BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Muslim dalam pembagian India-Pakistan dalam kurun waktu Merujuk

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. dalam periode , yang ditandai dengan munculnya konflik-konflik

BAB II KAJIAN PUSTAKA. terhadap berbagai tulisan terdahulu dari para pakar sejarah dan politik yang

2015 DAMPAK DOKTRIN BREZHNEV TERHADAP PERKEMBANGAN POLITIK DI AFGHANISTAN

BAB I PENDAHULUAN. India dan Pakistan merupakan dua negara yang terletak di antara Asia

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

DIKTAT PERGERAKAN KEMERDEKAAN RAKYAT INDIA. Diktat Sejarah Asia Selatan Baru Disusun Oleh : Supardi, S.Pd.

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. berdasarkan uraian pada bagian sebelumnya mengenai Kontroversi Penentuan Pendapat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Veygi Yusna, 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Nurhidayatina, 2013

BAB III METODE PENELITIAN. Bab ini memaparkan mengenai metode dan prosedur penelitian yang telah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Komunisme dan Pan-Islamisme

BAB I PENDAHULUAN. Negara eropa yang paling lama menjajah Indonesia adalah Negara Belanda

BAB I PENDAHULUAN. Gerakan Revolusi merupakan perlawanan penjajah terhadap Indonesia.

KISI KISI UJIAN SEKOLAH BERBASIS KOMPUTER TAHUN NO. KOMPETENSI DASAR KLS NO SOAL Memahami corak kehidupan masyarakat pada zaman praaksara

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

KISI-KISI PEDAGOGIK UKG 2015 SEJARAH STANDAR KOMPETENSI GURU KOMPETENSI GURU MATA PELAJARAN/KELAS/KEAHLIAN/BK

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Dinamika hubungan sipil dan militer pada masa Demokrasi Liberal (1950-

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Adnan Hidayat, 2015

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

66. Mata Pelajaran Sejarah untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA)

BAB I PENDAHULUAN. berposisi di baris depan, sebagai komunitas sosial yang memotori perwujudan

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. permasalahan penelitian yang terdapat pada bab 1. Beberapa hal pokok yang

PEMETAAN STANDAR ISI

I. PENDAHULUAN. dalamnya. Untuk dapat mewujudkan cita-cita itu maka seluruh komponen yang

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Bab ini berisi interpretasi penulis terhadap judul skripsi Penerimaan Asas

LATAR BELAKANG, PROSES, DARI KONFLIK ANTARA INDIA DENGAN PAKISTAN SEMPAI SAAT INI. Oleh: Yasir M Hadi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Sejak masuknya bangsa Belanda dan tata-hukumnya di nusantara tahun 1596

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

5. Materi sejarah berguna untuk menanamkan dan mengembangkan sikap bertanggung jawab dalam memelihara keseimbangan dan kelestarian lingkungan hidup.

2015 KAJIAN PEMIKIRAN IR. SUKARNO TENTANG SOSIO-NASIONALISME & SOSIO-DEMOKRASI INDONESIA

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian di lapangan mengenai dinamika Partai

PEDOMAN PRAKTIKUM.

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Terdapat beberapa hal yang penulis simpulkan berdasarkan permasalahan yang

2015 DAMPAK PERANG AUSTRO-PRUSIA TERHADAP HUBUNGAN POLITIK AUSTRIA DAN HONGARIA

2015 PERANAN PEREMPUAN DALAM POLITIK NASIONAL JEPANG TAHUN

2015 KETERLIBATAN AUSTRALIA DALAM PERANG VIETNAM

BAB I PENDAHULUAN. Setelah Indonesia merdeka secara de facto dan de jure, maka Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. dimatangkan oleh berbagai pergerakan yang bersifat nasional di daerah-daerah.

BAB I PENDAHULUAN. paham kebangsaan di Indonesia, Islam menjadi salah satu katalisator dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Rubi Setiawan, 2013

KISI-KISI MATERI PLPG MATA PELAJARAN SEJARAH INDONESIA. Standar Kompetensi Guru (SKG) Kompetensi Guru Mata Pelajaran (KD)

BAB V KESIMPULAN. serangan Paris oleh kaum Islamis dengan pandangan-pandangan SYRIZA terhadap

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN. Bab ini merupakan kesimpulan dari penulisan skripsi yang berjudul MILITER

PERATURAN DAERAH PROVlNSl KALIMANTAN BARAT NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG

DOKUMEN PERKULIAHAN SEMESTER GANJIL 2013/2014. Nomor Dokumen : Garis-garis Besar Program Perkuliahan (GBPP)

Adela Siahaan dan Siti Jubaedah Pendidikan Sejarah, FKIP-UNRIKA

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI

1.1 Latar Belakang Masalah

LEONARD PITJUMARFOR, 2015 PELATIHAN PEMUDA PELOPOR DALAM MENINGKATKAN WAWASAN KESANAN PEMUDA DI DAERAH RAWAN KONFLIK

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan penderitaan bagi masyarakat Korea. Jepang melakukan eksploitasi

BAB I. PENDAHULUAN. bangsa Indonesia setelah lama berada di bawah penjajahan bangsa asing.

PARTAI POLITIK DAN KEBANGSAAN INDONESIA. Dr. H. Kadri, M.Si

66. Mata Pelajaran Sejarah untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA)

BAB IV PENUTUP. bab sebelumnya, selanjutnya pada bab ini terdapat beberapa poin

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemilu 1955 merupakan pemilihan umum pertama dengan sistem multi partai yang dilakukan secara terbuka,

KEKUASAAN PEMERINTAH NEGARA MENURUT UUD NRI 1945 PERKEMBANGAN DAN DINAMIKANYA

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Pada bab terakhir dalam penulisan skripsi ini akan dituangkan kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

KISI-KISI SOAL UJIAN SEKOLAH SEJARAH INDONESIA SMK NEGERI 3 JEPARA TAHUN PELAJARAN 2016/2017

BAB I PENDAHULUAN. suatu persamaan-persamaan dan berbeda dari bangsa-bangsa lainnya. Menurut Hayes

Nasionalisme Liberalisme Sosialisme Demokrasi Pan-Islamisme

BAB I PENDAHULUAN. media visual yang bekerja dengan gambar-gambar, simbol-simbol, dan

mengakibatkan potensi ancaman dan esklasi konflik. Eskalasi konflik di kawasan mulai terlihat dari persaingan anggaran belanja militer Cina, Korea

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka beberapa hal. yang dapat disimpulkan di antaranya adalah :

Amerika Tanam Pengaruh di Asia Sejak Desember 1949

RELEVANSI TEORI MARHAENISME DALAM MENJAWAB TANTANGAN ZAMAN DI ERA KAPITALISME GLOBAL SKRIPSI ANWAR ILMAR

Burma mempunyai catatan tersendiri dalam sejarah Burma karena AFPFL BAB V. Kesimpulan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

yang korup dan lemah. Berakhirnya masa pemerintahan Dinasti Qing menandai masuknya Cina ke dalam era baru dengan bentuk pemerintahan republik yang

I. PENDAHULUAN. Dalam masa diadakan perluasan untuk menemukan daerah daerah baru, dan

DAFTAR PUSTAKA. Abdulgani, H. Roeslan, Ganyang Setiap Bentuk Neo-Kolonialisme yang Mengepung Republik Indonesia, dalam Indonesia, 1964-B

DESKRIPSI MATAKULIAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU KEPENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI

BAB I PENDAHULUAN. dikehendaki. Namun banyak pula yang beranggapan bahwa politik tidak hanya

MENGANALISIS SISTEM PEMERINTAHAN DI BERBAGAI NEGARA

KISI-KISI SOAL PENILAIAN AKHIR SEMESTER 1

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

I. PENDAHULUAN. sejak jaman kemerdekaan berkali-kali menghadapi ujian. Pada tahun

LOMBA MENULIS ESAI PSBDK XI 2013 Term of Reference Dayak dalam Perbincangan Masa Kini

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dian Ahmad Wibowo, 2014

BAB VI KESIMPULAN. kemasyarakatan yang bercorak Islam Modernis. Meskipun bukan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Periode perjuangan tahun sering disebut dengan masa

BAB I PENDAHULUAN. Adam Jamaluddin, 2014 Gejolak patani dalam pemerintahan Thailand Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.

BAB I PENDAHULUAN. Bulan September tahun 1948 merupakan saat-saat yang tidak akan

RANI PURWANTI KEMALASARI SH.MH. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Program Studi MANAJEMEN.

BAB I PNDAHULUAN. Jepang dalam Perang Raya Asia Timur tahun Namun, ditengah tengah

BAB V KESIMPULAN. Indonesia dalam Dewan Keamanan PBB. Agresi Militer Belanda II. mengadakan diplomasi lewat jalan perundingan. Cara diplomasi ini

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. telah berupaya meningkatkan mutu pendidikan. Peningkatan pendidikan diharapkan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Upaya meningkatkan kualitas pendidikan terus-menerus dilakukan baik

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG KONFLIK

BAB IV PENUTUP. Hal itu dikarenakan kemunculannya dalam isu internasional belum begitu lama,

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Rinrin Desti Apriani, 2013

BAB V PENUTUP KESIMPULAN. Rangkaian perjalanan sejarah yang panjang terhadap upaya-upaya dan

BAB V PENUTUP. telah dikaji oleh banyak sejarawan. Hubungan historis ini dilatarbelakangi dengan

Transkripsi:

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1. Kesimpulan Penulis pada bagian ini akan memaparkan beberapa kesimpulan yang menjadi poin utama dalam pembahasan mengenai peranan Partai Kongres dan Liga Muslim dalam pembagian India-Pakistan dalam kurun waktu 1935-1947. Merujuk pada rumusan permasalahan yang telah dibuat pada bab pertama, penulis menarik kesimpulan-kesimpulan sebagai berikut: Pertama, India Government Act 1935 merupakan pemicu timbulnya ketegangan politik antara Partai Kongres dan Liga Muslim di antara dua konflik komunal antara Hindu dan Muslim. Terpecahnya India menjadi dua negara dominion disebabkan oleh konflik-konflik politik yang terjadi antara Partai Kongres dan Liga Muslim selama kurun waktu 1935-1947. Pada dasarnya pembagian India tidak akan terjadi apabila terdapat kerja sama yang baik antara Partai Kongres dan Liga Muslim dalam menyikapi India Government Act 1935. Kedua, terdapat dua kesalahan dari upaya politik Partai Kongres yang menyebabkan Liga Muslim tidak memiliki simpati sedikit pun pada partai ini, dan tetap kukuh pada pendiriannya untuk mendirikan Pakistan lepas dari India. Kesalahan pertama terletak pada Partai Kongres yang terlalu mendominasi pemerintahan provinsi antara tahun 1937-1939 dan tidak memberikan ruang sedikit pun bagi Liga Muslim untuk turut bagian dalam pemerintahan. Politik Hinduisme yang dilakukan Partai Kongres dalam pemerintahan-pemerintahan

provinsi yang dikuasainya menyebabkan munculnya kekhawatiran yang besar di antara golongan Muslim, sehingga mendorong mereka bersatu di bawah panji Liga Muslim untuk mendirikan negara tersendiri Pakistan. Kesalahan berikutnya terletak pada saat Partai Kongres memutuskan meninggalkan pemerintahan provinsi dan melakukan aksi protes menentang Mission Cripps. Partai Kongres hanya memperhitungkan emosi politiknya terhadap Inggris dengan melakukan aksi non-koperatif, mereka mengabaikan potensi ancaman yang datang dari dalam. Pertumbuhan Liga Muslim yang melonjak drastis dari tahun 1940 sampai dengan 1946, selama aktifitas politik Partai Kongres terhenti sejak tahun 1942 setelah dua pemimpinnya yang paling dominan yaitu Gandhi dan Nehru ditangkap oleh Inggris. Ketiga, peranan politik Partai Kongres dan Liga Muslim dalam pembagian India menjadi dua negara dominion terlihat dalam tiga aspek; pertama sistem elektoral terpisah dalam India government Act 1935 telah mengantarkan bangsa India ke dalam sistem dwi partai dengan munculnya Partai Kongres dan Liga Muslim yang unggul secara nasional, mengalahkan partai-partai lokal yang terdapat di 11 provinsi yang ada di India; Kedua, keberhasilan Partai Kongres dan Liga Muslim dalam pemilihan provinsi tahun 1945-1946 mengantarkan mereka untuk mewakili bangsa India berunding dengan Inggris menyiapkan kemerdekaan India dalam konferensi Simla 1946; Ketiga, Inggris membagi India menjadi dua negara dominion, karena Partai Kongres dan Liga Muslim gagal menciptakan konsensus dalam membentuk Uni India sesuai dengan skema yang ditawarkan oleh Inggris dalam Misi Kabinet di Simla pada bulan Mei 1946.

Keempat, pembagian India-Pakistan pada tahun 1947 telah berdampak munculnya permasalahan baru antara kedua negara dominion tersebut. Permasalahan dibidang politik yaitu dengan terjadi perebutan wilayah antara India dan Pakistan, terutama di tiga kawasan yaitu Junagadh, Hidrabad, dan Jammu Kashmir. Sedangkan dalam bidang sosial, proses pembagian kawasan Benggala dan Punjab telah memicu berbagai aksi kekerasan, pembunuhan, dan pembataian antara tiga kelompok komunal yaitu Muslim, Hindu, dan Sikh. 5.2. Rekomendasi Pembahasan dalam skripsi ini menggambarkan sebuah kondisi awal yang mengenai terbentuknya dua negara baru yaitu India dan Pakistan pasca berakhirnya kolonialisme Inggris di India. Peranan Partai Kongres dan Liga Muslim dalam perpolitikan India dalam kurun waktu 1935-1947 telah mengantarakan pada pembagian India menjadi dua negara dominion. Penulis merekomendasikan beberapa tema yang dikembangkan pada penelitian selanjutnya dari hasil penelitian ini. Bagi yang berminat untuk membahas mengenai perpolitikan India pasca kemerdekaan dapat dibahas mengenai: Dampak yang ditimbulkan pasca pembagian penduduk Muslim dan Hindu di dua provinsi yang di pecah (Benggala dan Punjab) yang dilakukan oleh pemerintah dua negara (India-Pakistan) terhadap timbulnya konflik-konflik horizontal (Hindu dan Muslim). Dapat juga dilakukan studi komparasi mengenai Perkembangan skema sistem parlementar Inggris di antara dua Negara dominion India dan Pakistan pasca pembagian tahun 1947. Pembangunan India pasca kemerdekaan juga tidak akan lepas dari munculnya tokoh-tokoh kuat yang berpengaruh besar dalam

membangun flat-form (kerangka dasar) dalam pemerintahan India selanjutnya. Selain itu juga menarik untuk dikaji mengenai peranan para tokoh-tokoh yang tampil pasca kemerdekaan seperti Nehru, Prasad, dll. dalam membangun India yang porak-poranda pasca pembagian 1947. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai materi pengaiaan dalam mengembangkan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) di SMA kelas XI IPS Semester II dan XII IPS di SMA Semester II: SK 2. Menganalisis perkembangan bangsa Indonesia sejak masuknya pengaruh Barat sampai dengan pendudukan Jepang. KD 2. 1. Menganalisis hubungan antara perkembangan paham-paham baru dan transformasi sosial dengan kesadaran dan pergerakan kebangsaan. Indonesia dalam fase perjuangan kemerdekaannya melawan kolonialisme Belanda juga sempat melakukan perjuangan konstitusional yang melibatkan berbagai elemen pemerintahan baik di dewan eksekutif maupun legislatif. Perbedaannya Indonesia melakukan perjuangan parlemen tersebut dalam upaya memperoleh pengakuaan secara de jure sebagai bangsa yang berdaulat dari Belanda dan untuk mempertahankan kawasan-kawasan nusantara yang masuk dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia. Perbedaan dan persamaan yang terdapat antara pergerakan kemerdekaan di India dan Indonesia dapat dijadikan wacana pembanding dalam memahami karakteristik sebuah bangsa dalam mendalami nilai-nilai kebangsaan. Wawasan siswa dapat lebih luas dalam memandang arti nasionalisme, perjuangan kemerdekaan, dan pentingnya menjaga persatuaan dalam membangun sebuah bangsa. Perpecahan di India dapat dijadikan sebagai potret pelajaran,

bahwa bangsa kita pun berpotensi untuk mengalami hal yang sama (konflik dan disintegrasi bangsa) apabila nilai-nilai persatuan itu tidak dapat dijaga dan dipertahankan baik oleh bangsa Indonesia. Penulis memandang bahwa muatan nilai-nilai perjuangan kemerdekaan dalam proses historis tersebut tidak akan lekang oleh zaman. Banyak hal yang dapat dipetik dari kajian dalam skripsi ini yang dapat dijadikan sebagai bahan pembejaran sejarah di sekolah sehingga dapat lebih membuka perspektif siswa tentang arti dari perjuangan kemerdekaan, nilai-nilai kemerdekaan, dan sebuah usaha keras dalam mencapai tujuan seperti yang telah dilakukan oleh para pendahulu, yaitu para pejuang kemerdekaan yang banyak mengorbankan kepentingan-kepentingan pribadinya untuk mewujudkan cita-cita yang mulia. Pembahasan dalam skripsi ini masih sangat relevan sampai saat ini jika dikaitkan dengan pembelajaran baik di tingkat sekolah maupun universitas, atau diskusidiskusi dan studi-studi khusus mengenai sejarah kemerdekaan India.