BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Status Gizi 1. Pengertian Status Gizi Dalam pembahasan tentang status gizi, ada tiga konsep yang harus dipahami. Ketiga konsep ini saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya. Ketiga konsep pengertian tersebut adalah : a. Prosedur dari organisasi dalam menggunakan bahan makanan melalui proses pencernaan, penyerapan, transportasi, penyimpanan metabolisme dan pembuangan untuk pemeliharaan hidup, pertumbuhan, fungsi organ tubuh dan produksi energi, proses ini disebut gizi. b. Keadaan yang diakibatkan oleh keseimbangan antara pemasukan zat gizi disatu pihak dan pengeluaran oleh organisme dipihak lain. Keadaan ini disebut nutriture. c. Tanda-tanda atau penampilan yang diakibatkan oleh nutriture dapat terlihat melalui variabel tertentu. Hal ini disebut sebagai status gizi (nutrional status) (Suhardjo, 1990). Status gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan dan penggunaan zat-zat gizi yang dibedakan antara lain : status gizi buruk, kurang, baik, dan lebih (Almastsier, 2001). Status gizi adalah keadaan kesehatan individu kelompok-kelompok yang ditentukan oleh derajat kebutuhan fisik akan energi dan zat-zat gizi lain yang diperoleh dari pangan dan makanan yang dampak fisiknya diukur secara antropometri (Suhardjo, 5
6 2003). Status gizi adalah ekspresi dari keadaan keseimbangan dalam bentuk variabel tertentu (Supariasa, 2001). Berdasarkan beberapa pengertian tentang status gizi di atas, dapat penulis simpulkan bahwa status gizi adalah keadaan atau kualitas gizi yang dimiliki oleh individu dan dipengaruhi oleh 2 faktor yakni konsumsi makanan dan kesehatan. 2. Pengukuran Status Gizi a. Pengukuran secara antropometri Ukuran fisik seseorang sangat erat hubungannya dengan status gizi. Atas dasar ini ukuran antropometri diakui sebagai indeks yang baik dan dapat diandalkan bagi penentuan status gizi untuk negara-negara berkembang. Hal ini sangat penting karena cara penilaian status gizi yang lain sukar dilakukan dan mahal, terutama kalau akan digunakan di daerah pedesaan (Roedjito, 1999). Adapun antropometri adalah ukuran tubuh manusia. Ditinjau dari sudut pandang gizi berhubungan dengan berbagai macam pengukuran dimensi tubuh dan komposisi tubuh dari berbagai tingkat umur dan tingkat gizi. Antropometri secara umum digunakan untuk melihat ketidakseimbangan asupan protein dan energi. Ketidakseimbangan ini terlihat pada pola pertumbuhan fisik dan proporsi jaringan tubuh seperti lemak, otot dan jumlah cairan dalam tubuh (Suhardjo, 2003). 1) Klinis Pemeriksaan klinis yaitu metode yang sangat penting untuk menilai status gizi masyarakat. Metode ini didasarkan atas perubahan yang
7 terjadi yang dihubungkan dengan ketidakcukupan zat gizi. Hal ini dapat dilihat pada jaringan epitel seperti kulit, mata, rambut dan mukosa oral atau pada organ-organ yang dekat dengan refleksi secara tepat tanda klinis umumnya dari kekurangan salah satu lebih zat gizi. Disamping itu digunakan untuk mengetahui tingkat status gizi seseorang dengan melakukan pemeriksaan fisik yaitu tanda gejala atau riwayat penyakit. 2) Biofisik Penentuan status gizi secara biofisik adalah metode penentuan status gizi dengan melihat kemampuan fungsi (khususnya jaringan). Umumnya dapat digunakann dalam situasi tertentu seperti kejadian buta senja (epidemik of night blindness). 3) Biokimia Penilaian status gizi dengan biokimia adalah pemeriksaan spesimen yang di uji secara laboratoris yang dilakukan pada berbagai macam tubuh yang digunakan antara lain: darah, urin, tinja dan beberapa jaringan tubuh seperti hati dan otak. Penggunaan metode ini digunakan untuk suatu peringatan bahwa suatu kemungkinan yang terjadi keadaan malnutrisi yang lebih parah lagi. Banyak gejala klinis yang kurang spesifik, maka penentuan kimia fatal dapat lebih menolong untuk menentukan kekurangan gizi yang lebih spesifik. b. Indeks Masa Tubuh Masalah kekurangan dan kelebihan gizi merupakan masalah penting karena selain mempunyai resiko penyakit-penyakit tertentu, juga
8 dapat mempengaruhi produksifitas kerja. Oleh karena itu pemantauan keadaan tersebut perlu dilakukan secara berkesinambungan. Salah satu cara adalah dengan mempertahankan berat badan ideal atau normal cara penghitungannya yaitu: Berat_ Badan_( kg) Tinggi _ Badan_( m) IMT = 2 Rumus 2.1: Indeks Massa Tubuh Dengan batasan bila kurang dari 17,0 adalah kurus, normal berkisar antara 18,5 sampai 25,0 sedangkan lebih dari 27,0 adalah gemuk (Suhardjo, 2003). B. Menarche 1. Pengertian Menarche Usia menarche adalah usia ketika anak perempuan mendapatkan haid pertama kali. Menarche terjadi pada umur 12 sampai 13 tahun yaitu dalam rentang usia 10 sampai 15 tahun. Dalam keadaan normal, menarche diawali dengan periode pematangan yang dapat menekan waktu 2 tahun. Selama selang waktu ini, ada serangkaian peristiwa yang terjadi, perkembangan payudara pertumbuhan rambut pubis, aksila serta pertumbuhan badan yang cepat (Price, 1995) Haid yang pertama kali terjadi merupakan, suatu tanda yang penting bagi setiap gadis yang menunjukkan terdapatnya produksi hormon yang normal yang dibuat oleh hipothalamus dan kemudian diteruskan kepada indung telur dari rahim. Selama sekitar 2 tahun horman-hormon ini akan
9 merangsang pertumbuhan ke arah pertumbuhan seks sekunder seperti pertumbuhan payudara. Perubahan pada kulit dan peruhahan dada siklus pertumbuhan, rambut ketiak dan rambut kemaluan serta bentuk tubuh sehingga menjadi bentuk tubuh wanita yang ideal. Keadaan ini sebenarnya bukan merupakan akhir suatu pertumbuhan untuk mencapai keremajaan tetapi baru mencapai dari apa yang perlu dicapai. 2. Usia Menarche pada Remaja Penurunan usia seperti yang sekarang ini disebabkan oleh adanya perbaikan gizi. Orang berpendapat usia untuk mencapai haid yang pertama telah dibakukan selama 25 tahun terakhir ini. Adapun penggolongan umur serta perubahan yang dialami : 9-10 tahun umumnya payudara membesar serta timbul rambut pubis, 10-11 tahun sekresi vagina bertambah, 12-13 tahun tumbuh rambut di ketiak dan menarche, 14-15 tahun disini usia untuk hamil yang normal tertunda, 16-17 tahun merupakan akhir dari pertumbuhan tulang (Markam, 1991) Untuk beberapa tahun, rata-rata usia anak perempuan kulit putih haid pertama kalinya sekitar usia 12,7 tahun, menurut penelitian terakhir yang didasarkan pada data yang dikumpulkan antara tahun 1988-1994 yang jelas menurun secara nyata menjadi usia 12,5 tahun. Pada anak perempuan kulit hitam, rata-rata usia menarche adalah 0,4-0,5 tahun lebih awal atau pada usia sedikit di atas dari 12 tahun. Berikutnya terdapat perjanjian yang paling baik dalam hal variabilitas tiap-tiap anak, dengan beberapa anak perempuan normal mulainya periode menstruasi mereka paling cepat pada usia 10 tahun dan dilain pihak tidak mulai sampai usia 15 tahun. Faktor-faktor genetik
10 adalah penting, pada ibu yang dimulainya periode menstruasi mereka lebih awal, maka anak-anak mereka juga memulainya lebih awal (Nelson, 2002). Faktor penting lainnya adalah berat badan dan kadar lemak. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kelebihan berat badan pada anak perempuan menyebabkan menarche lebih awal 1,2 tahun dan anak-anak perempuan yang kurus khususnya atlet perempuan (khususnya pesenam, perenang, penari balet). Terjadinya menstruasi juga menandakan bahwa dorongan pertumbuhan pubertas mendekati komplit. Banyak anak perempuan tumbuh hanya 1-4 inchi sesudah periode menstruasi pertama kali, dengan menstruasi dini pada anak perempuan memiliki pertumbuhan yang lebih lambat pada menarche dari pada terlambatnya kematangan anak perempuan (Nelson, 1999). Pubertas adalah waktu yang terjadi ketika terjadi perubahan tubuh pada anak laki-laki dan anak perempuan, dimana tubuh menjadi lebih besar dan lebih tinggi, pertumbuhan alat genitalia dan terbentuknya rambut pada tubuh. Pubertas terjadi karena zat-zat kimia baru, hormon, berkembang dalam tubuh, yang terjadi pada orang-orang muda ketika menjadi dewasa. Seringnya pubertas dimulai antara usia 8-13 tahun pada anak perempuan dan antara usia 10-15 tahun pada anak laki-laki, meskipun pada beberapa orang muda mulai pubertas lebih cepat atau lebih lambat 3,4 Secara khusus, tetapi tidak sering terjadi, anak perempuan mulai pubertas sekitar 2 tahun sebelum anak laki-laki. Selama pubertas anak perempuan secara fisik dapat menjadi hamil dan anak laki-laki secara fisik dapat menjadi ayah. Jika perhatian
11 ditujukan pada perkembangan tubuh, dengan bertanya pada orang dewasa ataupun tim medis yang berkepentingan (Markam, 1991). Perilaku seksual remaja saat ini, yang sudah mengalami pergeseran akibat usia menarche (menstruasi) dini (Boyke, 2006). Sepuluh tahun lalu remaja baru menstruasi di usia 17 tahun. Sekarang di usia 13 tahun, saat anak masih duduk di kelas satu atau dua SMP sudah menstruasi. Secara medis, menstruasi adalah keluarnya darah melalui vagina, yang berasal dari rahim, berlangsung secara teratur, sebagai aspek dari kerja hormon-hormon retorik. Menstruasi datang secara teratur pada setiap perempuan sejak perempuan tersebut mengalami menstruasi hingga tidak tidak lagi mengalami menstruasi atau yang lebih dikenal dengan istilah menopause. 3. Faktor yang Mempengaruhi Usia Menarche a. Faktor Internal 1) Organ Reproduksi Faktor yang mempengaruhi usia menarche adalah vagina yang tidak tumbuh dan berkembang dengan baru, rahim yang tidak tumbuh, indung telur yang tidak tumbuh. Beberapa anak tidak mendapat haid karena vaginanya mempunyai sekat. Tidak jarang ditemukan kelainan lebih komplek lagi dimana gadis tersebut tidak mempunyai rahim atau rahim tidak tumbuh dengan sempurna yang disertai tidak mempunyai lubang kemaluan. Kelainan ini disebut agenesis genitalia bersifat pernanen artinya gadis tersebut tidak akan mendapatkan haid selama lamanya.
12 2) Hormonal Alat reproduksi wanita merupakan alat akhir (end organ) yang dipengaruhi oleh sistem hormonal yang komplek. Rangsangan yang datang dari luar masuk dipusat panca indra diteruskan melalui striaeterminalis menuju pusat yang disebut Pubertas Inhibitor dengan hambatan tersebut tidak tcrjadi rangsangan terhadap hipothalamus, yang akan memberikan rangsangan pada Hipofise Pars Posterior" sebagai Mother of gland (pusat kelenjar kelenjar). Rangsangan yang terus menerus datang dan di tangkap panca indera, dengan makin selektif dapat lolos menuju hipothalamus dan selanjutnya terus menuju hipotalamus dan selanjutnya rnenuju hipofise anterior (depan) mengeluarkan hormon yang dapat merangsang kelenjar untuk mengeluarkan hormon spesifiknya yaitu kelenjar tyroid memproduksi hormone tiroksin, kelenjar indung telur memproduksi hormon estrogen dan progesteron, sedangkan kelenjar adrenal menghasilkan hormon adrenalin Pengeluaran horrnon spesifik sangat penting untuk tumbuh kembang mental dan fisik (Manuaba, 1999). Perubahan yang berlangsung dalam diri seorang gadis pada masa pubertas dikendalikan oleh hipothalamus yakni suatu bagian tertentu bagian tertentu pada otak manusia. Kurang lebih sebelum gadis itu mengalami datang bulan atau haid, maka hipothalamus itu mulai menghasilkan semacam zat yang kita kenal sebagai faktor pelepasan. Faktor pelepasan itu berjalan menuju kelenjar otak,
13 selalu menghasilkan zat kimia, atau yang kita sebut sebagai hormon yang akan dilepaskannya. Hormon pertama yang dihasilkan adalah perangsang kantong rambut (FSH: Folikel Stimulating Hormon). Hormon ini merangsang pertumbuhan folikel yang mengandung sel telur dalam indung telur. Terangsang oleh FSH ini, maka folikel itu pun menghasilkan estrogen, yang membantu pertumbuhan pada bagian dada dan alat kemaluan gadis (Manuaba, 1999). 3) Penyakit Beberapa penyakit kronis yang menjadi penyebab terlambatnya haid diantaranya infeksi, kencing manis, asma, sick lecell, anemia. Kelainan ini menimbulkan berat badan yang sangat rendah sehingga datangnya haid akan tertunda atau tidak datang sama sekali. b. Faktor Eksternal 1) Gizi Status gizi dipengaruhi oleh 2 faktor yaitu konsumsi makanan dan kesehatan. Konsumsi makanan dipengaruhi oleh zat gizi dalam makanan, program pemberian makanan dalam keluarga, kebiasaan makan, pemeliharaan kesehatan, daya beli keluarga, lingkungan fisik dan sosial (Supariasa, 2002). Setiap orang dalam siklus hidupnya selalu membutuhkan dan mengkonsumsi berbagai bahan makanan yang mengandung zat gizi. Zat gizi mempunyai nilai yang sangat penting yaitu untuk memelihara proses tubuh dalam pertumbuhan dan perkembangan,
14 terutama bagi mereka yang masih dalam masa pertumbuhan (Soehardjo, 1990). 2) Pengetahuan Orang Tua Setiap anak perempuan yang mengalami tradisi kedewasaan atau mulai menampakkan tanda tanda pubertas terutama menarche akan mengalami kecemasan. Disinilah peran orang tua sangat dibutuhkan terutama ibu. Pengetahuan dan penjelasan dari orang tua tentang apa itu menarche akan mengurangi kecemasan pada anak perempuan. 3) Gaya Hidup Gaya hidup memang berperan penting. Pada orang orang yang mempunyai aktifitas olah raga yang sangat tinggi umumnya haid pertama kali datang terlambat. Kondisi ini kerap kali dialami atlit perempuan (Suhardjo, 1990). C. Kerangka Teori Faktor internal Hormonal Gizi Organ Reproduksi Penyakit Kronis Faktor eksternal Pengetahuan orang tua Gaya hidup Usia Menarche Gambar 2.2: Kerangka Teori (Sumber : Nelson, 1992)
15 D. Kerangka Konsep Variabel Bebas Variabel Terikat Status Gizi Usia Menarche Gambar 2.2: Kerangka Konsep E. Hipotesis Hipotesis dalam penelitian ini adalah ada hubungan status gizi dengan usia menarche siswi SMP N 1 Tanjung Brebes.