I. PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak luput dari ancaman bahaya yang akan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 adalah melindungi

I. PENDAHULUAN. kegiatan di bidang kesehatan. Sesuai dengan Pasal 4 Undang-Undang Nomor 23. yang sama dalam memperoleh derajat kesehatan yang optimal.

PENDAHULUAN. harus disediakan oleh pemerintah. Tiap seluruh warga masyarakat / setiap orang

I. PENDAHULUAN. derajat kesehatan masyarakat yang optimal. 1. manusia yang harus dilindungi dan diperhatikan oleh Pemerintah.

BERITA DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA TAHUN 2006 NOMOR 5 SERI E NOMOR SERI 4 PERATURAN BUPATI HULU SUNGAI UTARA NOMOR 8 TAHUN 2006 TENTANG

I. PENDAHULUAN. mencapai kesejahteraan. Akan tetapi, masih banyak masyarakat dunia khususnya

BAB I PENDAHULUAN. oleh instansi pemerintah, baik itu di pusat, di daerah, dan dilingkungan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembukaan Undang-Undang Dasar (yang selanjutnya disebut UUD) 1945

I. PENDAHULUAN. maupun tenaga kesehatan yang ada di tempat-tempat tersebut belum memadai

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. yang dilaksanakan oleh BPPLH Kota Bandar Lampung belum berjalan optimal

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang sejahtera. Seluruh kepentingan masyarakat dalam rangka

WALIKOTA TASIKMALAYA

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2012 NOMOR 27 SERI E

BAB I PENDAHULUAN. Pelaksanaan otonomi daerah sesuai dengan Undang-Undang No 12 Tahun 2008

BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : SERI : E LIPERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 34 TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa (PBB) tahun 1948 tentang hak asasi manusia. Berdasarkan. kesehatan bagi semua penduduk (Universal Health Coverage).

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. kelompok dan bahkan oleh masyarakat. Untuk dapat mewujudkan keadaan sehat

Peningkatan Pelayanan untuk Riau Sehat. Riau Sehat Pemprov Riau melalui dinas terkait terus memberikan pelayanan kesehatan terbaik pada masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Pasal 5 ayat (1) dan Pasal 52 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004

I. PENDAHULUAN. untuk menyajikan data suatu wilayah. Dengan salah satu fungsi peta tersebut sebagai

BAB I PENDAHULUAN. setelah krisis ekonomi melanda Indonesi tahun 1997/1998. Sebagian besar

I. PENDAHULUAN. suatu kegiatan yang terjadi dalam interaksi langsung antar seseorang dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. baik dalam bentuk jasa maupun fasilitas. Bahkan untuk mengukur tingkat kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi telah membawa dampak dalam

BAB I PENDAHULUAN. pemenuhan hak-hak sipil dan kebutuhan hajat hidup orang banyak itu harus atau

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 14 TAHUN 2017 TENTANG

I. PENDAHULUAN. Banyaknya minat untuk menjadi seorang dokter berpengaruh di dunia pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN pada alinea ke empat yang dijadikan sebagai landasan pembangunan

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG

I. PENDAHULUAN. sistem kesehatan nasional. Kesehatan merupakan hak asasi manusia, sehingga

I. PENDAHULUAN. adalah pelayanan dalam bidang kesehatan. Pelayanan bidang kesehatan yang

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan masyarakat. Undang-Undang No.25 tahun 2009

Notulen Diskusi Komuitas Informasi Pojok JKN Kebumen. dengan Peserta Jamkesmas Desa Jogomulyo Kec. Buayan Kab. Kebumen

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan adalah hak asasi dan sekaligus merupakan investasi untuk keberhasilan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BUPATI BANYUWANGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI,

BAB I PENDAHULUAN. Pentingnya kesehatan masyarakat harus benar-benar mendapatkan perhatian,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 22

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia yang harus dipenuhi

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 7 TAHUN 2010 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG JAMINAN KESEHATAN DAERAH

I. PENDAHULUAN. dalam pembangunan kesehatan masyarakat, oleh karena itu mendapatkan. layanan kesehatan adalah hak setiap warga negara Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Judul skripsi ini adalah Pengaruh reward dan punishment PT.BPJS. rumah sakit Abdul Moelok Bandar Lampung ).

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR

I. PENDAHULUAN. Kelelahan kerja adalah gejala yang berhubungan dengan penurunan efisiensi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang

PERATURAN DAERAH PROPINSI LAMPUNG NOMOR 12 TAHUN 2000

I. PENDAHULUAN. kepentingan semua unsur, golongan maupun komunitas masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. untuk menunjang penampilan seseorang, bahkan bagi masyarakat dengan gaya

BUPATI BANYUWANGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI,

BAB I PENDAHULUAN. Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji implementasi dari kebijakan

BAB 1 PENDAHULUAN. asuransi sehingga masyarakat dapat memenuhi kebutuhan dasar kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan adalah kebutuhan primer yang harus dipenuhi oleh seluruh

I. PENDAHULUAN. Pemberlakuan otonomi daerah pada dasarnya menuntut Pemerintah Daerah

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG JAMINAN KESEHATAN DAERAH DI KABUPATEN KEBUMEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. hak bagi setiap orang. Karena setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin,

BAB 1 : PENDAHULUAN. Deklarasi Perserikatan Bangsa-Bangsa tahun 1948 tentang Hak Azasi

BAB 1 PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan investasi sumber daya manusia. Dengan masyarakat

I. PENDAHULUAN. yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia. sebagaimana dimaksud dalam Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara

BAB. I PENDAHULUAN. warga negara berhak mendapatkan pelayanan sesuai dengan hak-haknya

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 27 TAHUN 2012 TENTANG

III. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian analitis kategorik-numerik tidak

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara berkembang yang sedang membangun, tentunya banyak menghadapi masalah kesehatan masyarakat (Rihardi, 2006).

LEMBARAN DAERAH KOTA PADANG PANJANG Tahun

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 90 TAHUN 2012

PEMERINTAH KABUPATEN LINGGA

BAB I PENDAHULUAN. penting dan strategis di Provinsi Lampung. Salah satu dari dampak itu adalah

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN DAERAH KOTA KEDIRI NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG JAMINAN KESEHATAN BAGI WARGA MISKIN KOTA KEDIRI

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. pelaksanaan pembangunan daerah diperlukan adanya hubungan yang serasi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Dalam Penjelasan Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2008 tentang. Ombudsman Republik Indonesia menerangkan bahwa Reformasi

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. kehidupan umat manusia. Setiap manusia yang lahir sudah melekat hak asasinya.

WALIKOTA DUMAI PROVINSI RIAU PERATURAN WALIKOTA DUMAI NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan bangsa Indonesia sebagaimana tercantum dalam Pembukaan

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun Kesehatan adalah

BAB I PENDAHULUAN. dipungkiri masalah kemiskinan selalu menjadi penghambat kemajuan tiap - tiap

ABSTRAK ANALISIS DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) DALAM MEMBANTU PEMBIAYAAN SEKTOR KESEHATAN DI KABUPATEN LAMPUNG SELATAN TAHUN ANGGARAN 2005

I. PENDAHULUAN. Di zaman seperti sekarang ini masih banyak dijumpai orang-orang yang mengalami

PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 14 TAHUN 2013

III. METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. mengingat kondisi keuangannya yang tidak mencukupi untuk berobat ke dokter.

I. PENDAHULUAN. Kesehatan adalah hak fundamental setiap warga negara. Setiap individu,

BAB I PENDAHULUAN. darah manusia yang umum dikenal, dan merupakan penggolongan darah yang

I. PENDAHULUAN. Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 432

BAB I PENDAHULUAN. menyatakan bahwa upaya kesehatan kerja ditujukan untuk melindungi. pengaruh buruk yang diakibatkan oleh pekerjaan.

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 25 TAHUN 2011

BAB I LATAR BELAKANG PEMILIHAN MASALAH. Pasal 28 H ayat (1) UUD 1945 menyatakan bahwa Setiap orang berhak

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan. Banyaknya pemahaman yang berbeda mengenai good governance

BUPATI PROBOLINGGO PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 40 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN KELUARGA BERENCANA DI KABUPATEN PROBOLINGGO

Pedoman Wawancara Mendalam Analisis Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Masyarakat Umum (PJKMU) Madani Kota Tanjung Balai Tahun 2011

I. PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan merupakan salah satu unsur

Transkripsi:

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak luput dari ancaman bahaya yang akan menimpanya pada sewaktu-waktu tertentu, untuk itu kita hendaknya berusaha untuk menghindari segala macam bentuk bahaya yang akan mengancam kita, akan tetapi masih saja terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, seperti kecelakaan misalnya dan atau terganggunya kesehatan jasmani kita. Bahaya terbesar yang dihadapi seseorang dalam kehidupan adalah kehilangan atau kerugian yang disebabkan oleh kecelakaan dan penyakit yang menimpa dirinya dan atau keluarganya, yang dalam hal ini akan mengeluarkan biaya yang cukup besar, sehingga diperlukan suatu anggaran biaya yang benar-benar terencana guna mengantisipasi hal tersebut, namun bagi mereka yang tidak mampu merupakan hal yang sangat sulit, maka pemerintah mempunyai tugas dan tanggung jawab bagi mereka yang kurang mampu untuk menjamin kemudahan memperoleh pelayanan kesehatan dan keringanan biaya kesehatan. Untuk membantu hal-hal tersebut di atas pemerintah telah mengeluarkan kebijakan dengan memberikan jamkesda bagi mereka yang kurang mampu. Seperti tercantum dalam Pasal 7 Undang-Undang Nomor 23 tahun 1992 tentang Kesehatan, bahwa Pemerintah bertugas menyelenggarakan upaya Kesehatan yang merata dan terjangkau oleh masyarakat. Berdasarkan pasal tersebut maka

2 pemerintah mempunyai tugas dan tanggung jawab kepada setiap keluarganya untuk menjamin kemudahan memperoleh pelayanan dan keringanan biaya kesehatan. Berdasarkan Pasal 4 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992, dinyatakan bahwa setiap orang mempunyai derajat yang sama dalam memperoleh kesehatan yang optimal. Namun hingga saat ini pelayanan kesehatan yang diberikan kepada masyarakat belum menghasilkan bentuk pelayanan seperti yang diharapkan. Tingkat kesehatan masyarakat yang masih rendah dan biaya kesehatan yang semakin mahal membuat banyak keluarga miskin tidak mampu menjangkau pelayanan kesehatan terutama di Rumah Sakit umum Daerah. Pemerintah menyadari bahwa masyarakat, terutam masyarakat miskin sulit untuk mendapatkan akses pelayanan kesehatan. Kondisi tersebut semakin memburuk karena mahalnya biaya kesehatan, akibatnya pada kelompok masyartakat tertentu sulit mendapatkan akses pelayanan kesehatan. Untuk memenuhi hak rakyat atas kesehatan, pemerintah dalam hal ini Departemen Kesehatan telah mengalokasikan dana bantuan social sector kesehatan yang digunakan sebagai pembiayaan bagi masyarakat, khususnya masyarakat miskin. Keluarga miskin disini adalah orang atau keluarga yang sama sekali tidak mempunyai suatu sumber mata pencarian dan tidak mempunyai kemampuan memenuhi kebutuhan yang layak bagi kemanusiaan atau orang-orang yang mempunyai sumber mata pencarian tetapi tidak dapat memenuhi kebutuhan pokok yang layak. Setiap Rumah Sakit Pemerintah di Lampung diberi subsidi dana oleh pemerintah untuk dapat melayani keluarga miskin yang berobat ke Rumah Sakit

3 Umum Daerah tersebut secara Cuma-Cuma. Peserta Jamkesda yang ingin memperoleh pelayanan kesehatan di Rumah Sakit harus memenuhi persyaratan surat keterangan tidak mampu dari RT dan kelurahan, rujukan dari puskemas. Apabila berkas atau persyaratan telah lengkap, petugas Rumah Sakit lansung menangi, namun bila persyaratan belum lengkap maka petugas Rumah Sakit memberikan jangka waktu 2x24 jam untuk melengkapi berkas-berkas yang belum lengkap. Rumah Sakit sebagai sarana kesehatan melakukan berbagai kegiatan berupa pelayanan kesehatan bagi masyarakat yang membutuhkannya. Akan tetapi pada kenyataanya peneliti beberapa kali menemukan keluhan-keluhan masyarakat mengenai pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin. Beberapa diantaranya terdapat salah satu warga miskin yang meminta agar pihak yang berwenang menegur kinerja pegawai di Rumah Sakit Daerah karena banyak oknum pegawainya yang bersikap acuh kepada pasien atau keluarga pasien yang tidak mampu. Dalam penyelenggara program Jamkesda tersebut, perlu dilakukan peningkatan baik dalam mutu pelayanan kesehatan serta jangkauan kepesertaannya. Jamkesda dibentuk atas kebijakan Pemerintah untuk masyarakat yang kurang mampu agar mendapatkan jaminan kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah berdasarkan Pasal 4 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 bahwa setiap orang mempunyai derajat yang sama dalam memperoleh kesehatan yang optimal.

4 Pelaksanaan Jamkesda Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek Bandar Lampung masih sangat jauh dari harapan yang diinginkan khususnya oleh pengguna Jamkesda. B. Permasalahan dan Ruang Lingkup 1. Permasalahan Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan di atas, maka yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah: a. Bagaimanakah Pelaksanaan Pelayanan Jaminan Kesehatan Daerah di RSUD? b. Apasaja faktor-faktor penghambat dalam pelaksanaan Pelayanan Jamkesda di RSUD? 2. Ruang Lingkup Ruang lingkup penelitian ini adalah pelayanan Jamkesda di Rumah Sakit Umum Dr. H. Abdul Moeloek dengan objek penelitian berupa pelayanan jaminan kesehatan daerah di Rumah Sakit Umum Dr. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung dan faktor-faktor penghambat dalam pelayanan jaminan kesehatan Daerah di Rumah Sakit Umum Dr. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung. Data yang dijadikan dasar penelitian ini dikumpulkan pada rentang tahun 2010-2011 dengan lingkup lokasi penelitian di wilayah Rumah Sakit Umum Dr. H. Abdul Moeloek di Bandar Lampung. Kajian selanjutnya pelayanan jamkesda ini adalah mengenai prosedur administrasi bagi para pengguna jamkesda atau warga yang kurang mampu untuk memperoleh pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Umum Dr. H. Abdul Moeloek.

5 C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah: a. Untuk mengetahui Pelayanan pelaksanaan Jamkesda. b. Untuk mengetahui faktor-faktor penghambat dalam pelaksanaan pelayanan jamkesda di Rumah Sakit Dr. H. Abdul Moeloek. 2. Kegunaan Penelitian a. Secara teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat mejadi sumbangan pemikiran yang bermanfaat untuk mengidentifikasi tentang masalah-masalah yang timbul pada pelaksanaan pelayanan jamkesda di Rumah Sakit Umum Dr. H. Abdul Moeloek di Bandar Lampung. b. Kegunaan praktis, yaitu hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan pemikiran yang bermanfaat terhadap pemda agar lebih bagi petugas pelayanan jamkesda di lingkungan Rumah dan diharapkan dapat digunakan sebagai bahan referensi untuk penelitian-penelitian berikutnya.