APLIKASI CHATTING DENGAN JARINGAN MIKROKONTROLER Eka Purwa Laksana, Sujono

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MICROCONTROLER AVR AT MEGA 8535

Sistem Minimum Mikrokontroler. TTH2D3 Mikroprosesor

BAB II KONSEP DASAR PERANCANGAN

Sistem Mikrokontroler FE UDINUS

MICROCONTROLER AVR AT MEGA 8535

Mikrokontroler AVR. Hendawan Soebhakti 2009

BAB II DASAR TEORI 2.1. Mikrokontroler AVR ATmega32

BAB III PERANCANGAN ALAT SIMULASI PEGENDALI LAMPU JARAK JAUH DAN DEKAT PADA KENDARAAN SECARA OTOMATIS

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Atmel AVR adalah jenis mikrokontroler yang paling sering dipakai dalam

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV CARA KERJA DAN PERANCANGAN SISTEM. ketiga juri diarea pertandingan menekan keypad pada alat pencatat score, setelah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 2.1. Simbol LED [8]

BAB III TEORI PENUNJANG. dihapus berulang kali dengan menggunakan software tertentu. IC ini biasanya

BAB II DASAR TEORI. mikrokontroler yang berbasis chip ATmega328P. Arduino Uno. memiliki 14 digital pin input / output (atau biasa ditulis I/O, dimana

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir dilakukan di Laboratorium Terpadu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. [10]. Dengan pengujian hanya terbatas pada remaja dan didapatkan hasil rata-rata

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. secara otomatis. Sistem ini dibuat untuk mempermudah user dalam memilih

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Bab ini akan membahas tentang perancangan sistem yang digunakan dari alat

BAB II Dasar Teori 2.1 RFID

Kotak Surat Pintar Berbasis Mikrokontroler ATMEGA8535

Gambar 2.7. Susunan pin mikrokontroler ATMega8535 Berikut ini adalah tabel penjelasan mengenai pin yang terdapat pada mikrokontroler ATMega8535:

PENGATURAN LAMPU LALU LINTAS BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535

MIKROKONTROLER Arsitektur Mikrokontroler AT89S51

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III DESKRIPSI MASALAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PERANGKAT KERAS

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1 Sensor MLX 90614[5]

DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN... ABSTRAKSI... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Ethanol

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. Tombol kuis dengan Pengatur dan Penampil Nilai diharapkan memiliki fiturfitur

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM. sebuah alat pemroses data yang sama, ruang kerja yang sama sehingga

BAB II WATERPAS DIGITAL

DAFTAR ISI. HALAMAN PENGESAHAN... i. KATA PENGANTAR... iii. DAFTAR ISI... v. DAFTAR TABEL... x. DAFTAR GAMBAR... xi. DAFTAR LAMPIRAN...

Pengaturan suhu dan kelembaban dilakukan dengan memasang satu buah sensor SHT11, kipas dan hairdryer dengan program bahasa C berbasis mikrokontroler A

PROPOTIPE ALAT PEMBERI INFORMASI JARAK ANTAR KENDARAAN

BAB III PERANCANGAN ALAT. dibuat. Gambar 3.1. menunjukkan blok diagram alat secara keseluruhan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III TEORI PENUNJANG. Microcontroller adalah sebuah sistem fungsional dalam sebuah chip. Di

BAB V PENGUJIAN DAN ANALISIS. dapat berjalan sesuai perancangan pada bab sebelumnya, selanjutnya akan dilakukan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. pada sistem pengendali lampu telah dijelaskan pada bab 2. Pada bab ini akan dijelaskan

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Nanda Yudip (2012) Pengguna terapi inhalasi sangat luas di

LANDASAN TEORI BAB II

Pengaturan Kecepatan Motor DC dengan Menggunakan Mikrokontroler Atmega 8535

BAB IV METODE PENELITIAN. serta menghubungkan pin mosi, sck, gnd, vcc, miso, serta reset. Lalu di

BAB II DASAR TEORI. AVR(Alf and Vegard s Risc processor) ATMega32 merupakan 8 bit mikrokontroler berteknologi RISC (Reduce Instruction Set Computer).

Pada dasamya prinsip dasamya prinsip kerja dari alat ini adalah dengan

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III RANCANG BANGUN SISTEM KARAKTERISASI LED. Rancangan sistem karakterisasi LED diperlihatkan pada blok diagram Gambar

MENGENAL MIKROKONTROLER ATMEGA-16

BAB IV PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT UKUR TEMPERATUR BERBASIS MIKROKONTROLER

BAB II TEORI. Gambar 2.1. GP2Y1010AU0F Optical Dust Sensor

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TKC210 - Teknik Interface dan Peripheral. Eko Didik Widianto

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang telah membuat Data Logger Autoclave, prinsip kerja alat ini adalah pada

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM PEMANTAUAN POSISI DAN TINGKAT PENCEMARAN UDARA BEGERAK

BAB III PERANCANGAN SISTEM

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB II LANDASAN TEORI. Selain dari pada itu dapat juga dijadikan sebagai bahan acuan didalam

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Setelah pembuatan modul maka perlu dilakukan pendataan melalui proses

BAB II LANDASAN TEORI. ATMega 8535 adalah mikrokontroller kelas AVR (Alf and Vegard s Risc

PENERAPAN KECERDASAN TIRUAN UNTUK MONITORING TEGANGAN PADA SOLAR CELL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. informasi dari peneliti-peneliti sebelumnya sebagai bahan perbandingan,

BAB II TEORI PENUNJANG

BAB 3: PERANCANGAN DAN SISTEM KERJA RANGKAIAN. Bab ini membahas tentang perencanaan dan pembuatan sistem secara

bagian penting yaitu sensor navigasi CMPS03, sensor tekanan, IC suara 25120,

BAB III PERANCANGAN ALAT

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

Praktikum Mikrokontroler. untuk D4 Lanjut Jenjang. Disiapkan oleh: Hary Oktavianto

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini telah dimulai sejak bulan Juli 2009

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI PERANGKAT KERAS DAN PERANGKAT LUNAK SISTEM. Dari diagram sistem dapat diuraikan metode kerja sistem secara global.

RANCANGAN SISTEM PARKIR TERPADU BERBASIS SENSOR INFRA MERAH DAN MIKROKONTROLER ATMega8535

CAHYO APRILIYANTO S D

BAB III MIKROKONTROLER

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret 2015 sampai dengan Agustus

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Pengaruh Tekanan Udara (Atmosfer) Terhadap Cuaca dan Penerbangan

DT-COMBO AVR-51 STARTER KIT

TUGAS MATAKULIAH APLIKASI KOMPUTER DALAM SISTEM TENAGA LISTRIK FINAL REPORT : Pengendalian Motor DC menggunakan Komputer

ALAT UKUR INTENSITAS CAHAYA DENGAN MENGGUNAKAN SENSOR LDR BERBASIS MIKROKONTROLER AT MEGA 8 TUGAS AKHIR ANDRIANI NIRWANA BARUS

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA. komponen-komponen sistem yang telah dirancang baik pada sistem (input)

Gambar 2.1 Mikrokontroler ATMega 8535 (sumber :Mikrokontroler Belajar AVR Mulai dari Nol)

Transkripsi:

APLIKASI CHATTING DENGAN JARINGAN MIKROKONTROLER Eka Purwa Laksana, Sujono Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Budi Luhur Jl. Ciledug Raya Petukangan Utara Jakarta Selatan 12260 E-mail: ekhapl@gmail.com Abstract In this paper will be designed and conducted study of a digital data transmission system of the three data transmission device through a cable with one device acts as a server and two tools as a user. The working principle of a tool data transmission begins when the appliance that serves as the sender gets input from the keypad, the data is then processed by the microcontroller to be displayed through the LCD before data is actually sent. After the data is displayed on the LCD then the microcontroller will send data to microcontroller receiver that will be displayed on the LCD receiver. KeyWords Transmission, Microcontroller, LCD, Keypad, Server Abstrak Pada jurnal ini akan dirancang dan dilakukan pengkajian suatu sistem pengiriman data digital dari tiga alat pengiriman data melalui kabel dengan satu alat bertindak sebagai server dan dua alat sebagai user. Prinsip kerja suatu alat pengiriman data dimulai pada saat alat yang berfungsi sebagai pengirim mendapat input dari keypad, data itu kemudian diproses oleh mikrokontroler untuk dapat ditampilkan melalui LCD sebelum data tersebut dikirimkan. Setelah data ditampilkan pada LCD maka mikrokontroler akan mengirimkan data tersebut ke mikrokontroler penerima yang akan ditampilkan pada LCD penerima. Kata Kunci Transmisi, Mikrokontroller, LCD, Keypad, Server P I. PENDAHULUAN erkembangan telekomunikasi saat ini semakin pesat, khususnya komunikasi data digital. Pengiriman pesan merupakan suatu aplikasi yang sangat sering digunakan. Dalam melakukan pengiriman data tentunya memerlukan jasa operator komunikasi. Dalam perancangan alat ini penulis mencoba untuk membuat alat komunikasi yang berbasis kabel yang diaplikasikan untuk suatu alat pengiriman data dengan metode transmisi half duplex. Pengiriman data ini tidak hanya menggunakan dua alat, namun meng-gunakan tiga alat yang membentuk suatu jaringan. Topologi yang dipakai adalah topologi bintang dimana dua alat berfungsi sebagai user dan satu alat berfungsi sebagai server. II. MIKROKONTROLER ATMEGA8535 Mikrokontroler Atmega8535 termasuk dalam keluarga AVR (Advenced Versatile RISC atau Alf and Vegard s Risc processor) yang memilki fitur antara lain ADC internal, EEPROM internal, Timer/Counter, Watchdog Timer, PWM, Port I/O, komunikasi serial. Sehingga dengan fasilitas yang lengkap tersebut mikrokontroler AVR dapat digunakan untuk berbagai aplikasi sistem elektronika seperti robot, otomatisasi industri, peralatan telekomunikasi, dan berbagai keperluan lainnya. 100 Arsitron Vol. 1 No. 2 Desember 2010 Fakultas Teknik Universitas Budi Luhur

2.1. Konfigurasi Pin Mikrokontroler Atmega8535 Konfigurasi pin Atmega8535 dengan dapat dilihat pada Gambar 1. Dari gambar tersebut, fungsi dari masing-masing pin dijelaskan pada Tabel 1. Gambar 1. Konfigurasi Pin Atmega8535 Tabel 1. Dekskripsi Pin Mikrokontroler Atmega8535 Pin 1 s/d 8 Keterangan Port B, merupakan port I/O 8 bit dua arah dengan resistor pull up internal. selain sebagai port I/O 8-bit, port B juga dapat difungsikan secara individu sebagai berikut : PB0 : T0 (Timer/ Counter 0 external counter input) XCK (USART External Clock Input/Output) PB1 : T1 (Timer/ Counter 1 External Counter Input) PB2 : AIN0 (Analog Comparator Positif Input) INT2 (External Interrupt 2 Input) PB3 : AIN1 (Analog Comparator Positif Negatif 9 Input) OC0 (Output Compare Timer/ Counter 0) PB4 : SS (SPISlave Select Input) PB5 : MOSI (SPI Bus Master Output/ Slave Input) PB6 : MISO (SPI Bus Master Input/ Slave Output) PB7 : SCK (SPI Bus Serial Clock) RESET, merupakan pin reset yang akan bekerja bila diberi pulsa rendah (active low) selama minimal 1.5 us. 10 VCC, merupakan pin yang berfungsi sebagai masukan catu daya 5V DC. 11 GND, merupakan pin ground. 12 XTAL2, merupakan pin masukan clock eksternal 13 XTAL1, merupakan pin masukan clock eksternal 14 s/d 21 22 s/d 29 Port D, merupakan port I/O 8-bit dua arah dengan resistor pull up internal. selain sebagai port I/O 8-bit, port D juga dapat difungsikan secara individu sebagai berikut : PD0 : RXD ( USART receive ) PD1 : TXD ( USART transmit ) PD2 : INT0 (External Interrupt 0 Input) PD3 : INT1 (External Interrupt 1 Input) PD4 : OC1B (Output Compare B Timer/ Counter 1) PD5 : OC1A (Output Compare A Timer/ Counter 1) PD6 : ICP1 (Timer/ Counter 1 input capture) PD7 : OC2 (Output Compare Timer/ counter 2) Port C, merupakan port I/O 8-bit dua arah dengan resistor pull up internal. selain sebagai port I/O 8-bit, 4-bit port C juga dapat difungsikan secara individu sebagai berikut : PC0 : SCL (Serial Clock, I2C) PC1 : SDA (Serial Data Input/ Output, I2C) Aplikasi Chatting dengan Jaringan Mikrokontroler 101

PC6 : TOSC1 (Timer Oscillator 1) PC7 : TOSC2 (Timer Oscillator 2) 30 AVCC, merupakan catu daya yang digunakan untuk masukan analog ADC yang terhubung ke port A. 31 GND, merupakan pin ground. 32 AREF, merupakan tegangan referensi analog untuk ADC. 33 s/d 40 Port A, merupakan port I/O 8 bit dua arah dengan resistor pull up internal. selain sebagai port I/O 8-bit, port A juga dapat difungsikan sebagai masukan 8 channel ADC 2.2. Arsitektur Mikrokontroler Atmega8535 Mikrokontroller Atmega 8535 memiliki arsitektur Harvard, yaitu memisahkan memori untuk kode program dan memori untuk data sehingga dapat memaksimalkan kemampuan dan kecepatan. Arsitektur dari Atmega 8535 dapat dilihat pada gambar 2. Dari gambar diatas instruksi dari memori program dieksekusi dalam satu alur tunggal (pipelining single level), dimana pada saat satu instruksi dieksekusi, instruksi berikutnya sudah diambil dari memori program. Konsep inilah yang memungkinkan instruksiinstruksi dapat dieksekusi dalam setiap satu siklus clock. III. PERANCANGAN DAN PEMBAHASAN SISTEM Pada perancangan sistem ini meliputi perancangan perangkat keras (hardware) dan perancangan perangkat lunak (software). Perancangan perangkat keras menjelaskan tentang perancangan tiap tiap rangkaian elektronik serta pembuatan rangka alat secara keseluruhan. Sedangkan perancangan perangkat lunak menjelaskan tentang perancangan bahasa program yang digunakan, yaitu bahasa C. Gambar 2. Arsitektur Atmega 8535 102 Arsitron Vol. 1 No. 2 Desember 2010 Fakultas Teknik Universitas Budi Luhur

Gambar 3. Diagram kotak aplikasi chatting dengan jaringan mikrokontroler 3.1. Diagram Blok Sistem Gambar 3 menunjukan diagram kotak dari sistem yang dibuat. Keterangan dari diagram blok: 1. Keypad 4X4: Merupakan tombol (push button) yang berfungsi untuk input data yang akan di kirim untuk pengujian, data berupa karakter huruf dan angka. 2. Mikrokontroler ATMega 8535: Merupakan IC yang mengolah data hasil pengukuran dan memiliki kemampuan untuk meng-hasilkan output data serial. 3. LCD 2X16: Merupakan perangkat visual yang berfungsi sebagai tampilan. 4. Kabel: Merupakan jalur antar muka (interface). Pada penulisan jurnal ini akan dirancang dua alat sebagai pengirim dan penerima data dua arah yang saling bergantian serta satu alat sebagai server. Untuk penampilan data mengunakan LCD (Liquid Crystal Display) 2x16. Sedangkan untuk masukan data mengunakan keypad matriks 4x4, Dan mikrokontroler Atmega8535 sebagai pengendali. Gambar 4. Rangkaian Minimum Sistem Mikrokontroler ATMega8535 Aplikasi Chatting dengan Jaringan Mikrokontroler 103

3.2. Perancangan Perangkat Keras (Hardware) Dalam perancangan perangkat keras ini akan dirancang beberapa perangkat elektronik antara lain adalah : 1. Rangkaian minimum sistem mikrokontroler ATMega8535 2. Rangkaian LCD 3.2.1. Rangkaian Minimum Sistem Mikrokontroler ATMega8535 Mikrokontroler ATMega8583 memiliki rangkaian minimal dimana chip mikrokontroler dapat bekerja. ATMega8535 memiliki 4 port I/0, dengan masing-masing port memiliki 8 pin I/O. Namun demikian dalam perancangan alat ini hanya 3 port yang digunakan seperti yang ditunjukan pada Gambar 4. 3.2.2. Rangkaian LCD LCD digunakan untuk menampilkan data keluaran sebelum data tersebut dikirimkan kabel serial, hal ini diperlukan untuk mencocokkan data tersebut apakah sesuai antara data yang dikirim dengan yang diterima saat ditampilkan oleh LCD. Dalam perancangan ini mode yang digunakan untuk menuliskan data ke LCD digunakan sebanyak empat bit (mode nible), dengan memberi logika 1 pada pin RS dan pin E serta memberi logika rendah (0) pada pin R/W, melalui Port C.0, Port C.1 dan Port C.2 seperti terlihat pada Gambar 5. Gambar 5. Rangkaian LCD 3.3. Perancangan Perangkat Lunak (Software) Perancangan perangkat lunak dilakukan dengan menggunakan bahasa pemograman C. Parameter-parameter yang dibuat dalam parancangan perangkat lunak ialah dengan membuat diagram alir program. Pada diagram alir program utama terdiri dari beberapa program seperti ditunjukan pada Gambar 6 merupakan diagram alir program utama. IV. PENGUJIAN SISTEM SECARA KESELURUHAN Pengujian ini bertujuan untuk menge-tahui kualitas atau unjuk kerja dari sistem transmisi data. Pengujiannya dilakukan dengan mengirim pesan yang sama se-banyak 20 kali, mengirim pesan yang berbeda sebanyak 20 pesan masing-masing dikirim satu kali per pesan. Setelah dilakukan pengujian pengiriman pesan yang sama sebanyak 20 kali dengan user pertama sebagai pengirim dan user kedua sebagai penerima, maka data hasil pengujian disajikan pada Tabel 2. Tabel 2 Data hasil pengujian pengiriman pesan dari user pertama ke user ke dua dengan pesan yang sama No pesan dikirim Pesan diterima Pesan diserver 1 eka eka eka 2 eka eka eka 3 eka eaaa eaaa 4 eka eka eka 5 eka eka eka 6 eka eka eka 7 eka eka eka 8 eka eka eka 9 eka jka jka 10 eka eka eka 11 eka eka eka 12 eka jka jka 13 eka eka eka 104 Arsitron Vol. 1 No. 2 Desember 2010 Fakultas Teknik Universitas Budi Luhur

14 eka eka eka 15 eka eka eka 16 eka lkab lkab 17 eka eka eka 18 eka eka eka 19 eka eka eka 20 eka eka eka Analisa data: Total data dikirim = 60 data Dengan lebar data adalah 8 bit maka: Total bit yang dikirim = 60 x 8 bit = 480 bit Berdasarkan tabel 2, data/karakter diterima salah = 6, yaitu: Pada no 3 karakter a yang diterima yang seharusnya karakter k, karakter a yang diterima double yang seharusya tidak. Pada no 9, karakter j yang harusnya karakter e, Pada no 12, karakter j yang harusnya karakter e, Pada no 16, karakter l yang diterima yang seharusnya e, karakter b yang diterima seharusnya tidak ada. Tabel 3 Jumlah bit salah Data dikirim Data diterima Bit Kara Dalam Kara Dalam salah kter ASCII kter ASCII k 01101011 a 01100001 2 - - a 01100001 8 e 01100101 j 01101010 4 e 01100101 J 01101010 4 e 01100101 l 01111011 4 - - b 01100010 8 Jumlah total bit salah 30 masing masing pesan dikirim 1x dengan user pertama sebagai pengirim dan user kedua sebagai penerima, maka data hasil pengujian disajikan pada tabel 4. Tabel 4 Data hasil pengujian pengiriman dengan pesan yang berbeda Analisa data untuk Tabel 4: Total data dikirim = 86 data Dengan lebar data adalah 8 bit maka : Total bit yang dikirim = 86 x 8 bit = 516 bit Berdasarkan tabel 4, data (ka rakter) diterima salah = 7, yaitu: Pada no 3, karakter b yang diterima i, Pada no 5, karakter n yang diterima u, Pada no 7, karakter b yang diterima k, karakter b yang diterima sedangkan yang dikirimkan tidak ada, Pada no 10, karakter n yang diterima k, karakter v yang diterima sedangkan yang dikirimkan tidak ada, Pada no 14, karakter 7 yang diterima a. Tabel 4 Data hasil pengujian pengiriman dengan pesan yang berbeda N o pesan dikiri Pesan diterima Pesan diserver Bit yang ditandai dengan garis bawah m pada data terima adalah bit yang 1 eka eka eka diterima salah. 2 ini ini ini BER (Bit error ratio)= 3 ibu bbu bbu Jumlah bit yang diterima dengan salah 4 apa apa apa 5 umi nmi nmi Banyaknya bit dikirim 6 oki oki oki...(1) 7 raka rabab rabab BER = 30 / 480 8 hai hai hai BER = 0.0625 = 6.25 % 9 halo halo halo 10 kmu nmuv nmuv Setelah dilakukan pengujian pengiriman 11 sht? sht? sht? pesan yang berbeda sebanyak 20 pesan Aplikasi Chatting dengan Jaringan Mikrokontroler 105

12 kapan kapan? kapan?? 13 jamb jamber? jamber? er? 14 aslkm 7slkm 7slkm 15 ber3 ber3 ber3 16 skrips skripsi skripsi i 17 el3ktr El3ktr0 el3ktr0 0 18 chayo chayo chayo 19 sidan sidang sidang g 20 wisud a wisuda wisuda Tabel 5 Jumlah bit salah Data dikirim Data diterima Bit Kara Dalam Kara Dalam salah kter ASCII kter ASCII I 01101001 b 01100010 3 U 01110101 n 01101110 4 K 01101011 b 01100010 2 - b 01100010 8 K 01101011 n 01101110 2 - v 01110110 8 A 01100001 7 00110111 4 Jumlah total bit salah 31 Bit yang ditandai dengan garis bawah pada data diterima adalah bit yang diterima salah. Bit diterima salah = 31 sehingga nilai BER: BER = 31/ 516 BER = 0.0601 = 6,01 % Dari hasil pengujian diatas dapat disimpulkan bahwa sistem chatting dengan pengujian mengunakan pesan yang berbeda sebanyak 20 pesan, lebih bagus nilai BER nya dari pada pengujian meng-gunakan pesan yang sama sebanyak 20x. Ini disebabkan dari perbedaan banyaknya bit yang dikirim. Namun apabila mem-bandingkan karakter yang diterima dengan salah antara dua pengujian diatas, pengujian dengan menggunakan pesan yang sama sebanyak 20x lebih baik dari pada pengujian dengan menggunakan pesan yang berbeda sebanyak 20 pesan. 106 Arsitron Vol. 1 No. 2 Desember 2010 Perbedaan ini disebabkan oleh perbedaan isi pesan. Karena semakin kecil nilai BER dari hasil pengujian akan semakin baik sistem komunikasi data. Komunikasi data yang baik adalah nilai BERyang mendekati nilai nol. V. KESIMPULAN Berdasarkan hasil pengujian dan pengukuran yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Bahwa sistem chatting dengan pengujian mengunakan pesan yang berbeda sebanyak 20 pesan, lebih bagus nilai BER nya dari pada pengujian menggunakan pesan yang sama sebanyak 20x. Ini disebabkan dari perbedaan banyaknya bit yang dikirim. 2. Namun apabila membandingkan karakter yang diterima dengan salah antara dua pengujian diatas, pengujian dengan menggunakan pesan yang sama sebanyak 20x lebih baik dari pada pengujian dengan menggunakan pesan yang berbeda sebanyak 20 pesan. Perbedaan ini disebabkan oleh perbedaan isi pesan. DAFTAR PUSTAKA 1. Andrianto, Heri, Pemrograman mikrokontroler AVR ATMega16 menggunakan bahasa C (CodeVision AVR), Informatika, Bandung, 2008. 2. Bejo, Agus, C & AVR Rahasia Kemudahan Bahasa C dalam Mikrokontroler ATMega8535, Garaha Ilmu, Yogyakarta, 2008. 3. Budiharto, Widodo, Panduan praktikum mikrokontroler AVR ATMega16, PT. Elex Media Komputindo, Jakarta, 2008. 4. Dodd, Annabel Z, The Essential Guide to Telecommunications, Andi, Yogyakarta, 2009. Fakultas Teknik Universitas Budi Luhur

5. Usman, Uke Kurniawan, Pengantar Telekomunikasi, Informatika, Bandung, 2008 6. Winoto, Ardi, AVR ATMega8/32/16/8535 dan pemrogramannya dengan bahasa C pada WinAVR, Informatika, Bandung, 2008. Aplikasi Chatting dengan Jaringan Mikrokontroler 107