Adab Makan Yang Dilupakan Muhammad Abu Hamdan

dokumen-dokumen yang mirip
E٤٨٤ J٤٧٧ W F : :

Bukti Cinta Kepada Nabi

E٤٢ J٣٣ W F : :

Berpegang kepada Al-Qur'an dan As-Sunnah, dan tidak bertaqlid kepada seseorang

Selain itu hukum wajib atas Khutbah Jum'at, dikarenakan Nabi tidak pernah meninggalkannya. Hal ini termasuk dalam keumuman hadits:

Engkau Bersama Orang Yang Kau Cintai

: :

E١١٧ J١٠٩ W F : :


Kekhususan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam Yang Tidak Dimiliki Oleh Umatnya

Cahaya di Wajah Orang-Orang Yang Memahami Ilmu Agama

Surat Untuk Kaum Muslimin

Istiqomah. Khutbah Pertama:

Adab Makan. Karya: Dr. Amin bin Abdullah asy-syaqawi. Terjemah : Muzaffar Sahidu Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

Memperbaiki Kesalahan dalam Bulan Ramadhan

Beberapa Kekeliruan Kaum Muslimin Seputar Lailatul Qadar

Disebarluaskan melalui: website: TIDAK untuk tujuan KOMERSIL

Penulis: Al-Ustadz Abu Usamah Abdurrahman bin Rawiyah An Nawawi

: : :

SUNNAH NABI. Dan dikuatkan dengan Hadist dari Imam Bukhari disalah satu bab yaitu: sunnahnya berwudhu sebelum mandi

Menggapai Kejayaan Islam

TAFSIR AL QUR AN UL KARIM

Kelemahan Hadits-Hadits Tentang Mengusap Muka Dengan Kedua Tangan Sesudah Selesai Berdo'a

E٧٦ J٧٣ W F : :

" Pada hari ini dihalalkan bagimu yang baik-baik. Makanan (sembelihan) orang-orang yang diberi Al Kitab itu halal bagimu,...

: : :

Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku`lah beserta orangorang yang ruku (Al Baqarah : 43)

Kewajiban berdakwah. Dalil Kewajiban Dakwah

Dusta, Dosa Besar Yang Dianggap Biasa

TAWASSUL. Penulis: Al-Ustadz Muhammad As-Sewed

Khutbah Jum'at. Keutamaan Bulan Sya'ban. Bersama Dakwah 1

Tegakkan Shalat Dengan Berjamaah

Jangan Taati Ulama Dalam Hal Dosa dan Maksiat

BATASAN TAAT KEPADA ORANG TUA Secara umum kita diperintahkan taat kepada orang tua. Wajib taat kepada kedua orang tua baik yang diperintahkan itu sesu

: : :

Ikutilah Sunnah dan Jauhilah Bid'ah

Barangsiapa yang mengamalkan suatu amalan yang bukan urusan kami (tidak ada contohnya) maka (amalan tersebut) tertolak (Riwayat Muslim)

Tuduhan Bahwa Berpegang Terhadap Agama Penyebab Kemunduran Kaum Muslimin

KONSEP RIBA SESI III ACHMAD ZAKY

[ Indonesia Indonesian

Aku telah meminta hujan dengan Majaadiihus Samaa yang dengannya hujan diturunkan.

Kematian Lebih Baik Bagi Seorang Mukmin

Tiga Yang Diridhai Allah dan Tiga Yang Dia Benci

Seribu Satu Sebab Kematian Manusia


Asas Kebangkitan Dunia Islam


*** Tunaikanlah Amanah

Adab Bertetangga. Penyusun : Majid bin Su'ud al- Ausyan. Terjemah : Muzafar Sahidu bin Mahsun Lc. Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

KUMPULAN FATWA. Hukum Membagi Agama Kepada Isi dan Kulit. Penyusun : Syekh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin. Terjemah : Muh. Iqbal Ahmad Gazali

Mari Bershalawat Rabu, 07 April 04

Umrah dan Haji Sebagai Penebus Dosa

JIKA WAKTU TERSIA-SIAKAN..

Renungan Pergantian Tahun

Jika kamu mengikuti kebanyakan manusia di bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. [Q.S. 6 : 116]

Tiada suatu ucapanpun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir (Qaaf:18 )

Perdamaian Itu Lebih Baik

Meraih Sifat Qona ah (Merasa Kecukupan)

Barang Haram Halangi Terkabulnya Do'a

Berani Berdusta Atas Nama Nabi? Anda Memesan Sendiri Tempat di Neraka

SURAT TERBUKA UNTUK WANITA YANG BEKERJA BERSAMA LAKI-LAKI

Diantara perintah Allah Azza wa Jalla kepada kita adalah perintah agar kita mengikuti Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam.

Sifat Allah Al-Hayiyyu, Yang Maha Pemalu

Umur Untuk Amal Shaleh

Khutbah Jumat Manfaatkan Nikmat Kehidupan

Syariat Adalah Amanah

===========================

?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.

Motivasi Agar Istiqomah

Berhati-Hati Dalam Menjawab Permasalahan Agama

Keutamaan Bulan Dzul Hijjah

Menzhalimi Rakyat Termasuk DOSA BESAR

Taat Kepada Pemimpin Kaum Muslimin

Mengenal Nama-Nama dan Sifat-Sifat Allah

Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam (Ali Imran: 19)

Shalat Berjamaah Tidak di Rumah

Menggapai Ridha Allah dengan Birrul Wâlidain. Oleh: Muhsin Hariyanto

Jika Beragama Mengikuti Kebanyakan Orang

Pengaruh Shalat dan Maksiat Terhadap Rezeki

Menahan Amarah. Menahan Marah. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, ????????????????????????????????????????????

Islam Satu-Satunya Agama Yang Benar

Khutbah Jum'at. Keutamaan Muharam. Bersama Dakwah 1

Nasehat Bagi Orang Yang Melalaikan Shalat

Indahnya Mengikuti Sunnah

Bimbingan Islam di Musim Hujan

Agar Nabi Muhammad Mencintai Kita

"Sesungguhnya Kami telah menurunkan (Al Qur an) pada malam

BAB III MENGANALISIS SURAT ABASA AYAT diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw. Surat ini di turunkan sesudah surat

BAB V PENUTUP. menyelasaikan seluruh masalah yang ada dalam penelitian: 1. Apakah dalam teks lagu Iwan Fals mengandung nilai dakwah?

Memahami Maksud dan Tujuan Persaudaraan Seiman

Oleh: Syaikh Ali Hasan Ali Abdul Hamid

Cemburu, Bagian Hidup Wanita

Tanda-Tanda Cinta Nabi Shallallaahu 'Alaihi wa Sallam

Menjaga Hak-Hak Orang Yang Sudah Tua

Kultum Ramadhan: Menjalin Cinta Abadi Dalam Rumah Tangga

Jadilah Pembuka Pintu Kebaikan

GURU MENGELUHKAN MURIDNYA YANG TIDAK PATUH DAN TIDAK MENERIMA NASEHAT

Puasa Sunah Asyura: Waktu dan Keutamaannya

Mempraktikkan Akhlak Terpuji Dalam Kehidupan

Al-Matiin, Yang Maha Kokoh

Transkripsi:

Adab Makan Yang Dilupakan Muhammad Abu Hamdan Sudah menjadi keharusan seorang Muslim manakala Rasulullah saw memerintahkan suatu perkara atau melarang suatu perkara untuk bersikap sami'na wa atha'na (patuh dan taat). Lebih dari itu ia akan memaksa dirinya agar bisa mencontoh segala apa yang menjadi perilaku Rasulullah saw. Apalagi perkara itu merupakan perintah wajib yang harus dijalankan dan larangan haram yang harus ditinggalkan. Ia selalu ingat firman Allah: "Dan apa-apa yang Rasul perintahkan lakukalah dan apa-apa yang ia larang, maka tinggalkanlah". (al-hasyr:7) Dan juga firman Allah: "Sungguh pada diri Rasulullah terdapat suri tauladan yang baik bagimu". Dan salah satu teladan yang baik pada diri Rasulullah saw adalah adab beliau ketika makan. Seringkali kita jumpai pada kaum muslimin cara-cara makan yang tidak sesuai dengan etika yang telah dicontohkan oleh Rasulullah saw, mungkin karena ilmu belum sampai kepada mereka atau karena malas danmungkin juga karena enggan untuk melakukannya. Untuk golongan yang pertama mungkin perlu diluruskan dengan cara yang hikmah yakni dengan menjelaskan dalil-dalil yang shahih tentang bagaimana cara makan Rasulullah saw, sehingga mereka dapat mengetahui untuk kemudian diamalkan. Untuk golongan kedua, di samping perlu dijelaskan dalil-dalil yang shahih juga perlu diberi peringatan yang baik serta dijelaskan kepadanya ancaman-ancaman Allah, agar mereka takut dengan ancaman itu. Agar mereka mau menjalankan sunnah Rasulullah saw. Sedangkan untuk golongan yang ketiga kita dakwahi dengan cara golongan yang pertama dan kedua perlu dipatahkan alasanalasan mereka meninggalkan sunnah, sehingga mereka yakin bahwa alasan mereka itu ternyata salah dan lemah bagaikan rumah laba-laba. Dan akhirnya mau menjalankan cara-cara yang diajarkan oleh Rasul. Adapun adab-adab makan yang seringkali dilupakan oleh ummat Islam adalah sebagai berikut: 1. Makan Berjama'ah Berkumpul menghadapi hidangan dan makan secara berjama'ah adalah suatu yang dianjurkan bagi kaum Muslimin di samping akan mendapatkan keutamaan berdasarkan hadits sebagai berikut: "Berjama'ahlah dalam menyantap hidanganmu dan sebut nama allah padanya, niscaya akan mengandung berkah bagimu". (Silsilah hadits-hadits Shahih No.664).

Hadits ini dikabarkan oleh Rasulullah saw berkenaan dengan seseorang yang datang kepadanya dan berkata: Wahai Rasulullah, kami ini setiap makan tidak pernah kenyang. Maka Rasulullah saw berkata: 'Pasti masing-masing kamu makan sendirisendiri. Dia menjawab: Benar ya Rasulullah. Rasulullah berkata, "Berjama'ahlah dalam menyantap makananmu'. Hadits di atas memerintahkan kepada kita agar setiap kali makan supaya berkumpul melingkar pada stu nampan makanan dan tidak makan sendiri-sendiri, sebab makan sendiri-sendiri itu di samping akan membuat masing-masing orang yang makan itu tidak akan kenyang(seperti kata shahabat di atas) juga tidak mendapatkan berkah/kecukupan. Karena kecukupan itu akan diperoleh dengan makan bersama, meskipun jumlah peserta hidangan bertambah sebagaimana kata Nabi saw: "Makanlah berjama'ah dan janganbercerai berai,sesungguhnya makanan satu orang itu cukup untuk dua orang". "Sesungguhnya makanan satu orang itu cukup untuk dua orang, makanan dua orang cukup untuk tiga atau empat orang danmakanan empat orang cukup untuk lima atau enam orang". (Silsilah Hadits Shahih no.1686). Di samping akan memberikan kecukupan, makan berjama'ah adalah cara makan yang dicintai Allah sebagaimana disebutkan dalam hadits yang berderajat hasan bahwa Rasulullah bersabda: "Makanan yang dicintai Allah adalah makanan yang di atasnya banyak tangantangan (banyak yang memakannya)". (Silsilah hadits-hadits shahih No, 895). 2. Makan DenganMenggunakan Shahfah/Qash'ah(Nampan) Dan di Atas Hamparan Qash'ah adalah piring besar untuk makan sepuluh orang sedangkan Shahfah adalah piring besar untuk makan lima orang (Syama'il Muhammadiyah bab Cara Makan Nabi saw). Adapun Sukurrajah adalah piring kecil yang biasa dipakai untuk memberi makan anak kecil (Fathul Bari 9/532). Makan berjama'ah di atas hamparan dengan menggunakan shahfah adalah salah satu sunngah nabi saw yang harus diikuti, sedangkan makan di atas meja dengan menggunakan Sukurrajah adalah cara makan yang harus dihindari. Anas bin Malik berkata: "Nabi saw tidak makan di atas meja makan dan tidak pula menggunakan Sukurrajah". (Diriwayatkan oleh Tirmidzi dalam Syamail, Shahih Bukhari no. 5386 dalam kitab Fathul bari 9/532). Ibnu Hajar berkata:"guru kami berkata dalam (Syarah at-timidzi): Sukurrajah itu tidak digunakan karena mereka (Rasulullah dan para shahabat) tidak pernah menggunakannya, sebab kebiasaan mereka makan bersama-sama (dengan

Shahfah) atau karena makan dengan menggunakan sukurrajah itu menajdikan mereka tidak merasa kenyang". (al-fath 9/532) 3. Mengambil Suapan Yang Jatuh Nabi saw berkata: "Apabila salah seorang dari kamu makan, kemudian suapannya jatuh dari tangannya, hendaklah ia membersihkan apa yang kotor darinya lalu memakannya, danjanganlah ia membiarkannya untuk (dimakan) setan". (Silsilah hadits-hsdits Shahih no.1404) Hadits ini mengajarkan kepada kita agar tidakmenyia-nyiakan makanan yakni dengan tidak membiarkan makananyang jatuh untuk dimakan setan. 4. Menjilati Makanan dan Shahfah "Dan janganlah ia mengusap tangannya dengan mindil/serbet hendaklah ia menjilati tangannya, karena seseorang itu tidak mengetahui pada makannannya yang mana yang mengandung berkah untuknya,s esungguhnya setan itu selalu mengintai utnuk merampas harta manusia dari segala penjuru hingga di tempat makannya. Dan janganlah ia mengangkat shahfahnya hingga menjilatinya dengan tangan, karena sesungguhnya pada akhir makanan itu mengandung berkah". (Silsilah hadits-hadits shahih n0.1404) Hadits ini memerintahkan kepada kita agar selalu menjilati tangan (yakni memasukkan jari-jari ke mulut untuk membersihkanmakanan yang melekat padanya) dan juga memerintahkan kepda kita agar menjilati shahfah (yakni menjilati sisa makanan pada shahfah denganmenggunakan jari-jari tangan dan bukan menjilat shahfahnya). Berkata Imam Nawawi, tentang makna kalimat: Pada makanannya yang mana yang diberkahi Ia berkata: Sesungguhnya makanan yang dihidangkan untuk manusia itu mengandung berkah, sedang dia tidak mengetahui apakah berkah itu pada makananyang ia makan atau pada sisa makanan yang melekat di tangannya atau pada sisa makanan di dalam shahfah atau pada suapan yang jatuh. untuk itu hendaklah ini menjaga semua itu agar selalu mendapatkan berkah. (Fathul Bari 9/578). 5. Mengusap Makanan dengan Mindil Mindil adalah kain yang dipakai untuk mengusap tangan selesai makan dan bukan kain yang dipakai untuk mengusap badan selesai mandi. (Fathul Bari 5/577) Nabi saw bersabda: Janganlah mengusap tangannya dengan mindil hingga menjilati tangannya...

Hadits ini mengisyaratkan kepada kita agar setiap selesai menjilati tangan agar mengusapnya dengan serbet, bukan dengan selainnya seperti handuk atau tissue (kertas tipis). Ibnu Hajar berkata: 'Hadits di atas berisi larangan bagi orang yang mempunyai serbet tapi tidak mengusap tangan dengannya danjuga berisi larangan terhadap orang yang menggunakan selainnya'. (Fathul Bari 9/557). 6. Berkumur-kumur Setelah Makan Ali bin Abdullah telah menceritakan kepada kami, Sufyan telahmenceritakan kepada kami: 'Aku telah mendengar Yahya bin Said dari Busyair bin Yasar dari Suwaid bin Nu'man berkata: 'Kami keluar bersama Rasulullah saw ke Khaibar. Tatkala kami sampai di Shahba, Nabi saw mengundang makan, dan tidak dihidangkan makanan kecuali gandum, maka kami makan (bersama). Kemudian beliau berdiri untuk menjalankan shalat, maka beliau berkumur-kumur, dan kami pun berkumur-kumur. (Diriwayatkan bukhari No. 5445 dalam al-fath 9/576). Hadits di atas memberikan pelajaran kepada kita agar setiap selesai makan hendaklah selalu berkumur-kumur, karena berkumur-kumur itu bisa membersihkan sisa-sisa makanan yang masih melekat pada mulut, sehingga mulut akan selalu bersih dan sehat. 7. Peringatan Syaikh Muhammad Nasruddin Al-Albani (terhadap ummat Islam yang meninggalkan adab makan Islam) Syaikh berkata(mengomentari hadits no. 1404 di dalam Silsilah Hadits Shahih): "Dan termasuk suatu hal yang sangat disayangkan dan secara khusus mereka yang suka meniru adat orang-orang Barat dan taklid pada budaya Eropah,yang telah membuat setan dengan tipu dayanya berhasil mengambil harta-harta mereka tanpa susah payah bahkan dengan kerelaan mereka sendiri. Dan hal itu tidaklah terjadi secuali karena kebodohan mreka terhadap Sunnah atau karena sebagaian mereka mremehkannya. Bagaimana tidak? Bukankah kamu lihat mreka di atas meja makan,yakni setiap orang dari mereka makan sendiri-sendiri pada piring khusus bukan karena terpaksa- dan tidak mau bergabung dengan teman yang di sebelahnya- meskipun melanggar hadits: "berjama'ahlah kamu dalam menyantap makanan". (Silsilah Hadits Shahih no 664). Demikian pula bila suapan dari salah seorang mereka jatuh, dia tidak mau mengambil untuk menghilangkan kotoran darinya kemudian memakannya. Karena ada sebagian orang yang dianggap alim dan ahli filsafat melarang mereka dari yang demikian itu, dengan sangkaan makanan yang jatuh tu telah tercampur denganpenyakit, meskipun mereka menyelisihi hadits: "Kemudian hendaklah ia buang yang meragukannya, dan hendaklah dimakannya. Janganlah meninggalkan itu untuk setan. Kemudian mereka tidak mau menjilati tangan-tangan mereka, bahkan kebanyakan mereka menyangka, bahwa yang demikian itu akan mengurangi kenikmatan dan

etika makan. Untuk itu mereka menyediakan serbet/sapu tangan. Maka hampirhampir tidak pernah salah seorang dari mereka yang mendapati sesuatupun dari bau di jari-jarinya, bahkan di kedua bibirnya, kecuali segera mengusapnya dengan tissue itu. Adapun menjilati shahfah yakni menjilati sisa-sisa makanan padanya dengan jari-jari tangan, maka mereka menyangka cara-cara seperti itu hina, bahkan menganggap bathil dan rakus terhadap pelakunya. Tidaklah mengherankan kalau hal itu terjadi pada orang-orang yang belum mengetahui di atas, tetapi alangkah mengherankan dan disayangkan orang-orang yang telah mengilmuinya tapimreka meremehkannya. Kemudian kamu jumpai mereka semuanya mengadu tentang hilangnya berkah pada gaji dan rizki mereka walaupun gaji mereka bertambah banyak. Sesungguhnya mereka tidak mengetahui bahwa sebab hilangnya berkah itu karena berpaling dari mengikuti sunnah Nabi dan karena taklid terhadap aturan-aturan dari musuh-musuh dalam segala aspek kehidupan. Oleh karenaitu, Sunnah Nabi itu pasti membawa manfaat wahai ummat Islam! "Wahai orang-orang yang beriman sambutlah Allah dan RasulNya. Apabila menyeru kalian, sebab Dia (Allah) yang menghidupkankalian. Dan ketahuilah bahwa Allah yang memalingkan seseorang dari hatinya dan kepadanya-lah akan dikumpulkan". (al-anfal:24) (Dikutip dari Majalah As-Sunnah Edisi 11/IV/1421-2000).