Aminatu Zuhriyah. Arahan Penanganan Permukiman Kumuh Nelayan Di Kelurahan Blimbing Kecamatan Paciran Lamongan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

PRASARANA DAN SARANA PERMUKIMAN

Variabel Sub Variabel Definisi Operasional

Arahan Penataan Lingkungan Kawasan Perumahan Swadaya di Kelurahan Tambak Wedi Kota Surabaya

Arahan Penataan Lingkungan Kawasan Perumahan Swadaya di Kelurahan Tambak Wedi Kota Surabaya

Posisi Kerja Masyarakat Nelayan Kecamatan Bontang Utara

KRITERIA DAN TIPOLOGI PERUMAHAN KUMUH DAN PERMUKIMAN KUMUH

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN. prasarana lingkungan di kawasan Kelurahan Tegalpanggung Kota Yogyakarta ini

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

PENATAAN PERMUKIMAN KAWASAN PESISIR DI KECAMATAN LEKOK KABUPATEN PASURUAN

Identifikasi Permukiman Kumuh Berdasarkan Tingkat RT di Kelurahan Keputih Kota Surabaya

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL

I. PENDAHULUAN. Kelurahan Purus merupakan salah satu kelurahan di kota Padang yang relatif berkembang

DAFTAR ISI Halaman Judul Halaman Pengesahan Abstrak Halaman Persembahan Motto

Penataan Lingkungan Permukiman Kumuh Di Wilayah Kecamatan Semampir Kota Surabaya Melalui Pendekatan Partisipasi Masyarakat

LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

4.2 Keadaan Umum Perikanan Tangkap Kabupaten Lamongan

C. URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DI BIDANG PEKERJAAN UMUM

BAB IV KONSEP DAN STRATEGI PENCEGAHAN DAN PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN KUMUH

D. BIDANG PEKERJAAN UMUM SUB BIDANG SUB SUB BIDANG URAIAN. 1. Sumber Daya Air

STRATEGI SANITASI KOTA PAREPARE. Lampiran 5. Deskripsi Program/Kegiatan

PREVIEW III (AKHIR) TUGAS AKHIR-RP

1. Sumber Daya Air D. BIDANG PEKERJAAN UMUM SUB BIDANG SUB SUB BIDANG URAIAN. 1. Pengaturan 1. Penetapan kebijakan pengelolaan sumber daya air daerah.

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 2, (2016) ISSN: ( Print)

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 2, (2016) ISSN: ( Print)

DESKRIPSI PROGRAM DAN KEGIATAN

PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 15 TAHUN 2009 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT.

INVENTORY SUMBERDAYA WILAYAH PESISIR KELURAHAN FATUBESI KEC. KOTA LAMA KOTA KUPANG - NUSA TENGGARA TIMUR

BAB VIII. LINGKUNGAN PERMUKIMAN

Salah satunya di Kampung Lebaksari. Lokasi Permukiman Tidak Layak

LAMPIRAN II HASIL ANALISIS SWOT

3.3 KONSEP PENATAAN KAWASAN PRIORITAS

PENGEMBANGAN PERMUKIMAN GOLONGAN MASYARAKAT PENDAPATAN MENENGAH BAWAH DI KECAMATAN DRIYOREJO, KABUPATEN GRESIK

T E S I S KAJIAN PENINGKATAN SANITASI UNTUK MENCAPAI BEBAS BUANG AIR BESAR SEMBARANGAN DI KECAMATAN KARANGASEM BALI

Konsep Land Sharing Sebagai Alternatif Penataan Permukiman Nelayan di Kelurahan Gunung Anyar Tambak Surabaya

Arahan Penataan Lingkungan Kawasan Perumahan Swadaya Di Kelurahan Tambak Wedi

BAB III GAMBARAN UMUM WILAYAH STUDI

IDENTIFIKASI KONDISI PERMUKIMAN KUMUH DI KECAMATAN PANCORAN MAS KOTA DEPOK ( STUDI KASUS RW 13 KELURAHAN DEPOK )

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

`BAB I PENDAHULUAN. tertentu. Pada dasarnya pembangunan dalam sektor permukiman adalah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Indikasi Rencana Program Prioritas dan Kebutuhan Pendanaan Dinas Pekerjaan Umum Kota Denpasar Tahun

SLHD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PERNYATAAN INTISARI ABSTRACT KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Kawasan Cepat Tumbuh

BAB II DESKRIPSI ORGANISASI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

V. DESKRIPSI LOKASI DAN SAMPEL PENELITIAN. Kelurahan Kamal Muara merupakan wilayah pecahan dari Kelurahan

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penataan Gambaran Umum

terkonsentrasi di kawasan pantai Salah satu permasalahan dalam pembangunan kota Ternate : Berkembangnya penduduk yang

- 6 - SUB BIDANG SUB SUB BIDANG RINCIAN URUSAN. 1. Pengaturan 1. Penetapan kebijakan pengelolaan sumber daya air daerah.

BAB I PENDAHULUAN. lainnya. Nelayan dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu nelayan buruh, nelayan

LAMPIRAN V DESKRIPSI PROGRAM/KEGIATAN

DESKRIPSI PROGRAM UTAMA

Identifikasi Karakteristik Lingkungan Permukiman Kumuh Berdasarkan Persepsi Masyarakat Di Kelurahan Tlogopojok

BAB II HASIL IDENTIFIKASI MASALAH DAN ANALISIS POTENSI

SUB BIDANG SUB SUB BIDANG PEMERINTAHAN DAERAH

III. METODE PENELITIAN. kegiatan ini dimaksudkan untuk mendapatkan data-data yang dibutuhkan,

PEMETAAN TINGKAT RESIKO KEKUMUHAN DI KELURAHAN PANJISARI KABUPATEN LOMBOK TENGAH. Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. dilakukannya penelitian ini terkait dengan permasalahan-permasalahan

PENGARUH PENURUNAN KAPASITAS ALUR SUNGAI PEKALONGAN TERHADAP AREAL HUNIAN DI TEPI SUNGAI TUGAS AKHIR

KEBIJAKAN DAN PENANGANAN PENYELENGGARAAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN

PEMERINTAH KOTA BANDAR LAMPUNG

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan jumlah penduduk dan urbanisasi merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG Hubungan antara kota dengan kawasan tepi air telah terjalin sejak awal peradaban manusia.

LAMPIRAN 2 LAMPIRAN 2 ANALISIS SWOT

5.1. Area Beresiko Sanitasi

BAB II RANCANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN PLPBK

BAB I PENDAHULUAN. yang hidup dalam lingkungan yang sehat. Lingkungan yang diharapkan adalah yang

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 10 TAHUN 2009 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 10 TAHUN 2009 TENTANG

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Air telah berabad-abad menjadi sumber kehidupan-memberi pengharapan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB III ISU STRATEGIS DAN TANTANGAN LAYANAN SANITASI KOTA

RANCANGAN PERDA KUMUH KOTA YOGYAKARTA

INERSIA Vol. V No. 1, Maret 2013 Penelitian Pemetaan Kawasan Kumuh Permukiman Kecamatan Tanjung Selor - Kabupaten Bulungan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

Oleh : Nanda Gayuk Candy DosenPembimbing : Bapak Adjie Pamungkas, ST. M. Dev. Plg. Phd.

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

j) melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Perumahan Rakyat sesuai dengan tugas dan fungsinya.

MONITORING PELAKSANAAN KEGIATAN KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT TAHUN 2010 DI KABUPATEN/KOTA K.5.1. Kegiatan Deputi Bidang Pembiayaan

PENGARUH PERKEMBANGAN PENDAPATAN NELAYAN TERHADAP KONDISI FISIK PERMUKIMAN NELAYAN WILAYAH PESISIR KOTA PEKALONGAN TUGAS AKHIR

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Dalam pembangunaan kesehatan menuju Indonesia sehat ditetapkan enam

IDENTIFIKASI MASALAH PERMUKIMAN PADA KAMPUNG NELAYAN DI SURABAYA

EVALUASI PENGELOLAAN AIR LIMBAH PERMUKIMAN DI KECAMATAN GUGUK PANJANG KOTA BUKITTINGGI

INDIKATOR KINERJA UTAMA PEMERINTAH KABUPATEN MAGETAN

I. PENDAHULUAN. Jakarta merupakan ibukota Negara Indonesia dan pusat pemerintahan,

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 26 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN BELITUNG

MOTIVASI MASYARAKAT BERTEMPAT TINGGAL DI KAWASAN RAWAN BANJIR DAN ROB PERUMAHAN TANAH MAS KOTA SEMARANG TUGAS AKHIR

BAB III PRAKTIK GANTI RUGI PADA PROSES BORONGAN IKAN LAUT DI KELURAHAN BRONDONG KECAMATAN BRONDONG KABUPATEN LAMONGAN

Pemahaman atas pentingnya Manual Penyusunan RP4D Kabupaten menjadi pengantar dari Buku II - Manual Penyusunan RP4D, untuk memberikan pemahaman awal

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

Kota : Bogor Tahun : 2015 TAHU SUMBER DANA MISI RPJMD ALTERNATIF PROGRAM RPJMD Sumber LAIN APBD PROV APBN APBD KOTA

BAB IV METODE PENELITIAN

Transkripsi:

Arahan Penanganan Permukiman Kumuh Nelayan Di Kelurahan Blimbing Kecamatan Paciran Lamongan Aminatu Zuhriyah 3604 100 035 Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember 2010

Kehidupan masyarakat nelayan yang bergantung pada laut Kebutuhan perekonomian yang semakin menurun Kepadatan penduduk tinggi Tidak memadainya sarana MCK/sanitasi Pengelolaan sampah yang tidak baik Permukiman Kumuh Nelayan Faktor Penyebab Lingkungan Desa Nelayan menjadi Kumuh berdasarkan preferensi masyarakat Arahan Penanganan Permukiman Kumuh Nelayan Arahan Penanganan Permukiman Kumuh Nelayan

Kelurahan Blimbing dengan potensi sumber daya perikanan yang tinggi, ternyata belum dimanfaatkan semaksimal mungkin. Bahkan beberapa tahun terakhir, potensi yang ada tidak lagi mampu untuk diandalkan sebagai tumpuan hidup masyarakatnya. Hal tersebut menyebabkan nelayan tidak mampu memenuhi kebutuhan pokoknya sehingga masyarakat tidak lagi memperhatikan lingkungan tempat tinggal mereka. Dan menjadikan permukiman nelayan menjadi permukiman kumuh. Pertanyaan penelitian Bagaimana arahan penanganan permukiman kumuh nelayan di Kelurahan Blimbing, Kecamatan Paciran Lamongan?

Tujuan : merumuskan arahan penanganan permukiman kumuh nelayan di Kelurahan Blimbing, Kecamatan Paciran Lamongan. Sasaran : Mengidentifikasi faktor faktor penyebab terjadinya permukiman kumuh pada desa nelayan di Kelurahan Blimbing, Kecamatan Paciran Lamongan berdasarkan preferensi masyarakat nelayan. Merumuskan arahan penanganan permukiman kumuh nelayan di Kelurahan Blimbing, Kecamatan Paciran Lamongan

Penelitian ini difokuskan pada permukiman kumuh pada desa nelayan di Kelurahan Blimbing,Kecamatan Paciran Lamongan. Lingkup wilayah dalam penelitian ini masuk Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan. Adapun batas-batasnya adalah sebagai berikut : Sebelah Utara : Laut Jawa Sebelah Timur : Desa Kandangsemangkon, Kecamatan Paciran Sebelah Barat : Kelurahan Brondong, Kecamatan Brondong Sebelah Selatan : Desa Dadapan Kecamatan Paciran, Kec. Solokuro

Mengidentifikasi karateristik fisik permukiman kumuh Membahas tentang faktor-faktor penyebab timbulnya permukiman kumuh pada desa nelayan Setelah hal tersebut diketahui dan dianalisa, maka dapat ditemukan permasalahan dan faktor penyebab kekumuhan permukiman tersebut. Kemudian ditentukan arahan penanganan permukiman kumuh nelayan tersebut agar jumlahnya tidak semakin banyak dan penduduk penduduk mendapatkan tempat tinggal yang layak dan sehat serta dapat menjangkau prasarana dan sarana permukiman.

Faktor Lahan Sub Faktor Lahan yang terbatas Definisi Opersional Semakin terbatasnya lahan di wilayah penelitian Sarana dan Prasarana Tindakan/Pena nganan Tingkat Pendidikan Sarana dan Prasarana minim Upaya penertiban Tingkat pendidikan yang minim Minimnya sarana dan prasarana lingkungan permukiman nelayan Lemahnya upaya penertiban dari pihak pemerintah Tingkat pendidikan masyarakat nelayan yang minim Ekonomi Pendapatan Tingkat pendapatan/penghasilan per bulan dari masyarakat dalam mencukupi kebutuhan sehari-harinya Kemiskinan Banyaknya jumlah penduduk miskin Bencana Banjir/Genangan Air Hujan Adanya bencana banjir di kawasan penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan rasionalistik dengan model analisis menggunakan theoretical descriptive, yaitu teori-toeri digunakan untuk melakukan analysis analogis. Analogi analisa dalam hal ini adalah menggambarkan/analisa mengenai kondisi permukiman kumuh berdasarkan grand theory yang telah dibuat

MeTode PenguMpulan Data Survey data sekunder Survey data primer TeKnik AnaliSis DaTa: 1. Identifikasi Faktor Penyebab Timbulnya Permukiman Kumuh Nelayan Berdasarkan Preferensi masyarakat Nelayan 3. Rumusan Arahan Penanganan Permukiman Kumuh Nelayan

Batas Wilayah Penelitian Kelurahan Blimbing termasuk dalam Kecamatan Paciran Lamongan. Luas wilayah penelitian adalah sebesar 2.503 km2. Kelurahan Blimbing berada dekat dengan Pantai Utara Jawa Timur. Kelurahan Blimbing merupakan salah satu desa nelayan, yang rata-rata masyarakatnya bekerja sebagai nelayan dengan menggantungkan hidupnya pada alam. Kelurahan Blimbing memiliki 4 dusun, 12 RW dan 68 RT. Jumlah penduduk Kel. Blimbing tahun 2009 adalah 15.345 dengan ratarata masing anggota per keluarga adalah 3-4 orang. Kelurahan Blimbing berbatasan dekat dengan Kecamatan Brondong yang dipisahkan oleh sebuah sungai besar yang menuju ke laut

faktor-faktor yang berpengaruh dalam timbulnya permukiman kumuh nelayan di Kelurahan Blimbing, Paciran Lamongan adalah : 1. Faktor Lahan a. Ketersediaan Lahan Permukiman yang Terbatas Corak kehidupan masyarakat nelayan di Kelurahan Blimbing untuk tinggal dekat laut sehingga memudahkan pergerakan mereka dalam bekerja menjadikan masyarakat membangun rumah sedekat mungkin dengan laut. Selain itu, posisi permukiman tersebut cukup strategis karena sumber daya ikan di wilayah tersebut tersedia cukup banyak

2. Sarana dan Prasarana Lingkungan Permukiman Nelayan yang Minim Faktor ini terkait dengan tidak adanya ketersediaan sarana persampahan baik berupa bak-bak sampah maupun petugas pengangkut sampah. Tidak adanya bak-bak sampah di lingkungan permukiman nelayan menyebabkan masyarakat membuang sampahnya pada tempat yang tidak semestinya seperti ke laut, ke saluran drainase 3. Upaya Penertiban a. Tidak ada tindak lanjut dalam upaya penertiban/pelarangan Sebagian besar penduduk sudah mengetahui bahwa lahan ini milik Dinas Pengairan dan mereka melakukan sewa. Tetapi mereka tetap menempati lahan tersebut karena tidak ada upaya pelarangan.

4. Tingkat Pendidikan a. Tingkat Pendidikan Masyarakat Nelayan yang Minim Rendahnya tingkat pendidikan yang diperoleh masyarakat menyebabkan pola pikir masyarakat yang kurang memperhatikan dampak terhadap lingkungan dan kenyamanan bertempat tinggal di di dekat pantai (hanya bersifat pasrah).hal ini dapat ditunjukkan dari upaya pembangunan rumah masyarakat nelayan di tepi laut yang lebih mempertimbangkan faktor kedekatan dengan keluarga dan akses menuju lokasi pekerjaan daripada faktor keamanan. 5. Faktor ekonomi a. Pendapatan Faktor ekonomi ini terkait dengan besarnya pendapatan dari tiap Kepala keluarga. Berdasrkan surbey primer, dari keterangan masyarakat penghasilan/bulan adalah Rp. 500.000,00 s/d Rp. 850.000,00 b. Kemiskinan Pada Kelurahan Blimbing, masih banyak penduduk yang berada pada hidup garis kemiskinan. Lebih dari 1500 KK yang berada di bawah garis kemiskinan. Dikarenakan factor kemiskinan inilah yang menyebabkan penduduk enggan mengurus kebutuhan prasarananya seperti air, sarana sanitasi maupun lingkungan

Analisa Triangulasi

Kesimpulan factor yang menyebabkan permukiman nelayan di Kelurahan Blimbing, Paciran Lamongan menjadi kumuh adalah sebagai berikut : 1.Ketersediaan Lahan Permukiman yang Terbatas 2.Sarana dan Prasarana Lingkungan Permukiman Nelayan yang Minim 3.Tidak ada tindak lanjut dalam upaya penertiban 4.Tingkat Pendidikan Masyarakat Nelayan yang Minim 5.Faktor ekonomi a. Tingkat Pendapatan yang Rendah b. Kemiskinan

Kesimpulan arahan penangangan permukiman kumuh di Kelurahan Blimbing, Paciran Lamongan adalah : 1.Mengoptimalkan fungsi permukiman untuk mengurangi kepadatan bangunan yaitu dengan cara tidak menambah bangunan baru 2.Mengoptimalkan peran pemerintah menjaga dan menata kondisi lingkunganpermukiman dengan bekerjasama dengan masyarakat 3.Perbaikan fisik lingkungan permukiman nelayan melalui peningkatan sarana dan prasarana sesuai dengan kebutuhannya. Lebih khusus prasaran sanitasi, air bersih dan drainase. 4.Menjalin kerjasama dengan lembaga bantuan usaha, LSM, akademisi untuk meningkatkan pengetahuan tentang teknologi terutama di bidang penangkapan ikan dan mengenalkan teknologi baru dengan pemeberian penyuluhan dan pelatihan tentang teknologi 5.Pemberian penyuluhan dan insentif bantuan kepada masyarakat untuk secara swadaya memperbaiki kondisi lingkungan dan membantu meningkatkan pendapatan melalui kegiatan pelatihan, keterampilan dan pemberian subsidi modal (fasilitas kredit)

Saran 1. Setelah dilakukan penelitian ini, sebaiknya ada sebuah tindaklanjut untuk mengatur permukiman yang ada di Kelurahan Blimbing, Paciran Lamongan agar kondisinya tidak semakin kumuh yang nantinya akan semakin sulit penanganannya.terutama mempertegas disertai dengan sosialisasi ke masyarakat. 2. Mempercayakan sepenuhnya kepada masyarakat untuk bias menjaga lingkungan permukimannnya terutama yang terkait dengan tempat tinggal masing-masing.

TERIMA KASIH