FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PRAKTEK SADARI SEBAGAI UPAYA DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA. Oleh

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) MAHASISWI

TINGKAT PENGETAHUAN PASANGAN USIA SUBUR TENTANG PEMERIKSAAN INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT DI KEBAYANAN TERSO DESA KANDANGSAPI JENAR

Fitriani Nur Damayanti 1), Lia Mulyanti 2), Novita Nining Anggraini 3)

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DENGAN PRAKTIK PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) PADA REMAJA PUTRI

BAB III METODE PENELITIAN. dikumpulkan secara simultan (dalam waktu yang bersamaan). Metode yang

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI PADA REMAJA PUTRI DI MAN 1 SURAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di seluruh Puskesmas Kota Salatiga.

HUBUNGAN PENGETAHUAN, PERSEPSI REMAJA PUTRI, DAN PERAN KELUARGA DENGAN PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI SMA NEGERI 8 KOTA JAMBI TAHUN 2014

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian analitik korelasi yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. explanatory study dengan pendekatan potong lintang (cross. simultan (dalam waktu yang bersamaan) (Notoatmodjo, 2010,

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) PADA MAHASISWA AKBID TINGKAT I STIKes YPIB MAJALENGKA TAHUN 2014

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETERLAMBATAN PENGOBATAN PADA WANITA PENDERITA KANKER PAYUDARA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Kanker payudara, atau disebut sebagai karsinoma mamae merupakan

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP WUS DENGAN PERILAKU MELAKUKAN PEMERIKSAAN IVA DI KELURAHAN KOTABARU WILAYAH KERJA PUSKESMAS GONDOKUSUMAN II YOGYAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN

GLOBAL HEALTH SCIENCE, Volume 2 Issue 3, September 2017 ISSN

FAKTOR-FAKTOR DETERMINAN DETEKSI DINI KANKER SERVIKS MELALUI METODE PAP SMEAR PADA PASANGAN USIA SUBUR (PUS)

Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 1, April 2013 ISSN

BAB I PENDAHULUAN. banyak terjadi pada wanita (Kemenkes, 2010). Tingginya angka kematian

BAB 1 PENDAHULUAN. akibat kanker pada wanita. Kanker payudara merupakan keganasan terbanyak

Oleh: Dwi Sri Handayani (G2B004209) PSIK FK UNDIP 2008

Heni Hendarsah Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya, Provinsi Jawa Barat ABSTRAK

PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP PENGETAHUAN REMAJA TENTANG SADARI KELAS X DI SMAN 1 SEDAYU BANTUL

BAB III METODE PENELITIAN

TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTERI TENTANG SADARI DALAM UPAYA DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA DI PONDOK PESANTREN ADDAINURRIYAH II SEMARANG

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU SEKS PRANIKAH PADA SISWA KELAS XI SMK MUHAMMADIYAH 2 BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN PENGETAHUAN MAHASISWA KEBIDANAN TINGKAT III TENTANG SADARI DENGAN FREKUENSI MELAKUKAN SADARI. Nanik Nur Rosyidah

Nisa khoiriah INTISARI

Jurnal Siklus Volume 6 Nomor 2 Juni 2017 p-issn :

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN KETAATAN BEROBAT DENGAN DERAJAT SISTOLE DAN DIASTOLE PASIEN HIPERTENSI DI PUSKESMAS SUKAMERINDU KOTA BENGKULU

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan penelitian dan tujuan yang hendak dicapai, Jenis

Muhammadiyah Semarang Kedung Mundu 50727, Semarang, Indonesia. 2. Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan, Universitas Muhammadiyah

HUBUNGAN ANTARA MENSTRUASI DINI DAN SOSIAL EKONOMI DENGAN KEJADIAN KANKER PAYUDARA DI RUANG EDELWIS RSUD ULIN BANJARMASIN

Muhammadiyah Semarang Kedung Mundu 50727, Semarang, Indonesia. 2. Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan, Universitas Muhammadiyah

ANALISIS PERILAKU MAHASISWI TENTANG DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA PERIKSA PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI UNIVERSITAS ISLAM AS-SYAFI IYAH TAHUN 2016

BAB III METODE PENELITIAN. variabel bebas dan terikat dengan pendekatan cross sectional yaitu studi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. beberapa variabel. Dengan teknik korelasi dapat diketahui hubungan variasi

ANISA NURUL HANIFAH J

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif analitik

FAKTOR DETERMINAN KINERJA PETUGAS GIZI DALAM PENANGANAN GIZI BURUK DI PUSKESMAS WILAYAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) PADA BIDAN PRAKTIK MANDIRI DI WILAYAH BANYUWANGI

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG KB SUNTIK 3 BULAN DENGAN KEPATUHAN IBU MELAKUKAN KUNJUNGAN ULANG DI SIDOHARJO

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG KANKER SERVIKS DENGAN KEIKUTSERTAAN IBU MELAKUKAN IVA TEST DI KELURAHAN JEBRES SURAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan adalah Croos Sectional yaitu suatu penelitian

Promotif, Vol.2 No.2 April 2013 Hal

BAB III METODE PENELITIAN. analitik dengan pendekatan Cross-Sectional. Deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN

STUDI D IV KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NGUDI WALUYO UNGARAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Kesehatan Reproduksi Remaja Putri di SMA Negeri 2 Takengon

ABSTRAK. Nanik Widiawaty

Jurnal Siklus Volume 6 Nomor 2 Juni 2017 p-issn :

Kata kunci: Tingkat pengetahuan, Ketrampilan, SADARI

SIKAP LANSIA DAN PELAYANAN PETUGAS KESEHATAN TERHADAP KUNJUNGAN DI POSYANDU WILAYAH PKM PATIHAN

Rina Indah Agustina ABSTRAK

commit to user BAB IV HASIL PENELITIAN Penelitian tentang hubungan serangan asma dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. adalah cross sectional yaitu suatu penelitian dengan cara pendekatan,

BAB 4 METODE PE ELITIA

BAB III METODE PENELITIAN. mencoba menggali bagaimana dan mengapa fenomena kesehatan itu terjadi.

Jurnal Keperawatan, Volume X, No. 1, April 2014 ISSN FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN POSYANDU LANSIA KENCANA

BAB IV METODE PENELITIAN. jenis penelitian termasuk penelitian analitic observational. Rancang bangun

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah studi korelasi (correlation

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional.

BAB III METODA PENELITIAN. 1. Ditinjau dari tujuan yang akan dihadapi yaitu mengetahui hubungan. hubungan antara variabel (Nursalam, 2003)

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP PENERAPAN SADARI PADA MAHASISWA AKADEMI KEBIDANAN BHAKTI PERTIWI PEMALANG TAHUN 2017

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. sebagai salah satu penyakit mematikan di dunia. Sampai saat ini, kanker

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah observasinal analitik dengan pendekatan cross

BAB III METODE PENELITIAN. (cross sectional) dalam penelitian ini variabel sebab atau resiko dan akibat

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN HASIL BELAJAR ASUHAN PERSALINAN II MAHASISWA SEMESTER III PRODI D IV BIDAN PENDIDIK STIKES AISYIYAH YOGYAKARTA

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN MINAT WANITA USIA SUBUR DALAM MELAKUKAN PERIKSA PAYUDARA SENDIRI (SADARI)

BAB 1 : PENDAHULUAN. perubahan. Masalah kesehatan utama masyarakat telah bergeser dari penyakit infeksi ke

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB II. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN A. JENIS DAN RANCANGAN PENELITIAN. Rancangan penelitian ini adalah discriptive correlation, yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan adalah Cross Sectional yaitu metode

BAB I PENDAHULUAN. serviks dan rata-rata meninggal tiap tahunnya (Depkes RI, 2008).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran Lokasi Penelitian

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN KANKER SERVIKS DENGAN MINAT IBU DALAM MELAKUKAN PAP SMEAR DI MANGKUDRANAN MARGOREJO TEMPEL SLEMAN YOGYAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan di Gang Jalak Gilingan Surakarta dan di

HUBUNGAN PERSEPSI PERAWAT DENGAN TINDAKAN TERHADAP PERLINDUNGAN HAK ATAS PRIVASI KLIEN TAHUN 2015

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan.

BAB III METODE PENELITIAN. variabel independent dan variabel (Notoatmodjo, 2003). Puskesmas Gubug pada tanggal Agustus 2010.

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP WANITA USIA SUBUR TERHADAP SADARI DI KARANG MALANG RW 004 JETIS JUWIRING KLATEN TAHUN 2016

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU WANITA USIA SUBUR (WUS) DALAM PEMERIKSAAN IVA DI DUSUN POTORONO BANGUNTAPAN I KABUPATEN BANTUL

Transkripsi:

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PRAKTEK SADARI SEBAGAI UPAYA DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA Oleh 1) Winarni 2) Rina SW 3) Suparmi Dosen Prodi DIII Kebidanan STIKES Aisyiyah Surakarta Bunda.aya06@gmail.com ABSTRAK Berdasarkan data Global burden of Kankerncer kanker payudara merupakan kanker terbanyak pada perempuan di Indonesia (26 per 100.000) Hasil penelitian menyatakan bahwa (75-85 %) keganasan kanker payudara ditemukan pada saat dilakukan pemeriksaan payudara sendiri. Kasus kanker payudara di Propinsi Jawa Tengah pada tahun 2011 sebesar 19.637 dan (48,59%). Berdasarkan hasil penelitian menyatakan bahwa (75-85%) keganasan kanker payudara ditemukan pada saat dilakukan pemeriksaan payudara sndiri. Di Kabupaten Sukoharjo pada tahun 2012 ditemukan sebanyak 281, dan kasus yang meninggal 5 orang. Kasus tersebut menduduki peringkat pertama di Sukoharjo. Penelitian ini dilakukan di kalurahan Makamhaji, Kartosuro, Sukoharjo dengan tujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan praktek Sadari sebagai upaya untuk deteksi dini kanker payudara. Jenis penelitian ini adalah surve analitik dengan pendekatan waktu cross sectional, dilakukan pada ibu-ibu PKK di wilayah Makamhaji, sampel sebanyak 86 Responden. Pengambilan data menggunakan kuesioner. Hasil penelitian menunjukan pada Analisis Bivariat dengan mengunakan Uji chi square disimpulkan adanya hubungan pengetahuan dengan perilaku praktek Sadari dengan (nilai p=0,000), ada hubungan antara sikap responden dengan perilaku praktek Sadari dengan (nilai p = 0,008), ada hubungan motivasi dengan perilaku praktek Sadari dengan (nilai p= 0,0001 ), tidak ada hubungan media informasi dengan perilaku praktek Sadari dengan (nilai p = 0,089). Analisis multivariat dengan mengunakan Regresi Logistik didapatkan hasil ada pengaruh yang signifikan antara variabel pengetahuan, motivasi, dan sikap dengan perilaku praktek Sadari dan pengetahuan mempunyai pengaruh paling besar. Kata Kunci: Sadari, Deteksi dini, Kanker payudara PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Kanker payudara merupakan ancaman bagi kaum wanita. Setiap tahun lebih dari 185.000 wanita terdiagnosa menderita kanker payudara dan insiden penyakit ini semakin meningkat di negara-negara maju. 1) Kanker payudara masih mempunyai kemungkinan besar untuk disembuhkan jika ditemukan ketika masih pada tahap awal atau dini. Hasil penelitian menyatakan bahwa (75-85 %) keganasan kanker payudara ditemukan pada saat dilakukan pemeriksaan payudara sendiri. 2) (Winarni, Rina SW, Suparmi) 42

Berdasarkan data Global burden of Kankerncer kanker payudara merupakan kanker terbanyak pada perempuan di Indonesia (26 per 100.000) diikuti kanker leher rahim (16 per 100.000). 3) Hal itu sesuai dengan data Sistem Informasi Rumah Sakit, yang menyatakan bahwa dalam kurun waktu 2004-2007 kanker payudara menempati tempat pertama dari 10 jenis kanker terbanyak yang tercatat di rumah sakit. Data Sistem Informasi Rumah Sakit pada tahun 2007 menunjukkan bahwa kejadian kanker payudara mencapai (21,67 %) (Rasjidi, 2010: 125-126). 4) Kasus penyakit kanker yang ditemukan di Propinsi Jawa Tengah pada tahun 2011 sebanyak 19.637 kasus meningkat bila dibandingkan dengan tahun 2010 sebanyak 13.277 kasus, terdiri dari Kanker servik 6.899 kasus (35,13%), Kanker payudara 9.542 kasus (48,59%), Kanker hati 2.242 (11,42%), dan Kanker paru 954 kasus (4,86%). (Profil dinkes, 2011) 5) Kasus Kanker Payudara di Kabupaten Sukoharjo sampai bulan Desember 2012 sebanyak 281, dan 5 kasus meninggal (Profil Dinkes Kab Sukoharjo, 2012). 5) Kasus kanker payudara menduduki peringkat pertama di Kabupaten Sukoharjo, sehingga mendapat perhatian dari semua pihak, termasuk peran serta dari masyarakat. Bentuk peran serta masyarakat mulai dari promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif. Salah satu cara pencegahan primer untuk mendeteksi kasus Kanker payudara, dilakukan dengan cara yang paling mudah yaitu dengan metode SADARI. Berdasarkan data yang diperoleh dari kader kesehatan setempat didapatkan data sebanyak 3 kasus kanker payudara dalam kurun waktu dua tahun terakhir ditemukan di kelurahan Makamhaji, Kartosuro, Sukoharjo. Dimana kejadian kanker tersebut sudah memasuki stadium IV dan pendeteksian baru diketahui setelah pasien dalam kondisi lanjut. Menurut studi pendahuluan yang dilakukan penulis di kalurahan Makamhaji, Kartosuro, Sukoharjo pada tanggal 10 Maret 2013 dengan menggunakan metode wawancara yang dilakukan pada 12 responden diperoleh (25%) mengerti tentang kanker payudara, tanda dan gejala serta cara mendeteksi kanker payudara, keinginan dan melakukan pemeriksaan payudara sudah mulai muncul, dan sudah pernah mendapatkan informasi darimedia maupun tenaga kesehatan, sedangkan (80%) lainnya hanya sekedar tahu tentang kanker payudara tetapi tidak mengetahui tentang tanda dan gejala serta cara mendeteksi kanker payudara, keinginan dan perilaku untuk melakukan hal tersebut belum pernah muncul. Berdasarkan latar belakang diatas penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang factor-faktor yang berhubungan dengan praktek SADARI sebagai upaya untuk deteksi dini kanker payudara. 2. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka dirumuskan permasalahan: Apa faktor-faktor yang berhubungan dengan praktek SADARI sebagai upaya deteksi dini kanker payudara di kelurahan Makamhaji, Kartosuro, Sukoharjo? (Winarni, Rina SW, Suparmi) 43

3. Tujuan Penelitian Tujuan umum dari penelitian ini adalah mengetahui faktor-faktor perilaku masyarakat dalam praktek SADARI sebagai upaya deteksi dini kanker payudara. Tujuan khususnya adalah: Mengetahui karakteristik responden berdasar umur, pendidikan; Mengetahui tingkat pengetahuan, sikap, motivasi dan sumber informasi dari responden; Menganalisis hubungan tingkat pengetahuan dengan perilaku praktek SADARI; Menganalisis hubungan motivasi dengan praktek SADARI; Menganalisis hubungan sumber informasi dengan praktek SADARI; Menganalisis pengaruh pengetahuan, motivasi dan sumber informasi secara bersama-sama terhadap praktek SADARI METODE PENELITIAN 1. Lokasi Penelitian Pelaksanaan ini akan dilakukan pada ibu-ibu PKK di Makamhaji, Kartosuro, Sukoharjo. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Januari 2013- Desember 2013. 2. Variabel yang diamati Variabel Definisi Operasional Skala Kategori Variabel bebas: Tingkat pengetahuan tentang sadari Segala sesuatu yang diketahui oleh responden terhadap perilaku SADARI, yang meliputi a. Pengertian SADARI b. Tujuan SADARI c. Waktu yang tepat untuk SADARI d. Cara melakukan SADARI e. Penyebab penyakit payudara f. Penyakit yang menyerang pada Interval 80% = Pengetahuan tinggi < 80% = Pengetahuan rendah Motivasi payudara Respon/tanggapan/pendapat responden untuk melakukan perilaku SADARI yang meliputi tujuan, Kankerra dan waktu melakukan SADARI Sikap Respon yang muncul dari diri responden dalam menanggapi perilaku praktek SADARI untuk deteksi dini kanker payudara Media Informasi Ketersediaan sumber informasi yang mendukung terhadap perilaku responden dalam melakukan SADARI Interval Ratio Nominal Interval Data normal: Mean, Tidak normal: Median Mean = :Sikap baik < : Sikap kurang baik Data normal: Mean, Tidak normal: Median Mean = : Motivasi tinggi < :Motivasi rendah 1=ada 0= tidak Variabel terikat: Perilaku sadari Upaya-upaya yang dilakukan oleh responden untuk melakukan tindakantindakan SADARI dengan Kanker payudara. Nominal Data normal: Mean, Tidak normal: Median Mean = : baik < : kurang baik (Winarni, Rina SW, Suparmi) 44

3. Tehnik Pengumpulan dan Analisa Data Instrumen penelitian yang digunakan untuk pengumpulan data berupa kuesioner tertutup. Data primer diperoleh langsung dari jawaban yang diberikan oleh ibu-ibu PKK Kelurahan Makamhaji, Kartosuro, Sukoharjo. Uji Validitas menggunakan teknik korelasi product moment. Uji validitas dilakukan pada 20 responden di Kelurahan Cemani. Untuk uji reliabilitas menggunakan Alpha cronbach. Diperoleh semua valid dan reliabel. 6) Uji Analisis yang digunakan dalam peneitian ini adalah Analisis Univariat, menganalisis semua variabel yang ada dengan menghitung distribusi frekuensi dan proporsinya yang meliputi umur,pendidikan, pengetahuan, sikap, motivasi dan media informasi serta perilaku. Analisis bivariat, menggunakan chi square. Analisis Multivariat, menggunakan Regresi Logistik. 6) 4. Rancangan Penelitian Jenis dari penelitian ini menggunakan survei analitik. Pendekatan waktu yang digunakan dalam penelitian ini yaitu cross sectional. Populasi ini adalah ibu-ibu PKK di wilayah desa Makamhaji, Kartosuro, Sukoharjo sebanyak 423 orang. Jumah sampel 20% dari total populasi yaitu sebesar 86 orang. Pengambilan sampel menggunakan probability sampling dengan teknik cluster random dan proportional random sampling. 6) 137 Dusun Kuyudan : x 86= 28 orang 423 84 Dusun Saripan : x 86= 17 orang 423 93 Dusun Gulon : x 86= 19 orang 423 109 Dusun Windan : x 86= 22 orang 423 HASIL DAN PEMBAHASAN Kanker payudara merupakan ancaman bagi kaum wanita. Setiap tahun lebih dari 185.000 wanita terdiagnosa menderita kanker payudara dan insiden penyakit ini semakin meningkat di negara-negara maju. Kanker payudara masih mempunyai kemungkinan besar untuk disembuhkan jika ditemukan ketika masih pada tahap awal atau dini. Hasil penelitian menyatakan bahwa (75-85 %) keganasan kanker payudara ditemukan pada saat dilakukan pemeriksaan payudara sendiri (Ranggiasanka, 2010: 39; Purwoastuti, 2008: 22-23).Dalam peelitian ini umur responden sebagian besar 36-40 tahun(38,4%),dan pendidikan responden sebagian besar D3 (29,1%).Faktor resiko terjadinya kanker salah satunya umur(>35 tahun). (Winarni, Rina SW, Suparmi) 45

Analis Univariat 1. Pengetahuan responden tentang SADARI Ditemukan hasil sebagian besar responden dalam kategori tinggi(57,0%),namun masih ditemukan hampir (43%) kurang memahami tentang waktu pemeriksaan payudara, langkah-langkah praktek SADARI Pengetahuan adalah hasil dari tahu, ini terjadi setelah seseorang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan seseorang: Faktor Internal: faktor dari dalam diri sendiri, misalnya intelegensia, minat, kondisi fisik ; Faktor Eksternal: faktor dari luar diri, misalnya keluarga, masyarakat, sarana; Faktor pendekatan belajar: faktor upaya belajar, misalnya strategi dan metode dalam pembelajaran. 7) 2. Sikap responden tentang praktek SADARI Ditemukan hasil sebagian besar responden dalam kategori baik (64%), namun masih ditemukan responden yang memiliki sikap bahwa dalam melakukan pmeriksaan membutuhkan ketrampilan yang lebih, membutuhkan waktu yang cukup dan mengeluarkan biaya yang banyak. Faktor yang mempengaruhi pembentukan sikap adalah: Pengalaman pribadi: untuk dapat mempunyai tanggapan dan penghayatan, seseorang harus mempunyai pengalaman yang berkaitan dengan objek psikologis. Apakah penghayatan itu akan membentuk sikap positif atau negatif akan tergantung pada berbagai faktor lain. 8) 3. Motivasi responden tentang praktek SADARI. Ditemukan hasil sebagian respoden dalam kategori rendah (52,3%), masih ditemukan yang mengatakan keinginan dalam melakukan pemeriksaan SADARI tidak untuk meningkatkan status kesehatan sendiri, dorongan dari dalam diri sendiri masih kurang, sarana dan alat yang tersedia terbatas sehingga kurang memotivasi untuk melakukan pemeriksaan payudara, keteraturan dalam melakukan pemeriksaan belum dapat dilakukan, dorongan keluarga yang kurang sehingga responden kurang termotivasi dalam melakukan tindakan, Ada tiga komponen utama dalam motivasi yaitu : Kebutuhan: bila individu merasa ada ketidakseimbangan antara apa yang ia miliki dan yang ia harapkan. Dorongan: merupakan kekuatan mental untuk melakukan kegiatan dalam rangka memenuhi harapan dan tujuan yang ingin dicapai oleh seorang individu. Motivasi dapat menjelaskan mengapa ada orang berperilaku tertentu untuk mencapai tujuan yang berkaitan dengan pekerjaannya. 9) 4. Media Informasi responden Ditemukan hasil sebagian besar pernah mendapatkan informasi (79,1%), namun masih ditemukan responden yang mengatakan belum pernah mendapatkan informasi baik dari tenaga kesehatan, media elektronik dan yang lainnya. Media Massa: sebagai sarana komunikasi, media massa seperti televisi, radio, surat kabar, majalah dan lain-lain mempunyai pengaruh dalam pembentukan opini dan kepercayaan orang. Media masa membawa pula pesan sugesti yang mengarahkan opini seseorang. Adanya informasi (Winarni, Rina SW, Suparmi) 46

baru memberikan landasan kognitif bagi terbentuknya sikap terhadap hal tersebut. 11) 5. Perilaku Praktek SADARI Ditemukan hasil sebagain besar responden kategori baik (51,2%), namun masih ditemukan responden yang tidak melakukan praktek SADARI, Perilaku manusia adalah semua kegiatan atau aktivitas manusia, baik yang diamati langsung, maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak luar. Dilihat dari bentuk respon terhadap stimulus ini, maka perilaku dapat dibedakan menjadi dua, yaitu: Perilaku tertutup dan terbuka. 12),7) Analisis Bivariat 1. Hubungan pengetahuan dengan perilaku praktek SADARI Tabel: 1 Tabulasi Silang pengetahuan dengan perilaku praktek SADARI (n=86) Perilaku Praktek SADARI Pengetahuan Baik Kurang Total N % N % N % Tinggi 35 40,7 14 16,3 49 57 Rendah 9 10,5 28 32,6 37 43 Total 44 51,2 42 48,8 86 100,0 Chi square dengan nilai p=0,000 Tabel 1 menunjukkan prosentase responden yang mempunyai pengetahuan tinggi dengan perilaku praktek SADARI baik sebesar (40,7%), lebih besar dibandingkan prosentase praktek kurang(16,3%). Sedangkan pengetahuan rendah dengan perilaku kurang (32,6%) lebih besar dibandingkan prosentase perilaku baik (10,5%) Berdasarkan Uji chi square disimpulkan adanya hubungan pengetahuan dengan perilaku praktek SADARI dengan (nilai p=0,000) Perilaku seseorang di pengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya adalah pengetahuan hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Notoadmojo (2010) apabila pengetahuan tinggi maka perilaku seseorang cenderung baik. 7) 2. Hubungan Sikap responden dengan perilaku praktek SADARI Pola hubungan antara sikap responden dengan perilaku praktek SADARI ditunjukkan tabel 2 (Winarni, Rina SW, Suparmi) 47

Tabel 2. Tabulasi Silang sikap responden dengan perilaku praktek SADARI (n=86) Perilaku Praktek SADARI Sikap Baik Kurang Total Responden N % N % N % Baik 34 39,5 21 24,4 55 64 Kurang baik 10 11,6 21 24,4 31 36 Total 44 51,2 42 48,8 86 100 Chi square dengan nilai p=0,008 Tabel 2 menunjukkan bahwa responden dengan sikap responden baik dengan perilaku praktek SADARI baik (39,5%) lebih besar dibanding persentase perilaku praktek SADARI kurang (24,4%). Berdasarkan Uji chi square dapat disimpulkan ada hubungan antara sikap responden dengan perilaku praktek SADARI dengan (nilai p = 0,008) Untuk mewujudkan sikap menjadi suatu perbuatan yang nyata diperlukan faktor pendukung atau suatu kondisi yang memungkinkan, antara lain adalah fasilitas dan faktor dukungan (support) praktik ini mempunyai beberapa tingkatan, yaitu: Persepsi (perception), mengenal dan memilih berbagai objek sehubungan dengan tindakan yang akan diambil adalah merupakan praktik tingkat pertama; Respon terpimpin (guide response), dapat melakukan sesuatu sesuai dengan urutan yang benar dan sesuai dengan contoh adalah merupakan indikator praktik tingkat kedua; Mekanisme (mecanism), apabila seseorang telah dapat melakukan sesuatu dengan benar secara otomatis, atau sesuatu itu sudah merupakan kebiasaan, maka ia sudah mancapai praktik tingkat tiga; Adopsi (adoption), adalah suatu praktik atau tindakan yang sudah berkembang dengan baik. 8) Artinya tindakan itu sudah dimodifikasi tanpa mengurangi kebenaran tindakan tersebut. 3. Hubungan Motivasi dengan Perilaku Praktek SADARI Motivasi merupakan keinginan yang terdapat dalam individu yang merangsangnya untuk melakukan tindakan. 9) Dalam hal ini tindakan dalam bentuk perilaku SADARI, pentingnya motivasi dalam melakuakan tindakan disebabkan hal tersebut yang mendukung perilaku manusia supaya bekerja giat dan mencapai hasil maksimal. Tabel: 3.Tabulasi Silang motivasi dengan perilaku Praktek SADARI (n=86) Perilaku Praktek SADARI Motivasi Baik Kurang Total N % N % N % Tinggi 31 36 10 11,6 41 47,7 Rendah 23 15,1 22 37,2 45 52,3 Total 44 51,2 42 48,4 86 100 Chi square nilai p= 0,0001 (Winarni, Rina SW, Suparmi) 48

Tabel 3 menunjukkan bahwa responden dengan motivasi tinggi dengan perilaku pratek SADARI baik (36%), lebih besar dibanding persentase perilaku praktek SADARI kurang (11,6%). Uji Chi square disimpulkan ada hubungan motivasi dengan perilaku praktek SADARI dengan (nilai p= 0,0001 ). Ada tiga komponen utama dalam motivasi yaitu : Kebutuhan: bila individu merasa ada ketidakseimbangan antara apa yang ia miliki dan yang ia harapkan. Dorongan: merupakan kekuatan mental untuk melakukan kegiatan dalam rangka memenuhi harapan dan tujuan yang ingin dicapai oleh seorang individu. Motivasi dapat menjelaskan mengapa ada orang berperilaku tertentu untuk mencapai tujuan yang berkaitan dengan pekerjaannya. 9) Motivasi merupakan kekuatan apabila petugas bekerja dengan ketekunan serta memiliki komitmen untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Sesuai dengan penelitian yang dilakukan Campbell (2001) yang menggambarkan hubungan motivasi dengan kinerja seseorang, petugas mampu melakukan prosedur medis tapi tidak mau mencurahkan semua keahliannya. 3) 4. Hubungan Media Informasi dengan Perilaku Praktek SADARI Tabel: 4. Tabulasi Silang Media Informasi dengan Perilaku Praktek SADARI (n=86) Perilaku Praktek SADARI Media Informasi Baik Kurang Total N % N % N % Pernah 38 44,2 30 34,9 68 79,1 Belum pernah 6 7 12 14 18 20,9 Total 44 51,2 42 48,8 86 100 Chi square nilai p= 0,089 Tabel 4 menunjukkan bahwa responden yang pernah mendapatkan media informasi dengan perilaku praktek SADARI baik (44,2%) lebih besar dibanding persentase perilaku praktek SADARI kurang (34,9%). Berdasarkan uji perhitungan chi square diperoleh nilai p = 0,089 dapat disimpulkan tidak ada hubungan media informasi dengan perilaku praktek SADARI. Analisis Multivariat Dilakukan pada variabel-variabel yang berhubungan, selanjutnya dilakukan analisis bivariat untuk melihat pengaruh. Selanjutnya untuk menguji pengaruh secara bersama-sama dilakukan uji regresi logistik, hasilnya tertlihat pada Tabel 5 (Winarni, Rina SW, Suparmi) 49

Tabel: 5. Hasil Analisis Multivariat Determinan perilaku Variabel B SE Wald df Nilai p Exp (B) Pengetahuan 1,556 0,576 7,298 1 0,007 4,742 Motivasi 1,369 0,576 5,640 1 0,018 3,931 Sikap 1,303 0,564 5,328 1 0,021 3,680 Konstanta 0,001 Dari hasil uji multivariat pada diketahui bahwa secara secara bersama sama ada pengaruh yang signifikan antara variabel pengetahuan dengan nilai p=0,007, motivasi praktek SADARI dengan nilai p=0,018, dan sikap dengan perilaku praktek SADARI dengan nilai p=0,021 dan pengetahuan mempunyai pengaruh paling besar Hal ini sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Notoadmojo (2010) bahwa semakin tinggi pengetahuan seseorang maka dia akan termotivasi untuk melakukan hal hal positif sesuai dengan pengetahuan yang mereka dapatkan sebelumnya. 7),11) SIMPULAN DAN SARAN SIMPULAN 1. Semua variabel sebagian besar termasuk dalam kategori baik 2. Variabel yang berhubungan dengan perilaku praktek SADARI adalah pengetahuan dengan nilai p = 0,0001, motivasi praktek SADARI dengan nilai p = 0,008, dan sikap nilai p = 0,000. 3. Hasil uji multivariat dengan regresi logistik secara bersama-sama diperoleh variabel bebas yang meliputi pengetahuan, motivasi dan sikap berpengaruh terhadap variabel terikat dan yang berpengaruh paling besar adalah variabel pengetahuan dengan nilai p = 0,0001. SARAN 1. Bagi Dinas kesehatan Sukoharjo a. Menetapkan kebijakan-kebijakan dan mengambil langkah- langkah perbaikan dalam peningkatan penyebaran informasi tentang deteksi kanker payudara secara menyeluruh b. Meningkatkan koordinasi dengan organisasi profesi dalam pemberdayaaan masyarakat dalam bidang kesehatan 2. Bagi ibu ibu PKK kelurahan Makamhaji, Kartosuro, Sukoharjo diharapkan lebih aktif mencari informasi tentang pengetahuan dan tatacara praktek SADARI, sehingga mereka lebih tahu dan bisa menerapkan praktek SADARI dengan benar. (Winarni, Rina SW, Suparmi) 50

DAFTAR PUSTAKA 1. Ranggiasanka, A. 2010. Waspada Kanker Pada Pria dan Wanita. Yogyakarta: SIKLUS 2. Purwoastuti, E. 2008. Kanker Payudara. Yogyakarta: Kanisius 3. Shrubsole, Martha.2001. Dietary Folate Intake and Breast Cancer Risk, Cancer Research. 4. Rasjidi, I. 2010. Epidemiologi Kanker Pada Wanita. Jakarta: IKAPI 5. Dinkes Kab Sukoharjo. 2011. Profil Dinas Kesehatan Kabopataen Sukoharjo Tahun 2011. 6. Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta 7. Notoatmodjo, Soekidjo. 2010. Ilmu Perilaku Kesehata. Jakarta: Rhineka Cipta 8. Azwar. S. 2008. Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta : Liberty. 9. Uno HB.2011. Teori Motivasi dan Pengukurannya.Jakarta: Bumi Aksara 10. Notoatmodjo, S. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta 11. Sobur, A. 2010. Psikologi Umum.Bandung: Pustaka Setiya 12. Green L.2000.Health Promotion Planning An Educational and Enviromental Approach.2 ed. USA: Mayfield Publising Company. (Winarni, Rina SW, Suparmi) 51