BAB I PENDAHULUAN. Kualitas suatu organisasi sangat bergantung pada mutu sumber daya

dokumen-dokumen yang mirip
MODUL PROSEDUR DAN PELATIHAN KERJA. Miftakhul Farida Susanti

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana diketahui bahwa Bangsa Indonesia, saat ini dihadapkan pada

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. Pegawai Negeri Sipil merupakan unsur utama sumber daya manusia yang

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 101 TAHUN 2000 TENTANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kelancaran penyelengaraan tugas pemerintah dan pembangunan

BUPATI POLEWALI MANDAR

BAB I PENDAHULUAN. sektor pemerintahan, turut bertanggung jawab atas keberhasilan dalam

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

BAB VII PENUTUP. Berdasarkan temuan data di lapangan dan analisis yang telah. dilakukan dengan melihat dari pembagian bidang jabatan, pendidikan

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 101 TAHUN 2000 TENTANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN PEGAWAl NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. informasi dan mengambil keputusan dengan cepat dan akurat. Kemampuan tersebut

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI, DAN KEBIJAKAN

MODUL PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PRAJABATAN GOLONGAN III

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI PANDEGLANG,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BKD KABUPATEN GRESIK 1

BAB I PENDAHULUAN. masuh belum cukupnya kualitas SDM yang menangani pembangunan. Disamping kualitas SDM, kualitas jenjang pendidikan di Dinas-dinas

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi jabatan dalam penyelenggaraan negara dan pembangunan. Untuk

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 101 TAHUN 2000 TENTANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Dalam reformasi birokrasi saat ini dan persaingan global mendorong

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB III GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

1. PENDAHULUAN. Perencanaan Dan..., Widyantoro, Program Pascasarjana, Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan suatu bangsa memerlukan dua asset utama yaitu sumber

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 101 TAHUN 2000 TENTANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR: 8 TAHUN 2003 TENTANG PEDOMAN UMUM PEMBINAAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN FUNGSIONAL

I. PENDAHULUAN. Perubahan yang terjadi dengan cepat dalam segala aspek kehidupan. sebagai dampak globalisasi memaksa organisasi pemerintah untuk

KEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR : 7 TAHUN 2003 TENTANG PEDOMAN UMUM PEMBINAAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TEKNIS

3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan sumber daya manusia aparatur yang memiliki kompetensi tersebut

BAB II PROFIL INSTANSI / LEMBAGA A. PROFIL BADAN KEPEGAWAIAN, PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

BAB I PENDAHULUAN. munculnya pergeseran dimensi pembangunan yang menitikberatkan pada pertumbuhan

I. PENDAHULUAN. sebagai dampak globalisasi memaksa organisasi pemerintah untuk

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 1994 TENTANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA DIKLAT TEKNIS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH BERBASIS AKRUAL ANGKATAN I

BAB II VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA

PETUNJUK PELAKSANAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PRAJABATAN BAGI CPNS GOLONGAN I DAN II KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2017

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB II TINJAUAN BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERTAHANAN. PNS. Pokok- Pokok. Pembinaan.

profesional, bersih dan berwibawa.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

3. Mewujudkan kesejahteraan, penghargaan, pengayoman dan perlindungan hukum untuk meningkatkan harkat dan martabat anggota 4.

3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam mencapai keberhasilan suatu instansi atau organisasi termasuk

Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Hal. Bab I Pendahuluan... 1 A. Latar Belakang... 1 B. Landasan Hukum... 3 C. Maksud dan Tujuan... 5

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 56 TAHUN 2013 TENTANG ORIENTASI CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN

PENINGKATAN KINERJA MELALUI PENYEMPURNAAN PEDOMAN ANALISIS JABATAN PADA SUBDIT ANJAB BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional yang diatur secara sistematis. Pendidikan nasional berfungsi

BAB I PENDAHULUAN. di segala bidang. Kenyataan tersebut menuntut profesionalisme sumber daya

2015 MANAJEMEN DIKLAT TEKNIS SUBSTANTIF DI BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEAGAMAAN BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. PUSDIKLAT PNS Pemerintahan Kabupaten Badung 1

PERATURANPEMERINTAH RI NOMOR 101 TAHUN 2000 TENTANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN PNS BAB I KETENTUAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaan. Pada Instansi pemerintahan kinerja biasa disebut sebagai sebuah

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan organisasi yang ideal, dan perlu mendapat perhatian dan

Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah ( Renstra SKPD )

BAB I PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia adalah aset atau unsur yang paling penting diantara

BAB I PENDAHULUAN. berwibawa (good gavernance) serta untuk mewujudkan pelayanan publik yang

bersih berwibawa, berdaya guna, bermutu tinggi dan sadar akan tugas serta tanggungjawabnya.

KERANGKAACUANKERJA KEGIATAN EVALUASI KINERJA PEJABAT PIMPINAN TINGGI, PEJABAT ADMINISTRATOR, DAN PEJABAT PENGAWAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI

VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN. "Terwujudnya peningkatan kualitas kinerja Biro Pemerintahan Provinsi

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan dan pengayoman pada masyarakat serta kemampuan professional dan

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 1994 TENTANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. misi dan tujuan yang telah ditetapkan. Secanggih apapun peralatan dan perangkat

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA BARAT,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 1994 TENTANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PENYELENGGARAAN ORIENTASI CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Untuk menciptakan sumber daya manusia yang optimal dan berkualitas

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak pernah lepas dari kehidupan

I. PENDAHULUAN. organisasi (Hasibuan, 2011:10). Walaupun suatu organisasi telah memiliki visi,

Bab IV Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, Strategi dan Kebijakan

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

2015, No e. bahwa berdasarkan sebagaimana dimaksud dalam huruf a sampai dengan huruf d, perlu menetapkan Peraturan Menteri Pertahanan tentang

RENCANA STRATEGIS BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI TAHUN BAB I PENDAHULUAN

PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR: 15 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN UMUM PEMBINAAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN FUNGSIONAL

BAB I PENDAHULUAN. bagi setiap organisasi, baik organisasi publik maupun organisasi swasta.

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. sebelumnya maka dihasilkan temuan sebagai berikut:

SAMBUTAN BUPATI MALINAU

IV. GAMBARAN UMUM. A. Sejarah Singkat Badan Kepegawaian Penddidikan dan Latihan. atas Undang-undang Nomor 8 tahun 1974 tentang Pokok-pokok kepegawaian

PENGARUH KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR BADAN KEPEGAWAIAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DAERAH KAB. BONE BOLANGO

BAB I PENDAHULUAN. kewajiban tersebut terdapat suatu tujuan yang sama yakni mengharapkan suatu

Kebijakan Bidang Pendayagunaan Aparatur Negara a. Umum

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. 4.1 Dasar Hukum Terbentuknya Badan Kepegawaian, Pendidikan, dan Latihan Kabupaten Lampung Selatan

KERANGKAACUANKERJA BADAN KEPEGAWAIAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN Doc KAK Sub Bid Jabatan Page 1

BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN, PENDAPATAN DAN ASSET DAERAH

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6,

PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI. kualitas sumber daya manusianya melalui penyelenggaraan diklat secara terus

ARAHAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI PADA ACARA

negara dilakukan untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan kepada masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan pemberian otonomi daerah yang dirumuskan dalam Undang-

B AB 1 PENDAHULUAN. keimigrasian yang berada di jajaran Kementerian Hukum dan HAM yang

KATA PENGANTAR. Tebing Tinggi, Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan SDM Kabupaten Empat Lawang,

I. PENDAHULUAN. Dalam rangka mewujudkan aparatur yang profesional seiring. dengan reformasi birokrasi diperlukan langkah-langkah konkrit dalam

KEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 193/XIII/10/6/2001 TENTANG PEDOMAN UMUM PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL

PETUNJUK PELAKSANAAN DIKLAT PRAJABATAN GOLONGAN III ANGKATAN XIV DAN XV TAHUN 2016 I. LATAR BELAKANG Calon Pegawai Negeri Sipil merupakan salah satu

BULETIN ORGANISASI DAN APARATUR

VISI, MISI, TUJUAN, RENCANA STRATEGI DAN KEBIJAKAN BADAN KEPEGAWAIAN, PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TAHUN

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kualitas suatu organisasi sangat bergantung pada mutu sumber daya manusia (SDM). Kualitas sumber daya manusia dapat menentukan kualitas organisasi dalam keberhasilan dan kegagalan organisasi dalam mencapai visi dan misi yang telah ditetapkan. Setiap organisasi harus mempersiapkan program yang berisi kegiatan yang dapat meningkatkan kemampuan dan profesionalisme SDM agar organisasi dapat bertahan dan berkembang sesuai dengan lingkungan organisasi. Untuk mencapai produktivitas yang maksimum, organisasi harus menjamin dipilihnya tenaga kerja yang tepat dengan pekerjaan serta kondisi yang memungkinkan mereka bekerja secara optimal. Peningkatan kualitas pegawai dapat menjamin keberhasilan tujuan organisasi. Bersaing dan berkembang, dapat dilakukan melalui pelaksanaan diklat (pendidikan dan pelatihan) bagi pegawai secara menyeluruh dalam suatu organisasi dari pegawai jajaran kepemimpinan sampai pada pegawai tingkat operasional, sebagaimana dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 101 Tahun 2000, yang antara lain menyatakan: bahwa untuk menciptakan sumber daya manusia aparatur yang memiliki kompetensi tersebut diperlukan peningkatan mutu profesionalisme, sikap pengabdian dan kesetiaan pada perjuangan bangsa dan negara, semangat kesatuan dan persatuan, dan pengembangan wawasan pegawai negeri sipil melalui pendidikan dan pelatihan jabatan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari usaha pembinaan pegawai negeri sipil secara menyeluruh.

2 Kebutuhan akan pendidikan dan pelatihan bagi pegawai muncul dengan adanya berbagai permasalahan yang dialami organisasi seperti pelayanan yang kurang memuaskan. Meskipun peraturan perundang-undangan di bidang kepegawaian telah mengamanatkan terwujudnya Pegawai Negeri Sipil sebagaimana diharapkan oleh masyarakat, namun demikian kenyataannya pegawai negeri sipil belum mampu memenuhi harapan tersebut. Pendidikan dan pelatihan sebagai suatu proses pembelajaran dalam organisasi yang mengarah pada perubahan sikap dan perilaku pegawai untuk memenuhi harapan kualifikasi kerja dan tuntutan perkembangan organisasi baik internal maupun eksternal. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 101 tahun 2000, disebutkan bahwa tujuan pendidikan dan pelatihan antara lain, meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap untuk dapat melakukan tugas jabatan secara profesional dengan dilandasi kepribadian dan etika PNS, sesuai dengan kebutuhan instansi, memantapkan sikap dan semangat pengabdian, yang berorientasi pada pelayanan, pengayoman dan pemberdayaan masyarakat, menciptakan kesamaan visi dan dinamika pola pikir. Hal tersebut senantiasa memberikan motivasi kepada pegawai agar lebih meningkatkan kualitas diri dengan mengikuti diklat. Kesenjangan yang ada antara kompetensi yang dimiliki sumber daya aparatur dengan kompetensi yang dipersyaratkan untuk melaksanakan tugas dan fungsi dalam suatu jabatan tertentu merupakan hal yang akan menjadi penghambat terhadap keberhasilan dalam mencapai suatu tujuan organisasi. Sumber daya aparatur tidak akan bisa bersaing jika tidak dilakukan usaha dalam pembekalan

3 keahlian, keterampilan maupun kompetensi yang memadai terkait dengan tugas dan fungsinya. Pendidikan dan pelatihan pegawai tidak akan berjalan efektif tanpa adanya tekad dari pegawai yang bersangkutan. Kebijakan pendidikan dan pelatihan umumnya memberikan kesempatan tetapi tidak memaksa para pegawai, sebab kebijakan yang sehat menghindari pemaksaan. Untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan selalu dipengaruhi oleh keinginan dari dalam diri pegawai itu sendiri. Sistem manajemen diklat dikelola dalam lingkup pendidikan dan pelatihan agar dapat memberikan pengaruh positif dalam lingkungan organisasi. Pendidikan dan pelatihan yang terencana secara tepat dan teratur akan dapat meningkatkan kemampuan dan keteampilan kerja yang sekaligus mengarah kepada peningkatan produktivitas kerja dalam istilah lain dapat dikatakan bahwa tingkat penghasilan sesorang meningkat dengan bertambahnya tingkatan pendidikan dan pelatihan (Tjiptoherijanto,1989). Badan Kepegawaian Daerah, Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Gorontalo dalam mewujudkan aparatur pemerintahan yang bersih, profesional dan sejahtera berkewajiban untuk mendukung agenda pembangunan nasional sebagaimana tertuang dalam Pasal 2 Peraturan Pemerintah No. 101 Tahun 2000, tentang Diklat Pegawai Negeri Sipil, salah satunya adalah dengan memfokuskan pada upaya peningkatan kualitas penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan dengan tugas menyusun kebijakan teknis di bidang pendidikan dan pelatihan dan pengembangan Pegawai Negeri Sipil sebagaimana yang diatur dalam peraturan perundang-undangan.

4 Meningkatkan produktivitas dan efektivitas Pegawai Negeri di lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Gorontalo, Badan Kepegawaian Daerah, Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Gorontalo telah mengupayakan kerjasama antara berbagai satuan kerja yang melaksanakan kegiatan pelatihan, juga meningkatkan tekat mencapai sasaran yang telah di tetapkan. Disamping itu, Badan Kepegawaian Daerah, Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Gorontalo mengupayakan manajemen pendidikan dan pelatihan dilakukan secara bertahap dan berkesinambungan agar dapat memberikan pengaruh positif dalam lingkungan organisasi, serta lancarnya koordinasi antara pimpinan dan bawahan sehingga organisasi dapat bergerak sebagai satu kesatuan yang utuh. Melalui pelaksanaan diklat, pegawai dapat memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang nantinya dapat sebagai modal untuknya dalam bekerja sehingga mampu meningkatkan kinerjanya dalam rangka pencapaian tujuan maupun pengembangan organisasi. Untuk itu, maka organisasi harus melaksanakan diklat yang efektif dalam rangka memenuhi kualitas pegawai. Namun, berdasarkan observasi awal, keterbatasan anggaran dan keterbatasan kompetensi penyelenggara pendidikan dan pelatihan di Badan Kepegawaian Daerah, Pendidikan dan Pelatihan kabupaten Gorontalo sehingga pelaksanaan manajemen diklat kurang optimal. Dalam pencapaian sasaran pendidikan dan pelatihan, diperlukan rancangan, implementasi maupun evaluasi yang tepat dan efektif dalam penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan. Pelatihan akan menciptakan suatu lingkungan dimana para pegawai dapat memperoleh atau mempelajari sikap, kemampuan, keahlian, pengetahuan maupun perilaku spesifik yang berhubungan dengan bidang pekerjaan

5 yang sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya (tupoksi). Pelatihan biasanya terfokus pada penyediaan keahlian khusus bagi para pegawai atau membantu mereka membenahi kelemahan kinerja mereka (Simamora, 2006:272). Dalam rangka peningkatan efektifitas diklat sebagai instrumen pembinaan penyelenggaraan pemerintahan daerah, maka perlu diupayakan dilakukan pembenahan terhadap manajemen pendidikan dan pelatihan dengan demikian, Badan Kepegawaian Daerah, Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Gorontalo akan mampu menjadi daya ungkit (laverage) yang paling kuat dalam rangka mewujudkan sosok Pegawai Negeri Sipil Provinsi Gorontalo yang kompeten dan professional menuju birokrasi yang berkualitas dalam menyambut Masyarakat Ekonomi ASEAN. Hal tersebut membuat penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Efektivitas Pengelolaan Pendidikan dan Pelatihan di Badan Kepegawaian Daerah, Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Gorontalo. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan, maka masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana perencanaan program pendidikan dan pelatihan di Badan Kepegawaian Daerah, Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Gorontalo? 2. Bagaimana pelaksanaan program pendidikan dan pelatihan di Badan Kepegawaian Daerah, Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Gorontalo? 3. Bagaimana evaluasi pelaksanaan pendidikan dan pelatihan di Badan Kepegawaian Daerah, Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Gorontalo?

6 C. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1. Perencanaan program pendidikan dan pelatihan di Badan Kepegawaian Daerah, Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Gorontalo. 2. Pelaksanaan program pendidikan dan pelatihan di Badan Kepegawaian Daerah, Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Gorontalo. 3. Evaluasi pelaksanaan program pendidikan dan pelatihan di Badan Kepegawaian Daerah, Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Gorontalo. D. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diupayakan dapat memberikan manfaat sebagai berikut. 1. Bagi Pemerintah Kabupaten Gorontalo khususnya BKD-Diklat diharapkan menjadi bahan masukan terkait diklat PNS dilingkungan Kabupaten Gorontalo demi kemajuan daerah. 2. Bagi peserta Diklat dapat memberikan pengetahuan terkait dengan pentingnya mengikuti pelatihan, juga dapat memberikan motivasi untuk terus meningkatkan pengetahuan, kemampuan maupun keterampilan peserta Diklat. 3. Bagi Peneliti sebagai pengetahuan dalam memperkaya wawasan dan kajian tentang manajemen diklat, serta peneliti berharap hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan rujukan bagi mahasiswa lain yang akan meneliti terkait manajemen pendidikan dan pelatihan.