JURNAL EFEKTIVITAS KONSELING BEHAVIORAL DENGAN TEKNIK ASSERTIVE TRAINING UNTUK MENANGANI PESERTA DIDIK YANG TERISOLASI DI SMK NEGERI 2 KEDIRI

dokumen-dokumen yang mirip
JURNAL. EFEKTIVITAS KONSELING KELOMPOK DENGAN TEHNIK BEHAVIORISTIK UNTUK MENGATASI SISWA TERISOLIR DI MTs. HASANUDDIN PARE

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan Bimbingan dan Konseling OLEH :

KEEFEKTIFAN METODE BERMAIN OUTBOUND

ARTIKEL PENERAPAN LAYANAN KONSELING INDIVIDU DENGAN MODEL BEHAVIORAL DALAM MENGURANGI MEMBOLOS SEKOLAH PESERTA DIDIK KELAS VIII SMPN 7 KEDIRI

BAB I PENDAHULUAN. dan berinteraksi dengan orang lain demi kelangsungan hidupnya. Karena pada

EFEKTIVITAS KONSELING INDIVIDU MENGGUNAKAN CINEMA THERAPY

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi Bimbingan dan Konseling

KEEFEKTIFAN LAYANAN BIMBINGAN SOSIAL UNTUK MENGATASI KENAKALAN REMAJA PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP NEGERI 1 SEMEN TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Program Studi Bimbingan dan Konseling

ARTIKEL EFEKTIVITAS PENGGUNAAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK DALAM MENGATASI PERILAKU BULLYING TEMAN KELAS

KEEFEKTIFAN METODE INSIDE OUTSIDE CIRCLE

KEEFEKTIFAN BIBLIOTERAPI DALAM MENINGKATKAN KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS X-IPS2 DI MA.SUNAN KALI JOGO TAHUN PELAJARAN 2013/2014

HUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN DIRI DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DI KELAS PADA SISWA KELAS VIII SMP N 2 PACITAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015

ARTIKEL PENGARUH GAME ASAH OTAK TERHADAP PENINGKATAN KONSENTRASI BELAJAR SISWA KELAS XI TPM SMK NEGERI 1 KEDIRI TAHUN PELAJARAN

JURNAL EFEKTIVITAS CINEMA THERAPY UNTUK MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRI DI DEPAN KELAS SISWA KELAS XI PEMASARAN SMK PGRI 3 KEDIRI TAHUN 2016/2017

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Jurusan Bimbingan dan Konseling FKIP UNP Kediri

JURNAL STUDI TENTANG CIRI-CIRI KEPRIBADIAN KONSELOR SEKOLAH SISWA KELAS XI SMKN 3 BOYOLANGU TULUNGAGUNG

JURNAL EFEKTIVITAS TEKNIK MODELING UNTUK MENINGKATKAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP PAWYANTAN DAHA 1 KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2016/2017

I. PENDAHULUAN. Sebagai makhluk sosial kita tidak akan mampu mengenal dan dikenal tanpa

JURNAL. Hubungan Kematangan Emosi Siswa dengan Pergaulan Teman Sebaya Kelas VII SMP Negeri 5 Tulungagung Tahun Ajaran 2016/2017

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN PERMAINAN KARTU TAROT DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGUNGKAPKAN MASALAH SISWA INTROVERT KELAS XI IPA 4 SMA NEGERI 7 KEDIRI

PENGARUH KONSELING KELOMPOK DENGAN PENDEKATAN PERSON CENTERED

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PENYESUAIAN DIRI DI SEKOLAH PADA SISWA KELAS XI SMA N NAWANGAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015

KEMAMPUAN INTERAKSI SOSIAL ANTARA REMAJA YANG TINGGAL DI PONDOK PESANTREN DENGAN YANG TINGGAL BERSAMA KELUARGA

JURNAL. Oleh: EFI IDA RIANTI Dibimbing oleh : 1. Dr. Atrup, M.Pd.,MM. 2. Risaniatin Ningsih, S.Pd.M.Psi

PENINGKATAN INTERAKSI SOSIAL SISWA DENGAN TEMAN SEBAYA MELALUI LAYANAN KONSELING KELOMPOK

JURNAL. Oleh: ANJARWATI Dibimbing oleh : 1. Dra. Khususiyah, M. Pd. 2. Yuanita Dwi Krisphianti, M. Pd.

HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN PENGELOLAAN EMOSI DENGAN PERILAKU AGRESIF SISWA KELAS X UPTD SMAN 1 MOJO KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2014/2015

PENGARUH BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK MODELLING TERHADAP TINGKAT DISIPLIN DIRI SISWA DI SMP PAWYATAN DAHA 1 KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2016/2017

Hubungan Antara Kematangan Emosi Dan Kepercayaan Diri Dengan Penyesuaian Diri Pada Remaja Awal Di SMK PGRI 3 KEDIRI

EFEKTIVITAS TEKNIK BIBLIOKONSELING UNTUK MENINGKATKAN PERILAKU ASERTIF SISWA KELAS X SMAN LOCERET NGANJUK TAHUN PELAJARAN 2016/2017

EFEKTIVITAS LAYANAN KONSELING KELOMPOK TERHADAP PERILAKU MEMBOLOS SISWA KELAS X SMK BINA KARYA PACITAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI

JURNAL KEEFEKTIFAN TEKNIK DISKUSI UNTUK MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SISWA KELAS XI DI SMK PEMUDA PAPAR KAB KEDIRI TAHUN AJARAN 2016/2017

JURNAL HUBUNGAN ANTARA KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN PERILAKU AGRESIF SISWA KELAS VII SMP PGRI 1 KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2016/2017

HUBUNGAN ANTARA PENGENDALIAN DIRI DENGAN PERILAKU MEMBOLOS PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 PAKEL TAHUN PELAJARAN 2015/2016

JURNAL RELATIONSHIP BETWEEN SOCIAL INTERACTION WITH INDEPENDENCE PEERS TEENS ON STUDENTS CLASS X IN SMK MUHAMMADIYAH 2 KEDIRI LESSON YEAR 2016/2017

MENINGKATKAN EMPATI MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK SOSIODRAMA SISWA KELAS X.2 SMA NEGERI 1 BRINGIN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application

KONSEP DIRI SISWA YANG BERASAL DARI KELUARGA BROKEN HOME

KEEFEKTIFAN PENDEKATAN BEHAVIORISTIK DENGAN TEKNIK REINFORCEMENT

KONSEP BEHAVIORAL THERAPY DALAM MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRI PADA SISWA TERISOLIR. Dyesi Kumalasari

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK DALAM MENANGANI SISWA MEMBOLOS PADA KELAS IX SMP NEGERI 5 KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2015/2016

LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING MENGGUNAKAN STRATEGI RATIONAL EMOTIF UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR DI SMA NEGERI 1 KARANGAN TRENGGALEK

KEEFEKTIFAN KONSELING KELOMPOK CBT UNTUK MENINGKATKAN KEMANTAPAN PEMILIHAN KARIR PESERTA DIDIK KELAS XI UPTD SMA NEGERI 1 TANJUNGANOM SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. kurang memahami apa yang sebenarnya diinginkan oleh dirinya.

ARTIKEL KEEFEKTIFAN LAYANAN BIMBINGAN SOSIAL UNTUK MENGATASI KESULITAN DALAM PENYESUAIAN DIRI SISWA KELAS X SMK PGRI 3 KEDIRI TAHUN 2015 SKRIPSI

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif dengan

OLEH: DANIS RIZKIWANDA NPM :

MENINGKATKAN PERILAKU ASERTIF MENGGUNAKAN PENDEKATAN BEHAVIORAL DENGAN LATIHAN ASERTIF PADA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 2 SALATIGA

HUBUNGAN STATUS SOSIAL EKONOMI KELUARGA TERHADAP RASA PERCAYA DIRI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 8 KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI

JURNAL STUDI KEMAMPUAN SOSIALISASI SISWA INTROVERT KARENA PERCERAIAN ORANG TUA DI SMK NEGERI 1 KEDIRI

JURNAL PENGARUH KEPERCAYAAN DIRI TERHADAP PENYESUAIAN SOSIAL PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 PRAMBON KABUPATEN NGANJUK TAHUN PELAJARAN 2016/2017

JURNAL PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA KELAS XI DI SMA NEGERI 1 MOJO KABUPATEN KEDIRI TAHUN AJARAN 2016/2017

HUBUNGAN ANTARA SOSIALISASI TEMAN SEBAYA TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU PESERTA DIDIK KELAS XI SMK PGRI 4 KOTA KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI INTERPERSONAL DENGAN PENYESUAIAN DIRI SISWA KELAS VIII SMPN 1 PRAMBON KABUPATEN NGANJUK TAHUN PELAJARAN 2015/2016

EFEKTIVITAS LAYANAN INFORMASI UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 PUNCU TAHUN AJARAN 2016/2017

BAB III METODE PENELITIAN

PROFIL PERKEMBANGAN SOSIAL SISWA TERISOLASI DALAM MEMBINA HUBUNGAN SOSIAL KELAS XI SMA NEGERI 12 PADANG. Oleh: Yulia Ningsih Lovita

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan

HUBUNGAN INTENSITAS PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL FACEBOOK

HUBUNGAN ANTARA KEMATANGAN EMOSI DENGAN PERILAKU AGRESIF SISWA KELAS VIII SMPN 3 NGADIROJO TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI

EFEKTIVITAS PERMAINAN STRIP SEVEN UNTUK MENINGKATKAN KONSENTRASI BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS IX SMP NEGERI 2 TULUNGAGUNG TAHUN AJARAN 2015/2016

Pengaruh Pelatihan Asertif Untuk Meningkatkan Asertivitas Terhadap Penyalahgunaan Narkoba

JURNAL HUBUNGAN ANTARA KEPRIBADIAN INTROVERT DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 8 KEDIRI TAHUN AJARAN 2016/2017

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. terbatas pada siswa baru saja. Penyesuaian diri diperlukan remaja dalam menjalani

BAB I PENDAHULUAN. Nurul Fahmi,2014 EFEKTIVITAS PERMAINAN KELOMPOK UNTUK MENGEMBANGKAN PENYESUAIAN SOSIAL SISWA

JURNAL KEEFEKTIFAN TEKNIK SIMULASI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI SISWA KELAS VIII SMPN 3 GROGOL TAHUN PELAJARAN 2016/2017

BAB III METODE PENELITIAN

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Jurusan Bimbingan dan Konseling FKIP UNP Kediri

PENGARUH PEMINATAN TERHADAP PERKEMBANGAN KARIR PESERTA DIDIK KELAS X MIA 1 DI SMA NEGERI 1 GURAH TAHUN PELAJARAN 2014/2015

HUBUNGAN LAYANAN BIMBINGAN BELAJAR DAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS IX SMP NEGERI 3 BANTUL TAHUN PELAJARAN 2016/2017 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

JURNAL. Oleh: NAMA : FRIGE ARDINATA EKA PUTRA SISWANTO NPM :

EFEKTIVITAS TEKNIK KONSELING BEHAVIORISTIK DALAM MENGATASI KEJENUHAN BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 TULAKAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI

JURNAL STUDI KONSEP DIRI PESERTA DIDIK KELAS VII DI SMPN 2 PATIANROWO, KAB. NGANJUK SEMESTER I, TAHUN AJARAN 2016/2017

BAB I PENDAHULUAN. Keterlibatan Belajar Siswa, (Surakarta : Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2011), 2

PENGARUH BULLYING TERHADAP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 05 KEDIRI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan diperoleh kesimpulan dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif yaitu pendekatan yang memungkinkan dilakukan melalui pencatatan

JURNAL EFEKTIVITAS TEKNIK SOSIODRAMA UNTUK MENINGKATKAN KERJASAMA KELAS XI IPA SMA MUHAMMADIYAH KOTA KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2016/2017

JURNAL PENGARUH BIMBINGAN PRIBADI SOSIAL TERHADAP RASA PERCAYA DIRI PADA PESERTA DIDIK KELAS XI SMK PGRI 3 KOTA KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2016/2017

EFEKTIFITAS KONSELING KELOMPOK UNTUK MENGURANGI KECEMASAN BERTANYA DI DALAM KELAS SISWA KELAS X-TKR SMK IT AL-KAUSTAR SRENGAT BLITAR TAHUN PELAJARAN

JURNAL HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI (SELF ESTEEM) DENGAN KETERAMPILAN INTERPERSONAL SISWA KELAS X SMA NEGERI 3 KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2016/2017

HUBUNGAN PERHATIAN ORANG TUA DENGAN KEDISIPLINAN BELAJAR DI RUMAH PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 KEBONAGUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

HUBUNGAN ANTARA KEGIATAN MENONTON ACARA TELEVISI DENGAN PELANGGARAN KEDISIPLINAN BELAJAR SISWA KELAS XSMK PGRI 4 KOTA KEDIRI SKRIPSI

OLEH: DEDI PEBRY PERMANA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada prinsipnya sebagai makhluk sosial, antara individu yang satu dengan

BAB III METODE PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. Peserta didik Sekolah Menengah Pertama (SMP ) berada dalam masa

BAB III METODE PENELITIAN

JURNAL PENGARUH INTERAKSI DENGAN ORANG YANG LEBIH TUA TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X DI SMA PAWYATAN DAHA KEDIRI TAHUN 2015/2016

PENYESUAIAN SOSIAL SISWA TUNARUNGU (Studi Kasus di SMK Negeri 30 Jakarta)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

HUBUNGAN ANTARA PENERIMAAN SOSIAL KELOMPOK KELAS DENGAN KEPERCAYAAN DIRI PADA SISWA KELAS I SLTP XXX JAKARTA OLEH: RITA SINTHIA ABSTRACT

JURNAL PENGARUH KUALITAS PELAYANAN, KEPUASAN PELANGGAN DAN KERAGAMAN PRODUK TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN KONVEKSI FIFA SPORT KOTA KEDIRI

PENGGUNAAN TEHNIK ASSERTIVE TRAINING UNTUK MENINGKATKAN PENYESUAIAN SOSIAL SISWA DI SEKOLAH

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. humanistik untuk meningkatkan kemandirian belajar peserta didik yang dilakukan

HUBUNGAN SIKAP SISWA DALAM MENERIMA LAYANAN BIMBINGAN PRIBADI DENGAN RASA PERCAYA DIRI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 ARJOSARI TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Transkripsi:

JURNAL Artikel Skripsi EFEKTIVITAS KONSELING BEHAVIORAL DENGAN TEKNIK ASSERTIVE TRAINING UNTUK MENANGANI PESERTA DIDIK YANG TERISOLASI DI SMK NEGERI 2 KEDIRI THE EFFECTIVENESS OF COUNSELING TECHNIQUES WITH BEHAVIORAL TRAINING TO HANDLE ASSERTIVE LEARNERS ISOLATED IN THE STATE SMK 2 KEDIRI OLEH: SANTI APRILIANA NPM: 11.1.01.01.0265 Dibimbing oleh: 1. Dr. Atrup, M.Pd, MM 2. Guruh Sukma Hanggara, M.Pd FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP) UNIVERSITAS NUSANTARA PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA UN PGRI KEDIRI 2017 0

Artikel Skripsi SURAT PERNYATAAN ARTIKEL SKRIPSI TAHUN 2017 Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama Lengkap : Santi Apriliana NPM : 11.1.01.01.0265 Telepon / HP : 085645824122 Alamat surel (Email) : orinorizya97@gmail.com Judul artikel : EFEKTIVITAS KONSELING BEHAVIORAL DENGAN TEKNIK ASSERTIVE TRAINING UNTUK MENANGANI PESERTA DIDIK YANG TERISOLASI DI SMK NEGERI 2 KEDIRI Fakultas-Program Studi : FKIP-Bimbingan dan Konseling Alamat Perguruan Tinggi : Jl. K.H. Ahmad Dahlan No. 76 Kediri, Jawa Timur Dengan ini menyatakan bahwa: a. Artikel yang saya tulis merupakan karya saya pribadi (bersama tim penulis) dan bebas plagiarism; b. Artikel telah diteliti dan disetujui untuk ditertibkan oleh Dosen Pembimbing I dan II Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila dikemudian hari ditemukan ketidaksesuaian data dengan pernyataan ini dan atau ada tuntutan dari pihak lain, saya bersedia bertanggungjawab dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 1

Artikel Skripsi EFEKTIVITAS KONSELING BEHAVIORAL DENGAN TEKNIK ASSERTIVE TRAINING UNTUK MENANGANI PESERTA DIDIK YANG TERISOLASI DI SMK NEGERI 2 KEDIRI SANTI APRILIANA NPM: 11.1.01.01.0265 Dr. Atrup, M.Pd, MM 1 dan Guruh Sukma Hanggara,M.Pd 2 Email: orinorinzya97@gmail.com UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI ABSTRAK Konseling adalah hubungan antara konselor dengan konseli, yang bertujuan untuk membantu konseli memahami pandangan hidupnya. Anak terisolasi adalah anak yang tidak mempunyai teman dalam pergaulannya karena ia tidak mempunyai minat untuk mengikuti kegiatan-kegiatan kelompok sebagai proses bersosial. Anak seperti ini lebih tertarik untuk melakukan kegiatan seorang diri dan tidak pandai dalam segi pergaulannya antar sesama temanteknik asertif adalah teknik yang membantu siswa untuk mengungkapkan segala perasaan yang ia alami dengan berani tanpa harus menyinggung hak orang lain. Perilaku terisolir siswa disebabkan karena adanya kekurangan yang dimiliki oleh seseorang, baik bersifat fisik maupun nonfisik, perilaku yang mencerminkan tidak sosial dikarenakan adanya perilaku tertentu yang bersifat negatif sehingga dijauhkan dari kelompoknya dan karena tidak adanya minat pada seseorang untuk bersosial dengan kelompoknya. Penelitian ini menggunakan Single Subject Design (SSD) dengan desain A-B-A karena yang diteliti adalah subjek tunggal. Sumber data dalam penelitian ini menggunakan responden sebanyak 2 siswa yang terisolasir di SMK Negeri 2 Kediri. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa efektivitas konseling behaviornal dengan teknik assertive training untuk menangani peserta didik yang terisolasi di SMK Negeri 2 Kediri kurang efektif. Hal ini dapat dilihat dari siswa SA mengalami perubahan ke arah positif dengan keaktifan SA mengikuti ekstrakurikuler pramuka di sekolah. Pada siswa MA tidak berhasil, hal ini dibuktikan dari hasil observasi akhir bahwa siswa MA tetap tidak bisa bersosialisasi dengan teman-temannya bahkan terlihat siswa jarang masuk sekolah bahkan pihak sekolah menyatakan bahwa siswa MA keluar dari sekolah. Berdasarkan simpulan hasil penelitian, direkomendasikan saran sebagai berikut. Sebaiknya dapat menggunakan strategi yang baik untuk mengatasi tiap-tiap siswa yang mengalami masalah, agar mereka mendapatkan solusi terhadap permasalahan yang dihadapi. Hasil penelitian diharapkan dapat menambah pengetahuan dan referensi bagi penelitian selanjutnya yang tentunya berkaitan dengan efektivitas konseling behavioral dengan teknik assertive training untuk menangani peserta didik yang terisolasi. Peneliti dapat menggunakan teknik konseling untuk menangani peserta didik yang terisolasi dengan menyesuaikan masalah yang dialami oleh peserta didik karena teknik konseling behavioral dengan teknik assertive training kurang efektif. Peneliti selanjutnya dapat menggunakan teknik penelitian lain seperti pada penelitian PTK dan penelitian secara kuantitatif dengan menyesuaikan masalah yang dialami oleh peserta didik sehingga peserta didik dapat tertangani dengan baik sesuai yang diharapkan. Kata Kunci: Konseling Behavioral, Teknik Assertive Training, Peserta Didik Yang Terisolasi 2

Artikel Skripsi I. LATAR BELAKANG Sekolah merupakan wadah yang memberikan banyak ilmu dan pengetahuan kepada siswanya baik yang bersifat akademik maupun non-akademik. Di lingkungan sekolah ini, siswa mulai mengikutsertakan dirinya dikehidupan lain selain keluarganya. Menurut Hurlock, 1980 (dalam Yunita, 2013: 1) anak usia Sekolah Dasar berada pada rentang usia 6-12 tahun. Pada usia ini dikenal dengan istilah usia berkelompok karena ditandai dengan adanya minat terhadap aktivitas temanteman dan meningkatnya keinginan yang kuat untuk diterima sebagai suatu kelompok dan merasa tidak puas jika tidak bersama teman-temannya. Dua atau tiga teman tidaklah cukup baginya, karena dengan demikian terdapat cukup teman untuk bermain dan berolah raga dan dapat memberikan kegembiraan. Dari pergaulanya dengan kelompok sebaya, anak belajar aspek-aspek yang penting dalam proses sosialisasi, seperti belajar memenuhi aturanaturan kelompok, belajar setia kawan, belajar tidak tergantung pada diterimanya dilingkungan, belajar menerimanya tanggung jawab, belajar bersaing dengan orang lain secara sehat. Perkembangan sosial pada anak-anak Sekolah Dasar ditandai dengan adanya perluasan hubungan, disamping dengan keluarga dia juga mulai membentuk 2 ikatan baru dengan teman sebaya (peer group) atau teman sekelas, sehingga ruang gerak hubungan sosialnya bertambah luas Yusuf, 2005 (dalam Yunita, 2013: 1). Namun tidak semua anak dapat bergaul dengan teman sebayanya seperti yang diharapkan, beberapa anak mengalami kesulitan dalam kehidupan sosialnya sehingga anak menjadi terisolasi. Anak terisolasi adalah anak yang tidak memiliki teman sebayanya dalam suatu kelompok. Menurut Gunarsa (2011:98), anak terisolasi adalah anak yang tidak mempunyai teman dalam pergaulannya karena ia tidak mempunyai minat untuk mengikuti kegiatan-kegiatan kelompok sebagai proses bersosial. Anak seperti ini lebih tertarik untuk melakukan kegiatan seorang diri dan tidak pandai dalam segi pergaulannya antar sesama teman. Berikut adalah beberapa ciri-ciri anak terisolasi menurut Hurlock (2011:158) yaitu: 1. Penampilan diri yang kurang menarik. 2. Kurang sportif. 3. Penampilan yang tidak sesuai dengan standar teman 4. Perilaku yang menonjolkan diri, mengganggu orang lain, suka memerintah, tidak bekerjasama dan kurang bijaksana 5. Mementingkan diri sendiri dan mudah marah 6. Status sosioekonomis berada di bawah sosioekonomis kelompok 7. Tempat yang terpencil dari kelompok. Cohen (dalam Yunita, 2013: 2) menyatakan pula bahwa anak terisolasi adalah suatu sikap individu yang tidak dapat 3

menyerap dan menerima norma-norma ke dalam kepribadiannya dan ia juga tidak mampu untuk berperilaku yang pantas atau menyesuaikan diri menurut tuntutan lingkungan yang ada. Sedangkan Walgito (2012:50) pengertian siswa terisolasi adalah siswa yang terasingkan atau ditolak oleh teman-temannya. Menurut Walgito (2012:51) bahwa keterisolasian peserta didik dapat menyebabkan gangguan kemajuan dalam bidang akademiknya. Sedangkan menurut Mappiare (2012:173) akibat dari pada anak yang terisolasi adalah mereka akan dapat mudah frustasi yang menimbulkan rasa kecewa dan juga dapat membuat mereka bertingkah laku luar biasa seperti menyendiri dan melamun, baik itu agresif seperti menentang orang lain dan suka mengkritik. Dari beberapa penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa peserta didik yang terisolir dari teman sebayanya dapat menyebabkan seorang anak menjadi terganggu psikologisnya yang akan membuat mereka merasa tidak nyaman, tidak aman dan tidak enak dalam menjalani kehidupan sehingga mereka akan senantiasa merasa tersiksa dan menderita. Oleh karena itu peneliti memilih konseling yang dapat menghasilkan perubahan yang nyata dalam perilaku konseli. Untuk itu perlu upaya untuk mengatasinya, salah satu menggunakan assertive training. Assertive training adalah perilaku yang merefleksikan rasa percaya Artikel Skripsi diri dan menghormati diri sendiri dan orang lain. Dengan demikian disimpulkan bahwa perilaku asertif adalah perilaku sesesorang dalam hubungan antar pribadi yang menyangkut, emosi, perasaan, pikiran serta keinginan dan kebutuhan secara terbuka, tegas dan jujur tanpa perasaan cemas atau tegang terhadap orang lain, tanpa merugikan diri sendiri dan orang lain. Kelebihan assertive training dibandingkan dengan teknik yang lain adalah lebih dapat membantu klien belajar kemandirian sosial yang diperlukan untuk mengekspresikan diri mereka dengan tepat. Penelitian Lovita (2013) menyatakan adanya siswa yang terisolasi dari teman sebaya berdasarkan hasil sosiometri di SMA Negeri 12 Padang. Hasil tersebut sejalan dengan hasil penelitian Asiyah (2011) Analisa data tentang faktor penyebab anak terisolir dengan terapi realitas di Pondok Pesantren Sabilul Ulum Al-Hidayah di dusun Duran Desa Karagpuri RT 04 RW. 01 Kecamatan Wonoayu kabupaten Sidoarjo. Ini artinya hampir dapat dipastikan bahwa di setiap sekolah terdapat anak-anak terisolir yang secara teori mengalami gangguan dalam proses sosialisasi. Berdasarkan pengamatan peneliti selama melaksanakan Praktek Pengalaman Lapangan Bimbingan Konseling Sekolah (PPLBKS) di SMKN Negeri 2 Kediri terlihat adanya siswa yang terisolasi dari teman sebaya. Berdasarkan fenomena yang terjadi dilapangan maka peneliti 4

mengangkat permasalahan ini untuk diteliti dengan judul Efektivitas layanan konseling behavioral dengan teknik Assertive Training untuk menangani peserta didik yang terisolasi di SMK Negeri 2 Kediri. II. METODE Jenis penelitian merupakan proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian Single Subject desain (SSD), sehingga peneliti mengharapkan adanya perbedaan antara sebelum diberikan perlakuan dan sesudah diberi perlakuan. Sedangkan desainnya menggunakan A-B-A Single Subject Design karena yang diteliti adalah subjek tunggal. Subyek penelitian merupakan sumber data yang akan diteliti yang berhubungan dengan permasalahan penelitian. Menurut Sugiyono (2014: 400) Dalam penelitian kualitatif, sumber data dipilih secara purposive dan bersifat snowball sampling. Penentuan sumber data, pada proposal masih bersifat sementara, dan akan berkembang kemudian setelah penelitian berlangsung. Sumber data dipilih orang yang memiliki power dan memiliki otoritas pada situasi sosial atau objektif yang diteliti sehingga mampu membukakan pintu kemana saja peneliti akan melakukan pengumpulan data. Dalam penelitian ini Artikel Skripsi yang menjadi sumber data adalah 2 siswa yang terisolasir di SMK Negeri 2 Kediri dengan menggunakan teknik observasi dan angket. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan analisis observasi dan angket. Teknik analisis yang dipakai dalam penelitian ini adalah teknik korelasi pearson dan regresi linear ganda. Sugiyono (2014: 221) mengatakan bahwa teknik korelasi ini digunakan untuk mencari hubungan dan membuktikan hipotesis hubungan dua variabel bila data kedua variabel berbentuk interval atau ordinal, dan sumber data dari dua variabel atau lebih tersebut adalah sama. Data pada penelitian ini adalah data ordinal merupakan data yang jaraknya sama, dan pada instrumen yang menggunakan skala ordinal data yang diperoleh adalah skala berjenjang atau tingkatan. Menurut Sunanto dkk (2005:93), analisis data merupakan tahap terakhir sebelum menarik kesimpulan. Penelitian pada kasus tunggal penggunaan statistik yang kompleks tidak dilakukan tetapi lebih banyak menggunakan statistik deskriptif yang sederhana sebab dalam penelitian dengan desain kasus tunggal terfokus pada data individu dari pada data kelompok (Sunanto dkk, 2005: 96). 5

III. PEMBAHASAN HASIL Hasil perkembangan subjek MA dapat digambarkan pada grafik batang dan penjelasan di bawah ini: a. Subjek MA Gambar 4.1 Grafik Perkembangan Pada subjek MA Baseline A1-Intervensi B- Baseline A2 1) Baseline A1 Pada fase baseline peneliti hanya melakukan observasi, dengan subjek. Peneliti melakukan pendekatan kepada subjek dengan mencoba untuk berkomunikasi. Peneliti melakukan observasi baik di dalam kelas maupun ketika di luar kelas. Hasil yang diperoleh pada saat baseline sangat rendah hasil dapat diinterpretasikan yaitu dengan 3 kali sesi pada skor 5-6-5. 2) Treatment Pada saat treatment berlangsung selama 5 kali, subjek mengalami kenaikan dari skor dari 6-7-7-8-11. Artinya pada subjek terjadi kenaikan setelah dilakukan konseling. Subjek sudah mampu berkomunikasi dengan konselor dengan Artikel Skripsi baik, meskipun subyek masih sangat rentan dengan kondisi yang dialami, adapun permasalahan yang terjadi pada subyek MA adalah keterbatasan fisiknya. Yang membuat subyek minder untuk bersosialisasi dengan teman-temannya, subyek lebih suka menyendiri, oleh karena itu konselor memberikan konseling behavioral dengan teknik assertive training. 3) Baseline A2 Pada fase baseline A2 peneliti melakukan observasi ulang untuk mengetahui perubahan yang terjadi pada subyek selama 3 kali dengan skor 10-8-7, hal ini dilakukan karena siswa yang terisolasi mampu berubah ketika diberikan konseling tetapi setelah konseling berakhir subyek mengalami perkembangan atau tidak, sehingga untuk mengatasi siswa yang terisolasi harus dilakukan baseline A-B-A. Peneliti melakukan pengamatan atau observasi tanpa diketahui oleh subyek. Kenyataan yang terjadi pada subyek MA mengalami penurunan drastis, konseling yang dilakukan oleh peneliti hanya mampu menangani masalah pada subyek saat konseling berlangsung, setelah konseling berakhir subyek 6

mengalami penurunan. Bahkan terlihat bahwa subyek jarang masuk sekolah hasil yang diperoleh berdasarkan baseline A2 kepada subyek MA tidak berhasil. b. Subjek SA Gambar 4.2 Grafik Perkembangan Pada subjek SA Baseline A1-Intervensi B- Baseline A2 1) Baseline A1 Pada fase baseline peneliti hanya melakukan observasi, kepada pihak sekolah dan subjek. Peneliti melakukan pendekatan kepada subjek dengan mencoba untuk berkomunikasi dan mencari informasi dari pihak sekolah. Peneliti melakukan observasi baik di dalam kelas maupun ketika di luar kelas. Hasil yang diperoleh pada saat baseline masih rendah hasil yang didapat diinterpretasikan yaitu dengan 3 kali sesi pada skor 6-7-7. 2) Treatment Pada saat treatment berlangsung selama 5 kali, subjek mengalami kenaikan dari skor 7-7-8-9-12. Artinya pada subjek terjadi kenaikan setelah dilakukan konseling. Subyek mengalami perubahan yang baik ke arah positif, subyek yang Artikel Skripsi tadinya kurang percaya diri dapat berubah setelah dilakukan konseling. Perubahan yang terjadi pada subyek SA adalah mau mengikuti ekstrakuliner. Subyek SA lebih percaya diri, hal ini terlihat bahwa subyek SA telah memiliki beberapa teman dan berkelompok dengan teman lainnya. 3) Baseline A2 Pada fase baseline A2 peneliti melakukan observasi ulang untuk mengetahui perubahan yang terjadi pada subyek selama 3 kali dengan skor 14-16-18, hal ini dilakukan karena siswa yang terisolasi mampu berubah ketika diberikan konseling tetapi setelah konseling berakhir subyek mengalami perkembangan atau tidak, sehingga untuk mengatasi siswa yang terisolasi harus dilakukan baseline A-B-A. Peneliti melakukan pengamatan atau observasi tanpa diketahui oleh subyek. Kenyataan yang terjadi pada subyek SA mengalami kenaikan drastis, konseling yang dilakukan oleh peneliti mampu menangani masalah pada subyek saat konseling berlangsung, setelah konseling berakhir subyek mengalami kenaikan ke arah positif. Bahkan terlihat bahwa subyek kini banyak memiliki teman setelah mengikuti ekstrakurikuler hasil yang diperoleh berdasarkan baseline A2 kepada subyek SA berhasil. 7

Artikel Skripsi c. Guru Bimbingan konseling Kerjasama konselor dengan pihak terkait dalam hal upaya identifikasi dan pengembangan potensi sasaran pelayanan masih kurang karena penggunaan instrument jarang sekali digunakan. Hal inilah yang membuat konseling belum berjalan secara optimal. Sehingga dengan adanya penelitian ini guru bimbingan konseling merasa mendapatkan masukan dengan demikian pengembangan potensi siswa dapat terarah dengan baik. Hasil angket Pada penelitian ini dijelaskan dan diinterpretasikan di atas, hasil angket yang diperoleh peneliti mendapatkan hasil apa adanya tetapi hasil angket dapat diperkuat dengan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti sehingga hasil angket yang diperoleh lebih valid. Keabsahan dan Interpretasi Hasil Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti dengan menggunakan SSD (single subyek design), bahwa efektivitas konseling behavioral dengan teknik assertive training untuk menangani peserta didik yang terisolasi di SMK Negeri 2 Kediri cukup efektif. Pada siswa SA mengalami perubahan ke arah positif dari yang awalnya merasa terisolasi karena suka menyendiri, pendiam dan kurang bersosialisasi setelah dilakukan konseling behavioral dengan teknik assertive training terlihat bahwa subyek kini banyak memiliki teman dengan mengikuti ekstrakurikuler. Sedangkan pada siswa MA dari hasil observasi hingga tahap intervensi mengalami perubahan meskipun tidak signifikan tetapi setelah dilakukan observasi siswa MA mengalami perubahan ke arah negatif sehingga konseling yang diberikan oleh siswa MA tidak berhasil. Hal ini dikarenakan ketika observasi terakhir siswa MA jarang masuk dan pihak sekolah menyatakan bahwa siswa MA keluar dari sekolah. Perilaku siswa MA sangat aneh perilakunya berubah-ubah sehingga dapat dikatakan bahwa siswa MA benar-benar memiliki sikap negatif dengan perilakunya yang tidak suka bergaul dengan temantemannya bahkan susah untuk diajak berinteraksi. Peserta didik yang terisolir dari teman sebayanya dapat menyebabkan seorang anak menjadi terganggu psikologisnya yang akan membuat mereka merasa tidak nyaman, tidak aman dan tidak enak dalam menjalani kehidupan sehingga mereka akan senantiasa merasa tersiksa dan menderita. Hasil penelitian ini didukung oleh hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Lovita (2013) menyatakan adanya siswa yang terisolasi dari teman sebaya berdasarkan hasil sosiometri di SMA Negeri 12 Padang. Hasil tersebut sejalan dengan hasil penelitian Asiyah (2011) Analisa data tentang faktor penyebab anak terisolir dengan terapi realitas di Pondok Pesantren 8

Artikel Skripsi Sabilul Ulum Al-Hidayah di dusun Duran Desa Karagpuri RT 04 RW. 01 Kecamatan Wonoayu kabupaten Sidoarjo. Ini artinya hampir dapat dipastikan bahwa di setiap sekolah terdapat anak-anak terisolir yang secara teori mengalami gangguan dalam proses sosialisasi. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa efektivitas konseling behaviornal dengan teknik assertive training untuk menangani peserta didik yang terisolasi di SMK Negeri 2 Kediri efektif dan tidak efektif. Hal ini dapat dilihat dari siswa SA mengalami perubahan ke arah positif dengan keaktifan SA mengikuti ekstrakurikuler pramuka di sekolah. Pada siswa MA tidak berhasil, hal ini dibuktikan dari hasil observasi akhir bahwa siswa MA tetap tidak bisa bersosialisasi dengan temantemannya bahkan terlihat siswa jarang masuk sekolah bahkan pihak sekolah menyatakan bahwa siswa MA keluar dari sekolah. Saran Sebaiknya para siswa dapat memanfaatkan layanan bimbingan dan konseling ketika mengalami masalah baik masalah pribadi atau umum sehingga mereka mendapatkan solusi atas permasalahannya. Dengan demikian semangat belajar mereka yang rendah akibat persoalan pribadi dapat terselesaikan. Bagi pihak sekolah agar dapat bekerja sama dengan anak didiknya yang mengalami masalah, dengan mengarahkan siswa yang terisolasi kepada guru BK agar mereka mendapatkan solusi. Diharapkan bagi guru bimbingan dan konseling dapat menerapkan konseling behavioral dengan teknik assertive training untuk menangani siswa yang terisolasi, agar mereka mendapatkan solusi terhadap permasalahan yang dihadapi. IV. DAFTAR PUSTAKA A.T., Andi Mappiare. (2012). Pengantar Konseling dan Psikoterapi. Jakarta: Rajawali Pers. Arisma, Yunita Ria Dwi; Kurniawan, Deny. 2013. Pembuatan media pembelajaran alat musik gamelan bebasis multimedia di sdn maguwoharjo 1. Skripsi Jurusan Teknik Informatika Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer AMIKOM. Yogyakarta. Gunarsa, S. D. dan Ny Singgih D. G. 2013. Psikologi Anak bermasalah. Jakarta: BPK Gunung Mulia. Hurlock, E,B. (2011). Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Edisi Kelima (Alih Bahasa: Istiwidayanti dan Soedjarwo) Jakarta: Erlangga. Sugiyono. 2014. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: CV.Alfabeta. Sunanto, Juang. Dkk 2005. Pengantar Penelitian dengan Subyek Tunggal. Center For Research on International Cooperation In Education Development. University of Tsukuba. Walgito, Bimo. 2012. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Penerbit And 9