1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pasar modal secara umum adalah suatu sistem keuangan yang terorganisasi, termasuk didalamnya adalah bank-bank komersial dan semua lembaga perantara dibidang keuangan, serta keseluruhan surat-surat berharga yang beredar. Dalam arti sempit, pasar modal adalah suatu pasar (tempat, berupa gedung) yang disiapkan guna memperdagangkan saham-saham, obligasi-obligasi, dan jenis surat berharga lainnya dengan memakai jasa para perantara pedagang efek. Dilihat dari pengertian akan pasar modal diatas, maka jelaslah bahwa pasar modal juga merupakan salah satu cara bagi perusahaan dalam mencari dana dengan menjual hak kepemilikkan perusahaan kepada masyarakat. Perkembangan pasar modal tidak lepas dari kondisi lingkungan, baik lingkungan makro maupun mikro. Pengaruh lingkungan mikro meliputi: kinerja perusahaan, penerapan penjualan sukuk. Sementara lingkungan makro meliputi inflasi, kenaikan suku bunga. Faktor-faktor ini sangat berpengaruh pada keputusan investasi di pasar modal. Pengaruh ini ditunjukan oleh perubahan harga saham maupun aktivitas volume perdagangan saham. (Pratama, 2013). Dalam Islam, investasi merupakan kegiatan muamalah yang sangat dianjurkan, karena dengan berinvestasi harta yang dimiliki menjadi produktif dan juga mendatangkan manfaat bagi orang lain. Investasi menurut definisi 1
2 adalah menanamkan atau menempatkan aset, baik berupa harta maupun dana pada sesuatu yang diharapkan akan memberikan hasil pendapatan atau akan meningkat nilainya di masa mendatang. Sedangkan investasi keuangan menurut syariah dapat berkaitan dengan kegiatan perdagangan atau kegiatan usaha, dimana kegiatan usaha dapat berbentuk usaha yang berkaitan dengan suatu produk atau aset maupun usaha jasa. (Zubair, 2012) Untuk mengimplementasikan anjuran investasi tersebut, maka harus diciptakan suatu sarana untuk berinvestasi. Banyak pilihan untuk menanamkan modal dalam bentuk investasi. Salah satu bentuk investasi adalah menanamkan dana pada suatu surat berharga yang diharapkan akan meningkat nilainya di masa mendatang melalui pasar modal. Pasar modal pada dasarnya merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan atau surat-surat berharga jangka panjang yang bisa diperjual belikan, baik dalam bentuk utang maupun modal sendiri. (Zubair, 2012) Salah satu bentuk investasi pada pasar modal syariah adalah membeli sekuritas syariah. Sekuritas syariah mencakup saham syariah, obligasi syariah (sukuk), reksadana syariah, dan surat berharga lainnya yang sesuai dengan prinsip syariah. Investasi dengan pemilikan sekuritas syariah dapat dilakukan dipasar modal syariah, baik secara langsung pada saat penawaran perdana, maupun melalui transaksi perdagangan sekunder dibursa. (Zubair, 2012) Dari berbagai jenis sekuritas yang ada, beberapa diantaranya telah memperoleh pengakuan dari Dewan Syariah Nasional (DSN) atas kesyariahannya, salah satunya adalah instrumen obligasi syariah atau sukuk.
3 Sukuk adalah salah satu terobosan baru dalam dunia keuangan Islam yang merupakan bentuk pendanaan dan sekaligus investasi. Meskipun istilah sukuk adalah istilah yang memiliki akar sejarah yang panjang, namun inilah salah satu bentuk produk yang paling inovatif dalam pengembangan sistem keuangan syariah kontemporer. (Zubair, 2012) Pada tahun ini Pemerintah Republik Indonesia kembali menerbitkan Surat Berharga Syariah Negara Ritel (Sukuk Ritel) pada tahun 2015 dengan seri 007 dan ditawarkan kepada investor serta masyarakat melalui Perusahaan Penerbit SBSN Indonesia. Penerbitan instrumen ini merupakan salah satu program Pemerintah dalam pembiayaan APBN. Selain itu, penerbitan instrumen keuangan berbasis syariah ini merupakan upaya untuk mengajak masyarakat berpartisipasi dalam pembangunan bangsa, sebab hasil penerbitan Sukuk Negara Ritel diantaranya akan digunakan untuk pembiayaan proyek-proyek Pemerintah. Penerbitan Sukuk Negara Ritel juga bertujuan untuk memberikan alternatif instrumen investasi yang aman dan menguntungkan bagi masyarakat Indonesia. Sedangkan cara membeli sukuk negara ritel adalah melalui agen-agen resmi yang telah ditetapkan oleh Menteri Keuangan melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang (DJPU). Terdapat 22 Agen penjual sukuk yang terdiri dari 17 bank umum dan 5 perusahaan efek. Salah satunya yaitu PT Reliance Securities yang sebagai agen penjual Sukuk Negara Ritel Seri (SR 007).
4 Berdasarkan latar belakang diatas maka perlu untuk dilakukan penelitian tentang Pemasaran Sukuk Negara Ritel seri (SR 007) pada PT Reliance Securities Tbk. Kantor Perwakilan Malang. B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian dalam latar belakang diatas, maka yang menjadi permasalahan pokok dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana pemasaran PT Reliance Securities Tbk. Kantor Perwakilan Malang mengenai Sukuk Negara Ritel seri (SR 007)? 2. Bagaimanakah mekanisme pembelian Sukuk Negara Ritel seri (SR 007) pada PT Reliance Securites Tbk. Kantor Perwakilan Malang? C. Batasan Masalah Batasan masalah perlu dilakukan dengan tujuan agar pokok permasalahan yang diteliti tidak terlalu melebar dari yang sudah ditentukan, maka pada penulisan penelitian ini fokus pada Pemasaran Suku Negara Ritel Seri (SR 007) dan mekanisme pembelian Sukuk Negara Ritel Seri (SR 007). Pada tahun 2015.
5 D. Tujuan Penelitian Setelah merumuskan masalah, penelitian memiliki tujuan dan manfaat dalam penulisan penelitian ini. Adapun tujuan penulisan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemasaran PT Reliance Securities Tbk. Perwakilan Malang mengenai Sukuk. 2. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mekanisme pembelian Sukuk Negara Ritel seri (SR 007) pada PT Reliance Securities Tbk. Kantor Perwakilan Malang. E. Manfaat Penelitian Penulisan penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yaitu : 1. Manfaat Bagi Instansi PT Reliance Securities Tbk Hasil penelitian ini yang disusun oleh penulis diharapkan juga mampu: a. Menambah bahan-bahan informasi dari berbagai permasalahan yang terdapat dalam ilmu pengetahuan, khususnya mengenai pemasaran sukuk dan mekanisme pembelian sukuk yang dikelola oleh securities. 2. Manfaat Bagi Peneliti selanjutnya Penulis berharap hasil penlitian ini mampu memberikan sumbangan pengetahuan mengenai pemasaran sukuk dan mekanisme pembelian sukuk yang di terapkan oleh pasar modal.