BAB I PENDAHULUAN I - 1

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Strategi sanitasi kabupaten bintan Tahun anggaran Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Balangan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

Strategi Sanitasi Kota Yogyakarta BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) Grobogan 1-1

b. Kecamatan Padang Panjang Timur, terdiri dari : 1. Kelurahan Koto Panjang; Bagian C Lampiran

Rangkuman visi, misi, tujuan, sasaran, dan arah penahapan sesuai yang telah ditetapkan.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang.

1.1 Latar Belakang. 1.2 Wilayah cakupan SSK

STRATEGI SANITASI KOTA KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI

STRATEGI SANITASI KOTA KAB. SIDENRENG RAPPANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Strategi Sanitasi Kabupaten OKU TIMUR

PEMUTAKHIRAN SSK LAMPUNG TIMUR Tahun 2016

POKJA PPSP KABUPATEN SAROLANGUN BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

STRATEGI SANITASI KABUPATEN KABUPATEN TANGGAMUS PROPINSI LAMPUNG

Bab I : Pendahuluan I Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Srategi Sanitasi Kabupaten Karanganyar 2012 I LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

PENDAHULUAN Latar Belakang 1-1

Strategi Sanitasi Kabupaten Purworejo BAB I PENDAHULUAN

STRATEGI SANITASI KABUPATEN HALMAHERA BARAT

BAB I PENDAHULUAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN KABUPATEN BONE PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN 1.1. LATAR BELAKANG

STRATEGI SANITASI KABUPATEN TANA TORAJA BAB I PENDAHULUAN

Strategi Sanitasi Kabupaten Malaka

B A B I P E N D A H U L U A N

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Buku Putih Sanitasi (BPS) Kabupaten Kapuas Hulu Tahun Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

Penyusunan Strategi Sanitasi Kabupaten Kabupaten Minahasa Selatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2014

STRATEGI SANITASI KOTA KENDARI BAB I PENDAHULUAN

Pendahuluan. Bab Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Buku Putih Sanitasi Kabupaten Grobogan Halaman 1 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN MADIUN

PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Strategi Sanitasi Kabupaten Empat Lawang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

PENDAHULUAN BAB I 1.1. LATAR BELAKANG. Pendahuluan 1

BUKU PUTIH SANITASI KAB. WAKATOBI (POKJA SANITASI 2013) BAB I PENDAHULUAN

PENDAHULUAN. Bab Latar Belakang. BPS Kabupaten Pesawaran Provinsi Lampung

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang.

Pemutakhiran Strategi Sanitasi Kabupaten Klungkung Bab 1 Pendahuluan

Bab 1 Pendahuluan PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN KUDUS. Pendahuluan 1.1. LATAR BELAKANG

PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN SSK. I.1. Latar Belakang

Bab 1 Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

MONITORING DAN EVALUASI CAPAIAN SSK BAB VI MONITORING DAN EVALUASI CAPAIAN SSK

STRATEGI SANITASI KABUPATEN CIAMIS BAB I

BAB 1 PENDAHULUAN. Pokja AMPL Kota Makassar

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Strategi Sanitasi Kabupaten Pasaman. ( Refisi 2012 ) I.1

BAB 2 KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

BAB 04 STRATEGI PEMBANGUNAN SANITASI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

Pendahuluan 1. BAB I Pendahuluan 1.1. LATAR BELAKANG

PENDAHULUAN BAB I 1.1. LATAR BELAKANG

Tabel 1.1 Target RPJMN, RPJMD Provinsi dan kondisi Kota Depok. Jawa Barat. Cakupan pelayanan air limbah domestic pada tahun 2013 sebesar 67-72%

Buku Strategi Sanitasi Kabupaten Bangka Selatan 1

Di dalam Penyusunan Buku Putih Sanitasi terdiri dari 5 Proses : Proses 1 : Internalisasi dan Penyamaan Persepsi (output Bab I) Proses 2 : Penyiapan Pr

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Strategi Sanitasi Kabupaten ( Refisi 2012 )

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN TANGERANG PROVINSI BANTEN. Program Percepatan Pembangunan Sanitasi (PPSP) Tahun 2012 POKJA AMPL KABUPATEN TANGERANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

STARTEGI SANITASI KABUPATEN (SSK) KELOMPOK KERJA AMPL KABUPATEN ENREKANG

KOTA TANGERANG SELATAN

KELOMPOK KERJA SANITASI KABUPATEN BERAU BAB I PENDAHULUAN

STRATEGI SANITASI KOTA. 1.1 Latar Belakang

: TIM IV : R.M. Bagus Irawan, ST, M.Si, IPP

BAB KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

BAB V. STRATEGI MONEV

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Universal Access cakupan akses 100% untuk air minum dan sanitasi dalam rangka. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN SSK PEMUTAKHIRAN 2016 POKJA SANITASI KOTA TOMOHON. of Sanitation (IYOS) pada tahun 2008, yang menghasilkan komitmen pemerintah dalam

3.1 Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengembangan Air Limbah Domestik

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Strategi Sanitasi Kabupaten Malaka

BAB I. Pendahuluan BAB I

Tabel 5.1 Visi, Misi dan Kebijakan Strategis Sanitasi Kabupaten Pesisir Selatan Visi Misi Kebijakan Strategis

KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

Memorandum Program Sanitasi (MPS) Kabupaten Balangan BAB 1 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB V STRATEGI MONITORING DAN EVALUASI

KELOMPOK KERJA PPSP KABUPATEN SOPPENG TAHUN 2012 BAB I PENDAHULUAN

PROGRAM PPSP KABUPATEN BATANG HARI TAHUN 2013

KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

DAFTAR ISI...i. DAFTAR TABEL...iii. DAFTAR PETA...vi. DAFTAR GAMBAR...vii PENDAHULUAN Latar Belakang Wilayah Cakupan SSK...

1.1 Latar Belakang. Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) Kabupaten Bandung Barat adalah suatu dokumen perencanaan yang berisi kebijakan dan strategi

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten Karimun sebagai daerah yang sangat berpengaruh pada pasang surut dan yang sebagian besar dikelilingi oleh lautan dan penduduk yang masih banyak mendiami pesisir sebagai tempat mereka hidup bersama keluarga. Kondisi tersebut masyarakat sekitar banyak yang melakukan pola hidup memanfaatkan laut. Sehingga masalah sanitasi terbesar dipengaruhi oleh pola hidup masyarakat Karimun yaitu membuang Sampah ke Laut, BABs dan menyalurkan limbah rumah tangga ke Laut sehingga meyebabkan Laut tercemar dari limbah yang dihasilkan oleh rumah tangga maupun limbah-limbah industry rumah tangga maupun industry besar. Pembangunan Sanitasi sebagai salah satu target pembangunan MDGs yang dituangkan dalam Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota (SSK) didasarkan pada acuan dan pedoman yang tegas dalam bentuk Undang-undang maupun peraturan pelaksanaan lainnya. Acuan diberikan dalam upaya memberikan nuansa dan target yang sama bagi setiap tingkatan pemerintahan daerah Propinsi, Kabupaten dan Kota dalam penyusunan Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota. Sesuai dengan pedoman tersebut penyusunan tujuan dan sasaran Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota harus memperhatikan permasalahan yang menjadi masalah sanitasi dengan persentase terbesar serta isu-isu strategis yang berkembang dalam proses pelaksanaan pembangunan Percepatan Pembangunan Sanitasi dan Permukiman di daerah khususnya. Aspek hubungan tersebut memperhatikan kewenangan yang diberikan baik yang terkait dengan sumber daya, pelayanan umum maupun pembiayaan pembangunan Sanitasi dan Pemukiman. Di sisi lain, masih terdapat pelaksanaan pembangunan sanitasi yang berjalan secara parsial dan belum terintegrasi dalam suatu grand design yang sifatnya integratif dan memiliki sasaran secara menyeluruh serta jangka waktu yang lebih panjang. Hal tersebut dapat dilihat dari aspek jenis kegiatannya maupun dari aspek kewilayahan.untuk itu perlu disusun suatu perencanaan sanitasi secara lebih integratif, aspiratif, inovatif dan sesuai dengan kebutuhan riil masyarakat. Tahapan-tahapan proses perencanaan harus dilaksanakan secara berurutan, bertahap dan berkelanjutan, sehingga solusi yang ditawarkan juga akan tepat, sesuai dengan permasalahan yang dihadapi. Permasalahan bidang sanitasi yang muncul tidak selalu disebabkan oleh aspek teknis, namun juga berhubungan dengan aspek ekonomi, budaya masyarakat dan sosial, seperti tingginya tingkat kemiskinan, pertumbuhan dan mobilisasi pendudukserta rendahnya I - 1

kesadaran masyarakat menjadi tantangan lain dalam pembangunan bidang sanitasi.sehingga di dalam program PPSP ini diterapkan 4 karakteristik dalam penyusunan SSK yang memiliki prinsip : 1. Berdasarkan data aktual 2. Berskala Kota 3. Disusun sendiri oleh kota : dari, oleh, dan untuk kota 4. Menggabungkan pendekatan bottom-up dan top-down Program dan kegiatan Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman diharapkan dapat memberikan pengaruh terhadap kesehatan, meningkatkan produktifitas dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dengan semangat taerget capaian Milenium Development Goals (MDGs) yang dihasilkan pada Johanesburg Summit pada tahun 2002, Kegiatan penyusunan Buku Putih Sanitasi merupakan kegiatan yang tidak terpisahkan dari semangat kegiatan nasional mengurangi separuh penduduk pada tahun 2015 yang tidak mendapatkan akses air minum yang sehat serta penanganan sanitasi dasar. 1.2 Maksud dan Tujuan Dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten Karimun yang disusun oleh berbagai SKPD terkait dalam sanitasi dan kelembagaan lain bersama wadah Pokja AMPL Kabuaten Karimun sebagai rencana strategis tindak lanjut kegiatan pembenahan sanitasi perkotaan dengan acuan Buku Putih Sanitasi yang ada di kabupaten Karimun yang menggambarkan kondisi eksisting saat ini sanitasi. Maksud penyusunan Strategi Sanitasi Kabupaten Karimun agar Pemerintah Daerah mempunyai kerangka berpikir dan kerangka tindak secara strategis dalam melaksanakan pembangunan dan pengelolaan sanitasi secara komprehensif dan berkelanjutan. Strategi Sanitasi Kabupaten Karimun merupakan dasar dan acuan dimulainya pekerjaan Sanitasi yang lebih terintegrasi karena Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) merupakan hasil kerja berbagai komponen dinas atau kelembagaan lain yang terkait dengan sanitasi. Pemetaan Sanitasi merupakan gambaran awal dan rencana dilakukannya zona-zona Sanitasi di tingkat kabupaten. Dengan adanya zona Sanitasi akan muncul kebijakan serta prioritas dalam penanganan kegiatan pengembangan strategi sanitasi skala kota yang didalamnya mencakup Strategi Sanitasi, rencana tindak dan anggaran perbaikan maupun peningkatan sanitasi di kabupaten Karimun. Pada masa mendatang penerapan strategi serta pelaksanaannya dilakukan dengan rencana tindak atau aksi di lapangan. Kemitraan dari berbagai pihak, baik pemerintah, masyarakat, LSM dan CSR setingkat kabupaten maupun nasional sangat diperlukan dalam pembangunan Sanitasi I - 2

Adapun tujuan dari penyusunan dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten Karimun adalah : a. Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) disusun sebagai rencana pembangunan sektor sanitasi jangka menengah yang dapat dijadikan sebagai pedoman pembangunan sanitasi. b. Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) dapat memberikan gambaran tentang kebijakan pembangunan sanitasi kabupaten Karimun jangka menengah. c. Sebagai dasar penyusunan rencana operasional tahapan pembangunan serta penyusunan program jangka menengah dan tahunan sektor sanitasi. d. Sebagai dasar dan pedoman bagi semua pihak (instasi, masyarakat dan pihak swasata) yang akan melibatkan diri untuk mendukung dan berpartisipasi dalam pembangunan sanitasi kabupaten Karimun. 1.3 Metodelogi Penyusunan Strategi Sanitasi di Kabupaten Karimun menggunakan pendekatan dan metodologi penyusunan yang dilakukan dapat dipahami dari diagram alir / kerangka pikir penyusunan dimana dalam penyusunanannya dapat dilakukan dengan proses. 1.3.1. Jenis Dan Sumber Data a. Data Primer merupakan data yang didapat dari sumber pertama, misalnya dari individu atau perseorangan. Data ini berwujud hasil wawancara, pengisian kuesioner atau bukti transaksi (Umar, 2003:84). Data yang diperoleh lansung dari sumber pertama yaitu berupa data hasil studi/kajian/survey. b. Data Sekunder merupakan data yang berasal dari telaah pustaka dan data yang sudah tesedia di SKPD terkait dalam pengelolaan Sanitasi sehingga dapat dijadikan acuan dalam pengembangan sanitasi di kabupaten/kota. 1.3.2. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data menggunakan berbagai teknik antara lain : a) Desk Study (Kajian Literature, Data Sekunder) b) Field Research (Observasi, Wawancara Responden) c) FGD (Focus Group Disscussion) dan In-Depth Interview I - 3

1.3.3. Teknik Pengolahan, Analisis dan Penyajian Data Adapun dalam pengolahan data-data sekunder maupun primer dilakukan menggunakan Analisis SWOT dan Kerangka Kerja Logis sehingga data tersaji dalam bentuk deskriptif, tabel dan peta zona-zona sanitasi. 1.3.4. Analisis Data Analisis data adalah merupakan tindak lanjut dari tahapan pengumpulan data untuk memperoleh output sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Analisis yang diguna dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Penyiapan Kerangka Pengembangan Sanitasi Penyiapan kerangka pengembangan sanitasi ini digunakan sehingga tersusunnya dan tercapainya kesepakatan atas kerangka pengembangan sanitasi di Kabupaten Karimun dengan disepakatinya Visi dan Misi Sanitasi, tahapan pengembangan sanitasi, dan kebijakan pendanaan sanitasi. 2. Penetapan Strategi Percepatan Pembangunan Sanitasi Merupakan tersusun dan disepakatinya Tujuan, Sasaran, dan Strategi untuk percepatan pembangunan sanitasi di Kabupaten/Kota melalui disepakatinya Tujuan, Sasaran, dan Strategi dan disepakatinya indikator capaian dari sasaran yang ditetapkan. 3. Penyusunan Program dan Kegiatan Terhimpunnya program dan kegiatan percepatan pembangunan sanitasi untuk jangka waktu lima tahun melalui disepakatinya daftar Program dan Kegiatan Percepatan Pembangunan Sanitasi dan teridentifikasinya sumber pendanaan indikatif dari APBD, APBD Provinsi, APBN, maupun sumber lainnya. 4. Perkiraan Kemampuan Daerah untuk Pendanaan Sanitasi Ditetapkannya komitmen besarnya pendanaan oleh kabupaten/kota melalui APBD kabupaten/kota untuk pembangunan sanitasi di daerahnya selama periode perencanaan SSK. Untuk menetapkan komitmen/kontribusi pendanaan kabupaten/kota secara logis (dibandingkan dengan kebutuhan pembangunan sanitasi dan perbandingan dengan sektor pembangunan lainnya) dan strategis (kecukupan sebagai bahan tawar yang memadai ke sumber-sumber pendanaan yang ada guna memenuhi seluruh kebutuhan pendanaan pembangunan sanitasi sampai akhir periode perencanaan SSK) sehingga terbentuknya gambaran yang logis dan rasional mengenai belanja sanitasi ke depan; Perkiraan kebutuhan biaya operasional/pemeliharaan infrastruktur sanitasi terbangun; Besaran komitmen pendanaan kabupaten/kota untuk sanitasi ke depan; dan Gambaran I - 4

kemampuan pendanaan APBD kabupaten/kota untuk pembangunan sanitasi ke depan (kemampuan untuk mendanai program dan kegiatan SSK). 5. Analisis SWOT Analisis SWOT digunakan sehingga Teridentifikasinya isu-isu strategis terkait, pengelolaan air limbah domestik, persampahan, drainase dan PHBS terkait sanitasi dan diketahuinya posisi pengelolaan sanitasi saat ini untuk sub sektor air limbah domestik, persampahan, drainase dan PHBS terkait sanitasi serta dapat dirumuskannya strategi percepatan pembangunan sanitasi untuk sub sektor air limbah domestik, persampahan, drainase dan PHBS terkait sanitasi. Sehingga tergambarkan Isu strategis dan permasalahan mendesak pengelolaan air limbah domestic; Isu strategis dan permasalahan mendesak pengelolaan persampahan; Isu strategis dan permasalahan mendesak pengelolaan drainase lingkungan; Posisi pengelolaan sanitasi saat ini untuk sub sektor air limbah domestik, persampahan, drainase lingkungan dan aspek PHBS terkait sanitasi; dan Strategi percepatan pembangunan sanitasi untuk sub sektor air limbah domestik, persampahan, drainase dan PHBS terkait sanitasi 6. Merumuskan Strategi Komunikasi Strategi komunikasi disusun untuk memastikan pesan-pesan kunci yang dirumuskan dari hasil analisa situasi (dalam kaitan Buku Putih, berdasarkan data primer dan sekunder yang tertuang dalam rumusan isu-isu strategis), dikomunikasikan dengan benar, sehingga dapat mencapai tujuan komunikasi yang telah ditentukan sebelumnya. sehingga diketahui tujuan komunikasi yang hendak dicapai, diketahuinya prioritas khalayak sasaran dan menentukan rumusan pesan yang kuat dan jelas untuk tiap tujuan komunikasi dan target audience serta diketahuinya saluran komunikasi serta alat komunikasi yang sesuai dengan khalayak sasaran. 7. Strategi Monitoring dan Evaluasi Implementasi SSK Monitoring dan evaluasi pelaksanaan SSK perlu dilakukan secara rutin oleh pokja Kabupaten/Kota. Hal ini dilakukan sebagai umpan balik bagi pengambil keputusan berkaitan capaian sasaran pembangunan sanitasi dengan dilaksanakannya kegiatankegiatan pembangunan dalam kerangka kebijakan dan strategi yang disepakati. Selain itu, kegiatan monitoring dan evaluasi pelaksanaan SSK dilaksanakan sebagai usaha peningkatan kinerja dan akuntabilitas institusi dalam usaha pencapaian visi pembangunan sanitasi sehingga dapat dilakukan penilaian ulang kerangka hasil/kerangka stratejik SSK. Kerangka hasil seperti tujuan, sasaran, input, kegiatan dan output sesuai kaidah SMART I - 5

(specific, measurable, attainable, realistic dan time-bound) serta memiliki indikator jelas dan Menetapkan mekanisme monitoring dan evaluasi implementasi SSK di tingkat pokja. 1.4 Posisi SSK dan Kaitannya dengan Dokumen Perencanaan Lain Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) merupakan salah satu bagian dari dokumen perencanaan khusus untuk bidang Sanitasi yang nantinya akan saling mendukung dengan dokumen perencanaan lainnya seperti RPJPD, RPJMD, RTRW, RPIJM, Renstra SKPD yang menjadi dasar perencanaan kegiatan dalam RKPD. a. Strategi Sanitasi Kabupaten dengan RPJPD Kabupaten Karimun Dokumen RPJP Kabupaten Karimun digunakan sebagai referensi untuk memetakan permasalahan terkait sanitasi dan arah pelaksanaan program sanitasi ke depan. b. Strategi Sanitasi Kabupaten dengan RPJMD Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) menggunakan dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menangah (RPJMD) Kabupaten KarimunTahun 2011-2016 sebagai referensi untuk memperoleh data isu isu strategis dan permasalahan mendesak terkait program sanitasi yang harus ditangani segera dan sebagai pedoman untuk menentukan visi dan misi serta kebijakan sanitasi ke depan. c. Strategi Sanitasi Kabupaten dan RTRW Kabupaten Karimun Dalam pelaksanaan penyusunan Startegi Sanitasi Kabupaten (SSK) memperhatikan dan mempedomani tujuan penataan ruang, kebijakan penataan ruang, struktur dan pola ruang dalam RTRW Kabupaten Karimun, dimana kebijakan penataan ruang, struktur dan pola ruang dalam RTRW Kabupaten Karimun menjadi acuan dalam penentuan wilayah kajian dalam penyusunan Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK). d. Strategi Sanitasi Sanitasi dan Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra SKPD) Strategi Sanitasi Kabupaten (SS) menggambarkan rencana program dan kegiatan setiap SKPD yang menangani sanitasi sebagaimana tertuang dalam Renstra SKPD tersebut dan setelah Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) Final akan menjadi pedoman bagi setiap satuan kerja perangkat daerah dalam penyesuaian program terhadap Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra SKPD) yang berlaku sekarang. e. Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) dan Buku Putih Sanitasi (BPS) Kabupaten Karimun Tahun 2014 SSK merupakan dokumen lanjutan dari BPS dimana semua data yang ditampilkan pada BPS akan menjadi bahan acuan untuk menentukan Strategi Sanitasi Kabupaten. I - 6