BAB I PENDAHULUAN. itu terdapat 7 kecerdasan, yaitu linguistik, matematika, spasial, kinetis, musik,

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. sehingga kelangsungan hidup manusia akan berjalan dengan lancar dan optimal.

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sehari-hari baik secara langsung dan tidak langsung. Dalam Al-Qur an

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Perkembangan dan perubahan yang terjadi dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Pendidikan Nasional, Bab I Pasal 1 ayat (1) dikemukakan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. oleh peserta didik dapat diterima baik dan berpengaruh terhadap pemahaman serta

BAB I PENDAHULUAN. tersebut baik secara definisi maupun yang lainnya. Secara luas pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin maju, persoalan

BAB V PEMBAHASAN. perbedaan hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran pendekatan

BAB I PENDAHULUAN. sepanjang masa dalam segala situasi kegiatan kehidupan. Makna pendidikan

BAB V PEMBAHASAN. perbedaan hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran Course

BAB I PENDAHULUAN. satu sektor penting dan dominan dalam menentukan maju mundurnya suatu

BAB I PENDAHULUAN. pengajaran, dan latihan yang berlangsung di sekolah dan di luar sekolah sepanjang

BAB I PENDAHULUAN. akhlak maupun pendidikan ilmu umum. Pendidikan telah mengubah manusia

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat itu sendiri. Oleh karena itu, manusia membutuhkan pendidikan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Manusia membutuhkan pendidikan dalam hidupnya. Pendidikan adalah

BAB I PENDAHULUAN. segala sesuatu yang terkait dengan pendidikan. Pendidikan merupakan sarana

BAB I PENDAHULUAN. tingkat pendidikan masing-masing individu pembentuk bangsa. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan berasal dari bahasa Yunani paedagogie yang terbentuk

BAB I PENDAHULUAN. tahapan kegiatan yang bersifat kelembagaan (seperti sekolah dan madrasah) yang. pengetahuan, kebiasaan sikap, dan sebagainya.

I. Teknik Keabsahan Data

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu kunci utama dalam menentukan

BAB I PENDAHULUAN. penting dan dominan menetukan maju mundurnya suatu bangsa, serta. membentuk generasi penerus bangsa yang berkualitas.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan pemerintah melalui kegiatan

BAB 1 PENDAHULUAN. menciptakan masyarakat yang cerdas, damai, terbuka, dan demokratis sehingga

BAB 1 PENDAHULUAN. Kualitas pendidikan dapat menentukan tingkat kemajuan suatu negara. Terlebih

BAB I PENDAHULUAN. sekolah sepanjang hayat, untuk mempersiapkan siswa agar dapat memainkan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa Indonesia yang merupakan bahasa nasional mempunyai fungsi

BAB I PENDAHULUAN. kembangkan potensi-potensi siswa dalam kegiatan pengajaran. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. adalah segala pengaruh yang diupayakan sekolah terhadap anak dan remaja yang

BAB V PEMBAHASAN. A. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams. Achievement Divisions (STAD) terhadap Motivasi Belajar SKI Peserta

BAB I PENDAHULUAN. mengajar. Masalah internal yang sering dihadapi siswa dalam pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. bangsa, karena salah satu faktor penting dalam kemajuan suatu bangsa itu terletak

BAB I PENDAHULUAN. rohaninya untuk mencapai tingkat dewasa. 2 Dengan demikian, pendidikan. berlangsung di sekolah dan di luar sekolah.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kebiasaan, pemahaman, keterampilan, daya pikir, dan lain-lain kemampuan. 1

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia. Mengingat persaingan didunia sangat sengit dalam bidang ekonomi,

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan kepribadian seseorang akan dibangun. Pendidikan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. bangsa terletak pada kualitas manusia-manusia yang ada di dalamnya. Merekalah

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan pendidikan yang memberikan kesempatan peserta didik untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

DATAR MELALUI METODE STAD. Winarni

BAB I PENDAHULUAN. manusia (SDM) yang dihasilkan agar mampu bersaing dengan negara-negara

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Manusia memiliki alat-alat potensial yang harus dikembangkan secara

BAB 1 PENDAHULUAN. mendapakan pendidikan karena manusia mempunyai kelebihan dan titik

PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP

matematika dikarenakan terlalu banyak deretan rumus-rumus yang abstrak dan membosankan. Sebagian besar peserta didik di sekolah menganggap bahwa mata

BAB I PENDAHULUAN. maka manusia akan sulit untuk berkembang dalam hal apapun, akibatnya manusia

BAB I PENDAHULUAN. berproses secara efektif dan efisien tanpa adanya model pembelajaran. Namun

BAB I PENDAHULUAN. tetap relevan dengan perkembangan teknologi informasi dan perkembangan

Yuni Dwi Nurcahyani /6 /A3 S-1 PGSD Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Oleh. Sarlin K. Dai Meyko Panigoro La Ode Rasuli Pendidikan Ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan belajar mengajar yang melahirkan unsur- unsur manusiawi

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini dunia pendidikan di negara kita semakin mendapat tantangan.

BAB I PENDAHULUAN. Jakarta: Rajawali Pers, 2009, h Kunandar, Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

BAB I PENDAHULUAN. yang luas dalam berbagai disiplin ilmu yang berkaitan dengan upaya pendidikan. 2

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Matematika

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah merupakan suatu lembaga yang didesain khusus untuk

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah salah satu mahkluk ciptaan Allah SWT yang diberi

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu sarana untuk menunjang keberhasilan

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah Dasar Negeri Petung Panceng Gresik sebagai lembaga pendidikan

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Matematika. Disusun oleh: BIVIKA PURNAMI A

BAB I PENDAHULUAN. Agama Islam sangat menganjurkan kepada manusia untuk selalu belajar.

sekolah dasar (SD/MI). IPA merupakan konsep pembelajaran alam dan Pembelajaran IPA sangat berperan dalam proses pendidikan dan juga

BAB I PENDAHULUAN. masih banyak aspek yang harus diperbaiki secara terus-menerus. Diharapkan

BAB I PENDAHULUAN. dasar sampai pendidikan menengah,bahkan hingga perguruan tinggi. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. kebijakan pemerintah tentang aturan masyarakat ekonomi ASEAN. Maka perlulah

BAB I PENDAHULUAN. sains dan biologi), disbanding dengan negara lainnya yang memberikan tempat

BAB I PENDAHULUAN. ini, dipersiapkan sumber daya manusia dengan kualitas yang unggul dan. mampu memanfaatkan pengetahuan dengan baik.

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna memenuhi derajat sarjana S-1 Pendidikan Matematika

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tri Wulan Sari, 2014 Pengaruh Model Cooperative Learning Tipe Stad Terhadap Kemampuan Analisis Siswa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembukaan UUD 1945 dijelaskan bahwa salah satu tujuan dari

BAB I PENDAHULUAN. dengan berbagai fasilitas yang memudahkan untuk mengakses pengetahuan, maka

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu sektor penentu keberhasilan untuk

BAB I PENDAHULUAN. pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan, melatih kecakapan, keterampilan, memberikan bimbingan, arahan,

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan berasal dari Bahasa Yunani, yaitu paedagogik. Pais artinya anak,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagian besar dari proses perkembangan manusia berlangsung

BAB I PENDAHULUAN. hakikatnya manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

BAB I PENDAHULUAN. (Jakarta: Rineka Cipta, 2003), hlm Mulyono Abdurrahman, Pendidikan bagi Anak Berkesulitan Belajar,

BAB I PENDAHULUAN. sehingga manusia itu tumbuh sebagai pribadi yang utuh. Pendidikan adalah proses

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan yaitu Hablumminalloh (berhubungan baik dengan Alloh)

BAB I PENDAHULUAN. teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan. depan diperlukan penguasaan matematika yang kuat sejak dini.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dan pelayanan pendidikan kepada masyarakat. yang terjadi. Menurut UU No. 20 tahun 2003 pendidikan adalah usaha sadar dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan unsur penting dalam usaha mencerdaskan kehidupan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Yeni Febrianti, 2014

BAB I PENDAHULUAN. Cindy Noor Indah putri, 2014

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung dalam segala lingkungan dan sepanjang hidup. 1 Keberhasilan proses

BAB 1 PENDAHULUAN. Andrea Hirata, penulis buku Laskar Pelangi bisa sukses bukan karena ilmu

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu kebutuhan yang penting dalam kehidupan sekarang. Sebab pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan potensi sumber daya manusia. Menurut pasiak, dalam otak manusia itu terdapat 7 kecerdasan, yaitu linguistik, matematika, spasial, kinetis, musik, interpribadi, dan antarpribadi. 1 Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan mengembangkan daya pikir manusia, sehingga pembelajaran matematika yang baik perlu dilakukan di sekolah-sekolah. Tujuan pembelajaran matematika di SD/SMP/SMA pada standar isi pemendiknas No. 22 tahun 2006 intinya adalah memahami konsep matematika, menggunakan penalaran, memecahkan masalah, mengomunikasikan gagasan serta memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan. Salah satu tugas guru atau pendidik adalah merencanakan kegiatan pembelajaran matematika, melaksanakan kegiatan pembelajaran matematika serta menilai hasil belajar siswa. Sebelum melakukan kegiatan pembelajaran guru harus menyusun rencana pembelajaran yang memuat tujuan pembelajaran, pemilihan 1 Moch. Masykur dan Abdul Halim Fathani, Mathematical Intelegence, (Jogjakarta: AR- RUZZ MEDIA, 2008), hal.33. 1

2 materi pembelajaran, memilih sumber/ media pembelajaran, model pembelajaran dan skenario pembelajaran. Model pembelajaran diperlukan guru untuk mentransfer ilmu kepada siswa. Model pembelajaran telah dikembangkan secara intensif melalui berbagai penelitian sebagai jalan meningkatkan kerjasama akademik antara pendidik dan peserta didik. 2 Banyak sekali model pembelajaran yang dapat digunakan guru saat kegiatan belajar mengajar berlangsung. 3 Menurut teori kontruktivis, peserta didik harus membangun sendiri pengetahuan di dalam benaknya. 4 Guru dapat memberikan kemudahan dalam proses ini dengan memberikan kesempatan pada peserta didik untuk menemukan atau menerapkan ide-ide, dan menggunakan strategi mereka sendiri untuk belajar. Penggunaan model pembelajaran tipe Student Team Achievement Division dengan bantuan alat peraga dipandang mempunyai peran strategis dalam upaya membangun keberhasilan proses belajar. Model Pembelajaran cooperative learning tipe STAD merupakan pendekatan Cooperative Learning yang menekankan pada aktivitas dan interaksi diantara siswa untuk saling memotivasi dan saling membantu dalam menguasai materi pelajaran guna mencapai prestasi yang maksimal. Guru yang menggunakan STAD mengajukan informasi akademik baru kepada siswa setiap minggu mengunakan presentasi verbal atau teks. Dalam model Pembelajaran cooperative 2 Ibkaria Widya Ningsih, 2009, Penerapan Model Siklus (Learning Cycle) Dalam Pembelajaran Matematika Di SMP N 2 Depok Yogyakarta Dalam Upaya Meningkatkan Pemahaman Konsep, Dalam www.skripsipembelajaranmatematika.com Diakses Pada 01-10- 2014, Pukul.13.00. 3 Nini Subini, Mengatasi Kesulitan Belajar Pada Anak (Jogjakarta: Javalitera, 2011), hal. 35. 4 Trianto, Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Kontruktivistik, (Jakarta: Prestasi Pustaka Publiser, 2007), hal 13-14.

3 learning tipe STAD kegiatan pembelajaran dipilah menjadi empat langkah yaitu orientasi, kerja kelompok, tes/ kuis dan penghargaan kelompok. Sedangkan penggunaan alat peraga blok aljabar merupakan suatu media pembelajaran yang menunjang proses pembelajaran agar mudah dipahami. Aljabar adalah Salah satu ilmu cabang dari matematika. Berdasarkan kurikulum SMA kelas X materi aljabar meliputi: fungsi, persamaan dan pertidaksamaan kuadrat, sistem persamaan linier dan kuadrat. 5 Pada persamaan kuadrat ada beberapa cara dalam penyelesaian persamaan kuadrat yaitu dengan metode grafik, rumus kuadratik, melengkapkan kuadarat, dan pemfaktoran. Dari beberapa cara ini sebagian siswa belum begitu mengerti bagaimana cara menyelesaikan permasalahan yang ada dalam materi persamaan kuadrat khususnya dengan menggunakan cara pemfaktoran. Permasalahan yang dijumpai peneliti dalam pembelajaran matematika di SMA N 1 Rejotangan saat siswa menyelesaikan persamaan kuadrat dengan pemfaktoran salah satunya adalah Jawaban yang salah Jawaban yang benar ( )( ), dan Gambar 1.1 Permasalahan dalam Pengerjaan Soal 5 Tim MGMP Matematika Kabupaten Tulungagung, Matematika Untuk SMA/MA, (Tulungagung: MGMP Matematika SMA Kabupaten Tulungagung, 2015), hal. 31.

4 Dalam contoh pengerjaan soal di atas terdapat kesalahan penulisan dalam pengerjaan soal, hal tersebut terlihat dalam penulisan (x+1)(x-6), yang seharusnya adalah (x+1)(x-6) = 0. Sebagian dari siswa berfikir bahwa hal tersebut tidak masalah, namun berdasarkan konsep dasar dari persamaan kuadrat itu penting untuk memperoleh himpunan penyelesaiannya. Ada beberapa kemungkinan yang menyebabkan siswa menjawab seperti jawaban yang salah di atas yaitu siswa kurang memahami pengertian kalimat matematika, penjelasan guru yang kurang memadani seperti suara yang kurang jelas atau terlalu cepat, fasilitas pembelajaran kurang, siswa kurang memahami maksud dari tugas yang diberikan, dan siswa meniru hasil pekerjaan teman. Sedangkan dalam pengerjaan soal matematika perlu pemahaman konsep yang baik agar dapat memperoleh jawaban yang benar. Blok aljabar merupakan alat peraga yang menggunakan konsep dari luas persegi panjang yaitu panjang dikali lebar. Dengan menggunakan konsep tersebut peneliti ingin menjelaskan bahwa konsep dari luas persegi panjang tersebut dapat digunakan utuk memperoleh himpunan penyelesaian dari persamaan kuadrat. Selain itu model pembelajaran cooperative learning tipe STAD merupakan salah satu model pembelajaran secara berkelompok yang menekankan pada aktifitas dan interaksi siswa. Dengan menggabungkan model pembelajaran cooperative learning tipe STAD dan blok aljabar diharapkan mampu membuat siswa aktif dan kreatif dalam pembelajaran namun tetap memahami konsep dari persamaan kuadrat dengan baik.

5 Berdasarkan uraian tersebut, peneliti merasa terdorong untuk menerapkan model pembelajaran cooperative learning tipe STAD melalui pemanfaatan blok aljabar dalam pokok bahasan penyelesaian persamaan kuadrat dengan metode pemfaktoran. Pada karya ilmiah ini peneliti mengangkat judul Pengaruh Model Pembelajaran Cooperative Learning Tipe STAD Melalui Pemanfaatan Blok Aljabar Pada Materi Penyelesaian Persamaan Kuadrat Terhadap Hasil Belajar Siswa kelas X SMA N 01 Rejotangan Tahun Ajaran 2015/ 2016. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dari penelitian ini adalah : 1. Apakah ada pengaruh model pembelajaran cooperative learning tipe STAD melalui pemanfaatan Blok Aljabar pada materi penyelesaian persamaan kuadrat terhadap hasil belajar siswa kelas X SMAN 1 Rejotangan tahun ajaran 2015/ 2016. 2. Seberapa besarkah pengaruh model pembelajaran cooperative learning tipe STAD melalui pemanfaatan Blok Aljabar pada materi penyelesaian persamaan kuadrat terhadap hasil belajar siswa kelas X SMAN 1 Rejotangan tahun ajaran 2015/ 2016.

6 C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian yang dilakukan untuk meningkatkan prestasi siswa kelas X SMAN 1 Rejotangan Tulungagung dengan model pembelajaran Cooperative Learning tipe STAD melalui pemanfaatan blok aljabar dalam materi persamaan kuadrat adalah : 1. Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran cooperative learning tipe STAD melalui pemanfaatan blok aljabar pada materi penyelesaian persamaan kuadrat terhadap hasil belajar siswa kelas X SMAN 1 Rejotangan tahun ajaran 2015/ 2016. 2. Untuk mengetahui seberapa besarkah pengaruh model pembelajaran cooperative learning tipe STAD melalui pemanfaatan Blok Aljabar pada materi penyelesaian persamaan kuadrat terhadap hasil belajar siswa kelas X SMAN 1 Rejotangan tahun ajaran 2015/ 2016. D. Hipotesis Tindakan Berdasarkan rumusan masalah di atas maka peneliti mengajukan hipotesis dari penelitian ini sebagai berikut : 1. Ada pengaruh model pembelajaran cooperative learning tipe STAD melalui pemanfaatan blok aljabar pada materi penyelesaian persamaan kuadrat terhadap hasil belajar siswa kelas X SMAN 1 Rejotangan tahun ajaran 2015/ 2016.

7 E. Manfaat Penelitian Dalam penelitian ini mempunyai harapan besar terhadap hasil penelitian sehingga hasil penelitian ini memiliki kegunaan bagi diri sendiri dan orang lain yaitu : 1. Secara teoritis Secar umum hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat lebih dalam meningkatkan hasil belajar siswa dengan penggunaan model pembelajaran cooperative learning tipe STAD melalui pemanfaatan blok aljabar pada materi penyelesaian persamaan kuadrat. Secara khusus hasil penelitian ini dapat memberikan kontribusi pada strategi pembelajaran matematika. 2. Secara praktis a. Bagi guru bidang studi matematika yaitu sebagai bahan masukan untuk menciptakan satu metode pembelajaran yang menarik dan efisien. b. Bagi siswa yaitu membantu meningkatkan pemahaman materi yang disampaikan serta mengatasi kesulitan dalam menyelesaikan soal-soal tentang persamaan kuadrat. c. Bagi penulis yaitu sebagai pengalaman dalam mengatasi permasalahan pada pembelajaran matematika.

8 F. Ruang Lingkup dan Keterbatasan Penelitian a. Ruang Lingkup Dalam penelitian ini sekolah yang dijadikan tempat penelitian adalah SMAN 1 Rejotangan Tulungagung. Variabel-variabel yang diteliti terdiri dari variabel bebas yaitu model pembelajaran cooperative learning tipe STAD melalui blok aljabar dan variabel terikat yaitu hasil belajar, sedangkan untuk populasi atau subyek penelitiannya adalah seluruh siswa kelas X SMAN 1 Rejotangan Tulungagung. Dari populasi tersebut sampel yang diambil oleh peneliti adalah dua kelas dari kelas X SMAN 1 Rejotangan Tulungagung yaitu kelas X-G dan X-H. Materi pokok yang diambil adalah persamaan kuadrat. b. Keterbatasan Penelitian Berdasarkan ruang lingkup di atas kendala-kendala yang mungkin dialami peneliti adalah penggunaan model pembelajaran cooperative learning tipe STAD melalui blok aljabar masih tergolong baru di SMAN Rejotangan Tulungagung. Dari popusi seluruh siswa kelas X SMAN Rejotangan Tulungagung sampel yang diambil oleh peneliti adalah dua kelas. G. Definisi Operasional Untuk menghindari kesalahpahaman maka perlu dijelaskan beberapa istilah pada judul skripsi ini : a. Penegasan Konseptual 1. Model pembelajaran diartikan sebagai prosedur sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar.

9 2. cooperative learning tipe STAD merupakan salah satu strategi pembelajaran kooperative yang di dalamnya beberapa kelompok kecil siswa dengan level kemapuan yang berbeda-beda saling bekerja sama untuk menyelesaikan tujuan pembelajaran. 6 3. Blok aljabar yaitu alat untuk menerangkan atau mewujudkan konsep matematika pada materi persamaan kuadrat. 4. Hasil belajar merupakan Identifikasi wujud perubahan perilaku dan pribadi. 7 b. Penegasan Operasional Untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas X SMAN 1 Rejotangan Tulungagung di sini peneliti mengunakan model pembelajaran cooperative learning tipe STAD melalui blok aljabar. Pada langkah awal guru membagi siswa menjadi 5-6 kelompok kemudian guru membagikan lembaran soal beserta alat peraga berupa kertas warna-warni yang akan diselesaikan secara kelompok. Guru menjelaskan prosedur dari alat peraga. Setelah itu siswa disuruh untuk menempelkan hasil pekerjaan mereka di papan tulis yang telah di tempel kertas karton. Dari sini peneliti dapat melihat apakah ada pengaruh penggunaan model tersebut terhadap hasil belajar siswa. Diharapkan penggunaan model pembelajaran ini dapat mengubah anggapan bahwa matematika itu membosankan, sulit, dan menakutkan. 6 Miftahul Huda, Cooperative Learning: Metode, Teknik, Struktur, dan Model Penerapan, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2001), hal. 201. 7 Tabrani Rusyan, Atang Kusdinar, Dan Zainal Arifin, Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar, (Bandung : PT Rosdakarya, 1989), hal. 22.

10 H. Sistematika Skripsi Adapun sistematika penyusunan skripsi ini dibagi menjadi tiga bagian utama: Bagian awal terdiri dari: (1) Halaman sampul, (2) Halaman judul, (3) Halaman persetujuan, (4) Halaman pengesahan, (5) Motto, (6) Persembahan, (7) Kata pengantar, (8) Daftar isi, (9) Daftar tabel, (10) Daftar gambar, (11) Daftar lampiran, dan (12) Abstrak. Bagian utama (inti), terdiri dari: Bab (I) membahas tentang (a) Latar belakang, (b) Fokus penelitian, (c) Tujuan penelitian, (d) Hipotesis penelitian, (e) Kegunaan penelitian, (f) Ruang lingkup dan keterbatasan penelitian, (g) Definisi perasional, (h) Sistematika skripsi. Bab (II) membahas tentang, (a) Tinjauan tentang model pembelajaran cooperative learning tipe STAD, (b) Tinjauan tentang alat peraga, (c) Tinjauan materi persamaan kuadrat, (d) Kajian penelitian terdahulu, (e) Kerangka berfikir penelitian. Bab (III) membahas tentang (a) Pendekatan dan jenis penelitian, (b) Populasi, sampling dan sampel penelitian, (c) Sumber data, variabel dan skala pengukurannnya, (d) Teknik pengumpulan data dan instrumen penelitian, (e) Analisis data. Bab (IV) membahas tentang (a) Penyajian data hasil penelitian, (b) Analisis data, (c) Rekapitulasi dan pembahasan hasil penelitian. Bab (V) membahas tentang (a) Kesimpulan, (b) Kritik dan saran.

11 Bagian akhir, terdiri dari (a) Daftar rujukan, (b) Lampiran-lampiran, (c) surat pernyataan keaslian skripsi, (d) daftar riwayat hidup.