METODOLOGI PERUMUSAN TEORI AKUNTANSI

dokumen-dokumen yang mirip
Pengertian Standar Akuntansi

Teori Akuntansi dan Perumusannya

BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

PIAGAM UNIT AUDIT INTERNAL PT NUSANTARA PELABUHAN HANDAL TBK ( Perseroan )

BAB 1 PENDAHULUAN. yang didukung oleh sanksi-sanksi untuk setiap ketidakpatuhan (Belkaoui,

SESI I AKUNTANSI DAN LINGKUNGANNYA

2.4 KODE ETIK AKUNTAN INDONESIA

Akuntansi Keuangan Kontemporer Accounting Theory Construction In Accounting

Buku Wajib: Standar Profesional Akuntan Publik, 2007, Ikatan Akuntan Indonesia

PT INDO KORDSA Tbk. PIAGAM AUDIT INTERNAL

Standar Auditing & Kode Etik

Laporan keuangan bertujuan umum Kerangka bertujuan umum

Pedoman Audit Internal (Internal Audit Charter) Lampiran, Surat Keputusan, No:06/FMI-CS/III/2017 Tentang Penetapan Kepala Unit Audit Internal

APLIKASI TEORI PADA REGULASI AKUNTANSI. Ada tiga teori yang relevan pada akuntansi dan auditing yang dapat diaplikasikan

BAB I PENDAHULUAN. kinerja sebuah perusahaan. Penyampaian laporan keuangan merupakan suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. daerah termasuk Indonesia. Dalam perkembangan perekonomian Indonesia, bernilai tinggi hingga usaha kecil dan menengah.

PIAGAM AUDIT INTERNAL

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS)

AKUNTANSI KEUANGAN DAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN

Reformasi SAK ETAP dan Akuntansi Nirlaba: Tugas Besar IAI untuk Negeri. Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. teknik-tekniknya, kerangka dasar konseptual ini terdiri dari standar (teknik,

KERANGKA KERJA KONSEPTUAL

BAB 1 PENDAHULUAN. Banyak perusahaan yang berskala kecil atau besar memiliki perhatian besar dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. berkepentingan (Margaretta dan Soeprianto 2012). Keberhasilan. tingkat kepercayaan investor dalam berinvestasi.

Anggota: Susi Ariyanti ( ) Setiasih ( ) Pinesthy Putri H. ( ) Yudha Mahardika ( )

MATERI 1 PENDAHULUAN (PENGERTIAN TEORI AKUNTANSI-TA) 2/28/2013. Bandi,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Adanya efek globalisasi membuat Negara menyelaraskan serta

PT AKBAR INDO MAKMUR STIMEC TBK. PIAGAM AUDIT INTERNAL

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan oleh para investor dan pengguna eksternal lainnya (Gati, 2015). Namun

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

ED ISAK 32: DEFINISI DAN HIERARKI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN

PEREKAYASAAN PELAPORAN KEUANGAN

TUJUAN & TANGGUNG JAWAB AUDIT

BAB I PENDAHULUAN. perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi

BAB 1 PENDAHULUAN. Globalisasi membawa liberalisasi di segala bidang, termasuk liberalisasi

BAB I PENDAHULUAN. dalam melaksanakan pemeriksaan akuntan, memperoleh kepercayaan dari klien

BAB I PENDAHULUAN. pada seksi 341 menyebutkan bahwa audit judgment atas kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama dari pelaporan keuangan adalah menyediakan informasi

Bidang Pengetahuan dan Profesi Akuntansi

Gambar 2.1 Hirarki Standar Auditing Sumber: SPAP Per 1 Januari 2001 (IAI, 2001: )

BAB II LANDASAN TEORI. akuntan. Ada beberapa pengertian auditing atau pemeriksaan akuntan menurut

AUDITING 1 (Pemeriksaan Akuntansi 1)

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Akuntansi Keuangan Kontemporer

BAB I PENDAHULUAN. banyaknya perusahaan-perusahaan yang sudah go public dapat memicu

BAB I PENDAHULUAN. akuntansi diarahkan untuk mencapai hasil tertentu dan hasil tersebut harus

BAB 1 PENDAHULUAN. Audit merupakan suatu proses yang sangat vital dalam dunia bisnis,

OLEH SUNARYO, SE. BLOG S : baduttumin.wordpress.com HP :

TUGAS TERSTRUKTUR MATA KULIAH SEMINAR AKUNTANSI PERKEMBANGAN PROFESI AKUNTAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

OUTLINE. 1. Pendahuluan. 2. Kode Etik Akuntan Profesional

KERANGKA KONSEPTUAL AKUNTANSI PEMERINTAHAN

1 Universitas Bhayangkara Jaya

BAB I PENDAHULUAN. kode etik akuntan. Kode etik akuntan, yaitu norma perilaku yang mengatur

KODE ETIK IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Akuntansi Sektor Publik

Dimanakah Akuntansi? Pengertian Akuntansi Akuntansi Sebagai Bahasa Bisnis Persamaan Dasar Akuntansi Matematika Akuntansi? Perusahaan PABU Mengapa

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU ETIS AUDITOR (Survey pada Auditor di Surakarta dan Yogyakarta)

INCOME DAN PELAPORANNYA

BAB I PENDAHULUAN. Profesi audit internal mengalami perkembangan cukup signifikan pada

Lebih lanjut dijelaskan bahwa Kerangka konseptual berisi pembahasan terhadap hal-hal yang berkaitan dengan: 1. tujuan laporan keuangan

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya laporan keuangan digunakan oleh perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. keuangan, perkreditan, kegiatan pemasaran, atau kegiatan lain. Hal ini dapat

- 2 - SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 56 /POJK.04/2015 TENTANG PEMBENTUKAN DAN PEDOMAN PENYUSUNAN PIAGAM UNIT AUDIT INTERNAL

BAB I PENDAHULUAN. (Ikatan Akuntan Indonesia, 2009:1). Tujuan laporan keuangan menurut Ikatan

PIAGAM INTERNAL AUDIT

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perekonomian saat ini sedang mengarah pada persaingan usaha

BAB 1 PENDAHULUAN. Penghasilan Komprehensif Lain (PSAK 1 Revisi 2013, p. 80A). Pentingnya

BAB I PENDAHULUAN. maupun eksternal perusahaan. Menurut Financial Accounting Standards

Kode Etik Ikatan Akuntan Indonesia terdiri dari tiga bagian:

BATASAN, STANDAR, DAN KODE ETIK AUDIT INTERNAL

BAB I AKUNTANSI KEUANGAN DAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN

BAB I PENDAHULUAN. eksternal perusahaan. (Singgih dan Bawono 2010). sulit untuk diukur, sehingga para pemakai informasi membutuhkan jasa pihak

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang pesat dan semakin berkembangnya sumber

PERATURAN DEPARTEMEN AUDIT INTERNAL. Bab I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 Tujuan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Piagam Audit Internal. PT Astra International Tbk

BAB I PENDAHULUAN. memastikan laporan keuangan tidak mengandung salah saji (misstatement)

BAB 1 PENDAHULUAN. Era globalisasi dalam dunia perekonomian menyebabkan persaingan dunia

MATA KULIAH TEORI AKUNTANSI JUMLAH SKS : 3 SKS MATA KULIAH PRASARAT AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN II

Piagam Audit Internal. PT Astra International Tbk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

AUDITING 1 (Pemeriksaan Akuntansi 1)

ANGGARAN RUMAH TANGGA INSTITUT AKUNTAN PUBLIK INDONESIA TAHUN 2017

Pengertian Audit. ( Pertemuan ke-2) Antariksa Budileksmana Antariksa Budileksmana Prodi Akuntansi UMY 2-1

BAB I PENDAHULUAN. kalangan profesi yang bergabung dalam sebuah lembaga resmi. Seperti banyak

BAB I PENDAHULUAN. bisnis semakin cepat dan sangat bervariasi. Sejalan dengan itu persaingan serta

Bab II TINJAUAN PUSTAKA. Koperasi lahir pada permulaan abad ke-19 sebagai suatu reaksi terhadap sistem

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

TEORI AKUNTANSI PENGERTIAN TEORI AKUNTANSI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

MANAJEMEN KEUANGAN RUMAH SAKIT SWASTA DAN RUMAH SAKIT BADAN LAYANAN UMUM (BLU)

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan salah satu pertanggungjawaban. manajemen atas sumber daya yang dipercayakan oleh stakeholder.

POLITICAL COST DAN BUMN

SILABUS. Sumber Bahan : A. Textbook: Jusup, A. Haryono (2001). Auditing (Pengauditan). Buku Satu.Yogyakarta: Bagian Penerbitan STIE YKPN.

PREVIEW AUDIT LAPORAN KEUANGAN (GENERAL AUDIT)

Transkripsi:

METODOLOGI PERUMUSAN TEORI AKUNTANSI

Pengertian: Metodologi diartikan sebagai perumusan dan penentuan metode yang digunakan dalam penelitian ilmiah. Metode adalah cara yang sistematik dalam rangka menemukan kebenaran ilmiah.

Pendekatan perumusan teori akuntansi (Belkaoui) 1. Pendekatan nonteoretis, meliputi pendekatan pragmatik dan otoritas. 2. Pendekatan teoretis, meliputi pendekatan deduktif, induktif, etik, sosiologis, ekonomi dan eklektik. 3. Pendekatan lainnya, meliputi pendekatan peristiwa, pendekatan perilaku, pendekatan prediktif dan positif, dan pendekatan regulatori.

Pendekatan Pragmatik Menekankan pada kepentingan praktik yang berusaha merumuskan teori dan pengembangan prinsip akuntansi sesuai kegunaannya untuk memecahkan masalah praktik. Pernyataan dianggap benar apabila mempunyai kegunaan praktis dalam kehidupan manusia.

Pendekatan Otoritas Digunakan oleh badan-2 yang memiliki otoritas dalam merumuskan teori-2 yang sesuai dengan bidang kewenangannya. Keunggulannya adalah jika standar yang dihasilkan dapat diterima secara umum, maka standar tsb telah teruji validitasnya. Kelemahannya adalah belum memenuhi kaidah-2 ilmiah, dianut karena sederhana, mudah diterapkan, dan tidak universal.

Pendekatan deduktif dalam akuntansi menurut Belkaoui dimulai dari: 1. Merumuskan dan menetapkan tujuan pelaporan keuangan 2. Memilih dan menetapkan postulat-2 atau konsep-2 teoretis akuntansi. 3. Menetapkan prinsip-2 logis akuntansi. 4. Menurunkan dan mengembangkan teknik-teknik akuntansi.

Tujuh langkah penalaran deduktif dalam penetapan standar akuntansi (Hendriksen, 1986): 1. Perumusan tujuan umum atau khusus dari laporan keuangan 2. Pernyataan tentang postulat akuntansi yang berkaitan dengan faktor lingkungan akuntansi berupa sosial, politik, ekonomi, hukum dimana akuntansi akan beroperasi. 3. Mengidentifikasikan seperangkat kendala-2 yang digunakan sebagai pedoman dalam proses penalaran. 4. Menetapkan simbol-2 atau framework untuk mengekspresikan ide-ide. 5. Menetapkan definisi simbol-2 yang merepresentasikan ide-ide tersebut. 6. Perumusan prinsip-prinsip. 7. Penerapan prinsip, standar dan teknik pada situasi tertentu dan menciptakan aturan tentang prinsip dan metode yang sesuai.

Beberapa langkah yang harus dilakukan dalam pendekatan induktif (Belkaoui): 1. Melakukan pengamatan dan pencatatan atas hasil amatan. 2. Menganalisis dan mengklasifikasikan hasil amatan untuk mendeteksi hubungan peristiwa yang telah terjadi secara berulang-ulang. 3. Menarik kesimpulan yang menunjukkan adanya hubungan peristiwa yang berulang tersebut. 4. Melakukan pengujian atas kesimpulan yang dibuat tersebut untuk mencari kebenarannya.

Pendekatan Etik Dalam perumusan teori akuntansi pendekatan ini menekankan pada konsep kewajaran, kejujuran, keadilan dan kebenaran. Indikator kewajaran dalam akuntansi menekankan bahwa hendaknya informasi akuntansi yang disajikan harus benar, adil dari pendistribusian dan pengungkapannya.

Pendekatan Sosiologis Menekankan pada aspek kesejahteraan masyarakat. Perumusan teori akuntansi, penerapan prinsip dan standar-2 akuntansi yang dipilih harus dapat mengungkapkan dampak sosial dalam kehidupan masyarakat. Masyarakat harus memperoleh manfaat atas pengungkapan laporan keuangan ditinjau dari aspek-2 sosialnya. Munculnya akuntansi sosial sebagai pertanggungjawaban sosial perusahaan terhadap lingkungannya.

Pendekatan Ekonomi Perumusan teori akuntansi dng menekankan indikator-2 makro ekonomi. Prinsip, standar dan teknik akuntansi yang disusun dikaitkan dengan tujuan ekonomi. Munculnya akuntansi inflasi akuntansi perubahan tingkat harga.

Pendekatan Eklektik Eklektik artinya memilih di antara berbagai macam kombinasi pendekatan yang cocok dan sesuai dengan standar yang bersangkutan. Merupakan hasil dari usaha-2 yang dilakukan oleh kalangan profesi dan pemerintah sebagai bentuk partisipasinya terhadap perkembangan prinsip akuntansi (Rosyidi, 1999).

Pendekatan Peristiwa Menekankan agar akuntansi dapat menyediakan informasi tentang peristiwaperistiwa ekonomi yang berguna untuk berbagai kepentingan. Sbg wujud misalnya: Neraca dipandang sbg peristiwa-2 yang menggambarkan posisi keuangan perusahaan.

Pendekatan Perilaku Menekankan pada perilaku atau kriteria ilmu perilaku. Sasarannya adalah menjelaskan memahami dan meramalkan tentang perilaku manusia untuk dijadikan acuan umum bagi observasi selanjutnya Wujudnya muncul akuntansi keperilakuan (behavioural accounting)

Pendekatan Prediktif dan Positif Data atau informasi akuntansi dapat menjelaskan dan meramalkan peristiwa-2 ekonomi dan investasi Salah satu hasilnya adalah bahwa informasi current cost lebih memiliki daya ramal yang lebih baik dibandingkan informasi historical cost (J.K. Simmons, 1979).

Pendekatan Regulatori Regulasi adalah sejumlah perangkat peraturan perundang-undangan yang dirancang dan diberlakukan terutama untuk kepentingan operasi atau kegiatan industri tertentu. Ada dua kelompok kepentingan yang berkaitan dgn teori regulasi, yaitu A public interest theories dan Interest group (teori kelompok) Teori kepentingan kelompok, ada 2 versi: The political rulling elite theory of regulation dan The economic theory of regulation.

STANDAR AKUNTANSI Akuntansi memiliki kerangka konseptual yang menjadi dasar pelaksanaan teknik-tekniknya. Kerangka dasar konseptual ini terdiri dari standar (teknik, prinsip) dan praktik yang sudah berterima umum karena kegunaannya dan kelogisannya Di Indonesia standar ini disebut Prinsip Akuntansi Indonesia (PAI) SAK PSAK Standar merupakan konsensus/kesepakatan bersama ttg pengukuran pengakuan penilaian, pengungkapan sumber-2 ekonomi, kewajiban, modal, hasil, biaya dan perubahannya kedalam bentuk lap keuangan. Standar disusun oleh lembaga resmi yg diakui pemerintah, profesi dan umum. Di Indonesia DSAK, IAI. Di USA FASB yang bebas dari pengaruh profesi secara langsung.

Standar Akuntansi terdiri: Uraian masalah yang harus diatasi Pembahasan dengan penalaran (kemungkinan dengan menggali teori dasar) atau cara-cara pemecahan masalah. Selanjutnya sejalan dengan keputusan atau teori, solusi ditetapkan.

Pertimbangan dalam penetapan standar 1. Standar menyajikan data bagi pemerintah tentang berbagai variabel yang perlu dipertimbangkan dalam bidang perpajakan, regulasi perusahaan, perencanaan serta regulasi ekonomi, dan peningkatan efisiensi ekonomi, serta tujuan sosial lainnya. 2. Standar menghasilkan prinsip dan teori yang penting bagi seluruh pihak yg berkepentingan dalam disiplin ilmu akuntansi. Oleh karena itu, penyebarluasan standar akan menghasilkan banyak kontroversi dan perdebatan, baik dalam lingkungan praktik maupun akademik yang merupakan sebuah keadaan yang lebih baik daripada apatis.

Pengguna Laporan Keuangan Ada dua (Pengguna langsung dan Pengguna tidak langsung) Tujuan keduanya berbeda dan saling bertentangan. Ada 3 bentuk lap keu yang mungkin dapat dipersiapkan: Lap keu bertujuan umum, khusus, dan bentuk pengungkapan berbeda yang disajikan untuk masing-2 kelompok yang berbeda.

Situasi yang bisa dikatakan sebagai accounting standards overload diantaranya: Standar yang terlalu banyak Standar yang terlalu rumit Tidak ada standar yang kaku membuat pemilihan aplikasi menjadi sulit. Standar bertujuan umum yang gagal dalam menyajikan perbedaan kebutuhan di antara para penyaji, pengguna dan akuntan. Standar yg bertujuan umum yg gagal dalam menyajikan perbedaan antara entitas publik dan nonpublik, laporan keuangan tahunan dan interim, perusahaan besar dan kecil, laporan keauangan audit dan nonaudit. Pengungkapan yang berlebihan, pengukuran yang terlalu kompleks, atau kedua-duanya.

Faktor penyebab masalah accounting standards overload, adalah: Karena banyaknya pertanyaan yang berkaitan dengan apa yang perlu dan apa yang tidak perlu. Kebutuhan untuk melindung kepentingan publik. Keinginan untuk memuaskan kebutuhan para pengguna.

Solusi mengatasi masalah accounting standards overload, adalah: Tidak ada perubahan yang mempertahankan apa yang sudah ada. Perubahan konsep PABU tunggal menjadi beberapa kelompok PABU untuk entitas tertentu. Perubahan dalam PABU untuk mempermudah penerapannya dalam setiap usaha bisnis. Menentukan alternatif pengungkapan dan pengukuran yang berbeda. Perubahan dalam standar pelaporan CPA atas laporan keuangan. Alternatif pada PABU sebagai dasar yang sifatnya pilihan dalam penyajian laporan keuangan.

IAI Adalah organisasi yang didirikan di Jakarta tgl 23 Des 1957 dengan prakarsa dan pengurus IAI pertama kali: Ketua Sekertaris Bendahara Komisaris : Soemardjo Tjitrosidojo : Go Tie Siem : Basuki T. Siddharta : Hendra Darmawan, dan Tang Tong Joe

Tujuan IAI dlm AD yg pertama kali di sahkan 19 Okt 1958, terakhir diperbaharui pada Kongres luar biasa tgl 13 Sep 1996 dlm AD, sbb: Mengembangkan dan menjaga peran Profesi Akuntan dalam masyarakat sesuai dengan perkembangan jaman. Memelihara martabat dan kehormatan Profesi Akuntan. Meningkatkan kecakapan dan tanggung jawab profesional setiap anggota. Mengembangkan penelitian, pendidikan dan pelatihan, serta pemasyarakatan teori dan praktik profesi dan jasajasa lain yang terkait dengan akuntansi, sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan lingkungannya. Meningkatkan peran Profesi Akuntan dalam Pembangunan Nasional.

Secara Struktural Organisasi IAI, terdiri dari: Tingkat Pusat terdiri dari: Kongres, Dewan penasehat, Dewan pertimbangan profesi, Pengurus pusat, Komite, Direktur eksekutif, Direktur standar dan Badan khusus. Tingkat Cabang terdiri dari: Rapat anggota dan Pengurus cabang. Kompartermen terdiri dari: Rapat anggota, Pengurus kompartemen dan Komite.

Matur Nuwun..