PROSEDUR TETAP PERSIAPAN KERJA IN VITRO DI LABORATORIUM

dokumen-dokumen yang mirip
PROSEDUR TETAP PERSIAPAN KERJA IN VITRO DI LABORATORIUM

PROSEDUR TETAP UJI KOMBINASI DENGAN AGEN KEMOTERAPI

CANCER CHEMOPREVENTION RESEARCH CENTER FAKULTAS FARMASI UGM

CANCER CHEMOPREVENTION RESEARCH CENTER FAKULTAS FARMASI UGM

PROSEDUR TETAP UJI PENGAMATAN PROLIFERASI SEL (DOUBLING TIME)

CANCER CHEMOPREVENTION RESEARCH CENTER FAKULTAS FARMASI UGM

PROSEDUR TETAP PENGAMATAN APOPTOSIS DENGAN METODE DOUBLE STAINING

CANCER CHEMOPREVENTION RESEARCH CENTER FARMASI UGM

PROSEDUR TETAP PENGAMATAN EKSPRESI PROTEIN DENGAN METODE IMUNOSITOKIMIA

CANCER CHEMOPREVENTION RESEARCH CENTER FAKULTAS FARMASI UGM. Dokumen nomor : CCRC Tanggal : Mengganti nomor : - Tanggal : -

CANCER CHEMOPREVENTION RESEARCH CENTER FAKULTAS FARMASI UGM

CANCER CHEMOPREVENTION RESEARCH CENTER FAKULTAS FARMASI UGM

UJI ANTIKARSINOGENESIS IN VIVO

Dokumen nomor : CCRC Tanggal : 23 April 2013 Mengganti nomor : CCRC Tanggal : 26 Februari 2009

Dokumen nomor : CCRC Tanggal : 23 April 2014 Mengganti nomor : CCRC Tanggal : 26 April 2012

CANCER CHEMOPREVENTION RESEARCH CENTER FAKULTAS FARMASI UGM

PROTOKOL IN VITRO NO. JENIS PROTOKOL SUMBER TGL. DIBUAT 1 PERSIAPAN KERJA IN VITRO DI LABORATORIUM 2 PEMBUATAN MEDIA KULTUR LENGKAP (MK) 28/02/08

PROSEDUR TETAP OPERASI OVARIEKTOMI TIKUS

BAB III METODE PENELITIAN. Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga, Surabaya.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitaian ini di lakukan di Laboratorium Kultur Jaringan Tumbuhan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Pengaruh Vitamin E (α-tocoferol) Terhadap Kerusakan,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. primer sel otak fetus hamster ini merupakan penelitian eksperimental yang

Sitotoksisitas Ekstrak Spons Laut Aaptos suberitoides Terhadap Siklus Sel Kanker HeLa

BAB I KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kultur Jaringan Tumbuhan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh Vitamin E (α-tokoferol) terhadap persentase

BAB III METODE PENELITIAN. asiatica L.) terhadap Pertumbuhan Sel Hepar Baby hamster yang Dipapar 7.12-

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan November sampai Desember 2011

Kegiatan Pembelajaran 5: Prinsip dan prosedur kerja Peralatan Laboratorium

III. METODE PENELITIAN. Stasiun Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap proliferasi sel ginjal fetus hamster yang dikultur primer merupakan

Tinjauan Praktikum. vii

BAB III METODE PENELITIAN. Jurusan Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Maulana

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan 2

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini di lakukan di Laboratorium Kultur Jaringan Tumbuhan Jurusan

STANDARD OPERATIONAL PROCEDURE (SOP) MIKROSKOP

II. MATERI DAN METODE PENELITIAN. 1.Materi, Lokasi, dan Waktu Penelitian

PETUNJUK PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI. Disusun oleh : Dr. Henny Saraswati, M.Biomed PROGRAM STUDI BIOTEKNOLOGI FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di laboratorium Kultur Jaringan Tumbuhan Jurusan

IV. KULTIVASI MIKROBA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di laboratorium Plant Physiology and Culture

MATERI DAN METODE. Kasim Riau yang beralamat di Jl. HR. Soebrantas KM 15 Panam, Pekanbaru.

TATA CARA PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Kultur In Vitro Fakultas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Laboratorium terpadu Kultur jaringan Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas

III. METODE PENELITIAN A.

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 8. Penggunaan Alat Dan Bahan Laboratorium Latihan Soal 8.4

BAB III METODE PENELITIAN. Maulana Malik Ibrahim Malang pada bulan Januari-Juli 2014.

ASISTENSI PRAKTIKUM BIOTEKNOLOGI FARMASI. Endah Puspitasari

BAB III METODE PENELITIAN. pengaruh ekstrak daun sirsak (Annona muricata Linn) terhadap kultur primer sel

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilakukan di Laboratorium Penyakit Tanaman, Fakultas Pertanian,

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan acak lengkap (RAL) faktorial dengan 2 faktor yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang uji sitotoksisitas rebusan daun sirsak (Annona muricata L)

II. MATERI DAN METODE PENELITIAN. agar, arang, NaOH, HCl dan akuades. spirtus, timbangan analitik, beker gelas, LAF vertikal.

BAB III BAHAN DAN METODE. Percobaan dilaksanakan di Laboratorium Kultur Jaringan Teknologi

BAB III METODE PENELITIAN. laboratoris murni yang dilakukan secara in vitro. Yogyakarta dan bahan uji berupa ekstrak daun pare (Momordica charantia)

BAB III METODE PENELITIAN. Tanaman cabai rawit (Capsicum frutescens L.) varietas Dewata F1

II. MATERI DAN METODE PENELITIAN. 1.Materi, Lokasi dan Waktu Penelitian

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang populasi bakteri dan keberadaan bakteri gram pada

BAB III METODE PENELITIAN. terdiri atas 5 perlakuan dengan 3 ulangan yang terdiri dari:

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksplorasi yang dilakukan dengan cara

PENGOPERASIAN INCUBATOR RED LINE

MODUL 1 PENGENALAN ALAT LABORATORIUM MIKROBIOLOGI

2. Prosedur Isolasi ke Media Padat

BAB 4 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan penelitian

III. METODE PENELITIAN

III. MATERI DAN METODE

BAB III METODE PENELITIAN. diperoleh dari perhitungan kepadatan sel dan uji kadar lipid Scenedesmus sp. tiap

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

Nova Nurfauziawati

BAB III METODE PENELITIAN. diperoleh dari perhitungan kepadatan sel dan uji kadar lipid Scenedesmus sp. tiap

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada tanggal Januari 2011 Maret 2011

BAB III METODE PENELITIAN. konsentrasi limbah cair tapioka (10%, 20%, 30%, 40%, 50% dan 0% atau kontrol)

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial yaitu pemberian

Petunjuk Praktikum Mikrobiologi. Disusun Oleh : Drs. Ali Kusrijadi, M.Si.

METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei sampai dengan Juni 2012

BAB III METODE PENELITIAN

LAMPIRAN. Sterilisasi. Pembuatan Media. Sterilisasi Media. Inisiasi Kalus HASIL

Rumus untuk membuat larutan klorin 0,5% dari larutan konsentrat berbentuk cair :

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal juli 2012.

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian mengenai penambahan starter ekstrak nanas dengan level berbeda

II. METODOLOGI PENELITIAN. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana,

Oleh Mochamad Nurcholis. Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya 2013

BAB III METODE PENELITIAN. penambahan sukrosa dalam media kultur in vitro yang terdiri atas 5 variasi

BAB III METODOLOGI. III. 1 Alat dan Bahan Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam proses pembuatan sabun pencuci piring ialah :

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Botani, Jurusan Biologi, Fakultas

BAB III. METODE PENELITIAN

Dokumen nomor : CCRC Tanggal : 14 Mei 2014 Mengganti nomor : - Tanggal : -

LAMPIRAN. Persiapan alat alat dan. bahan- bahan. Sterilisasi. Pembuatan Media. Sterilisasi Media. Sterilisasi Eksplan.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus sampai Oktober 2011, di

BAB IV METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan mulai bulan Maret sampai Juli 2014 di

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN AGRIBISNIS PERBENIHAN DAN KULTUR JARINGAN TANAMAN

in. BAHAN DAN METODE Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium Fisiologi dan Kultur Jaringan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi

Transkripsi:

Halaman CANCER CHEMOPREVENTION RESEARCH CENTER FAKULTAS FARMASI UGM Dokumen nomor : -02-001-00 Tanggal : Mengganti nomor : - Tanggal : - URAIAN DIBUAT OLEH DIPERIKSA OLEH DIPERIKSA OLEH DISETUJU OLEH Jabatan Staff Staf Supervisor Pimpinan Paraf Nama Adam Hermawan Aditya Fitriasari Muthi Ikawati Edy Meiyanto Tanggal PROSEDUR TETAP PERSIAPAN KERJA IN VITRO DI LABORATORIUM DAFTAR ISI HALAMAN DAFTAR ISI A. RIWAYAT REVISI DOKUMEN 1 B. TUJUAN 1 C. PENDAHULUAN 2 D. OPERASIONAL 2

A. RIWAYAT REVISI DOKUMEN No Dokumen Tanggal Dibuat Diperiksa Diperiksa - Endah P Septi Riris Istighfari J Staff Supervisor Isi Menggunakan format lama Belum ada penomoran dokumen Belum ada prosedur pencatatan pada buku komunikasi harian No Tanggal Dibuat Diperiksa Diperiksa Dokumen -02- Adam Aditya Muthi 001-00 Hermawan Fitriasari Ikawati Staff Staff Supervisor Isi Menggunakan format baru Sudah ada penomoran dokumen Menyebutkan prosedur pencatatan pada buku komunikasi harian Disetujui Edy Meiyanto Pimpinan Disetujui Edy Meiyanto Pimpinan B. TUJUAN Mengatur standar kerja persiapan kerja laboratorium in vitro. C. PENDAHULUAN Kultur sel, khususnya kultur sel kanker banyak digunakan sebagai model penelitian in vitro untuk uji toksisitas senyawa secara in vitro guna penelusuran senyawa aktif dari bahan alam untuk mencari obat baru khususnya senyawa kemopreventif. Persiapan kerja yang baik diperlukan agar diper kultur sel yang bagus yang dapat digunakan dalam penelitian sehingga memberikan ketepatan dalam analisis data. D. OPERASIONAL 1. MEMASUKI LAB 1. Siapkan kamera dan log book penelitian Pastikan log book sudah dibawa, dan baterai serta memori kamera cukup untuk melakukan pemotretan selama kerja lab. 2. Letakkan tas dan jaket dalam loker Pastikan loker selalu terkunci penyimpanannya 3. Cucilah tangan sebelum mulai bekerja Pastikan Anda mencuci tangan dengan sabun

4. Kenakan jas lab, masker dan sarung tangan Pastikan Anda selalu memakai jas lab selama bekerja di laboratorium Masker dan sarung tangan digunakan untuk menghindari terjadinya kontaminasi dan paparan bahan yang berbahaya (misal: saat menimbang MTT yang bersifat karsinogenik) 5. Bacalah buku komunikasi kerja lab in vitro sebelum melakukan kerja lab 6 Lepaskan sepatu saat akan memasuki ruangan kerja Periksa progress report dari pekerjaan sebelumnya Jika perlu action plan segera lakukan sebelum Anda melakukan kegiatan lainnya Catat rencana kerja yang akan Anda lakukan pada hari tersebut - 2. PEMERIKSAAN KONDISI KULTUR SEL 1. Semprotkan alkohol 70 % ke tangan Anda Pastikan alkohol sudah merata 2. Keluarkan sel dari inkubator, lalu amati kondisi sel serta kemungkinan kontaminasi bakteri atau jamur Pastikan Anda mengetahui bahwa kondisi sel siap untuk digunakan sebelum melakukan pekerjaan di lab. Lakukan pengamatan pada Inverted microscope Matikan lampu mikroskop (kembalikan ke posisi-0 dahulu) setiap kali selesai menggunakan. Dokumentasikan (foto) sel setiap akan melakukan treatment (misal sebelum perlakuan senyawa uji dan setelah MTT) dengan cara memotret melalui kamera digital yang diletakkan ke lensa okuler dari mikroskop inverted tersebut Jika kondisi sel tidak siap untuk digunakan, lakukan dokumentasi terhadap sel, segera laporkan pada Supervisor atau Pimpinan Jika terjadi kontaminasi sel, segera

3. Jika kondisi sel sudah OK (70-80% konfluen) sel siap diperlakukan dengan senyawa uji, segera masukkan kembali sel ke dalam inkubator 4. Inkubator digunakan untuk inkubasi sel (menyimpan sel). keluarkan dari inkubator dan buang sel serta laporkan pada Supervisor atau Pimpinan Jangan terlalu lama meletakkan sel di luar inkubator. Jangan membuka inkubator terlalu lama karena akan menurunkan kadar CO 2 di dalamnya. Kendorkan tutup flask jika akan dimasukkan inkubator. Letakkan flask dengan posisi ujung flask berada di sisi dalam inkubator. 3. STERILISASI LAF Sterilisasi LAF dengan UV, hanya dilakukan jika kondisi sel sudah siap untuk ditreatment. 1. Nyalakan UV untuk sterilisasi LAF selama Jika memungkinkan, UV juga tidak kurang dari 20 menit. peralatan yang akan digunakan 2. Matikan lampu UV, buka penutup LAF, dan nyalakan lampu biasa. 3. Semprot permukaan meja LAF dengan alkohol 70 % dan keringkan dengan tisu. 4. Nyalakan lampu spiritus. Jika isi spiritus habis, isi kembali terlebih dahulu. 5. Masukkan alat dan bahan yang akan digunakan ke dalam LAF (bahan-bahan jangan ikut di-uv). Jangan berada di depan LAF saat udara laminar akan berhembus dari LAF. Jika saat ke lab LAF sudah dinyalakan, tidak perlu di-uv lagi, tetapi tetap semprot dengan alkohol. Jangan gunakan lampu spiritus jika spiritus tinggal sedikit. Api digunakan untuk memanaskan ujung pipet, tip, tutup plate atau disk, dan segala macam tutup botol, conical tube, dan mulut botol serta mulut conical tube sebelum dituang atau ditutup kembali. Hal ini dilakukan untuk menjaga sterilitas selama kerja. Semprot semua peralatan dan botol bahan dengan alkohol 70% sebelum dimasukkan ke dalam LAF.

6. LAF maksimal dipakai 2 orang secara bersamaan. Semprot juga kedua tangan setiap kali akan bekerja di LAF jika kedua tangan sempat keluar dari LAF. 4. PERSIAPAN PERLENGKAPAN KERJA. Persiapan perlengkapan kerja dapat dilakukan sambil menunggu sterilisasi LAF dengan UV. 1. Siapkan lampu spiritus, semprotan alkohol 70 %, mikropipet, tisu gulung, korek, spidol marker, tempat buangan basah, dan tempat Buangan basah adalah tempat pembuangan alat yang terkena cairan dan peralatan yang dapat buangan kering (dilapisi plastik bening) dicuci lagi misal pipet pasteur, sebelum memasuki ruangan kerja. conical tube dan tabung reaksi. Buangan kering adalah tempat pembuangan alat yang tidak terkena cairan dan dapat langsung dibuang 2. Siapkan peralatan steril (botol duran, conical, tip, tabung reaksi kecil, dll. yang telah diautoklaf) yang disimpan di dalam oven atau di box di ruang preparasi. 3. Beri penandaan pada plate, disc atau flask sebelum atau sesudah perlakuan. 4. Jika ada peralatan yang hilang atau rusak, tulis pada Buku Komunikasi Lab In Vitro, dan segera laporkan kepada Supervisor. seperti tisue. Jika tip (yellow dan blue tip) yang digunakan habis, isi kembali kotaknya dengan tip baru kemudian seal dengan selotip dan letakkan di meja di ruang pencucian untuk diautoklaf. Pastikan penandaannya benar. 5. PERSIAPAN BAHAN (Media kultur (MK), PBS, Tripsin-EDTA, dll.) 1. Keluarkan terlebih dahulu bahan-bahan yang disimpan di dalam lemari es, seperti media dan PBS 1x, Tripsin-EDTA, MTT agar saat akan dipakai tidak dalam keadaan dingin. Tripsin-EDTA harus dalam suhu kamar saat akan digunakan karena Tripsin tidak akan bekerja jika masih dalam keadaan dingin. 2. Kembalikan bahan ke dalam lemari es setelah selesai digunakan. Bahan-bahan ini jangan di-uv. Jangan memakai bahan-bahan yang tidak dilabel/ milik orang lain.

3. Jika bahan akan habis, lakukan pencatatan pada Buku Komunikasi Lab In Vitro, dan segera laporkan kepada Supervisor 6. SANITASI Sanitasi dilakukan sesuai dengan kondisi masing-masing alat dan ruangan. 1. Setelah selesai bekerja, semprot kembali LAF dengan alkohol, matikan dan tutup kembali LAF. 2. Kembalikan mikropipet, tisu, lampu spiritus, alkohol 70% di tempat semula setelah selesai bekerja. Pastikan tidak ada peneliti lain yang akan menggunakan LAF sebelum mematikan LAF Pastikan area kerja kembali bersih, bebas dari kotoran sisa perlakuan sel. 3. Alat yang selesai dipakai, dicuci dengan air biasa dan direndam di dalam air sabun di bawah bak cuci. 4. Tip (yellow, white dan blue) disanitasi dengan dicuci dibawah air mengalir menggunakan sabun, dibilas dengan air murni seperti pada peralatan lain, kemudian dikeringkan dan diletakkan pada tempat tip bekas pakai 5. Sampah kering (tip, tisu, plate, dll.) dibuang di tempat sampah, sampah basah dicuci dan disanitasi sesuai jenis peralatan. 6. Ruangan disanitasi dengan sapu dan dipel setiap hari. Khusus botol media, cuci dengan sabun, bilas dengan air murni/ aqua purificata (di dalam ember warna biru bertutup), dan masukkan ke dalam oven. Pastikan tip bekas tidak tercampur dengan tip yang masih baru Tip bekas dapat digunakan untuk pekerjaan yang tidak memerlukan sterilitas Jika kondisi lab masih kotor, segera laporkan kepada laboran. 7. SEBELUM MENINGGALKAN LAB 1. Pastikan semua peralatan dan bahan sudah dikembalikan ke tempatnya Lakukan pengecekan ulang untuk memastikannya 2. Pastikan LAF, Sentrifugator, Vortex sudah dalam keadaan Off. Lakukan pengecekan ulang untuk memastikannya 3. Tulislah kegiatan yang dilakukan pada hari tersebut serta rencana kegiatan selanjutnya pada Buku Komunikasi Lab In Vitro.. Tulis hasil penelitian hari tersebut pada Buku Komunikasi Lab In Vitro. Jika ada bahan yang akan habis, alat

rusak atau kelainan kerja segera laporkan kepada Supervisor Jika ada sesuatu dalam SOP ini tidak bisa dilakukan atau tidak sesuai dengan kenyataan dilapangan, segera laporkan kepada Staff/Supervisor