KOMPETENSI BIDAN INDONESIA

dokumen-dokumen yang mirip
NASKAH AKADEMIK PENDIDIKAN KEBIDANAN IBI AIPKIND JOGYAKARTA, JULI 2010

Praktek Profesional Bidan. Kebidanan Sebagai Profesi :

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

KOMPETENSI BIDAN INDONESIA

STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN PROFESI BIDAN

Materi Konsep Kebidanan

PENGERTIAN FILOSOFI DAN DEFENISI BIDAN

standar profesi medis

BAB I PENDAHULUAN. informasi untuk memudahkannya membuat pilihan tentang asuhan yang ia terima.

MEMBANGUN & MEMELIHARA KOMPETENSI BIDAN DI ERA MEA. Yogyakarta, 20 Agustus 2016 DEFINISI BIDAN

BAB I PENDAHULUAN. posisi penting dan strategi terutama dalam penurunan AKI dan AKB. Bidan memberikan pelayanan kebidanan berkesinambungan dan

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG IZIN DAN PENYELENGGARAAN PRAKTIK BIDAN

BAB I PENDAHULUAN. tinggi rendahnya angka kematian ibu dan bayi. berkembang yaitu sebesar 99 persen (Wiknjosastro, 2002 hlm 23).

NASKAH AKADEMIK RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG KEBIDANAN

BAB I PENDAHULUAN. menurunkan angka kematian anak dan meningkatkan kesehatan ibu. Upaya

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya angka Kematian Ibu yang masih tinggi (AKI) di. berbagai pihak. Terdapat beberapa penyebab yang

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perempuan ingin menghadapi kelahiran dengan aman dan nyaman. Continuity

BAB I PENDAHULUAN. wanita waktu hamil atau dalam 42 hari sesudah berakhirnya kehamilan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. persalinan, perawatan bayi yang baru lahir dan pemeliharaan ASI

BAB 1 PENDAHULUAN. hamil perlu dilakukan pelayanan antenatal secara berkesinambungan, seperti

IKATAN BIDAN INDONESIA (IBI)

BAB I PENDAHULUAN. suatu kejadian yang fisiologis/ alamiah, akan tetapi di dalam prosesnya dapat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tingkat diploma. Pemikiran dasar jenjang pendidikan ini adalah untuk

MODEL PRAKTIK KEBIDANAN CONTINUITY OF CARE

BAB I PENDAHULUAN. positif bagi ibu maupun bayinya dengan cara membina hubungan saling percaya

BAB I PENDAHULUAN. sedangkan jumlah kematian perinatal sebesar orang. Dari jumlah

TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB BIDAN DI KOMUNITAS Tri Novi Kurnia Wardani,S.ST,M.Kes

BAB 1 PENDAHULUAN. dan terdepan dalam mewujudkan komitmen peningkatan mutu pelayanan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB III INDIKATOR PEMANTAUAN

BAB 1 PENDAHULUAN. perubahan fisik dan emosi dari ibu setra perubahan sosial dalam keluarga

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG KEBIDANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PENGEMBANGAN MODEL PERTOLONGAN PERSALINAN UNTUK MENURUNKAN AKI DI PROPINSI JAWA BARAT. Forum Nasional II Makassar, September

BAB I PENDAHULUAN. Penyebab tingginya angka kematian ibu terutama disebabkan karena faktor

BAB I PENDAHULUAN. seharusnya 5,5 % per tahun. Namun data WHO, UNICEF, UNFPA dan Bank

BAB I PENDAHULUAN. hamil atau dalam 42 hari setelah persalinan, keguguran atau terminasi

keselamatan ibu dan bayi. Upaya menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) perlu didukung upaya untuk mencapai universal coverage pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. pada generasi mendatang. Angka kematian ibu ( AKI ) merupakan salah

BAB 1 PENDAHULUAN. satunya adalah kualitas pelayanan oleh tenaga kesehatan yang tidak adekuat dan

BAB I PENDAHULUAN. (GSI), safe motherhood, program Jaminan Persalinan (Jampersal) hingga program

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dapat terwujud (Kemenkes, 2010). indikator kesehatan dari derajat kesehatan suatu bangsa, dimana kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB). Menurunnya AKI dari 334

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG KEBIDANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB 1 PENDAHULUAN. nifas tanpa memperhitungkan lama kehamilan per kelahiran hidup.

KESEHATAN IBU DAN ANAK. dr Dani MKes Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha 2015

PERUBAHAN PERILAKU DAN PROMOSI KESEHATAN DALAM UPAYA PENCEGAHAN KEGAWATDARURATAN OBSTETRI. Armyn Oesman

ASPEK PERLINDUNGAN HUKUM BAGI BIDAN DI KOMUNITAS

BAB 1 PENDAHULUAN. Kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu perhatian dari World Health

BAB I PENDAHULUAN. tercapainya keluarga yang berkualitas, berfokus pada pelayanan kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. menurut WHO merupakan kematian selama kehamilan atau setelah 42 hari

NASKAH AKADEMIK RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG KEBIDANAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Organisasi Bidan telah mengembangkan kode etik profesi sebagai

BAB I PENDAHULUAN. menentukan derajat kesehatan masyarakat dan keberhasilan pembangunan

PENGAYAAN MATERI IMUNISASI DAN KIA PADA KURIKULUM PENDIDIKAN D-III KEBIDANAN. Jakarta, 3 Desember 2015

Bidan diakui sebagai tenaga professional yang bertanggung-jawab dan akuntabel, yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara dari 189 negara yang menyepakati

Oleh : DODIET ADITYA SETYAWAN NIP Mata Kuliah. Program Studi Diploma IV Kebidanan Komunitas Jurusan Kebidanan Poltekkes Surakarta

BAB 1 PENDAHULUAN. Saat ini dalam setiap menit setiap hari, seorang ibu meninggal disebabkan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN. 102/ kelahiran hidup (Visi Indonesia Sehat 2015). Penyebab tingginya angka

BAB 1 PENDAHULUAN. yang diberikan oleh petugas kesehatan yang tidak lain tujuannya untuk memelihara

BAB 1 PENDAHULUAN. tertinggi di Asia Tenggara. Hal itu menjadi kegiatan prioritas departemen

BAB I PENDAHULUAN. akan mengalami perubahan dalam dirinya baik fisik maupun psikologis. Dua

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu indikator untuk mengetahui derajat kesehatan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai salah satu profesi dalam bidang kesehatan, bidan. berwenang memberikan asuhan kebidanan. Asuhan Kebidanan adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menyelamatkan jiwa para ibu dan bayi baru lahir (JNPK-KR, 2012).

BAB I PENDAHULUAN. Persalinan berawal dari pembukaan dan dilatasi serviks sebagai akibat

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Masa kehamilan dimulai dari konsepsi (fertilisasi) sampai lahirnya janin.

INFORMED CONSENT. Perihal : Pemberian Informasi dan Persetujuan Lampiran : -

BAB I PENDAHULUAN. senantiasa menjadi indikator keberhasilan pembangunan pada sektor

PEDOMAN PENGANGKATAN DAN PENEMPATAN DOKTER SPESIALIS/DOKTER GIGI SPESIALIS/DOKTER /DOKTER GIGI DAN BIDAN SEBAGAIPEGAWAI TIDAK TETAP

PONED sebagai Strategi untuk Persalinan yang Aman

MATA KULIAH ASKEB V (KOMUNITAS)

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. a. Gender adalah peran sosial dimana peran laki-laki dan peran. perempuan ditentukan (Suprijadi dan Siskel, 2004).

BAB I PENDAHULUAN. dan tempat terjadinya kehamilan, yang disebabkan oleh kehamilan atau

PENGERTIAN MASA NIFAS

IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA YANG BERKAITAN DENGAN TUGAS KEBIDANAN. Bidan adalah seorang yang telah berhasil atau sukses meyelesaikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

KERANGKA ACUAN KEMITRAAN BIDAN DAN DUKUN

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung antara minggu (hamil aterm) dan ini merupakan periode

BAB I PENDAHULUAN. bayi (AKB) 32/1.000 kelahiran hidup dan angka kematian neonatus (AKN) meninnggal setiap 1 jam (Profil Kesehatan Indonesia, 2014).

BAB I PENDAHULUAN. pula 1 lahir mati. Penyebab kematian bayi adalah asfiksia, trauma kelahiran,

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG KEBIDANAN (MIDWIFERY) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PANDANGAN PROFESI BIDAN SERTA REKOMENDASI PERBAIKAN KEBIJAKAN TERKAIT BELANJA STRATEGIS JKN

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Pada tahun 2008 dilaporkan bahwa jumlah kematian. ibu di 172 negara di seluruh dunia sebesar 358.

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Asuhan kebidanan komperhensif mencangkup empat kegiatan. pemeriksaan berkesinambungan yaitu Asuhan Kebidanan

BUPATI MAJENE PROVINSI SULAWESI BARAT

Keperawatan Maternitas Abad ke-21

Perspektif Keperawatan Maternitas. Nety Rustikayanti

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Bidan merupakan mata rantai yang sangat penting karena kedudukannya

BAB I PENDAHULUAN. utama dalam pembangunan sektor kesehatan sebagaimana tercantum dalam Program

BAB I PENDAHULUAN. Bidan merupakan profesi yang menjalin kemitraan dengan. perempuan dan membantu menyelesaikan permasalahan yang terkait

BAB I PENDAHULUAN. yang terjadi saat hamil, bersalin atau dalam 42 hari setelah persalinan dengan

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG KESEHATAN IBU, BAYI BARU LAHIR, BAYI DAN ANAK BALITA

Transkripsi:

KOMPETENSI BIDAN INDONESIA PP-IBI PENDAHULUAN Bidan membuat kontribusi besar bagi kesehatan ibu dan bayi yang baru lahir di negara mereka. Pelayanan kebidanan merupan aspek penting dalam pelayanan kesehatan terutama bagi perempuan, bayi dan anak-anak. 1

Komitmen IBI Memberikan pelayanan kebidanan dengan standar profesional yang tinggi. Para anggotanya diharapkan untuk bertindak secara bertanggung jawab dan dengan integritas, untuk mengembangkan dan memelihara profesionalisme. WHO, UNFPA, UNICEF dan Bank Dunia mengakui: Peran bidan sangat penting dalam percepatan pencapaian momentum global MDG 5, yaitu dengan meningkatkan kesehatan ibu dengan mengurangi kematian ibu dan menyediakan akses universal untuk kesehatan reproduksi. Kontribusi dari International Confederation Midwives (ICM) dan Ikatan Bidan Indonesia (IBI) yang akan membawa perubahan dalam membangun profesi kebidanan 2

Bidan Midwife is a woman Admitted to a midwifery educational program, duly recognised in the country in which it is located, Has successfully completed the prescribed course of studies in midwifery,and Has acquired the requisite qualifications to be registered and/or legally licensed to practise midwifery. 2. Pelayanan Kebidanan ( ICM Congress, Glasgow, 2008 ) 1) membantu perempuan sepanjang masa kehamilan, persalinan, pelayanan post-natal, 2) pelayanan untuk bayi yang baru dilahirkan dalam minggu-minggu pertama kelahirannya, 3) membantu perempuan dan keluarganya melalui pelayanan transisional yang aman dan memuaskan menuju periode ibu yang sehat dan aman ( healthy and safety motherhood ) 3

Asuhan Kebidanan Mempromosikan, melindungi dan mendukung hak-hak reproduksi perempuan dan menghormati keragaman etnis dan budaya Praktik Kebidanan mempromosikan kelahiran normal dan advokasi untuk meminimalkan intervensi Praktek kebidanan membangun kepercayaan diri perempuan dalam penanganan persalinan Bidan menggunakan teknologi tepat guna dan melakukan rujukan tepat waktu ketika timbul masalah lanjutan Bidan mengupayakan antisipasi dan asuhan fleksibel Bidan memberikan nasehat dan informasi yang dibutuhkan perempuan untuk meningkatkan partisipasi dan memfasilitasi dalam pengambilan keputusan. Asuhan kebidanan menjaga kepercayaan dan saling menghormati antara bidan dan perempuan Asuhan kebidanan secara aktif mempromosikan dan melindungi kesehatan perempuan dan meningkatkan status kesehatan bayi 4

RUANG LINGKUP PRAKTIK KEBIDANAN Memberikan dukungan, konseling dan pendidikan kesehatan, nasihat dan pelayanan selama kehamilan dan persiapan untuk menjadi orang tua Menolong persalinan dengan tanggung jawab sendiri Memberikan pelayanan kebidanan selama persalinan, baru lahir, bayi dan anak-anak di bawah lima tahun Mempromosikan kelahiran normal, termasuk langkahlangkah pencegahan Menyediakan pelayanan keluarga berencana dan kesehatan reproduksi wanita Mendeteksi komplikasi pada ibu dan anak lanjutan Menyediakan pelayanan keluarga berencana dan kesehatan reproduksi wanita Mendeteksi komplikasi pada ibu dan anak Mengakses layanan medis atau bantuan lain yang sesuai sesuai dengan kewenangan Melaksanakan pertolongan pertaman pada kasus kegawat darurat dan merujuk ke pelayanan kesehatan yang sesuai. 5

KOMPETENSI The term "competencies" is used to refer to both the broad statement heading each section as well as the basic knowledge, skills and behaviours required of the midwife for safe practice in any setting. Kompetensi ke 1 Bidan mempunyai persyaratan pengetahuan dan keterampilan dari ilmuilmu sosial, kesehatan masyarakat dan etik yang membentuk dasar dari asuhan yang bermutu tinggi sesuai dengan budaya, untuk wanita, bayi baru lahir dan keluarganya. 6

Kompetensi ke 2 Bidan memberikan asuhan yang bermutu tinggi, pendidikan kesehatan yang tanggap terhadap budaya dan pelayanan menyeluruh dimasyarakat dalam rangka untuk meningkatkan kehidupan keluarga yang sehat, perencanaan kehamilan dan kesiapan menjadi orang tua. Kompetensi ke 3 Bidan memberi asuhan antenatal bermutu tinggi untuk mengoptimalkan kesehatan selama kehamilan yang meliputi: deteksi dini, pengobatan atau rujukan dari komplikasi tertentu. 7

Kompetensi ke 4 Bidan memberikan asuhan yang bermutu tinggi, tanggap terhadap kebudayaan setempat selama persalinan, memimpin selama persalinan yang bersih dan aman, menangani situasi kegawatdaruratan tertentu untuk mengoptimalkan kesehatan wanita dan bayinya yang baru lahir. Kompetensi ke 5 Bidan memberikan asuhan pada ibu nifas dan mneyusui yang bermutu tinggi dan tanggap terhadap budaya setempat. 8

Kompetensi ke 6 Bidan memberikan asuhan yang bermutu tinggi, komperhensif pada bayi baru lahir sehat sampai dengan 1 bulan. Kompetensi ke 7 Bidan memberikan asuhan yang bermutu tinggi, komperhensif pada bayi dan balita sehat (1 bulan 5 tahun). 9

Kompetensi ke 8 Bidan memberikan asuhan yang bermutu tinggi dan komperhensif pada keluarga, kelompok dan masyarakat sesuai dengan budaya setempat. Kompetensi ke 9 Melaksanakan asuhan kebidanan pada wanita/ibu dengan gangguan sistem reproduksi. 10

Body of Knowledge dan Disiplin Ilmu Kebidanan ( Mason,John,2003 ; Modifikasi Pokja AIPKIND,2009 ) BIRTH 11