BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
NASKAH SEMINAR TUGAS AKHIR ANALISA EFEKTIFITAS ZONA SELAMAT SEKOLAH (ZoSS) DITINJAU DARI PENURUNAN KECEPATAN

BAB I ZONA SELAMAT SEKOLAH

TINJAUAN KECEPATAN KENDARAAN PADA WILAYAH ZONA SELAMAT SEKOLAH DI KOTA PEKANBARU 1

TINJAUAN KECEPATAN KENDARAN PADA WILAYAH ZONA SELAMAT SEKOLAH (ZoSS) DI KOTA PADANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

EVALUASI PENERAPAN ZONA SELAMAT SEKOLAH DI KOTA PADANG ABSTRAK

PENGARUH SOSIALISASI ZONA SELAMAT SEKOLAH (ZoSS) TERHADAP EFEKTIFITAS ZoSS SEKOLAH DASAR DI PEKANBARU. Septian Surya Utama 1), Yosi Alwinda 2)

III. METODOLOGI PENELITIAN. pengamatan untuk mengumpulkan data akan dilaksanakan pada hari Senin dan

DAFTAR ISI. Judul. Pengesahan. Persetujuan. Motto dan Persembahan ABSTRAK KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN

ABSTRAK. Kata kunci: keselamatan pengguna jalan, kecepatan pengemudi kendaraan, ZoSS

ANALISIS TINGKAT KESELAMATAN PADA ZONA SELAMAT SEKOLAH DI YOGYAKARTA. Jaya Yogyakarta. Atma Jaya Yogyakarta ABSTRAK

III. METODOLOGI PENELITIAN. yang dibutuhkan yang selanjutnya dapat digunakan untuk dianalisa sehingga

Evaluasi Zona Selamat Sekolah di SD Sukasenang Jalan P.H.H. Mustofa Kota Bandung

BAB III LANDASAN TEORI. hanya melibatkan satu kendaraan tetapi beberapa kendaraan bahkan sering sampai

BAB III LANDASAN TEORI. 3.1 Konversi Satuan Mobil Penumpang

BAB III LANDASAN TEORI. Jalan Wonosari, Piyungan, Bantul, banyak terjadi kecelakaan lalu lintas yang

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT TENTANG ZONA SELAMAT SEKOLAH (ZoSS). Pasal 1

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. A. Perlintasan Sebidang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III LANDASAN TEORI. diangkut selalu bertambah seperti pertambahan jumlah penduduk, urbanisasi,

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN. mengenai rekapitulasi untuk total semua jenis kendaraan, volume lalulintas harian

BAB I PENDAHULUAN. lalu lintas yang ada. Hal tersebut merupakan persoalan utama di banyak kota.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tersebut. Pejalan kaki yang tertabrak kendaraan pada kecepatan 60 km/jam hampir

ANALISIS TERHADAP FASILITAS DAN KESELAMATAN PENGGUNA ZONA SELAMAT SEKOLAH (ZOSS)

ANALISIS EFEKTIVITAS ZONA SELAMAT SEKOLAH DAN KINERJA RUAS JALAN

ABSTRAK. Kata Kunci: Evaluasi, pola pergerakan, efektivitas, ZoSS. iii

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Analisis Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) Berdasarkan. Kecepatan Arus Lalu Lintas dan Penyeberang

METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian dilakukan untuk mengetahui langkah-langkah yang harus

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini kemacetan dan tundaan di daerah sering terjadi, terutama di

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Dari hasil survei inventaris jalan didapat data-data ruas Jalan Pintu Satu Senayan. Panjang. ( m )

BAB III METODELOGI PENELITIAN

ANALISA DAMPAK HAMBATAN SAMPING DAN U-TURN TERHADAP KECEPATAN KENDARAAN (STUDI KASUS DEPAN PASAR FLAMBOYAN JALAN GAJAH MADA KOTA PONTIANAK)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terbaru (2008), Evaluasi adalah penilaian. pelayanan adalah kemampuan ruas jalan dan/atau persimpangan untuk

Gambar 4.1 Potongan Melintang Jalan

KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KM 65 TAHUN 1993 T E N T A N G FASILITAS PENDUKUNG KEGIATAN LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN MENTERI PERHUBUNGAN,

III. METODOLOGI PENELITIAN. untuk mengumpulkan data akan dilaksanakan pada hari senin, hari kamis dan hari

Manajemen Fasilitas Pejalan Kaki dan Penyeberang Jalan. 1. Pejalan kaki itu sendiri (berjalan dari tempat asal ke tujuan)

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tahapan Penelitian

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Data hasil pengamatan dari studi kasus Jalan Ngasem Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. bertemu dengan ruas jalan lain, yang disebut persimpangan. Jalan Letnan Jendral M. T. Haryono, Jalan Serangan Umum 1 Maret (Jalan

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kata evaluasi berasal dari bahasa Inggris evaluation yang berarti penilaian atau

BAB III LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Pertambahan jumlah kepemilikan kendaraan dewasa ini sangat pesat.

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Kapasitas Jalan Indonesia 1997 sebagai berikut: a. Arus lalu lintas (Q) sebesar 1023,40 smp/jam.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997, jalan perkotaan

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Lokasi kejadian kecelakaan lalu lintas pada ruas jalan Yogya-Magelang

ANALISIS EFEKTIFITAS ZONA SELAMAT SEKOLAH (ZoSS) DI SEKOLAH DASAR KOTA PEKANBARU

BAB III METODE PENELITIAN

D3 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG BAB I PENDAHULUAN

ANALISIS KINERJA RUAS JALAN DAN MOBILITAS KENDARAAN PADA JALAN PERKOTAAN (STUDI KASUS JALAN PERINTIS KEMERDEKAAN)

BAB 3 GAMBARAN UMUM KAWASAN JALAN CIHAMPELAS

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB VI KESIMPULAN SARAN. Jalan R. W. Monginsidi Kota Kupang sebegai berikut :

III. METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi yang dipilih dalam penelitian ini adalah kawasan Jalan Teuku Umar Kota

TINJAUAN KECEPATAN KENDARAAN PADA WILAYAH ZoSS DI JALAN LINTAS TIMUR PROVINSI RIAU

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. A. Bagan Alir

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINGKAT PEMANFAATAN DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMAKAIAN JEMBATAN PENYEBERANGAN ORANG DI DEPAN MEGA MALL JALAN A.YANI KOTA PONTIANAK

EVALUASI KORIDOR JALAN KARANGMENJANGAN JALAN RAYA NGINDEN SEBAGAI JALAN ARTERI SEKUNDER. Jalan Karangmenjangan Jalan Raya BAB I

BAB I PENDAHULUAN. berpenduduk di atas 1-2 juta jiwa sehingga permasalahan transportasi tidak bisa

Perancangan Detail Peningkatan Ruas Jalan Cihampelas Kota Bandung Provinsi Jawa Barat BAB I PENDAHULUAN

KARAKTERISTIK ARUS LALU LINTAS TERHADAP PERGERAKAN KENDARAAN BERAT (Studi Kasus : Ruas Jalan By Pass Bukittinggi Payakumbuh)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

2 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 101, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5422); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 34

LAMPIRAN A (Hasil Pengamatan)

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

DAMPAK PUSAT PERBELANJAAN SAKURA MART TERHADAP KINERJA RUAS JALAN TRANS SULAWESI DI KOTA AMURANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Klasifikasi kendaraan bermotor dalam data didasarkan menurut Peraturan Bina Marga,

EVALUASI PENERAPAN ZONA SELAMAT SEKOLAH DI SEKOLAH DASAR (Studi Kasus di Kabupaten Banyumas, Provinsi Jawa Tengah)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebelumnya, maka dengan ini penulis mengambil referensi dari beberapa buku dan

KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KM 60 TAHUN 1993 T E N T A N G MARKA JALAN MENTERI PERHUBUNGAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Mulai. Pengamatan Daerah Studi. Tinjauan Pustaka

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. A. Karakteristik Kecelakaan. 1. Jumlah kecelakaan dan jumlah korban kecelakaan

TINJAUAN KECEPATAN KENDARAAN PADA WILAYAH ZoSS DI JALAN LINTAS BARAT PROVINSI RIAU

Iin Irawati 1 dan Supoyo 2. Program Studi Teknik Sipil, Universitas Semarang, Jl. Soekarno Hatta Tlogosari Semarang

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI

Studi Pemindahan Lokasi Parkir dari On-street parking menjadi Off-street parking (Studi Kasus Jalan Dhoho Kediri)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III LANDASAN TEORI Penentuan Fasilitas Penyeberangan Tidak Sebidang

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT NOMOR : SK.984/AJ. 401/DRJD/2005 TENTANG

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. (terlihat gambar 4.1.) dan Jl. Diponegoro (depan pasar Kranggan) (terlihat

TINGKAT POLUSI UDARA DARI EMISI GAS BUANG KENDARAAN BERMOTOR BERDASARKAN VOLUME LALU LINTAS (Studi Kasus : Simpang Empat Bersinyal Kota Lhokseumawe)

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 18 TAHUN 2018 TENTANG PENGATURAN LALU LINTAS SELAMA MASA PEMBANGUNAN

Agus Surandono 1,a*, Amri Faizal 2,b

PERATURAN DAERAH KOTA SAMARINDA NOMOR 20 TAHUN 2002

Transkripsi:

Kecepatan BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Survei Kecepatan Sesaat (Spot Speed) Dari hasil pengambilan data primer selama dua hari yaitu pada hari Sabtu dan Minggu tepatnya pada tanggal 17 dan 19 Oktober 2015 terhadap pengguna jalan, maka dapat diketahui kecepatan sesaat kendaraan saat melintasi Zona Selamat Sekolah untuk mencari tingkat efektifitas Zona Selamat Sekolah ditinjau dari penurunan kecepatan kendaraan. 1. Analisis data survei penurunan kecepatan. a. Hari Sabtu, 17 Oktober 2015 1) Arah Utara Selatan pukul 06.00 07.00 WIB. Pengambilan data kecepatan kendaraan dilakukan pada 3 daerah yaitu 25 meter sebelum Zona Selamat Sekolah, saat melintasi Zona Selamat Sekolah, dan 25 meter setelah Zona Selamat Sekolah. Dari hasil survei didapat grafik perbandingan kecepatan dan jenis kendaraan pada daerah sebelum ZoSS, ZoSS, dan setelah ZoSS. Rekapitulasi rata-rata kecepatan sesaat 50 40 30 20 10 0 Mobil Bus Truk Jenis Kendaraan Sebelum ZoSS ZoSS Setelah ZoSS Gambar 5.1 Perbandingan kecepatan dan jenis kendaraan pada daerah sebelum ZoSS, ZoSS, dan setelah ZoSS 36

37 Tabel 5.1 Rekapitulasi rata-rata kecepatan sesaat Mobil Bus Truk Sebelum ZoSS 49,635 46,947 41,023 41,635 15,171 ZoSS 53,453 48,295 40,894 51,149 17,297 Setelah ZoSS 52,822 51,597 41,016 52,067 16,268 Perhitungan kecepatan sepeda motor pada daerah sebelum ZoSS dapat dihitung menggunakan persamaan Untuk perhitungan kecepatan kendaraan yang lainnya dapat dilihat di lampiran. Dari Gambar 5.1 dapat dijelaskan rata-rata pengguna sepeda motor,mobil,truk dan sepeda tidak mengurangi kecepatannya saat melintasi Zona Selamat Sekolah. Sedangkan untuk rata-rata kecepatan bus mengalami penurunan saat melintasi Zona Selamat Sekolah. 2) Arah Selatan Utara pukul 06.00 07.00 WIB. Pengambilan data kecepatan kendaraan dilakukan pada 3 daerah yaitu 25 meter sebelum Zona Selamat Sekolah, saat melintasi Zona Selamat Sekolah, dan 25 meter setelah Zona Selamat Sekolah. Dari hasil survei didapat grafik perbandingan kecepatan dan jenis kendaraan pada daerah sebelum ZoSS, ZoSS, dan setelah ZoSS.

Kecepatan 38 60 50 40 30 20 10 0 Rekapitulasi rata-rata kecepatan sesaat Mobil Bus Truk Jenis Kendaraan Sebelum ZoSS ZoSS Setelah ZoSS Gambar 5.2 Perbandingan kecepatan dan jenis kendaraan pada daerah sebelum ZoSS, ZoSS, dan setelah ZoSS Tabel 5.2 Rekapitulasi rata-rata kecepatan sesaat Mobil Bus Truk Sebelum ZoSS 53,346 46,642 35,098 40,376 14,569 ZoSS 59,262 52,596 39,555 43,188 15,096 Setelah ZoSS 57,026 42,970 36,316 40,574 15,138 Perhitungan kecepatan sepeda motor pada daerah sebelum ZoSS dapat dihitung menggunakan persamaan Untuk perhitungan kecepatan kendaraan yang lainnya dapat dilihat di lampiran. Dari Gambar 5.2 dapat dijelaskan rata-rata pengguna sepeda motor,mobil,bus,truk dan sepeda tidak mengurangi kecepatannya saat melintasi Zona Selamat Sekolah.

Kecepatan 39 3) Arah Utara Selatan pukul 07.00 08.00 WIB. Pengambilan data kecepatan kendaraan dilakukan pada 3 daerah yaitu 25 meter sebelum Zona Selamat Sekolah, saat melintasi Zona Selamat Sekolah, dan 25 meter setelah Zona Selamat Sekolah. Dari hasil survei didapat grafik perbandingan kecepatan dan jenis kendaraan pada daerah sebelum ZoSS, ZoSS, dan setelah ZoSS. 60 50 40 30 20 10 0 Rekapitulasi rata-rata kecepatan sesaat Mobil Bus Truk Jenis Kendaraan Sebelum ZoSS ZoSS Setelah ZoSS Gambar 5.3 Perbandingan kecepatan dan jenis kendaraan pada daerah sebelum ZoSS, ZoSS, dan setelah ZoSS Tabel 5.3 Rekapitulasi rata-rata kecepatan sesaat Mobil Bus Truk Sebelum ZoSS 56,034 42,579 32,812 45,780 13,904 ZoSS 59,559 46,077 38,539 49,101 15,775 Setelah ZoSS 59,699 45,453 34,817 48,712 15,603 Perhitungan kecepatan sepeda motor pada daerah sebelum ZoSS dapat dihitung menggunakan persamaan

Kecepatan 40 Untuk perhitungan kecepatan kendaraan yang lainnya dapat dilihat di lampiran. Dari Gambar 5.3 dapat dijelaskan rata-rata pengguna sepeda motor,mobil,bus,truk dan sepeda tidak mengurangi kecepatannya saat melintasi Zona Selamat Sekolah. 4) Arah Selatan Utara pukul 07.00 08.00 WIB. Pengambilan data kecepatan kendaraan dilakukan pada 3 daerah yaitu 25 meter sebelum Zona Selamat Sekolah, saat melintasi Zona Selamat Sekolah, dan 25 meter setelah Zona Selamat Sekolah. Dari hasil survei didapat grafik perbandingan kecepatan dan jenis kendaraan pada daerah sebelum ZoSS, ZoSS, dan setelah ZoSS. 70 60 50 40 30 20 10 0 Rekapitulasi rata-rata kecepatan sesaat Mobil Bus Truk Jenis Kendaraan Sebelum ZoSS ZoSS Setelah ZoSS Gambar 5.4 Perbandingan kecepatan dan jenis kendaraan pada daerah sebelum ZoSS, ZoSS, dan setelah ZoSS Tabel 5.4 Rekapitulasi rata-rata kecepatan sesaat Mobil Bus Truk Sebelum ZoSS 59,080 42,449 35,172 38,303 15,475 ZoSS 61,155 46,884 42,155 43,209 16,098 Setelah ZoSS 54,995 44,584 37,668 39,126 15,575

Kecepatan 41 Perhitungan kecepatan sepeda motor pada daerah sebelum ZoSS dapat dihitung menggunakan persamaan Untuk perhitungan kecepatan kendaraan yang lainnya dapat dilihat di lampiran. Dari Gambar 5.4 dapat dijelaskan rata-rata pengguna sepeda motor,mobil,bus,truk dan sepeda tidak mengurangi kecepatannya saat melintasi Zona Selamat Sekolah. b. Hari Senin, 19 Oktober 2015 1) Arah Utara Selatan pukul 06.00 07.00 WIB. Pengambilan data kecepatan kendaraan dilakukan pada 3 daerah yaitu 25 meter sebelum Zona Selamat Sekolah, saat melintasi Zona Selamat Sekolah, dan 25 meter setelah Zona Selamat Sekolah. Dari hasil survei didapat grafik perbandingan kecepatan dan jenis kendaraan pada daerah sebelum ZoSS, ZoSS, dan setelah ZoSS. Rekapitulasi rata-rata kecepatan sesaat 60 50 40 30 20 10 0 Mobil Bus Truk Sebelum ZoSS ZoSS Setelah ZoSS Jenis Kendaraan Gambar 5.5 Perbandingan kecepatan dan jenis kendaraan pada daerah sebelum ZoSS, ZoSS, dan setelah ZoSS

42 Tabel 5.5 Rekapitulasi rata-rata kecepatan sesaat Mobil Bus Truk Sebelum ZoSS 45,871 45,405 33,598 40,365 14,456 ZoSS 49,791 51,183 41,389 45,429 15,632 Setelah ZoSS 50,327 52,101 37,899 46,662 15,022 Perhitungan kecepatan sepeda motor pada daerah sebelum ZoSS dapat dihitung menggunakan persamaan Untuk perhitungan kecepatan kendaraan yang lainnya dapat dilihat di lampiran. Dari Gambar 5.5 dapat dijelaskan rata-rata pengguna sepeda motor,mobil,bus,truk dan sepeda tidak mengurangi kecepatannya saat melintasi Zona Selamat Sekolah. 2) Arah Selatan Utara pukul 06.00 07.00 WIB. Pengambilan data kecepatan kendaraan dilakukan pada 3 daerah yaitu 25 meter sebelum Zona Selamat Sekolah, saat melintasi Zona Selamat Sekolah, dan 25 meter setelah Zona Selamat Sekolah. Dari hasil survei didapat grafik perbandingan kecepatan dan jenis kendaraan pada daerah sebelum ZoSS, ZoSS, dan setelah ZoSS.

Kecepatan 43 60 50 40 30 20 10 0 Rekapitulasi rata-rata kecepatan sesaat Mobil Bus Truk Jenis Kendaraan Sebelum ZoSS ZoSS Setelah ZoSS Gambar 5.6 Perbandingan kecepatan dan jenis kendaraan pada daerah sebelum ZoSS, ZoSS, dan setelah ZoSS Tabel 5.6 Rekapitulasi rata-rata kecepatan sesaat Mobil Bus Truk Sebelum ZoSS 41,938 45,040 40,632 36,329 14,415 ZoSS 45,940 52,915 42,870 38,673 15,046 Setelah ZoSS 46,868 50,255 41,261 38,030 14,573 Perhitungan kecepatan sepeda motor pada daerah sebelum ZoSS dapat dihitung menggunakan persamaan Untuk perhitungan kecepatan kendaraan yang lainnya dapat dilihat di lampiran. Dari Gambar 5.6 dapat dijelaskan rata-rata pengguna sepeda motor,mobil,bus,truk dan sepeda tidak mengurangi kecepatannya saat melintasi Zona Selamat Sekolah.

Kecepatan 44 3) Arah Utara Selatan pukul 07.00 08.00 WIB. Pengambilan data kecepatan kendaraan dilakukan pada 3 daerah yaitu 25 meter sebelum Zona Selamat Sekolah, saat melintasi Zona Selamat Sekolah, dan 25 meter setelah Zona Selamat Sekolah. Dari hasil survei didapat grafik perbandingan kecepatan dan jenis kendaraan pada daerah sebelum ZoSS, ZoSS, dan setelah ZoSS. 60 50 40 30 20 10 0 Rekapitulasi rata-rata kecepatan sesaat Mobil Bus Truk Jenis Kendaraan Sebelum ZoSS ZoSS Setelah ZoSS Gambar 5.7 Perbandingan kecepatan dan jenis kendaraan pada daerah sebelum ZoSS, ZoSS, dan setelah ZoSS Tabel 5.7 Rekapitulasi rata-rata kecepatan sesaat Mobil Bus Truk Sebelum ZoSS 42,821 44,586 30,851 40,972 14,936 ZoSS 49,237 51,006 36,454 44,320 16,160 Setelah ZoSS 49,273 45,215 35,950 44,546 16,004 Perhitungan kecepatan sepeda motor pada daerah sebelum ZoSS dapat dihitung menggunakan persamaan

Kecepatan 45 Untuk perhitungan kecepatan kendaraan yang lainnya dapat dilihat di lampiran. Dari Gambar 5.7 dapat dijelaskan rata-rata pengguna sepeda motor,mobil,bus,truk dan sepeda tidak mengurangi kecepatannya saat melintasi Zona Selamat Sekolah. 4) Arah Selatan Utara pukul 07.00 08.00 WIB. Pengambilan data kecepatan kendaraan dilakukan pada 3 daerah yaitu 25 meter sebelum Zona Selamat Sekolah, saat melintasi Zona Selamat Sekolah, dan 25 meter setelah Zona Selamat Sekolah. Dari hasil survei didapat grafik perbandingan kecepatan dan jenis kendaraan pada daerah sebelum ZoSS, ZoSS, dan setelah ZoSS. 60 50 40 30 20 10 0 Rekapitulasi rata-rata kecepatan sesaat Mobil Bus Truk Jenis Kendaraan Sebelum ZoSS ZoSS Setelah ZoSS Gambar 5.8 Perbandingan kecepatan dan jenis kendaraan pada daerah sebelum ZoSS, ZoSS, dan setelah ZoSS Tabel 5.8 Rekapitulasi rata-rata kecepatan sesaat Mobil Bus Truk Sebelum ZoSS 45,881 40,087 33,284 36,581 14,931 ZoSS 53,004 47,480 38,661 41,680 16,212 Setelah ZoSS 49,249 38,401 39,507 37,613 15,191

46 Perhitungan kecepatan sepeda motor pada daerah sebelum ZoSS dapat dihitung menggunakan persamaan Untuk perhitungan kecepatan kendaraan yang lainnya dapat dilihat di lampiran. Dari Gambar 5.4 dapat dijelaskan rata-rata pengguna sepeda motor,mobil,bus,truk dan sepeda tidak mengurangi kecepatannya saat melintasi Zona Selamat Sekolah. Dari pengamatan di lapangan, kebanyakan para pengguna jalan tidak mengurangi kecepatannya saat melintasi Zona Selamat Sekolah. Hal ini bisa terjadi karena kurangnya pengawasan dan ketegasan dari aparat kepolisian. Faktor lain yang mempengaruhi karakteristik pengguna jalan adalah saat pagi hari mayoritas dari pengguna jalan adalah pelajar dan pekerja yang sedang menuju ke tempat kerjanya. Mereka memburu waktu untuk cepat sampai ke tempat kerjanya sehingga mereka kurang memperhatikan peraturan yang ada. 2. Analisis data kecepatan sesaat (spot speed) a. Kecepatan sesaat (spot speed) sepeda motor Pengambilan sampel dilakukan pada saat masuk sekolah, dan didapat data kecepatan sesaat sepeda motor dengan kriteria sebagai berikut : Lokasi = Ruas jalan depan SD 1 Sewon Bantul Jarak tempuh = 30 m Waktu = 06.00 08.00 WIB

47 Tabel 5.9 Rekapitulasi survei kecepatan sesaat sepeda motor No. Arah n Jumlah Rata-rata (Xᵢ - )² ( ) 1. Utara-Selatan 32 1651,911 6026,294 51,622 2. Selatan-Utara 32 1683,234 7492,795 52,601 Penjelasan lebih lanjut tentang table dapat dilihat di lampiran. Nilai n = 32 dan n = 32, maka (Utara Selatan) dan (Selatan Utara). Jadi ratarata kecepatan sesaat sepeda motor saat melintasi Zona Selamat Sekolah adalah 51,622 km/jam dan 52,601 km/jam masih di bawah batas kecepatan yang direncanakan untuk jalan kolektor primer yaitu sebesar 80 km/jam, tetapi masih di atas batas kecepatan maksimum saat melintasi Zona Selamat Sekolah yaitu 20 km/jam. Langkah selanjutnya menganilisis data kecepatan kendaraan dengan menggunakan statistik uji Z di bawah ini : Sd = Sd = (Utara Selatan) Sd = Sd = (Selatan Utara) Z hit = Z hit = Z hit = Z hit = (Utara Selatan) (Selatan Utara) Oleh karena Z hit = 12,829 > Z tabel = 1,645 untuk arah utara ke selatan dan Z hit = 11,862 > Z tabel = 1,645 untuk arah selatan ke utara, artinya jalan di sekolah tersebut belum sesuai dengan ketentuan batas kecepatan maksimum dengan tingkat kesalahan sebesar 5%.

48 b. Kecepatan sesaat (spot speed) mobil Pengambilan sampel dilakukan pada saat masuk sekolah, dan didapat data kecepatan sesaat sepeda motor dengan kriteria sebagai berikut : Lokasi = Ruas jalan depan SD 1 Sewon Bantul Jarak tempuh = 30 m Waktu = 06.00 08.00 WIB Tabel 5.10 Rekapitulasi survei kecepatan sesaat mobil No. Arah n Jumlah Rata-rata (Xᵢ - )² ( ) 1. Utara-Selatan 32 1591,650 4511,594 49,739 2. Selatan-Utara 32 1688,177 3900,362 52,756 Penjelasan lebih lanjut tentang table dapat dilihat di lampiran. Nilai n = 32 dan n = 32, maka (Utara Selatan) dan (Selatan Utara). Jadi rata-rata kecepatan sesaat mobil saat melintasi Zona Selamat Sekolah adalah 49,739 km/jam dan 52,756 km/jam masih di bawah batas kecepatan yang direncanakan untuk jalan kolektor primer yaitu sebesar 80 km/jam, tetapi masih di atas batas kecepatan maksimum saat melintasi Zona Selamat Sekolah yaitu 20 km/jam. Langkah selanjutnya menganilisis data kecepatan kendaraan dengan menggunakan statistik uji Z di bawah ini : Sd = Sd = (Utara Selatan) Sd = Sd = (Selatan Utara)

49 Z hit = Z hit = Z hit = Z hit = (Utara Selatan) (Selatan Utara) Oleh karena Z hit = 13,945 > Z tabel = 1,645 untuk arah utara ke selatan dan Z hit = 16,519 > Z tabel = 1,645 untuk arah selatan ke utara, artinya jalan di sekolah tersebut belum sesuai dengan ketentuan batas kecepatan maksimum dengan tingkat kesalahan sebesar 5%. c. Kecepatan sesaat (spot speed) bus Pengambilan sampel dilakukan pada saat masuk sekolah, dan didapat data kecepatan sesaat sepeda motor dengan kriteria sebagai berikut : Lokasi Jarak tempuh Waktu = Ruas jalan depan SD 1 Sewon Bantul = 30 m = 06.00 08.00 WIB Tabel 5.11 Rekapitulasi survei kecepatan bus Jumlah No. Arah n (Xᵢ - )² Rata-rata ( ) 1. Utara-Selatan 13 534,101 1160,649 41,085 2. Selatan-Utara 21 863,811 2131,681 41,134 Penjelasan lebih lanjut tentang table dapat dilihat di lampiran. Nilai n = 16 dan n = 21, maka (Utara Selatan) dan (Selatan Utara), Jadi rata-rata kecepatan sesaat bus saat melintasi Zona Selamat Sekolah adalah 41,085 km/jam dan 41,134 km/jam masih di bawah batas kecepatan yang direncanakan untuk jalan kolektor primer yaitu sebesar 80 km/jam, tetapi

50 masih di atas batas kecepatan maksimum saat melintasi Zona Selamat Sekolah yaitu 20 km/jam. Langkah selanjutnya menganilisis data kecepatan kendaraan dengan menggunakan statistik uji Z di bawah ini : Sd = Sd = (Utara Selatan) Sd = Sd = (Selatan Utara) Z hit = Z hit = Z hit = Z hit = (Utara Selatan) (Selatan Utara) Oleh karena Z hit = 7,730 > Z tabel = 1,645 untuk arah utara ke selatan dan Z hit = 9,381 > Z tabel = 1,645 untuk arah selatan ke utara, artinya jalan di sekolah tersebut belum sesuai dengan ketentuan batas kecepatan maksimum dengan tingkat kesalahan sebesar 5%. d. Kecepatan sesaat (spot speed) truk Pengambilan sampel dilakukan pada saat masuk sekolah, dan didapat data kecepatan sesaat sepeda motor dengan kriteria sebagai berikut : Lokasi Jarak tempuh Waktu = Ruas jalan depan SD 1 Sewon Bantul = 30 m = 06.00 08.00 WIB Tabel 5.12 Rekapitulasi survei kecepatan truk Jumlah No. Arah n (Xᵢ - )² Rata-rata ( ) 1. Utara-Selatan 32 1545,243 5984,105 48,289 2. Selatan-Utara 18 741,264 1463,542 41,181

51 Penjelasan lebih lanjut tentang table dapat dilihat di lampiran. Nilai n = 32 dan n = 18, maka (Utara Selatan) dan (Selatan Utara), Jadi rata-rata kecepatan sesaat truk saat melintasi Zona Selamat Sekolah adalah 48,289 km/jam dan 41,181 km/jam masih di bawah batas kecepatan yang direncanakan untuk jalan kolektor primer yaitu sebesar 80 km/jam, tetapi masih di atas batas kecepatan maksimum saat melintasi Zona Selamat Sekolah yaitu 20 km/jam. Langkah selanjutnya menganilisis data kecepatan kendaraan dengan menggunakan statistik uji Z di bawah ini : Sd = Sd = (Utara Selatan) Sd = Sd = (Selatan Utara) Z hit = Z hit = Z hit = Z hit = (Utara Selatan) (Selatan Utara) Oleh karena Z hit = 11,518 > Z tabel = 1,645 untuk arah utara ke selatan dan Z hit = 9,686 > Z tabel = 1,645 untuk arah selatan ke utara, artinya jalan di sekolah tersebut belum sesuai dengan ketentuan batas kecepatan maksimum dengan tingkat kesalahan sebesar 5%. e. Kecepatan sesaat (spot speed) sepeda Pengambilan sampel dilakukan pada saat masuk sekolah, dan didapat data kecepatan sesaat sepeda motor dengan kriteria sebagai berikut : Lokasi Jarak tempuh Waktu = Ruas jalan depan SD 1 Sewon Bantul = 30 m = 06.00 08.00 WIB

52 Tabel 5.13 Rekapitulasi survei kecepatan sepeda Jumlah No. Arah n (Xᵢ - )² Rata-rata ( ) 1. Utara-Selatan 32 526,866 304,777 16,465 2. Selatan-Utara 32 482,263 422,931 15,071 Penjelasan lebih lanjut tentang table dapat dilihat di lampiran. Nilai n = 32 dan n = 32, maka (Utara Selatan) dan (Selatan Utara), Jadi rata-rata kecepatan sesaat sepeda saat melintasi Zona Selamat Sekolah adalah 16,465 km/jam dan 15,071 km/jam. Dengan demikian kecepatan sepeda masih aman untuk penyeberang ZoSS. B. Karakteristik Fasilitas Perlengkapan Jalan di Zona Selamat Sekolah Dari hasil pengamatan yang dilakukan di lapangan, maka dapat diketahui kondisi fasilitas perlengkapan jalan di Zona Selamat Sekolah depan SD Negeri 1 Sewon Bantul, Yogyakarta. Adapun perlengkapan jalan tersebut berupa marka jalan Zona Selamat Sekolah, rambu, Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas (APILL), dan fasilitas pendukung berupa zebra cross. Semua fasilitas perlengkapan jalan tersebut dapat dilihat pada Gambar 5.9 sampai Gambar 5.14 Seperti berikut ini :

53 Gambar 5.9 Marka Jalan Yang Bertuliskan Zona Selamat Sekolah Marka jalan ini berupa kata-kata ZONA SELAMAT SKOLAH yang terletak pada awal marka masing-masing jalur, yang berfungsi sebagai pelengkap rambu batas kecepatan Zona Selamat Sekolah. Marka yang berwarna merah memiliki panjang 30 meter dan lebar 9 meter. Gambar 5.10 Tempat Peneyeberangan Orang (zebra cross) Marka ini dimaksudkan sebagai fasilitas bagi anak-anak sekolah yang akan menyeberangi jalan.

54 Gambar 5.11 Lampu Pengatur Lalu Lintas (Traffic Light) Lampu pengatur lalu lintas ini berfungsi untuk memberikan fasilitas pada penyeberang jalan kaki khususnya siswa SD Negeri 1 Sewon Bantul. Selain itu juga dapat meningkatkan keselamatan lalu lintas dan dapat mengatur distribusi dari kapasitas kedua arah lalu lintas. Gambar 5.12 Rambu Peringatan Penyeberangan Orang Rambu peringatan penyeberangan orang ini memberi informasi kepada pengguna jalan agar selalu waspada dalam berkendara saat melintasi tempat penyeberangan orang yang berada depannya.

55 Gambar 5.13 Rambu Petunjuk Tempat Penyeberangan Jalan Rambu petunjuk tempat penyeberangan jalan ini berfungsi untuk memberikan informasi pada penyeberang jalan bahwa terdapat zebra cross di depan sekolah sebagai tempat penyeberangan orang yang dapat dimanfaatkan terutama untuk para siswa sekolah tersebut. Gambar 5.14 Rambu Batas Kecepatan Maksimum Rambu batas kecepatan yang terpasang di Zona Selamat Sekolah depan SD Negeri 1 Sewon adalah 40 km/jam. Hal tersebut tidak sesuai dengan Keputusan

56 Dirjen Perhubungan Darat No. SK.3236/AJ.403/DRJD/2006 yang menetapkan kecepatan maksimum saat melintasi Zona Selamat Sekolah yaitu 25 km/jam. Dari hasil observasi pada Gambar 5.9 sampai dengan Gambar 5.14 di atas, dapat disimpulkan bahwa rambu yang ada di Zona Selamat Sekolah SD Negeri 1 Sewon masih belum lengkap dan belum sesuai dengan Keputusan Dirjen Perhubungan Darat No. SK.3236/AJ.403/DRJD/2006.