S K R I P S I. Untuk memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Kaling berpenghasilan dari hasil membuat batu bata dan karyawan. anak jadi rendah sehingga prestasi juga rendah pula.

BAB I PENDAHULUAN. Selain itu lingkungan sangat kaya dengan sumber-sumber media dan alat

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan untuk mengembangkan potensi dirinya. Selain itu, pendidikan. potensi diri yang dilakukan melalui proses pembelajaran.

BAB I PENDAHULUAN. yang paling sulit (Mulyono, 1999:25). Meskipun demikian, semua orang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. yaitu mempersiapkan diri dan memberikan bekal untuk melanjutkan pendidikan

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi. Disusun Oleh:

seperti adanya fasilitas-fasilitas yang ada di sekolah seperti bangunan sekolah yang baik, juga tersedia alat atau media pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dasar merupakan jenjang terbawah dari sistem pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung. Guru sebagai pengajar berharap agar para siswanya. kurang baik. Kompetensi tersebut menurut Benyamin Bloom (1956)

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA POKOK BAHASAN PERKALIAN KELAS II SD NEGERI TEMPELAN 2 BLORA

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. IPS merupakan mata pelajaran yang mempunyai peranan penting

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Sejalan perkembangan dunia

BAB I PENDAHULUAN. yaitu buku teks pelajaran. Buku teks pelajaran merupakan salah satu sarana

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika. Disusun oleh:

PENGARUH METODE KOOPERATIF TIPE CIRC (COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION) DAN TTW (THINK-TALK-WRITE) DALAM PEMBELAJARAN

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF SSCS

BAB I PENDAHULUAN. mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana tercantum di dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan Nasional sebagaimana tercantum dalam garis-garis besar

P N E D N A D H A U H L U U L A U N

SKRIPSI. Oleh : Nama : Yusevi Nim : A

SKRIPSI. Disusun Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S 1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar LAKSANA NIM : A

POKOK BAHASAN EKOSISTEM MELALUI MEDIA KOMIK PADA SISWA KELAS VII SMP N 2 PANINGGARAN PEKALONGAN TAHUN AJARAN 2008/2009

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu tolak ukur bagi kehidupan suatu bangsa. Bangsa

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar adalah ilmu-ilmu soasial terpadu yang

BAB I PENDAHULUAN. 1) Menanamkan keyakinan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. 2) Mengembangkan keterampilan, sikap dan nilai ilmiah.

PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION)

BAB I PENDAHULUAN. dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah. Keberhasilan pencapaian

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan diarahkan untuk menghasilkan manusia yang berkualitas,

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Matematika. Disusun oleh :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasai saat ini suatu bangsa dituntut bersaing dan selalu

DEWI MARGANINGSIH NIM A

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN KEMAMPUAN MENULIS CERITA BAHASA INDONESIA MELALUI STRATEGI PICTURE AND PICTURE PADA SISWA KELAS IV

Penerapan metode pembelajaran kooperatif Group Investigation

BAB I PENDAHULUAN. kunci penting dalam abad ke 21 ini. Oleh karena itu, siswa perlu dipersiapkan

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DITINJAU DARI HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS 4 SD

Skripsi Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat sarjana S-1 Pendidikan Matematika

BIORMATIKA Jurnal Ilmiah FKIP Universitas Subang Vol.4 No 1 Pebruari 2017 ISSN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam hal ini melibatkan keterampilan dan penalaran. Untuk. untuk kreatif, percaya diri dan berfikir kritis.

BAB I PENDAHULUAN. asuh dan arahan pendidikan yang diberikan orang tua dan sekolah-sekolah

Paket 1 PENGERTIAN, RUANG LINGKUP, DAN TUJUAN IPS

BAB I PENDAHULUAN. diselenggarakan kegiatan pengembangan model pembelajaran dengan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan sangat dibutuhkan dalam kelangsungan dan kesejahteraan hidup

Oleh : SUBIARTI A

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) pada jenjang pendidikan dasar

Skripsi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika. Disusun Oleh : ALIMAH AMIN A

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. meningkatkan kualitas pembelajaran. Pelaksanaan pembelajaran di dalam kelas

PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DITINJAU DARI MOTIVASI SISWA

BAB I PENDAHULUAN. siswa, dan metode belajar mengajar. kegiatan belajar mengajar. Subyek didik selalu berada dalam proses

SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Pendidikan. Oleh: L A S M I N I A

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MEDIA POWER POINT PADA POKOK BAHASAN LINGKARAN DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa Indonesia

I. PENDAHULUAN. positif dan negatif pada suatu negara. Orang-orang dari berbagai negara

I. PENDAHULUAN. Dunia pendidikan di Indonesia dewasa ini sedang mengalami krisis, yang harus dijawab oleh dunia pendidikan. Jika proses-proses

BAB I PENDAHULUAN. Belajar sebagai proses perubahan tingkah laku. Dengan belajar orang akan

BAB I PENDAHULUAN. menentukan keberhasilan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM), yang meliputi: guru,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah suatu kompleks perbuatan yang sistematis untuk

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat S-1 Jurusan Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh : IKA WIWIN. SW.

BAB I PENDAHULUAN. cenderung menggunakan metode-metode yang monoton, misalnya. yang tradisional, maka apa yang diharapkan oleh pemerintah akan sukar

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai dengan paparan mengenai pendidikan tersebut maka guru. mengembangkan seluruh potensi yang ada dalam dirinya.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam belajar sangat diperlukan motivasi. Motivation is an essential

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kehidupan terutama di dunia kerja. Pendidikan dilakukan untuk mencetak generasi

BAB I PENDAHULUAN. perlu mendapat perhatian yang serius dalam pengembangan dewasa ini. Perlu

BAB I PENDAHULUAN. mengajar yaitu terdapatnya interaksi antara siswa dan guru. Belajar menunjuk. dan evaluasi pembelajaran (Hamalik, 2005).

BAB 1 PENDAHULUAN. standar kompetensi Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan suatu hal yang tidak dapat dipisahkan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003 (UU Sistem Pendidikan Nasional, 2003:2) menyatakan:

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Akuntansi. Oleh : LESTARI HIDAYAH A

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Matematika. Disusun oleh: BIVIKA PURNAMI A

PENINGKATAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI METODE KEEP ON LEARNING SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kurikulum di Sekolah Dasar (SD) yang digunakan saat ini yaitu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional No.20 Tahun 2003 yaitu: proses interaksi peserta didik

BAB 1 PENDAHULUAN. Penerapan Metode Shatred Reading Dalam Pembelajaran Membaca Teks Cerita Anak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. terbuka, artinya setiap orang akan lebih mudah dalam mengakses informasi

JURNAL PUBLIKASI. SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S 1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar ( PGSD )

BAB II KAJIAN PUSTAKA

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI KELAS IV SD INPRES KOBISONTA A1

BAB I PENDAHULUAN. belajar (pengajaran) maupun penilaian pembelajaran.

I. PENDAHULUAN. pengetahuan. Ilmu pengetahuan tersebut di peroleh secara formal di jenjang tingkat

BAB I PENDAHULUAN. belajar yang dicapai siswa dapat memenuhi kriteria pencapaian tujuan yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

PENINGKATAN KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING MELALUI PENERAPAN PENDEKATAN PROBLEM POSING PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA POKOK BAHASAN PERSEGI PANJANG

I. PENDAHULUAN. Rendahnya mutu pendidikan merupakan salah satu masalah yang terus

EFEKTIVITAS METODE TUTOR SEBAYA TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 2 SRAGEN TAHUN AJARAN 2006/2007

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu usaha atau kegiatan yang dijalankan dengan

ALAT EVALUASI PENGAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMP NEGERI 2 SURAKARTA

KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KREATIF SISWA KELAS VIII MELALUI MODEL PENILAIAN PORTOFOLIO DI SMP NEGERI 1 KARTASURA TAHUN AJARAN 2008/2009

PEMEROLEHAN KOSAKATA DASAR BAHASA INDONESIA PADA ANAK USIA 4-6 TAHUN

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Penerapan Standar Nasional Pendidikan (SNP) telah dilaksanakan sejak

BAB I PENDAHULUAN. disiplin ilmu tersendiri, sehingga tidak akan ditemukan baik dalam

SKRIPSI. Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh:

Transkripsi:

PENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL TENTANG SEJARAH MASUKNYA AGAMA DI INDONESIA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN MENCARI PASANGAN BAGI SISWA KELAS V SEMESTER 1, SDN 01 CANGAKAN KECAMATAN KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2009/2010 S K R I P S I Untuk memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Disusun Oleh : MARYUNI A. 510070473 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2010

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan di Indonesia dewasa ini menunjukkan perkembangan yang cukup pesat sedangkan keberhasilan dalam dunia pendidikan tidak lepas dari proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran terjadi transfusi ilmu dari para pengajar kepada peserta didik yang hasilnya dapat dilihat pada prestasi belajar siswa Usaha-usaha ke arah peningkatan kualitas pendidikan masih diteruskan secara sistematis. Salah satu upaya peningkatan kualitas pendidikan yaitu dengan cara pembaharuan dalam bidang pendidikan melalui metode atau strategi pembelajaran. Dengan pembaharuan strategi pembelajaran diharapkan sumber informasi yang diterima siswa tidak hanya dari guru, tetapi juga memberikan motivasi dan minat pada siswa dalam mempelajari dan memahami ilmu yang ada. Hal ini akan menuntut guru dapat menyampaikan mata pelajaran dengan strategi yang tepat Hasil belajar anak sebagai salah satu indikator mutu pendidikan dipengaruhi oleh hal-hal yang berasal dari dalam diri siswa dan dari luar siswa (Sumadi Suryabrata, 1983: 127). Menurut Benyamin S. Bloom (1976: 95) menyatakan bahwa prestasi belajar dipengaruhi oleh kemampuan efektif, kognitif dan kualitas pengajaran.

Salah satu upaya pembaharuan dalam bidang pendidikan adalah meningkatkan strategi dalam pembelajaran. Strategi pembelajaran relevan jika mampu menghantarkan siswa mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan melalui pembelajaran. Dengan pembaharuan strategi diharapkan sumber informasi yang diterima siswa tidak hanya dari guru, tetapi juga memberikan minat dan motivasi pada siswa dalam mempelajari dan menelaah ilmu yang ada. Hal ini akan menuntut guru untuk dapat menyampaikan mata pelajaran dengan tepat Ilmu Pengetahuan Sosial adalah terjemahan dari apa yang di dunia pendidikan dasar dan lanjutan Amerika Serikat dinamakan sosial studies, boleh diartikan penelaahan masyarakat (H. Daldjoeni, 1981: 6). Dalam buku pedoman khusus bidang studi IPS menurut kurikulum 1975, ruang lingkup dan tata urut bahan pengajaran IPS adalah perpaduan antara IPS dan PMP, Ilmu Pengetahuan Sosial didefinisikan sebagai ilmu pengetahuan tentang manusia di dalam kelompok yang disebut masyarakat dan menggunakan ilmu politik, ekonomi, sejarah, geografi, sosial, antropologi, dan sebagainya. Metode Mencari Pasangan masih belum banyak dilakukan di Sekolah Dasar. Sehingga penulis tertarik untuk meneliti hal tersebut dengan judul Peningkatan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Tentang Sejarah Masuknya Agama Di Indonesia Melalui Model Pembelajaran Mencari Pasangan Bagi Siswa Kelas V Semester 1 (Satu), SDN 01 Cangakan Kecamatan Karanganyar.

Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial diberikan dengan maksud untuk meningkatkan kualitas atau mutu pengajaran dalam proses belajar mengajar. Guna meningkatkan tujuan tersebut diperlukan tingkat dan jenjang pendidikan SD, SLTP, dan SLTA. Pada jenjang pendidikan untuk SD menitikberatkan pada pendidikan dasar termasuk mata pelajaran IPS, diukur sejauh mana penguasaan anak dalam mengenal sejarah di lingkungan terdekat. Banyak orang yang memandang mata pelajaran, Ilmu Pengetahuan Sosial sebagai bidang pelajaran yang menjemukan. Meskipun demikian, semua orang harus mempelajarinya karena merupakan sarana untuk memecahkan masalah kehidupan sehari-hari. Seperti halnya berhitung, bahasa, membaca dan menulis. Kejemuan belajar Ilmu Pengetahuan Sosial harus diatasi sedini mungkin. Maka kewajiban bagi guru untuk menanamkan cara senang terhadap materi Ilmu Pengetahuan Sosial. Hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan salah satu tujuan pembelajaran yang dapat memacu perkembangan Ilmu Pengetahuan danteknologi. Salah satu penyebab rendahnya hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial adalah metode yang dipilih guru kurang tepat. Guna meningkatkan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial perlu dilakukan metode baru dalam pembelajaran diantaranya melalui model pembelajaran Mencari pasangan (make a match). Model pembelajaran mencari pasangan (make a match) paling cocok diterapkan pada mata pelajaran ilmu-ilmu social, sastra, beberapa bagian sains dan bidang studi lain

yang tujuan pelajarannya lebih menekankan pada konsep daripada ketrampilan. Model pembelajaran mencari pasangan merupakan model pembelajaran, dimana teknik yang terkandung didalamnya bisa memberikan kesempatan kepada siswa untuk saling membagikan ide-ide dan mempertimbangkan jawaban yang paling tepat, selain itu teknik yang terdapat didalamnya juga mendorong siswa untuk meningkatkan semangat kerja sama mereka di sekolah pada saat guru memberikan pembelajaran terdapat gejala misalnya: prestasi rendah, semangat belajar kurang. Melalui model pembelajaran mencari pasangan diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar dan semangat belajar siswa. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis terdorong untuk mengangkat permasalahan ini dalam bentuk penelitian dengan judul Peningkatan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Tentang Sejarah Masuknya Agama Di Indonesia Melalui Model Pembelajaran Mencari Pasangan Bagi Siswa Kelas V Semester I Sd Negeri 01 Cangakan, Kecamatan Karanganyar Tahun Pelajaran 2009/2010. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan pada latar belakang di atas maka penulis dapat mengidentifikasi masalah sebagai berikut: 1. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dianggap menjemukan sehingga hasil belajar siswa rendah pula

2. Salah satu rendahnya hasil belajar siswa dalam Ilmu Pengetahuan Sosial ditinjau dari penggunaan model pembelajaran yang kurang tepat, 3. Kondisi siswa di kelas yang ramai, tidak terfokus dan kurang memperhatikan guru pada saat kegiatan pembelajaran. 4. Melalui model pembelajaran mencari pasangan diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial tentang sejarah masuknya Agama di Indonesia. C. Pembatasan Masalah Agar permasalahan dalam penelitian ini menjadi jelas dan terarah, maka perlu adanya pembatasan masalah sebagai berikut: 1. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan di SDN 01 Cangakan Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Karanganyar Tahun Pelajaran 2009/2010.. 2. Peningkatan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah tentang sejarah masuknya agama di Indonesia bagi siswa kelas V semester I SD Negeri 01 Cangakan, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Karanganyar Tahun Pelajaran 2009/2010. 3. Upaya Guru untuk meningkatkan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial tentang sejarah masuknya agama di Indonesia dengan menggunakan model pembelajaran mencari pasangan di SD Negeri 01 Cangakan, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Karanganyar Tahun Pelajaran 2009/2010.

D. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang, identifikasi dan pembatasan masalah tersebut di atas, maka, dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut : 1. Apakah model mencari pasangan dapat meningkatkan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial tentang sejarah masuknya agama di Indonesia bagi siswa kelas V semester I SD Negeri 01 Cangakan Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Karanganyar Tahun Pelajaran 2009/2010? 2. Apakah dengan model mencari pasangan dapat meningkatkan semangat belajar Ilmu Pengetahuan Sosial tentang sejarah masuknya agama di Indonesia bagi siswa kelas V semester I SD Negeri 01 Cangakan Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Karanganyar Tahun Pelajaran 2009/2010? E. Cara Pemecahan Masalah Berdasarkan perumusan masalah diatas, penelitian tindakan kelas yang digunakan dalam peningkatan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial tentang sejarah masuknya agama di Indonesia bagi siswa kelas V semester I SD Negeri 01 Cangakan Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Karanganyar Tahun Pelajaran 2009/2010 akan ditentukan diduga sebagai berikut: 1. Kegiatan pembelajaran terbagi dalam lima tahapan, yaitu tahap perencanaan, tahap tindakan, tahap observasi, tahap evaluasi dan tahap refleksi. 2. Penanganan model pembelajaran mencari pasangan (make a match) hasil belajar siswa di kelas V SD Negeri 01 Cangakan Kabupaten Karanganyar.

3. Pelaksanaan bersifat individu yang kesemuanya dapat mengoptimalkan hasil belajar. F. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bahwa: 1. Dengan model pembelajaran mencari pasangan dapat meningkatkan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial tentang sejarah masuknya agama di Indonesia bagi siswa kelas V semester I SD Negeri 01 Cangakan Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Karanganyar Tahun Pelajaran 2009/2010. 2. Dengan model mencari pasangan dapat meningkatkan semangat belajar Ilmu Pengetahuan Sosial tentang sejarah masuknya agama di Indonesia bagi siswa kelas V semester I SD Negeri 01 Cangakan Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Karanganyar Tahun Pelajaran 2009/2010. G. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis 1) Sebagai bahan informasi bagi guru SD dalam meningkatkan kualitas pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dengan menggunakan model pembelajaran mencari pasangan. 2) Bagi peneliti, sebagai pengalaman yang berharga dalam kegiatan Penelitian Tindakan Kelas. 3) Menambah jumlah referensi yang berkaitan dengan model pembelajaran mencari pasangan (make a match) bagi hasil belajar siswa tentang sejarah di sekolah dasar.

2. Manfaat Praktis 1) Bagi guru Sebagai masukan bagi guru dalam pelaksanaan pembelajaran yang tepat dalam rangka meningkatkan hasil belajar siswa, khususnya mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial b. Bagi Sekolah Hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan bagi sekolah, di mana sekolah hendaknya memotivasi guru-guru untuk mengembangkan model pembelajaran mencari pasangan.