tanah liat 08912 16110 Kalsium fosfat alam, aluminium kalsium fosfat alam dan kapur fosfat 08919 16120 Pirit besi tak digongseng 08911 16190 Mineral kimia lainnya 08913 16190 Mineral kimia lainnya 08914 16190 Mineral kimia lainnya 08919 16190 Mineral kimia lainnya 08930 16200 Garam dan natrium klorida murni; air laut 08991 16310 08992 16320 08102 16330 Kapur dan dolomite 08994 16390 Mineral lainnya ytdl 08999 16390 Mineral lainnya ytdl Batu permata (termasuk intan, tetapi bukan intan industri) dan batu semi permata, tidak dikerjakan atau dipotong secara sederhana atau dibentuk secara kasar Intan industri, tidak dikerjakan atau dipotong secara sederhana, dibelah atau dipecah; batu apung; batu asah; korundum alam, garnet alam dan abrasive alam lainnya Survei Khusus Triwulanan Neraca Produksi Lapangan Usaha Barang 13

Rincian 14b. Tuliskan penjualan/pendapatan dalam rupiah dari produk-produk yang dihasilkan oleh perusahaan/usaha dan hasil konversi produk tersebut ke KBKI 2010. Rincian 14c. Tuliskan jumlah penjualan/pendapatan dalam rupiah dari perusahaan/usaha selama periode data yang dicakup dari semua kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan/usaha. f. Blok VI. Catatan Tujuan blok ini adalah untuk mencatat keterangan tambahan yang perlu disampaikan untuk memperjelas isian di daftar, ataupun mencatat kesulitan dan permasalahan yang timbul selama melakukan tugas pencacahan dilapangan,seperti adanya kejadian yang ekstrim yang dijumpai dilapangan dan sebagainya; serta tuliskan fenomena atau alasan kenaikan/penurunan produksi, penjualan dan/atau tenaga kerja. g. Lainnya Di akhir kuesioner, dituliskan nama responden disertai dengan tanda tangan dan cap perusahaan/usaha (jika tersedia). Sertakan pula keterangan mengenai BPS Provinsi/Kabupaten/Kota (nama dan alamat yang dapat dihubungi oleh responden) jika responden ingin bertanya seputar survei yang dilakukan. Survei Khusus Triwulanan Neraca Produksi Lapangan Usaha Barang 14

4 PENJELASAN 4.1 Konsep dan Definisi Konsep dan definisi adalah hal penting dalam memahami variabel yang ingin ditangkap dan dipahami dalam suatu kegiatan. Beberapa konsep dan definisi penting dalam SKTNP Barang 2015 adalah sebagai berikut : a. Perusahaan atau Usaha Industri adalah suatu unit (kesatuan) usaha yang melakukan kegiatan ekonomi, bertujuan menghasilkan barang atau jasa terletak pada suatu bangunan atau lokasi tertentu, dan mempunyai catatan administrasi tersendiri mengenai produksi dan struktur biaya serta ada seorang atau lebih yang bertangggungjawab atas usaha tersebut. b. Kegiatan utama adalah salah satu kegiatan dari perusahaan yang menghasilkan output paling besar. c. Kegiatan terbanyak yang dilakukan adalah kegiatan yang menggunakan waktu terbanyak dibandingkan dengan kegiatan lainnya d. Jumlah tenaga kerja adalah banyaknya pekerja/karyawan rata-rata perhari kerja baik pekerja yang dibayar maupun pekerja yang tidak dibayar. Tenaga kerja terdiri dari pekerja produksi dan pekerja lainnya. Pekerja Produksi adalah pekerja yang langsung bekerja dalam proses produksi atau berhubungan dengan itu, termasuk pekerja yang langsung mengawasi proses produksi, mengoperasikan mesin, mencatat bahan baku yang digunakan dan barang yang dihasilkan. Pekerja lainnya adalah pekerja yang tidak berhubungan langsung dengan proses produksi, pekerja ini biasanya sebagai pekerja pendukung perusahaan, seperti manager (bukan produksi), kepala personalia, sekretaris, tukang ketik, penjaga malam, sopir perusahaan, dan lainnya. e. Pendapatan meliputi upah dan gaji atas jam kerja atau pekerjaan yang telah diselesaikan, upah lembur, semua bonus dan tunjangan, perhitungan waktu-waktu tidak bekerja, bonus yang dibayarkan tidak teratur, penghargaan; dan nilai pembayaran sejenisnya. Terdapat dua komponen, yaitu: 1. untuk jam kerja biasa atau untuk pekerjaan yang telah diselesaikan. 2. untuk lembur, semua komponen pendapatan lainnya dikumpulkan secara agregat. Survei Khusus Triwulanan Neraca Produksi Lapangan Usaha Barang 15

4.2 Hal-hal yang Perlu Diperhatikan Pengisian kuesioner SKTNP Barang 2015 haruslah sesuai dengan tata cara yang telah dijelaskan di bab sebelumnya. Selain itu, ada beberapa hal yang perlu untuk diperhatikan yaitu: 1. Perhatikan Pengisian KBLI 2009. Pemeriksa harus memastikan KBLI 2009 yang dicantumkan adalah 5 digit misal untuk Ayam Ras Pedaging harus 01461, Telur Ayam Ras adalah 01462, dan seterusnya. Untuk jenis kegiatan pertambangan dan penggalian serta kegiatan produksi air bersih, KBLI 2009 yang dituliskan dalam kuesioner diperkenankan 2 digit yaitu 08 dan 36. 2. Perhatikan Pengisian KBKI 2010. Pengisian KBKI 2010 adalah 5 digit sesuai dengan contoh di bab sebelumnya di tabel contoh pasangan KBLI 2009 dan KBKI 2010 yang sesuai. 3. Perhatikan satuan produksi. Satuan produksi untuk barang galian dan air bersih dalam m3, ayam pedaging dalam ekor, telur unggas dalam kg, dan es batu dalam batang/balok. 4. Penggantian sampel harus atas persetujuan koordinator survei. Sampel yang akan diganti harus memerhatikan ketentuan penggantian sampel. Sampel pengganti tidak diperkenankan diluar KBLI 2009 yang telah ditentukan dalam alokasi sampel kecuali sudah ada konfirmasi sebelumnya dengan BPS-RI. Survei Khusus Triwulanan Neraca Produksi Lapangan Usaha Barang 16

LAMPIRAN Lampiran 1. Kuesioner SKTNP Barang 2015 Survei Khusus Triwulanan Neraca Produksi Lapangan Usaha Barang 17

Lanjutan Survei Khusus Triwulanan Neraca Produksi Lapangan Usaha Barang 18

Lampiran 2. Form Penggantian Sampel FORM PENGGANTIAN SAMPEL SKTNP Barang 2015 Provinsi : Kode Kabupaten/Kota KBLI 2009 Lama Keterangan KBLI 2009 KBLI 2009 Baru Keterangan KBLI 2009 Penjelasan...,...2015 Kabid Nerwilis Provinsi...... Survei Khusus Triwulanan Neraca Produksi Sektor Barang 19