HUBUNGAN PENGGUNAAN KB SUNTIK DENGAN KEJADIAN OBESITAS PADA WANITA USIA TAHUN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PUTUSSIBAU UTARA KALIMANATAN BARAT

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN PENGGUNAAN KB SUNTIK DENGAN KEJADIAN OBESITAS PADA WANITA USIA TAHUN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PUTUSSIBAU UTARA KALIMANATAN BARAT

HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN KONTRASEPSI SUNTIK DMPA DENGAN KENAIKAN BERAT BADAN DI PUSKESMAS KRATON YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

Volume 3 / Nomor 1 / April 2016 ISSN :

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN ALAT KOTRASEPSI INTRA UTERINE DEVICE (IUD) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PAGENTAN 2 TAHUN 2014

*Fakultas Kesehatan Masyarakat

INTISARI. Kata Kunci : Kontrasepsi Suntik, Produksi ASI, 1,2 Akademi Farmasi ISFI Banjarmasin, 3 Puskesmas Perawatan Kelua Kabupaten Tabalong

HUBUNGAN ANTARA LAMA PENGGUNAAN KB HORMONAL DAN KEJADIAN KANKER PAYUDARA DI KOTA SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH

Correlation Between Mother s Knowledge and Education On Use Of Contraceptive In Yukum Jaya Village Central Lampung In 2013

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN MOTIVASI PASANGAN USIA SUBUR (PUS) TERHADAP PEMAKAIAN KONTRASEPSI KB

STUDI KOMPARASI KENAIKAN BERAT BADAN PADA AKSEPTOR KB SUNTIK 1 BULAN DAN 3 BULAN DI KLINIK GRIYA HUSADA KARANGANYAR

FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RENDAHNYA PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI DALAM RAHIM (AKDR) DI PUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian survei (Survey Research Method), yaitu suatu penelitian. (sampel) (Notoatmodjo,2010, pp.25-26).

HUBUNGAN PENGGUNAAN KONTRASEPSI SUNTIK DMPA DENGAN KEJADIAN PENINGKATAN BERAT BADAN DAN UPAYA PENANGANANNYA NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. cara operasional dan dampaknya terhadap pencegahan kelahiran.tahap

STIKES NGUDI WALUYO. Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sains Terapan

Disusun oleh : Giri Suseno

Associated Factors With Contraceptive Type Selection In Bidan Praktek Swasta Midwife Norma Gunung Sugih Village

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI PADA PASANGAN USIA SUBUR (PUS) DI DESA KARANGJATI KABUPATEN SEMARANG

HUBUNGAN LAMA PEMAKAIAN KONTRASEPSI IMPLAN DENGAN KEJADIAN SPOTTING DI PUSKESMAS SANGKRAH SURAKARTA

HUBUNGAN PENDIDIKAN, PENGETAHUAN, USIA DAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMILIHAN KONTRASEPSI IUD DI DESA TANGGAN GESI SRAGEN NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SUAMI DAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMILIHAN ALAT KONTRASEPSI INTRA UTERINE DEVICE (IUD)

BAB I PENDAHULUAN. menjadi BKKBN (Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional) dengan. variabel yang mempengaruhi fertilitas (Wiknjosastro, 2009).

PUBLIKASI ILMIAH Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Starta I pada Jurusan Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PARTISIPASI PRIA DALAM KELUARGA BERENCANA DI LINGKUNGAN IV KELURAHAN TELING ATAS KOTA MANADO

BAB I PENDAHULUAN. jumlah penduduk serta meningkatkan kesehatan ibu dan anak.

ABSTRACT HUBUNGAN PERSEPSI MAHASISWA TENTANG NILAI ANAK PROGRAM KELUARGA BERENCANA DENGAN JUMLAH ANAK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang dengan berbagai

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI PADA WANITA USIA SUBUR DI PUSKESMAS JOMBANG-KOTA TANGERANG SELATAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini kuantitatif

GAMBARAN KARAKTERISTIK IBU DENGAN PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI DALAM RAHIM (AKDR) DI RUMAH BERSALIN RACHMI PALEMBANG TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. Keluarga Berencana (KB). Progam KB yang baru didalam paradigma ini

BAB III METODE PENELITIAN. sectional (sekali waktu) antara faktor risiko/ paparan dengan penyakit.

Rika herawati : Hubungan Berat Badan Ibu Dengan Pemakaian KB Hormonal Di Desa Pekan Tebih Wilayah Kerja Puskesmas Kepenuhan Hulu

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan jumlah penduduk merupakan salah satu masalah besar. berkembang. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif

Volume 2 / Nomor 2 / November 2015 ISSN :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. satunya yaitu menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka

PENGETAHUAN DAN SIKAP SUAMI PASANGAN USIA SUBUR DENGAN KEIKUTSERTAAN MENJADI AKSEPTOR KB PRIA. Darwel, Popi Triningsih (Poltekkes Kemenkes Padang )

Selfi Elisabeth Kansil Rina Kundre Yolanda Bataha

BAB III METODA PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan

FAKTOR PASANGAN YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN JENIS KONTRASEPSI PADA WANITA USIA SUBUR. (Studi di Kelurahan Cipari Kota Tasikmalaya)

GAMBARAN KENAIKAN BERAT BADAN AKSEPTOR KONTRASEPSI SUNTIK PROGESTIN Aibah 1, Tyasning Yuni Astuti Anggraini 1

HUBUNGAN ANTARA FREKUENSI MENYUSUI DENGAN KENAIKAN BERAT BADAN BAYI USIA 0-6 BULAN DI KELURAHAN JOYOSURAN SURAKARTA

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN KB VASEKTOMI TERHADAP PENGETAHUAN SUAMI DI DESA SOCOKANGSI KECAMATAN JATINOM KABUPATEN KLATEN

PERBEDAAN PENGARUH KB SUNTIK 1 BULAN DAN KB SUNTIK 3 BULAN TERHADAP PENINGKATAN BERAT BADAN DI BPS BIDAN S KECAMATAN TAWANGSARI KOTA TASIKMALAYA

PATH ANALYSIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESEDIAAN SUAMI SEBAGAI AKSEPTOR VASEKTOMI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SANDEN BANTUL YOGYAKARTA TESIS

PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI PADA PASANGAN USIA SUBUR USE OF CONTRACEPTION BY COUPLES OF CHILDBEARING AGE

PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG KB PRIA DI KABUPATEN DEMAK (Studi Pada Masyarakat Pesisir Dan Masyarakat Kota di Kabupaten Demak)

BAB I PENDAHULUAN. hanya pemerintah, masyarakat juga diperlukan partisipasinya dalam

itu bersifat sementara, dapat pula Pendahuluan Tingginya angka kelahiran di bersifat permanen. Penggunaan Indonesia menggelisahkan banyak

Oleh : Noviyanti, Indria Astuti, dan Siska Erniawati Stikes Jendr.A. Yani Cimahi

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN TINGKAT EKONOMI DENGAN PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI DI WILAYAH PUSKESMAS SEKAMPUNG KABUPATEN LAMPUNG TIMUR

: LULUK ERDIKA GRESTASARI J

BAB I PENDAHULUAN. dan merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang banyak

Hubungan Lama Penggunaan Kontrasepsi Suntik 3 Bulan Dengan Kenaikan Berat Badan 1

HUBUNGAN DISIPLIN WAKTU DALAM PEMAKAIAN PIL KB KOMBINASI DENGAN KEGAGALAN AKSEPTOR PIL KB KOMBINASI

JURNAL KESEHATAN DAN KEBIDANAN (JOURNAL OF MIDWIFERY AND HEALTH)

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG KB SUNTIK 3 BULAN DENGAN KEPATUHAN IBU MELAKUKAN KUNJUNGAN ULANG DI SIDOHARJO

HUBUNGAN PENGGUNAAN KONTRASEPSI IMPLAN DENGAN KENAIKAN BERAT BADAN PADA WANITA USIA SUBUR DI PUSKESMAS MLATI II KABUPATEN SLEMAN YOGYAKARTA

HUBUNGAN LAMANYA PENGGUNAAN IUD DENGAN KEJADIAN KEPUTIHAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NGORESAN SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH

Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan Volume 14, Juli 2017

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan adalah Croos Sectional yaitu suatu penelitian

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMILIHAN KONTRASEPSI IUD PADA AKSEPTOR KONTRASEPSI IUD DI PUSKESMAS TEGALREJO TAHUN 2014 NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN LAMA PEMAKAIAN KONTRASEPSI SUNTIK DENGAN PENINGKATAN BERAT BADAN PADA AKSEPTOR SUNTIK DEPO MEDROKSI PROGESTERON ASETAT

BAB I PENDAHULUAN. Visi Keluarga Berencana Nasional adalah Keluarga Berkualitas. Keluarga yang

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan penduduk maka semakin besar usaha yang dilakukan untuk. mempertahankan kesejahteraan rakyat. Ancaman terjadinya ledakan

MIKIA KEJADIAN AMENORE SEKUNDER PADA AKSEPTOR SUNTIK DMPA. Artikel Penelitian. Nurya Viandika 1 Nurfitria Dara Latuconsina 2

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Biro Pelayanan Statistik (BPS) kependudukan, Ju mlah penduduk

PENGARUH DUKUNGAN SUAMI TERHADAP KETEPATAN KUNJUNGAN ULANG AKSEPTOR KB SUNTIK. Suyati

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang mengkaji hubungan antara variabel dengan melibatkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sejarah penemuan kontrasepsi hormonal berjalan panjang, mulai dari

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Hasil Sensus Penduduk tahun 2000 menunjukkan, penduduk Indonesia

I. PENDAHULUAN. metode kontrasepsi tersebut adalah Intra Uterine Device (IUD), implant, kondom, suntik, metode operatif untuk wanita (MOW), metode

HUBUNGAN KENAIKAN BERAT BADAN IBU HAMIL DENGAN BERAT BAYI BARU LAHIR DI BPM R JATISRONO KARYA TULIS ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. sedangkan jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2014 mencapai 231,4 juta

HUBUNGAN KELOMPOK UMUR PASANGAN USIA SUBUR (PUS) DENGAN PEMILIHAN JENIS ALAT KONTRASEPSI DI DESA PADAMUKTI KECAMATAN SOLOKANJERUK KABUPATEN BANDUNG

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG AKDR DENGAN MINAT SKRINING KANKER SERVIKS ABSTRAK

ANALISIS FAKTOR PENGGUNAAN KONTRASEPSI SUNTIK DI PUSKESMAS CIMANDALA KABUPATEN BOGOR

32 Jurnal Kesehatan Samodra Ilmu Vol. 08 No. 01 Januari 2017

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DROP OUT AKSEPTOR KB DI KECAMATAN TEMBALANG KOTA SEMARANG

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan Survey Reasearch Metodh yaitu metode penelitian tidak dilakukan

HUBUNGAN LAMA PEMAKAIAN KB SUNTIK 3 BULAN DENGAN PERUBAHAN BERAT BADAN DI BPM DEWI ANGGRIANI PALEMBANG TAHUN 2017

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif yaitu suatu metode

KARAKTERISTIK AKSEPTOR METODE KONTRASEPSI JANGKA PANJANG (MKJP) DAN NON MKJP DI BPS Ny A DESA SUMBERWONO KECAMATAN BANGSAL KABUPATEN MOJOKERTO

HUBUNGAN ANTARA PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI SUNTIK DENGAN TEKANAN DARAH PADA AKSEPTOR KB SUNTIK DI PUSKESMAS DELANGGU KLATEN

Ulfa Miftachur Rochmah. Mahasiswa S1 Pendidikan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum, Universitas Negeri Surabaya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia merupakan Negara yang dilihat dari jumlah penduduknya ada

Kata Kunci: Pasangan Usia Subur,Non Metode Kontrasepsi Jangka Panjang

BAB I PENDAHULUAN. (KB) yang dimulai sejak tahun 1968 dengan mendirikan LKBN (Lembaga

INTISARI PENGARUH PEMAKAIAN KONTRASEPSI ORAL DAN SUNTIK TERHADAP PENINGKATAN TEKANAN DARAH WANITA DI PUSKESMAS TAPIN UTARA KABUPATEN TAPIN

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: ASFARIZA YUDHI PRABOWO

PENGETAHUAN MEMPENGARUHI PEMILIHAN KB SUNTIK PADA AKSEPTOR YANG MEMERIKSAKAN DIRI BIDAN PRAKTEK MANDIRI DI TANGERANG

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PROFIL KB IUD PADA IBU PRIMIGRAVIDA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS DONOROJO PACITAN

BAB III METODE PENELITIAN. mengungkapkan hubungan antar variabel yaitu pemberian MP ASI dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana S-1 Keperaatan. Disusun oleh : SUNARSIH J.

The Prevalence of Sexual Dysfunction in Mothers Contraceptive Implant Users at Urban Villages Seputih Gunung Sugih Central Lampung 2013

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

Kata Kunci : Konseling, Penurunan Tingkat Kecemasan, Efek Samping

Transkripsi:

HUBUNGAN PENGGUNAAN KB SUNTIK DENGAN KEJADIAN OBESITAS PADA WANITA USIA 30-50 TAHUN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PUTUSSIBAU UTARA KALIMANATAN BARAT Venny Vidayanti INTISARI Latar Belakang : Program Keluarga Berencana semakin berkembang dan semakin diterima di masyarakat. Ini tercermin dari semakin meningkatnya angka keikutsertaan dalam ber-kb dan pertumbuhan penduduk yang mulai tertata. Berbagai jenis alat kontrasepsi yang banyak digunakan yaitu salah satunya kontrasepsi suntikan yang lebih efektif dalam mencegah kehamilan bila di suntikkan setiap 1 bulan, 2 bulan dan 3 bulan sesuai dengan jenis suntikan. Keuntungan dari kontrasepsi suntik diantaranya yaitu tidak berpengaruh pada hubungan suami-istri, tidak diperlukan pemeriksaan dalam, pencegahan kehamilan jangka panjang dan klien tidak perlu menyimpan obat suntik. Metode kontrasepsi suntik juga memiliki efek samping yaitu salah satunya akseptor KB mengalami peningkatan berat badan. Peningkatan berat badan yang tidak terkontrol dapat menyebabkan obesitas. Tujuan : Diketahuinya hubungan penggunaan KB suntik dengan kejadian obesitas pada wanita usia 30-50 tahun di Puskesmas Putussibau Utara. Metode Penelitian : Desain penelitian adalah cross sectional. Hasil di olah menggunakan Uji korelasi Pearson-Product Moment (Korelasi Phi). Subjek penelitian adalah wanita pengguna KB suntik yang berusia 30-50 tahun antara bulan Februari 2012 s.d bulan Maret 2012. Hasil : Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan KB suntik 1 bulan terdapat 18,7 % (9 responden) wanita usia 30-50 yang mengalami obesitas dan pada KB suntik 3 bulan ada 41,6 % (20 responden) yang mengalami obesitas. Perhitungan dilakukan dengan Uji korelasi Pearson-Product Moment (Korelasi Phi). Berdasarkan besarnya nilai signifikasi (P.value) yang besarnya 0,000 dimana nilai tersebut lebih kecil dari α = 0.05 (P.value < α) maka Ha di terima. Kesimpulan : Terdapat hubungan penggunaan KB suntik dengan kejadian obesitas pada wanita usia 30-50 tahun Kata kunci : pengguna KB suntik, kejadian obesitas

CORRELATION BETWEEN THE USE OF CONTRASEPTIVE INJECTION AND OBESITY AMONG WOMEN AGED 30-50 YEARS IN THE WORK AREA OF PUSKESMAS PUTUSSIBAU UTARA, KALIMANATAN BARAT Venny Vidayanti ABSTRACT Background: The family planning program is getting more widely accepted by the society, it is reflected by the increase of family planning participation and the better controlled population growth. Many different kinds of contraceptives are used and one of them is the injection contraceptive, which is considered more effective in preventing pregnancy if injected every month, every two months, and every three months depending on the type of injection. The benefit of injection contraceptive includes minimal impact on sexual intercourse, no need for internal medical examination, long term contraceptive capability, and no need for the clients to store injection materials. However, the injection method has a side effect, which is weight gain, and an uncontrolled weight gain can cause obesity. Aim: Determining the correlation between the use of injection contraceptive and obesity occurrence among women aged 30-50 years at Puskesmas Putussibau Utara. Method of Research: The research was carried out at Puskesmas Putussibau Utara, Kalimantan Barat. The research design was cross sectional research. The result is processed using the pearson-product moment (Phi correlation) correlation test. The research subjects are women aged 30-50 years from February until March. Results: The result of this research shows that the use of 1-month injection contraceptive carries a risk of obesity on 17.7% (9 respondents), 9 women aged 30-50 experienced obesity, and the use of 3-month injection contraceptive affects 41.6% (20 respondents) who experienced obesity. The calculation is carried out using the pearson-product moment (Phi correlation) correlation test. Based on the significance value (P. value) which reaches 0,000 in which the value is smaller than α = 0.05 (P.value< α), thus Ha is accepted. Conclusion: There is a significant correlation between the use of injection contraceptive and obesity incidence on women aged 30-50 years. Keywords: Injection contraceptive users, obesity incidence A. PENDAHULUAN Program Keluarga Berencana Nasional dalam kurun waktu tiga dasawarsa telah mencapai keberhasilan yang cukup menggembirakan. Hal ini ditandai dengan semakin diterimanya norma keluarga kecil sebagai bagian dari tata kehidupan masyarakat, yang tercermin dari semakin meningkatnya angka kesertaan ber-kb, mengecilnya rata-rata jumlah anak yang dimiliki keluarga, menurunnya angka kematian ibu, bayi dan anak, serta menurunnya angka pertumbuhan penduduk. Dengan adanya program Keluarga Berencana (KB), pertumbuhan penduduk mulai tertata dan harus lebih dikembangkan lagi. Berdasarkan sensus penduduk pada tahun 2010, dilaporkan Badan Pusat Statistik (BPS) terdapat jumlah penduduk Indonesia berjumlah 237,6 juta jiwa. Di bandingkan dengan 10 tahun sebelumnya pada tahun 2000 berjumlah 206,2 juta jiwa. Ini terlihat pertumbuhan penduduk Indonesia menunjukkan peningkatan sebesar 31,4 juta jiwa. (1)

Program Keluarga Berencana (KB) merupakan salah satu usaha penanggulangan masalah Kependudukan. (BKKBN, 2008). Persentasi peserta KB terhadap pasangan usia subur kepesertaan terhadap KB merupakan upaya untuk memberikan pelayanan kesehatan secara makro bagi ibu dan anak. Jumlah penduduk di Kecamatan Putussibau Utara pada tahun 2011 yaitu 23.117 jiwa. Keseluruhan pengguna alat kontrasepsi berjumlah 2.913 orang. Dari ketujuh alat kontrasepsi yang digunakan terdapat jumlah dengan pecapaian yang tertinggi pada kontrasepsi suntik yang mencapai 1.607 peserta. Diurutan tengah terdapat penggunaan kontrasepsi implant sebanyak 143 peserta. Dan pada urutan terendah adalah penggunaan kondom yang berjumlah 62 orang, sementara tidak ada keikutsertaan peserta laki-laki pada Metode Operasi Pria (MOP). KB suntikan merupakan pilihan yang sangat efektif untuk mencegah kehamilan bila di suntik setiap 1 bulan, 2 bulan atau 3 bulan sesuai dengan jenis suntik KB. Kontrasepsi suntik memiliki keuntungan di antaranya yaitu tidak berpengaruh pada hubungan suamiistri, tidak diperlukan pemeriksaan dalam, pencegahan kehamilan jangka panjang, klien tidak perlu menyimpan obat suntik, tidak memiliki pengaruh terhadap ASI, dan resiko terhadap kesehatan kecil. Metode kontrasepsi suntik juga memiliki efek samping peningkatan berat badan, gangguan haid, sakit kepala, hypertensi dan rasa tidak nyaman lainnya. Pada kontrasepsi suntik, menurut para ahli, bisa terjadi penambahan berat badan karena merangsang pusat pengendali nafsu makan di Hipotalasmus yang menyebabkan akseptor makan lebih banyak dari biasanya. Sehingga penggunaan kontrasepsi suntik sering mengeluhkan adanya penambahan berat badan. (3) Banyak definisi untuk menyatakan kegemukan atau obesitas yang dapat di tentukan secara klinis dan beberapa pengukuran antropometri atau menentukan obesitas, salah satunya adalah perhitugan Indeks Masa Tubuh (IMT) yang merupakan penentun berat badan sehat yang sekarang ini banyak digunakan dan berlaku untuk orang dewasa yang berumur diatas 18 tahun. (7) Berdasarkan studi pendahuluan di Puskesmas Putussibau Utara pada bulan Desember 2011, data yang didapatkan peneliti yaitu rata-rata wanita dewasa yang berumur 30-50 tahun yang sudah berkeluarga menggunakan metode kontrasepsi suntik. Berdasarkan pencatatan di Puskesmas, dalam1 tahun terdapat kurang lebih 531 ibu yang menggunakan KB suntik di wilayah putussibau kota. Sementara dari informasi yang didapatkan peneliti dari salah satu bidan di ruang tersebut untuk angka kejadian obesitas tidak didapatkan angkanya secara absolut, tapi bisa di lihat dari buku catatan berkunjung pasien ke Puskesmas untuk melihat angka berat badan yang jauh berbeda secara signifikan dari pasien lainya yang sesuai dengan kriteria peneliti. Berkenaan dengan hal tersebut, dari hasil studi pendahuluan yang di dapatkan di atas peneliti tertarik untuk meneliti tingkat kejadian kegemukan atau obesitas yang dialami oleh wanita dewasa yang berumur 30-50 tahun yang sudah berkeluarga dengan penggunaan metode kontrasepsi suntikan. Alasan peneliti mengambil umur 30-50 tahun yaitu karena dalam rentang umur tersebut kebanyakan wanita sudah memiliki keturunan dan menggunakan alat kontrasepsi, salah satu kontrasepsi yang banyak digunakan wanita yaitu kontrasespi jenis suntikan yang berguna untuk menjarangkan kehamilan maupun untuk berhenti dalam bereproduksi. B. METODOLOGI PENELITIAN 1. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian ini menggunakan metode cross sectional, yaitu suatu penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara faktor-faktor resiko dengan efek, dengan cara pendekatan observasi atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat (point time approach). Artinya, tiap subjek penelitian hanya diobservasi sekali

saja dan pengukuran dilakukan terhadap status karakter atau variabel subjek pada saat pemeriksaan. (17) 2. Populasi dan Sampel Penelitian a. Populasi Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti. (4) Populasi pada penelitian ini yaitu semua wanita yang menggunakan KB suntik selama 1 tahun didapat 531 orang yang tercatat di Puskesmas Putussibau Utara. b. Sampel Sampel adalah objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi. (4) Teknik sampel yang digunakan dalam penelitian ini dengan purposive sampling yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu yang tidak melakukan generalisasi. (6) Sampel yang peneliti gunakan yaitu PUS pengguna KB suntik yang berumur 30-50 tahun, yang melakukan pelayanan kontrasepsi suntikan di Puskesmas Putussibau Utara 3. Definisi Operasional Variabel a. Penggunaan KB suntik Penggunaan KB suntik adalah cara mencegah kehamilan dengan hormon yang disuntikkan ke akseptor KB suntik dalam jangka waktu tertentu. Cara pengukurannya yaitu dengan melihat buku catatan berkunjung akseptor pengguna KB suntik ke Puskesmas Putussibau Utara. Skala yang dipakai adalah skala nominal Parameternya adalah : 1) suntik KB kombinasi (1 bulan) 2) suntik KB progestin (2 bulan dan 3 bulan) b. Obesitas Obesitas adalah keadaan dimana individu memiliki berat badan yang lebih berat dibandingkan berat badan idealnya yang disebabkan terjadinya penumpukan lemak ditubuhnya. Cara pengukurannya yaitu dengan melihat catatan rekam medis pengguna KB suntik. Skala yang digunakan yaitu skala ordinal. Parameternya adalah : 1) Obesitas 2) Tidak obesitas 4. Uji Validitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrument. Suatu instrument yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi yang mampu mengukur apa yang diinginkan, dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara cepat. Tinggi rendahnya validitas instrument menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang validitas yang dimaksud. (2) Pada penelitian ini penguji tidak menggunakan uji validitas dan reliabilitas dikarenakan instrument yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan instrument timbangan dan meteran yang sudah diuji validitas dan reliabilitasnya dan untuk lembar observasi menggunakan pertanyaan tertutup yang tidak perlu dilakukan uji validitas karena pernyataan yang diberikan sudah sesuai dengan data yang ingin di dapatkan. 5. Analisis Data

a. Analisa Univariat Analisis Univariat bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan karakteristik setiap variabel penelitian. (4) Analisis Univariat yang digunakan untuk mendapatkan gambaran distribusi responden yaitu dengan cara membuat tabel distribusi frekuensi, kemudian dianalisis secara deskriptif dengan menguraikan secara rinci. P = F/N x 100% Keterangan : P = presentase F = frekuensi N = jumlah responden b. Analisa Bivariat Analisis bivariat dilakukan terhadap dua variabel yang di duga berhubungan atau berkorelasi, (4) dimana dalam variabel peneliti ini untuk mengetahui ada hubungan penggunaan KB suntik dengan kejadian obesitas pada wanita usia 30-50 tahun atau tidak ada hubungan penggunaan KB suntik dengan kejadian obesitas pada wanita usia 30-50 tahun. Uji korelasi pearson-product moment (korelasi Phi) merupakan cara yang cocok dan sesuai untuk melihat hubungan antara kedua variabel dengan rumus : r = N. X.Y - X. Y {N X 2 -( X) 2 }{N Y 2 -( Y) 2 } Keterangan : X : Sebagai data-data dari variabel independent/variabel bebas Y : Sebagai data-data dari variabel dependent/variabel terikat (5) C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Univariat Tabel 4.1. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jenis Suntikan Di Wilayah Kerja Puskesmas Putussibau Utara, Tahun 2012 Jenis suntikan frekuensi Persentase (%) 1 bulan 25 52,1 % 3 bulan 23 47,9 % Total 48 100 % Sumber : Data Primer diolah, 2012

Tabel 4.1 untuk distribusi frekuensi responden berdasarkan jenis suntikan. Pada Penelitian ini terdapat 52,1 % (25 responden) yang menggunakan jenis suntikan 1 bulan dan 47,9 % (23 responden) yang menggunakan jenis suntikan 3 bulan. Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kategori Kejadian Obesitas Di Wilayah Kerja Puskesmas Putussibau Utara, Tahun 2012. Jenis Suntikan Kategori Total Tidak Obes Obes F (%) F (%) 1 bulan 16 33,3 % 9 18,7 % 25 3 bulan 3 6,25 % 20 41,6 % 23 Total 19 39,6 % 29 60,4 % 48 Sumber : Data Primer diolah, 2012 Berdasarkan tabel 4.2 dapat dilihat bahwa pada jenis suntikan 1 bulan ada 18,7 % (9 responden) yang mengalami obesitas dan 33,3 % (16 responden) tidak mengalami obesitas. Pada kontrasepsi jenis suntikan 3 bulan ada 41,6 % (20 responden) mengalami obesitas dan responden yang tidak mengalami obesitas sebesar 6,25 % (3 responden). Tabel 4.3. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Umur Dan Kategori Obesitas Di Wilayah Kerja Puskesmas Putussibau Utara, Tahun 2012. Umur Kategori Total (%) Obesitas (%) Tidak Obes (%) 30-34 12 24,99 % 10 20,84 % 22 45,83 % 35-39 11 22,90 % 4 8,33 % 15 31,23 % 40-44 2 4,16 % 1 2,08 % 3 6,24 % 45-49 4 8,33 % 4 8,33 % 8 16,66 % Total 29 60,38 % 19 39,58 % 48 100 % Sumber : Data Primer diolah, 2012 Berdasarkan tabel 4.3, didapat hasil tertinggi kejadian obesitas didalam rentang umur 30-34 tahun yaitu sebesar 24,99 % (12 responden) sedangkan persentase terendah kejadian obesitas ada dalam rentang umur 40-44 tahun didapat hasil 4,16 % (2 responden) yang mengalami obesitas. Begitu juga dengan persentase tertinggi yang tidak mengalami obesitas terdapat dalam rentang umur 30-34 tahun yaitu didapat 20,84 % (10 responden) dan persentase terendah yang tidak mengalami obesitas ada dalam rentang umur 40-44 tahun yaitu sebesar 2,08 % (1 responden). 2. Bivariat

Tabel. 4.4. Analisis Hubungan Antara Penggunaan KB Suntik Dengan Kejadian Obesitas Pada Wanita Usia 30-50 Tahun Di Wilayah Kerja Puskesmas Putussibau Utara, Kalimantan Barat, Tahun 2012. Jenis suntikan kategori total α P-value Tidak Obes Obes F (%) F (%) 1 bulan 16 33,3 % 9 18,7 % 25 3 bulan 3 6,25 % 20 41,6 % 23 0.05 0,000 Total 19 39,6 % 29 60,4 % 48 Sumber : Data Primer diolah, 2012 Dari tabel 4.4 di atas dapat di lihat hasil tabel silang pada penggunaan jenis suntikan 1 bulan terdapat jumlah 9 responden (18,7 %) yang mengalami obesitas. Begitu pula pada jenis suntikan 3 bulan di dapat 20 responden (60,4 %) yang obesitas. Dari tabel 4.4 juga di dapat hasil analisis hubungan penggunaan KB suntik dengan kejadian obesitas. Untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara penggunaan KB suntikan dengan kejadian obesitas digunakanlah Uji korelasi pearson-product moment (korelasi Phi). Berdasarkan besarnya nilai signifikasi (P.value) yang besarnya 0,000 dimana nilai tersebut lebih kecil dari α = 0.05 (P.value < α) maka Ho (tidak terdapat hubungan) di tolak, sehingga dapat dikatakan bahwa terdapat hubungan penggunaan KB suntik dengan kejadian obesitas. Hasil analisis ini mendukung hipotesis penelitian. D. PEMBAHASAN 1. Hasil Penelitian Penggunaan KB Suntik Hasil analisis dari penelitian terdapat 48 akseptor KB suntik selama waktu penelitian diantaranya 52,1 % (25 responden) menggunakan jenis KB suntikan 1 bulan dan 47,9 % (23 responden) untuk KB suntikan yang 3 bulan. Hasil ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden menggunakan jenis KB suntik 1 bulan di bandingkan KB suntik 3 bulan. 2. Hasil Penelitian Tentang Obesitas Hasil analisis dari penelitian yang peneliti dapatkan bahwa pada jenis suntikan 1 bulan ada 18,7 % (9 responden) yang mengalami obesitas dan 33,3% (16 responden) tidak mengalami obesitas. Pada kontrasepsi jenis suntikan 3 bulan ada 41,6 % (20 responden) mengalami obesitas dan responden yang tidak mengalami obesitas sebesar 6,25 % (3 responden). Jumlah keseluruhan responden yang obesitas yaitu sebanyak 29 responden (60,4 %) dari 48 responden yang menggunakn KB suntik. Penelitian ini di dapat hasil reponden yang menggunakan jenis KB suntik 3 bulan lebih banyak mengalami obesitas di bandingkan dengan responden yang menggunakan KB suntikan 1 bulan dimana efek samping KB suntik 3 bulan, Depomedroksi Progesterone Acetat (DMPA) merangsang pusat pengendali nafsu makan di hipotalasmus, yang menyebabkan akseptor makan lebih banyak daripada biasanya. Sehingga sering dikeluhkan adanya penambahan berat badan. 3. Hubungan Penggunaan KB Suntik Dengan Kejadian Obesitas Hasil analisis hubungan antara penggunaan KB suntik dengan kejadian obesitas pada wanita usia 30-50 tahun dapat dilihat dari uji korelasi pearson-product moment (korelasi Phi). Berdasarkan besarnya nilai signifikasi (P.value) yang besarnya 0,000

dimana nilai tersebut lebih kecil dari α = 0.05 (P.value < α) maka Ho (tidak terdapat hubungan) di tolak, sehingga dapat dikatakan bahwa terdapat hubungan penggunaan KB suntik dengan kejadian obesitas. Hasil penelitian ini menunjukkan hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini ada hubungan antara penggunaan KB suntik dengan kejadian obesitas pada wanita usia 30-50 tahun di terima. Jadi, terdapat hubungan antara penggunaan KB suntik dengan kejadian obesitas pada wanita usia 30-50 tahun. Pada penelitian ini didapat hasil kategori obesitas dari responden yaitu sejumlah 18,7 % (9 responden) yang mengalami obesitas pada penggunaan KB suntikan 1 bulan, dan sebanyak 41,6 % (20 responden) yang mengalami obesitas pada akseptor KB suntik 3 bulan. E. KESIMPULAN 1. Akseptor KB suntik yang berumur 30-50 tahun berjumlah 48 akseptor. Terdapat 25 akseptor KB suntik 1 bulan dan 23 akseptor KB suntik 3 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Putussibau Utara, Kalimantan Barat. 2. Didapat hasil penelitian akseptor KB suntik yang berumur 30-50 tahun terdapat 29 akseptor (60,4 %) yang mengalami obesitas dari keseluruhan 48 akseptor KB suntik selama satu bulan waktu penelitian di Wilayah Kerja Puskesmas Putussibau Utara, Kalimantan Barat. 3. Terdapat hubungan antara penggunaan KB suntik pada wanita usia 30-50 tahun dengan kejadian obesitas di Wilayah Kerja Puskesmas Putussibau Utara, Kalimantan Barat dan keeratan hubungan yang agak rendah antara penggunaan KB suntik yang berumur 30-50 tahun dengan kejadian obesitas. Contingency coeffisien 0,521. (besarnya nilai contingency coeffisien 0,400 sampai dengan 0,600 interpretasinya adalah agak rendah).