Meningkatkan Hasil Belajar Melalui Metode Demonstrasi Pada Pembelajaran IPA di Kelas V SDN Taopa Kabupaten Parigi Moutong

dokumen-dokumen yang mirip
Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Dengan Menggunakan Media Gambar di Kelas II SD Inpres 2 Mepanga Kecamatan Mepanga

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi Dikelas V SDN 10 Biau

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 8 ISSN X. Budianti, Vanny Maria, dan Ratman

Meningkatkan Minat Belajar PKn Melalui Metode Bermain Peran Siswa Kelas IV SD Inpres 3 Tolai

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Inkuiri Terbimbing di Kelas IV SD Inpres 3 Terpencil Baina a

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau

Elistina. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Cindra Dewi, Muchlis Djirimu, dan Lestari Alibasyah. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Penggunaan Media Gambar Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas III Pada Mata Pelajaran PKn di SDN 05 Lakea Kabupaten Buol

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode NHT (Numbered Head Together) Pada Pokok Bahasan Gaya Kelas V SDN 6 Tambun

Ismiyatun, Ritman Ishak Paudi, dan Dewi Tureni Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN 2 Ogowele Pada Pokok Bahasan Perkembangbiakan Pada Hewan Melalui Penerapan LKS Bergambar

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SDN 9 MAMBORO PADA MATA PELAJARAN IPA MELALUI METODE DEMONSTRASI. Oleh WAHDANIA* ABSTRAK

Penerapan Metode Penugasan untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Perubahan Wujud Benda dalam Pembelajaran IPA Kelas IV SDN 21 Ampana

Penerapan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sains (Sifat Benda) di Kelas IV SDN 2 Karamat

Meningkatkan Hasil Belajar Ips Mengenai Keragaman Suku Bangsa Dan Budaya Dengan Menggunakan Media Gambar di Kelas V SD Inpres 5

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Organ Tubuh Manusia Melalui Model Pembelajaran Langsung di Kelas IV SDN 02 Karamat

Pemanfaatan Lingkungan Alam Sekitar Sebagai Sumber Belajar Dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas III SDN 10 Gadung

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 6 ISSN X

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA Dengan Menggunakan Media Gambar di Kelas V SDN 05 Biau

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Sains Alat Pernapasan Pada Manusia dan Hewan Kelas V SDN No.

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode Bimbingan Mata Pelajaran IPA di Kelas III SD Inpres 1 Bainaa

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 9 ISSN X

Penggunaan Metode Demontrasi Dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Puisi Murid Kelas II SD Taba

Meningkatkan Hasil Belajar Melalui Media Benda Asli Pembelajaran IPA di Kelas IV SD Negeri Tingkulang Kecamatan Tomini Kabupaten Parigi Moutong

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN 10 Karamat Melalui Media Gambar Pada Pembelajaran IPA Materi Tentang Alat-Alat Indera

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X. Maspupah SDN Inpres 1 Birobuli, Sulawesi Tengah

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas I Pada Pembelajaran IPA di SDN 2 Terpencil Eeya Dengan Menggunakan Metode Tanya Jawab Berbantu Media Gambar

Meningkatkan Kemampuan Menulis Permulaan Siswa Kelas II SDN Lalong Melalui Media Gambar Seri

MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA KELAS V SDN NO. 1 OTI MENULIS SURAT DINAS MELALUI PENERAPAN METODE LATIHAN TERBIMBING

Roi Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Upaya Guru Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran PKn Dengan Menggunakan Peta Konsep Di Kelas IV SDN 1 Bale

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Gaya Dengan Menggunakan Metode Eksperimen PadaPelajaran IPA Kelas IV SDN No.

Meningkatkan Kemampuan Siswa Mengelompokan Hewan Berdasarkan Makanannya Melalui Penerapan Model Kooperatif Tipe STAD di Kelas IV SD Negeri 2 Wombo

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPA Melalui Pemanfaatan Lingkungan Alam Sekitar di Kelas IV SDN 9 Bunobogu

Penerapan Metode Demonstrasi Dapat Meningkatkan Hasil Belajar IPA Pada Siswa Kelas IV SD Inpres I Sidole

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Tanya Jawab Pada Mata Pelajaran IPS di Kelas IV SDN No. 4 Siboang

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Eksperimen dalam Pembelajaran IPA di Kelas V SDN Meselesek

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Kelas V SDN Doda Melalui Media Gambar Pada Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Dengan Metode Kerja Kelompok Siswa Kelas VI SDN Omu

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VI SDN Luok Manipi Pada Pokok Bahasan Gaya Melalui Penerapan Metode Demonstrasi

Penerapan Metode Tanya Jawab untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Sumber Daya Alam di Kelas IV SDN FatufiaKecamatan Bahodopi

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 04 Lakea

Penggunaan Alat Peraga Konkrit Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Pada Siswa Kelas IV SDN No. 3 Ogoamas I Kecamatan Sojol Utara Kabupaten Donggala

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENUMBUHKAN SIKAP POSITIF SISWA PADA PEMBELAJARAN PKn DI KELAS VIII A SMPN 2 MARAWOLA ABSTRAK

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG

Meningkatkan Hasil Blajar Mata Pelajaran IPS Melalui Metode Pemberian Tugas Pada Siswa Kelas III SDN 1 Laemanta

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI METODE PENUGASAN DI KELAS V SD INPRES MATANTIMALI KEC. MARAWOLA BARAT JURNAL PENELITIAN

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 9 ISSN X

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IV SDN 1 GIMPUBIA. Oleh.

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 8 ISSN X. Musjin, Sarjan N. Husain, dan Ritman Ishak Paudi

Penerapan Metode Demonstrasi Dapat Meningkatkan Hasili Belajar Siswa Pada Materi Kenampakan Bumi di Kelas IV SDN No.

Penerapan Experiential Learning

Penerapan Model Pembelajaran Paikem Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Di Kelas V SDN 3 Tompoh

Ruiyati, Samsurizal M. Suleman, dan Lestari MP Alibasyah

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD PADA SISWA KELAS IV SD INPRES 2 PARIGIMPUU

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPA Melalui Media Gambar Di Kelas II SDN 03 Lakea Kab. Buol

Meningkatkan Motivasi Belajar Mata Pelajaran IPS Melalui Penggunaan Media Gambar Pada Siswa Kelas IV SDN 2 Posona

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN Mimbala Pada Pokok Bahasan Proses Pencernaan Melalui Penerapan Pembelajaran Quantum Teaching

Penerapan Pendekatan Paikem Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Energi dan Kegunaanya di Kelas IV SDN 4 Kamalu Tolitoli

Oleh : Burhanah Farida SD Negeri 4 Tanggung ABSTRAK

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SDN 2 Donggulu Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Pemberian Tugas Individu Di Kelas IV

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDK Terpencil Punsung Beau Berbantuan Media Gambar Pada Mata Pelajaran IPA

Mondang Syahniaty Elfrida Sinaga Guru Mata Pelajaran IPA SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel :

Peningkatan Kemampuan Siswa Berbicara Melalui Metode Bermain Peran Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas III SDN Lampasio

Penerapan Metode Discovery Learning pada Materi Sistem Pencernaan untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Labuan

Meningkatkan Hasil Belajar Mata Pelajaran Ips Dengan Menggunakan Metode Diskusi Pada Siswa Kelas IV SD Inpres Laemanta

Meningkatkan Motivasi Belajar Ips Melalui Penggunaan Media Ganbar Pada Siswa Kelas III di SDN 05 Bunobogu

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Pendekatan Sains Teknologi Masyarakat Di Kelas III SDN No. 2 Sikara Kecamatan Sindue Tobata

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Pada Mata Pelajaran PKn Melalui Pemberian Tugas di SDN Silampayang

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPA Pokok Bahasan Sifat Benda Melalui Metode Demonstrasi Di Kelas IV SDN 1 Kalangkangan Tolitoli

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DI SEKOLAH DASAR

Sarina. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa di Kelas IV SD Inpres Pedanda

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKn di Kelas IV SDN Palabatu 1 Melalui Metode Diskusi

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 3 No. 3 ISSN X. Ni Ketut Mirniati

Hasmiati, Baharuddin, dan Sukayasa. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VI Melalui Pemelajaran Kooperatif Model Problem Posing Pada Mata Pelajaran IPS di SDN I Dadakitan

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Manggalai Dalam Pembelajaran IPA Khususnya Materi Gaya Melalui Pendekatan Inkuiri

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tindakan kelas ini dilakukan di kelas VIII semester genap tahun pelajaran

Pemanfaatan Media Alat Peraga Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran PKn di Kelas IV SDN 1 Toili

Penggunaan Media Gambar Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Materi Pokok Sumber Daya Alam Pada Siswa Kelas IV SDN 4 Tuladenggi

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Pada Mata Pelajaran IPS Melalui Penerapan Diskusi di SDN Siney

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Meggunakan Alat Peraga Pada Pembelajar Gerak Benda Bidang Studi IPA Di Kelas 1 SDN No 3 Siboang

Meningkatkan Prestasi Belajar PKn Melalui Metode Permainan Siswa Kelas IV SDK Uwemea

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran PKn Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif STAD di Kelas IV SDN 2 Siney

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Khususnya Materi Energi dan Perubahannya Melalui Pembelajaran Quantum Teaching di Kelas V SDN Inpres Matamaling

Trisnawati Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Penerapan Pendekatan Konstruktivisme Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Tumbuhan Hijau di Kelas V SDN 3 Tolitoli

Kata-kata Kunci : Model Numbered Head Together (NHT), Media Manik-manik, Aktifitas, Hasil Belajar, Pembelajaran Matematika, Sekolah Dasar

Peningkatan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPA Melalui Metode Inquiri di Kelas IV SD Inpres 4 Kasimbar

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI METODE DISCOVERY

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA SISWA KELAS IV SDN INTI OLAYA KECAMATAN PARIGI. Oleh. Sartin

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI PENDEKATAN CTL DI KELAS V SD INPRES 03 TERPENCIL BAINA A

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDK Ogomojolo Pada Materi Perjuangan Bangsa Indonesia Sebelum Kemerdekaan Melalui Metode Resitasi

Imam Hanafi, Muh. Hasbi, dan Akina. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sains Melalui Metode Eksperimen di Kelas VI SDN 21 Ampana

Transkripsi:

Meningkatkan Hasil Belajar Melalui Metode Demonstrasi Pada Pembelajaran IPA di Kelas V SDN Taopa Kabupaten Parigi Moutong Agreistin E. Peole, Vanny Maria Agustina, dan Lestari Alibasyah Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK Penelitian yang berjudul meningkatkan hasil belajar melaluimetode demonstrasi pada pembelajaran IPAdi kelas V SDN Taopa kabupaten parigi moutong yang bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar dengan Penerapan Metode Demonstrasi pada pembelajaran siswa kelas V SDN Taopa Kabupaten Parigi Moutong. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ini dilaksanakan dalam siklus, dimana tiap siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas V SDN Taopa Kabupaten Parigi Moutong yang berjumlah 17 siswa yang terdiri dari 11 orang perempuan dan 6 orang laki-laki.hasil pelaksanaan siklus I, aktivitas guru dan aktivitas siswa yang diperoleh mencapai kualifikasi baik. Hal tersebut dapat dilihat pada hasil evaluasi hanya 1 atau 71,18% dari jumlah siswa secara keseluruhan yang berhasil mencapai 70% terhadap penguasaan materi pelajaran. Berdasarkan hasil observasi siklus II, aktivitas siswa mencapai kualifikasi Sangat Baik. hal ini sesuai dengan hasil tes siklus II, yakni 17 siswa atau 85,88%. Hasil evaluasi belajar siswa mengalami peningkatan dari siklus I sebesar 0% atau 5 orang yang berhasil mencapai 70% terhadap penguasaan materi pelajaran. Jika dilihat dari aktivitas siswa, indikator proses sudah berhasil. Dengan demikian dapat diketahui bahwa penerapan Metode Demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SDN Taopa. Kata Kunci: Hasil Belajar, Metode Demonstrasi I. PENDAHULUAN Belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang. Perubahan dalam diri seseorang dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti berubahnya pengetahuannya, pemahamannya, sikap dan tingkah lakunya, keterampilan dan kemampuannya, daya reaksinya, daya penerimaannya, dan lain-lain aspek yang ada pada individu (Sudjana, 00: 80). Menurut Abdullah (1998) pembelajaran IPA merupakan pengetahuan teoritisyang diperoleh atau disusun dengan cara yang khas atau khusus, yaitu 50

dengan melakukan observasi, eksperimentasi, penyimpulan, penyusunan teori, dan demikian seterusnya kait mengait antara cara satu dengan cara yang lain. IPA diperlukan dalam kehidupan sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan manusia melalui pemecahan masalah dan perlu dilakukan secara bijaksana agar tidak berdampak buruk terhadap lingkungan. Ditingkat SD diharapkan ada penekanan pembelajaran SALINGTEMAS (Sains, Lingkungan, Teknologi, dan Masyarakat) yang diarahkan pada pengalaman belajar untuk merancang dan membuat suatu karya melalui penerapan dan konsep IPA dan kompetensi bekerja ilmiah secara bijaksana. Dari beberapa penjelasan diatas secara umum dapat dikatakan bahwa IPA adalah pengetahuan manusia tentang alam yang diperoleh dengan cara yang terkontrol. Dengan demikian dalam pembelajaran IPA murid berfikir secara induktif juga secara deduktif. Dari kegiatan dalam proses IPA yang demikian diharapkan beberapa sikap ilmiah dapat terbentuk dalam diri siswa. Sesuai dengan hasil observasi awal yang dilaksanakan dalam pembelajaran IPA, hasil belajar siswa kelas V SDN Taopa Semester Genap Tahun Pelajaran (013/01) masih tergolong rendah dengan rata-rata nilai 5, nilai belum mencapai standar kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang ditetapkan 65%. Berdasarkan pengalaman belajar peneliti di sekolah kelas V SDN Taopa terdapat masalah bahwa hal tersebut menunjukkan adanya indikasi terhadap rendahnya kinerja belajar siswa dan kemampuan guru dalam pengelolaan kelas karena dari 17 siswa yang tuntas dalam pembelajaran. Rendahnya nilai ujian semester yang diperoleh siswa tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar siswa belum tuntas dalam mengikuti proses belajar mengajar (PBM). Hal tersebut terjadi karena guru lebih dominan menggunakan metode ceramah, dan hanya terpaku penjelasan dari buku paket dalam pembelajarannya tidak menggunakan alat peraga sehingga murid hanya sekedar membayangkan saja apa yang dijelaskan oleh guru tanpa dialami langsung oleh siswa, yang pada akhirnya menyebabkan siswa tersebut kurang mampu memahami materi pelajaran yang disajikan oleh guru.untuk mengatasi fenomena tersebut maka seorang guru harus dapat memilih metode yang sesuai dengan materi IPA seperti metode 51

demonstrasi. Metode demonstrasi dapat mengatasi hal tersebut. Dengan metode ini siswa mampu memahami tentang cara mengatur atau menyusun sesuatu. Berdasarkan Dasar-dasar pemikiran dan kenyataan dilapangan yang dikemukakan di atas, peneliti terdorong untuk melakukan penelitian tindakan kelas (PTK) yang berjudul Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Demonstrasi pada Pembelajaran IPA di Kelas V SDN Taopa. II. METODE PENELITIAN Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Karakteristik dari tindakan ini yaitu tindakan-tindakan atau aksi-aksi yang berulang-ulang untuk memperbaiki proses belajar mengajar dikelas. Penelitian tindakan kelas ini berfokus pada upaya untuk mengubah kondisi riil sekarang ke arah kondisi yang diharapkan (improvemen oriented). Dalam kajian ini, penelitian tindakan dilakukan untuk meningkatkan keterampilan seni grafis siswa melalui gambar. Peningkatan pada aspek keterampilan berimbas juga pada peningkatan hasil belajar. Penelitian ini di fokuskan pada hasil belajar siswa dalam memahami materi yang diajarkan dan interaksi mengajar guru melalui metode demonstrasi. Penelitian tindakan kelas ini dimaksudkan untuk pemecahan masalah dengan ruang lingkup yang tidak terlalu luas berkaitan dengan hal-hal yang dihadapi guru sendiri dalam kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan di kelas. Ciri-ciri penelitian tindakan kelas sebagaimana yang diungkapkan Maryunis (003:113) adalah diawali dengan adanya hal-hal yang tidak beres dalam praktek pendidikan, dan dapat juga diawali dengan adanya ide atau gagasan untuk melakukan perbaikan atau perubahan. Berkaitan dengan penelitian ini, perubahan diarahkan pada strategi atau pendekatan pembelajaran yang peneliti lakukan sendiri pada kegiatan pembelajaran di kelas. Subjek dari penelitian ini adalah murid kelas V yang aktif dan terdaftar pada semester genap tahun ajaran 013/01. Memilih murid kelas V dengan jumlah 17 orang murid (6 laki-laki dan 11 orang perempuan) sebagai objek penelitian karena (a) adanya variasi murid, dilihat dari status sosial, pendidikan, 5

dan pekerjaan orang tua, (b) tingkat pengembangan kognitif murid kelas V sudah dapat belajar secara berkelompok dan mampu memecahkan masalah, (c) masih ditemukan murid dengan jumlah 70% yang kurang memahami pembelajaran IPA. Adapun dilakukannya penelitian ini untuk mengkaji permasalahan yang menyangkut prilaku seorang atau kelompok tertentu di suatu perlakuan dan mengkaji sampai sejauh mana dampak perlakuan itu dan menghilangkan aspekaspek negatif dari perilaku yang sedang diteliti. Soedarsono (001:3) menjelaskan penelitian tindakan kelas merupakan suatu proses dimana dosen dan mahasiswa menginginkan terjadinya perbaikan, meningkatkan, dan perubahan pembelajaran dapat tercapai secara optimal. Penelitian tindakan kelas ini mengacu pada tahapan model Kemmis dan Mc.Taggart yang terdiri dari komponen yaitu : (1) Perencanaan () Pelaksanaan Tindakan (3) Observasi dan () Refleksi. Keempat komponen tersebut dipandang sebagai satu siklus secara garis besar dapat dilihat pada gambar dibawah ini. 0 Keterangan: 7 3 a 8 b 1 5 0: Pra Tindakan 1: Rencana siklus 1 : Pelaksanaan Tindakan siklus 1 3: Observasi siklus 1 : Refleksi siklus 1 5: Rencana siklus 6: Pelaksanaan Tindakan siklus 7: Observasi siklus 8: Refleksi siklus 6 a : Siklus 1 b : Siklus Gambar 1. Diagram Alur Desain Penelitian Model Kemmis dan Mc. Taggart. Sumber: Depdiknas, 003 Penelitian tindakan kelas ini akan dilaksanakan dalam dua siklus. Siklus pertama dilakukan evaluasi untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa dalam pembelajaran IPA. Apa yang dilakukan pada siklus kedua sampai hasil yang 53

diinginkan sudah tercapai. Adapun pelaksanaan rencana penelitian, yaitu : (1) perencanaan, () pelaksanaan tindakan, (3) observasi, dan () refleksi. Analisis data dalam penelitian ini dilakukan adalah analisis data kualitatif. Dimana data yang berupa informasi berbentuk kalimat yang memberi gambaran tentang ekspresi siswa tentang tingkat hasil belajar terhadap suatu mata pelajaran. Analisis data dilakukan dengan membandingkan hasil tes, observasi dan dokumentasi dan dengan indikator-indikator pada tahap refleksi dari siklus penelitian. Dikatakan data yang baik adalah data yang diambil dari sumber yang tepat dan akurat, untuk penelitian ini sumber data yang diambil yakni : guru kelas V dan murid kelas V. Data yang terkumpul dianalisis melalui data kualitatif yang dikembangkan oleh Bungin (007) yang terdiri dari tiga taphap kegiatan yang dilakukan secara berurutan, yaitu: mereduksi data, menyajikan data, menarik kesimpulan. 1. Reduksi data yang sudah dikumpulkan diproses, diseleksi difokuskan dan di sederhanakan sejak diperolehnya data awl sampai penyusunan laporan.. Penyajian data ini dilakukan dengan mengorganisasikan data hasil reduksi dalam bentuk naratif yang memungkinkan untuk penarikankesimpulan dan pengambilan tindakan sajian data ditafsirkan dengan evaluasi. 3. Membuat kesimpulan yang dimaksudkan untuk memberikan kesimpulan terhadap hasil penafsiran dalam evaluasi. Apabila belum dirasakan pencapaian kesimpulan yang kuat perlu verifikasi data peneliti untuk kembali ke lapangan dalam menyimpulkan data. Selanjutnya data ditafsirkan melalui rentang taraf keberhasilan sebagai berikut: Tabel. Taraf Keberhasilan Tindakan Pembelajaran Skor Kualifikasi 85 100 Sangat Baik 70 8 Baik 55 69 Cukup 6 5 Kurang 0-5 Sangat Kurang Sumber: Nurkancana (1986) 5

Berdasarkan kriteria diatas untuk mengetahui proses dan hasil belajar siswa, maka data kemampuan siswa dalam melakukan demonstrasi sesuai dengan indikator keberhasilan pada penelitian ini. maka peneliti menentukan taraf keberhasilan minimal yakni 70-8 (baik) maksimal 85-100 (sangat baik). II. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Siklus I. Tabel 1. Lembar Observasi Aktivitas Guru dalam KBM Siklus I No Aspek yang diamati Penilaian 1. Merumuskan tujuan pembelajaran dan memilih materi yang dapat di demonstrasikan. Menciptakan kondisi belajar murid untuk 3 melaksanakan demonstrasi dengan melakukan pengenalan alat dan bahan 3. Guru memulai demonstrasi dengan menarik perhatian seluruh murid dan menciptakan suasana tenang dan menyenangkan. Guru membagi kelompok secara heterogen 3 5. Guru membimbing siswa saat melakukan dmonstrasi 6. Guru meminta siswa untuk 3 mempresentasekan hasil demonstrasi 7. Guru memberikan evaluasi pada siswa 3 Jumlah 18 % 6,% Keterangan : Kurang(1), Cukup (), Baik (3), sangat baik () Aktivitas guru dalam mengajar diukur dengan menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan peneliti, observer mengisi lembar observasi guru tersebut. Setelah dilakukan penelitian, peneliti bersama observer menghitung hasil persentase. Hasil observasi guru siklus I, skor yang diperoleh 18 dari skor 55

maksimal 8. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja guru untuk tindakan siklus I tergolong cukup dengan persentase 6, % Tabel. Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus I No Aspek yang diamati Penilaian 1. Siswa memperhatikan tujuan dan materi yang disampaikan guru. Siswa antusias untuk melaksanakan 3 demonstrasi 3. Siswa memperhatikan demonstrasi yang dilakukan guru. Siswa duduk berdasarkan kelompok masingmasing 3 5. Saat melakukan demonstrasi dibimbing oleh guru 6. Siswa memperhatikan hasil demonstrasi 7. Siswa melakukan evaluasi 3 Jumlah 17 % 60,7% Keterangan : Kurang(1), Cukup (), Baik (3), sangat baik () Data hasil observasi aktivitas siswa untuk tindakan siklus I diperoleh skor 17 dari skor maksimal 8, persentasenya hanya mencapai 60,7%. Hal ini menunjukkan taraf keberhasilan aktivitas siswa menurut pengamatan berada dalam kategori cukup. Sedangkan Setelah melaksanakan observasi pada tindakan silus I, maka kegiatan selanjutnya adalah mengadakan tes hasil belajar siklus I dengan bentuk soal pilihan ganda, jumlah soal sebanyak 5 nomor. Hasil belajar siklus I dapat dilihat pada tabel berikut 56

Tabel 3. Rekapitulasi Tes siklus I No Uraian Hasil siklus I 1. Jumlah siswa yang tuntas 5 orang. Jumlah siswa yang belum tuntas 1 orang 3. Nilai rata-rata tes formatif 70,5 %. Persentase ketuntasan belajar 71,18 % Dari hasil pelaksanaan siklus I selama kegiatan belajar mengajar berlangsung diperoleh hasil refleksi sebagai berikut : 1. Pada kegiatan pendahuluan guru hanya menjelaskan tujuan pembelajaran, tidak menuliskannya di papan tulis. Guru belum maksimal dalam melaksanakan contoh demonstrasi 3. Guru belum maksimal dalam membimbing siswa. Dalam melakukan demonstrasi, siswa terkesan main-main 5. Siswa masih ragu dalam memprensetasikan hasil demonstrasi Hasil Penelitian Siklus II Tabel. Lembar Observasi Aktivitas Guru dalam KBM Siklus II No Aspek yang diamati Penilaian 1. Merumuskan tujuan pembelajaran dan memilih materi yang dapat di demonstrasikan. Menciptakan kondisi belajar murid untuk melaksanakan demonstrasi dengan melakukan pengenalan alat dan bahan 3. Guru memulai demonstrasi dengan menarik perhatian seluruh murid dan menciptakan suasana tenang dan menyenangkan. Guru membagi kelompok secara heterogen 3 5. Guru membimbing siswa saat melakukan demonstrasi 6. Guru meminta siswa untuk mempresentasekan hasil demonstrasi 7. Guru memberikan evaluasi pada siswa Jumlah 7 % 96,3% 57

Hasil observasi guru diperoleh skor 7 dari skor maksimal 8. Dari hasil pengolahan data diperoleh nilai persentase yaitu 96,3%. Dengan menggunakan kriteria taraf keberhasilan tindakan maka dapat diketahui bahwa rata-rata aktivitas guru dalam pelaksanaan tindakan pada siklus II berada dalam kategori sangat baik. Tabel 5. Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus II No Aspek yang diamati Penilaian 1. Siswa memperhatikan tujuan dan materi yang disampaikan guru. Siswa antusias untuk melaksanakan demonstrasi 3. Siswa memperhatikan demonstrasi yang dilakukan guru. Siswa duduk berdasarkan kelompok masing-masing 5. Saat melakukan demonstrasi dibimbing oleh guru 3 6. Siswa memperhatikan hasil demonstrasi 3 7. Siswa melakukan evaluasi Jumlah 6 % 9,86% Keterangan : Kurang(1), Cukup (), Baik (3), sangat baik () Data hasil observasi aktivitas siswa untuk tindakan siklus II diperoleh skor 6 dari skor maksimal 8, persentasenya mencapai 9,86%. Hal ini menunjukkan taraf keberhasilan aktivitas siswa menurut pengamatan berada dalam kategori sangat baik. Setelah selesai pelaksanaan tindakan siklus II dengan menerapkan metode Demonstrasi, kegiatan selanjutnya adalah memberikan tes yang merupakan akhir dari siklus II. Tes yang diberikan dalam bentuk tes soal melengkapi dengan jumlah soal 5 nomor. Tabel 6. Rekapitulasi Tes siklus II No Aspek perolehan Hasil siklus II 1. Jumlah siswa yang tuntas 17 orang. Jumlah siswa yang belum tuntas 0 orang 3. Nilai rata-rata tes formatif 100 %. Persentase ketuntasan belajar 85,88 % 58

Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil observasi siswa dan guru serta tes akhir tindakan selama pelaksanaan tindakan siklus II, selanjutnya dilakukan evaluasi untuk mengetahui dampak dari tindakan yang diberikan. Adapun hasil evaluasi pelaksanaan tindakan siklus II yaitu : 1. Pada kegiatan pendahuluan guru sudah menjelaskan tujuan pembelajaran dan menuliskannya di papan tulis.. Guru sudah maksimal dalam melaksanakan contoh demonstrasi 3. Guru sudah maksimal dalam membimbing siswa. Dalam melakukan demonstrasi, siswa sudah serius dan berkonsentrasi 5. Siswa tidak ragu lagi dalam mempresentasikan hasil demonstrasi PEMBAHASAN Kegiatan kegiatan yang termasuk dalam pendahuluan adalah yang menyampaikan tujuan pembelajaran, memotivasi siswa dan mengaitkan kembali tentang pengetahuan prasyarat. Penyampaian tujuan pembelajaran kepada siswa bertujuan agar siswa mengetahui arah kegiatan embelajaran sehingga memungkunkan tercapainya hasil belajar yang optimal.pemberrian motivasi kepada siswa dapat menarik perhatian mereka pada materi pembelajaran, sekaligus menjadikan siswa lebih bergairah dan lebih siap dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Hal ini sesuai dengan pendapat Hujodo (1998), bahwa siswa yang diberi motivasi akan lebih siap belajar daripada siswa yang tidak diberi motivasi. Untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan, pemahaman siswa pada materi prasyarat sangat dibutuhkan sebagaimana yang diungkapkan oleh Hujodo (1998), bahwa informasi baru harus dikaitkan dengan informasi sebelumnya sehingga menyatu dalam skema yang dimiliki siswa. Jadi dengan mengecek keterkaitan antara pengetahuan dengan prasyarat yang dimiliki siswa dengan materi yang dipelajari dapat membentuk pemahaman awal siswa terhadap materi tersebut. Berdasarkan hasil penelitian, kekurangan-kekurangan dalam proses pembelajaran pada siklus I, yang telah diuraikan diatas, menyebabkan kurang maksimalnya hasil belajar. Dari hasil tes pada siklus ini, nilai tertinggi mencapai 59

90 dan yang mencapai nilai tersebut hanya orang, sedangkan nilai terendahnya 60 oleh 5 orang siswa. Jadi pada siklus ini ada 5 orang siswa yang nilainya tidak memenuhi standar ketuntasan yaitu 60. Siswa yang belum tuntas diakibatkan aktifitas belajar siswa kurang aktif, seperti memperhatikan tujuan pembelajaran yang disampaikan guru, tidak memperhatikan demonstrasi yang di sampaikan guru, sebagaian siswa tidak serius dalam melakukan demonstrasi. Selain disebabkan oleh aktivitas siswa yang belum efektif, rendahnya hasil belajar dapat pula disebabkan oleh aktivitas guru. Seperti aktivitas guru pada siklus I masih ada beberapa hal yang perlu ditingkatkan, merumuskan tujuan pembelajaran, melakukan contoh demonstrasi, membimbing siswa, dan memberi semangat pada siswa untuk mempresentasikan hasil demonstrasi. Selain beberapa hal diatas yang menyebabkan siswa tidak tuntas dapat juga dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak masuk kriteria penilaian ini, seperti dikemukakan oleh Hakim (005), beberapa hal mempengaruhi keberhasilan belajar yaitu : faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan belajar itu dapat dibagi menjadi dua bagian besar yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari dalam diri individu itu sendiri yang terdiri dari faktor biologis dan faktor fisiologis. Sedangkan faktor eksternal merupakan faktor yang bersumber dari luar individu itu sendiri yang terdiri dari faktor lingkungan sekolah, Lingkungan masyarakat dan faktor waktu. Banyaknya siswa yang tidak tuntas, secara tidak langsung mempengaruhi persentase daya serap klasikal yang hanya mencapai 71,18% dan persentase ketuntasan belajar klasikal 70,59%. Melihat hasil siklus I, yang kurang sesuai dengan hasil yang diharapkan, maka perlu diadakan perbaikan dalam pelaksanaan pembelajaran pada siklus II. Oleh karena itu, dilakukan refleksi tindakan yang kemudian menjadi pertimbangan dalam.pelaksanaan siklus II. Siklus II guru lebih meningkatkan kinerjanya, memperbaiki kekurangan pada siklus I, sehingga pada siklus ini siswa semakin siap menerima pelajaran, semakin memperhatikan informasi yang disampaikan sehingga intensitas menjawab pertanyaan guru sudah lebih aktif dalam diskusi. 60

Adanya peningkatan kinerja guru dan aktivitas siswa pada siklus ini berpengaruh langsung pada hasil belajar siswa. Dimana skor tertinggi mencapai nilai 100 oleh 1 orang siswa dan skor terendah 70 oleh 3 orang siswa. Meskipun ketiga siswa tersebut memperoleh nilai terendah akan tetapi sudah memenuhi standar ketuntasan yang ditetapkan sehingga pada siklus II ini semua siswa dinyatakan tuntas. Semua aspek kegiatan guru dan aktivitas siswa pada siklus II dinilai baik bahkan ada yang dinilai sangat baik, hal ini berpengaruh pada hasil belajar yang dicapai oleh siswa pada siklus ini, dimana daya serap klasikal mencapi 85,88% dan ketuntasan hasil belajar 100%. Peningkatan hasil belajar pada siklus II dapat terjadi karena siswa sudah sepenuhnya memperhatikan tujuan dari materi yang disampaikan sehingga antusias siswa dapat dilihat dengan jelas pada saat penelitian. Selain itu juga, peningkatan hasil terjadi karena siswa sudah sepenuhnya memperhatikan demonstrasi yang dilakukan guru. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar siswa dari siklus I sampai siklus II, sehingga membuktikan penerapan metode demonstrasi dengan menggunakan materi ajar dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SDN Taopa. IV. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Hasil belajar pada siklus I, diperoleh presentase daya serap klasikal 71,18%, dan presentase ketuntasan belajar 70,59%. Hasil belajar pada siklus II mengalami peningkatan dengan presentase daya serap klasikal 85,88% dan presentase ketuntasan mencapai 100%.. Penerapan pembelajaran metode Demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SDN Taopa. Saran 1. Dalam memilih metode pembelajaran yang akan diterapkan, guru hendaknya menggunakan metode pembelajaran yang dapat merangsang perkembangan 61

berfikir siswa sehingga pembelajaran hafalan yang membosankan tidak akan terjadi.. Menerapkan metode demonstrasi harus disesuaikan dengan materi yang akan diajarkan. DAFTAR PUSTAKA Abdullah, Aly, dan Eny Rahma. 1998. Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta: Bumi Aksara. Bungin, Burhan. 007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada Djamarah, Syaiful Bahri. 00. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta Hujodo, dkk. 1998. Upaya-upaya Meningkatkan Peran Pedidikan dalam Era Globalisasi. Program Pasca Sarjana. IKIP. Malang Maryunis, 003. Action Research dalam Bidang Pendidikan. Makalah Tidak diterbitkan N.K. Roestiyah. 008. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta Nurkancana. 1986. Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Balai Pustaka Rochiati. 005. Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT. Rosdakarya Sudjana. (00). Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru Algesindo Soedarsono. 001. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. Wiriatmadja, Rochiati. 005. Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Remaja Rosdakarya 6