Floribunda 5(2) 2015 PERBEDAAN VEGETATIF DUA JENIS EKONOMI ETLINGERA YANG DIPAKAI PENDUDUK BOGOR

dokumen-dokumen yang mirip
JURNAL BIOSAINS (Journal of Biosciences) jbiosains

Prosiding SNaPP2015 Sains dan Teknologi ISSN EISSN Yessi Santika

VARIASI MORFOLOGI PEPAYA (Carica papaya L.) DI KOTA PEKANBARU

Karakterisasi Morfologi Populasi Etlingera elatior (Jack) R.M.Sm. (Zingiberaceae) di Sumatera Barat

I. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulanjuni sampai Juli 2012 di Desa

MORFOLOGI TANAMAN DURIAN (Durio zibethinus Murr.) KULTIVAR BELIMBING

KARYA ILMIAH : KARYA SENI MONUMENTAL

ISSN Jurnal Exacta, Vol. X No. 1 Juni 2012 KEANEKARAGAMAN DAN POPULASI BAMBU DI DESA TALANG PAUH BENGKULU TENGAH

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Morfologi Tanaman Pisang ( Musa spp.) 2.2. Tanaman Pisang ( Musa spp.)

KEKERABATAN Bulbophyllum dan Vanda DI PEKANBARU BERDASARKAN KARAKTER MORFOLOGI. Mahasiswa Program Studi S1 Biologi

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman gladiol termasuk ke dalam famili Iridaceae dan memiliki daun yang

MATERI DAN METODE. Gambar 3.1.Lokasi Penelitian

IDENTIFIKASI JENIS JAHE-JAHEAN LIAR (ZINGIBERACEAE) DI KAWASAN HUTAN LINDUNG GUNUNG AMBAWANG KECAMATAN KUBU KABUPATEN KUBU RAYA

I. PENDAHULUAN. Gladiol merupakan salah satu komoditas hortikultura sebagai penghasil bunga potong

TINJAUAN PUSTAKA Asal-usul dan Penyebaran Geografis Sifat Botani

BUNGA POTONG TROPIS YANG DIRILIS BALITHI

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif,

Ini Dia Si Pemakan Serangga

III. METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Lokasi Penelitian. B. Perancangan Penelitian. C. Teknik Penentuan Sampel. D. Jenis dan Sumber Data

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS HUBUNGAN KEKERABATAN JAMBU AIR (Syzigium aqueum (Burm.f.). Alston) DI KOTA PEKANBARU DAN KABUPATEN KAMPAR BERDASARKAN KARAKTER MORFOLOGI

KEANEKARAGAMAN VARIETAS BELIMBING MANIS (Averrhoa carambola L.) DI KEBUN PLASMA NUTFAH TUMBUHAN DAN HEWAN CIBINONG

KERAGAAN KARAKTER PURWOCENG (Pimpinella pruatjan Molk.) HASIL INDUKSI MUTASI SINAR GAMMA DI TIGA LOKASI. Oleh Muhammad Yusuf Pulungan A

BAB I PENDAHULUAN. mengandalkan hidupnya dan bermata pencaharian dari hutan (Pratiwi, 2010 :

A. Struktur Akar dan Fungsinya

HUBUNGAN KEKERABATAN BEBERAPA KULTIVAR CABAI (Capsicum sp.) DI YOGYAKARTA BERDASAR PADA KARAKTERISASI MORFOLOGI

Pemetaan Pandan (Pandanus Parkins.) di Kabupaten dan Kota Malang

KARAKTERISASI MORFOLOGI PISANG BATU (Musa balbisiana Colla) DI KABUPATEN KUANTAN SINGINGI

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

Periode Juli-September 2016 ISSN ONLINE :

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kedudukan tanaman gladiol dalam taksonomi tumbuhan sebagai berikut :

IDENTIFIKASI JENIS TANAMAN OBAT YANG DIGUNAKAN SEBAGAI BAHAN PEMBUATAN MINYAK KARO SKRIPSI. Oleh :

* korespondensi: Diterima 10 Januari 2014, diterima untuk dipublikasikan 19 Februari Abstrak

LAMPIRAN. 1. Deskripsi jenis Anggrek yang ditemukan di Hutan Pendidikan USU

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) divisi spermatophyta, subdivisi angiospermae, kelas monocotyledonae,

IDENTIFIKASI DAN INVENTARISASI JENIS TANAMAN UBIKAYU (Manihot esculenta Crantz.) DI KABUPATEN SERDANG BEDAGAI SUMATERA UTARA SKRIPSI

TINJAUAN PUSTAKA. dan kini sudah tersebar luas ke seluruh dunia termasuk Indonesia

PERTELAAN MORFOLOGI MEDINILLA SPP. DI KEBUN RAYA EKA KARYA BALI DALAM RANGKA PENGEMBANGAN TANAMAN HIAS

STUDI MORFOLOGI DAN KARAKTERISTIK KELAMIN SEKUNDER SEBAGAI PENENTU JENIS KELAMIN PADA IKAN ARWANA (Scleropages) LINDA SUGIARTI

Lampiran 1. Deskripsi Varietas Asal yang Digunakan. : Pita : 5.85 kurang lebih 1.36 cm. : 227 kurang lebih helai

Keanekaragaman Infraspesifik Petai (Parkia speciosa Hassk.) Di Kabupaten Indragiri hulu dan Kabupaten Kuantan Singingi Berdasarkan Karakter Morfologi

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Floribunda 5(1) VARIASI MORFOLOGI DAEMONOROPS FISSA KOMPLEKS DI MALESIA BARAT

Floribunda 5(4) KLASIFIKASI KULTIVAR JAMBU METE (ANACARDIUM OCCIDENTALE L.)

TINJAUAN PUSTAKA Tanaman Buah Naga

Berita Biologi 9(3) - Desember 2008

EKSPLORASI DAN KARAKTERISASI KANTONG SEMAR (Nephentes sp.) DI KAMPUS UIN SUSKA RIAU

JurnalAgroekoteknologi FP USU E-ISSN No Vol.6.No.1, Januari 2018 (3): 14-19

Bentuk Spora Tumbuhan Paku Dalam Mendukung Konsep Takson ABSTRACT

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. Pemadatan Tanah

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 304/Kpts/SR.120/4/2006 TENTANG PELEPASAN PISANG BERANGA KELIMUTU SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Karakterisasi secara morfologi beberapa kultivar cabai di Yogyakarta

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

JENIS TUMBUHAN PEWARNA ALAM YANG DIMANFAATKAN OLEH MASYARAKAT PENENUN DESA BATU LINTANG KECAMATAN EMBALOH HULU KABUPATEN KAPUAS HULU

MENGENAL ORSINA SEBAGAI VARIETAS BARU TANAMAN KUMIS KUCING

ASPEK BIOLOGI TANAMAN KOPI Oleh : Abd. Muis, SP.

BAB 1. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

ABSTRAK. Kata kunci : inventarisasi, identifikasi, elemen lunak, tanaman obat.

III. BAHAN DAN METODE

ANALISIS MORFOMETRIK KANTONG SEMAR (Nepenthes) DI KAWASAN CAGAR ALAM LEMBAH HARAU KABUPATEN LIMA PULUH KOTA SUMATERA BARAT E-JURNAL

TROPICAL CURRICULUM PROJECT

KEANEKARAGAMAN MORFOLOGI BUNGA PADA Chrysanthemum morifolium Ramat DAN VARIETASNYA ABSTRAK

I. TINJAUAN PUSTAKA. Gladiol (Gladiolus hybridus L) tergolong dalam famili Iridaceae yang

KARAKTERISTIK MORFOLOGI ZINGIBERACEAE DI CAGAR ALAM GUNUNG AMBANG SULAWESI UTARA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

INVENTARISASI DAN KARAKTERISASI TANAMAN KAY UMANIS SEILON (Cinnamomum zeylanicum Blume) DI KEBUN PERCOBAAN LAING SOLOK

Eksplorasi dan Karakterisasi Keanekaragaman Plasma Nutfah Mangga (Mangifera) di Sumatera Tengah

HERBARIUM. Purwanti widhy H 2012

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL...i LEMBAR PENGESAHAN...ii KATA PENGANTAR...iii DAFTAR ISI...v DAFTAR GAMBAR...vii DAFTAR TABEL...

STUDI ANATOMI ORGAN DAN PERKEMBANGAN BUNGA TANAMAN JARAK PAGAR (Jatropha curcas L.) HENNY WIDIYASTUTI

THE EFFECT OF SEEDS GENERATION ON GROWTH AND FLOWERING OF CHRYSANTHEMUM (Chrysanthemum) RHINO VARIETIES

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 20/Kpts/SR.120/1/2007 TENTANG PELEPASAN KACANG PANJANG PELETON SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

(Prihatman,2000). Tanaman ini kemudian menyebar ke Afrika (Madagaskar), Amerika Selatan dan Amerika Tengah (Rabani, 2009; Swennen & Ortiz, 1997).

Evaluasi Karakter Hortikultura Galur Cabai Hias IPB di Kebun Percobaan Leuwikopo

TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Morfologi Cabai

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Trustinah (1993) sistematika (taksonomi) kacang tanah diklasifikasikan

KARAKTERISASI PISANG LOKAL MAS JARUM DAN GOROHO DI KEBUN KOLEKSI SUMBER DAYA GENETIK TANAMAN SULAWESI UTARA

APLIKASI PACLOBUTRAZOL PADA TANAMAN BUNGA MATAHARI (Helianthus annuus L. cv. Teddy Bear) SEBAGAI UPAYA MENCIPTAKAN TANAMAN HIAS POT

IDENTIFIKASI JENIS SHOREA (MERANTI) MENGGUNAKAN ALGORITME VOTING FEATURE INTERVALS 5 BERDASARKAN KARAKTERISTIK MORFOLOGI DAUN EVI SUSANTI

BAB I PENDAHULUAN. tubuh, warna serta ciri lainnya yang tampak dari luar. Seiring dengan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kedelai merupakan tanaman pangan berupa semak yang tumbuh tegak. Kedelai

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pisang (Musa paradisiaca) adalah tanaman yang banyak tumbuh di daerah tropis maupun sub tropis.

ANALISIS FILOGENETIK TIGA POPULASI DUKU TURAK (Lansium domesticum Corr.) ASAL KABUPATEN KUANTAN SINGINGI BERDASARKAN KARAKTER MORFOLOGI

6. Panjang helaian daun. Daun diukur mulai dari pangkal hingga ujung daun. Notasi : 3. Pendek 5.Sedang 7. Panjang 7. Bentuk daun

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 175/Kpts/SR.120/3/2006 TENTANG PELEPASAN CABAI BESAR HIBRIDA PURWO SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

JUNGRAHAB (Baeckea frutescens L.) : SATU-SATUNYA TUMBUHAN OBAT DARI MARGA BAECKEA DI INDONESIA DAN KOLEKSINYA DI HERBARIUM BOGORIENSE

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 351/Kpts/SR.120/5/2006 TENTANG PELEPASAN KACANG PANJANG PARADE SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

PENDAHULUAN. Tanaman hias merupakan tumbuhan yang biasa ditanam orang sebagai

TINJAUAN PUSTAKA. menjadi tegas, kering, berwarna terang segar bertepung. Lembab-berdaging jenis

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

TINJAUAN PUSTAKA. Species: Allium ascalonicum L. (Rahayu dan Berlian, 1999). Bawang merah memiliki batang sejati atau disebut discus yang bentuknya

Subdivisio : Angiospemae. : Monocotyledoneae. Spesies : Allium ascalonicum L.

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA BAHAN ALAM. Herbarium

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 126/Kpts/SR.120/2/2007 TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN,

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL BUDIDAYA KUNYIT. Mono Rahardjo dan Otih Rostiana

PENDAHULUAN. dengan megabiodiversity terbesar kedua. Tingginya tingkat keanekaragaman

INVENTARISASI DAN KARAKTERISASI JAMUR LIAR YANG DAPAT DI KONSUMSI DI DESA WONOJATI KECAMATAN GONDANGWETAN KABUPATEN PASURUAN - JAWA TIMUR

Periode Juli-September 2016 ISSN ONLINE : Jenis-Jenis Polypodiaceae di Hutan PT. CPI Rumbai Provinsi Riau Berdasarkan Karakter Morfologi

Transkripsi:

48 PERBEDAAN VEGETATIF DUA JENIS EKONOMI ETLINGERA YANG DIPAKAI PENDUDUK BOGOR Dina Handayani 1,2 & Nunik Sri Ariyanti 3 1 Program Studi Magister Biologi Tumbuhan Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor 2 Jurusan Biologi, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Medan. 3 Departemen Biologi, Fakultas MIPA, Institut Pertanian Bogor. Korespondensi: nuniksa@gmail.com Dina Handayani & Nunik Sri Ariyanti. 2015. Vegetative Differences of Two Economic Etlingera Used by Bogor Society. Floribunda 5(2): 48 52. Torch ginger (Etlingera spp., Zingiberaceae) has long been known in Bogor as herbs and spices, however it has not been widely used as ornamental plants and cut flowers. An exploration was conducted to characterize the morphological variations and characteristics of vegetative before flowering. Two species of torch ginger (E. elatior and E. hemisphaerica) in Bogor and their flowers variation can be identified vegetatively by the characteristic of sheath (patterns of stripes, dots decoration, wax layer), and leaf bud (color). The inflorescence characters of E. elatior and E. hemisphaerica can be predicted based on the colour of sheath and scales of rhizomes. Keywords: Etlingera, Zingiberaceae, torch ginger, spice plants, medicinal plants, ornamental plants. Dina Handayani & Nunik Sri Ariyanti. 2015. Perbedaan Vegetatif Dua Jenis Ekonomi Etlingera yang Dipakai Penduduk Bogor. Floribunda 5(2): 48 52. Honje (Etlingera spp., Zingiberaceae) telah lama dikenal di Bogor sebagai tanaman obat dan rempah, namun belum banyak dimanfaatkan sebagai tanaman hias dan bunga potong. Eksplorasi honje di Bogor dilakukan untuk mengkarakterisasikan variasi morfologi dan ciri-ciri vegetatif sebelum berbunga. Dua jenis honje (E. elatior dan E. hemisphaerica) dengan variasi bunganya di Bogor dapat diidentifikasi secara vegetatif berdasarkan ciri pada pelepah daun (pola garis-garis, hiasan titik-titik, dan lapisan lilin), dan kuncup daun (warna). Ciri perbungaan pada E. elatior dan E. hemisphaerica dapat diprediksi berdasarkan warna pelepah daun dan warna sisik rimpang. Kata kunci: Etlingera, Zingiberaceae, honje, tanaman rempah, tanaman obat, tanaman hias. Masyarakat Bogor sudah lama mengenal dan menanam dua jenis honje di pekarangan rumahnya serta memanfaatkannya sebagai bahan masakan, bahan wewangian, dan bahan obat-obatan tradisional. Berturut-turut mereka menamakan jenis pertama honje hejo, karena permukaan bawah daun berwarna hijau, dan jenis kedua honje beureum, sebab permukaan bawah daun berwarna merah keunguan. Jenis pertama secara ilmiah disebut Etlingera elatior (Jack) R.M. Sm. dan jenis kedua disebut Etlingera hemisphaerica (Blume) R.M. Sm., merupakan anggota dari suku Zingiberaceae. Warna permukaan bawah daun dapat membedakan E. elatior dan E. hemisphaerica jika dilengkapi dengan karakter bunga (Poulsen 2007). E. elatior mempunyai warna permukaan bawah daun hijau, perbungaan tegak berbentuk gasing dengan panjang 60 200 cm, panjang daun gagang terluar mencapai 13 cm dan melengkung ke arah luar ketika mekar, dan dasar perbungaan memanjang sekitar 10 cm. E. hemisphaerica dengan warna permukaan bawah daun kemerah-merahan (terutama saat muda), perbungaan tegak dengan panjang 15 100 cm, daun gagang terluar membentuk cangkir dan tidak melengkung ketika mekar, dan dasar perbungaan < 2 cm (Poulsen 2007). Akan tetapi warna permukaan bawah daun saja belum cukup membedakan kedua jenis honje saat steril. Karakter vegetatif tersebut mengalami perubahan seiring pertumbuhan dan perkembangan tanaman, serta dapat dipengaruhi kondisi lingkungan. Warna permukaan bawah daun dewasa honje beureum yaitu merah keunguan dapat memudar menjadi hijau kemerahan. Variasi permukaan bawah daun hijau kemerahan juga dijumpai pada daun dewasa honje hejo. Dua jenis honje tersebut di Bogor dimanfaatkan untuk keperluan yang sama, keduanya dapat saling menggantikan. Masyarakat Bogor belum memanfaatkan honje sebagai tanaman hias dan bunga potong. Padahal honje memiliki variasi bentuk dan warna perbungaan yang menarik seperti bunga gasing merah, merah muda, dan merah muda keputihan serta bunga cangkir merah muda (Poulsen 2007). Saat ini sudah cukup banyak dikenal kultivar tanaman hias dan bunga potong dari kedua jenis honje tersebut di kalangan floris

49 dan pengusaha tanaman hias dan bunga potong di negara-negara Asia Tenggara (Ibrahim & Setyowati 1999). Kekeliruan mengenal dan menanam kedua jenis honje di Bogor tersebut secara saling tertukar, selama ini tidak bermasalah karena keduanya memiliki manfaat yang sama, bagian yang dimanfaatkan juga sama yaitu organ vegetatif dan kuncup perbungaan. Namun pemanfaatan honje sebagai tanaman hias dan bunga potong memerlukan kepastian jenis pada saat bibit ditanam, karena masing-masing jenis memiliki karakter bunga berbeda. Bunga potong ditanam untuk mendapatkan karakter bunga yang diinginkan. Oleh karena itu karakter vegetatif diperlukan untuk mengenal jenis honje yang ditanam. Begitu pula honje yang banyak diperjualbelikan di pasar adalah honje hejo yang memiliki kuncup dan tangkai perbungaan merah karena ukurannya lebih besar dari honje hejo dengan kuncup perbungaan merah muda keputihan dan tangkai perbungaan hijau. Pengamatan juga menunjukkan bahwa honje hejo yang memiliki kuncup dan tangkai perbungaan merah sangat mirip dengan honje beureum yang memiliki kuncup dan perbungaan merah. Kenyataan ini menunjukkan adanya kesulitan bagi masyarakat bila akan memulai menanam bibit honje yang nantinya akan menghasilkan honje hejo yang memiliki kuncup dan tangkai perbungaan merah, karena dalam keadaan steril sulit dibedakan antara honje beureum dengan honje hejo, serta honje hejo perbungaan merah dengan honje hejo perbungaan merah muda. Oleh karena itu penelitian ini dilakukan untuk mengatasi masalah-masalah tersebut. BAHAN DAN METODE Tanaman honje dikumpulkan dari pekarangan rumah penduduk di Kecamatan Kota Bogor Timur, di Kecamatan Ciampea, Dramaga, Jasinga, Kemang, Leuwiliang, Tenjolaya. Sampel juga dikumpulkan dari tanaman koleksi tumbuhan obat di Balai Penelitian Tanaman Obat dan Aromatik (BALITRO), di ECOPARK LIPI di Cibinong, dan di Villa Botani di Kecamatan Cijeruk. Pengambilan sampel di lapangan menggunakan metode eksplorasi dengan menjelajahi setiap bagian di lokasi penelitian (Rugayah et al. 2004). Pengamatan ciri-ciri morfologi organ rimpang, batang semu, daun, perbungaan, dan perbuahan diuraikan dengan menggunakan istilah botani mengikuti Radford (1986), Poulsen (2006, 2007), dan terjemahan resmi mengikuti glosarium biologi (Rifai & Ermitati 1993). HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil pengamatan menunjukkan bahwa dua jenis honje, E. elatior dan E. hemisphaerica dapat dibedakan berdasarkan ciri-ciri berikut. E. elatior memiliki pelepah daun dengan pola garis-garis tebal tanpa hiasan titik-titik bila dilihat secara mikroskopis, dan lapisan lilin beserbuk es tebal, warna kuncup daun hijau muda atau hijau kemerahan. Adapun E. hemisphaerica memiliki pelepah daun berpola garis-garis tipis dengan hiasan titik-titik bila dilihat secara mikroskopis, dan lapisan lilin beserbuk es tipis, warna kuncup daun merah keunguan. (Gambar 1 dan 2). Gambar 1. Pelepah daun pada E. elatior (A-B) dan E. hemisphaerica (C-D) di Bogor. Pelepah daun hijau kemerahan (A dan C), dan hijau muda (B dan D).

50 A B C Gambar 2. Kuncup daun pada E. elatior (A-B) dan E. hemisphaerica (C) di Bogor. Kuncup daun hijau kemerahan (A), hijau muda (B), dan merah keunguan (C). Beberapa ciri vegetatif pada E. elatior dan E. hemisphaerica dapat digunakan untuk membedakan keduanya sebelum tanaman berbunga. Adapun ciri-ciri tersebut tersusun dalam kunci menuju jenis di bawah ini. Kunci menuju jenis honje di Bogor 1a. Pelepah daun berpola garis-garis tebal tanpa hiasan titik-titik bila dilihat secara mikroskopis dan lapisan lilin beserbuk es tebal; kuncup daun hijau muda atau hijau kemerahan...e. elatior 1b. Pelepah daun berpola garis-garis tipis dengan hiasan titik-titik bila dilihat secara mikroskopis dan lapisan lilin beserbuk es tipis; kuncup daun merah keunguan...e. hemisphaerica Pengamatan lanjutan pada jenis-jenis honje yang ditanam di Bogor menunjukkan adanya variasi karakter perbungaan yang diminati orang yang membudidayakannya sebagai tanaman hias untuk mendapatkan macam atau bentuk dan warna perbungaan yang khas. Ciri vegetatif perlu diketahui saat penanaman untuk memastikan macam perbungaan yang diinginkan. Berdasarkan warna perbungaan dan tangkainya E. elatior atau honje hejo yang ditanam penduduk Bogor memiliki empat variasi yaitu 1) perbungaan merah dengan tangkai merah, 2) perbungaan merah muda dengan tangkai merah, 3) perbungaan merah muda keputihan dengan tangkai hijau keputihan, dan 4) perbungaan putih dengan tangkai hijau keputihan (Gambar 3). Honje hejo perbungaan merah dan merah muda memiliki kuncup daun hijau kemerahan dengan tepi merah, pelepah daun hijau kemerahan, dan sisik rimpang merah terang (Gambar 4). Sedangkan honje hejo perbungaan merah muda keputihan dan putih memiliki kuncup daun hijau muda dengan tepi kuning, pelepah daun hijau muda, dan sisik rimpang hijau kekuningan (Gambar 4). Berdasarkan karakter vegetatif di atas maka honje hejo yang ditemukan di Bogor dapat dibedakan menjadi dua kelompok, kelompok pertama (perbungaan merah dan merah muda) serta kelompok kedua (perbungaan merah muda keputihan dan putih). Gambar 3. Perbungaan pada E. elatior (A-D) di Bogor. Perbungaan merah (A), merah muda (B), merah muda keputihan (C), dan putih (D).

51 Gambar 4. Sisik rimpang pada E. elatior (A-B) dan E. hemisphaerica (C-D) di Bogor. Sisik rimpang merah terang (A dan C) dan hijau kekuningan (B dan D). Beberapa ciri vegetatif pada honje hejo dapat memprediksi warna perbungaan. Adapun ciri-ciri tersebut tersusun dalam kunci identifikasi variasi di bawah ini. Kunci identifikasi variasi honje hejo berdasarkan ciri vegetatif 1a. Kuncup daun hijau kemerahan dengan tepi merah; pelepah daun hijau kemerahan; sisik rimpang merah terang... honje hejo perbungaan merah atau merah muda 1b. Kuncup daun hijau muda dengan tepi kuning; pelepah daun hijau muda; sisik rimpang hijau kekuningan... honje hejo perbungaan merah muda keputihan atau putih Berdasarkan variasi warna perbungaan dan tangkainya, dikenal tiga variasi E. hemisphaerica atau honje beureum, yaitu 1) perbungaan merah dengan tangkai hijau, 2) perbungaan merah muda dengan tangkai hijau, dan 3) perbungaan merah dengan tangkai merah (Gambar 5). Perbungaan merah dengan tangkai hijau dan merah muda dengan tangkai hijau memiliki ciri-ciri vegetatif yang sama yaitu pelepah daun hijau muda, dan sisik rimpang hijau kekuningan seperti pada honje hejo (Gambar 4). Sedangkan perbungaan merah dengan tangkai merah memiliki pelepah daun hijau kemerahan, dan sisik rimpang merah terang seperti pada honje hejo (Gambar 4). Berdasarkan karakter vegetatif di atas maka honje beureum yang ditemukan di Bogor dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu kelompok pertama (perbungaan merah dengan tangkai hijau dan merah muda dengan tangkai hijau), serta kelompok kedua (perbungaan merah dengan tangkai merah). A B C Gambar 5. Perbungaan pada E. hemisphaerica (A-C) di Bogor. Perbungaan merah dengan tangkai hijau (A), merah muda dengan tangkai hijau (B), merah dengan tangkai merah (C). Beberapa ciri vegetatif pada honje beureum dapat memprediksi warna perbungaan. Adapun ciri-ciri tersebut tersusun dalam kunci identifikasi variasi di bawah ini. Kunci identifikasi variasi honje beureum berdasarkan karakter vegetatif 1a. Pelepah daun hijau muda; sisik rimpang hijau kekuningan... honje beureum tangkai hijau dan perbungaan merah atau merah muda 1b. Pelepah daun hijau kemerahan; sisik rimpang merah terang... honje beureum tangkai dan perbungaan merah KESIMPULAN Dua jenis honje (E. elatior dan E. hemisphaerica) di Bogor dapat dibedakan pada saat tanaman belum berbunga berdasarkan ciri pada pelepah daun (pola garis-garis, hiasan titik-titik, dan lapisan lilin), serta warna kuncup daun. Warna perbungaan pada E. elatior dan E. hemisphaerica dapat diprediksi berdasarkan warna pelepah daun dan warna sisik rimpang.

52 UCAPAN TERIMA KASIH Penulis menghaturkan penghargaan dan ucapan terima kasih kepada Prof. Dr. Mien A. Rifai atas bimbingan dan saran-saran sehingga penelitian dan penulisan ini dapat diselesaikan. DAFTAR PUSTAKA Ibrahim H & Setyowati FM 1999. Etlingera Giseke. In: de Guzman CC & Siemonsma JS [editors]. Plant Resources of South-East Asia 13: Spices. Backhuys Publisher. Leiden. Poulsen AD 2006. Etlingera of Borneo. Natural History Publications (Borneo). Malaysia & Royal Botanic Garden Edinburgh, Scotland. Kota Kinabalu. Poulsen AD 2007. Etlingera Giseke of Java. Gardens Bulletin Singapore 59 (1&2): 145 172. Radford AE 1986. Fundamental of Plant Systematic. Harper & Row Publisher. New York. Rifai MA & Ermitati 1993. Glosarium Biologi. Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. Jakarta. Rugayah, Retnowati A, Windadri FI & Hidayat A. 2004. Pengumpulan Data Taksonomi. In: Rugayah, Widjaja EA & Praptiwi (eds.). Pedoman Pengumpulan Data Keanekaragaman Flora. Puslit Biologi-LIPI. Bogor- Indonesia. Pp: 5 42.