BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR TAHUN 2015

dokumen-dokumen yang mirip
BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP,

BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR TAHUN 2015 TENTANG

FORMULIR PENGADUAN AKIBAT DUGAAN PENCEMARAN DAN/ATAU PERUSAKAN LINGKUNGAN HIDUP

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR : 09 TAHUN 2006 TENTANG IZIN PEMBUANGAN AIR LIMBAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LUWU TIMUR,

BUPATI KARO PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI KARO NOMOR 22 TAHUN 2015 TENTANG IZIN PEMBUANGAN LIMBAH CAIR

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 31 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI PENAJAM PASER UTARA

BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 49 TAHUN 2015 TENTANG IZIN LINGKUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I KETENTUAN UMUM

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG

- 1 - PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN GUNUNG MAS NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 52 TAHUN 2011 TENTANG IJIN PEMBUANGAN DAN/ATAU PEMANFAATAN AIR LIMBAH DI KABUPATEN CILACAP

BUPATI LUWU UTARA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI LUWU UTARA NOMOR 53 TAHUN 2017 TENTANG PERLINDUNGAN POHON DI RUANG TERBUKA HIJAU PUBLIK

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BERAU NOMOR 8 TAHUN 2008 T E N T A N G TATA CARA PEMBERIAN IZIN PEMBUANGAN AIR LIMBAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH NO. 82/2001 TENTANG PENGELOLAAN KUALITAS AIR DAN PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 20 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI MALINAU PROVINSI KALIMANTAN UTARA

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANG IZIN AIR TANAH BUPATI KUDUS,

BUPATI BANGKA BARAT PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA BARAT NOMOR 14 TAHUN 2015 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 128 TAHUN : 2011 SERI : E PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 4 TAHUN 2007 TENTANG IZIN PEMBUANGAN AIR LIMBAH BUPATI SLEMAN,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 82 TAHUN 2001 TENTANG PENGELOLAAN KUALITAS AIR DAN PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR

WALIKOTA YOGYAKARTA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR 19 TAHUN 2003 TENTANG IJIN PEMBUANGAN LIMBAH CAIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 15 TAHUN 2008 TENTANG BAKU MUTU AIR LIMBAH BAGI USAHA DAN/ATAU KEGIATAN PENGOLAHAN KEDELAI

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

BUPATI BANGKA SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG IZIN PEMBUANGAN AIR LIMBAH KE SUMBER AIR

BUPATI JOMBANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN JOMBANG NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG IZIN PEMBUANGAN AIR LIMBAH DAN PEMANFAATAN AIR LIMBAH

BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR : 5 TAHUN 2009 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 5 TAHUN 2009 TENTANG RETRIBUSI IZIN PENGELOLAAN AIR LIMBAH

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 7 TAHUN 2010

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 7 TAHUN 2010 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG

MEMUTUSKAN: Menetapkan :PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP TENTANG BAKU MUTU AIR LIMBAH BAGI USAHA DAN/ATAU KEGIATAN PENGOLAHAN KELAPA.

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 07 TAHUN 2009 TENTANG PENGENDALIAN PEMBUANGAN AIR LIMBAH KE AIR ATAU SUMBER AIR

4. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 32, Tambahan Lembaran Negara

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BEKASI

MEMUTUSKAN: Menetapkan :PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP TENTANG BAKU MUTU AIR LIMBAH BAGI USAHA DAN/ATAU KEGIATAN PENGOLAHAN RUMPUT LAUT.

PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 9 TAHUN TENTANG PENGELOLAAN KUALITAS AIR DAN PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR

BERITA DAERAH KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2015 NOMOR 13 PERATURAN BUPATI MAGELANG NOMOR 13 TAHUN 2015 TENTANG

WALIKOTA PROBOLINGGO

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 06 TAHUN 2010 TENTANG BAKU MUTU AIR LIMBAH BAGI INDUSTRI ROKOK DAN/ATAU CERUTU

BERITA DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2017 NOMOR : 27

BUPATI GUNUNGKIDUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GUNUNGKIDUL,

PERATURAN DAERAH KOTA BONTANG NOMOR 9 TAHUN 2002 TENTANG RETRIBUSI IZIN PENGENDALIAN PEMBUANGAN LIMBAH CAIR DI KOTA BONTANG

PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 15 TAHUN 2008 TENTANG BAKU MUTU AIR LIMBAH BAGI USAHA DAN/ATAU KEGIATAN PENGOLAHAN KEDELAI

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 01 TAHUN 2010 TENTANG TATA LAKSANA PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP,

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 05 TAHUN 2010 TENTANG BAKU MUTU AIR LIMBAH BAGI INDUSTRI GULA MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR 3 TAHUN 2006 TENTANG IZIN PEMBUANGAN AIR LIMBAH UNTUK KEGIATAN INDUSTRI DAN USAHA LAINNYA

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 11 TAHUN 2009 TENTANG BAKU MUTU AIR LIMBAH BAGI USAHA DAN/ATAU KEGIATAN PETERNAKAN SAPI DAN BABI

PERATURAN DAERAH KOTA PRABUMULIH NOMOR 5 TAHUN 2006 TENTANG PENGENDALIAN PEMBUANGAN LIMBAH CAIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PRABUMULIH

BUPATI PASURUAN PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG PENGENDALIAN PEMBUANGAN AIR LIMBAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR 9 TAHUN 2003 TENTANG

4. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 32, Tambahan Lembaran Negara

PROVINSI JAMBI PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR 13 TAHUN 2015 TENTANG PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK ATAU PERMUKIMAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUBANG NOMOR : 5 TAHUN 2006 T E N T A N G RETRIBUSI IZIN PEMBUANGAN LIMBAH CAIR. Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa

WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG

PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 76 TAHUN 2009 TENTANG PELAKSANAAN PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 10 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLITAR NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG IZIN LINGKUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN

- 5 - BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

PEMERINTAH KABUPATEN MOJOKERTO

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 11 Tahun : 2010 Seri : E

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 55 TAHUN 2010 TENTANG

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MAKASSAR,

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 06 TAHUN 2010 TENTANG BAKU MUTU AIR LIMBAH BAGI INDUSTRI ROKOK DAN/ATAU CERUTU

BUPATI MAGELANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI MAGELANG NOMOR 27 TAHUN 2014 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR : 515 TAHUN : 2001 SERI : C PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 13 TAHUN 2001 TENTANG PENGENDALIAN LIMBAH

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 04 TAHUN 2010 TENTANG BAKU MUTU AIR LIMBAH BAGI USAHA DAN/ATAU KEGIATAN INDUSTRI MINYAK GORENG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 27 SERI E PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 673 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI KOTABARU PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 31 TAHUN 2013 TENTANG IZIN PEMBUANGAN LIMBAH CAIR

BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG RETRIBUSI PENGOLAHAN LIMBAH CAIR

PEMERINTAH KABUPATEN SINTANG

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 7 TAHUN 2004 TENTANG IZIN PEMBUANGAN AIR LIMBAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BALIKPAPAN,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANGKA SELATAN TAHUN 2009 NOMOR 2

B U P A T I T A N A H L A U T PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH LAUT NOMOR 30 TAHUN 2015

PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 02 TAHUN 2006 TENTANG IZIN PEMBUANGAN AIR LIMBAH KE AIR, SUMBER AIR DAN BADAN AIR

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 03 TAHUN 2010 TENTANG BAKU MUTU AIR LIMBAH BAGI KAWASAN INDUSTRI MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP,

SALINA BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TABALONG TAHUN 2008 NOMOR

BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 12 TAHUN 2010 TENT ANG IZIN PEMBUANGAN AIR LIMBAH KE AIR ATAU SUMBER AIR DI KOTA MOJOKERTO WALIKOTA MOJOKERTO,

KEPUTUSAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 111 TAHUN 2003 TENTANG

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 3A TAHUN 2014 TENTANG ALIH FUNGSI TANAH PERTANIAN KE NON PERTANIAN DI KABUPATEN BLORA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BLITAR TAHUN 2015 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLITAR NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG IZIN LINGKUNGAN

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 127 TAHUN : 2011 SERI : E PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

BUPATI KARO PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI KARO NOMOR 23 TAHUN 2015 TENTANG IZIN PENYIMPANAN SEMENTARA LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN

PERATURAN DAERAH KOTA BONTANG NOMOR 6 TAHUN 2004 TENTANG PERIZINAN DAN RETRIBUSI IZIN PEMBUANGAN LIMBAH CAIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA KOTA YOGYAKARTA NOMOR 57 TAHUN 2010

Transkripsi:

BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR TAHUN 2015 TENTANG SYARAT DAN TATA CARA PERIZINAN PEMBUANGAN AIR LIMBAH KE SUMBER AIR DAN PEMANFAATAN AIR LIMBAH KE TANAH UNTUK APLIKASI PADA TANAH DENGA RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEBUMEN, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 129 dan Pasal 135 Peraturan Daerah Kabupaten Kebumen Nomor 8 Tahun 2013 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Syarat dan Tata Cara Perizinan Pembuangan Air Limbah ke Sumber Air dan Pemanfaatan Air Limbah ke Tanah untuk Aplikasi pada Tanah; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Jawa Tengah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 1950 Nomor 42); 2. Undang Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5059); 3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234); 4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1950 tentang Penetapan Mulai Berlakunya Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Jawa Tengah; 6. Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 153, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4161); 1

7. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5285); 9. Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 199); 10. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 20 Tahun 2003 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air Lintas Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2003 Nomor 132); 11. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 10 Tahun 2004 tentang Baku Mutu Air Limbah (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2004 Nomor 45) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 5 Tahun 2012 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 10 Tahun 2014 tentang Baku Mutu Air Limbah (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 Nomor 5); 12. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 5 Tahun 2007 tentang Pengendalian Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Tengah (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2007 Nomor 5, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 4); 13. Peraturan Daerah Kabupaten Kebumen Nomor 11 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan yang Menjadi Kewenangan Pemerintahan Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Kebumen Tahun 2008 Nomor 11, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Kebumen Nomor 22); 14. Peraturan Daerah Kabupaten Kebumen Nomor 8 Tahun 2013 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Daerah Kabupaten Kebumen Tahun 2013 Nomor 8, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Kebumen Nomor 107); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG SYARAT DAN TATA CARA PERIZINAN PEMBUANGAN AIR LIMBAH KE SUMBER AIR DAN PEMANFAATAN AIR LIMBAH KE TANAH UNTUK APLIKASI PADA TANAH. 2

BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan: 1. Daerah adalah Kabupaten Kebumen. 2. Pemerintah Daerah adalah Bupati sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah yang memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah otonom. 3. Bupati adalah Bupati Kebumen. 4. Satuan Kerja Perangkat Daerah Lingkungan Hidup, yang selanjutnya disebut SKPD Lingkungan Hidup adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Kebumen yang mempunyai tugas pokok dan fungsi di bidang pengelolaan lingkungan hidup. 5. Badan adalah sekumpulan orang dan atau modal merupakan kesatuan yang melakukan usaha, meliputi perseroan terbatas, perseroan komanditer, perseroan lainnya, Badan Usaha Milik Negara atau Daerah dengan nama dan dalam bentuk apapun, firma, kongsi, koperasi, dana pensiun, persekutuan, perkumpulan, yayasan, organisasi massa, organisasi sosial politik, atau organisasi yang sejenis, lembaga, bentuk usaha tetap dan bentuk badan lainnya. 6. Usaha dan/atau Kegiatan adalah usaha dan atau kegiatan yang mempunyai potensi menimbulkan pencemaran lingkungan hidup. 7. Pengelolaan Lingkungan Hidup adalah upaya terpadu untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan, pemanfaatan, pengembangan, pemeliharaan, pemulihan, pengawasan dan pengendalian lingkungan hidup. 8. Dampak Lingkungan Hidup adalah pengaruh perubahan pada lingkungan hidup yang diakibatkan oleh suatu Usaha dan/atau Kegiatan. 9. Air limbah adalah sisa dari suatu hasil Usaha dan/atau Kegiatan yang berwujud cair yang dibuang ke lingkungan dan diduga dapat menurunkan kualitas lingkungan. 10. Mutu Air Limbah adalah keadaan air limbah yang dinyatakan dengan debit, kadar, dan beban pencemaran. 11. Baku Mutu Air Limbah adalah ukuran batas atau kadar unsur pencemar dan atau jumlah unsur pencemar yang ditenggang keberadaannya dalam air limbah yang akan dibuang atau di lepas ke dalam sumber air dari suatu Usaha dan/atau Kegiatan. 12. Sumber Air adalah wadah air yang terdapat di atas dan di bawah permukaan tanah, termasuk dalam pengertian ini akuifer, mata air, sungai, rawa, danau, situ, waduk, dan muara. 13. Izin Pembuangan Air Limbah ke Sumber Air adalah Izin untuk melakukan pembuangan air limbah sesuai dengan baku mutu yang ditetapkan. 14. Izin Pemanfaatan Air Limbah ke Tanah untuk Aplikasi pada Tanah adalah Izin untuk melakukan pemanfaatan air limbah ke tanah untuk aplikasi pada tanah. 15. Pengukuran Debit Air adalah bangunan akhir dari pembuangan air limbah (outlet) setelah air limbah tersebut diolah terlebih dahulu dalam bangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah. 3

BAB II PERIZINAN DAN TATA CARA Bagian Kesatu Perizinan Pasal 2 (1) Setiap orang yang melakukan Usaha dan/atau Kegiatan dan akan membuang air limbahnya ke sumber air wajib memiliki Izin Pembuangan Air Limbah ke Sumber Air dari Bupati. (2) Setiap orang yang melakukan Usaha dan/atau Kegiatan dan akan memanfaatkan air limbah ke tanah untuk aplikasi pada tanah wajib memiliki Izin Pemanfaatan Air Limbah ke Tanah untuk Aplikasi pada Tanah dari Bupati. (3) Bupati mendelegasikan kewenangan dalam penerbitan Izin Pembuangan Air Limbah ke Sumber Air sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan Izin Pemanfaatan Air Limbah ke Tanah untuk Aplikasi pada Tanah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) kepada Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah yang menangani perizinan. Bagian Kedua Tata Cara Memperoleh Izin Pasal 3 (1) Pemohon mengajukan permohonan Izin Pembuangan Air Limbah ke Sumber Air dan Izin Pemanfaatan Air Limbah ke Tanah untuk Aplikasi pada Tanah kepada Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah yang menangani perizinan. (2) Format surat permohonan izin sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran I yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini. (3) Permohonan Izin Pembuangan Air Limbah ke Sumber Air sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus dilengkapi persyaratan: a. administrasi; dan b. hasil kajian teknis pembuangan air limbah. (4) Permohonan Izin Pemanfaatan Air Limbah ke Tanah untuk Aplikasi pada Tanah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus dilengkapi persyaratan: a. pembudidayaan ikan, hewan, dan tanaman; dan b. kualitas tanah dan air tanah. (5) Persyaratan administrasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a terdiri atas: a. isian formulir permohonan izin; b. izin lingkungan; dan c. izin-izin lain yang berkaitan dengan Usaha dan/atau Kegiatan. (6) Persyaratan hasil kajian teknis pembuangan air limbah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b paling sedikit memuat pengaruh terhadap: a. pembudidayaan ikan, hewan, dan tanaman; b. kualitas tanah dan air tanah; dan c. kesehatan masyarakat. (7) Formulir permohonan izin sebagaimana dimaksud pada ayat (5) huruf a tercantum dalam Lampiran II yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini. 4

Pasal 4 (1) Setelah menerima permohonan Izin Pembuangan Air Limbah ke Sumber Air sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1), dan permohonan Izin Pemanfaatan Air Limbah ke Tanah untuk Aplikasi pada Tanah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2), Satuan Kerja Perangkat Daerah yang menangani perizinan melakukan pemeriksaan terhadap kelengkapan persyaratan administrasi dan kajian teknis pembuangan air limbah dan pemanfaatan air limbah ke tanah untuk aplikasi pada tanah yang diajukan pemohon. (2) Hasil pemeriksaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat berupa: a. persyaratan administrasi dan kajian teknis pembuangan air limbah dinyatakan lengkap; atau b. persyaratan administrasi dan kajian teknis pembuangan air limbah dinyatakan tidak lengkap. (3) Dalam hal persyaratan administrasi dan kajian teknis pembuangan air limbah dinyatakan lengkap sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a, Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah yang menangani perizinan meneruskan kepada Kepala SKPD Lingkungan Hidup untuk dilakukan evaluasi terhadap hasil kajian teknis pembuangan air limbah yang diajukan pemohon. (4) Dalam hal persyaratan administrasi dan kajian teknis pembuangan air limbah dinyatakan tidak lengkap sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah yang menangani perizinan mengembalikan kepada pemohon. (5) Hasil evaluasi terhadap hasil kajian teknis pembuangan air limbah sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dapat berupa: a. pembuangan air limbah ke sumber air layak lingkungan; atau b. pembuangan air limbah ke sumber air tidak layak lingkungan. (6) Dalam hal pembuangan air limbah ke sumber air layak lingkungan sebagaimana dimaksud pada ayat (5) huruf a, Kepala SKPD Lingkungan Hidup menyampaikan rekomendasi kepada Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah yang menangani perizinan untuk diterbitkan keputusan izin pembuangan air limbah ke sumber air. (7) Dalam hal pembuangan air limbah ke sumber air tidak layak lingkungan sebagaimana dimaksud pada ayat (5) huruf b, Kepala SKPD Lingkungan Hidup menyampaikan rekomendasi kepala Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah yang menangani perizinan untuk dikeluarkan surat penolakan permohonan izin pembuangan air limbah ke sumber air kepada pemohon yang disertai dengan alasan penolakan. (8) Keputusan atau penolakan permohonan izin pembuangan air limbah ke sumber air dilakukan paling lama 90 (sembilan puluh) hari kerja terhitung sejak tanggal diterimanya permohonan izin pembuangan air limbah ke sumber air dinyatakan lengkap. Bagian Ketiga Masa Berlaku Izin Pasal 5 Masa berlaku Izin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) dan ayat (2) ditetapkan untuk jangka waktu 5 (lima) tahun dan dapat diperpanjang setiap 5 (lima) tahun. 5

BAB III HAK, KEWAJIBAN DAN LARANGAN PEMEGANG IZIN Bagian Kesatu Hak Pemegang Izin Pasal 6 Pemegang izin berhak: a. melakukan kegiatan pembuangan air limbah sesuai dengan baku mutu yang ditetapkan dalam izin; b. melakukan kegiatan pemanfaatan air limbah sesuai dengan baku mutu yang ditetapkan dalam izin; dan c. mendapatkan perlindungan dari Pemerintah Daerah atas kegiatan pembuangan air limbah ke air atau sumber air dan pemanfaatan air limbah ke tanah. Bagian Kedua Kewajiban Pemegang Izin Pasal 7 Pemegang izin wajib: a. menghentikan kegiatan pembuangan dan pemanfaatan air limbah, jika dalam pelaksanaan kegiatan tersebut tidak sesuai dengan baku mutu yang telah ditetapkan; b. melengkapi alat pengukur debit air pada outlet Instalasi Pengolahan Air Limbah sesuai standar teknis ; c. melaporkan volume pembuangan dan pemanfaatan air limbah setiap bulannya kepada Bupati; d. melaporkan apabila terjadi perubahan kegiatan kepada Bupati; dan e. memiliki saluran pembuangan air limbah yang ditetapkan Bupati. Bagian Ketiga Larangan Pemegang Izin Pasal 8 Pemegang izin dilarang: a. memindahtangankan izin kepada pihak lain tanpa persetujuan Bupati atau pejabat yang ditunjuk; b. melakukan kegiatan tidak sesuai dengan izin yang diberikan; c. melakukan pengenceran; d. melebihi baku mutu yang ditetapkan dalam izin; dan e. melakukan pembuangan air limbah ke tanah, kecuali mendapat izin untuk dimanfaatkan pada aplikasi tanah. BAB IV BERAKHIRNYA IZIN Pasal 9 Izin Pembuangan Air Limbah ke Sumber Air dan Izin Pemanfaatan Air Limbah ke Tanah untuk Aplikasi pada Tanah berakhir apabila: a. habis masa berlakunya dan tidak diperpanjang; atau b. dicabut oleh Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah yang menangani perizinan. 6

BAB V PEMBINAAN DAN PENGAWASAN Pasal 10 (1) Pembinaan terhadap pelaksanaan Izin Pembuangan Air Limbah ke Sumber Air dan Izin Pemanfaatan Air Limbah ke Tanah untuk Aplikasi pada Tanah dilaksanakan oleh SKPD Lingkungan Hidup. (2) Pelaksanaan pengawasan terhadap pembuangan dan pemanfaatan air limbah dilaksanakan oleh SKPD Lingkungan Hidup, kecamatan dan desa/kelurahan. (3) Dalam rangka pengawasan, masyarakat dapat melaporkan adanya pencemaran lingkungan. (4) Format pengaduan masyarakat kasus pencemaran lingkungan hidup tercantum dalam Lampiran III yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini. (5) Tata cara verifikasi pengaduan masyarakat berkaitan dengan lingkungan hidup tercantum dalam Lampiran IV yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini. Pasal 11 Untuk kepentingan pengawasan, setiap pemegang Izin Pembuangan Air Limbah ke Sumber Air dan Izin Pemanfaatan Air Limbah ke Tanah untuk Aplikasi pada Tanah wajib memberikan kesempatan kepada petugas pengawas untuk mengadakan pemeriksaan serta memperlihatkan dan/atau memberikan data yang diperlukan. BAB VI SANKSI ADMINISTRATIF Pasal 12 Pemegang Izin Pembuangan Air Limbah ke Sumber Air dan Izin Pemanfaatan Air Limbah ke Tanah untuk Aplikasi pada Tanah yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 dikenakan sanksi administratif berupa: a. teguran tertulis; b. penutupan/penyegelan sementara outlet Instalasi Pengolahan Air Limbah; atau c. pencabutan izin. BAB VII KETENTUAN PERALIHAN Pasal 13 Usaha dan/atau Kegiatan yang sudah beroperasi dan belum memiliki izin pembuangan air limbah ke sumber air dan Izin Pemanfaatan Air Limbah ke Tanah untuk Aplikasi pada Tanah, dalam jangka waktu paling lama 1 (satu) tahun sejak Peraturan Bupati ini diundangkan wajib mengajukan permohonan izin kepada Bupati. 7

BAB VIII KETENTUAN PENUTUP Pasal 14 Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Kebumen. Ditetapkan di Kebumen pada tanggal BUPATI KEBUMEN, BUYAR WINARSO Diundangkan di Kebumen Pada tanggal SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN KEBUMEN, ADI PANDOYO BERITA DAERAH KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2015 NOMOR 8

LAMPIRAN I PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR TAHUN 2015 TENTANG SYARAT DAN TATACARA PERIZINAN PEMBUANGAN AIR LIMBAH KE SUMBER AIR DAN PEMANFAATAN AIR LIMBAH KE TANAH UNTUK APLIKASI PADA TANAH FORMAT SURAT PERMOHONAN IZIN PEMBUANGAN DAN PEMANFAATAN AIR LIMBAH Diisi oleh pemohon Kebumen, Kepada Yth.: Nomor : Kepala BPMPT Kabupaten Kebumen Lampiran : di Perihal : Permohonan. KEBUMEN Dengan hormat, kami mengajukan permohonan untuk mendapatkan izin pembuangan/pemanfaatan (#) air limbah, dengan data sebagai berikut: 1. Pemohon Pribadi a. Nama Pemohon/Kuasa : b. Alamat : c. Nomor telp/fax : 2. Pemohon Perusahaan a. Nama Pemohon : b. Alamat : c. Nomor telp/fax : d. Bidang Usaha : 3. Daftar lampiran - Formulir permohonan Izin Pembuangan Air Limbah; - Fotocopy Kartu Tanda Penduduk; - Salinan akte pendirian perusahaan; - Fotocopy Izin Lokasi; - Fotocopy Izin Gangguan (HO); - Fotocopy Izin Mendirikan Bangunan; - Fotocopy Izin usaha; - Salinan Amdal/UKL-UPL/SPPL; - Salinan hasil analisa kelayakan baku mutu air limbah; - Peta lokasi Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL); - Peta lokasi pengambilan air; - Gambar Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL); - Surat keterangan dari masyarakat sekitar pengguna sumber air diketahui oleh Kepala Desa/Lurah; dan - Surat keterangan dari masyarakat pengguna tanah diketahui oleh Kepala Desa/Lurah. 9

4. Permohonan Izin: BARU/PERPANJANGAN Demikian permohonan kami, atas terkabulnya izin disampaikan terima kasih. Nama dan tanda tangan pemohon Asli dan bermeterai Rp. 6.000,00 Tembusan Kepada Yth. : (... ) Kepala Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Kebumen. --------------------------------------------------------------------- # Coret yang tidak perlu BUPATI KEBUMEN, BUYAR WINARSO 10

LAMPIRAN II PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR TAHUN 2015 TENTANG SYARAT DAN TATACARA PERIZINAN PEMBUANGAN AIR LIMBAH KE SUMBER AIR DAN PEMANFAATAN AIR LIMBAH KE TANAH UNTUK APLIKASI PADA TANAH FORMULIR PERMOHONAN IZIN PEMBUANGAN DAN PEMANFAATAN AIR LIMBAH Jenis Izin : Izin Pembuangan/Izin Pemanfaatan Air Limbah * Nama Perusahaan Alamat Perusahaan Telp/Fax Alamat Pabrik Kecamatan Desa/Kelurahan Pemilik Perusahaan Jenis Industri Mulai Beroperasi Nama Pimpinan/ - :. :. : : : : : : : : Penanggungjawab Usaha I. STATUS PERUSAHAAN DAN PERMODALAN Perusahaan Saudara termasuk: PMDN PMDA a. Modal Dalam Negeri :.. % b. Modal Asing :.. % BUMN, Departemen. Perusahaan Publik (Tbk), Tercatat di Bursa Efek : Tahun Lainya (sebutkan) Mohon Dijelaskan Kondisi Perusahaan Saudara tersebut saat ini... 11

II. PERIZINAN/SERTIFIKASI Apakah perusahaan Saudara memiliki izin/rekomendasi sebagai berikut: Izin Usaha Nomor :.. Pemberi Izin:.. Izin Mendirikan Bangunan (IMB) Nomor :.. Pemberi Izin:.. Izin Gangguan (HO) Nomor :.. Pemberi Izin:.. Izin Lokasi Nomor :.. Pemberi Izin:.. AMDAL/UKL dan UPL Nomor :.. Pemberi Izin:.. Izin Pengambilan Air Nomor :.. Pemberi Izin:.. Izin Pembuangan Air Limbah Nomor :.. Pemberi Izin:.. Apakah Perusahaan Saudara Sudah Memperoleh Sertifikat ISO 14001? Sudah Belum Dalam Proses Jelaskan prestasi apa saja yang telah diperoleh oleh perusahaan yang Saudara pimpin. III. TENAGA KERJA DAN WAKTU PRODUKSI Tenaga Kerja a. Jumlah Karyawan Keseluruhan : orang Karyawan Tetap : orang Karyawan Kontrak : orang b. Jumlah Tenaga Kerja Bagian Produksi :... orang c. Jumlah Tenaga Kerja Bagian Lingkungan :... orang 12

Waktu Produksi a. Jumlah Gelombang (shift) Kerja Per Hari : Shift b. Jumlah Jam Kerja Produksi 1.. jam/hari 2.. hari/bulan 3.. bulan/tahun 4.. hari/tahun IV. BAHAN BAKU/PENOLONG/SUMBER AIR/SUMBER ENERGI Bahan Baku Proses Produksi No Jumlah Sumber Bahan Bahan Baku (ton Baku (ton atau Sifat *) atau m3) Per Tahun Nama Kimia Nama Dagang m3) Per Tahun Impor Lokal Bahan Penolong Proses Produksi No Jumlah Sumber Bahan Bahan Penolong (ton Penolong (ton Sifat *) atau atau m3) / m3) Per Tahun Nama Kimia Nama Dagang Tahun Impor Lokal Produk No Jumlah Pemasaran Produk (ton Produk (ton Sifat *) atau atau m3) Per m3) Per Tahun Nama Kimia Nama Dagang Tahun Impor Lokal *) a. Mudah meledak d. Reaktif g. Lain-lain b. Mudah terbakar e. Korosif c. Infeksius f. Beracun 13

Sumber Air Produksi: Sungai Air Permukaan (Danau, Situ, Rawa, Laut, dll) PDAM Air Tanah : m3/bulan :... m3/bulan : m3/bulan : m3/bulan Sumber Energi: Listrik Bahan Bakar Minyak Uap/Stream Coal/Batu Bara Lain-lain : m3/bulan : KWh/bulan : ton/bln (lampirkan spesifikasinya) : ton/bln (lampirkan spesifikasinya) : ton/bln (lampirkan spesifikasinya) V. UPAYA PENCEGAHAN PENCEMARAN DAN DATA PENGELOLAAN LIMBAH Pengendalian Air Limbah a. Rata-rata volume limbah cair yang dihasilkan: m3/hari b. Air Limbah berasal dari Proses: 1. dengan jumlah m3/bulan 2. dengan jumlah m3/bulan 3. dengan jumlah m3/bulan 4. dengan jumlah m3/bulan 5. dengan jumlah m3/bulan c. Jumlah saluran pembuangan air limbah. buah d. Apakah perusahaan Saudara pernah menganalisa air limbahnya? Ya Tidak (Jika Ya, lampirkan hasil terakhir analisa laboratorium kualitas air limbahnya) e. Tipe saluran pembuangan air limbah: Pipa Saluran Terbuka Saluran Tertutup f. Lingkungan penerima air limbah: Tanah Sungai Danau Laut Lain-lain (Sebutkan nama sungai/danau/laut/rawa penerima air limbah).... g. Apakah semua saluran pembuangan air limbah dilengkapi dengan alat ukur? Ya Tidak h. Apakah aliran air limbah kontinyu dan reguler? Ya Tidak Lain-lain 14

i. Jenis alat pengukur debit air limbah yang digunakan: Rectanguler Weir Trianguler Weir Venturi Meter Current Meter Magnetic Flow Meter Inductive Meter Ultrasonic Meter Parshall Flume/Cipoletti Lain-lain (sebutkan jenisnya): j. Apakah ada Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)? Ada Sedang dibangun Tidak Ada k. Jika ada atau sedang dibangun IPAL, berapa kapasitas pengolahannya: m3/hari l. Apakah pabrik memiliki laboratorium sendiri untuk menganalisa air limbah? Ya Tidak VI. PENAATAN TERHADAP PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN Tanggapan Saudara terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku. Jelaskan...... (Jika lembaran ini tidak mencukupi, maka dapat menggunakan lembaran lain) Apakah perusahaan Saudara pernah terlibat dalam kasus pencemaran lingkungan? Kapan terjadinya dan status terakhirnya bagaimana?...... (Jika lembaran ini tidak mencukupi, maka dapat menggunakan lembaran lain) VII. PROGRAM PENGEMBANGAN MASYARAKAT Apakah perusahaan yang Saudara pimpin mempunyai komitmen terhadap lingkungan hidup diluar bidang kepentingan perusahaan? Ya Tidak Jika Ya, apakah Program Community Development atau Social Activities dilakukan di lokasi: Di sekitar lokasi pabrik Di luar lokasi pabrik Apakah kegiatan program-program tersebut termasuk di bawah ini: Mempunyai Desa Binaan Membina Industri Kecil dalam Pengelolaan Limbah 15

Membangun Sarana Tempat Ibadah Membangun Klinik atau Rumah Sakit Pengobatan Gratis yang Diselenggarakan Rutin Penyediaan Air Bersih Lain-lain: Jelaskan mengenai program-program tersebut di atas:...... (Jika lembaran ini tidak mencukupi, maka dapat menggunakan lembaran lain) VIII. PERNYATAAN DIREKTUR UTAMA/MANAGER PERUSAHAAN. Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa semua keterangan tertulis sebagaimana yang tercantum di atas adalah benar. Nama Lengkap : Jabatan : Tanda tangan dan cap perusahaan: * Ket : Coret yang tidak perlu dan diisi seusai dengan usaha dan/atau kegiatannya BUPATI KEBUMEN, BUYAR WINARSO 16

LAMPIRAN III PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR TAHUN 2015 TENTANG SYARAT DAN TATACARA PERIZINAN PEMBUANGAN AIR LIMBAH KE SUMBER AIR DAN PEMANFAATAN AIR LIMBAH KE TANAH UNTUK APLIKASI PADA TANAH FORMULIR PENGADUAN AKIBAT DUGAAN PENCEMARAN DAN/ATAU PERUSAKAN LINGKUNGAN HIDUP ------------------------------------------------------------------------------------------------------- Pada hari ini... tanggal... bulan... tahun... pukul...wib, di... yang bertanda tangan di bawah ini: I. Identitas Pengadu: a. Nama :. b. Alamat :. c. No telp/fax/email :. d. Desa/Kelurahan :. e. Kecamatan :. f. Kabupaten/Kota :. g. Provinsi :. II. III. Identitas penerima pengaduan: a. Nama :... b. Alamat Kantor :... c. Jabatan :... Perkiraan sumber pencemaran dan/atau perusakan lingkungan: a. Sumber*) :... b. Jenis Kegiatan :... c. Alamat :... d. Telepon/fax :... e. Desa/Kelurahan :... f. Kecamatan :... g. Kabupaten :... h. Provinsi :... IV. Media lingkungan yang tercemar dan/atau rusak: a. Air tanah/sumur ( ) b. Tanah/lahan/hutan ( ) c. Udara ( ) d. Sungai ( ) e. Danau ( ) f. Rawa ( ) g Tambak ( ) h. Pesisir/muara/laut ( ) I Lain-lain... ( ) V. Alat bukti yang disampaikan: a.... b.... 17

VI. Pernah mengadukan kasus ini ke instansi : a.... : tanggal... bulan... tahun... b.... : tanggal... bulan... tahun... c.... : tanggal... bulan... tahun... VII. Uraian singkat masalah: a. Lokasi terjadinya pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan:... b. Waktu diketahuinya pencemaran dan/atau perusakan lingkungan:... c. Dampak yang dirasakan akibat pencemaran dan atau perusakan lingkungan:... d. Hubungan antara pengadu dengan kasus pencemaran dan/atau kerusakan yang diadukan:... Penerima pengaduan, Pengadu*) (... ) (... ) *)Yang dimaksud dengan sumber adalah usaha dan/atau kegiatan yang diduga sebagai sumber pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan. *)apabila pengaduan melalui telepon tidak diperlukan tandatangan pengadu. BUPATI KEBUMEN, BUYAR WINARSO 18

LAMPIRAN IV PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR TAHUN 2015 TENTANG SYARAT DAN TATACARA PERIZINAN PEMBUANGAN AIR LIMBAH KE SUMBER AIR DAN PEMANFAATAN AIR LIMBAH KE TANAH UNTUK APLIKASI PADA TANAH TATA CARA VERIFIKASI PENGADUAN MASYARAKAT AKIBAT DUGAAN PENCEMARAN DAN/ATAU PERUSAKAN LINGKUNGAN HIDUP ------------------------------------------------------------------------------------------------------- A. PERSIAPAN 1. Menyiapkan kelengkapan administrasi yang meliputi: a. surat penugasan; b. surat kepada instansi terkait; c. tanda pengenal (brevet) PPLH atau PPLHD; d. dokumen perjalanan dinas; dan e. formulir berita acara yang diperlukan dalam pelaksanaan verifikasi yang meliputi antara lain berita acara verifikasi pengaduan, berita acara penolakan verifikasi pengaduan, berita acara pengambilan sampel, berita acara pengambilan foto/video, berita acara penolakan pengambilan foto/video, dan/atau berita acara penyerahan sampel. 2. Mempelajari peraturan/dokumen/referensi yang terkait, meliputi: a. peraturan perundang-undangan yang terkait dengan permasalahan yang diadukan, antara lain: 1) Undang-Undang; 2) Peraturan Pemerintah; 3) Peraturan Presiden/Keputusan Presiden; 4) Peraturan Menteri/Keputusan Menteri; 5) Peraturan Daerah Provinsi; 6) Keputusan Gubernur; 7) Peraturan Daerah Kabupaten; dan/atau 8) Keputusan Bupati. b. dokumen yang terkait dengan pengaduan antara lain: 1) Amdal atau UKL-UPL; 2) izin lingkungan; 3) bagan alir proses produksi; 4) bagan alir proses pengolahan air limbah; 5) hasil self monitoring pengolahan air limbah; 6) laporan pelaksanaan RKL-RPL atau UKL-UPL; 7) hasil pengawasan lingkungan sebelumnya (misal hasil penilaian Proper, hasil pengawasan instansi terkait) dan lain-lain; dan/atau 8) Peta lokasi. c. referensi lain yang terkait dengan permasalahan pengaduan. 3. Menyusun rencana verifikasi yang meliputi kegiatan: a. membuat agenda kegiatan; b. menyusun daftar instansi atau pihak yang akan dikunjungi; c. membuat daftar dokumen/data/informasi yang akan dikumpulkan; d. menetapkan titik pengambilan sampel atau pengukuran kerusakan lingkungan; dan e. melakukan klarifikasi informasi/data pengaduan. 19

4. Menyiapkan perlengkapan lapangan, antara lain: a. alat pencatat; b. alat perekam; c. kamera; d. perlengkapan keselamatan kerja, antara lain: helm kerja, masker, sepatu boot, kaca mata kerja, dan/atau jas hujan; dan e. alat sampling/pengukur kerusakan lingkungan yang sesuai dengan permasalahan yang diadukan. B. PELAKSANAAN VERIFIKASI LAPANGAN 1. Pemeriksaan kebenaran terjadinya pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan dengan tahapan: a. melakukan pengambilan sampel media lingkungan yang tercemar atau pengukuran kerusakan lingkungan; b. mengklarifikasi data/informasi pengaduan kepada pengadu dan/atau masyarakat setempat; c. mendokumentasikan media lingkungan; dan d. mencari sumber pencemaran dan/atau perusakan lingkungan. 2. Pemeriksaan terhadap sumber pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan yang meliputi: a. melakukan pertemuan dengan penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan untuk: 1) menyerahkan surat tugas dan memberikan penjelasan maksud dan tujuan verifikasi; 2) menjelaskan lingkup dan urutan kegiatan yang akan dilakukan; 3) meminta data atau informasi yang diperlukan, antara lain Amdal atau UKL-UPL, izin lingkungan, bagan alir proses produksi, bagan alir proses pengolahan air limbah, hasil self monitoring pengolahan air limbah, hasil pengawasan lingkungan sebelumnya (misal hasil penilaian Proper, hasil pengawasan instansi terkait dan lain-lain), dan/atau peta lokasi; dan 4) mempelajari secara singkat data/informasi sebagaimana dimaksud angka 3). b. pemeriksaan terhadap kinerja pengelolaan lingkungan dari sumber pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup sesuai dengan pengaduan; c. melakukan pengambilan sampel di sumber pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup; dan d. membuat berita acara: 1) verifikasi pengaduan; 2) pengambilan sampel atau berita acara pengukuran kerusakan lingkungan; 3) pengambilan foto/video; 4) penolakan verifikasi pengaduan atau penolakan pengambilan sampel/foto/video (apabila diperlukan); dan/atau 5) mengiriman sampel ke laboratorium yang teregristasi. C. ANALISA DATA Melakukan analisa data dan informasi yang terkumpul sebagai bahan penyusunan laporan. 20

D. LAPORAN VERIFIKASI PENGADUAN Menyusun laporan verifikasi pengaduan yang memuat: 1. Pendahuluan yang terdiri dari: a. latar belakang; dan b. tujuan verifikasi. 2. Kegiatan yang dilakukan tim selama melakukan verifikasi lapangan; 3. Fakta dan temuan lapangan; 4. Analisis yuridis/ketaatan; 5. Kesimpulan dan saran tindak lanjut; dan 6. Lampiran. BUPATI KEBUMEN, BUYAR WINARSO 21