B A B III METODOLOGI PENELITIAN. Kementerian Agama Kota Jakarta Pusat. Maxfield, 1930 (dalam Nazir, 2003)

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODE PENELITIAN. yang mempengaruhi Kinerja Pegawai pada Kantor Kementerian Agama

III. METODE PENELITIAN. penelitian yang minimal terdapat dua variabel yang dihubungkan, juga merupakan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

METODE PENELITIAN. Konsumen, khususnya konsumen yang membeli dan menggunakan handphone

Bab 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Variabel dalam penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN. sampel auditor internal pada perusahaan perusahaan tersebut. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian yang ilmiah pula, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai

Penelitian ini dilakukan di Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah. Kabupaten Tulang Bawang yang beralamat di Jalan Cemara Kompleks

36 Kompensasi. Variabel kompensasi ini terdiri dari Gaji, Reward dan Insentif. 1. Gaji Menurut Hasibuan (2007) gaji adalah balas jasa yang dibayar sec

BAB III METODE PENELITIAN. Juni 2013 sampai dengan bulan Agustus Berdasarkan jenis masalah yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di RM Sederhana Palembang, Sumatra Selatan yang

BAB III METODE PENELITIAN. Kabupaten Jepara. Penelitian dimulai dari bulan Oktober 2013.

Bab 3. MetedologiPenelitian

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pembahasan. 4.1 Uji Validitas

BAB III. Metodologi. a. Jenis penelitian: asosiatif, yaitu suatu pertanyaan penelitian yang bersifat

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Sekretaris No 88 BA Daan Mogot, Jakarta Barat.

Bab III Metode Penelitian

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dilakukan oleh peneliti yaitu sebagai berikut: suatu keputusan pembelian.

BAB IV ANALISIS DATA. dengan menggunakan bantuan program SPSS, sebagaimana telah diketahui

BAB III METODE PENELITIAN. obyek penelitian adalah para pengguna software akuntansi pada perusahaanperusahaan

BAB III METODE PENELITIAN. yang mengkonsumsi produk minuman Teh Botol Sosro.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN DAN DATA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang beralamat di Jl. Petojo VIJ IV No. 28 Jakarta Pusat. Waktu pelaksanaan

horizon penelitian ini yaitu cross sectional, di mana informasi yang didapat hanya

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II METODE PENELITIAN. karyawan. Data yang digunakan berupa jawaban responden yang pada dasarnya

BAB III METODE PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2013:2).

III. METODE PENELITIAN. perusahaan mengenai berbagai hal yang berkaitan dengan penelitian ini.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek penelitian adalah sesuatu yang akan menjadi pusat penelitian. Objek

BAB III METODE PENELITIAN. Didalam suatu penelitian, obyek penelitian merupakan hal yang sangat penting

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

III. OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Dalam skripsi ini objek penelitian adalah konsumen sabun mandi cair LUX pada

BAB III METODE PENELITIAN. survai, yaitu penelitian yang mengambil sampel dari populasi dengan menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Brand Image sedangkan variabel dependen (terikat) adalah Keputusan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian deskriptif dan verifikatif. Sugiyono (2009:206) menyatakan bahwa

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. langsung berbagai hal yang berhubungan dengan kompetensi profesional guru

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah penelitian asosiatif yaitu bentuk penelitian dengan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan waktu penelitian. bendo Kabupaten Sidoarjo mulai bulan Maret sampai dengan September. B.

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel dan Definisi Operasional Variabel. Variabel-variabel yang akan diteliti adalah sebagai berikut :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN. diperoleh dari kuesioner dimana data diolah dalam bentuk kata-kata yang memiliki

BAB III METODE PENELITIAN

peneliti dalam pencarian data dan memberikan petunjuk teknik penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif adalah sebagai penelitian yang menekankan pada pengujian teori-teori

BAB III METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini, jenis penelitian bersifat asosiatif. Dengan penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. responden disetiap rangkap kuesioner yang terdiri dari :

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Verifikatif, dengan jenis pendekatan survei. Menurut Nazir (2005: 63), penelitian

BAB 3 METODE PENELITIAN. Pendekatan objektif menganggap perilaku manusia disebabkan oleh kekuatan-kekuatan

BAB IV ANALISIS DATA

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian adalah penelitian kuantitatif jenis korelasional, menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Gorontalo. Penelitian ini akan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif (ekplanasi),

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. mahasiswa. Setiap responden mempunyai karakteristik yang berbeda. Oleh

BAB III METODE PENELITIAN. atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan untuk

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. data yang akurat dalam penelitian. Pertanyaan yang diuji adalah sebanyak 24

BAB IV ANALISIS PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN ANAK DI DESA PROTO KEDUNGWUNI PEKALONGAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) artinya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sumber data yang dimaksud adalah menyangkut sumber-sumber informasi

BAB III METODE PENELITIAN. independen di sini adalah Kualitas Pelayanan (X)

PENGARUH GAJI DAN TUNJANGAN TERHADAP KINERJA GURU SDIT AL IKHLAS 86

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN ALAM WISATA RESTO. Ahmad Mustakim

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian dalam hal ini adalah pengguna (Dosen dan Operator) Sistem Informasi

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Seluruh Karyawan pada PT. Aditama Graha Lestari. hubungan yang bersifat sebab akibat dimana variabel independen

BAB IV ANALISIS DATA

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Dalam penulisan proposal skripsi ini penulis melakukan penelitian PT. PLN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. para karyawan, namun pencapaian tujuan belum tentu benar-benar efektif. Jadi pada

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu penelitian bulan Maret sampai bulan April 2015.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. No Unit Kerja Jumlah Karyawan. 1 Haurpugur 8. 2 Cipaku Cicalengka Cibereum 7.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, penelitian dilaksanakan melalui

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pahlawan Seribu ITC BSD No. 33A&35 Serpong, Tangerang Selatan. Penelitian

III. METODE PENELITIAN

Transkripsi:

39 B A B III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini adalah studi kasus yang dirancang untuk mengetahui variabel-variabel yang mempengaruhi Prestasi Kerja Para Pegawai Kantor Kementerian Agama Kota Jakarta Pusat. Maxfield, 1930 (dalam Nazir, 2003) Study kasus adalah penelitian tentang status subyek penelitian yang pengambilan populasi secara terbatas artinya populasi diambil disatu tempat yakni di Kantor Kementerian Agama Kota Jakarta Pusat. Adapun hasil dari penelitian yang dilakukan pada Kantor Kementerian Agama Kota Jakarta Pusat tidak sama hasilnya pada Kantor Kementerian Agama yang ada diwilayah lainnya. Yang dimaksud dengan pegawai Kantor Kementerian Agama Kota Jakarta Pusat adalah Pegawai Kantor Kementerian Agama Kota Jakarta Pusat yang bertugas meliputi antara lain Seksi Urais (Urusan Agama Islam), Seksi Penyelenggara Haji dan Umrah, Seksi Mapenda (Madrasah dan Pendidikan Agama Islam pada Sekolah umum), Seksi Pekapontren (Pendidikan Keagamaan dan Pondok Pesantren), Seksi Penamas (Pendidikan Agama Islam pada Masyarakat dan Pemberdayaan Masjid) dan Penyelenggara Zakat dan Wakaf. Dalam variabel penelitian ini dianalisis 2 (dua) variabel terdiri dari variabel bebas (X) yaitu faktor-faktor motivasi yaitu Kebutuhan Fisiologis (X1),

40 Kebutuhan Keamanan dan Keselamatan Kerja (X2), Kebutuhan Sosial (X3), Kebutuhan Penghargaan (X4), Kebutuhan Aktualisasi Diri (X5) serta variabel terikat (Y), yaitu prestasi kerja pegawai Kantor Kementerian Agama Kota Jakarta Pusat. Dalam pelaksanaannya analisis statistik ini dilakukan dengan menggunakan piranti lunak Statistical Program for Social Science 17 (SPSS). 3.2 Tempat, Waktu, dan Ruang Lingkup Penelitian Penelitian dilakukan di Kantor Kementerian Agama Kota Jakarta Pusat dari tanggal 01 Januari 2011 sampai dengan 30 April 2011 dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana Analisis Pengaruh Faktor-Faktor Motivasi Terhadap Prestasi Kerja Para Pegawai Kantor Kementerian Agama Kota Jakarta Pusat 3.3 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini ada 2 (dua), yaitu: 1. Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari responden dengan metode kuesioner, yakni suatu cara pengambilan data dengan memberikan daftar pernyataan yang berisi aspek-aspek yang hendak diukur dan harus dijawab oleh responden penelitian. Dengan metode angket ini, asumsinya responden adalah orang yang paling tahu tentang dirinya, apa yang dinyatakan mereka benar dapat dipercaya serta interpretasi responden tentang pernyataan yang diajukan kepadanya sama dengan yang dimaksud peneliti. Sumbernya yaitu para pegawai Kantor Kementerian Agama Kota Jakarta Pusat.

41 2. Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung dari sumbernya, tetapi dilakukan melalui studi kepustakaan, terutama dari buku-buku atau penelitian sebelumnya yang ada kaitannya dengan penelitian ini. 3.4 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Metode Observasi Yaitu metode yang dipergunakan melalui proses pengamatan langsung pencatatan fenomena-fenomena yang diteliti, untuk mengamati tingkah laku manusia dalam ruang waktu dan keadaan tertentu. b. Metode Kuesioner Yaitu dengan memberikan daftar pernyataan kepada responden untuk dijawab dengan memilih salah satu jawaban yang disediakan. c. Dokumentasi Yaitu dengan melihat data dan informasi yang sudah ada pada objek penelitian yang berupa catatan kegiatan, peraturan dan dapat pula berupa gambar. Untuk memperolah data, penulis memberikan kuesioner kepada responden secara acak. Kuesioner tersebut berisikan daftar pernyataan yang berhubungan dengan faktor-faktor motivasi dan prestasi kerja. Data primer dikumpulkan dengan cara membagi daftar pernyataan (kuesioner) yang berisi sejumlah daftar pernyataan untuk dijawab dan melalui

42 wawancara langsung dengan responden. Indikator-indikator dari setiap variabel yang telah diuraikan di atas adalah menjadi dasar penyusunan item-item pernyataan. Disamping melalui kuesioner tersebut, penelitian ini juga membutuhkan data sekunder untuk mendukung penelitian, yang dilakukan melalui studi kepustakaan, terutama buku-buku atau penelitian sebelumnya yang ada kaitannya dengan penelitian ini. 3.5 Populasi dan Sampel Supangat (2007) Populasi adalah sekumpulan objek yang akan dijadikan sebagai bahan penelitian dengan ciri mempunyai karakteristik yang sama. Sedangkan sampel adalah bagian dari populasi untuk dijadikan sebagai bahan penelitian dengan harapan sampel yang diambil dari populasi tersebut dapat mewakili (representative) terhadap populasinya. Dalam penelitian ini, penarikan sampel dilakukan dengan menggunakan metode sampel random sampling yang artinya setiap anggota populasi mempunyai kesempatan atau peluang yang sama untuk dipilih menjadi sampel (responden). Dalam metode random sampling tiap-tiap anggota populasi diberikan kesempatan yang sama untuk menjadi anggota sampel. Random sampling dapat di sebut sebagai probability sampling, karena dalam metode ini memberikan kesempatan yang sama kepada setiap anggota populasi untuk menjadi sampel. Pemilihan sampel dengan menggunakan metode ini cukup objektif untuk menilai karakteristik populasi dari sampel yang dipilih dan objektivitas taksiran yang dihasilkan dapat dijelaskan.

43 3.6 Operasionalisasi Variabel Penelitian Definisi operasional dari variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Variabel bebas (Independent Variabel) X yaitu faktor-faktor motivasi: Pertama, memuat persepsi responden terhadap Kebutuhan fisiologis (X1) berdasarkan pada pemenuhan kebutuhan minimum atau kebutuhan hidup pegawai. Kebutuhan ini dapat terpenuhi melalui gaji atau upah yang diterima sebagai imbalan atas jasa yang diberikan. Kedua, Kebutuhan Keamanan dan Keselamatan Kerja (X2) merupakan kebutuhan akan kondisi aman dan tentram, bebas dari rasa takut akan penghidupannya di masa depannya (hari tua) dan adanya jaminan akan pekerjaan bila terjadi sesuatu atas dirinya. Ketiga, Kebutuhan Sosial (X3) merupakan kebutuhan akan rasa cinta dan kepuasan dalam menjalin hubungan dengan orang lain, kepuasan dan perasaan memiliki serta diterima dalam satu kelompok dengan rasa kekeluargaan, persahabatan dan kasih sayang. Keempat, Kebutuhan Penghargaan (X4) merupakan pemberian penghargaan oleh pimpinan atas prestasi kerja dalam menjalankan pekerjaan. Terakhir, Kebutuhan Aktualisasi Diri (X5) merupakan kebutuhan untuk mewujudkan kemampuan serta mengembangkan diri dari tempat mana ia bekerja.

44 No Tabel 1 Operasionalisasi Variabel Faktor-Faktor Motivasi Elemen atau Kisi-kisi Indikator Faktor-faktor Motivasi 1. Faktor Fisiologis 2. Faktor Keamanan dan Keselamtan Kerja 3. Faktor Sosial 4. Faktor Penghargaan 5. Faktor Aktualisasi Diri 1. Gaji 2. Tunjangan kegiatan 1. Asuransi pesiun 2. Tunjangan Pensiun 3. Asuransi Kesehatan 1. Hubungan atasan dengan bawahan 2. Hubungan bawahan dengan bawahan 1. Pujian 2. Kepercayaan 3. Promosi 1. Kebutuhan mewujudkan potensi diri 2. Kebutuhan mengembangkan diri Skala Ukur Interval Interval Interval Interval Interval 2. Variabel terikat (Dependent Variabel) Y yaitu prestasi kerja. Merupakan prestasi kerja pegawai Kantor Kementerian Agama Kota Jakarta Pusat atas kemampuan memberikan pelayanan, yang pengukurannya tergantung pimpinan terhadap kualitas pelayanan yang diberikan dan ketepatan waktu dalam menyelesaikan pekerjaannya berdasarkan persepsi responden sendiri. Dalam mengukur variable terikat ini, prestasi kerja (Y), hasil pengukuran skala interval, diproses kembali menjadi skala nominal (binary); yaitu : nilai 1 dianggap berprestasi kerja tinggi dan nilai 0 berprestasi rendah. Angka binary 1 dan 0 dengan menggunakan patokan sebagai berikut : Hasil penjumlahan dari skor seluruh responden dengan seluruh butir pernyataan, dicari nilai rata-ratanya.

45 Nilai rata-rata ini menjadi patokan untuk membagi 2 prestasi kerja dengan ketentuan sebagai berikut : 1. Prestasi kerja tinggi apabila setiap skor responden memperoleh nilai ratarata (dari butir per nyataan) > dari rata-rata total skor Y, maka responden tersebut memiliki nilai 1 atau prestasi kerja tinggi. 2. Prestasi kerja rendah apabila setiap skor responden memperoleh nilai ratarata (dari butir pernyataan) dari rata-rata total skor Y, memiliki nilai skor 0 atau prestasi kerja rendah. No Elemen atau Kisi-kisi Prestasi Kerja Tabel 2 Operasionalisasi Variabel Prestasi Kerja Indikator Skala Ukur 1. Kuantitas dan kualitas kerja 2. Keandalan 3. Inisiatif 4. Adaptasi 5. Kerjasama Dimensi yang diukur adalah jumlah dan mutu hasil kerja yang dihasilkan oleh pegawai dalam periode waktu tertentu. Dimensi yang diukur melalui tingkat kemampuan dan keterampilan pegawai dalam melaksanakan tugasnya. Aspek lainnya adalah kemauan pegawai untuk selalu meningkatkan pengetahuan dan kemampuannya. Dimensi yang diukur untuk mengetahui tingkat inisiatif pegawai adalah keberanian pegawai untuk mengambil keputusan tanpa menunggu perintah atasan. Juga kemauan pegawai untuk mencari cara atau metode baru dalam melaksanakan tugasnya. Pegawai yang memiliki kemampuan beradaptasi adalah pegawai yang mampu menyesuaikan perubahan lingkungan organisasi, baik internal maupun eksternal Aspek yang diukur adalah kemampuan pegawai untuk bekerja sama dengan pegawai lain dalam satu unit kerja dan antar unit kerja Interval Interval Interval Interval Interval

46 Selanjutnya untuk menjelaskan masing-masing indikator yang ada pada indikator variabel di atas (X1, X2, X3, X4, X5 dan Y), diuraikan dalam bentuk item-item pernyataan dalam daftar kuesioner yang mempunyai skor jawaban dengan bobot 0-100, di mana jawaban tersebut digolongkan dalam beberapa kategori yang didasarkan pada skala pengukuran dengan menggunakan skala interval dalam tabel 3. Tabel 3 Skala Interval Skala Interval Penjelasan Persepsi Skala ukur 0-20 Sangat tidak setuju 21-40 Kurang setuju 41-60 Ragu-ragu 61-80 Setuju 81-100 Sangat setuju Guna memperoleh nilai total variabel di atas adalah dengan menjumlah skor dari item-item pernyataan kemudian dibagi dengan jumlah item-item pernyataan. Mengingat skor nilai untuk masing-masing alternatif jawaban baik untuk variabel dependen dan independen. 3.7 Pengujian Data 3.7.1 Konstruk Pengukuran validitas dan reabilitas kuesioner (angket) dalam studi ini menggunakan pola sebagai berikut : Konstruk Faktor1 Fisiologis Faktor2 Keamanan dan Keselamatan Faktor3 Sosial Faktor4 Penghargaan Faktor5 Aktualisasi Diri Faktor6 Prestasi Kerja BP 1 s/d 6 BP 1 s/d 6 BP 1 s/d 7 BP 1 s/d 6 BP 1 s/d 5 BP 1 s/d 25 Gambar 6: Bagan Proses Pengujian Validitas dan Reabilitas Kuesioner

47 Pengujian validitas dan reliabilitas adalah proses menguji butir-butir pernyataan yang ada dalam suatu kuesioner, apakah isi dari butir-butir pernyataan tersebut sudah valid dan reliabel. Jika butir-butir pernyataan sudah valid berarti butir-butir pernyataan tersebut dinyatakan reliabel. Dalam penelitian ini, jika terdapat butir-butir pernyataan yang tidak valid maka butir pernyataan yang tidak valid dan reliabel akan dibuang atau hanya butir-butir yang reliabel dan valid saja yang dihitung ulang validitas dan reabilitasnya. Untuk menjaga konsistensi validitas dan reliabilitas konstruk, maka data hasil perhitungan ulang tersebut yang akan digunakan untuk analisis dan menguji hipotesis. 3.7.2 Uji Validitas dan Reliabilitas Arikunto (2002) Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkattingkat validitas dan kebenaran suatu instrumen penelitian. Instrumen yang valid mempunyai validitas tinggi, sebaliknya instrumen yang tidak valid memiliki validitas rendah. Sedangkan reliabilitas adalah suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang sudah dapat dipercaya dan reliabel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya. Apabila datanya memang benar sesuai dengan kenyataannya, berapa kali pengujian dilakukan maka hasilnya pun akan sama. Dalam aplikasiya pengujian dilakukan dengan menggunakan Metode Cronbach s Alpha dengan program SPSS Release 17 dengan cara memasukkan

48 data jawaban atas butir-butir pernyataan dalam kuesioner hasil percobaan terhadap beberapa responden. Hasil output dari proses tersebut berupa daftar yang terdiri dari 2 (dua) bagian, yaitu: 1. Uji Validitas Untuk menguji validitas digunakan uji t (satu arah) pada tingkat signifikansi ơ 0,05 (95%) dengan df = n 5, berdasarkan hipotesis validitas sebagai berikut : Ho = skor butir pernyataan berkorelasi positif dengan skor faktor Ha = Skor butir pernyataan tidak berkorelasi positif dengan skor faktor Dasar pengambilan keputusan : 1. Jika nilai t-hitung dari r-hasil > t-tabel, maka butir atau faktor tersebut dinyatakan valid. 2. Jika nilai t-hitung dari r-hasil < t-tabel, maka butir atau faktor tersebut dinyatakan tidak valid. Nilai t-hitung diperoleh dengan menggunakan rumus sebagai berikut: Dimana: hitung = 1 5 R = Diperoleh dari hasil perhitungan reliabilitas pada kolom Corrected Item Total Correlation. N 5 adalah degree of freedom. N = Jumlah kasus (jumlah sampel) 5 = Konstruk terdiri dari 5 faktor

49 2. Uji Reliabilitas Untuk menguji reabilitas digunakan pembanding antara nilai r-alpha dengan nilai r-tabel pada tingkat kepercayaan 95% dengan df = n 5, berdasarkan hipotesis reliabilitas sebagai berikut : Ho = Skor butir berkorelasi positif dengan komposit faktor Ha = Skor butir tidak berkorelasi positif dengan komposit faktor Dasar pengambilan keputusan : a. Jika nilai r-alpha positif dari r-alpha > t-tabel, maka butir atau faktor tersebut dinyatakan reliabel. b. Jika nilai r-alpha positif dari r-alpha < t-tabel, maka butir atau faktor tersebut dinyatakan tidak reliabel. 3.8 Alat Analisis 3.8.1 Model Regresi Logistik Berganda Binary ( Multiple Binary Logistic Regression) Model analisis dalam penelitian ini menggunakan persamaan regresi linier berganda binary dengan alasan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel-variabel motivasi yang terdiri dari kebutuhan fisiologis, kebutuhan keamanan dan keselamatan kerja, kebutuhan sosial, kebutuhan penghargaan dan kebutuhan aktualisasi diri terhadap prestasi kerja. Data berganda adalah tabel yang menyajikan pasangan data antara satu variabel terikat ( dependent variable) dan dua atau lebih variabel bebas (independent variable) yang diperkirakan mempunyai hubungan (korelasi) yang disusun sedemikian rupa sehingga hubungan tersebut dapat dianalisis dengan

50 menggunakan Analisis Regresi Berganda. Sedangkan Data Regresi Berganda Binary adalah Data Regresi Berganda yang variabel terikatnya merupakan Variabel Binary sehingga dapat dianalisis dengan menggunakan Analisis Regresi Berganda Binary. Variabel Binary adalah data jenis nominal yang hanya terdiri dari dua kriteria saja, yaitu angka 1 dan 0 yang menunjukkan keadaan yang berlawanan. Contoh, tinggi (1) dan rendah (0) atau membeli (1) dan tidak membeli (0) dan sebagainya. Data Regresi Berganda dalam penelitian ini berdasarkan Data Jawaban Responden atas kuesioner (lihat lampiran 4), yang terdiri dari satu variabel terikat (Prestasi Kerja) dan 5 variabel bebas (Fisiologis, Keamanan dan Keselamatan Kerja, Sosial, Penghargaan dan Aktualisasi Diri). Sedangkan untuk nilai data adalah nilai total jawaban tiap-tiap responden untuk masing-masing variabel. Selanjutnya Data Regresi Berganda diubah menjadi Data Regresi Berganda Binary dengan cara merubah variabel Prestasi Kerja menjadi bentuk variabel binary sebagai berikut: 1. Nilai-nilai data pada variabel Prestasi Kerja yang ada pada Data Regresi Berganda dijumlahkan kemudian dihitung nilai rata-ratanya. 2. Menetapkan angka binary, yaitu angka 0 untuk Prestasi Kerja rendah dan angka 1 untuk Prestasi Kerja tinggi. 3. Merubah nilai-nilai variabel Prestasi Kerja yang besarnya < dan = nilai rata-rata menjadi angka binary = 0 sedangkan nilai-nilai variabel Prestasi Kerja yang > dari nilai rata-rata menjadi angka binary =1. Berdasarkan langkah-langkah tersebut, maka terbentuklah Data Regresi Berganda Binary dapat dilihat pada Data Regresi Berganda Binary dalam

51 lampiran 6. Maka digunakan model Analisis Regresi - Binary Logistik Berganda dengan The Method of Backward Stepwise Likelihood Ratio berdasarkan Cross- Section data sebagai berikut, Widarjono (2010) : FPK = bo + b1 FFIi,t + b2 FK3i,t + b3 FSOi,t + b4 FPEi,t + b5 FADi,t + et Di mana: FPK = Prestasi Kerja dengan status binary variabel memiliki nilai sebagai berikut: nilai prestasi tinggi = 5 dan nilai prestasi rendah = 1 b0 = Konstanta FFI = Faktor Fisiologis FK3 = Faktor Keamanan dan Keselamatan Kerja FSO = Faktor Sosial FPE = Faktor Penghargaan FAD = Faktor Aktualisasi Diri et = Error term b1, b2, b3, b4, b5 = Koefisien regresi Dengan menggunakan model regresi di atas, jika hasil perhitungan telah diperoleh, maka model tersebut dapat menjadi alat prediktif (E = E kspektasi), dapat ditulis kembali sebagai berikut : E(FPK) = bo + b1 E(FFI)i,t + b2 E(FK3)i,t + b3 E(FSO)i,t + b4 E(FPE)i,t + b5 E(FAD)i,t Di mana : E = ekspektasi pengganti tanda ^ (topi)

52 Proses selanjutnya adalah melakukan analisis Regresi Berganda Binary (Logistic Regression Analyze) dengan cara memasukkan Data Regresi Berganda Binary kedalam software SPSS 17. Pilih menu Analyze, sub menu Regression, kemudian pilih binary logistic dan seterusnya. Hasil dari proses tersebut dapat dilihat pada lampiran 7 (Output Logistic Regression). 3.8.2 Pengujian Kelayakan, Kebaikan Model dan Hipotesis Pengujian kelayakan, kebaikan model dan hipotesis terbagi dalam 3 (tiga) tahap yaitu: a. Menilai Kelayakan Model Regresi Binary Analisis ini berdasarkan pada output Hosmer and Lemeshow, dengan hipotesis sebagai berikut: Ho = 0 Tidak ada perbedaan yang nyata antara klasifikasi yang diprediksi dengan klasifikasi yang diamati. Hi 0 Ada perbedaan yang nyata antara klasifikasi yang diprediksi dengan klasifikasi yang diamati. Dasar pengambilan keputusan: Memperhatikan nilai goddness of fit yang diukur dengan nilai Chi Square pada bagian bawah uji Hosmer and Lemeshow: a. Jika probabilitas > 0,05, maka Ho diterima artinya model layak dipakai untuk analisis selanjutnya. b. Jika probabilitas < 0,05, maka Ho ditolak artinya model tidak layak dipakai untuk analisis selanjutnya.

53 Model Regresi Logistik Binary dinyatakan layak digunakan untuk analisis selanjutnya (memprediksi), jika hasil uji menerima Ho yang dapat dibuktikan melalui uji Chi-Square dengan merujuk nilai probabilita Sig > 0,05. b. Menilai Keseluruhan Model (overall model fit) Analisis ini dilakukan dengan memperhatikan angka -2 Log Likelihood awal dimana block number = 0 dan -2 Log Likelihood dimana block number = 1. Adanya angka penurunan dari -2 Log Likelihood block number = 0 ke -2 Log Likelihood block number = 1, artinya sum of squared error pada model regresi menunjukkan model regresi yang lebih baik atau layak pakai c. Menguji Koefisien Regresi Analisis ini dilakukan dengan melihat angka signifikansi tabel Variables in the Equation, variabel yang memenuhi syarat adalah variabel yang signifikansi < 0,05. 3.9 Hipotesis Kerja 3.9.1 Hipotesis Konseptual H1: Diduga faktor-faktor motivasi, yang terdiri dari kebutuhan fisiologis, kebutuhan keamanan dan keselamatan kerja, kebutuhan sosial, kebutuhan penghargaan dan kebutuhan aktualisasi diri secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap prestasi kerja Pegawai Kantor Kementerian Agama Kota Jakarta Pusat.

54 3.9.2 Hipotesis Kerja H1 : Diduga faktor kebutuhan fisiologis mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap prestasi kerja Para Pegawai di Kantor Kementerian Agama Kota Jakarta Pusat. H2 : Diduga faktor kebutuhan keamanan dan keselamatan kerja mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap prestasi kerja Para Pegawai di Kantor Kementerian Agama Kota Jakarta Pusat. H3 : Diduga faktor kebutuhan sosial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap prestasi kerja Para Pegawai di Kantor Kementerian Agama Kota Jakarta Pusat. H4 : Diduga faktor kebutuhan penghargaan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap prestasi kerja Para Pegawai di Kantor Kementerian Agama Kota Jakarta Pusat. H5 : Diduga faktor kebutuhan aktualisasi diri mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap prestasi kerja Para Pegawai di Kantor Kementerian Agama Kota Jakarta Pusat. 3.9.3 Uji Hipotesis H1 : Untuk membuktikan kebenaran hipotesis 1 dengan melihat angka signifikansi tabel Variable in the Equation, yaitu untuk menguji arti koefisien regresi partial, dengan menggunakan rumusan hipotesis sebagai berikut:

55 Ho1: bi = 0 artinya tidak ada pengaruh yang signifikan antara faktor kebutuhan fisiologis terhadap prestasi kerja pegawai. Ha1: bi 0 artinya ada pengaruh yang siginifikan antara faktor kebutuhan fisiologis terhadap prestasi kerja pegawai. Pengujian koefisien regresi dilakukan dengan melihat angka signifikansi tabel Variable in the Equation kolom Sig hasil analisis Block Number = 0 pada Output Logistic Regression. Variabel yang memenuhi syarat adalah variabel dengan signifikansi < 0,05. Apabila hasil pengujian menunjukkan: a. Jika koefisien regresi mempunyai nilai signifikansi < 0,05 maka variabel tersebut signifikan. b. Jika koefisien regresi mempunyai nilai signifikansi > 0,05 maka variabel tersebut tidak signifikan. H2 : Untuk membuktikan kebenaran hipotesis 2 dengan melihat angka signifikansi tabel Variable in the Equation, yaitu untuk menguji arti koefisien regresi partial, dengan menggunakan rumusan hipotesis sebagai berikut: Ho2 : bi = 0 artinya tidak ada pengaruh yang siginifikan antara faktor kebutuhan keamanan dan keselamatan kerja terhadap prestasi kerja pegawai. Ha2 : bi 0 artinya ada pengaruh yang signifikan antara faktor kebutuhan keamanan dan keselamatan kerja terhadap prestasi kerja pegawai. Pengujian koefisien regresi dilakukan dengan melihat angka signifikansi tabel Variable in the Equation kolom Sig hasil analisis Block Number = 0 pada

56 Output Logistic Regression. Variabel yang memenuhi syarat adalah variabel dengan signifikansi < 0,05. Apabila hasil pengujian menunjukkan: a. Jika koefisien regresi mempunyai nilai signifikansi < 0,05 maka variabel tersebut signifikan. b. Jika koefisien regresi mempunyai nilai signifikansi > 0,05 maka variabel tersebut tidak signifikan. H3 : Untuk membuktikan kebenaran hipotesis 3 dengan melihat angka signifikansi tabel Variable in the Equation, yaitu untuk menguji arti koefisien regresi partial, dengan menggunakan rumusan hipotesis sebagai berikut: Ho3 : bi = 0 artinya tidak ada pengaruh yang siginifikan antara faktor kebutuhan sosial terhadap prestasi kerja pegawai. Ha3 : bi 0 artinya ada pengaruh yang signifikan antara faktor kebutuhan sosial terhadap prestasi kerja pegawai. Pengujian koefisien regresi dilakukan dengan melihat angka signifikansi tabel Variable in the Equation kolom Sig hasil analisis Block Number = 0 pada Output Logistic Regression. Variabel yang memenuhi syarat adalah variabel dengan signifikansi < 0,05. Apabila hasil pengujian menunjukkan: a. Jika koefisien regresi mempunyai nilai signifikansi < 0,05 maka variabel tersebut signifikan. b. Jika koefisien regresi mempunyai nilai signifikansi > 0,05 maka variabel tersebut tidak signifikan. H4 : Untuk membuktikan kebenaran hipotesis 4 dengan melihat angka signifikansi tabel Variable in the Equation, yaitu untuk menguji arti

57 koefisien regresi partial, dengan menggunakan rumusan hipotesis sebagai berikut: Ho4 : bi = 0 artinya tidak ada pengaruh yang siginifikan antara faktor kebutuhan penghargaan terhadap prestasi kerja pegawai. Ha4 : bi 0 artinya ada pengaruh yang signifikan antara faktor kebutuhan penghargaan terhadap prestasi kerja pegawai. Pengujian koefisien regresi dilakukan dengan melihat angka signifikansi tabel Variable in the Equation kolom Sig hasil analisis Block Number = 0 pada Output Logistic Regression. Variabel yang memenuhi syarat adalah variabel dengan signifikansi < 0,05. Apabila hasil pengujian menunjukkan: a. Jika koefisien regresi mempunyai nilai signifikansi < 0,05 maka variabel tersebut signifikan. b. Jika koefisien regresi mempunyai nilai signifikansi > 0,05 maka variabel tersebut tidak signifikan. H5 : Untuk membuktikan kebenaran hipotesis 5 dengan melihat angka signifikansi tabel Variable in the Equation, yaitu untuk menguji arti koefisien regresi partial, dengan menggunakan rumusan hipotesis sebagai berikut: Ho5 : bi = 0 artinya tidak ada pengaruh yang signifikan antara faktor kebutuhan aktualisasi diri terhadap prestasi kerja pegawai. Ha5 : bi 0 artinya ada pengaruh positif yang signifikan faktor kebutuhan aktualisasi diri terhadap prestasi kerja pegawai. Pengujian koefisien regresi dilakukan dengan melihat angka signifikansi tabel Variable in the Equation kolom Sig hasil analisis Block Number = 0 pada

58 Output Logistic Regression. Variabel yang memenuhi syarat adalah variabel dengan signifikansi < 0,05. Apabila hasil pengujian menunjukkan: a. Jika koefisien regresi mempunyai nilai signifikansi < 0,05 maka variabel tersebut signifikan. b. Jika koefisien regresi mempunyai nilai signifikansi > 0,05 maka variabel tersebut tidak signifikan.